PENDAHULUAN
1
membuat dodol adalah santan kelapa, tepung ketan, gula pasir, gula merah, dan
juga garam.
Semula dodol merupakan salah satu jenis makanan tradisional dari daerah
garut, semula dodol ini hanya merupakan makanan daerah tetapi sekarang
berkebang pesat didaerah garut dan sekitarnya. Dodol ini telah diproduksi digarut,
dimana dodol bestari ini sudah berkembang hingga mencapai kurang lebih 30
orang pekerja. Seperti perusahaan yang lain, dodol bestari umumnya didalam
produksi telah memenuhi permintaan pasar atau konsumen. Kapasitas produksi
PD. Intan Bestari yakni telah mencapai 60-80 kg/hari. Dengan jumlah karyawan
kurang lebih 30 orang apabila permintaan konsumen meningkat perusahaan
mengadakan kerja lembur.
2
1.2. Data UmumPerusahaan
DATA PEJABAT PD.INTAN BESTARI KABUPATEN GARUT
1.3Profil Perusahaan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tahu 1998 perusahaan bestari sudah mulai memproduksi dodol dan
dijual kebeberapa toko terdekat saja. Namu perjalanan tersebut sempat terhenti
pada tahun 2000.
Berbekal dari pengalaman maka kemudian pada tahu 2003 usaha dimulai
lagi dan Alamdulilah produksi sampai sekarang terus meningkat hingga mencapai
lebih dari 15 ton/bulan dengan jumlah karyawan yang direkrut dari lingkungan
sekitar.
Pada awal usahanya tersebut Pak Amal bercerita, ia hanya memiliki alat
sederhana dan dibantu oleh orang-orang terdekat saja. “sangat tradisional dan
memakan waktu cukup lama,” kata Pak Amal.
4
Bapak Amal juga sering mengikuti bazar/pameran-pameran yang ada
digarut/diluar garut sehingga dodol tersebut bisa lebih dikenal lagi oleh banyak
orang. Beliau juga sering mengadakan perkumpulan dengan pengusaha-pengusaha
sukses digarut yang disebut dengan “GAPURA” (Gabungan Para Pengusaha
Garut). Bahkan ada beberapa kumpulan atau organisasi diluar daerah garutyang
langsung berkunjung ke pabrik dodol tersebut.
Namun pada saat beliau mengikuti pelatihan diklat mera, ternyata nama
bestari sudah ada yang menggunakan yaitu pabrik pupuk disumatra. Dan pada
saat itu nama bestari tidak tercantum/terdaftar dalam Daftar Disperindag, karena
sudah ada yang menggunakan nama tersebut. Padahal nama BESTARI sudah
digunakan pertama kali oleh pabrik dodol.
Karena sebuah perusahaan tidak boleh satu nama atau sama dengan
perusahaan lain, jadi Bapak Amal Rasyid mengganti nama perusahaan tersebuit
dengan” Bestory”. Bestory yang terdiri dari 2 kata, yaitu best dan story
inimemiliki makna tersendiri yaitu sejarah garing cerita pendek”. Hal tersebut
terlintas dalam benaknya sehingga dijadikan sebuah nama produk.
Hingga sampai saat ini perusahaan tersebut bernama BESTORY. Saat ini
pula dodol bestory merupakan salah satu MKM dan merupakan perusahaan
dagang (PD) yang dijadikan unggukan kota intan (Garut) untuk mempromosikan
dodol diajang festival yang disponsori oleh Kementrian Pariwisata.
“Produk unggukan kami adalah dodol ketan hitam, yang jarang ditemukan
dipasaran,”Kata Pak Amal.
5
2.2.Visi dan Misi Perusahaan
-Visi
Dengan berlandaskan kedisiplinan dodol bestory menjadi perusahaan yang
maju, produktif, dan terdepan.
- Misi
Menciptakan lapangan kerja
Mengutamakan kepuasan konsumen
2.4. Ketenagakerjaan
Pada umumnya tenaga kerja yang memasak yaitu laki-laki karrena laki-
laki mempunyai tenaga yang lebih besar dibandingkan dengan perempuan,
sedangkan yang membungkus pada umunya perempuan karena umumnya
perempuan mempunyai kecekatan atau keterampilan yang lebih cepat
dibandingkan dengan laki-laki sehingga pembungkusan yang dilakukan cepat
dan rapih, begitupun dengan packaging atau pengepakan sebagian besar
dikerjakan oleh perempuan.
