Anda di halaman 1dari 27

MODUL PERKULIAHAN

Akuntansi
Manajemen
Biaya Variabel dan Biaya Penyerapan (Lanjutan)
“Perhitungan Biaya Variabel Dan Laporan
Segmen Alat untuk Manajemen”

Kode Mata Kuliah : W1219012


Fakultas: Ekonomi dan Bisnis
Program Studi: Akuntansi 11,12 Disusun Oleh :
Meiliyah Ariani,SE., M.Ak.

Abstrak Tujuan

Memberi Gambaran umum perhitungan Mampu menjelaskan konsep


biaya varibel dan baya penyerapan laporan segmen sebagai alat
Biaya variable dan biaya penyerapan untuk Manajemen 2.Mampu
Rekonsiliasi laba operasi biaya variable menganalisis Laporan Laba Rugi
dengan iaya penyerapan bersegmen pendekatan
Kelebihan dari biaya variable dan Kontribusi 3.Mampu
pendekatan kontribusi\ menganalisis Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi bersegmen dan bersegmen dan Pengambilan
pendekatan kontribusi Keputusan
Laporanlaba rugi bersegmen
PEMBAHASAN
Biaya Variable dan Absorpsi dan Penggunaan Perhitungan Biaya Variable untuk
Mengevaluasi Kinerja Manajer
1. Perhitungan Biaya Variabel dan Perhitungan Biaya Absorpsi
Perhitungan biaya variabel membebankan hanya biaya manufaktur variabel ke
produk; biaya-biaya ini meliputi bahan baku langsung, tenaga kerja lansung, dan
overhead variabel. Overhead tetap diperlakukan sebagai beban periode dan tidak
disertakan dalam penentuan biaya produk. Menurut perhitungan biaya variabel,
overhead tetap dari suatu variabel dipandang habis pada akhir periode itu dan
dibebankan secara total terhadap pendapatan periode tersebut.
Kegunaan variable costing adalah untuk :
1. Membebankan seluruh biaya tetap kepada perhitungan laba rugi
2. Perencanaan laba
3. Pengambilan keputusan reduksi biaya
4. Memisahkan beban (expenses) menurut perilaku biaya
5. Memudahkan menyusun laba rugi segmen tingkat unit, tingkat batch,
tingkat produksi
Perhitungan biaya absorpsi membebankan semua biaya manufaktur ke produk.
Bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead variabel dan overhead tetap
adalah hal-hal yang menentukan biaya produk. Jadi, menurut perhitungan biaya
absorpsi, overhead tetap dipandang sebagai biaya produk, bukan biaya periode.
Kegunaan full costing adalah untuk :
1. Menyajikan perhitungan laba rugi untuk pihak luar (pemegang saham, kreditur dll)
2. Menentukan kinerja divisi pabrik, pemasaran, dan divisi administrasi

2020 Akuntansi Manajemen


2 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
3. Memisahkan beban (expenses) menurut fungsi manajemen
Perbedaan atau pengaruh penggunaan pada Variabel Costing atau Absorption
Costing (Full Costing) yaitu :
Jika kita menggunakan metode variabel costing maka biaya tetapnya hanya pada periode
berjalan saja sedangkan jika menggunakan metode absorption costing maka biaya tetap
yang sebelumnya telah mengalami proses pada periode sebelumnya akan
diakumulasikan kembali pada periode berjalan karena pada metode ini
beranggapan persediaan awal pada periode berjalan telah mengalami proses
produksi pada periode sebelumnya dan itu harus diperhitungkan pada periode berjalan.
Berikut ini adalah klasifikasi biaya sebagai biaya produk atau periode menurut
perhitungan biaya variabel dan absorpsi:
Perhitungan Biaya Absorpsi Perhitungan Biaya Variabel

Biaya Produk Bahan Baku Langsung Bahan baku langsung

Tenaga kerja langsung Tenaga Kerja Langsung

Overhead variabel Overhead Variabel

Overhead tetap

Biaya Periode Beban Penjualan Overhead Tetap

Beban Administrasi Beban penjualan

Beban Administrasi

Contoh Penilaian Persediaan


Fairchild Company memiliki data berikut yang berkaitan dengan penilaian
persediaannya:

Unit persediaan awal


unit yang diproduksi 10.000
Unit yang dijual ($300 per unit) 8.000
Volume Normal 10.000
Biaya Variabel per unit:

2020 Akuntansi Manajemen


3 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Bahan baku langsung $  50
Tenaga kerja langsung $ 100
Overhead Variabel* $  50
Penjualan dan administrasi variabel $  10
Biaya
Tetap:
Overhead Tetap* $ 250.000
Penjualan dan administrasi Tetap $ 100.000
*Overhead yang diestimasi dan actual sama jumlahnya

