Carilah kasus dan jelaskan tentang : masing-masing persepsi Karyawan dan Perusahaan dalam Dunia Kerja
Persepsi Karyawan : Disini karyawan akan memulai awal ujian
yang akan menentukan apakah seorang karyawan memiliki kemampuan dan ilmu pengetahuan serta pengalaman kerja untuk mendapatkan prgram kerja didalam perusahaan. Persepsi Perusahaan : Bukti menunjukkan bahwa wawancara Wawancara sering membuat penilaian perseptual yang tidak Karyawan akurat.Pewawancara yang berlainan akan melihat hal-hal yang berlainan dalam diri seseorang calon yang sama. Jika wawancara merupakan suatu masukan yang penting dalam keputusan mempekerjakan,perusahaan harus mengenali bahwa faktor-faktor perseptual mempengaruhi siapa yang di pekerjakan dan akhirnya mempengaruhi kualitas dari angkatan kerja suatu organisasi.
Persepsi Perusahaan : Bukti menunjukkan bahwa orang akan
berupaya untuk mensahihkan persepsi mereka mengenai realitas , bahwa jika persepsi tersebut keliru . Pengharapan kita mengenai seseorang/ sekelompok orang akan menentukan perilaku kita . Misalnya Manager memperkirakan orang akan berkinerja keras , Pengharapan mereka akan cenderung berperilaku demikian untuk memenuhi Kinerja ekspektasi rendah ini. Persepsi Kryawan : Persepsi mereka adalah bahwa kerja keras tidak akan memberikan mereka penghasilan yang diharapkan. Malahan, dengan adanya PHK, mereka memiliki persepsi bahwa walaupun telah bekerja keras, kadang-kadang mereka malah mendatangkan hasil yang tidak diinginkan, misalnya PHK.
Persepsi Kryawan :Penilaian kinerja seseorang karyawan sangat
tergantung pada proses perseptual . Walaupun penilaian ini bisa objektif, namun banyak yang di evaluasi secara subjektif.Ukuran subjektif adalah berdasarkan pertimbangan, yaitu penilai pembentuk suatu kesan umum mengenai karyawan. Semua persepsi dari penilai akan mempengaruhi hasil penilaian tersebut . Evaluasi Kinerja Persepsi Perusahaan : Suatu perusahaan hendak merekrut karyawan baru sehingga Manager HRD perusahaan melakukan wawancara terhadap para pelamar. Ketika manager memanggil 2 orang sekaligus untuk diwawancarai, orang pertama masuk dengan penampilan yang kurang baik seperti pakaian yang memiliki noda, tidak memakai jas, rambut panjang, sepatu yang sudah usam, Manager HRD langsung memberikan penilaian negatif kepada pelamar tersebut karena melihat penampilannya yang tidak layak untuk datang di dalam wawancara. Namun ketika orang kedua masuk dengan pakaian rapi,wajah yang serius, dan berkharisma Manager tersebut langsung memberikan penilaian positif kepada pelamar tersebut bahwa pelamar ini yang lebih layak untuk masuk ke dalam perusahaan. Namun selama wawancara berjalan ternyata pelamar dengan penampilan yang kurang baik tersebut memiliki suatu cara pandang unik yang berbeda dari pelamar yang berpakaian lebih rapi, dan cara berpikir pelamar tersebutlah yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan, sehingga manager tersebut mengabaikan penampilan pelamar tersebut dan menerima pelamar tersebut untuk bekerja di dalam perusahaan.
Persepsi Perusahaan : Dalam banyak organisasi, tingkat upaya
seorang karyawan dinilai sangat penting, jadi bukan hanya kinerja saja. Namun penilaian terhadap upaya ini sering merupakan suatu pertimbangan subjektif yang rawan terhadap distorsi-distorsi dan prasangka (bias) perseptual. Upaya Karyawan Persepsi Karyawan : Seorang Karyawan harus bisa melakukan upaya pekerjaan yang maksimal agar perusahaan dapat mengambil nilai bahwa karyawan tersebut bisa meningkatkan kuantitas dalam perusahaan yang dimana hasil tersebut dapat menjadi nilai plus bagi perusahaan
Persepsi Perusahaan : Pertimbangan lain yang sering dilakukan
manager terhadap karyawan adalah apakah karyawan tersebut Kesetiaan setia atau tidak kepada perusahaan atau organisasi. Sayangnya, karyawan banyak dari penilaian kesetiaan tersebut bersifat pertimbangan . Misalnya saja individu yang melaporkan tindakan tidak etis dari atasan dapat dilihat sebagai bertindak demi kesetiaan kepada perusahaan atau organisasi ataupun pengacau. Persepsi Karyawan : Dalam persepsi ini sangat perlu dipahami bahwa karyawan harus bisa menjaga nama baik perusahaan yang dimana tidak mencoret nama perusahaan agar manager atau atasan bisa melihat bahwa seorang karyawan sangat setia terhadap perusahaan dan tidak dipertimbangkan lagi sikap yang tidak etis .