Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL

STUDI KELAYAKAN BISNIS

PISANG BAKAR SANTAN PLANTAINS

Oleh Kelompok 8:

1. TIARAWATI 20220097
2. FANI MELDA PUTRI 20220011
3. RAHMAD MULYADI 22221013
4. NILA SUMANTRI 20220070

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

STIE “KBP”

2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya masyarakat Indonesia menyukai kuliner atau jajanan yang biasa
dikonsumsi saat santai atau setelah beraktivitas sepanjang hari. Di Indonesia banyak
makanan ringan seperti gorengan, keripik, pisang nugget, pisang goreng, kolak pisang
untuk makanan ringan. Makanan olahan dengan pisang adalah salah satunya orang
Indonesia paling suka karena pisang juga satu buah yang sangat populer dari mana Anda
bisa menyiapkan berbagai hidangan lezat. Pisang Nugget, Pisang Goreng, Kolak Pisang,
dan lain-lain sebagainya merupakan contoh makanan olahan yang terbuat dari pisang.

Pelaku usaha memilih membuka usaha pisang bakar santan karena waktu jalan-jalan
ke Bukittinggi owner membeli kuliner yang hanya ada di Bukittinggi yaitu pisang bakar
santan, lalu owner tersebut terinspirasi untuk membuka outlet pisang bakar santan di Padang
karena belum ada yang membuka usaha kuliner pisang bakar santan ini di Padang,
Sebelumnya owner bekerja di hotel ibis dan resign dari pekerjaannya karena itulah owner
memilih membuka usaha pisang bakar tersebut.

Pisang bakar santan salah satu kuliner yang disukai oleh banyak orang dari semua
kalangan. Pisang bakar santan ini berasal dari Bukittinggi, namun sekarang sudah ada dijual
di kota Padang tepatnya di Gor H. Agus Salim. kuliner pisang bakar santan memiliki
keunikan tersendiri dan telah menjadi salah satu kuliner khas yang diakui kelezatannya.

Bukittinggi, yang terletak di dataran tinggi Sumatera Barat, memiliki iklim sejuk
dan tanah yang subur, membuatnya menjadi daerah yang cocok untuk budidaya pisang. Di
sini, pisang menjadi salah satu komoditas utama dan memiliki banyak variasi jenis yang
dapat ditemukan.

Proses pembuatan pisang bakar santan Bukittinggi dimulai dengan memilih pisang
yang matang dan memiliki rasa manis. Pisang dipotong menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil, kemudian direndam dalam campuran santan kental yang sudah diberi tambahan gula
aren dan sedikit garam. Pisang-pisang ini kemudian dipanggang di atas bara api dengan
menggunakan alat panggangan tradisional yang disebut "alat bakar". Proses pemanggangan
ini memberikan aroma yang khas dan kelembutan pada pisang.
Setelah matang, pisang bakar santan disajikan dengan taburan kelapa parut yang
telah ditumis kering, memberikan rasa gurih dan tekstur yang renyah. Beberapa penjual juga
menambahkan siraman karamel gula merah di atasnya untuk memberikan cita rasa manis
yang lebih kaya.

Kuliner pisang bakar santan Bukittinggi tidak hanya menarik perhatian penduduk
lokal, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah ini. Rasanya
yang lezat, kombinasi antara manisnya pisang dengan gurihnya santan dan kelapa parut,
membuatnya menjadi makanan penutup yang sempurna setelah menikmati hidangan khas
Bukittinggi seperti rendang atau nasi kapau.

Dengan kelezatannya yang khas dan nilai budaya yang diwariskan dari generasi ke
generasi, pisang bakar santan Bukittinggi merupakan salah satu kuliner yang menjadi
kebanggaan Kota Bukittinggi dan menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan
kuliner Indonesia.