Perhitungan biaya variabel hanya menginventarisasi biaya manufaktur


variabel, sehingga biaya setiap unit produk Fairchild adalah $200. Perhitungan
biaya absorpsi mencakup semua biaya manufaktur sehingga biaya setiap unit
produk adalah $225. Berikut adalah perhitungannya:

Perhitungan Perhitungan
Biaya Variabel Biaya Absorpsi
$ 50 $ 50
Bahan Baku Langsung
100 100
Tenaga Kerja Langsung
50 50
Overhead Variabel
- 25
Overhead Tetap ($250.000/10.000)
Total Biaya Per Unit
$200 $225

Perbedaaan biaya per unit mempengaruhi nilai yang disajikan di neraca,


karena pada perhitungan biaya Variabel, biaya yang muncul di neraca pada
persediaan akhir hanya memperhitungkan Biaya Bahan Baku Langsung, Tenaga
Kerja Langsung, dan Overhead Variabel. Sedangkan pada Perhitungan biaya
absorpsi, biaya yang muncul pada persediaan akhir memperhitungkan Bahan Baku
Langsung, Tenaga Kerja Langsung, Overhead Variabel, dan Overhead Tetap. Jadi,
biaya per unit produk menurut perhitungan biaya absorpsi selalu lebih besar dari
pada menurut perhitungan biaya variabel.

Laporan Laba Rugi: Analisis dan Rekonsiliasi

2020 Akuntansi Manajemen


4 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Karena biaya produk per unit merupakan dasar bagi perhitungan harga pokok
penjualan, maka metode perhitungan biaya variabel dan absorpsi dapat
mengakibatkan angka laba bersih yang berbeda. Perbedaan tersebut terjadi karena
jumlah overhead tetap yang diakui sebagai beban pada kedua metode. Contoh
berikut pada Fairchild company.

Fairchild Company
Laporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Variabel

Penjualan $ 2.400.000
Dikurangi beban Variabel:
Harga pokok penjualan Variabel $ 1.600.000
Penjualan dan administrasi variabel $ 80.000 $ 1.680.000

Margin kontribusi $ 720.000


Dikurangi beban tetap:
overhead tetap $ 250.000
Penjualan dan administrasi tetap $ 100.000 $ 350.000

Laba Bersih $ 370.000

Fairchild Company
Laporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Absorpsi

Penjualan $ 2.400.000
Dikurangi: Harga Pokok
Penjualan $ 1.800.000

Margin Kotor $ 600.000


Dikurangi: Beban Penjualan dan
Administrasi $ 180.000

2020 Akuntansi Manajemen


5 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Laba Bersih $ 420.000

Laba perhitungan biaya absorpsi lebih tinggi $50.000 dibandingkan laba


perhitungan biaya variabel. Hal ini karena adanya sebagian dari overhead tetap
periode tersebut yang masuk ke dalam persediaan apabila perhitungan biaya
absorpsi digunakan. Penjualan, beban pemasaran, dan beban administrasi selalu
sama.

Hubungan Antar Produksi, Penjualan dan Laba

No.

JIKA

MAKA

Produksi > Penjualan

Laba Bersih Absorpsi > Laba Bersih Variabel

Produksi <>

Laba Bersih Absorpsi <>

Produksi = Penjualan

Laba Bersih Absorpsi = Laba Bersih Variabel

2020 Akuntansi Manajemen


6 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Contoh perhitungan berdasarkan pada data operasi Belnip, Inc. pada tahun 2004, 2005, dan
2006.

Biaya Variabel Per Unit:

Bahan Baku Langsung

$4,00

Tenaga Kerja Langsung

$1,50

2020 Akuntansi Manajemen


7 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Overhead Variabel (Estimasi dan Aktual)

$0,50

Penjualan dan Administratif Variabel

$0,25

Harga Jual Per Unit

$10

Beban Penjualan dan Administrasi Tetap (per tahun)

$50.000

Overhead Tetap (estimasi dan Aktual) per tahun

$150.000

2020 Akuntansi Manajemen


8 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
2004

2005

2006

Persediaan Awal

Produksi

Penjualan

Persediaan Akhir

--

150.000

150.000

--

--

150.000
2020 Akuntansi Manajemen
9 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
100.000

50.000

50.000

150.000

200.000

--

Laporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Variabel:

2004 2005 2006

Penjualan $ 1.500.000 $ 1.000.000 $ 2.000.000


Dikurangi beban Variabel:
Harga pokok penjualan Variabel1 $ (900.000) $ (600.000) $ (1.200.000)
Penjualan dan administrasi
variabel2 $ (37.500) $ (25.000) $ (50.000)