2.5.Keorganisasian Perusahaan
6
M
D
P
I
R
E
A
O
M
C
N
R
E
B
D
A
G
K
K
U
S
A
G
E
L
K
A
G
U
T
U
S
K
ID
IR
A
N
N
G
G
A
N
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Perusahaan
7
Gambar 2.3. Dodol Ketan Hitam Classic
8
Gambar 2.5. Jenis-jenis dodol
Dodol bestory sudah dipasarkan ke beberapa kota besar di Indonesia seperti
Bandung, Jakarta, Bogor, Medan, Bali, dan Kalimantan. Selain itu juga dodol
bestary bekerjasama dengan batik trusmi yang ada di Cirebon dan chocodot yang
ada di Garut, kerjasama tersebut dapat menguntungkan dodol bestary karena akan
lebih terkenal lagi dimasyarakat. Dodol bestary juga sering mengikuti bazar atau
pameran-pameran yang ada digarut ataupun yang ada diluar garut. Dodol bestory
juga melakukan promosi ke berbagai radio yang ada digarut.
Pemasaran dodol bestary dapat melalui beberapa cara yaitu pertama bisa
langsung antar/ order seperti ke daerah Bandung, Jakarta, Bogor, dan kota-kota
lainnya. Tetapi jika daerah terlalu jauh seperti Bali, Medan, dan Kalimantan maka
barang akan dipaketkan supaya menghemat waktu.Sering juga ada beberapa
kumpulan atau organisasi di luar daeran Garut yang langsung berkunjung ke
pabrik dodol bestary langsung.
9
produksi baik dalam kualitashasil makanan maupun tingkat kehigenisan
makanan itu sendiri. Selain itu, pemasakan dodol masih menggunakan alat
tradisisonal seperti tungku bakar, yang dapat memberi aroma yang khas
pada dodol yang dibuat.
10
2.9. Kandungan Gizi Ketan Hitam
Kandungan nutrisi Jumlah
Protein 7g
Lemak 0,7 g
Karbohidrat 78 g
Kalsium 10 mg
Fosfor 148 mg
Vit A 0 IU
Vit B1 0,2 mg
Vit C 0 mg
Zat Besi 1 mg
11
ini dengan cara mengonsumsi beras ketan hitam sebanyak 2-3 kali
seminggu. Hal ini dikarenakan zat besi yang juga terkandung dalam
beras ketan hitam dapat berguna untuk membantu memproduksi
hemoglobin dalam darah yang dibutuhkan oleh penderita anemia.
Menjaga Sistem Daya Tahan Tubuh
Memakan ketan hitam secara teratur bisa membuat ketahanan tubuh
kita/sistem daya tubuh kita menjadi kuat sehingga bisa terhindar dari
berbagai gangguan penyakit.
12
Sukrosa 52,35% b/b
Kalori 370,76 kal/100 g
1. Tepung terigu
Kandungan Gizi Tepung Terigu
Kandungan Nutrisi Jumlah
Energi 365 kkal
Protein 8,9 g
Karbohidrat 77,3 g
Lemak 1,3 g
13
Kalsium 16 mg
Fosfor 106 mg
Zat besi 1 mg
Vit A 01 IU
Vit B1 0,12 mg
Vit C 0 mg
Tabel 2.4. Kandungan Gizi Tepung Terigu
2.Gula Pasir
Kandungan Gizi Gula Pasir
Kandungan Nutrisi Jumlah
Energi 364 kkal
Protein 0g
Karbohidrat 94 g
Lemak 0g
Kalsium 5g
Posfor 1 mg
Zat Besi 0 mg
Vit A 0 IU
Vit B1 0 mg
Vit C 0 mg
Tabel 2.5. Kandungan Gizi Gula Pasir
3.Wijen
Kandungan Gizi Wijen
Kandungan Nutrisi Jumlah
Energi 568 kkal
Protein 19,3 g
Karbohidrat 18,1 g
Lemak 51,1g
Kalsium 11,25 mg
Posfor 614 mg
Zat Besi 10 mg
Vit A 0 IU
Vit B1 0,93 mg
Vit C 1 mg
Tabel 2.6. Kandungan Gizi Wijen
4.Kacang Tanah
14
Kandungan Gizi Kacang Tanah
Kandungan Nutrisi Jumlah
Kalori 166 kkal
Protein 7,8 g
Kalsium 17,1 mg
Kalium 203 mg
Magnesium 49,3 mg
Posfor 111 mg
Lemak 14,7 mg
Karbohidrat 4, 3 g
Tabel 2.7. Kandungan Gizi Kacang Tanah
15
Secara khusus tujuan penggunaan BTM dalam pangan
adalah untuk:
1). Mengawetkan makanan dengan mencegah pertumuhan
mikroba perusak pangan atau mencegah terjadinya reaksi
kimia yang dapat menurunkan mutu pangan.
