Anda di halaman 1dari 22

Sampul

Kata pengantar
Daftar isi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Metode Dalam Menggambarkan Hubungan Ekonomi
2. Hubungan Biaya Total, Rata-Rata, dan Marginal
3. Analisis Optimisasi
4. Kalkulus Diferensial Turunan dan Aturan Diferensial
5. Optimisasi Dengan Kalkulus
6. Optimisasi Multivariat
7. Optimisasi Terkendala
8. Peralatan Manajemen Baru Untuk Optimisasi
C. Tujuan
BAB II

PEMABAHASAN

2.1 Metode Dalam Menggambarkan Hubungan Ekonomi

Hubungan ekonomi dapat digambarkan dalam bentuk persamaan,


tabel, atau grafik. Bila hubungannya sederhana, tabel dan/atau grafik dapat
mencukupi. Namun bila hubungannya rumit, menggambarkan Hubungan
dalam bentuk persamaan mungkin diperlukan. Menggambarkan hubungan
ekonomi dalam bentuk persamaan juga berguna karena kita dapat
mempergunakan teknik yang kuat dari kalkulus diferensial dalam
menentukan solusi optimum dari suatu masalah (cara paling efisien untuk
perusahaan atau organisasi lain untuk mencapai tujuan atau sasarannya).
A. Hubungan Biaya Total, Rata-Rata, dan Marginal
Hubungan antara konsep dan ukuran total, rata-rata, dan marginal
penting di dalam analisis optimisasi. Hubungan ini pada dasarnya sama
meskipun berbicara tentang penerimaan, produksi, biaya, atau laba.
Adapun hubungan antara biaya total, biaya rata-rata, dan biaya marginal
yaitu,;
 Biaya total, rata-rata, dan marginal

Biaya Total (Total Cost) Biaya Total merupakan Keseluruhan

jumlah biaya produksi yang dikeluarkan. Konsep biaya total

dibedakan menjadi 3 pengertian, yaitu Biaya Total (Total Cost),Biaya

Tetap Total (Total Fixed Cost),Biaya Berubah Total (Total Variable

Cost).

 Biya Total (TC) = TFC + TVC


 Biaya Tetap Total (TFC), yaitu Keseluruhan biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi (input) yang

tidak dapat diubah jumlahnya. Cth : membeli mesin

 Biaya Berubah Total (TVC),yaitu Keseluruhan biaya yang

dikeluarkan untuk memproleh faktor produksi yang dapat

diubah jumlahnya.

Biaya Rata-rata (Average Cost) Apabila produksi jangka pendek

menghasilkan output sebesar Q unit, maka dapat dihitung biaya rata-

rata (Average Fix Cost) dan biaya variabel rata-rata (Average Variable

Cost). Sama halnya dengan Biaya total, Kosep mengenai biaya rata-rata

juga dibedakan menjadi 3 yakni :

 Biaya tetap rata-rata (AFC) = TFC


o Q
 Biaya berubah rata-rata (AVC) = TVC
Q
 Biaya total rata-rata (AC) = TC
Q
Biaya Marginal (Marginal Cost) yaitu Kenaikan biaya produksi

yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit. MC =

MC = ΔTC / ΔQ

 Turunan Geometri dari Kurva Biaya Rata

Kurva biaya AC dan MC dapat diturnkan (diderivasi) secara

geometris dari kurva TC. Kurva AC yang berhubungan dengan setiap

titik pada kurva TC ditunjukan oleh kemiringan garis titik awal ke titik
di kurva TC. Dari kurva TC kita juga dapat menurunkan secara

geometris kurva MC. Kurva MC berhubungan dengan setiap titik pada

kurva TC ditunjukan oleh kemiringan garis singgung HN ke kurva TC

pada titik tersebut.

Hubungan antara biaya total, rata-rata dan marginal merupakan

konsep serta ukuran yang sangat penting dalam optimasi. Pada dasarnya

hubungan antara biaya total, rata-rata dan marginal adalah sama, baik

untuk biaya, penerimaan, produksi maupun laba.

Hubungan biaya Total, Rata-rata dan biaya Marginal Perusahaan

Q TC AC MC
0 $ 20 - -
1 140 $140 $ 120
2 160 80 20
3 180 60 20
4 240 60 60
5 480 96 240

Selain hubungan nilai total rata-rata dan total marginal, hubungan

antara nilai marginal dengan rata-rata juga ditunjukan pada gambar 2.2.

