Anda di halaman 1dari 6

Nama : Debby Carista Feradilla

NPM : 1940401088
Lokal : 4C Manajemen
Mata Kuliah : Perilaku Organisasi

Resume
“MENGELOLA STRES INDIVIDU”

Stres memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda. Stres dapat didefinisikan
sebagai stimulus atau respons. Definisi stimulus stres adalah beberapa karakteristik atau
peristiwa dari sesuatu yang mengakibatkan konsekuensi yang mengganggu. Dalam definisi
respons, stres dilihat sebagian sebagai respons terhadap beberapa rangsangan, yang disebut
stresor (peristiwa atau situasi eksternal yang berpotensi membahayakan atau mengancam).
Stres lebih dari sekadar respons terhadap stresor. Dalam definisi respon, stres
merupakan konsekuensi dari interaksi antara stimulus lingkungan (stressor) dan respon
individu.
Menggunakan definisi respon: Stres adalah respons adaptif, dimoderasi oleh perbedaan
individu, yang merupakan konsekuensi dari tindakan, situasi, atau peristiwa apa pun yang
menempatkan tuntutan khusus pada seseorang. Agar suatu tindakan, situasi, atau peristiwa
menimbulkan stres, maka itu harus dianggap oleh individu sebagai sumber ancaman,
tantangan, atau bahaya. Jika tidak ada konsekuensi yang dirasakan baik maupun buruk maka
tidak ada potensi stres.

Tiga (3) faktor kunci yang menentukan apakah suatu pengalaman cenderung mengakibatkan
stres:
1. Pentingnya: Seberapa signifikan acara tersebut bagi individu.
2. Ketidakpastian: Kurangnya kejelasan tentang apa yang akan terjadi.
3. Durasi: Semakin lama tuntutan khusus dibebankan pada kita, maka semakin stres
situasinya.
 Stres akut: Stres dengan durasi pendek, dapat berlangsung beberapa detik, beberapa
jam, bahkan beberapa hari.
 Stres kronis: Stres jangka Panjang, dapat berlangsung selama berbulan-bulan dan
bertahun-tahun.
Stress
 Tekankan respons perilaku, fisik, atau psikologis terhadap penyebab stress.
 Stres bukanlah sesuatu yang harus dihindari
 Ketiadaan stres sama sekali adalah kematian
 Stres tidak bisa dihindari
 Hans Selye mencatat bahwa stres dapat disebabkan baik oleh peristiwa positif maupun
negatif dalam kehidupan seseorang dan kedua jenis peristiwa tersebut dapat memiliki
dampak fisik dan psikologis yang sama. Stres yang baik atau menghasilkan hasil yang
positif disebut sebagai eustress.
 Eustress merupakan jenis stres yang diakibatkan oleh hal-hal yang menyenangkan.
Misalnya, mendapat promosi, penghargaan atas prestasi kerja yang baik.
 Distress merupakan jenis stres yang diakibatkan oleh hal-hal yang tidak
menyenangkan.

Membedakan antara Stressors, Stress & Strain


 Stressor: Berbagai macam tuntutan, baik bersifat fisik maupun psikis, yang dialami selama
menjalankan kehidupan.
 Stress: Kondisi emosional dan reaksi psikologis yang terjadi ketika merespon berbagai
macam tuntutan baik dari dalam maupun dari luar organisasi.
 Cognitive appraisal: Penilaian mengenai ketegangan situasi (stressfulness of a situation)
berdasarkan pada tingkat dimana seseorang mempersepsikan apakah suatu stressor sebagai
hal yang mengancam dan dapat dihadapi dengan berbagai macam tuntutan yang ada di
dalamnya.
 Strain: Deviasi dari kondisi normal seseorang bisa berfungsi dengan baik sebagai akibat
dari menghadapai situasi yang penuh dengan tekanan (stressful) dalam waktu yang lama.