2). Membentuk makanan menjadi lebih baik,renyah dan
enak dimulut.
3).Memberikan warna dan aroma yang lebih menarik serta
meningkatkan kualitas pangan.
4). Menghemat biaya
16
Kacang Tanah Tepung Terigu BTM
GulaPasir Wijen
Sumber : PD. INTAN BESTORY
2.13 Peralatan
Beberapa peralatan yang digunakan pada pembuatan dodol bestaryyaitu
mixer, fungsinya untuk mencampurkan adonan supaya cepat tercampur rata,
kancah (wajan besar) berfungsi sebagai tempat untuk memanaskan dodol,
sosoled (pengaduk) yang berfungsi sebagai pengaduk adonan dodol, selain
peralatan masak ada juga peralatan yang menunjang untuk pemotongan dodol
seperti pisau, dan talenan. Selain itu juga ada peralatan untuk mengemas dodol
dalam kemasan yang lebih bagus dan menarik seperti sealer. Dodol bestory
masih menggunakan alat yang masih manual seperti setrikaan untuk proses
packing dodol kemasan, karena jika menggunakan mesin srinking harganya
lebih mahal dapat diperkirakan mencapai ± Rp. 28 juta untuk itu mesin srinking
juga memiliki kelemahan yaitu suhu panas yang tinggi sehingga berpengaruh
pada dodol yang akhirnya menguap maka dodol akan cepat rusak, selain itu
17
untuk meminimalisir keadaan tersebut maka kita mempunyai ide dengan
menggunakan setrikaan untuk metode pengepakan.
Peralatan Pengolahan Dodol
Pengadonan
18
Mixer/Pencampuran
Pemasakan
Penyimpanan
Pemotongan
Pembungkusan
Pengepresan
Pengemasan/Pengepakan
Penggudangan
Pemasaran
19
1. Penimbangan Bahan Baku
Tepung Ketan yang digunakan dalam satu kali kocek yaitu 22, dan
tepung terigu 1 kg, fungsi tepung terigu sebagai pengikat adonana agar
cepat kalis.
3. Mixer/Pencampuran Adonan
20
Pencampuran adonan dilakukan dengan menggunakan mesin pencampur
yaitu mixer. Pencampuran harus benar-benar merata untuk menghasilkan
tekstur yang bagus.
4. .Pemasakan
5. Penyimpanan
Adalah suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara bahan pangan
kering dan basah, baik kualitas maupun kuantitas.
Setelah proses masak selesai kemudian dimasukan kedalam nampan atau
loyang dan disusun di rak untuk melakukan proses pendinginan selama
satu malam menggunakan suhu 20◦C jika produksinya lebih banyak maka
akan lama pula proses pendinginannya. Fungsinya pendinginan yaitu agar
penguapannya lebih maksimal sehingga menghambat tumbuhnya jamur .
21
6. Pemotongan
Keesokan harinya dodol yang sudah disinpan selama satu malam langsung
dipotong sesuai dengan ukuran yang ditetapkan, pada saat pemotongan pisau yang
digunakan harus tajam agar potongan dodol rapih. Sebelum dipotong kercil-kecil
adonan dodol harus dipipihkan dulu agar dodol yang dipotong sama rata.
7. Pembungkusan
8. Pengepresan
22
Gambar 2.12.Pengepresan
Setelah selesai proses pembungkusan, proses selanjutnya yaitu
pengepresan. Dodol yang sudah dibungkus langsung dimasukan kedalam wadah
dodol(keranjang) sebagai sarana pengepresan, cara mengepres dodol yang baik
dan benar adalah pertama dodol susun memanjang kemudian masukan kedalam
kardus berisi 12kg atau 10kg dengan rapih dan sampai penuh setelah itu timbang
dodol dan langsung diberi tanggal produksi dan label. Selanjutnya dodol yang
sudah di pres langsung disimpan selama satu malam agar dodol tersebut lebih
rapih dan padat.
