Penjualan Rp 3.200.000
Dikurangi:Beban pokok penjualan 2.550.000
Margin kotor 650.000
Dikurangi biaya penjualan dan administratif tetap 220.000
Laba bersih Rp 430.000
Laporan Rugi Laba Menurut Perhitungan Biaya Variabel
Penjualan Rp 3.200.000
Dikurangi beban variabel:
Beban pokok penjualan variabel Rp 2.300.000
Penjualan dan administratif variabel 100.000
2.400.000
Margin kontribusi
Rp 800.000
Dikurangi biaya tetap:
Overhead tetap Rp 300.000
Penjualan dan administratif tetap 120.000
Laba bersih 420.000
Rp 380.000
No Jika Maka
1. Produksi > Penjualan Laba bersih absorpsi > Laba bersih variabel
2 Produksi < Penjualan Laba bersih absorpsi < Laba bersih variabel
3 Produksi = Penjualan Laba bersih absorpsi = Laba bersih variabel
Laba menurut perhitungan biaya absorpsi - Laba menurut perhitungan biaya variabel =
Tarif overhead tetap x (Unit yang diproduksi – Unit yang terjual)
PT. BAROKAH
Laba Rugi Segmen 2018
(Dasar Perhitungan Biaya Absorpsi)
PT. BAROKAH
Laba Rugi Segmen 2018
(Dasar Perhitungan Biaya Absorpsi)
Penjualan Rp400.000
Beban Pokok Penjualan (430.000)
Marjin kotor (30.000)
Beban penjualan dan administratif (35.000)
Laba (rugi) bersih (65.000)
Ternyata, banyak biaya tetap yang dialokasikan untuk perekam video tidak
terhapus ketika lini produk tersebut dihentikan. Karena stereo dan perekam video
dibuat pada pabrik yang sama, sebagian biaya overhead tetap (penyusutan pabrik,
pajak, asuransi, gaji manajer pabrik, dll) merupakan biaya bersama bagi kedua produk.
Ketika produksi perekam video dihentikan, seluruh biaya overhead tetap dibebankan
pada lini produk stereo. Demikian juga sebagian biaya penjualan dan administratifnya.
Dari contoh di atas kita bisa melihat bahwa informasi yang dibutuhkan untuk tujuan
internal sering kali berbeda dari informasi yang digunakan untuk pelaporan eksternal.
Perilaku biaya harus menjadi perhatian utama dalam berbagai pengambilan keputusan
strategis.
PT. BAROKAH
Laba Rugi Segmen 2018 (Dasar Perhitungan Biaya Variabel)
Stereo Perekam Video Total
Penjualan Rp400.000 Rp290.000 Rp690.000
Harga pokok penj variabel (300.000) (200.000) (500.000)
Penjualan dan adm variabel (5.000) (10.000) (15.000)
Marjin kontribusi 95.000 80.000 175.000
Overhead tetap langsung (30.000) (20.000) (50.000)
Penjualan dan adm langsung (10.000) (5.000) (15.000)
Marjin semen Rp 55.000 Rp 55.000 Rp110.000
Overhead tetap umum (100.000)
Penjualan dan administratif umum (20.000)
Laba (rugi) bersih Rp(10.000)
d. Profitabilitas Pelanggan
Sebuah perusahaan biasanya memiliki beberapa jenis pelanggan dan masing-
masing menghasilkan kontribusi laba yang berbeda. Perusahaan yang mampu
memperkirakan profitabilitas berbagai kelompok pelanggan akan dapat secara lebih
akurat menargetkan pasar dan meningkatkan labanya. Ada dua langkah utama yang
perlu dilakukan untuk menentukan profitabilitas pelanggan: (1) mengidentifikasi
pelanggan, dan (2) menetapkan pelanggan yang memberi nilai tambah pada
perusahaan. Pada langkah yang kedua dapat diketahui kelompok pelanggan mana
yang paling menguntungkan,mengeliminasi pelanggan yang tidak menguntungkan,
serta mempertahankan dan menambah pelanggan yang menguntungkan.
Database relasi dan sistem akuntansi yang baik dapat mempermudah
penelusuran profitabilitas pelanggan. Analisis profitabilitas dari berbagai kelompok
pelanggan memerlukan informasi mengenai produk, pemasaran, dan aktivitas
administratif yang digunakan untuk melayani pelanggan. Selain itu, analisis
berdasarkan aktivitas akan mampu memberikan ide yang lebih baik kepada
manajemen perusahaan mengenai aktivitas mana yang perlu mendapat perhatian dan
dimana pemotongan biaya mungkin dilakukan.
