Anda di halaman 1dari 8

STRESS DAN INDIVIDU Apa yang dimaksud dengan Stress?

Bagi banyak orang memandang, stress dalam arti yang berbeda: Para usahawan memandang stress sebagai frustasi atau ketegangan emosional; Pengawas lalulintas udara memandangnya sebagai kesiapsiagaan dan konsentrasi; Ahli biokimia memandangnya sebagai sebagai suatu ke jadian kimia murni. Secara sederhana stress dipandang sebagai sesuatu yang melibatkan interaksi individu dengan lingkungan Kebanyakan difinisi tentang stress mengakui individu dan lingkungan dengan ukuran interaksi stimulus, interaksi tanggapan atau interaksi tanggapan dengan stimulus. Pengertian Stimulus stress: Stress adalah kekuatan atau stimulus yang menggerakkan individu sehingga menghasilkan suatu tanggapan ketegangan, dimana ketegangan dalam artian fisik, mengalami perubahan bentuk. Pengertian tanggapan stress: Stress adalah tanggapan fisiologis atau psikologis seseorang terhadap lingkungan penekan ( Stessor), dimana penekan adalah kejadian eksteren atau situasi secara potensial mengganggu. Stimulus adalah kejadian eksteren, sedangkan tanggapan adalah interen. Tanggapan stimulus : stress adalah konsekuensi dari interaksi antara stimulus lingkungan dan tanggapan dari individu yang bersangkutan. Difinisi kerja:

Stress adalah suatu tanggapan adaptif, ditengahi oleh perbedaan individual dan/atau proses psikologis, yaitu suatu konsekuensi dari setiap kegiatan( lingkungan ), situasi atau kejadian eksternal yang membebani tuntutan psikologis atau fisik yang berlebihan terhadap seseorang. Pengertian stress diatas bersifat negatif Stress yang bersifat positif dikemukakan oleh Dr. Hans Selye yang dia sebut eustress: Eustress: dalam banyak pembahasan stress positif sering diabaikan, pembahasan stress positif tersebut disebut eustress. Situasi yang menyebabkan strees adalah: Upaya kerja Kejenuhan Ketidakpastian Ketakutan Timbulnya emosi.

Stress psikofisiologi: Jika karena suatu alasan tanpa sengaja kita menyentuh kompor panas, kita akan merasa sakit, karena akan merusak jaringan kulit, kita akan menarik tangan dan kadang-kadang disertai dengan kata-kata tertentu. Kejadian tersebut merupakan interaksi antara kita dengan lingkungan, yang mengakibatkan konsekuensi fisik dan psikologis. Hal tersebut juga merupakan kejadian yang meproyeksikan pengertian stress dan cara kita menanggapi secara fisik dan psikologis.

Sindrom adaptasi umum ( General adaptation Stress) Dr.Hans Selye memperkenalkan 3 fase pertahanan yang digunakan seseorang untuk mempertahankan stress Yaitu:

1. Peringatan ( alarm stage) yaitu awal peringatan dimana tubuh bertemu dengan tantangan yang ditimbulkan penekan, jika penekan sudah dikenal otak segera mengirim suatu pesan biokimia ke seluruh sistem dalam tubuh, denyut jantung meningkat, tekanan darah menaik, pupil mata membesar, otot menegang dsb. 2. Tahap perlawanan ( resistance) , jika penekan berlanjut, diteruskan dengan tahap perlawanan yang mencakup: kejenuhan, kecemasan, ketegangan. Orang tersebut sedang berjuang melawan penekan. Jika perlawanan terhadap suatu penekan kuat selama periode ini, perlawanan terhadap penekan lain lemah. Karena manusia hanya mempunyai sumber tenaga , konsentrasi dan kemampuan terbatas, maka seseorang lebih sering sakit pada periode tersebut dari periode lainnya. 3. Tahap peredaan ( exhaustion) Perlawanan yang panjang dan terus menerus terhadap penekan yang sama akhirnya mungkin akan menghabiskan kekuatan adaptif yang tersedia, sistem perlawanan menjadi kendur.
Stressor ditempat kerja Stressor lingkungan Tingkat fisik Sinar, kebisingan, temPerlawanan peratur, udara yang normal kotor Stressor individu