B. Gambaran Umum Potensial Usaha

Jika kita mencermati kondisi ekonomi negara yang tidak stabil, ketika kita
memposisikan diri sebagai pengusaha, hal pertama yang terlintas dalam pikiran adalah
bagaimana membangun entitas bisnis yang tahan masa depan dan menguntungkan dalam
jangka pendek dan panjang. Menginvestasikan ide lainnya, dengan modal pas-pasan,
memikirkan produk apa yang kita buat agar permintaan pasar meningkat dan bisa kita
manfaatkan.

Oleh karena itu, kita perlu melakukan analisis kemungkinan peluang bisnis yang
akan memberi kita keuntungan finansial. Usaha kuliner tradisional menawarkan potensi
yang menarik di tengah keberagaman budaya dan rasa yang ada di masyarakat. Bisnis
makanan tradisional bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggan yang mencari
pengalaman autentik dan kenikmatan cita rasa yang khas. Kekayaan warisan kuliner
Indonesia memberikan peluang untuk menciptakan inovasi dalam penyajian dan pemasaran
makanan tradisional. Selain itu, bisnis makanan ringan tradisional seperti kue-kue
tradisional, keripik, atau makanan ringan khas daerah juga memiliki pasar yang loyal dan
mampu menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara. Dalam usaha kuliner tradisional,
penting untuk mempertahankan cita rasa otentik, menggunakan bahan-bahan berkualitas,
dan memberikan pengalaman yang memuaskan kepada pelanggan.
C. Gambaran Umum Industri

Dengan mengacu pada pemenuhan ekonomi sangat berpotensi karena saat


sekarang ini sangat sulit kita temui makanan tradisional dan jarang sekali anak muda di
zaman sekarang yang mau membuka usaha kuliner tradisional. Pisang bakar santan ini
merupakan makanan tradisional yang sulit kita temui namun masih memiliki peminat dan
pembeli dari kalangan anak-anak sampai orangtua. Oleh karena itu, usaha ini sangat
berpotensi untuk meningkatkan perekonomian. Dalam usaha pisang bakar santan ini
diharapkan memperoleh keuntungan.
BAB II

ASPEK UMUM DAN ORGANISASI

A. Nama Unit Usaha

Unit usaha ini diberi nama “Pisang Bakar Santan Plantains” karena bergerak dalam
usaha dagang penjualan kuliner tradisional dengan kualits yang baik, berasal dari
Bukittinggi dan oleh beberapa wilayah, salah satu wilayah tresebut adalah Kota Padang.

Nama Organisasi : Pisang Bakar Santan Plantains

Pemilik : Ami

Alamat : Jl. Gor H. Agus Salim

Jam buka : Pukul 15.00 sd 22.00 WIB

B. Legalitas Usaha

Dari segi legalitas usaha melakukan, usaha dalam jangka waktu tertentu dan bersifat
sementara difasilitas umum. Usaha ini beberapa dokumen badan hukum untuk
melaksanakannya berjalan dengan lancar dikemudian hari. Beberapa dokumen hukum
yang dimiliki berkaitan dengan aspek hukum adalah:

a. Untuk usaha pisang bakar santan ini berdiri sendiri tidak bersama, untuk modal
yang didapat yaitu modal sendiri. Untuk masalah pengelolaan dikelola sendiri.

b. Izin usaha
Untuk izin usaha ini menggunakan data-data owner kemudian dilaporkan ke
DISPORA dengan memberitahu dimana tempat yang akan digunakan
c. Organisasi

d. Personalia
1. Kebutuhan tenaga kerja
Kami dalam menjalankan usaha ini membutuhkan 2 tenaga kerja.

2. Tingkat balas jasa


Tingkat balas jasa berupa gaji.
BAB III
ASPEK PEMASARAN

A. Segmentasi, Targeting dan Positioning


a. Segmentasi
Sasaran pasar konsumen produk pisang bakar santan adalah semua kalangan,
mulai dari anak sekolahan, mahasiswa, kantoran dan lain-lain.

b. Targeting
Target pasar yang dituju yaitu semua kalangan dari anak-anak, siswa,
mahasiswa, pekerja kantoran dan masyarakat yang berkunjung ke gor mulai
dari kalangan menengah kebawah sampai menengah keatas.

c. Positiong
Pemilik ingin menciptakan image atau citra produk pisang bakar santan
sebagai kuliner tradisional yang berkualitas di benak konsumen dengan harga
yang terjangkau.