݈ܽ ݉ݑܬ = ݊ܽ݊ܽݏ݁ ݉݁ ܽݕܽ݅ܤℎ ܽݐݎ݁ ݊ܽ݊ܽݏ݁ℎ݊ܽ݊ܽݏ݁ ݊ܽݐܽ ݉݁݊݁ ܽݕܽ݅ܤ × ݊ݑ
= ܱܳܧඥ2 × ܦ × ܱܥ/ܥܥ
Keterangan:
EOQ = Jumlah unit optimal yang dipesan pada suatu waktu
CO = Biaya untuk menempatkan suatu pesanan
D = Permintaan tahunan atas satu produk dalam unit
CC = Biaya penyimpanan satu unit dalam persediaan dalam
Setahun
Contoh Soal:
PT. ATHIR menjual berbagai merk televisi dan menyediakan layanan purna jual untuk
merk-merk mobil tersebut. Suku cadang MS12 digunakan untuk memperbaiki mesin.
Setiap tahun 15.000 unit suku cadang digunakan, saat ini suku cadang tersebut dibeli
dari pemasok di luar perusahaan. Jumlah unit yang dibeli setiap pemesanan adalah
3.000 unit. Biaya untuk menempatkan setiap pesanan adalah Rp45.000 dan biaya
penyimpanan Rp15.000 per suku cadang per tahun.
Diminta:
1. Berapakah jumlah pesanan untuk suku cadang MS12 yang ditempatkan oleh PT.
ATHIR per tahun?
2. Berapakah total biaya pemesanan suku cadang MS12 per tahun?
3. Berapakah total biaya penyimpanan suku cadang MS12 per tahun?
4. Berapakah total biaya dari kebijakan persediaan PT. ATHIR untuk suku cadang per
tahun?
5. Berapakah EOQ untuk suku cadang MS12?
Penyelesaian:
1. Jumlah pesanan = Jumlah unit yang digunakan dalam setahun /
jumlah unit setiap kali pesanan ditempatkan
= 15.000 / 3.000
= 5 unit pesanan per tahun
5. = ܱܳܧඥ2 × ܦ × ܱܥ/ܥܥ
= ܱܳܧඥ1.350.000.000/15.000
= 90.000 unit
Rangkuman
Ada dua metode untuk menghitung laba, yaitu: (1) perhitungan biaya variabel
(variabel costing) dan (2) perhitungan biaya absorpsi (absorption/full costing).
Perhitungan biaya variabel membebankan hanya biaya manufaktur variabel ke produk,
sedangkan perhitungan biaya absorpsi membebankan semua biaya (variabel dan
tetap) ke produk.
Biaya per unit produk menurut perhitungan biaya absorpsi selalu lebih besar
daripada menurut perhitungan biaya variabel karena adanya perlakuan yang berbeda
terhadap overhead tetap. Oleh karena biaya produk per unit merupakan dasar bagi
penghitungan harga pokok penjualan, maka perhitungan biaya variabel dan absorpsi
dapat mengakibatkan angka laba bersih yang berbeda.
Pelaporan segmen yang disusun berdasarkan perhitungan biaya variabel
menghasilkan evaluasi dan keputusan yang lebih baik daripada yang disusun
berdasarkan perhitungan biaya absorpsi. Namun terlepas dari apakah perusahaan
menggunakan perhitungan biaya absorpsi atau biaya variabel, biaya yang terkendali
harus dipisahkan dari biaya tidak terkendali.
Dalam pengambilan keputusan untuk manajemen persediaan, ada beberapa
hal yang harus diperhatikan yaitu masalah biaya yang terkait persediaan. Pada saat
permintaan terhadap sebuah produk atau bahan baku diketahui hampir secara pasti
untuk suatu periode waktu tertentu (biasanya satu tahun), terdapat dua biaya utama
yang dibuhungkan dengan persediaan, yaitu biaya pemesanan dan biaya
penyimpanan. Hal lain yaitu terkait dengan alasan-alasan umum untuk menyimpan
persediaan dan yang terakhir yaitu terlait dengan Economic Order Quantity: Model
Persediaan Tradisional.
*Total overhead bersama dan biaya penjualan tetap bersama dibagi rata diantara dua
produk.
Diminta:
1. Hitunglah total biaya pemesanan tahuan
2. Hitunglah total biaya penyimpanan tahuan
3. Hitunglah total biaya persediaan tahuan
4. Hitunglah EOQ
REFERENSI