Tahap 1

Tahap 2

tahap 3
Konsekuensi/ dampak Subyektif, Kecemasan

Reaksi alarm

Perlawanan
Tahap kedua terjadi jika kelanjutan ekspo sur terhadap stressor sejalan dengan adaptasi

Tubuh menunjukkan perubahan karakteris Konflik peranan, ketakeksposur pertama saan peranan, beban layak, tanggung jawab terhadap stressor
terhadap orang, ktiadaan kemajuan karier, dan rancangan pekerjaan

Peredaan Keperilakuan

Stressor kelompok Hubungan yang buruk Stress dan pekerjaan: dengan rekan sekerja, bawahan atasan Stressor keorganisasian Ketiadaan partisipasi, Struktur organisasi, tingkat jabatan, dan ketiadaan kebijaksanaan yang jelas

membuat keputusan yang menyesuaikan diri, jelas akhirnya energi adaptasi mereda. Fisiologis

Dengan mengikuMudah mendapat ti eksposur berlanjut kecelakaan terhadap yang lama ekposur yang sama Kognitif dimanamampuantelah Ketidak tubuh

Sebuah model kerja

Meningkatkan tekanan darah Kesehatan fisik dan mental Penyakit jantung koroner Keorganisasian Produktifitas rendah

Kependudukan/ Keprilakuan Umur, jenis kelamin, pendidikan, kesejahteraan fisik

Pengalaman psikologis dan fisik, atau persepsi dari tuntutan yang berlebih terhadap orang

Kognitif/ Afektif, Perilaku tipe A, perubahan kehidupan, dukungan sosial

Konsekuensi stress: Dampak yang positif adalah: 1. Motivasi diri 2. Rangsangan untuk kerja keras 3. Meningkatnya aspirasi untuk menikmati kehidupan yang lebih baik.

Dampak yang mengganggu dan secara potensial berbahaya: Cox mengidentifikasi 5 jenis konsekuensi dampak stress yang potensial meliputi: 1. Dampak subyektif; kecemasan, agresi, kebosanan, acuh, depresi, keletihan, frustasi, kehilangan kesabaran, rendah diri, gugup dan merasa kesepian.

2.

3. 4. 5.

Dampak perilaku ( Behavioral effect); Kecenderungan mendapat kecelakaan, alkoholik, penyalah gunaan obatobatan, emosi yang tiba-tiba meledak, makan berlebihan, merokok berlebihan, perilaku yang mengikuti kata hati, dan ketawa gugup. Dampak kognitif; Ketidak mampuan mengambil keputusan yang jelas, konsentrasi yang buruk, rentang perhatian yang pendek, sangat peka terhadap kritik dan rintangan mental. Dampak fisiologis; Meningkatnya kadar gula, meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah, kekeringan dimulut, berkeringat, membesarnya pupil mata, tibuh panas dingin. Dampak organisasi; Keabsenan, pergantian karyawan, rendahnya produktivitas, keterasingan dari rekan sekerja, ketidakpuasan kerja, menurunnya keikatan dan kesetiaan terhadap organisasi.

Dari perspektif manajerial, semua dampak stress tersebut penting, tetpi yang merupakan dampaka yang mengganggu dilihat dari hilangnya produktivitas dan biaya adalah: berkaitan dengan pengunduran diri, prilaku yang nonproduktif seperti keabsenan, pergantian karyawan, alkoholik, dan penyalah gunaan obatobatan. STRESSOR INDIVIDU Stressor individu lebih banyak diteliti dibandingkan kategori lannya: Stressor individu : Adalah stressor ( penekan) yang mempunyai dampak langsung atau tidak langsung atas individu diklasifikasikan sebagai stressor tingkat individu. Macam-macam stressor individu: 1. Konflik peranan ( Role conflict), yaitu seorang karyawan dihadapkan pada konflik peranan jika dua perangkat harapan atau lebih berlawanan satu dengan yang lain. 2. Ketaksaan peranan (role ambiquity), yaitu tidak tahu apa yang harus dilakukan, menjadi bingung, dan menjadi tak yakin.

