Dalam Bab 3, sudah dipelajari mengenai cara mendeskripsikan data me- lalui
tabel frekuensi, gambar dan grafik. Tujuan utamanya adalah agar data yang disajikan
tersebut lebih mudah dapat dipahami dan dimengerti. Akan te- tapi penyajian data
seperti itu bagi sebagian orang, seperti pelaku bisnis dan ekonomi, dan pengambil
keputusan belumlah cukup. Untuk keperluan anali- sis misalnya, mereka perlu
mengetahui lebih jauh. Mereka ingin mengetahui sebuah nilai yang dapat mewakili
sekelompok atau serangkaian data statistik yang disebut nilai sentral atau nilai
pusat data
Dalam bab ini akan dibahas mengenai ukuran nilai sentral, antara lain: rata-rata
hitung, median, dan modus. Selain ukuran nilai sentral utama ter- sebut juga akan
dibahas ukuran nilai sentral lainnya yaitu rata-rata ukur dan rata-rata harmonis.
Tujuan bab ini. Setelah mempelajari bab ini, perserta didik (mahasiswa)
diharapkan dapat memahami ukuran nilai sentral, mampu menghitung dan
memberikan interpretasi terhadap nilai ukuran sentral utama tersebut. Selain itu,
mahasiswa diharapkan pula dapat memahami nilai rata-rata ukur dan ra- ta-rata
harmonis, serta mampu menghitung dan memberikan interpretasi.
Batasan dan Macam Nilai sentral
Nilai sentral atau nilai rata-rata atau juga disebut nilai tengah dari sekum- pulan
data statistik adalah suatu nilai dalam kumpulan atau rangkaian data yang dapat
mewakili kumpulan atau rangkaian data tersebut. Nilai rata-rata dari sekumpulan
data statistik pada umumnya cenderung berada disekitar titik pusat penyebaran data.
Oleh karena itu nilai rata -rata dikenal dengan nama ukuran tendensi pusat
(measure of central tendency). Nilai rata-rata juga dikenal dengan nama ukuran
nilai pusat (measure of central value), se- bab nilai rata-rata itu umumnya
merupakan nilai pertengahan (pusat) dari ni- lai-nilai yang ada. Nilai rata-rata
tersebut merupakan cerminan atau gamba- ran secara umum atau nilai yang
dianggap mewakili nilai- nilai sekelompok atau serangkaian data.
Dalam statistik, ukuran rata-rata ada beberapa bentuk atau beberapa ma- cam
antara lain (1) rata-rata hitung (mean), (2) modus, (3) median, (4) rata- rata ukur,
dan (5) rata-rata harmonis. Berkaitan dengan itu, apabila dalam menganalisis data
statistik, digunakan istilah nilai tengah/nilai pusat, maka nilai tengah yang dimaksud
tersebut harus tegas dan jela Rata–rata Hitnng
Rata-rata hitung atau arithmatic mean atau sering disingkat mean saja,
merupakan ukuran nilai sentral yang paling sering digunakan, baik dalam penelitian
ilmiah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Disadari atau tidak ukuran nilai
sentral, mean ini, dalam kehidupan sehari-hari telah umum digunakan sebagai
salah satu ukuran. Rata-rata hitung dari sekelompok atau serangkaian data adalah
jumlah dari seluruh nilai data dibagi dengan banyak data. Dalam menghitung mean
dari sekelompok atau serangkain data, mean dibedakan atas dua yaitu: (1) rata-
rata hitung sederhana, dan
(2) rata- rata hitung tertimbang.