B. Permintaan
a. Omset penjualan
Dalam sehari pisang bakar santan dapat memenuhi permintaan sebanyak
100-130 porsi maka perkiraan penjualan sehari jika terjual 100 porsi
dengan harga Rp. 10.000 /porsi sebagai berikut
= Rp. 10.000 x 100 porsi = Rp. 1.000.000/hari
= Rp. 1.000.000 x 30 hari = Rp. 30.000.000/bulan
Maka perkiraan omset penjualan pertahun jika setahun pemilik berjualan
selama 360 hari: Rp. 1.000.000 x 360 hari = Rp. 360.000.000/tahun

b. Penjualan hasil produksi


Penjualan hasil produksi pisang bakar santan ditujukan kepada:
- Masyarakat menengah kebawah
- Masyarakat menengah keatas
- Siswa/Mahasiswa/Pekerja kantoran
- Pengunjung gor
C. Penawaran
a. Perkembangan penawaran saat ini
Perkembangan penawaran disetor usaha pisang bakar santan pada saat ini
memang relatif berkembang. Hal tersebut disebabkan karena sektor usaha ini
sudah dikelola secara serius. Selain itu owner pisang bakar santan ini juga
melakukan promosi endrose melalui influencer dimedia sosial.

b. Prospek penawaran dimasa yang akan datang


Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha penjualan pisang bakar
santan pada masa yang akan datang, maka perlu adanya penawaran produk
yang memberikan nilai lebih dan manfaat bagi konsumen. Penawaran tersebut
akan semakin variatif maupun lebih kompetitif karena sudah ditunjang dengan
perangkat teknologi informasi yang memberikan kemudahan bagi penjual
maupun pembeli dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi.
Oleh karena itu bagi pelaku usaha disetor ini harus mampu melakukan
penawaran yang inovatif untuk menarik pasar.

D. Analisis kelayakan pemasaran


Dalam melakukan analisis permintaan, kami menggunakan model matrik
pembobotan berskala 1-5.
Keterangan :
Sangat lemah : 1
Lemah :2
Sedang :3
Kuat :4
Sangat lemah : 5

No Item yang dinilai Kriteria Penilaian


Sangat Lemah Sedang Kuat Sangat
Lemah Kuat
1 SDM √

2 Pesaing
3 Konsumen √
4 Teknologi √
5 Mode/Trend √
6 Armada Pemasaran √
7 Harga √
8 Promosi √
9 Distribusi √
10 Produk dan Lini Produk √
11 Mutu Produk √
12 Peraturan Pemerintah √
13 Lingkungan Bisnis √
14 Ketersediaan Bhn Baku √
15 Rencana Pemasaran √
16 Penyimpanan Produk √
17 Margin Laba √
18 Ketersediaan Modal √
19 Pangsa Pasar √
20 Manajemen Pemasaran √
Total Bobot 2 4 9 28 30
Interval = Nilai tertinggi dari interval – Nilai terendah dari interval
Jumlah Kelas

= 5-1
5
= 0,8

1,00 – 1,80 = Sangat tidak layak


1,81 – 2,60 = Tidak layak
2,61 – 3,40 = Sedang
3,41 – 4,20 = Layak
4,21 – 5,00 = Sangat layak

Untuk mengetahui layak atau tidaknya dari segi pemasaran maka dapat dicari dengan
rumus ;
Kelayakan usaha = Total bobot
Jumlah item yang dinilai
= 73/20
= 3,65
Berdasarkan hasil yang diperoleh sebesar 3,65 maka usaha Pisang Bakar Santan Plantains
dari sisi pemasaran dikatakan layak karena masuk range 3,41 - 4,20

E. Analisis Persaingan

Untuk analisis persaingan ,disekitar tempat usaha tidak di temukan adanya


usaha yang serupa. Maka dalam hal ini dapat dikatakan bahwa usaha ini tidak
memiliki pesaing. Dalam artian untuk pemilihan lokasi usaha sangat bagus sehingga
dapat menguasai pangsa pasar secara,maksimal.