Margin
kontribusi $ 562.500 $ 375.000 $ 750.000
Dikurangi beban tetap:
overhead tetap $ (150.000) $ (150.000) $ (150.000)
Penjualan dan administrasi tetap $ (50.000) $ (50.000) $ (50.000)

2020 Akuntansi Manajemen


10 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Laba Bersih $ 362.500 $ 175.000 $ 550.000

2004 2005 2006

¹ Persediaan awal $ - $ - $ 300.000


Harga pokok produksi
variabel $ 900.000 $ 900.000 $ 900.000

Barang yang tersedia $1.200.00


untuk dijual $ 900.000 $ 900.000 0
dikurangi: persediaan $
akhir $ - (300.000) $ -

Harga pokok penjualan $1.200.00


variabel $ 900.000 $ 600.000 0

Unit yang
² terjual 150.000 100.000 200.000
Cost per unit $ 0,25 $ 0,25 $ 0,25

Penjualan dan $ 37.500,0 $ 25.000,0 $ 50.000,0


Administrasi variabel 0 0 0
Laporan laba rugi perhitungan biaya absorpsi:

2004 2005 2006

$1.000.00
Penjualan $ 1.500.000 0 $2.000.000
$(1.050.000 $(700.000 $(1.400.000
Dikurangi: harga pokok penjualan¹ ) ) )

Margin kotor $ 450.000 $ 300.000 $ 600.000


Dikurangi: Beban penjualan dan
Administratif $ (87.500) $ (75.000) $(100.000)

2020 Akuntansi Manajemen


11 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Laba Bersih $ 362.500 $ 225.000 $ 500.000

¹ Persediaan awal $ - $ - $ 350.000


$ $1.050.00 $1.050.00
Harga pokok produksi 1.050.000 0 0

$ $1.050.00 $1.400.00
barang yang tersedia untuk dijual 1.050.000 0 0
Dikurangi: Persediaan
akhir $ - $(350.000) $ -

$ $1.400.00
Harga Pokok penjualan 1.050.000 $ 700.000 0

Kunci untuk menjelaskan perbedaan laba tersebut adalah analisis arus


overhead tetap. Perhitungan biaya variabel selalu mengakui total overhead tetap
periode sebagai beban. Di lain pihak, perhitungan biaya absorpsi hanya mengakui
overhead tetap yang ada pada unit-unit yang terjual. Apabila jumlah produksi
berbeda dari yang terjual, overhead tetap mengalir keluar atau kedalam persediaan.
Apabila jumlah overhead tetap dalam persediaan meningkat, maka laba perhitungan
menurut biaya absorpsi lebih besar daripada laba menurut perhitungan biaya
variabel dengan menghitung kenaikan bersih. Perubahan dalam overhead tetap
dalam persediaan adalah tepat sama dengan selisih diantara kedua laba. Selisih
antara laba bersih menurut penghitungan biaya absorpsi dan penghitungan biaya
variable; dapat dinyatakan sebagai :
Laba menurut penghitungan biaya absorpsi - laba menurut biaya variabel =
tarif overhead tetap x (unit yang diproduksi – unit yang terjual)
Contoh rekonsiliasi perhitungan biaya variabel dan absorpsi adalah:

2004 2005 2006


Laba bersih

2020 Akuntansi Manajemen


12 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Perhitungan Biaya absorpsi $362.500 $225.000 $500.000
Perhitungan biaya variabel $362.500 $175.000 $550.000
Selisih $0 $50.000 -$50.000
Penjelasan:
Unit yang diproduksi 150.000 150.000 150.000
Unit yang terjual 150.000 100.000 200.000
Perubahan dalam persediaan 0 50.000 -50.000
Tarif overhead tetap x $1 x $1 x $1
Selisih yang dijelaskan* $0 $50.000 -$50.000

Perlakuan Overhead Tetap Pada Perhitungan Biaya Absorpsi

Menurut penghitungan biaya absorpsi, overhead tetap harus dibebankan ke


unit yang diproduksi. Hal ini menciptakan 2 masalah. Pertama, bagaimana kita
mengkonversi overhead pabrik yang dibebankan berdasarkan jam tenaga kerja
langsung atau jam mesin terhadap overhead pabrik yang ditetapkan untuk unit-unit
yang diproduksi? Kedua, apa yang dilakukan apabila overhead pabrik yang actual
tidak sama dengan overhead pabrik yang dibebankan?
Masalah pertama dapat diatasi dengan mudah, misalkan overhead pabrik
ditetapkan atas dasar jam tenaga kerja langsung. Dibutuhkan 0,25 jam tenaga kerja
langsung untuk memproduksi 1 unit. Tarif overhead pabrik tetap adalah $12/jam
tenaga kerja langsung maka overhead tetap/unit adalah $3 (0,25 x 12 jam).
Solusi untuk masalah kedua kita harus menghitung overhead tetap yang
ditetapkan dan membebankannya kepada unit yang diproduksi. Apabila kelebihan
atau kekurangan overhead yang ditetapkan tidak material, maka akan ditutup dalam
harga pokok penjualan. Apabila jumlah yang ditetapkan terlalu tinggi atau terlalu
rendah itu materil maka kelebihan atau keuntungan tersebut dialokasikan diantara
barang dalam proses, barang jadi, dan harga pokok penjualan.

