BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Definisi sistem informasi manajemen menurut Jogiyanto Hartono (2000:700)
Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem
informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk
menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen didalam
kegiatan perencanaan dan pengendalian. Pada dasarnya sistem informasi
mempunyai tiga kegiatan utama yaitu: menerima data sebagai masukan, kemudian
memprosesnya dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur-unsur data
dan akhirnya dapat diperoleh informasi yang diperlukan sebagai keluaran. Prinsip
tersebut berlaku baik bagi sistem informasi manual maupun sistem informasi
modern dengan penggunaan perangkat
komputer.
Sistem informasi manajemen yang efektif menurut Raymond Coleman dalam
Moekijat (1991:40) adalah bahwa sistem tersebut dapat memberikan data yang
cermat, tepat waktu, dan yang penting artinya bagi perencanaan, analisis, dan
pengendalian manajemen untuk mengoptimalkan pertumbuhan organisasi.
George M. Scott yang diterjemahkan oleh Budiman (2001:100), mengemukakan
Sistem
Informasi Manajemen adalah serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh
dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data
sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas
yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah
ditetapkan.
Menurut George M. Scott dalam Budiman (2001:100), maka sifat Sistem
Informasi Manajemen dapat digarisbawahi sebagai berikut:
1. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Adalah Menyeluruh
2. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Adalah Terkoordinasi
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Memiliki Sub-sistem Informasi
4. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Terintegrasi Secara Rasional
5. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Mentransformasikan Data kedalam Informasi
dengan Berbagai Cara
6. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Meningkatkan Produktivitas
7. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sesuai dengan Sifat dan Gaya Manajer
8. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Menggunakan Kriteria Mutu yang Telah
Ditetapkan
Pada dasarnya sebuah sistem informasi manajemen menerima dan memproses data
untuk kemudian mengubahnya menjadi informasi yang berguna bagi para pengguna
informasi dalam tingkatan manajemen. Untuk memperjelas pelaksanaan dari sistem
informasi manajemen diperlukan beberapa indikator dari sistem informasi
manajemen. Adapun indikator-indikator dari sistem informasi manajemen yang
dikemukakan oleh Gordon B. Davis (1995:57), yaitu:
1. Informasi
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data akan tetapi tidak semua hasil dari
pengolahan tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak
memberikan arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan
informasi bagi orang tersebut.
2. Manusia sebagai pengolah informasi
Peranan manusia disini sangat besar yaitu untuk menciptakan informasi yang akurat,
tepat waktu, relevan, dan lengkap. Baik buruknya informasi yang dihasilkan
tergantung dari profesionalitas dari manusia itu sendiri.
3. Konsep sistem
Sistem adalah suatu bentuk kerjasama yang harmonis antara bagian/komponen/sub
sistem yang saling berhubungan satu dengan bagian/komponen/sub sistem lainnya
untuk mencapai suatu tujuan. Selain itu sistem tidaklah berdiri sendiri tetapi juga
dipengaruhi oleh lingkungan, baik itu lingkungan intern maupun lingkungan ekstern.
4. Konsep organisasi dan manajemen
Organisasi tidak bisa lepas dari kegiatan manajemen dan begitu pula sebaliknya
karena keduanya mempunyai hubungan yang begitu erat dan kuat.
5. Konsep pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan adalah tindakan pimpinan untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu
diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan.
6. Nilai informasi
Informasi dapat mengubah sebuah keputusan. Perubahan dalam nilai hasil akan
menentukan informasi. Bahwa suatu informasi itu harus dapat menjadi ukuran yang
tepat, yang nantinya dapat memberikan masukan bagi pimpinan dalam pengambilan
keputusan.
Jadi dari pengertian diatas dapat ditarik pengertian bahwa Sistem Informasi
Manajemen adalah serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan
terkoordinasi untuk kemudian mengubahnya menjadi informasi yang berguna bagi
para pengguna informasi dalam tingkatan manajemen.