F. Program Pemasaran

a. Tingkat Pelayanan
Dalam memasarkan pisang bakar santan kami memberikan layanan yang
memuaskan kepada pelangan melalui layanan pemesanan, serta tempatnya
yang bersih dan nyaman sehingga membuat pelanggan betah.

b. Penetapan harga
Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga
berdasarkan range dari harga yang ditawarkan competitor, serta berdasarkan
tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan yang
maksimal sehingga dapat menjalankan usaha secara berkelanjutan untuk
meningkatkan pangsa pasar.

c. Kegiatan promosi
Beberapa kegiatan promosi yang dilakukan adalah melalui media sosial, seperti
endrose.

d. Kegiatan distribusi
Untuk kegiatan distribusi, kami menggunakan armada distribusi sendiri.
BAB IV
ASPEK TEKNIS DAN OPERASI

A. Rencana Pengembangan
a. Evaluasi lokasi
Lokasi yang dipilih oleh pemilik untuk membangun usaha pisang bakar santan
yaitu di Gor Agus salim kota padang.

b. Sarana dan prasarana


Sarana dan prasarana yang digunakan yaitu: kompor gas, regulator gas, piring,
sendok.

c. Tenaga ahli
Tenaga ahli yang bekerja di usaha tersebut yaitu 3 orang (owner dan 2
karyawan)

d. Bahan-bahan utama
Untuk bahan bakunya yaitu: pisang, papaya, roti, santan, cincau.

e. Bangunan dan letak bangunan


Berkaitan dengan tempat usaha yang digunakan, ukuran tempat yang dipakai
yaitu: 5m x 3m untuk tata letak bangunannya yaitu tempat letaknya digor.

f. Jadwal pelaksaan
Usaha pisang bakar santan ini dimulai didirikan bulan agustus 2022.

g. Perkiraan biaya teknis dan operasi


Biaya teknis dan operasionalnya sekitar Rp. 500.000,-

B. Rencana Pengoperasian Usaha

a. Proses operasi usaha


Proses operasi usaha meliputi rencana penjualan, persediaan produk,
penjadwal penjualan, dan pemesanan.

b. Kebutuhan bahan operasi


Kebutuhan bahan operasi pisang bakar santan yang dikelola sendiri oleh
pemilik (ami), bahan untuk pengoperasian meliputi pendanaan, kebutuhan
produk dan kegiatan pemasaran
BAB V

ASPEK KEUANGAN

A. Kebutuhan Dana
a. Biaya pra operasional

Untuk biaya pra operasional hanya dikenakan biaya sewa tempat sebesar Rp. 8.000/
hari dan jika setahun dikenakan Rp. 2.880.000

b. Modal Kerja

Modal kerja digunakan untuk membiayai seluruh aktiva yang mencapai

Rp. 1.000.000

B. Rencana Pembelanjaan dan Sumber Dana

Sumber dana diperoleh dari modal sendiri sebesar Rp. 9.980.000

C. Rencana Kebutuhan Dana


a. Aktiva tetap
o Gerobak Rp. 5.000.000,-
o Grill pan Rp. 150.000,-
o Pisau Rp. 10.000,-
o Piring Rp. 70.000,-
o Sendok Rp. 25.000,-
o Kompor Rp. 300.000,-
o Kursi dan meja Rp. 1.000.000,- +