2. Perhitungan Biaya Variabel Dan Evaluasi Kinerja Manajer

2020 Akuntansi Manajemen


13 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Secara umum, apabila kinerja laba diharapkan untuk mencerminkan kinerja
manajerial, maka manajer berhak untuk mengharapkan berlakunya hal-hal berikut
ini:
1. Ketika pendapatan penjualan meningkat dari satu period eke periode
berikutnya, sementara factor-faktor lainnya tetap maka laba akan meningkat.
2. Ketika pendapatan penjualan menurun dari satu periode ke periode berikutnya,
sementara factor-faktor lainnya tetap, maka laba akan menurun.
3. Ketika pedapatan penjualan tidak berubah dari satu periode ke periode
berikutnya, sementara factor-faktor lainnya, maka laba akan tidak berubah
Laba menurut perhitungan biaya variabel selalu mengikuti hubungan antara
penjualan dengan laba. Contoh pada Myers., Inc. memiliki data operasi selama dua
tahun adalah sebagai berikut:

2005 2006

Biaya manufaktur variabel per unit $10 $10

Produksi (Unit yang diproyeksi dan actual) 10.000 5.000

Unit yang terjual ($25 per unit) 5.000 10.000

Overhead tetap (estimasi dan actual) $100.000 $100.000

Biaya produk menurut perhitungan biaya variabel adalah $10 per unit kedua
tahun. Sedangkan menurut perhitungan biaya absorpsi $20 per unit tahun 2005(10 +
[$100.000/10.000]) dan $30 per unit tahun 2006 (10 + [$100.000/5.000). Penjualan
meningkat dari 5.000 menjadi 10.000 unit. Biaya tetap, biaya manufaktur variabel
per unit, dan ahrga jual per unit sama untuk kedua periode. Laporan laba rugi adalah
sebagai berikut:

Laba Menurut Perhitungan Biaya Variabel

2005 2006

2020 Akuntansi Manajemen


14 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Penjualan $ 125.000 $ 250.000
Dikurangi beban Variabel:
Harga pokok penjualan Variabel¹ $ (50.000) $ (100.000)

Margin kontribusi $ 75.000 $ 150.000


Dikurangi beban tetap:
overhead tetap $ (100.000) $ (100.000)

Laba (Rugi) Bersih $ (25.000) $ 50.000

Laba Menurut Perhitungan Biaya Absorpsi

2004 2005

Penjualan $ 125.000 $ 250.000


$ (250.000
Dikurangi: harga pokok penjualan² $ (100.000) )

Laba Bersih $ 25.000 $ -

¹ $10 x 5.000 (thun 2005) dan 10.000 (thun 2006)


² Persediaan awal $0 $100.000
$200.00
Harga pokok produksi 0 $150.000

$200.00
Barang yang tersedia untuk dijual 0 $250.000
-
$100.00
Dikurangi: persediaan akhir 0 $0

$100.00
Harga pokok penjualan 0 $250.000

2020 Akuntansi Manajemen


15 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Menurut perhitungan biaya variabel, laba meningkat sebesar $75.000 sedangkan
menurut perhitungan biaya absorpsi laba bersih turun $25.000, meski penjualan
meningkat. Hal ini berarti bahwa perhitungan biaya variabel yang mampu menunjukan
kenaikan laba sehubungan dengan perbaikan kinerja penjualan.