Setiap orang akan mengalami " beban layak pekerjaan" ( work overload) yang terdiri dari dua jenis yang berbeda yaitu: a. Kuantitatif, terlalu banyak harus melakukan sesuatu atau tidak cukup waktu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan adalah beban layak kuantitatif ( Quantitatif overload) b. Kualitatif, terjadi jika individu merasa bahwa ia kurang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan atau standar prestasi terlalu tinggi. Kontinum beban kurang/ beban layak

Stress Yang optimal

Prestasi Prestasi Rendah Tinggi

Beban kurang Prestasi optimal * kebosanan * motivasi tinggi *Motivasi yang * Tenaga kuat menurun * persepsi tajam * Keabsenan * Ketenanngan * Sikap acuh

Beban lebih * sukar tidur * sikap lekas marah * Kesalahan meningkat * keragu-raguan

STRESSOR KELOMPOK Terdapat banyak karakteristik kelompok yang dapat menjadi stres-sor kuat bagi sebagian individu yaitu: 1. Hubungan baik diantara kelompok kerja merupakan faktor sentral bagi kesejahteraan individu 2. Hubungan buruk mencakup:

a. Rendahnya kepercayaan b. Rendahnya dukungan c. Rendahnya minat untuk mendengarkan dan mencoba menanggulangi masalah yang dihadapi karyawan. STRESSOR ORGANISASI Masalah dalam memepelajari dalam stressor keorganisasian adalah stressor yang paling penting berupa: 1. Partisipasi dalam pengambilan keputusan, menunjukkan tingkat dimana pengetahuan, pendapat, dan ide seseorang diikut sertakan dalam proses pengambilan keputusan, dapat menyebabkan stress 2. Struktur oragnisasi, berupa dampak tatanan tinggi ( struktur birokrasi), medium dan datar ( struktur yang kurang kaku) dapat menimbulkan kepuasan kerja, stress dan prestasi. Demikian pula hubungan antara tingkat organisasi mempunyai dampak atas kesehatan. MODERATOR Adalah suatu kondisi, prilaku, atau katakteristik yang memenuhi syarat hubungan dua faktor, dampaknya dapat menguatkan atau melemahkan hubungan tersebut: yang berfungsi menengahi hubungan antara stressor dan stress. Faktor kepribadian seseorang dapat menengahi/mempengaruhi tingkat individu mengalami stress sebagai konsekuensi terjadinya hubungan dengan stressor tertentu terlihat sbb: 1. Pola perilaku type A atau TABP, adalah karakteristik individu seperti keagresifan, ketidak sabaran, dan ucapan yang meledak-ledak. Orang- orang TABP mempunyai karakteriastik sebagai berikut: a. Bejuang secara kronis untuk menyelesaikan sebanyak mungkin dalam waktu yang paling singkat. b. Bersifat agresif, ambisius, bersaing dan memaksakan

c. d. e. f.

Berbicara secara eksplosif, sangat mendorong orang lain supaya menyelesaikan hal-hal yang mereka katakan Tidak sabaran, tidak suka menunggu, menunggu membuang waktu. Terbenam dengan target dan berorientasi kerja Selalu bergulat dengan orang, benda dan kejadiankejadian

2. Pola perilaku type B, dengan katakteristik sebagai berikut: a. Pada umumnya tidak merasakan tekanan konflik waktu dan orang b. Mungkin mempunyai dorongan yang sungguh-sungguh ingin menyelesaikan sesuatu dan bekerja keras. c. Mempunyai corak kepercayaan diri yang memungkinkan bekerja dengan kecepatan yang tetap dan tidak berpacu dengan waktu. Ukuran type A; 1. Hasil penelitian, orang yang tua mempunyai skor type A lebih rendah, umur antara 36-55 tahun type A lebih kuat 2. Type A lebih merata dikalangan pria dibandingkan dari wanita. Kritik terhadap TABP bahwa sistem kalsifikasi yang digunakan didasarkan pada ukuran yang salah dan kesimpulan yang subyektif, terutama terhadap riset yang dilakuka pada kalangan orang kulit hitam, Meksiko dan kalangan minoritas di amerika serikat.

Anda mungkin juga menyukai