Dengan adanya Sistem Informasi Manajemen ini, sebuah perusahaan mengharapkan
suatu sistem yang dapat bekerja secara cepat dan akurat sehingga produktivitas
kerja di perusahaan lebih meningkat. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi
dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida
dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan
status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi
dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Dan biasanya kegiatan utama
dari sistem informasi, yaitu menerima data sebagai masukan (input), kemudian
memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan unsur data,
pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi sebagai keluarannya
(output).
Membicarakan adanya Sistem Informasi pada setiap perusahaan yang sangat
mempengaruhi, terdapat perusahaan yang terbentuk secara nasional maupun
multinasional.Disini akan dibahas pada Perusahaan Multinasional atau Multinational
Company adalah perusahaan yang berusaha diberbagai negara, perusahaan ini
biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki banyak kantor-kantor, pabrik
atau kantor cabang dibanyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat
dimana mereka mengkoordinasi manajemen global. Perusahaan multinasional yang
sangat besar memiliki dana yang melewati dana banyak negara. Mereka dapat
memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka yang
sangat besar bagi para politisi, dan juga sumber finansial yang sangat berkecukupan
untuk relasi masyarakat dan melobi politik. Hampir semua perusahaan multinasional
yang ada tersebut dikenal baik oleh masyarakat secara luas. Salah satu yang paling
dikenal masyarakat Indonesia adalah Mc Donald’s.
2. Tujuan penyusunan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana Sistim
Informasi Manajemen pada McDonals
3. Ruang lingkup perusahaan
McDonals di Indonesia dikenal dengan sebutan McD adalah rangkaian salah satu
rumah makan cepat saji terbesar di dunia. Hidangan utama di restoran ini adalah
humburger. Namun juga tersaji disini kentang goreng, minuman ringan, ayam goreng
dan hidangan-hidangan lokal yang disesuaikan dengan tempat restoran itu berada.
4. Sistimatika Penyusunan
a. Bab I berisi latar belakang Sistim Informasi Manajemen , Tujuan penyusunan,
Ruang lingkup perusahaan, Sistimatika penyusunan
b. Bab II berisi Sejarah perusahaan, Struktur perusahaan, Visi/Misi, Lokasi
Perusahan, Bentuk badan usaha, Bidang usaha, Daerah pemasaran
c. Bab III berisi Kutipan dan Daftar pustaka
d. Bab IV berisi Pembahasan
e. Bab V berisi Kesimpulan dan Saran
BAB II
BAB III
TINJAUAN TEORITIS
Kutipan
1. Jogiyanto Hartono (2000:700)
Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem
Informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk
menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen didalam
kegiatan perencanaan dan pengendalian.
2. Raymond Coleman dalam Moekijat (1991:40) adalah bahwa sistem tersebut
dapat memberikan data yang cermat, tepat waktu, dan yang penting artinya bagi
perencanaan, analisis, dan pengendalian manajemen untuk mengoptimalkan
pertumbuhan organisasi.
3. George M. Scott yang diterjemahkan oleh Budiman (2001:100), mengemukakan
Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub-sistem informasi yang
menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu
mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna
meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas
dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
4. Menurut George M. Scott dalam Budiman (2001:100), maka sifat Sistem
informasi Manajemen dapat digarisbawahi sebagai berikut:
Sistem Informasi Manajemen (SIM) Adalah Menyeluruh
Sistem Informasi Manajemen (SIM) Adalah Terkoordinasi
Sistem Informasi Manajemen (SIM) Memiliki Sub-sistem Informasi
Sistem Informasi Manajemen (SIM) Terintegrasi Secara Rasional
Sistem Informasi Manajemen (SIM) Mentransformasikan Data kedalam
Informasi dengan Berbagai Cara
Sistem Informasi Manajemen (SIM) Meningkatkan Produktivitas
Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sesuai dengan Sifat dan Gaya Manajer
Sistem Informasi Manajemen (SIM) Menggunakan Kriteria Mutu yang
Telah Ditetapkan
5. Indikator-indikator dari sistem informasi manajemen yang dikemukakan oleh
Gordon B. Davis (1995:57), yaitu:
Informasi
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data akan tetapi tidak semua
hasil dari pengolahan tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan
data yang tidak memberikan arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang
bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut.