■ Rata-rata sampel
(i = 1, 2, 3,...n)
■ Rata-rata populasi
(i = 1, 2, 3,...N)
4. ukuran milai sentral
x = rata-rata sampel
n = ukuran sampel (banyak anggota sampel)
= rata-rata populasi
N = ukuran populasi (banyak anggota populasi)
Xi = data yang ke-i /pengamatan yang ke-i
Contoh 4-1
Seorang staf produksi dari sebuah pabrik yang menghasilkan produk daging dalam
kaleng, memeriksa sebuah sampel acak 8 kaleng daging sapi untuk diperiksa berat
nettonya. Data yang diperoleh (dalam gram) adalah:
251 245 255 253 254 247 252 253
Hitunglah rata-rata (hitung) berat sampel tersebut
Penyelesaian
n = 8
x1 = 251, x2 = 245, x3 = 255, . . . , dan x8 = 253
= ... ?
= =
251 + 245 + 255 + 253 + 254 + 247 + 252 + 253
= –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
8
= 251, 25
Jadi, berat rata-rata sampel produk daging dalam kaleng tersebut adalah 251,25
gram.
Contoh 4-2
Lama penerbangan langsung dari kota asal tujuh wisdom (wisatawan domestik) asal
Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Manado, Kupang, Palembang, dan Semarang ke Bali
adalah sebagai berikut (dalam menit)
170 160 60 145 105 140 95
Hitunglah rata-rata lama penerbangan dari kota asal langsung ke Bali ke tujuh
wisdom tersebut.
Penyelesaian
x1 = 170, x2 = 160, x3 = 60, x4 = 145, x5 = 105, x6 = 140 dan x7 = 95.
n=7
4. ukuran milai sentral
=... ?
= xi x2 x3 x 4 x5 x6 x7
n
= 170 160 60 145 105 140 95
7
= 875
7
= 125 menit
Jadi, rata-rata lama penerbangan langsung dari kota asal wisdom ke Bali adalah
125 menit.
■ Cara Panjang
Rata-rata hitung dari data yang telah dikerlompokkan dengan cara panjang, dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
■ Rata-rata sampel
= (4.3)
(i = 1, 2, 3,..., n)
(i = 1, 2, 3,...,
= (4.4)
(i = 1, 2, 3,..., N)
(i = 1, 2, 3,...,
■ Cara pendek
Menghitung rata-rata hitung dari data yang telah dikelompokkan (tabel
frekuensi), dengan cara ini, adalah sebagai berikut: terlebih dahulu sekala mi
diubah kedalam sekala di. Nilai di ini merupakan bilangan bulat kecil, misalnya ; ...,
- 4, - 3, - 2, - 1, 0, + 1, + 2, + 3, + 4,... Penetapan harga (nilai rata- rata anggapan atau
assumed mean), yaitu nilai tengah kelas yang sekala di nya nol, hendaknya
diusahakan sedemikian rupa, sehingga hasil kali fidi merupakan bilangan yang
sederhana. Pada umumnya, nilai di sama dengan nol (di = 0), ditentukan pada kelas
interval yang memiliki frekuensi (absolut) terbesar. Pilihan sedemikian itu dapat
menyederhanakan perhitungan.
Rata-rata hitung sekelompok data yang telah disusun dalam bentuk distribusi
(tabel) frekuensi, dengan cara pendek (singkat) dapat dihitung dengan rumus
berikut.
■ Rata-rata sampel
Σf d
+ Σfidxi
–––––– c
= (4.5)
o n
■ Rata-rata populasi
Σf d Σfid i
= xo c N
+ –––––– (4.6)
Cara pemberian faktor penimbang terhadap suatu barang ada dua (2) cara, yaitu:
(1) secara subyektif, dan (2) secara obyektif.
4.l Median
Median dari sekelompok/serangkaian data adalah nilai yang letaknya te- pat di
tengah-tengah bila banyaknya data ganjil, atau rata-rata dari dua nilai yang berada
di tengah bila banyaknya data genap, setelah data itu diurut dari yang terkecil
sampai terbesar atau sebaliknya diurut dari yang terbesar sampai yang terkecil.