Pada tingkat output yang rendah dimana kurva laba marginal terletak di

atas kurva laba rata-rata, maka kurva laba rata-rata sedang menaik.

Walaupun laba marginal mencapai titik maksimum pada output Q1 dan

kemudian menurun, tapi kurva laba rata-rata terus meningkat sepanjang

kurva laba marginal masih di atasnya.


Penurunan laba total dari kurva laba rata-rata (b). Laba total adalah

laba rata-rata dikalikan jumlah output. Laba total yang sesuai dengan

output Q1, misalnya adalah laba rata-rata (A) dikalikan output (Q1). Laba

total tersebut sama dengan luas bidang segi empat OABQ1. Hubungan

yang sama terjadi antara laba marginal dengan laba total. Secara

geometris, laba total tersebut ditunjukan oleh daerah Y sampai kuantitas

output yang ditentukan. Tingkat output Q1 laba total sama dengan bidang

bawah kurva laba marginal yaitu bidang OCQ1.

B. Analisis Optimisasi
Analisis optimisasi dapat dengan baik dijelaskan dengan mempelajari
proses maksimisasi laba oleh perusahaan. Perusahaan memaksimumkan
laba total pada tingkat output di mana perbedaan positif antara penerimaan
total dan pengeluaran total terrbesar, dan pendapatan marginal sama
dengan biaya marginalnya. Lebih umum, menurut analisis marginal,
optimisasi terjadi di mana keuntungan marginal suatu aktivitas sama
dengan biaya marginal.
 Memaksimalkan laba dengan pendekatan penerimaan total dan
biaya total
Maksimisasi Laba dengan Pendekatan Penerimaan Total

dan Biaya TotalLaba Total (π) adalah selisih antara penerimaan

total (TR) dengan biaya total (TC).π = TR - TC

 Optimisasi dengan analisis marginal


Analisis marginal merupakan salah satu konsep penting
pada ekonomi manajerial secara umum dalam analisis optimisasi
khususnya. Menurut analisis marginal, perusahaan memaksimalkan
laba bila pendapatan marginal sama dengan biaya marginal. Biaya
marginal (marginal cost-Mc) telah didefinisikan sebelumnya
sebagai perubahan biaya total per unit perubahan output dan
ditunjukkan oleh kemiringan kurva TC. Pendapatan marginal
(marginal revenua-MR) didefinisikan sama, yaitu perubahan
penerimaan total per unit perubahan output atau penjualan dan
merupakan kemiringan kurva TR. Menurut analisis marginal,
selama kemiringan kurva TR atau MR melebihi kemiringan kura
TR atau MC, akan bermanfaat bagi perusahaan untuk memperluas
output penjualan. Oleh karena itu, menurut analisis marginal,
selama manfaat marginal dari suatu aktivitas (seperti memperluas
output atau penjualan) melebihi biaya marginalnya, maka akan
bermanfaat bagi perusahaan untuk meningkatkan aktivitas.
Manfaat bersih total laba mancapai maksimum pada saat manfaat
marginal sama dengan biaya marginal. Menurut analisis marginal,
selama kemiringan kurva TR atau MR melebihi kemiringan kurv
TC atau MC, akan bermanfaat bagi perusahaan untuk memperluas
output dan penjualan .perusahaan akan memperoleh penerimaan
total lebih banyak daripada biaya totalnya, sehingga laba total akan
meningkat. Ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam maksimisasi
laba sebagai contoh optimisasi yaitu: pertama adalah kemiringan
kurva TR atau MR sama dengan kemiringan kurva TC atau MC(
lihat titik H*) pada Q=1. Namun pada saat Q=1, TC melebihi TR ,
dan perusahaan mengalami kerugian. Jadi untuk memaksimumkan
total keuntungan perusahaan, MR tidak hanya harus sama dengan
MC tetapi kurva MC juga harus memotong kurva MR dari bawah,
yang terjaidi pada saat Q=3. Perbedaan antara perpotongan pada
Q=3 dan Q=1 membedakan antara tingkat laba maksimal dan
kerugian maksimal dari output dan hal ini membawa kita menuju
ke hal yang kedua. Yaitu kemiringan dari fungsi laba total (𝜋) pada
bagian bawah adalah 0, baik pada titik H”( ketika kerugian
perusahaan terbesar )dan pada titik C” ketika keuntungan total
maksimum). Namun fungsi (𝜋) menghadap keatas ( sehingga
kemiringan meningkat, dari negative sebelah kiri H”, menjadi 0
pada titik H” , kemudian menjadi positif diseblah kanan H”)pada
saat kerugian maksimum, sementara kurva tersebut menghadap
kebawah (sehingga kemiringan menurun ) disekitar titik C”,
dimana perusahaan memaksimumkan laba totalnya.
Contoh optimisasi :
Perusahaan memaksimumkan laba total pada Q = 3, dimana selisih
positif antar TR dan TC terbesar, MR = MC, dan fungs berada
pada titik tertinggi.
C. Kalkulus Diferensial : Turunan dan Aturan Diferensiasi
Analisasi optimisasi dapat dilakukan lebih efisien dan tepat dengan
kalkulus diferensial, yang didasarkan pada konsep turunan.
 Konsep turunan
Konsep turunan berhubungan erat dengan konsep margin yang
dipelajari sebelumnya. Hal ini dapat dijelaskan dalam
hubungannya dengan kurva TR. Kita mendefisikan pendapatan
marginal sebagai perubahan dalam penerimaan total per unit
perunahan output. Adapun formulanya yaitu, :
MR = ΔTR/ΔQ
Secara geometris, hal ini berhubungan dengan kemiringan kurva
penerimaan total pada titik dimana kita ingin mencari turunanya
dan sama dengan pendapatan marginal pada titik tersebut. Lebih
𝑑𝑦 Δ𝑦
umum , turunan Y terhadap X, 𝑑𝑥 = lim (Δ𝑥 )
∆𝑥→0