9. Pengepakan/Pengemasan
23
yang dipasarkan. Keesokan harinya proses packaging (pengepakan) mulai
dilakukan mulai dari memasukan kedalam kemasan sampai menimbang
produk sesuai dengan ukuran kemasan, rangkaian membuat kemasan
dodol yaitu langsung di pres agar lem menempel pada kemasan yang akan
digunakan, selanjutnya kemasan diberi tanggal expired agar konsumen
tahu kapan dodol tersebut kadaluwarsa.
Setelah dodol itu dimasukan kedalam kemasan yang telah ditentukan, dan
selanjutnya kemasan dirapihkan kembali dengan menggunakan mica plastik,
kerapihan kemasan berpengaruh terhadap lamanya produk bisa bertahan dipasaran.
Dodol yang sudah dikemas langsung dirapihkan kembali kedalam kardus yang
lebih besar dan diberi label, biasanya dodol yang dipackaging hanya untuk produk
dodol yang special saja, untuk dodol kacang tanah coklat langsung dipres dan
dimasukan kedalam kardus yang berukuran 10-12kg, dan langsung disimpan
digudang.
11. Pemasaran
Dodol bestary sudah dipasarkan ke beberapa kota besar di Indonesia
seperti Bandung, Jakarta, Bogor, Medan, Bali, dan Kalimantan. Selain itu juga
dodol bestary bekerjasama dengan batik trusmi yang ada di Cirebon dan chocodot
24
yang ada di Garut, kerjasama tersebut dapat menguntungkan dodol bestary karena
akan lebih terkenal lagi dimasyarakat. Dodol bestary juga sering mengikuti bazar
atau pameran-pameran yang ada digarut ataupun yang ada diluar garut. Dodol
bestary juga melakukan promosi ke berbagai radio yang ada digarut.
Pemasaran dodol bestary dapat melalui beberapa cara yaitu pertama bisa
langsung antar/ order seperti ke daerah Bandung, Jakarta, Bogor, dan kota-kota
lainnya. Tetapi jika daerah terlalu jauh seperti Bali, Medan, dan Kalimantan maka
barang akan dipaketkan supaya menghemat waktu.Sering juga ada beberapa
kumpulan atau organisasi di luar daeran Garut yang langsung berkunjung ke
pabrik dodol bestary langsung.
25
2.15. Analis SWOT
Dalam menjalankan bisnisnya, PD.Intan Bestary seringkali
mengalami beberapa kendala/permasalahan, baik permasalahan internal atau
eksternal yang kadang menjadi penghambat akan kemajuan perusahaan. Dari
semua permasalahan di PD.Intan Bestari kami menganalisis dan
mengaplikasikannya dalam metode SWOT (Strenght, Weakness, opportunities,
Treat).