Metode Pengambilan Keputusan


1. Elementary Methods (Metode dasar)
Metode pendekatan ini sangat simple, dan membutuhkan perhitungan untuk
mendukung analisis. Metode ini sesuai untuk keadaan di mana masalah hanya
diselesaikan oleh satu orang saja, alternatif yang terbatas dan ada karakter yang unik
di lingkungan pembuatan keputusan.
2. MAUT (Multi-Attribute Utility Theory)
Metode ini menggunakan skala prioritas antara 0-1 untuk membantu dalam
pembuatan keputusan di organisasi. Hasil dari prioritas itu dapat digunakan sebagai
pembuat keputusan.
3. SMART (Simple Multi Attribute Rating Techniqu)
Metode pengambilan keputusan ini menggunakan fungsi nilai yang dihitung
secara matematis. Adanya skala penilaian yang telah diketahui oleh banyak orang.
4. Basic Multi-Criteria Decision Analysis (MCDA)
MCDA umumnya mempunyai masalah yang memiliki salah satu dari sejumlah
alternatif. Alternatif tersebut didasarkan pada seberapa baik dalam penilaian hal
yang dipilih. Kriteria dan nilai atau score-nya dibuat oleh si pembuat keputusan.
Setelah memberikan penilaian terhadap alternatif  dijumlahkan sesuai  masing-
masing kriteria dan kemudian diurutkan sesuai jumlah score. Urutan hasil yang telah
didapatkan oleh pembuat keputusan adalah hasil keputusan.
5. NGT (Nominal Group Technic)
NGT adalah suatu metode untuk mencapai konsensus dalam suatu kelompok
dalam membuat keputusan. Teknik ini mengumpulkan ide-ide dari tiap peserta atau
anggota organisasi kemudian memberikan voting dan rangking terhadap ide-ide

2020 Akuntansi Manajemen


16 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
yang mereka pilih. Ide yang dipilih adalah ide yang paling banyak score-nya, yang
berarti merupakan konsensus bersama.

Jenis-jenis Keputusan Khusus


1. Keputusan membuat atau membeli dari supplier luar
Umumnya sebuah perusahaan manufaktur membeli bahan baku dan kemudian
memrosesnya menjadi produk jadi. Artinya, kegiatan utama perusahaan manufaktur
memang membuat suatu jenis produk tertentu. Tetapi adakalanya perusahaan
manufaktur dihadapkan pada suatu pilihan untuk membuat sendiri produknya seperti
semula atau membelinya dari pihak lain. Pilihan membeli dari pihak lain muncul
karena beberapa sebab. Misalnya, karena harga beli dari perusahaan lain lebih
murah, kapasitas produksi perusahaan sulit ditambah, dan sebagainya. Jika kondisi
seperti itu yang dihadapi, maka perusahaan dapat menggunakan analisis biaya
diferensial sebagai metode untuk menyelesaikan masalah tersebut.
2. Menerima atau menolak pesanan khusus
Pesanan khusus (special order) merupakan pesanan diluar penjualan normal,
biasanya dijual dengan harga yang lebih rendah dari harga jual normal. Keputusan
harga jual produk (jasa) dalam jangka panjang harus mempertimbangkan kos penuh
(full cost), tapi dalam jangka pendek (masih ada sisa kapasitas), penentuan harga
jual bisa menggunakan kos diferensial. Misalnya kapasitas penuh adalah 1000 unit
output, sekarang bekerja 800 unit ouput, sisa 200 unit output diproduksi kemudian
dijual dengan harga dibawah harga pasar, atau produksi 800 unit, dijual 700 unit
maka sisa 100 unit dijual dengan harga khusus.
Order khusus diterima jika menambah laba operasi dan sebaliknya ditolak jika
mengurangi laba operasi untuk menentukan order khusus diterima atau ditolak harus
menggunakan pendekatan direct costing atau variabel costing, dimana seluruh biaya
tetap dinyatakan sebagai beban (expense). Dengan demikian yang dimaksud biaya
produksi adalah hanya terdiri dari biaya variabel yaitu biaya bahan langsung, biaya
tenaga kerja langsung atau upah buruh, dan biaya overhead pabrik variabel. Biaya

2020 Akuntansi Manajemen


17 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
overhead pabrik tetap dikategorikan sebagai beban (expense) terhadap pendapatan
perusahaan.
Jika harga ordeer khusus lebih besar dari harga pokok produksi variabel
(variabel costing atau direct costing) maka akan menambah laba operasi, dan itu
berarti order khusus harus diterima, dengan catatan bahwa biaya-biaya yang lainnya
tidak berubah ( biaya pemasaran dan administrasi baik variabel maupun tetap).