Cognitive Adverse
Appraisal Reactions

Strain  Penyakit Fisik


Stressor  Situasi (Fisik)
(Fisik) mengancam
 Penyakit
STRESS Strain Emosional
 Di luar (Perilaku)
Stressor kendali
 Kinerja
(Psikologis) Strain Pekerjaan
(Psikologis) Terganggu
Stresor Kerja: Individu, Kelompok, dan Organisasi
 Tingkat Individu : Konflik peran, kelebihan peran, ambiguitas peran, tanggung jawab
terhadap orang, pelecehan, laju perubahan.
 Tingkat Kelompok: Perilaku manajerial, kurangnya keterpaduan, konflik antar kelompok,
ketidaksesuaian status.
 Tingkat Organisasi: Lingkungan, teknologi, gaya manajemen, desain organisasi, politik,
budaya.
 Nonwork: Mengurus orang tua dan anak, ekonomi, kurangnya mobilitas, kerja sukarela,
kualitas hidup.

Mengatasi Stres
 Penanganan yang Berfokus pada Masalah
Tindakan yang diambil oleh individu untuk mengatasi orang, situasi, atau peristiwa
yang membuat stres. Misalnya manajemen waktu, bekerja dengan seorang mentor, dan
pelatihan untuk meningkatkan kompetensi
 Penanganan yang Berfokus pada Emosi
Tindakan yang diambil oleh seseorang untuk meredakan stressful emosi. Tindakan
berpusat pada penghindaran atau pelarian dari seseorang, masalah, atau peristiwa.
Misalnya meditasi, biofeedback, olahraga, bergabung dengan kelompok pendukung kerja,
hari libur pribadi.

Hasil dari Stress


 Positif: Misalnya motivasi diri, dan stimulasi untuk memenuhi tujuan dan sasaran individu
 Negatif: Mengganggu, kontraproduktif, dan bahkan berpotensi bahaya.
 Hasil Individu:
 Psikologis: Kecemasan, frustrasi, apatis, harga diri rendah, agresi, dan depresi.
 Kognitif: Konsentrasi yang buruk, ketidakmampuan untuk membuat keputusan yang
tepat atau keputusan apa pun, hambatan mental, dan penurunan rentang perhatian
 Perilaku: Rawan kecelakaan, perilaku impulsif, penyalahgunaan alkohol dan obat-
obatan, temperamen meledak-ledak
 Fisiologis: Peningkatan detak jantung, peningkatan tekanan darah, berkeringat,
kilatan panas dan dingin, peningkatan kadar glukosa darah, peningkatan produksi
asam lambung.
 Burnout: Proses psikologis yang disebabkan oleh stres kerja yang tidak dapat dihilangkan,
yang mengakibatkan kelelahan emosional, depersonalisasi, dan perasaan akan pencapaian
yang menurun. Empat faktor yang menjadi kontributor penting kejenuhan (burnout):
1. Tingkat kelebihan pekerjaan yang tinggi
2. Pekerjaan buntu
3. Birokrasi dan dokumen yang berlebihan
4. Komunikasi dan umpan balik yang buruk, terutama terkait kinerja pekerjaan
 Konsekuensi Organisasi: Ketidakhadiran, omset, peningkatan biaya kesehatan dan medis,
dan penurunan kualitatif dalam produktivitas

Moderator Stress
Variabel moderator yang menyebabkan hubungan antara stresor, stres yang dirasakan,
dan hasil menjadi lebih lemah untuk beberapa dan lebih kuat untuk yang lain.
Tiga (3) moderator penting:
1. Kepribadian
Misalnya: Model Lima Besar (Stabilitas Emosional, Ekstroversi, Keramahan,
Kesadaran, Keterbukaan terhadap Pengalaman), lokus kendali, dan kemanjuran diri.
2. Jenis Pola Perilaku A.
3. Dukungan sosial: Bantuan emosional, Dukungan penilaian, dan Dukungan informasional

