Hamdani
NIM : 530015952
UPBJJ : Samarinda
DISKUSI EKSTRA 4
Kamis, 4 Oktober 2018, 21:07
DALAM MATERI INISIASI 3 TENTANG STRESS DISEBUTKAN ADA PENYEBAB ATAU SUMBER STRES
POTENSIAL DAN KONSEKUENSINYA TERHADAP ORGANISASI, MARI KITA DISKUSIKAN.
==============================================
PENGERTIAN STRES
Istilah Stres berasal dari Bahasa Latin, yaitu Strictus yang berarti ketat atau sempit, dan
menjadi kata kerja Stringere yang artinya mengetatkan. Masalah-masalah tentang stres dalam
organisasi sering berkaitan dengan pengertian stres yang terjadi dilingkungan pekerjaan, yaitu dalam
proses interaksi antara seseorang karyawan/anggota organisasi dengan aspek-aspek pekerjaannya.
Dalam membahas stres dalam organisasi ini perlu terlebih dahulu mengertikan sters secara umum.
Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses pikiran, dan kondisi
fisik seseorang. Stres yang terlalu barat dapat mengancam dan menghambat kemampuan seseorangn
untuk menghadapi lingkungan, karena secara umum stres sering diterapkan sebagai tekanan umum
terhadapat perasaan hidup manusia. Menururt Charler D. Spielboger (Ilandoyo, 2001) menyebutkan
bahwa stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal mengenai seseorang, misalnya objek-objek dalam
lingkungan atau suatu stimulus yang secara objektif adalah bahaya. Stres juga bisa diartikan sebagai
tekanan, ketegangan, atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar seseorang.
1. Faktor Lingkungan
Ada beberapa faktor yang mendukung faktor lingkungan. Yaitu:
Ketidakpuasan Ekonomi : Perubahan situasi bisnis yang menciptakan ketidakpastian
ekonomi. Bila perekonomian menurun, orang akan menjadi semakin mencemaskan
kesejahteraan mereka.
Ketidakpuasan politik : Situsi politik yang tidak menentu seperti yang terjadi di Indonesia,
banyak sekali demonstrasi dari berbagai kalangan yang tidak puas dengan keadaan mereka.
Kejadian semacam ini dapat membuat orang merasa tidak nyaman. Seperti penutupan jalan
karena ada yang berdemo, atau mogoknya angkutan umum dan membuat para karyawan
terlambat masuk kerja.
Ketidakpuasan teknologi : Dengan kemajuan teknologi yang pesat, maka kantor atau
perusahaan menambah peralatan baru atau membuat sistem baru. Yang membuat karyawan
harus mempelajari dari awal dan menyesuaikan diri dengan teknologi tersebut terkadang
penyesuaian ini tidak dapat berjalan dengan mulus dan cepat sehingga menimbulkan
ketidakpuasan dalam output kinerja.
2. Faktor Organisasi
Banyak sekali faktor di dalam organisasi yang dapat menimbulkan stres. Tekanan untuk menghindari
kekeliruan atau menyelesaikan tugas dalam kurun waktu terbatas, bahan kerja berlebih, bos yang
menuntut dan tidak peka, serta rekan kerja yang tidak menyenangkan. Dari beberapa contoh diatas,
dapat dikelompokan menjadi beberapa faktor dimana contoh-contoh itu terkandung didalamnya.
Yaitu:
Tuntutan Tugas : merupakan faktor yang terkait dengan tuntutan atau tekanan untuk
menunaikan tugasnya secara baik dan benar.
Tuntutan sarana : ketersediaan sarana yang ada dalam organisasi terkadang menjadi pemicu
dalam timbulnya stress, dimana kebutuhan sarana kerja yang tidak terpenuhi membuat
karyawan lebih lambat dan lama dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.
Tuntutan antar personal : yaitu tekanan yang diciptakan oleh karyawan lain. Kurangnya
dukungan sosial dari rekan-rekan dan hubungan antar pribadi yang buruk dapat menimbulkan
stres yang cukup besar, khususnya diantara para karyawan yang memiliki kebutuhan sosial
yang tinggi.
Struktur Organisasi : menentukan tingkat diferensiasi dalam organisasi, tingkat aturan dan
peraturan dan dimana keputusan itu diambil. Aturan yang berlebihan dan kurangnya
partisipasi dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada karyawan merupakan
potensi sumber stres.
Kepemimpinan Organisasi : berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada seseorang
sebagai fungsi dari peran tertentu yang dimainkan dalam organisasi. Konflik peran
menciptakan harapan-harapan yang barangkali sulit dirujuk atau dipuaskan. Kelebihan peran
terjadi bila karyawan diharapkan untuk melakukan lebih dari pada yang dimungkinkan oleh
waktu.
Tahap Perkembangan Organisasi : organisasi yang berkembang tentu banyak melakukan
perubahan-perubahan, hal ini dapat memicu terjadinya stres pada karyawan yang tidak dapat
mengikuti perubahan yang terjadi pada organisasi.
3. Faktor Individu
Faktor ini mencakup kehidupan pribadi karyawan terutama faktor-faktor persoalan keluarga, masalah
ekonomi pribadi dan karakteristik kepribadian bawaan:
Masalah keluarga : Survei nasional secara konsisten menunjukan bahwa orang menganggap
bahwa hubungan pribadi dan keluarga sebagai sesuatu yang sangat berharga. Kesulitan
pernikahan, pecahnya hubungan dan kesulitan disiplin anak-anak merupakan contoh masalah
hubungan yang menciptakan stres bagi karyawan dan terbawa ke tempat kerja.
Masalah ekonomi : Diciptakan oleh individu yang tidak dapat mengelola sumber keuangan
mereka merupakan satu contoh kesulitan pribadi yang dapat menciptakan stres bagi
karyawan dan mengalihkan perhatian mereka dalam berkerja.
Kepribadian : Faktor individu yang penting mempengaruhi stres adalah kodrat kecendrungan
dasar seseorang. Artinya gejala stres yang diungkap pada pekerja itu sebenarnya berasal dari
dalam kepribadian orang itu.
Referensi :
Robbin, Stephen.2008.Organizational Behavior.Jakarta:Salemba Empat.
Jurnal Manajemen, Bahan Kuliah Manajemen “Penanganan Stres Kerja”. Denny Bagus 2009.
{http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/09/penanganan-stress-kerja.html}
Eko Sasono 2004. “Mengelola Stres Kerja”, Universitas Pandanaran Semarang. {http://id-
jurnal.blogspot.co.id/2008/04/mengelola-stres-kerja.html}
http://perilakuorganisasi6.blogspot.com/2017/05/tekananstres-individu-dalam-
organisasi.html
Jurnal Manajemen, Bahan Kuliah Manajemen “Stres Kerja: Definisi, Kategori, dan Faktor
Penyebab Stres Kerja”. Denny Bagus 2011. {http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2011/02/stres-
kerja-definisi-kategori-dan.html}