Manusia sebagai pengolah informasi
Peranan manusia disini sangat besar yaitu untuk menciptakan informasi
yang akurat, tepat waktu, relevan, dan lengkap. Baik buruknya informasi
yang dihasilkan tergantung dari profesionalitas dari manusia itu sendiri.
Konsep sistem
Sistem adalah suatu bentuk kerjasama yang harmonis antara
bagian/komponen/sub sistem yang saling berhubungan satu dengan
bagian/komponen/sub sistem lainnya untuk mencapai suatu tujuan.
Selain itu sistem tidaklah berdiri sendiri tetapi juga dipengaruhi oleh
lingkungan, baik itu lingkungan intern maupun lingkungan ekstern.
Konsep organisasi dan manajemen
Organisasi tidak bisa lepas dari kegiatan manajemen dan begitu pula
sebaliknya karena keduanya mempunyai hubungan yang begitu erat dan
kuat.
Konsep pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan adalah tindakan pimpinan untuk memecahkan
masalah yang dihadapinya dalam organisasi yang dipimpinnya dengan
melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan.
Nilai informasi
Informasi dapat mengubah sebuah keputusan. Perubahan dalam nilai
hasil akan menentukan informasi. Bahwa suatu informasi itu harus dapat
menjadi ukuran yang tepat, yang nantinya dapat memberikan masukan
bagi pimpinan dalam pengambilan keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
1) http://www.scribd.com/doc/32455523/Proses-Input-Output-Level-Manajemen-Pada-
Perusahaan-Multinasional-McDonalds#scribd judul “ SISTEM INFORMASI PADA
LEVEL MANAJEMEN PERUSAHAAN MULTI NASIONALMC DONALD’S CORPORATION ” diakses
pada 09 Januari 2016 jam 10.00 WIB
2) http://blogs.unpad.ac.id/kelompok4a-adbis/2014/10/15/the-marketing-environment-
pada-mcdonalds/ judul “ McDonald’s Marketing Environment ” diakses pada 09 Januari
2016 jam 13.00 WIB
3) http://www.academia.edu/11869563/Penerapan_dan_Manajemen_Inovasi_pada_Mc
Donaldjudul “ Penerapan dan Manajemen Inovasi pada Mc Donald’s ”diakses pada 10
Januari 2016 Jam 14.00 WIB
4) http://www.cekhargamenu.com/2014/01/harga-menu-mcdonald-drive-
thru.html/ judul “ Harga Menu pada Mc Donald’s ” diakses pada 10 Januari 2016 Jam 15.00
WIB
Pembahasan
Mc Donald’s sangat terkenal dengn pelayanan yang begitu flexible dengan konsumenya.
Flexibility yang dapat dilihat berupa bentuk sistem pesan makan yang kita kenal dengan
Drive – Thru. Sistem layanan ini memudahkan bagi mereka yang menghabiskan waktu
dijalan dan tidak perlu menggunakan waktu yang lama. Drive – Thru mengkomunikasikan
pesanan yang disampaikan oleh pembeli melalui mesin pemesanan dengan bagian produksi
atau kitchen tanpa perlu waktu yang lama.Selain sistem Drive thru, sistem delivery yang
diterapkan oleh Mc Donald’s juga menggunakan sistem informasi manajemen pada level
Transaction Processing System(TPS) yaitu dimana mampu memproses data – data transaksi
dalam jumlah besar (data base) untuk transaksi operasional perusahaan, hal ini dilihat dari
proses penyimpanan data setiap kali ada pelanggan baru yang ingin menggunakan jasa
antar. Proses memasukkan dan menyimpan data pribadi, nomor telfon ke database
pelanggan menggunakan sistem informasi manajemen yang baik. Selain itu pesanan yang
disampaikan pelanggan melalui telfon juga langsung dapat ditransfer ke outlet cabang lain
yang paling dekat dengan tempat pelanggan, hingga pesanan sampai ke kitchen untuk
diproduksi lebih lanjut. Hal – hal ini lah yang membuat kinerja Mc Donald’s bisa lebih efisien
dan efektif. Tercapainya keefisienan didalam perusahaan pasti mampu menunjang
competitive advantage dibandingkan perusahaan lain sehingga kemampuan untuk bersaing
juga meningkat dan pada akhirnya profit yang didapat juga serta merta meningkat.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin khas terutama gaya hidup yang
cenderung tidak sempat antri membeli makan dan simple dalam segala hal serta dalam
rangka meningkatkan penjualan, Mc Donald’s menerapkan system informasi yang dapat
menunjang daya saing, diantaranya berinvestasi pada sistem berikut : Store Management
System(SMS), Point Of Sales(POS), dan Customer Relationship Management(CRM).
1) Store Management System(SMS), melalui aplikasi ini semua data transaksi di Indonesia
akan dikirim ke pusat jaringan McD di Amerika(US). SMS juga melakukan sistem
pengorderan dan pengelolaan inventori.
2) Point Of Sales(POS), gunanya dapat mencatat apa saja yang telah dipesan dan
pembayaran setelah restoran tutup.
Sistem Point Of Sales(POS), Restoran pertama di seluruh dunia yang menggunakan sistem ini
adalah McDonald’s pada tahun 1974. Sistem ini digunakan dengan kode angka untuk tiap
menu yang dipesan, lalu mesin tersebut akan menghitung jumlah uang yang harus
dibayarkan, kurang lebih sama prinsipnya dengan yang biasa digunakan di mesin kasir pada
umumnya. Perhitungan pajak restoran juga ditambahkan ke dalam mesin sesuai dengan
peraturan pemerintah. Beberapa komputer disambungkan pada satu sistem data utama
dengan satu opsi yang disebut Manager Mode, sehingga saat satu perangkat rusak, sistem
data utama tetap akan mem-back-up data di perangkat tersebut. Setiap store McDonald’s
mempunyai suatu software yang bisa dikategorikan sebagai system informasi dimana
software tersebut terhubungkan dengan suatu Par Register yang berfungsi menjadi
interface antara user yang dalam hal ini adalah crew counter dan pemasukkan atau
pencatatan pesanan customer atau pelanggan. Seiring berjalannya waktu dalam
perkembangannya, McDonald’s mengganti SI par register dengan SI POS (Point Of Sale)
untuk mesin kasir yang digunakan, dikarenakan POS mempunyai piranti penyimpanan data
sendiri sehingga data transaksi dapat tersimpan dengan baik dan dapat dilihat kembali,
dengan kata lain penggunaan POS ini diperuntukkan agar tidak terjadi kehilangan data
transaksi. Dalam pengolahan data yang masih menekankan pada operasi manual, sudah
dapat dipastikan tidak menghemat waktu, bahkan terkadang sering timbul human error
sehingga data-data tidak terdeteksi sehingga menjadi error atau kurang akurat, maka
sekarang ini dibuatlah Program SMS (Store Management System) yang fungsinya adalah
sebagai pengolah data-data transaksi hasil par register maupun POS. Program ini pun
menyimpan history 1 tahun kebelakang, sehingga kita dapat membuka data-data yang nanti
akan dipakai untuk proyeksi sales dan juga labour untuk kedepannya. Jadi dengan kata lain
dalam program ini pun tertanam system pendukung keputusan (DSS) Decission Support
System. Progam SMS (Store Management System) merupakan sebuah software yang
mendukung proses bisnis di McDonald‟s, dimana pada software ini terdapat empat tahapan
proses yang akan mempengaruhi proses bisnis, dimulai dengan proses user management,
maintenance, cash, dan inventory. Dimana pada proses user management merupakan
proses pengelolaan yang dilakukan oleh admin (IT help desk McDonald‟s Indonesia),
kemudian oleh SM (store manager) dalam hal mengelola biaya pengeluaran storenya, dan
yang terakhir pengelolaan yang dilakukan oleh assistant manager dimana dalam hal ini para
assistant manager bertugas membantu tugas SM (store manager) dalam mengelola
produksi, serta operasional store. Kemudian proses maintenance yang dilakukan oleh IT
pusat, setelah proses maintenance berjalan maka proses selanjutnya adalah cash dan
inventory .
Perkembangan saat ini yang terjadi McDonald’s berencana membelanjakan $1 miliar dalam
lima tahun untuk mengikat semua operasinya dalam jaringan digital real-time (system
informasiperusahaan). Sistem informasi didesain untuk membuat manajemen Mc Donald’s
mengetahui berapa miliar pastel burger, roti kismis, dan nugget ayam dikonsumsi
disembarang atau di semua toko pada setiap waktu dalam satuhari. Setiap detail dari setiap
waktu dalam satu hari. Setiap detail dari setiap property (diharapkan) tersedia dalam real-
time. Dengan pertumbuhan jumlah restoran sebanyak 1700 rumah makan baru dalam satu
tahun membuat McDonald’s ingin menciptakan alat untuk mengendalikan kualitas kunci
yang membentuk sukses suatu rantai makanan cepat sajisecara konsistens. Para eksekutif
McDonald’s menginginkan suatu system informasi yang bisa memonitor dan mungkin
mempengaruhi pada basis menit demi menit kemampuan perusahaan untuk membuat
produk konsisten kepada pelanggan secara cepat. Jika dihubungkan ke setiap bagian kunci
dari peralatan di setiap toko, jaringan digital real-time akan mengizinkan McDonald’s
memberikan layanan pelanggan yang lebih baik dengan menggunakan teknologi komunikasi
dan informasi untuk memonitor kualitas minyak yang digunakan untuk menggoreng, atau
untuk memastikan bahwa masing-masing roti kismis dibakar padatingkat kegaringan yang
sesuai. Itu akan member para eksekutif McDonald’s suatu pandangan terperinci
menyangkut keseluruhan sistem real-time. Penjualan, waktu layanan, susunan
kepegawaian, data rantai persediaan, lokasi vendor, peralatan perbaikan pesanan, dan
semua angka kenyataan lain yang dilacak McDonald’s dengan sistem yang dikembangkan
secara internal,yang umumnya membuat data tersedia untuk pengambil keputusan dalam
satu minggu atau lebih, bisa dicapai dalam detik melalui browser web.
Rumah makan fast food kenamaan Mc Donald’s di Indonesia membuat terobosan baru
berupa layanan pembelian lewat drive thru. Layanan lebih ini akan mempermudah dan
mempercepat waktu pemesanan menu Mc Donald’s tanpa konsumen harus turun dari
mobil/motor mereka. Ini tentu memangkas waktu mencari tempat parkir mobil/motor yang
masih lowong dan waktu menuju ke restoran untuk memesan. Konsumen hanya sekedar
berputar, memesan, membayar, dan mengambil pesanannya. Tata cara menggunakan
layanan McDonald’s Drive Thru adalah Langkah awal mobil konsumen masuk ke jalur khusus
bertuliskan “ Drive-Thru ” yang berada di bagian pelataran store Mc Donald’s. Kemudian
mobil berhenti di pos untuk memesan dengan tulisan “ Pesan di sini ”. Tinggal memesan
menu apa saja yang diingini lewat alat COD (Customer Order Display). Langkah berikutnya
adalah membayar pesanan di pos selanjutnya yang bertuliskan “ Bayar di sini ”. Sebagai pos
pemberhentian terakhir adalah pos bertuliskan “ Ambil di sini ”, dan selesai konsumen bisa
langsung keluar area Mc Donald’s .
BAB V
Kesimpulan