26
2.16. Analisis Biaya
Biaya yang dikeluarkan pada setiap adonan berisi 80kg yaitu Rp.1.200.000
tetapi jika dodol langsung dikemas, biaya yang dikeluarkan akan lebih mahal
dibanding yang curah/los yaitu sebesar Rp.1.700.000. upah karyawan dulu
dihitung dari 1 kocek dihargai Rp.60.000 dibagi yang membungkus, tetapi cara
seperti itu sekarang tidak digunakan lagi karena akan merugikan bagi
karyawanyang membungkus cepat, sekarang upah karyawan dihitung dari berapa
pendapatan/kg dikali Rp.600/kg
Biaya Variabel
Tabel 2.9. Biaya Variabel
Bahan Satuan Harga Total
Tepung Ketan 22 kg Rp.13.500 RP.297.000
Tepung Terigu 1 kg RP.6.000 RP.6.000
Gula Pasir 40 kg RP.16.000 RP.640.000
Vanili 6 sdt RP.1.000 RP.6.000
Kelapa 8 kg RP.13.000 RP.117.000
Garam 3 bks RP.4.000 RP.12.000
Kacang Tanah 5 kg RP.18.000 RP.90.000
Lemak 1 kg RP.10.000 RP.10.000
BTM 0,5 kg RP.20.000 RP.10.000
Cokelat 1 kg RP.15.000 RP15.000
1 kg RP.18.000 RP.18.000
=RP.1.221.000
27
- Kemasan kecil isi 12 yaitu = Rp.700/pcs
- Kemasan besar isi 24 yaitu = Rp.1500/pcs
- Karton/dus los = Rp.4000/pcs
- Kemasan mini dip isi 3 = Rp.125/pcs
- Cover big = Rp.4000/pcs
Rumus mencari HPP (harga popok penjualan) = biaya produksi÷ jumlah
produksi
HTJ( harga total jual) harga jual × jumlah produksi
Laba= jumlah produksi ×keuntungan/kg+ transportasi=RP.20.000
HPP(Harga Pokok Produksi) = biaya produksi+penyusutan 2 %+dist 4%
jumlah produksi
= 1.221.000+(4%)
80 kg
= 1.248.000
80 kg
= 15.600/kg
HTJ = Harga jual x Jumlah produksi
= 20.000 x 80 kg
= 1.600.000
Laba/adonan= Jumlah Produksi x Harga Jual – Biaya Produksi
= 80 kg x 20.000 – 1.248.000
= 1.600.000-1.248.000
= 352.000/adonan
Laba/ kg = 352.000
80 kg
= 4.400/kg
28
GMP (Good Manufacturing Practise)
GMP merupakan suatu pedoman/prosedur yang menjelaskan bagaimana
memproduksi makanan agar aman, bernutu dan layak dikonsumsi. GMP
ini merupakan tata cara untuk mengontrol kualitas produksi makanan
yang dihasilkan yang dipakai dari suatu perusahaan.
Ruang lingkup GMP
1.Lokasi dan Lingkungan Produksi
Terletak dibagian pinggir kota, tidak padat penduduk dan lebih
rendah dari permukiman.
Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
Lingkungan sarana pengolahan harus terawatt baik, bersih dan
bebas sampah.
Sistem pembuangan dan penanganan limbah cukup baik.
Sistem saluran pembuangan air lancar.
2.Bangunan dan Fasilitas
Bangunan cukup luas dan dapat dilakukan pembersihan secara
intensif.
Terpisah antara ruang bersih dan ruang kotor.
Penerangan cukup, sesuai spesifikasi proses.
Sarana pencucian tangan dan kaki dilengkapi sabun atau desinfektan.
3. Peralatan Produk
4.Suplai Air/Sarana Penyedia Air
5.Fasilitas dan Kegiatan Higiene
6. Kesehatan dan Higiene Karyawan
Pengendalian penyakit : Karyawan sakit dibebaskan dari
pekerjaan.
Fasilitas kebersihan karyawan : Pakaian/celemek, Sarung tangan,
Penutup kepala/Hairnet.
Kebiasaan karyawan : Dilarang merokok, makan/minum, meludah,
dll di area produksi.
7. Pemeliharaan dan Program Higiene Sanitasi Karyawan
29
Pemeliharaan dan pembersihan ruangan pabrik.
Pemeliharaan dan pembersihan peralatan produksi dan
fasilitas peralatan produksi.
Pemeliharaan dan pembersihan fasilitas cuci tangan, toilet,
gudang, dan ruang produksi.
8.Penyimpanan
Sebaiknya disimpan didalam lemari/rak atau kotak/karton.
Disimpan pada kondisi yang sesuai, misal : makanan
kaleng, produk beku, produk dingin,dll.
9.Pengendalian Proses
Pemeriksaan/pengujian/jaminan .
Pemasok : bahan baku, kemasan, BTP, wadah dan air.
Pengontrolan dalam pengendalian proses : formula, suhu, waktu,
tahapan proses spesifik, dll.
Pengendalian bahaya, sesuai dengan penerapan system HACCP.
10. Pelabelan Pangan
11. Pengawasan oleh penanggungjawab
Pengawasan terhadap jalannya proses produksi dan perbaikan bila
terjadi penyimpangan yang menurunkan mutu dan keamanan
produk.
Pengawasan rutin untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
proses produksi.
12.Penarikan Produk
13. Pencatatan dan Dokumentasi
Berisi catatan tentang proses pengolahan, termasuk tanggal
produksi dan kadaluarsa, distribusi dan penarikan produk karena
kadaluarsa.