3. Kalkulasi Biaya Variabel Dan Laporan Segmen


Ada dua metode perhitungan laba, yaitu berdasarkan kalkulasi biaya variabel dan
berdasarkan kalkulasi biaya absorbsi. Dan kedua metode tersebut merupakan metode
kalkulasi biaya karena berkaitan dengan cara menentukan biaya produk. Dimana biaya
produk diinvestasikan, sedang biaya periode dibebankan pada saat biaya itu dikeluarkan.
Yang membedakan antara kedua metode tersebut adalah tergantung pada perlakuan biaya
over head pabrik.
1. Kalkulasi Biaya Variabel ( Variabel Costing )
Hanya membebankan biaya manufaktur variable ke produk. Biaya tersebut meliputi,
biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan over head variable. Over head tetap
diperlakukan sebagai beban periode dan tidak disertakan dalam penentuan biaya produk.
Hal ini disebabkan karena over head tetap merupakan biaya kapasitas, atau ada dalam
bisnis.
Menurut kalkulasi biaya variable, over head tetap dari suatu periode dipandang sebagai
akhir periode itu dan dibebenkan secara total terhadap pendapatan periode tersebut.
2. Kalkulasi Biaya Absorbsi ( Absorption Costing )
Membebankan semua biaya manufaktur ke produk. Hal yang menentukan biaya produk
adalah biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung, Over head variable dan Over head
tetap. Menurut kalkulasi biaya absorbsi, overhead tetap dibebankan ke produk melalui
penggunaan overhead tetap yang ditetapkan terlebih dahulu dan tidak ditetapkan sampai
produk terjual. Dengan kata lain overhead tetap adalah biaya yang dapat
diinventariskan.

2020 Akuntansi Manajemen


18 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Klasifikasi biaya sebagai biaya produk atau periode menurut kalkulasi biaya variabel
dan absorsi.
Kalkulasi biaya absorbsi
Biaya Produk   :
- Bahan langsung
- Tenaga kerja langsung
- Overhead tetap
- Overhead variabel

Biaya Periode  :

- Beban penjualan
- Beban administratif

Kalkulasi biaya variabel

Biaya Produk   :

- Bahan langsung
- Tenaga kerja langsung
- Overhead variabel

Biaya Periode  :

- Overhead tetap
- Beban penjualan
- Beban admiistratif

Kalkulasi biaya variabel mampu memberikan informasi biaya yang penting untuk
pengambilan keputusan dan pengendalian. Kalkulasi biaya variabel juga merupakan alat
manajerial yang bermanfaat. Kedua metode diatas dapat mempengaruhi penilaian persediaan
dan penetapan laba.

2020 Akuntansi Manajemen


19 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Metode kalkulasi biaya produk yang berbeda akan mempengaruhi nilai barang yang
tersimpan dalam persediaan. Biaya produk per unit merupakan dasar bagi perhitungan harga
pokok penjualan, maka metode variabel kalkulasi dan absorbsi dapat mengakibatkan angka
laba bersih yang berbeda, karena kedua metode tersebut sama-sama mengaku bahwa jumlah
overhead tetap merupakan suatu beban. Sebagai contoh untuk menunjukkan secara jelas cara
penilaian persedian dan laporan laba/ rugi menurut biaya variabel dan absobrsi.

Persediaan awal                                                                                    –

Unit yang diproduksi                                                                         6000

Unit yang terjual ( $ 18 per unit )                                                      5000

Volume normal                                                                                  6000

Biaya per unit variabel:

Bahan langsung                                                                                 $ 5

Tenaga kerja langsung                                                                    $ 3

Overhead variabel                                                                             $ 1

Penjualan dan administrasi variabel                                         $ 2

Biaya tetap:

Overhead tetap                                                                        $24 000

Penjualan dan administrasi tetap                                          9 000

1).  Berikut adalah perhitunganbiaya per unit:

Kalkulasi biaya variabel    Kalkulasi biaya absorsi

Tenaga kerja langsung                                    $ 3                                         $ 3

2020 Akuntansi Manajemen


20 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Bahan langsung                                              $ 5                                         $ 5

Overhead variabel                                          $ 1                                         $ 1

Overhead tetap ( 24 000 : 6 000 )                –                                          $ 4

Biaya per unit                                                  $ 9                                        $ 13

Kalkulasi biaya variabel hanya menginventarisasikan biaya variabel saja sehingga biaya
per unit produk $ 9 dan kalkulasi biaya absorbsi mencakup biaya manufaktur sehingga biaya
setiap unit produk $ 13 persediaan akhir 1000 unit, yang didapat dari unit yang diproduksi –
produk yangdijual.Jadi nilai persediaan akhir menurut kalkulasi biaya variabel (9x 1000) = $
9000 dan persediaan akhir menurut kalkulasi biaya absorbsi (13×1000) = $ 13000

2).  Dan laporan laba rugi disajikan sebagai berikut:

Laporan Laba Rugi Menurut Kalkulasi Biaya Variabel

Penjualan (18×5000)                                                                         $ 90 000

Dikurangi beban variabel:

Harga pokok penjualan variabel  (9×5000)                             $ 45 000

Penjualan dan adm varibel (2×5000)                          $ 10 000 ( 55 000 )

Marjin kontribusi                                                                                 35 000

Dikurangi beban tetap:

Overhead tetap                                                                   $ 24 000

Penjualan dan administrasi tetap                   $ 9000 (33 000)

Laba bersih                                                                                          $  2 000

Laporan Laba Rugi Menurut Kalkulasi Biaya Absorbsi

Penjualan                                                                                 $90 000