 Aturan – Aturan Diferensiasi


Diferensiasi adalah proses menetukan turunan suatu fungsi yaitu
menemukan perubahan Y untuk perunahan X, pada saat perubahan
X mendekati nol)
 Aturan untuk fungsi konstan, turunan atas sebuah fungsi
konstan, Y = f(X) = a, adalah nol untuk semua nilai a
(konstan). Fungsinya sebagai berikut :
Y = f(X) = a
𝑑𝑦
=0
𝑑𝑥
 Aturan untuk fungsi pangkat, turunan dari penjumlahan
(pengurangan) adalah sama dengan penjumlahan
(pengurangan) dari setiap turunan individu. Jadi,
U = g(X) dan V = h(X)
Dimana U adalah fungsi yang tidak spesifik, g dari X,
sedangkan V adalah fungsi lain yang tidak spesifik, h
dari 𝑋 4 , maka untuk semua fungsi
Y=U±V
𝑑𝑦 𝑑𝑈 𝑑𝑉
= ±
𝑑𝑥 𝑑𝑋 𝑑𝑋

 Aturan untuk perkalian


Turunan dari perkalian dua fungsi adalah sama dengan
fungsi pertama dikalikan dengan turunan fungsi kedua,
ditambah fungsi kedua dikali dengan turunan yang
pertama. Jadi, untuk fungsi
Y=U.V
Di mana U = g(X) dan V = h(X),
𝑑𝑦 𝑑𝑈 𝑑𝑉
=𝑈 +𝑉
𝑑𝑥 𝑑𝑋 𝑑𝑋

 Aturan untuk pembagian, turunan dari pembagian dua


fungsi adalah sama dengan penyebut dikali dengan
dengan turunan dari pembilang, dikurangi pembilang
dikali dengan turunan penyebut, semua kemudian dibagi
dengan penyebut dengan kuadrat. Jadi, untuk fungsi
𝑈
Y= 𝑉

Di mana U = g(X) dan V = h(X)


𝑑𝑈
𝑑𝑦 𝑉 (𝑑𝑋 ) − 𝑈(𝑑𝑉/𝑑𝑋)
=
𝑑𝑥 V2
 Aturan untuk fungsi dari fungsi (Rantai), jika Y = f(U)
dan U = g(X), maka turunan dari Y terhadap X adalah
sama dengan turunan dari Y terhadap U dikali dengan
turunan U terhadap X. Jadi bila
Y = f(U) dan U = g(X)
Maka
𝑑𝑦 𝑑𝑌 𝑑𝑈
= .
𝑑𝑥 𝑑𝑈 𝑑𝑋
D. Optimisasi Dengan Kalkulus
Dalam hal ini menentukan atau membedakan antara maksimum dan
minimum
 Menentukan Maksimum atau minimum dengan kalkulus

Optimasasi sering kali diperlukan untuk menemukan nilai

maksimum atau minimum suatu fungsi, misalnya suatu perusahaan

memaksimumkan penerimaan tetapi miminimumkan biaya

produksi. Untuk suatu fungsi agar mencapai maksimum atau

minimum, turunan dari fungsi tersebut harus nol. Secara geometris

hal ini berhubungan dengan titik dimana kurvanya mempunyai

kemiringan nol.

Contoh untuk fungsi penerimaan total :

TR = 100Q – 10Q2
𝑑 (𝑇𝑅)
= 100 – 20Q
𝑑𝑄

 Membedakan antara Maksimum dan Minimum : Turunan Kedua

Turunan (kemiringan) dari fungsi (kurva) adalah nol baik

pada titik minimum maupun maksimum. Untuk membedakan

antara titik maksimum dan minimum, kita mempergunakan

turunana kedua (second derivative). Turunan kedua adalah turunan

dari turunan dan diperoleh dengan menerapkan kembali aturan

turunan (pertama) dari diferensiasi sebelumnya. Turunan kedua

adalah turunan dan diperoleh dari penerapan kembali aturan

turunan (pertama) dari diferensial.

E. Optimasasi Multivirat
Optimisasi multivarat adalah proses menentukan titik maksimum dan
minimum suatu fungsi yang mempunyai lebih dari dua variabel.
 Turunan Parsial Menentukan dampak marginal pada variabel

terkait, misalkan laba total yang diakibatkan karena perubahan

kuantitas setiap variabel secara individu, seperti jumlah komoditas

X dan Y yang dijual dan dianalisis secara terpisah. Dampak

marginal tersebut diukur dengan turunan parsial ( partial derivativ),

yang ditunjukkan dengan simbol 𝜗 (bandingkan dengan untuk

turunan).

 Memaksimumkan fungsi dengan banyak variabel Untuk

memaksimumkan atau meminimumkan suatu fungsi dengan

banyak variabel, kita harus membuat setiap turunan parsial sama


dengan nol dan memecahkan beberapa persamaan tersebut secara

bersamaan untuk memperoleh nilai optimum dari variabel bebas

atau variabel di sisi sebalah kanan.

F. Optimisasi Terkendala

Optimisasi terkendala (constrained optimization) adalah

maksimisasi atau minimisasi fungsi tujuan dengan berbagai kendala.

 Optimisasi Terkendala dengan Substitusi Masalah optimisasi

terkendala dapat dipecahkan mula-mula dengan memecahkan

persamaan kendala untuk satu dari variabel keputusan, dan

kemudian mensubstitusikan nilai variabel ini ke dalam fungsi

tujuan yng dicari perusahaan untuk dimaksimumkan atau

diminimumkan.

 Optimisasi Terkendala dengan Metode Pengali Langrange Metode

yang dipergunakan apabila kita menemukan persamaan terkendala

yang rumit atau tidak dapat dipecahkan dengan satu variabel

keputusan sebagai fungsi eksplisit variabel lain.

G. Peralatan Manajemen Baru Untuk Optimisasi


 Perbandingan

Perbandingan (benchmarking) berarti menemukan dengan cara

terbuka dan jujur, bagaimana perusahaan lain dapat mengerjakan sesuatu

dengan lebih baik (lebih murah) sehingga perusahaan yang kita bangun

dapat meniru dan berkemungkinan memperbaiki cara tersebut.


Perbandingan biasanya dilakukan dengan mengadakan studi lapangan ke

perusahaan lain.

 Manajemen Kualitaas Total

1. Manajemen kualitas total (total quality management-TQM)

bearti secara konstan memperbaiki kualitas produk dan

proses perusahaan sedemikian rupa sehingga secara

konsisten memberikan nila kepuasan yang semakin

meningkat kepada pelanggan. Lima aturan untuk

menentukan suksesnya suatu program TQM : Pejabat

eksekutif perusahaan (CEO) harus secara tegas dan nyata

mendukung program tersebut dengan perkataan dan

perbuatan.

2. Program TQM harus secara jelas menunjukkan bagaimana

program tersebut menguntungkan pelanggan dan

menciptakan nilai penghargaan untuk perusahaan.

3. Program TQM harus mepunyai beberapa tujuan strategi

yang jelas, yaitu harus ditanyakan “Apa yang ingin dicapai

perusahaan?”

4. Program TQM harus memberikan hasil keuangan dan

kompensasi dalam waktu singkat. Orang-orang perlu

melihat hasil awal yang jelas dan nyata untuk terus

mendukung program tersebut. Program TQM seharusnya

dibuat khusus untuk perusahaan tertentu, jadi suatu


perusahaan tidak dapat hanya meniru program TQM

perusahaan lain.

