NIM : B1C120114
Pertanyaan Diskusi
1. Jelaskan Faktor-Faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam implementasi strategi pada
perusahaan? (Kel. 3 Yeti Purnama B1C120082)
= a. Sumber Daya Tenaga Kerja Terbatas
Dalam implementasi strategi tentunya hal paling utama adalah tenaga kerja. Beberapa strategi
perencanaan memerlukan dukungan tenaga kerja yang besar untuk mencapai maksud dan tujuan
perencanaan. Misalnya, jika perusahaan ingin merealisasikan target produksi 2.000 produk setiap
bulan maka perusahaan membutuhkan lebih banyak tenaga kerja, kalau tidak maka itu akan menjadi
hambatan dalam pengimplementasian strategi produksi.
b. Sumber Daya dan Pendanaan Terbatas
Untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan, memiliki sumber daya yang diperlukan seperti
keuangan, tenaga kerja, ruang kantor, mesin, dan lain-lain adalah amanat. Dari semuanya, memiliki
keuangan yang stabil dan berkelanjutan adalah suatu keharusan karena semua sumber daya lainnya
dapat diurus. Namun, tidak adanya sumber daya dapat mengakibatkan Hambatan Perencanaan
dengan tujuan.
c. Kepemimpinan yang Tidak Kompeten
Pemimpin harus inovatif, harus datang dengan banyak pengalaman dan pengetahuan,
memberikan masukan strategis, dan harus mampu memimpin timnya di tengah jadwal dan
lingkungan kerja yang ketat .Jika pemimpin tidak memiliki atribut yang disebutkan di atas atau
kualitas kerja, itu pasti akan bertindak sebagai Hambatan Perencanaan yang mempengaruhi tingkat
produktivitas perusahaan dalam jangka panjang.
d. Kurangnya Komunikasi
Kurangnya komunikasi bisa menghasilkan tim yang terputus-putus dan ketidakpastian yang
meluas. Bukan hal yang aneh bagi tim untuk tahan terhadap perubahan. khususnya mereka yang
telah bekerja sama dalam jangka panjang. Tidak ada yang bisa mengurangi efektivitas implementasi
strategi lebih cepat daripada kurangnya kerjasama antar tim. Dan itu disebabkan lemahnya
komunikasi.
2. Jelaskan apa saja kendala dalam formulasi strategi & bagaimana cara manajemen mengatasi kendala-
kendala dalam formulasi strategi tersebut? (Kel. 1 Siti Israwati)
= a. Informasi yang Lemah
Karena yang menjadi dasar dari sebuah rencana adalah informasi, maka bagaimanapun
canggihnya seorang manajer dalam teknik pembuatan rencana, namun apabila informasi yang
digunakan dalam penyusunan rencana tersebut kurang mencukupi (informasi kurang akurat, kurang
lengkap, dasar), maka rencana tersebut juga akan kurang bermutu atau bahkan rencana yang gagal.
Cara mengatasinya : manajemen harus memastikan kembali informasi yang dikumpulnya dengan data
yang jelas dan akurat sehingga informasi tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk
formulasi strategi.
b. Terlalu Fokus pada Masa Kini
Kegagalan mempertimbangkan efek jangka panjang sebuah rencana karena terlalu menekan
pada penanganan masalah-persoalan jangka pendek, justru dapat menyebabkan kegagalan organisasi
mempersiapkan masadepan.
Cara mengatasinya : Seorang manajer seharusnya memiliki gambaran besar dalam benaknya tentang
masa depan dan sasaran-sasaran jangka panjang yang ingin dicapai saat menyusun sebuah rencana.
c. Ketidakmampuan Membuat Rencana
Tentu saja tidak semua manajer otomatis memiliki kemampuan membuat perencanaan. Faktor
penyebabnya adalah kurangnya pengalaman, pendidikan atau bahkan karena diajari atau tidak
memiliki pengetahuan tentang bagaimana membuat rencana yang benar.
Cara mengatasinya : Manajemen dapat memberikan pelatihan khusus membuat strategi kepada tim
perencanaan, sekaligus tetap mengawasi perkembangan kinerja dari tim perencanaan.
3. Mengenai perencanaan strategis, Apa faktor utama yang bisa menghambat perusahaan dalam proses
perencanaan strategis ini dan bagaimana upaya perusahaan dalam mengatasinya ? (Kel. 4 Andika
Ardiansyah B1C120092)
= Faktor utama yang menjadi penghambat dalam proses perencanaan strategis, menurut saya adalah
tim perencanaan itu sendiri. Karena mereka lah yang melaksanakan proses itu, maka dari itu semua
hal mulai dari informasi apa yang diambil sebagai bahan pertimbangan hingga waktu yang dibutuhkan
dalam proses perencanaan, itu semua tergantung dari kinerja tim itu sendiri.
Upaya untuk mengatasinya : Perusahaan perlu meniingkatkan kualitas tenaga kerja khususnya tiim
perencanaan hingga taraf ahli sehingga semua proses perencanaan dapat berjalan secara efektif dan
menghasilkan strategi yang bagus untuk perusahaan.
5. Menurut kelompok anda apakah sistem pengendalian manajemen merupakan suatu keharusan pada
perusahaan yang mempraktekkan sentralisasi? Serta Jelaskan bagaimana dengan menganalisis
program baru yang di usulkan dan menganalisis program2 yang sedang berjalan dapat mengatasi
masalah pengendalian di organisasi atau perusahaan? (Kel. 5 Darmawan B1C120106)
= Menurut saya, sistem pengendalian manajemen merupakan suatu keharusan pada perusahaan
yang mempraktekkan sentralisasi. Walaupun perusahaan sentralisasi itu memusatkan seluruh
wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur
organisasi, akan tetapi sistem pengendalian manajemen juga sangat diperlukan dalam memanajemen
jalannya aktivitas perusahaan. Sistem pengendalian manajemen sebagai sebuah sistem yang memiliki
fungsi dalam pengendalian setiap aktivitas yang terjadi di dalam sebuah perusahaan dalam upaya
menentukan strategi yang sesuai untuk diterapkan dan mencapai tujuan perusahaan tersebut. Dan
menurut saya, semua perusahaan baik sentralisasi atau desentralisasi memerlukan sisstem seperti
itu.
Program-program yang dirancang oleh tim manajemen strategi tentunya dibuat dengan tujuan agar
seluruh aktivitas perusahaan berjalan efektif dan efisien, ini tak terkecuali pengendalian internal.
Dengan melihat kembali, menganalisis dan mengevaluasi program-program perusahaan, baik yang
sedang berjalan maupun yang baru, manajemen dapat melihat bagaimana program yang sedang
berjalan tersebut memberikan manfaat atau bahkan sejauh mana program itu dapat mengatasi
masalah di perusahaan. Dan untuk program yang baru, manajemen tentunya perlu menganalisis
program tersebut guna mengetahui apakah program tersebut cocok untuk mengatasi suatu masalah
pengendalian di perusahaan. Nah, dari sini sudah jelas bahwa dengan menganalisis program yang
sudah berjalan atau yang baru dapat mengatasi masalah pengendalian di organisasi atau perusahaan