2020 Akuntansi Manajemen
21 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Dikurangi: Harga pokok penjualan  (13×5000)                  ( 65 000 )

Laba kotor                                                                                 $ 25 000

Dikurangi: Beban penjualan dan administrasi                  ( 9 000 )

Laba bersih                                                                               $ 16000

3). Rekonsilisi perbedaan antara kedua laporan laba rugi tersebut:

IA – IV =    Tarif overhead tetap ( produk – penjualan )

6 000 – 2 000         =    4 ( 6 000 – 5 000 )

4 000                       =    4 (1 000 )

4 000                       =    4 000

Pelaporan Segmen

Yaitu laporan kontribusi laba dari berbagi aktivitas atau unit-unit lain dalam suatu
organisasi. Untuk mengevaluasi berbagai aktivitas yang berbeda dalam suatu perusahaan,
seorang manajer membutuhkan dari sekedar ikhtisar informasi pada laporan laba rugi. Sebagai
contoh, perusahaan dengan berbagai divisi yang beroperasi di berbagai pasar yang berbeda,
manajer tentu ingin tahu bagaimana profitabilitas masing- masing divisi. Barang kali dengan
cara tersebut dapat menguntungkan. Tetapi diharapkan manajer mengetahui profitabilitas
berbagai segmen dalam perusahaan agar mampu mengevaluasi dan membuat keputusan yang
berkelanjutan disetiapsegmen.Arti segmen disini adalah entitas yang berorientasi laba dalam
organisasi.

Pelaporan Segmen: Dasar Kalkulasi Biaya Variabel

Laporan laba rugi segmen menggunakan kalkulasi biaya variabel memiliki satu
keistimewaan disamping laporan laba rugi kalkulasi biaya variabel yang telah disajikan
sebelumnya. Beban tetap dipecah menjadi 2 kategori: Beban tetap langsung dan beban tetap
2020 Akuntansi Manajemen
22 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
umum. Bagian tambahan ini menyoroti biaya yang dapat dikendalikan dg biaya yang tak dapat
dikendalikan dan meningkatkan kemampuan manajer untuk mengevaluasi setiap kontribusi
segmen terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Beban tetap langsung (direct fixet expenses) adalah beban tetap yang secara langsung
dapat ditelusuri dalam satu segmen. Beban ini kadang disebut beban tetap yang dapat dihindari
atau ditelusuri karena beban ini akan hilang apabila segman ditutup atau dihapus.

Beban tetap umum (commen fixed expense) secara bersama disebabkan oleh dua atau lebih
segmen. Beban ini sering muncul apabila salah satu segman ditutup atau dilepas. Kontribusi
laba setiap segmen setelah penutupan biaya tetap umum perusahaan disebut margin segmen.

Setiap segmen harus mampu menutup paling tidak biaya variabel dan biaya tetap langsung.
Laba segmen yang negatif mengurangi total laba perusahaan, yang menimbulkan pertimbangan
untuk menghapus segmen tersebut. Dengan mengabaikan setiap pegaruh yang dimiliki suatu
segmen terhadap penjualan segmen lainnya, marjin segmen dapat mengukur perubahan laba
perusahaan yang mungkin terjadi bila segmen dieliminasi.

Laporan laba rugi segmen dibentuk sebagai berikut:

Segmen X         Segmen Y    perusahaan (Total X&Y )

Penjualan                                      XXX                   YYY                         CCC

Dikurangi beban

Variabel                                    (XX) (YY) (CC)

Marjin kontribusi               XXX                   YYY                         CCC

Dikurangi beban

Tetap langsung                       (XX) (YY) (CC)

Laba produk                        XX                       YY                           CC

Dikurangi beban
2020 Akuntansi Manajemen
23 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Tetap umum                                                                                         (CC)

Laba(rugi) bersih                                                                          CC

Pelaporan Segmen; Pendekatan Abc

Pendekatan ABC ( Activity Based Costing ), dengan keterkaitannya yang sangat kuat
terhadap biaya tingkat unit, batch, produk,dan fasilitas memberikan penilaian yang lebih akurat
terhadap laba yang dihasilkan dari produk yang berbeda dan terhadap keberadaan biaya yang
tidak bernilai tambah.

Misalkan bahwa overhead tetap umum mencakup biaya penanganan bahan dan
pemeliharaan. Overhead tetap langsung mencakup persiapan. Sebagai contoh misal biaya
tahunan masing-masing aktivitas sebagai berikut:

Penanganan bahan     XXX

Biaya pemaliharaan      XXX

Persiapan                        XXX

Penanganan bahan adalah aktivitas bernilai tambah. Aktivitas persiapan meskipun


bernilai tambah, dapat dilakukan dengan lebih efisien. Setiap penggunaan pada kedua aktivitas
akan berpengaruh pada laba.