Dokumen yang baik akan meningkatkan jaminan mutu dan
keamanan produk.
14. Pelatihan Karyawan
30
2.17. Kesehatan, Keamanan, dan Keselamatan Kerja ( K3)
1). Untuk melindungi dan memelihara kesehatan dan dan keselamatan tenaga
kerja.
2). Untuk menjaga dan memastikan keselamatan dan kesehatan semua orang yang
berada di lingkungan kerja.
3). Untuk memastikan sumber produksi terpelihara dengan baik dan dapat di
gunakan secara aman dan efisien.
Peralatan K3 :
Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai pelindung hidung dan penyaring udara yang dihirup saat
bekerja ditempat yang memiliki kualitas udara buruk (missal berdebu,
beracun, dsb).
Sarung tangan (Gloves)
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja ditempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung
tangan disesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
Celemek
Baju kerja
Helm Pelindung Kepala (Safety Helmet)
Berfungsi untuk melindungi kepala dari benda yang berptensi mengenai
kepala secara tidak langsung maupun langsung.
Sabuk Keselamatan (Safety Belt)
Digunakan untuk menghindari terjadinya benturan pada saat berkendara,
misalnya mobil, pesawat terbang, alat berat, dll.
Sepatu Karet ( Sepatu Boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja ditempat yang becek
ataupun berlumpur. Kebanyakan dilapisi dengan metal untuk melindungi
kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
Tali Pengaman (Safety Harness)
Digunakan jika bekerja diketinggian lebih dari 1,8 meter. Hal ini akan
melindungi pekerja agar terhinadar dari potensi jatuh dari ketinggian.
Penutup Telingga (Ear Plug/Ear Muff)
31
Digunakan untuk melindungi telinga dari sumber suara yang cukup tinggi
diperlukan penutup telinga. Hal ini dimaksudkan karena telinga tidak
mampu menahan suara dalam intensitas yang tinggi dan memekakan
telinga.
Sepatu Pelindung (Safety Shoes)
Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena
tertimpa benda tajam/berat , benda panas, cairan kimia,dsb.
Kaca Mata Pengaman (Safety Glases)
Berfungsi melindungi mata dari percikan api/serpihan dari besi yang
mengalami proses pengerjaan permesinan.
Pelindung Wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(missal pekerjaan menggerinda).
Secara garis besar, penggunaan APD ini tidak dapat melindungi tubuh
secara sempurna, akan tetapi penggunaan APD ini lebih ditunjukkan
kepada tindakan preventif terjadinya kecelakaan kerja dan dapat
meminimalisasi keluhan atau penyakit yang berpotensi terjadi. Alat
Pelindung Diri ini memiliki kelemahan seperti:
a. Kemampuan perlindungan yang tidak sempurna
b. Tenag kerja tidak merasa aman karena ukuran yang terkadang tidak
sesuai.
Alat pemadam api ringan
Bila terjadi kebakaran di ruang industri
- Padamkan sumber apinya terlebih dahulu, lalu pergi ke tempat
yang aman.
- Jika kebakarannya cukup besar, panggil petugas Pemadam
kebakaran.
Bila terjadi gas bocor
- Segera matikan kompornya.
- Lalu cabut regulatornya.
- Bawa gasnya keluar dari ruangan.
Bila terjadi kecelakaan
- Bawa orangnya ke tempat yang aman.
- Periksa dan lakukan P3K.
- Biarkan orang tersebut untuk beristirahat
Jika perlu bawa ke rumah sakit terdekat.