Total aktiva tetap Rp. 6. 565.000

b. Aktiva lancar
o Kas Rp. 500.000,-
o Pisang (Rp.15.000 x 15 sisir) Rp. 150.000,-
o Pepaya (Rp.8.000 x 5 buah) Rp. 40.000,-
o Roti gabin 1 pack Rp. 30.000,-
o Roti tawar (Rp.15.000 x 15 pcs) Rp. 150.000,-
o Santan (1 kg Rp 5.000 x 8kg) Rp. 45.000,-
o Susu (5 kaleng x Rp.10.000) Rp. 50.000,-
o Cincau Rp. 40.000,- +

Total aktiva lancar Rp. 1.000.00 +

Total aktiva Rp. 7. 565.000

D. Proyeksi keuangan
a. Proyeksi pendapatan

Proyeksi pendapatan perhari Rp. 1.000.000

Pendapatan Perbulan Rp. 30.000.000

b. Proyeksi biaya

Biaya tempat Rp. 240.000

Gaji karyawan (2 orang) Rp. 3.000.000 +

Total Rp. 3.240.000

c. Proyeksi laba rugi

Perhitungan laba/rugi yaitu dengan menghitung selisih dari pendapatan dengan


pengeluaran

Laba/rugi = Pendapatan per bulan – Pengeluaran

= Rp 30.000.000 – 3.240.000

=Rp 26.760.000

Dengan demikian laba yang diperoleh per bulan dalam penjualan pisang bakar
santan adalah sebesar Rp 26.760.000
d. Perhitungan kelayakan usaha
1. Dengan metode payback periode
Payback period = investasi

Arus Cash Inflow

= Rp. 9.980.000

Rp. 26.760.000

=0,3

= Jadi waktu pengembalian dibutuhkan adalah kurang dari 1 bulan

Saat ini kas masuk bersih diperoleh adalah Rp. 26.760.000 Aktiva tetap

Rp. 6. 565.000
BAB VI

ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL

A. Penambahan Devisa

Adanya usaha pisang bakar santan ini tidak memerlukan devisa dari Negara
Indonesia, karena usaha Pisang Bakar Santan Plantains ini masih menggunakan Modal
sendiri dalam menjalankan usahanya.

B. Penyerapan tenaga kerja

Saat ini, usaha Pisang Bakar Santan Plantains memiliki 2 tenaga kerja

C. Dampak terhadap lingkungan masyarakat


• Adanya peningkatan ekonomi di sekitar usaha Pisang Bakar Santan Plantains
dikarenkan usaha ini merekrut tenaga kerja dari lingkungan sekitar
BAB VII

KESIMPULAN

Kesimpulan

Dari penilaian beberapa aspek yang telah dianalisis,usaha pisang bakar ini dapat
dikatakan cukup layak untuk dijalankan. Dalam mempromosikan produk usaha pisang bakar
juga sudah cukup baik dengan mengikuti perkembangan zaman dalam pemasaran secara
online seperti melalui media sosial.Begitu juga dalam hal pemesanan yang dapat dilakukan
secara online maupun offline.

Saran

Ada baiknya dalam hal mengembangkan usaha ini, pisang bakar santan dapat
lebih meningkatkan dan menambah menu produk baru.Hal ini dapat dengan melakukan
pengembangan inovasi dalam menambah menu baru agar usaha pisang bakar santan lebih
maju dan berkembang lagi kedepannya.
Hasil Wawancara

Pewawancara: Siang kak, maaf sebelumnya mengganggu waktu kakak, perkenalkan kami
mahasiswa STIE “KBP” Padang Jurusan Manajemen mau meminta izin ke kakak untuk
melakukan wawancara terkait usaha yang kakak jalani untuk tugas kuliah kami kak

Owner: iya dek boleh kebetulan kakak ownernya

Pewawancara: kalau boleh tau nama kakak siapa?

Owner: ami

Pewawancara: kalau boleh tau kak apa yang melatar belakangi kakak untuk membuka usaha
pisang bakar santan ini kak?