Dengan kata lain, bahwa median tersebut membagi serangkaian data
(pengamatan) atau suatu distribusi menjadi dua bagian yang sama, yaitu 50% dari
kesuluruhan data (pengamatan) nilainya terletak di bawah (nilai) median, dan 50%
lagi nilainya lebih besar dari (nilai) median. Untuk serangkaian data yang memuat
nilai ekstrem yaitu ada data dengan nilai ekstrem besar atau ada data dengan nilai
ekstrem kecil, maka median lebih mewakili dibandingkan dengan ukuran nilai sentral
lainnya.
Ukuran nilai sentral ini, yaitu median, juga disebut nilai posisi tengah atau
nilai rata-rata pertengahan (positional average). Berikut ini, akan dipelajari cara
menghitung median suatu data yang belum dikelompokkan dan data yang telah
dikelompokkan.
LMd = –––
n
LM
2
Md = L + c ()= (4.11)
Md = L + )
Md = median
L = tepi bawah kelas dari kelas yang mengandung median
J = selisih antara letak median (LMd) dengan frekuensi komulatif pada
kelas sebelum kelas terdapatnya median
fm = frekuensi (absolut) dari kelas terdapatnya median n
= banyaknya data atau pengamatan/total frekuensi
fc = frekuensi komulatif pada kelas sebelum kelas median c =
kelas interval
bank) melakukan transaksi kurang dari 66 kali, dan 50% nya lagi melakukan transaksi
lebih dari 66 kali
Modus
Modus dari serangkaian data adalah nilai (atau sifat) yang paling banyak terjadi,
atau sifat/keadaan yang frekuensinya terbesar. Untuk data kuantitatif modus
menunjukkan nilai yang paling banyak muncul dan untuk data kualitatif modus
menunjukkan sifat atau keadaan yang paling banyak terjadi. Dengan demikian
serangkaian data, mungkin tidak mempunyai modus, satu modus, dua modus atau
lebih.
Contoh 4 - 24
Nilai tabungan (juta rupiah) sebuah sampel acak yang berukuran 15, berasal dari
deposan sebuah bank disajikan sebagai berikut:
Penyelesaian
Mo = L = (di/d1 + d2))c
Mod = modus
L = tepi bawah kelas dari kelas terdapatnya modus
d1 = selisih antara frekuensi kelas terdapatnya modus dengan
frekuensi kelas sebelumnya
d2 = selisih antara frekuensi kelas terdapatnya modus dengan
frekuensi kelas sesudahnya
c = interval kelas
Hnbnngan Mean, Median dan Modns
Hubungan antara mean, median dan modus dari suatu distribusi frekuensi adalah
sebagai berikut
Bila distribusi frekuensi tersebut simetris, maka nilai mean, nilai median dan nilai
modus sama besar (mean = median = modus), atau dengan kata lain mean, median
dan modus terletak pada satu titik dan kurva dari dis- tribusi frekuensi tersebut
simetris atau berbentuk normal (Gambar 4.1)
(1) Bila distribusi frekuensi tersebut menceng ke kanan atau condong ke kiri, maka
nilai mean>median>modus, atau dengan kata lain letak mean paling kanan
ditengah median dan paling kiri adalah modus (Gambar 4.2)
Gambar 4.2
Hubungan mean, median dan modus
pada distribusi menceng ke kanan.
(2) Bila distribusi frekuensi tersebut menceng ke kiri atau condong ke kanan, maka
nilai mean<median<modus, atau dengan kata lain letak mean paling kiri, disusul
median dan modus letaknya paling kanan (Gambar 4.3)
Gambar 4.3
Hubungan mean, median dan modus
pada distribusi menceng kekiri
Pada distribusi frekuensi yang menceng, nilai median selalu terletak di te- ngah,
artinya nilai median tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrem. Jadi median merupakan
nilai sentral yang dianggap paling mewakili pada distribusi yang menceng, alternatif
berikutnya baru modus dan terakhir mean.