32
No. Input Tahapan Identifikasi Justifikasi Tindakan
Proses Bahaya Penyebab Pencegahan
Bahaya
1. Penerimaan Bahan B : mikroba Penyimpana SOP
Kering (Terigu, gula, perusak n Penyimpana
garam) (antibiotik) Kadar air n
K : logam naik
berat Terbawa dari Jaminan
F : kerikil suplayer suplayer
serangga Pengayakan
2. Penerimaan Bahan B : mikroba Suplayer Jaminan
Lemak (mentega, (lipolitik) Penyimpana suplayer
shortening) n SOP
penyimpanan
3. Penerimaan Telur B : salmonela Terbawa dari Cuci sebelum
suplayer digunakan
4. Penmbangan Timbangan
kotor
5. Pengadonan B : mikroba Manusia GMP
(Higienis
Pekerja)
6. Mixing F : mixer Mixer kotor SSOP
Kontaminasi
logam
7. Pemasakan B : mikroba Suhu dan Kotoran,
waktu suhu dan
pemasakan waktu
8. Penyimpanan B: Disimpan SOP
mikrobiologi dengan baik
salmonella
9. Packaging B : mikroba Penutupan SOP
10. Pemecahan Telur B: Terbawa dari GMP
mikrobiologi suplayer,
F : pecah pemecahan
33
cangkang
11. Pencucian Telur B: Pemechan, GMP
mikrobiologi air, kotoran
cangkang
Tabel 2.9. Analisis HCCP
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pembelajaran didunia kerja dan industri adalah suatu strategi yang
member peluang kepada siswa yang mengalami proses belajar melalui
34
bekerja langsung pada pekerjaan sesungguhnya. Dengan adanya Praktek
Kerja Industi (PRAKERIN) kami dapat merasakan bagaimana
pelaksanaan praktek langsung dilingkungan dunia kerja yang langsung
dibimbing oleh pihak perusahaan. Bahkan kami dapat mengukur sejauh
mana penguasaan ilmu yang didapatkan disekolah.
Meskipun ilmu yang kami dapatkan ditempat prakerin ada
beberapa yang tidak terdapat disekolah, kami merasa dapat pengetahuan
baru yang diluar dari penguasaan ilmu sekolah. Kami berharap ilmu yang
didapatkan ditempat PRAKERIN dapat bermanfaat dan bisa diamalkan
disekolah dan dunia kerja. Dengan begitu, sekolah bisa
mempertimbangkan ilmu yang kami dapat bisa diimplementasikan
disekolah.
Setelah menyelesaikan praktek kerja nyata ini, besar manfaatnya
bagi kami, karena selain kami tahu materi ini yang disampaikan oleh para
guru. Kamipun bisa terjun langsung dan mempraktekan ilmu yang didapat.
Disimpulkan bahwa pengolahan dodol dapat dilakukan oleh
industri rumahan ataupun skala besar. Bahan baku yang digunakan tersedia
atau cukup melimpah dan harganyapun lebih murah.
Cara pembuatan dodol bestary masih menggunakan alat-
alatmanual atau tradisional, karena akan menghasilkan produk yang lebih
bagus. Selain itu juga dodol bestary bisa bertahan 2-3 bulan, dodol bestory
tidak menggunakan bahan pengawet tetapi komposisi bahannya lebih besar
kadar gula sebagai pengawet alami.
B. Saran
1. Saran untuk sekolah
Kepada ibu/bapak pembimbing dari sekolah dimohon untuk lebih
memperhatikan lagi anak didik yang menjadi tanggung jawabnya
selama kegiatan prakerin.
35
Memberi instruksi dengan jelas dan memberi masukan yang baik
selama peserta prakerin menanyakan tentang kegiatan prakerin.
2. Saran untuk perusahaan
Karyawan diwajibkan untuk memakai APD ( alat pelindung diri)
agar terhindar dari kecelakaan apapun.
Pengawasan dibagian gudang lebih ditingkatkan lagi
Kebersihan lebih ditingkatkan.
Jika ada dodol yang jatuh ke lantai tidak boleh diambil oleh kaki,
harus langsung dibuang.
DAFTAR PUSTAKA
Apandi, Muchidin. Msc, Dr.1984. teknologi Buah dan Sayur. Penerbit Alumni,
Bandung.
Astawan dan Wahyuni, 1991. Teknologi Pengolahan Pangan Nabati Tepat Guna.
36
Dalm Irawati,R,2001. Pembuatan Dodol (Kajian Penambahan Tepung Ketan dan
Terigu serta Gula Pasir) terhadap sifat Fisik, Kimia dan Organoleptik. Skripsi
Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya, Malang.
Desrosier,N.W.1988. Teknologi Pengawetan Pangan. UI Press, Jakarta.
Satuhu dan Sunarmani,2004. Membuat Aneka Dodool buah. Penbar Swadaya.
Jakarta.
LAMPIRAN
37
Dokumentasi Pengajian
Dokumentasi Persentasi
38
39