NPM : 190201042
KELAS : AP III B
LEMBAR KERJA
Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin
(leader) tentang bagaimana menjalankan kepemimpinannya (to lead) sehingga bawahan dapat bergerak
sesuai dengan yang diinginkan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
Leader adalah seorang yang dipandang memiliki kelebihan dari yang lainnya untuk jangka
panjang maupun jangka pendek dengan kewenangan dan kekuasan dalam situasi tertentu.
terdapat beberapa perbedaan konsepsi dalam melihat teori kepemimpinan :
1. Konsepsi yang luas
a) Seseorang yang mempengaruhi anggota-anggota kelompok
b) Seseorang yang mempengaruhi anggota-anggota organisasi dalam banyak kegiatan
c) Seseorang yang mempengaruhi anggota-anggota kelompok untuk ikut dengan
permintaannya dengan rela atau tidak rela
2. Konsepsi yang lebih kecil
a) Seseorang yang mengusahakan banyak pengaruh untuk anggotaanggota kelompok
lainnya
b) Seseorang yang secara sistematis mempengaruhi perilaku anggota untuk pencapaian
sebuah tujuan
c) Seseorang yang dengan komitmen yang penuh terhadap anggota kelompok dalam
mencapai sebuah tujuan.
Ghizeli dan Stodyl dalam Yukl ( 2005 : 13 ) mengemukakan ada 5 sifat yang perlu dimiliki seorang
pemimpin yaitu :
a. Kecerdasan
b. Kemampuan
c. Mengawasi
d. Inisiatif
e. Ketenangan diri
f. Kepribadian
2. PENDEKATAN POWER
Pendekatan ini menjabarkan bahwa dengan suatu kekuasaan, seseorang dapat mempengaruhi
bawahannya,namun ada hal yang perlu diingat bahwa seorang pemimpin yang mampu menggunakan
wewenangnya secara efektif , akan meningkatkan motivasi bawahan untuk mensupport usaha dan
gagasan yang dikembangkan oleh pemimpin tersebut ,begitu juga sebaliknya.
4. PENDEKATAN SITUASIONAL
Pendekatan ini didasarkan atas asumsi bahwa keberhasilan kepemimpinan suatu organisasi atau
lembaga tidak hanya bergantung atau dipengaruhi oleh perilaku dan sifat-sifat pemimpin saja, tiap
organisasi memiliki ciri khusus dan unik. Bahkan organisasi yang sejenis pun akan menghadapi masalah
yang berbeda karena lingkungan yang berbeda, semangat dan watak yang berbeda.
5. PENDEKATAN KONTINGENSI
Menekankan pada ciri-ciri pribadi pemimpin dan situasi. Teori ini bukan hanya penting bagi
kompleksitas yang bersifat interaktif dan fenomena kepemimpinan tetapi turut membantu para pemimpin
yang potensial dengan konsep-konsep yang berguna untuk menilai situasi yang bermacam-macam dan
untuk menunjukkan perilaku kepemimpinan yang tepat berdasarkan situasi.
Kepala sekolah akan berhasil dalam mengelola sekolah yang dipimpinnya bila keterampilan-keterampilan
itu harus melekat dalam hal-hal berikut ini;
1) Keterampilan dalam Kepemimpinan;
2) Keterampilan dalam Hubungan Antara Manusia;
3) Keterampilan dalam Kegiatan Kelompok;
4) Keterampilan dalam Administrasi Personil;
5) Keterampilan dalam Penilaian dan Pengawasan (Evaluasi).
EVALUASI
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan membubuhkan tanda silang (x) pada jawaban yang
dianggap benar.
2) Menurut pendekatan sifat kepribadian pemimpin, pendidikan tidak mampu membentuk seorang
pemimpin sebab :
Manusia dilahirkan dengan kepribadian yang unik;
Kepribadian bersifat tidak dapat dirubah; (X)
Pendidikan hanya memberikan teori kepemimpinan;
Kepemimpinan menuntut sifat kepribadian tertentu.
4) Dikatakan bahwa satu-satunya hal yang konstan di dunia ini adalah perubahan. Kondisi ini menuntut
seorang pemimpin untuk memiliki sifat kepribadian :
Pendidikan umum yang luas;
Kemampuan berkembang secara mental;
Ingin tahu; (X)
Kemampuan analisis.
5) Adanya fungsi-fungsi yang berbeda, spesialisasi yang semakin beraneka ragam dan kepentingan yang
beraneka ragam menunjukan pentingnnya sifat kepribadian :
Daya ingat yang kuat;
Keterampilan berkomunikasi;
Kapasitas integrafik; (X)
Keterampilan mendidik.
7) Sifat yang menunjang untuk terciaptanya hubungan yang akrab antara pemimpin dengan yang
dipimpin adalah sifat kepribadian :
Sense of Cohesiveness; (X)
Sense of Relevance;
Kesederhanaan;
Adaptabilitas dan fleksibilitas.