Karakteristik Kepribadian Tahan Banting yang Menetralkan Stress


Tiga dimensi kepribadian berkontribusi pada sifat tahan banting.
 Komitmen, memiliki tujuan dan tidak menyerah di bawah tekanan. Mereka sangat
berkomitmen pada aktivitas dalam hidup mereka.
 Lokus kontrol internal. Saat kita yakin bahwa kita memengaruhi peristiwa yang
memengaruhi hidup kita, kita cenderung mengembangkan strategi penanggulangan yang
proaktif. Mereka percaya bahwa mereka dapat mengontrol peristiwa yang mereka hadapi
 Dan tantangan, di mana perubahan dianggap sebagai peluang untuk tumbuh dan
berkembang, dan bukan sebagai ancaman. Mereka memperlakukan perubahan dalam
hidup mereka sebagai tantangan.
Jenis Pola Perilaku A.
Pola Perilaku Tipe A secara agresif terlibat dalam perjuangan yang kronis dan bertekad
untuk mencapai lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat.
Karakteristik Tipe A:
1) Berbicara terburu-buru; aksentuasi kata-kata kunci yang meledak-ledak.
2) Kecenderungan untuk berjalan, bergerak, atau makan dengan cepat.
3) Ketidaksabaran yang konstan dengan tingkat di mana sebagian besar peristiwa terjadi
4) Preferensi yang kuat untuk memikirkan atau melakukan dua hal atau lebih sekaligus.
5) Kecenderungan untuk mengubah percakapan menjadi subjek atau tema yang bermakna
secara pribadi.
6) Kecenderungan untuk menjadwalkan lebih banyak dalam waktu yang semakin sedikit;
rasa urgensi waktu yang kronis
7) Perasaan bersaing daripada kasih sayang saat berhadapan dengan orang Tipe A lainnya
8) Perkembangan tics gugup atau gerakan khas.
9) Keyakinan yang kuat bahwa kesuksesan disebabkan oleh kemampuan menyelesaikan
sesuatu lebih cepat daripada orang lain.
10) Kecenderungan untuk melihat dan mengevaluasi aktivitas pribadi dan aktivitas orang lain
dalam istilah "angka".

Dukungan sosial
Dukungan sosial adalah jumlah bantuan yang berasal dari hubungan sosial
Empat jenis dukungan sosial adalah:
1. Dukungan penghargaan (Esteem support), yang menunjukkan bahwa seseorang diterima
dan dihormati meskipun ada masalah atau kekurangan.
2. Dukungan informasional (Informational support), memberikan bantuan dalam
mendefinisikan, memahami, dan mengatasi masalah.
3. Persahabatan sosial (Social companionship), menghabiskan waktu dengan orang lain
dalam kegiatan senggang dan rekreasi.
4. Dukungan instrumental (Instrumental support), memberikan bantuan keuangan, sumber
daya material, atau layanan yang dibutuhkan.

Pencegahan Dan Pengelolaan Stres


 Memaksimalkan Kesesuaian Orang dan Lingkungan. Agak mirip dan sangat konsisten
dengan konsep kontrak psikologis.
Dua (2) dimensi kesesuaian:
 Sejauh mana pekerjaan memberikan imbalan formal dan informal yang sesuai dengan
kebutuhan orang tersebut.
 Sejauh mana keterampilan, kemampuan, dan pengalaman karyawan sesuai dengan
tuntutan dan persyaratan pemberi kerja
 Pencegahan dan Manajemen Stres Organisasi
 Program Bantuan Karyawan atau Employee Assistance Programs (EAPs), dirancang
untuk menangani berbagai masalah terkait stres, baik yang terkait dengan pekerjaan
maupun non-pekerjaan, termasuk kesulitan perilaku dan emosional, penyalahgunaan
zat, perselisihan keluarga dan perkawinan, dan masalah pribadi lainnya.
 Program Kesehatan. Program Promosi Kesehatan, fokus pada kesehatan fisik dan
mental karyawan secara keseluruhan.
 Pendekatan Individu untuk Pencegahan dan Manajemen Stres
 Teknik Kognitif. Fokus pada perubahan kognisi sehingga orang menilai situasi secara
berbeda (penilaian ulang) menghilangkan pembesar, menggeneralisasi berlebihan,
dan personalisasi.
 Pelatihan Relaksasi. Termasuk latihan pernapasan, relaksasi otot, pelatihan otogenik,
dan variasi relaksasi mental, termasuk perumpamaan dan visualisasi.
 Meditasi
 Biofeedback. Mengendalikan berbagai proses internal tubuh, menggunakan
perekaman canggih dan teknologi komputer.

Anda mungkin juga menyukai