Owner: jadi waktu kakak liburan ke bukittinggi, kakak beli pisang panggang santan nah
sepengetahuan kakak kuliner ini cuma ada di Bukittinggi jadi kakak kepikiran untuk buka
usaha ini di Padang karena belum ada yang jualan ini, kebetulan kakak juga baru resign dari
tempat kerja

Pewawancara: kalau boleh tau sebelum buka usaha kakak bekerja dimana kak?

Owner: sebelumnya kakak bekerja di hotel ibis

Pewawancara: untuk modal awal membuka usaha ini apakah dengan modal sendiri atau
meminjam ke bank kak?

Owner: untuk membuka usaha ini kakak pakai modal sendiri

Pewawancara: kira-kira berapa modal awal yang dibutuhkan untuk membuka usaha ini kak?

Owner: waktu kakak buka usaha ini kira-kira habis 9jtan lebih

Pewawancara: bagaimana dengan persaingan usaha kakak?

Owner: untuk saat ini belum ada pesaing yang sama produknya dengan usaha kakak

Pewawancara: untuk jam operasionalnya mulai pukul berapa kak? Dan kira-kira berapa
omset yang di dapat dalam satu hari kak?

Owner: mulai buka pukul 3 sore sampai jam 10 malam, dan untuk omset paling sedikit 1jt
dan kalau ramai itu lebih dari 1jt

Pewawancara: selama kakak buka usaha ini apakah ada hambatan kak?
Owner: paling hambatannya karena cuaca saja

Pewawancara: bagaimana kakak mengatasi hal tersebut apakah ada media yang bisa
digunakan pelanggan untuk membeli pisang bakar santan ini tanpa harus ke outlet kak?

Owner: biasanya konsumen memesan melalui goshop

Pewawancara: kakak kalau membeli bahan baku bagaimana kak?

Owner: bahan baku yang digunakan mudah untuk di dapatkan dan banyak yang jual di pasar

Pewawancara: usaha kakak ini memiliki tenaga kerja berapa orang kak?

Owner: pekerja yang digunakan cuma 2 orang

Pewawancara: terkait pelanggan dari kalangan mana saja kak?

Owner: karena kita buka di Kawasan kuliner jadi pelanggan dari semua kalangan mulai dari
anak-anak sampai orangtua, siswa pulang sekolah, mahasiswa yang nongkrong kegor, pekerja
kantoran yang bersantai dan orang-orang yang jalan jalan sore ke gor.

Pewawancara: waktu pertama kakak membuka usaha bagaimana strategi pemasaran yang
kakak lakukan?

Owner: waktu awal-awal buka usaha cukup sulit untuk pemasaran, kakak lakukan endorse ke
beberapa influencer dan melakukan promosi melalui media sosial di Instagram, kalau boleh
tau kenapa adek-adek tertarik melakukan wawancara dengan pisang bakar santa?

Pewawancara: kebetulan kami melihat beberapa konten tiktok yang mempromosikan produk
kakak nah dari konten tersebut kami tertarik melakukan wawancara karena kami lihat harga
yang kakak tetapkan termasuk murah

Owner: wahh Alhamdulillah, sekarang juga semakin ramai yang beli

Pewawancara: kalau boleh tau kak selama kakak buka usaha ini apakah pernah mengalami
kerugian kak?

Owner: kalau kerugian belum pernah cuma paling mengalami penurunan pendapatan karena
cuaca tadi

Pewawancara: kakak ada rencana untuk buka cabang?


Owner: untuk membuka cabang belum ada rencana tapi ada rencana untuk membuka usaha
lain.

Pewawancara: nah menu apa yang best seller dan paling diminati pelanggan kak?

Owner: yang best seller disini pisang bakar santan. Pisang bakar santan lebih banyak terjual
dibanding papaya santan

Pewawancara: baik kak, terimakasi sudah bersedia meluangkan waktunya untuk kami kak.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai