===========================================================
Deskripsi Materi :
1|Page
dianggarkan, namun dijadwalkan. Dalam pengertian sempit anggaran produksi adalah
merupakan jumlah unit produk yang harus diproduksi. (Ellen Christina, 2001: 60 )
Jumlah barang yang akan dijual akan mencerminkan pendekatan yang berbeda yaitu
kebijaksanaan tingkat produksi yang menekankan pada stabilitas produksi persediaan yang
mengambang, dan jika kebijaksanaan ditekankan pada tingkat penjualan maka pengendalian
tingkat persediaan yang mengambang. Kombinasi keduanya akan memunculkan produksi dan
persediaan akan berubah dalam batas waktu tertentu.
Anggaran produksi disusun dengan memperhatikan semua kegiatan produksi yang yang
diperlukan untuk menunjang anggaran penjualan yang telah disusun. Rencana produksi meliput
penentuan produk yang harus diproduksi untuk memenuhi penjualan yang direncanakan dan
memepertahankan tingkat persediaan barang jadi yang diinginkan.
Anggaran produksi berguna untuk pedoman kerja, koordinasi kerja, dan pengendalian
kerja divisi produksi. Semua level manajer di divisi produksi harus bekerja berdasar anggaran
produksi. Di samping itu anggaran produksi berguna untuk:
1. Menunjang kegiatan penjualan, sehingga produk dapat disediakan sesuai dengan waktu
yang telah direncanakan.
2. Menjaga tingkat persediaan yang memadai dengan cara mengusahakan persediaan yang
tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
3. Mengatur produksi agar biaya produksi dapat ditekan seminimal mungkin.
2|Page
Adapun tujuan dari anggaran produksi adalah sebagai berikut :
1. Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang diproduksi supaya
dapat dicapai tingkat keuntungan dengan persentase tertentu dari keuntungan setahun
terhadap penjualan yang diinginkan.
2. Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap mempunyai market
share tertentu.
3. Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat efisien tertentu.
4. Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja yang
sudah ada dapat sernakin berkembang.
Oleh sebab itu faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran produksi antara
lain adalah:
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berada dalam perusahaan yang mempunyai
pengaruh terhadap kelangsungan perusahaan :
3|Page
6. Modal kerja yang dimiliki perusahaan (Current asset-Current liabilities)
7. Fasilitas yang dimiliki perusahaan
8. Kebijaksanaan perusahaan yang dimiliki perusahaan dibidang-bidang lain.
1. Persaingan
2. Tingkat pertumbuhan penduduk
3. Tingkat penghasilan masyarakat
4. Tingkat pendidikan masyarakat
5. Tingkat penyebaran masyarakat
6. Agama, adat istiadat dan kebijaksanaan masyarakat
7. Kebijaksanaan pemerintah
8. Keadaaan perekonomian internasional maupun nasional dan kemajuan teknologi.
Suatu produksi dapat berjalan dengan lancar apabila interaksi antara faktor-faktor
produksi yang digunakan. Apabila hal tersebut dilakukan dengan sempurna maka akan
menghasilkan output yang baik. Dengan adanya pengaturan dalam faktor-faktor produksi
tersebut dapat diperbaiki tingkat efektifitas dan efisiensi proses produksi yang akhirnya tujuan
manajemen produksi akan dapat dicapai dengan baik.
4|Page
dan kegiatan yang dilakukan. “Secara formal dapat dinyatakan bahwa prosedur merupakan
bagian dari urutan kronologis dan cara yang ditetapkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
Urutan kronologis merupakan ciri khas dari setiap prosedur, sebuah prosedur menunjukkan
bagaimana masing-masing tugas akan dilaksanakan dan siapa yang akan melaksanakannya”.
Untuk itu peranan prosedur perencanaan produksi dalam setiap perusahaan sangat
besar, karena seluruh tugas yang dilakukan dalam proses produksi harus ditetapkan dalam
rencana.
Dalam Catur Sasongko tahun 2010, anggaran produksi adalah anggaran yang disusun
oleh perusahaan untuk menentukan barang jadi yang harus diproduksi dalam rangka
mendukung target penjualan yang ada dalam anggaran perusahaan.
Untuk dapat menyusun anggaran produksi dibutuhkan berbagai data dan informasi
sebagai berikut :
1. Estimasi jumlah unit barang jadi yang akan dijual pada periode mendatang
Jumlah unit barang jadi yang akan terjual dapat diperoleh dari anggaran penjualan yang
telah dibuat sebelumnya (lihat pembahasan tentang anggaran penjualan pada materi TTM
kelima tentang Proyeksi Penjualan yang lalu).
Pada umumnya, perusahaan memproduksi barang jadi lebih banyak dari yang diperkirakan
dapat dijual. Hal ini dilakukan karena perusahaan ingin menghindari terjadinya kondisi
stock out, yaitu kondisi dimana perusahaan tidak memiliki persediaan barang ketika
perusahaan memperoleh order pembelian dari pelanggan.
a. perusahaan mengalami opportunity lost dari penjualan yang seharusnya dapat dilayani
jika perusahaan memiliki persediaan barang jadi yang cukup;
5|Page
b. pelanggan beralih ke pesaing yang membuat perusahaan kehilangan sumber
pendapatan di masa depan.
Oleh karena itu, jika perusahaan memperkirakan akan menyimpan persediaan barang jadi
diakhir periode anggaran, maka nilainya harus diestimasi dan dimasukkan dalam
perhitungan anggaran produksi.
Jumlah persediaan barang jadi yang diestimasi di awal periode adalah estimasi persediaan
barang jadi yang tersisa dari periode sebelumnya. Setelah estimasi jumlah penjualan dalam
unit dan persediaan akhir barang jadi telah diperoleh datanya, langkah selanjutnya adalah
menentukan jumlah yang akan diproduksi diperoleh dari mengurangkan jumlah penjualan
dalam unit dan persediaan akhir barang jadi dengan persediaan awal barang jadi.
Berikut ini adalah format yang dapat digunakan untuk menyusun anggaran produksi.
PT.....
Anggaran Produksi
Untuk perode
Keterangan Jumlah
Penjualan barang jadi (unit)
Ditambah : Persediaan akhir barang jadi
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi : Persediaan awal barang jadi
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi
Keterangan :
1. Informasi tentang jumlah unit yang direncanakan dijual pada periode anggaran diperoleh
dari anggaran penjualan.
2. Informasi persediaan akhir barang jadi diperoleh dari kebijakan pengadaan persediaan
yang ada di perusahaan. Biasanya, tingkat persediaan akhir barang jadi yang ingin
disimpan oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualan barang jadi untuk bulan
berikutnya.
3. Jumlah unit yang rencananya akan dijual ditambahkan dengan unit dalam persediaan akhir
barang jadi akan menjadi total unit barang jadi yang dibutuhkan selama satu periode
anggaran.
6|Page
4. Jumlah persediaan awal barang jadi dapat diperoleh dari persediaan akhir barang jadi
tahun lalu. Persediaan akhir barang jadi suatu periode akan menjadi persediaan awal
barang jadi periode berikutnya.
5. Jumlah unit barang jadi yang akan diproduksi dalam satu periode anggaran diperoleh
dengan mengurangi jumlah barang jadi yang dibutuhkan dengan persediaan awal
barang jadi.
PT Sehati Indah (SI) sedang menyusun anggaran produksi untuk produk yang dihasilkanya,
yaitu produk “Boneka Unyil”, untuk bulan Agustus 2008. PT SI memperkirakan dapat menjual
8.000 unit Boneka Unyil selama bulan Agustus 2008. Selain itu, PT SI juga memperkirakan
jumlah unit persediaan akhir dan awal Boneka Unyil untuk bulan Agustus 2008.
Tabel 1 berikut ini menyajikan jumlah unit yang diperkirakan akan dijual serta persediaan akhir
dan persediaan awal Boneka Unyil untuk bulan Agustus 2008.
No Keterangan Jumlah
1 Penjualan (unit) 8.000
2 Persediaan akhir 2.000
3 Persediaan awal 1.000
Deskripsi berikut ini akan menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan untuk menyusun
anggaran produksi Boneka Unyil untuk bulan Agustus 2008.
Langkah 1
Langkah 2
7|Page
Memasukkan data-data penjualan, persediaan akhir barang jadi dan persediaan awal barang
jadi yang ada pada tabel 1 ke dalam format anggaran produksi. Format anggaran produksi yang
telah dimasukkan semua data-data yang diperlukan akan terlihat seperti tabel di bawah ini.
8|Page
PT Sehati Indah (SI)
Anggaran Produksi
Untuk perode bulan Agustus 2008
Nama Produk Boneka Unyil
Keterangan Jumlah
Penjualan barang jadi (unit) 8.000
Ditambah : Persediaan akhir barang jadi 2.000
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi : Persediaan awal barang jadi 1.000
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi
Langkah 3
Menjumlahkan barang jadi yang dibutuhkan dengan menambahkan penjualan barang jadi (unit)
dengan persediaan akhir barang jadi.
Langkah 4
Menyelesaikan anggaran produksi dengan menghitung jumlah barang jadi yang akan
diproduksi. Jumlah barang jadi yang akan diproduksi diperoleh dengan mengurangkan jumlah
barang jadi yang dibutuhkan dengan persediaan awal barang jadi.
Berdasarkan anggaran produksi yang telah disusun, PT SI membutuhkan barang jadi sebanyak
10.000, dan harus memproduksi Boneka Unyil sebanyak 9.000 unit untuk bulan Agustus 2008.
9|Page
=====================================================================
INSTRUKSI UNTUK LATIHAN 1
======================================================================
Jika perusahaan ingin menyusun anggaran produksi yang mencakup periode waktu
lebih dari satu bulan, maka terdapat dua hal penting berikut yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Persediaan akhir barang jadi di suatu bulan akan menjadi persediaan awal barang
jadi pada bulan berikutnya. Sebagai contoh, persediaan akhir barang jadi bulan
November 2008 akan menjadi persediaan awal untuk bulan Desember 2008.
b. Persediaan akhir barang jadi di bulan terakhir dalam satu periode akan menjadi
persediaan akhir barang jadi untuk anggaran produksi periode tersebut. Misalnya,
jika anggaran produksi dibuat pada bulan Juli, Agustus, dan September, maka
persediaan akhir bulan September akan menjadi persediaan akhir barang jadi untuk
anggaran produksi tiga bulan (Juli, Agustus, September).
Sebaliknya, persediaan awal di bulan pertama (bulan Juli) dalam anggaran produksi
akan menjadi persediaan awal untuk anggaran produksi tiga bulan (Juli, Agustus,
September).
Selama tahun 2008, PT Sehati Indah (SI) ingin agar tingkat persediaan awal barang jadi setiap
bulannya adalah 1.000 unit. Jadi, persediaan akhir dan persediaan awal barang jadi adalah
tetap 1.000 unit.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk menyusun anggaran produksi Boneka
Unyil untuk kuartal ketiga tahun 2008.
10 | P a g e
Langkah 1
Menyusun format anggaran produksi untuk kuartal ketiga tahun 2008 seperti tabel di bawah ini.
Langkah 2
Memasukkan data-data penjualan selama bulan Juli-September 2008, persediaan akhir barang
jadi bulan September, dan persediaan akhir barang jadi bulan Juli ke dalam format tabel
anggaran produksi seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Langkah 3
Menghitung total barang jadi yang dibutuhkan untuk setiap bulan selama kuartal ketiga tahun
2008 dengan menjumlahkan penjualan setiap bulannya denga persediaan akhir barang jadi
yang relevan. Hitung pula total barang jadi yang akan diproduksi selam kuartal ketiga tahun
2008.
11 | P a g e
H. KEBIJAKAN TINGKAT PRODUKSI
Ada dua kebijakan yang dapat digunakan perusahaan untuk menentukan jumlah barang yang
akan diproduksi, yaitu kebijakan stabilisasi tingkat produksi dan kebijakan stabilisasi
tingkat persediaan.
Dalam menyusun anggaran produksi untuk anggaran lebih dari satu bulan, perusahaan
seringkali ingin memiliki jumlah produksi yang sama untuk setiap bulannya. Pertimbangannya
adalah :
a. perusahaan ingin memperoleh biaya produksi yang sama untuk setiap bulannya;
b. jumlah pegawai pabrik cenderung tetap setiap bulannya, maka jumlah produksi setiap
bulan yang stabil akan lebih tepat digunakan;
c. mesin akan berproduksi lebih efisien jika tingkat produksi barang stabil setiap bulannya.
Kebijakan untuk berproduksi pada tingkat produksi yang sama setiap bulan dalam satu tahun ini
disebut dengan kebijakan stabilisasi produksi.
Langkah 1
12 | P a g e
Menyusun format anggaran produksi untuk triwulan Oktober-Desember 2008 seperti tabel di
bawah ini.
Langkah 2
Memasukkan data penjualan (unit) bulan Oktober-Desember 2008. Kemudian masukkan pula
persediaan barang jadi di akhir bulan Desember dan persediaan di awal bulan Oktober.
Setelah semua data sudah dimasukkan, format anggaran produksi akan terlihat seperti berikut
ini.
Langkah 3
Melengkapi kolom total yang masih belum terisi data dengan melakukan operasi penambahan
dan pengurangan.
Setelah langkah ketiga selesai dilakukan, format anggaran produksi akan terlihat seperti di
bawah ini.
13 | P a g e
Ditambah : Persediaan akhir 2.000 2.000
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 18.000
Dikurangi : Persediaan awal 6.000 6.000
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 12.000
Langkah 4
Membagi jumlah produksi keseluruhan dengan jumlah bulan dalam anggaran produksi. Pada
contoh ini, total produksi selama 3 bulan (Oktober-Desember) adalah 12.000 unit. Jadi jumlah
produksi tiap bulan adalah 12.000 unit dibagi 3 bulan sama dengan 4.000 unit tiap bulan.
Langkah 5
Menjumlah seluruh (total) barang jadi yang dibutuhkan untuk bulan Desember 2008 dengan
menambahkan penjualan bulan Desember dengan persediaan akhir bulan yang sama
(Desember) (4.000 + 2.000 = 6.000).
Persediaan awal barang jadi bulan Desember diperoleh dengan mengurangkan total barang
jadi yang dibutuhkan dengan jumlah produksi barang jadi bulan Desember (6.000 - 4.000 =
2.000).
Langkah 6
Seperti telah dijelaskan bahwa persediaan akhir suatu bulan akan menjadi persediaan awal
pada bulan berikutnya. Berdasarkan hubungan tersebut, pada langkah ke-6 adalah mengisi
kolom persediaan akhir barang jadi bulan November dengan nilai persediaan awal bulan
14 | P a g e
Desember, yaitu 2.000 unit. Hal yang sama dilakukan untuk mengisi kolom persediaan akhir
bulan Oktober. === Persediaan awal bulan Oktober sama dengan persediaan akhir bulan
November, yaitu 3.600 Jumlah barang yang dibutuhkan dikurangi jumlah barang yang akan
diproduksi, yaitu 7.600 - 4.000 = 3.600.
Setelah pengisian kolom persediaan akhir bulan November dan Oktober, kolom-kolom yang
masih kosong diisi dengan melakukan operasi penambahan dan pengurangan. Hasil akhir dari
anggaran produksi terlihat seperti tabel di bawah ini.
=====================================================================
INSTRUKSI UNTUK LATIHAN 2
Di bawah ini adalah tabel data perkiraan penjualan (unit) PT Abadi Utama untuk bulan Januari-
April 2008.
Bulan Penjualan (unit)
Januari 2.000
Februari 2.200
Maret 2.640
April 3.130
Adapun persediaan barang jadi awal bulan Januari adalah 200 unit dan diakhir bulan April
adalah 150 unit.
Instruksi :
Susunlah anggaran produksi PT Abadi Utama dengan metode kebijakan stabiisasi produksi.
=====================================================================
15 | P a g e
Contoh 4. Penyusunan Anggaran Produksi Dengan Kebijakan Stabilisasi Persediaan
PT Pancaran Sinar Mulia (PSM) menerapkan kebijakan stabilisasi tingkat persediaan untuk
menentukan jumlah produksi untuk produk Lampu Senter (Flashlight) periode Oktober-
Desember 2008.
Berikut ini adalah data-data penjualan, persediaan awal dan akhir barang jadi PT PSM selama
periode Oktober-Desember 2008.
Bulan Penjualan (unit)
Oktober 8.000
November 12.000
Desember 10.000
Langkah 1
Menyusun format anggaran produksi untuk triwulan Oktober-Desember 2008 seperti tabel di
bawah ini.
Langkah 2
Memasukkan data penjualan (unit) bulan Oktober-Desember 2008. Kemudian masukkan pula
persediaan barang jadi di akhir bulan Desember dan persediaan di awal bulan Oktober.
Setelah semua data sudah dimasukkan, format anggaran produksi akan terlihat seperti berikut
ini.
16 | P a g e
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi : Persediaan awal 4.800 4.800
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi
Langkah 3
Menghitung perubahan tingkat persediaan barang jadi setiap bulannya. Pada contoh ini, jumlah
persediaan akhir barang jadi di bulan Desember lebih banyak 2.400 unit dibandingkan dengan
persediaan awal barang jadi bulan Oktober, yaitu 7.200 - 4.800 = 2.400 unit. Pertambahan
barang jadi sebanyak 2.400 unit terjadi merata selama 3 bulan (Oktober-Desember) sehingga
tambahan persediaan setiap bulannya adalah 2.400 ÷ 3 bulan = 800 unit.
Hal ini berarti apabila persediaan awal barang jadi untuk bulan Oktober sebesar 4.800, maka
persediaan awal bulan November menjadi 4.800 + 800 = 5.600 unit. Adapun persediaan awal
bulan Desember adalah 5.600 + 800 = 6.400 unit.
Data tentang persediaan awal barang jadi untuk bulan November dan Desember dimasukkan
dalam format anggaran produksi seperti dalam tabel di bawah ini.
Langkah 4
Persediaan akhir suatu bulan akan menjadi persediaan awal di bulan berikutnya sehingga
persediaan akhir bulan November diperoleh dari persediaan awal bulan Desember, yaitu
sebesar 6.400 unit. Adapun persediaan akhir bulan Oktober adalah persediaan awal bulan
November, yaitu sebesar 5.600 unit.
17 | P a g e
Langkah 5
Menyelesaikan anggaran produksi dengan menjumlah seluruh (total) barang jadi yang
dibutuhkan dan jumlah barang jadi yang akan diproduksi untuk bulan Oktober-Desember 2008
dan secara total selama 3 bulan.
=====================================================================
INSTRUKSI UNTUK LATIHAN 3
PT Gajayana Abadi Utama (GAU) adalah perusahaan yang memproduksi topi seragam. PT
GAU hendak menyusun anggaran produksi dengan menerapkan kebijakan stabilisasi
persediaan selama satu tahun.
Data mengenai rencana penjualan topi selama satu tahun sebanyak 2.000 unit. Rencana
penjualan ini terbagi dalam triwulan yaitu penjualan triwulan 1, 2, 3 dan 4, adalah masing-
masing sebesar 515 unit, 500 unit, 500 unit, dan 485 unit. Persediaan awal 60 unit dan
persediaan akhir 40 unit.
Instruksi :
Susunlah anggaran produksi PT Gajayana Abadi Utama dengan metode kebijakan stabilisasi
persediaan.
=====================================================================
Referensi :
Catur Sasongko dan Safrida Rumondang Parulian. 2010. Anggaran. Jakarta : Salemba Empat
Narifin, M. 2009. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3, Jakarta: Salemba Empat
Nasehatun, Apandi. 1999. Budget & Control: Sistem Perencanaan dan Pengendalian Terpadu
Konsep dan Penerapannya. Jakarta: PT. Grasindo
Contoh kasus 1
PT Cinta Abadi merencanakan penjualan untuk tahun 2018 sebagai berikut :
18 | P a g e
Keterangan Tingkat Penjualan
Triwulan I 115.000 unit
Triwulan II 85.000 unit
Triwulan III 85.000 unit
Triwulan IV 115.000 unit
Jumlah 400.000 unit
• Perkiraan tingkat persediaan awal = 60.000 unit dan akhir = 40.000 unit.
• Tingkat persediaan TW I dan II berfluktuasi 6000 unit, sedangkan TW III dan IV
berfluktuasi 4.000 unit.
Berdasarkan data di atas, susunlah anggaran produksi dengan ketiga pendekatan yang anda
ketahui , yaitu :
1. Stabilitas Tingkat Produksi (Konstan)
2. Stabilitas Tingkat Persediaan (Gelombang)
3. Kombinasi (Moderat)
19 | P a g e
** Selisih tingkat persediaan (per TW)
= (Persediaan awal – persediaan akhir)/4
= (60.000 – 40.000) / 4 = 5.000
Tingkat produksi TW 1 = 115.000 – 5.000 = 110.000
• Persediaan akhir tahun 2018 direncanakan sebesar 1.800 unit dengan anggaran produksi
tahun 2018 yang dihitung sbb :
Anggaran penjualan 27.200 unit
Persediaan akhir 1.800 unit
Jumlah tersedia 29.000 unit
Persediaan awal (2.000 unit)
20 | P a g e
Anggaran produksi 27.000 unit
• Produksi bulan januari, februari, maret, juli, agustus dan september masing-masing 10%
diatas produksi rata-rata.
• Produksi bulan april, mei, juni, oktober, november dan desember masing-masing 10%
dibawah produksi rata-rata.
Dari data di atas hitunglah :
1. Anggaran produksi dengan kebijakan konstan
2. Anggaran produksi dengan kebijakan Gelombang
3. Anggaran produksi dengan kebijakan Moderat
21 | P a g e
3. Anggaran kebijakan produksi moderat
Tabel 30 : Kebijakan Produksi Moderat
Bulan Jumlah
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penjualan 2,000 2,100 2,500 2,300 2,250 2,350 2,050 2,150 2,500 2,350 2,250 2,400 27,200
(a)
Persediaan 2,475 2,850 2,825 2,550 2,325 2,000 2,425 2,750 2,725 2,400 2,175 1,800 1,800
Akhir (b)
Jumlah 4,475 4,950 5,325 4,850 4,575 4,350 4,475 4,900 5,225 4,750 4,425 4,200 29,000
(c = a+b)
Persediaan 2,000 2,475 2,850 2,825 2,550 2,325 2,000 2,425 2,750 2,725 2,400 2,175 2,000
Awal (d)
Produksi 2,475 2,475 2,475 2,025 2,025 2,025 2,475 2,475 2,475 2,025 2,025 2,025 27,000
(e = c-d)
Tingkat produksi = 27.000 / 12 = 2.250
Kenaikan / penurunan 10% = 2.250 x 10% = 225
Tingkat produksi bulan 1,2,3,7,8,9 = 2.250 + 225 = 2.475
Tingkat produksi bulan 4,5,6,10,11,12 = 2.250 – 225 = 2.025
Contoh 3
Sebuah perusahaan pada tahun 2010 merencanakan menjual produknya sebanyak 142.000
unit. Jumlah persediaan awal Januari diperkirakan sebanyak 20.000 unit. Sedangkan akhir
tahun sebesar 15.000 unit. Dari total volume yang dianggarkan sebesar 142.000 unit dalam
setahun, direncanakan akan dijual dalam 12 bulan operasi, dengan rincian sebagai berikut:
Anggaran Penjualan
Volume/Tingkat
Bulan
Penjualan
Januari 15.000
Februari 16.000
Maret 16.000
April 14.000
Mei 12.000
Juni 10.000
Juli 7.000
Agustus 6.000
September 9.000
Oktober 11.000
22 | P a g e
Nopember 12.000
Desember 14.000
Maka untuk tahun 2010 perusahaan harus memproduksi barang sebanyak 137.000 unit, yang
berasal dari:
Keterangan Volume
Jika perusahaan menetapkan akan menggunakan metode produksi stabil maka untuk
mempermudah membuat produksi stabil adalah dengan membagi volume produksi dengan 12
bulan:
137.000 unit / 12 bln = 11.416,67
Karena volume produksi rata-rata ini menghasilkan angka desimal maka dibulatkan pada angka
ribuan yaitu sebesar 11.000 unit. Jika 11.000 unit ini dikalikan 12 bulan maka:
11.000 unit x 12 bulan = 132.000 unit
hasilnya sebesar 132.000 unit. Sedangkan volume totalnya adalah sebesar 137.000 selisihnya
adalah:
137.000 – 132.000 = 5.000 unit.
Kekurangan ini ditempatkan di bulan-bulan yang volume penjualannya relatif lebih tinggi yaitu
Januari, Februari, maret, November dan Desember. Sehingga sisa volume produksi dibagi 5
bulan:
5.000 unit / 5bln = 1.000 unit
Tambahkan 1.000 unit pada bulan-bulan tersebut
Jika vol produksi telah diketahui, untuk menentukan vol persediaan akhir maka:
(vol prod Januari + Pers. Awal Januari) – vol penjualan Januari
(12.000 + 15.000) – 15.000 = 17.000 unit
23 | P a g e
Untuk menentukan vol persediaan awal dibulan berikutnya maka persediaan akhir januari
menjadi persediaan awal februari.
Sehingga dengan menggunakan metode produksi stabil akan terlihat seperti tabel berikut ini:
Volume Produksi Dengan Metode Produksi Stabil
24 | P a g e
5.000 / 5 = 1.000 unit.
Untuk menentukan volume persediaan akhir januari yaitu:
Persediaan akhir januari = 20.000 – 1.000 = 19.000,
Akhir Februari = 19.000 – 1.000 =18.000,
Akhir Maret = 18.000 – 1.000 =17.000,
Akhir April = 17.000 – 1.000 =16.000,
Akhir Mei = 16.000 – 1.000 =15.000
Pengurangan s.d. nilai selisih 5.000 unit habis (Januari s.d. Mei)
Untuk bulan mei s.d desember disamakan dengan 15.000 unit
Untuk menentukan Tingkat Produksi = (Rencana Penjualan + Persediaan Akhir) – Persediaan
Awal
Persediaan awal dibulan berikutnya = tingkat persediaan akhir bulan sebelumnya
Sehingga dengan menggunakan metode persediaan stabil akan terlihat seperti tabel berikut ini
Volume Produksi Dengan Metode Persediaan Stabil
25 | P a g e
C. Metode Kombinasi atau Fleksibel
Adalah suatu metode produksi dimana perusahaan menetapkan vol produksi yg berubah terus
dari bulan ke bulan. Metode ini mengakibatkan volume persediaan dan volume produksi
menjadi naik tidak stabil dari bulan ke bulan.
Ilustrasi:
Bedasarkan ilustrasi sebelumnya, jika perusahaan menetapkan menggunakan metode fleksibel
maka perusahaan dapat menetapkan kebijakan misalnya tingkat produksi tidak boleh
berfluktuasi lebih dari 8% diatas atau dibawah rata- ratanya.
137.000 x 8% = 10.960 dibulatkan 11.000 unit
11.000 unit x 12 bulan = 132.000
Sisa 137.000 – 132.000 = 5.000
Volume Produksi Dengan Metode Fleksibel
Referensi :
26 | P a g e
Adisaputro, Gunawan dan Asri, Marwan. 1995. Anggaran Perusahaan I. Edisi
Ketiga.Yogyakarta. BPFE
Catur Sasongko dan Safrida Rumondang Parulian. 2010. Anggaran. Jakarta : Salemba Empat
Christina, Ellen. 2001. Anggaran Perusahaan : Suatu Pendekatan Praktis. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta
Munandar, M. 1999. Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan
Kerja. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Narifin, M. 2009. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3, Jakarta: Salemba Empat
Nasehatun, Apandi. 1999. Budget & Control : Sistem Perencanaan dan Pengendalian Terpadu
Konsep dan Penerapannya. Jakarta: PT. Grasindo.
27 | P a g e