 Rekayasa ulang

Rekayasa ulang (reengineering) berarti berusaha mengorganisasi

perusahaan yang sama sekali baru, selanjutnya merestrukturisasi

perusahaan untuk menyesuaikan dengan rencena tersebut. Proses tersebut

melibatkan desain ulang yang radikal dari semua proses perusahaan untuk

mencapai peningkatan yang tinggi dalam hal kecepatan, pelayanan dan

profitabilitas. Ada dua lasan utama untuk melakukan rekayasa ulang :

1. Takut pesaing muncul dengan produk, pelayanan, atau cara

baru dalam melakukan bisnis yang akan menghancurkan

perusahaan yang kita bangun.

2. Ketamakan, bila kita percaya bahwa proses rekayasa ulang,

perusahaan kita dapat melenyapkan persaingan.

 Organisasi pembelajar

Organisasi pembelajar (learning organization) menghargai

pembelajaran yang berkelanjutan bahwa keuntungan, baik secara individu

maupun secara bersama-sama, dan percaya bahwa keuntungan kompetitif

diperoleh dari dan membutuhkan pembelajaran yang berkelanjutan pada

era informasi kita. Menurut Peter Senge, organisasi pembelajar didasarkan

pada lima komponen dasar :


1. Model mental baru. Orang harus mengembangkan model

mental baru dengan mengesampingan cara berpikir lama

dan bersedia untuk berubah.

2. Kemahiran personal. Para karyawan harus belajar

membuka diri kepada orang lain dan mendengar mereka

ketimbang mengatakan apa yang harus mereka perbuat.

3. Pemikiran sistem. Setiap orang harus memahami

bagaimana perubahaan benar-benar beroperasi.

4. Visi bersama.Strategi yang diakukan bersama oleh semua

pegawai perusahaan.

5. Pembelajaran tim. Organisasi harus melihat bagaimana

semua pegawai perusahaan dapat dibuat bekerja dan belajar

bersama agar menyadari visi bersama dan menjalankan

strategi perusahaan.

 Peralatan Manajemen Yang Lain

1. Perluasan pembatasan (Broadbanding)

Menghapus berbagai tingkatan gaji yang terlalu

banyak untuk mendorong perpindhan antar pekerja dalam

perusahaan, untuk meningkatkan flexibilitas tenakaga kerja

dan biaya dari bisnis model.situasi dimana perusahaan

berhubungan sev=cara langsung dengan konsumen,

menghilangkan waktu dan biaya distribusi dari pihak yang

ketiga.
2. Model bisnis langsung (Direct Business Model)

Situasi dimana perusahaan berhubungan secara

langsung dengan konsumen, menghilangkan waktu dan

biaya distribusi dari pihak ketiga.

3. Membuat jaringan kerja (Networking)

Pembentukan aliansi strategis temporer agar setiap

perusahaan dapat menyumbangkan kemampuan terbaiknya.

4. Kekuatan menentukan harga (Pricing Power)

Kemampuan perusahaan untuk meningkatkan harga

dengan lebih cepat daripada peningkatan biayanya atau

menurunkan biaya lebih cepat daripada penurunan harga

barang.

5. Model dunia kecil (Small-World Model)

Ide atau teori sebuah perusahaan dapat dibuat

beroperasi seperti

6. Integrasi maya (Virtual Integration)

Kaburnya batas batas dan peranan tradisional antara

produsen dan pemasok, pada satu sisi, antara produsen dan

pelanggan,pada sisi yang lain,dalam rantai nilai dengan

memperlakukan pemasok dan pelanggan seolah olah

mereka bagian dari perusahaan. Hal ini secara nyata

mengurangi atau menghilangkan kebutuhan untuk


persediaan dan memuaskan permintaan konsumen dengan

cepat.

7. Manajemen maya (Virtual Management)

Kemampuan manager untuk meniru perilaku

konsumen dengan memperagakan model komputer yang

didasarkan pada ilmu pengetahuan yang muncul atau teori

kompleksitas.

8. Manajemen proses (Management Proces)

Koordinasi atau integrasi dalam satu payung untuk

keseluruhan kinerja managemen seperti

banchmarking,reenginring,tqm,dan sigma.

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Salvatore, Dominick. 2011. Ekonomi Manajerial dalam perekonomian global.


Jakarta : Salemba Empat.

https://www.scribd.com/doc/236041722/Makalah-Ekonomi-Manajerial

http://gerryndr.blogspot.com/2013/11/optimasi-ekonomi.html
Pertanyaan

Anda mungkin juga menyukai