Provitabilitas Pelanggan

Perusahaan yang menaksir profitabilitas berbagai kelompok pelanggan mampu secara


lebih akurat menargetkan pasar dan meningkatkan laba mereka.

Langkah menentukan profitabilitas pelanggan:

1. Mengidentifikasi pelanggan
2. Menetapkan pelanggan yang memberi nilai tambah bagi perusahaan.

2020 Akuntansi Manajemen


24 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Biasanya menarik pelanggan baru lebih mahal dari pada mempertahankan yang lama,
sebab menarik pelanggan baru memerlukan biaya yaitu seperti iklan, promosi, tatap muka,
penyusunan proposal dan lain-lain.

Data base dan sistem akuntansi yang baik dapat memudahkan pekerja melacak
profitabilitas pelanggan. Analisis profitabilitas berbagai kelas pelanggan memerlukan informasi
melalui produk, pemasaran dan aktivitas administrasi yang digunakan untuk melayani setiap
kelas pelanggan.

4. Kalkulasi Biaya Variabel untuk Perencanaan dan Pengendalian


Pemahaman terhadap perilaku biaya adalah penting bagi pencapaian hasil. Biaya tetap
tidak berubah apa bila penjualan berubah. Sehingga perbedaan antara biaya tetap dan
variabel adalah penting untuk melakukan penilaian biaya secara akurat pada berbagai
volume penjualan yang mungkin.
Segera setelah managemen memilih satu tingkat penjualan dan produksi yang
diharapkan untuk tahun berikutnya, biaya yang akan terjadi juga dapat ditentukan.
Rencana keuangan nantinya akan terdiri dari tingkat aktivitas yang diharapkan dan
diperkirakan biaya terkait. Rencana ini dapat digunakan untuk memonitor kinerja aktual.
Misal, rencana keuangan menghendaki produksi 12 000 unit selama satu tahun dan
biaya utiliti yang direncanakan untuk setiap tahun tersebut adalah $18 000. Pada akhir bulan
pertama, perusahaan memproduksi 3 000 unit dan membelanjakan $ 4 500 untuk utilitas.
Apakah biaya utilitas yang terjadi sesuai dengan yang direncanakan?
Menurut pendekatan kalkulasi biaya absorbsi, rencana biaya utilitas untuk setiap unit
yang diproduksi adalah =$ 1,50 maka untuk 3 000 unit, biaya utilitasnya 3000 unit X $ 1,50
= # 4 500 dan biaya aktual $ 4 500, dari perhitungan ini tampaknya rencana berjalan dengan
baik. Namun sayang kalkulasi ini mengabaikan perilaku biaya. Hal ini menunjukkan bahwa
semua biaya adalah variabel. Kenyataannya biaya utilitas adalah tetap $ 1000 per bulan
ditambah $ 0,50 per kilowatt jam listrik. Apabila dibutuhkan 1 kilowatt jam untuk
memproduksi satu unit output, maka biaya untuk 3 000 unit dalam satu bulannya = $ 1 000 +
$ 0,50 X 3 000 unit = $ 2 500. Perusahaan seharusnya mengeluarkan $ 2 500 biaya utilitas

2020 Akuntansi Manajemen


25 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
untuk memproduksi 3 000 unit, tetapi mereka mengeluarkan $ 4 500. Karena itu rencana
tidak berjalan seperti yang diinginkan.
Dari contoh tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kalkulasi biaya variabel lebih
unggul dari kualitas biaya absorbsi untuk keperluan internal.

DAFTAR PUSTAKA

Akuntansi Biaya, ( Coat Accounting )

Oleh :

William K. Carter

Buku 1 Edisi 14

Penerbit : Salemba Empat

Mulyadi. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
YKPN. 1992

Ray H. Garisson, Kartika Dewi (penterjemah), 2013, Akuntansi Manajemen Buku 1, edisi 14,
Jakarta: Penerbit Salemba Empat. 2. Hansen R. Dor & Mowen M. Maryanne, Deny Arnos
Kwary (Penterjemah), 2009 Akuntansi Manajemen, Buku 1, Edisi 8, Jakarta: Penerbit Salemba
Empat.

https://youtu.be/EEapwdcqx4E

https://youtu.be/YsoSJF9lMvw

https://youtu.be/c7pyYsPu2ZU

https://youtu.be/519e4egontM Soal Jawab AKMEN Costing Variabel

https://youtu.be/GtEeqyO9Pdg Laporan L/R Bersegmen

2020 Akuntansi Manajemen


26 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
2020 Akuntansi Manajemen
27 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id

Anda mungkin juga menyukai