Akuntansi
Manajemen
Penganggaran (Lanjutan)
Abstrak Tujuan
Pemahaman kerangka dasar Mampu
penganggaran. Pemahaman Penyusunan menjelaskan
Anggaran Induk -Anggaran Penjualan kerangka dasar
-Anggaran Produksi -Anggaran Bahan penganggaran.
baku langsung - Anggaran Tenaga Kerja 2.Mampu
Langsung -Anggaran Overhead menjelaskan
Manufaktur -.Anggaran Persediaan Akhir Penyusunan
Anggaran Induk
Barang Jadi -Anggaran Beban Penjualan
dan Administrasi -Anggaran Kas -Anggaran
Laporan Laba Rugi -Anggaran Laporan
Posisi Keuanga
PEMBAHASAN
2. A Line-Item Budget
Tipe ini menggolongkan pengeluaran-pengeluaran berdasarkan jenis,
digunakan untuk mengawasi jenis-jenis pengeluaran dan juga jumlah totalnya.
3. Performance and Program Budgets
Tipe ini berguna untuk memspesifikasi aktivitas-aktivitas atau program-
program dengan cara memisahkan pengeluaran-pengeluaran berdasarkan fungsi
seperti kesehatan atau keamanan publik atau berdasarkan jenis pengeluaran
seperti kepegawaian dan peralatan atau berdasarkan sumber penghasilan seperti
pajak kekayaan atau biaya-biaya pemakaian, para administrator dan para anggota
legislatif bisa mendapatkan laporan-laporan yang tepat mengenai transaksi-
transaksi keuangan, untuk mempertahankan baik efisiensi ke dalam maupun
pengawasan dari luar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan budget
A. Faktor-faktor Intern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam
perusahaan sendiri, yakni antara lain:
1. Penjualan tahun lalu
2. Kebijaksanaan perusahaan
3. Kapasitas produksi
4. Tenaga kerja yang dimiliki
5. Fasilitas-fasilitas
B. Faktor-faktor Ekstern, yaitu data, informasi dan pengalam yang terdapat di luar
perusahaan, tetapi dirasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan.
factor-faktor tersebut antara lain:
1. Keadaan persaingan
2. Tingkat pertumbuhan masyarakat
OPERATING BUDGET
Operating budget merencanakan tentang kegiatan-kegiatan perusahaan
selama periode tertentu yang akan datang. Pada dasarnya kegiata-kegaiatn
perusahaan selama periode tertentu itu meliputi dua sektor, yaitu:
1. Sektor penghasilan (revenues), ialah pertambahan aktiva perusahaan yang
mengakibatkan bertambahnya modal sendiri, tetapi bukan karena penambahan
setoran modal baru dari para pemiliknya, dan bukan pula merupakan pertambahan
aktiva perusahaan yang disebabkan karena bertambah utang.
Dipandang dari sudut hubungannya dengan usaha utama perusahaan,
penghasilan dapat dibedakan menjadi dua subsektor, yaitu :
a. Sub-sektor Penghasilan Utama (Operating Revenues), ialah penghasilan yang
diterima perusahaan, yang berasal dan berhubungan erat dengan usaha pokok
perusahaan.
b. Sub-sektor Penghasilan Bukan Utama (Non-Operating Revenues), ialah
penghasilan yang diterima perusahaan, yang tidak berasal dan tidak
berhubungan erat dengan usaha pokok perusahaan, melainkan dari usaha
sampingan perusahaan.
FINANCIAL BUDGET
Financial budget merencanakan tentang posisi finansial perusahaan pada suata saat
tertentu yang akan datang. Atas dasar kelengkapan isinya, Balance Sheet Budget dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Master Balance Sheet Budget (Budget Induk Neraca), ialah budget tentang
posisi finansial perusahaan pada suatu saat tertentu yang akan datang yang
berisi taksiran-taksiran secara garis besar (global) dan kurang dijabarkan secara
lebih terperinci.
b. Balance Sheet Supporting Budget (Budget Penunjang Neraca), ialah budget
tentang aktiva (harta), tentang utang dan tentang modal sendiri, yang berisi
taksiran-taksiran yang lebih terperinci.
Dalam rangka penyusunan anggaran tahun Triwulan –I 2015 hasil keputusan Panitia Budget
dirumuskan sebagai berikut :
PENYELESAIAN
1. ANGGARAN PENJUALAN
Ramalan penjualan (sales forecast) adalah dasar untuk menyusun anggaran penjualan dan
semua anggaran lainnya Sales Farcast dan Anggaran penjualan Triwulan pertama 2001
adalah :
ILUSTRASI: 1
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Penjualan
Triwulan Pertama 2015
JENIS BIAYA JANUARI FEBRUARI MARET JUMLAH
Harga jual /Unit Rp. 150.000 Rp. 150.000 Rp. 150.000 Rp. 150.000
Wilayah-1 1.500 Unit 2.250 Unit 1.000 Unit = 4.750 unit
Wilayah-2 1.400 Unit 2.500 Unit 850 Unit = 4.750 unit
Wilayah-3 1.750 Unit 2.750 Unit 1.500 Unit = 6.000 unit
Total 4.650 Unit 7.500 Unit 3.350 Unit = 15.500 unit
Penjualan (000 Rp.) (000 Rp.) (000 Rp.) (000 Rp.)
Dalam Nilai
2. ANGGARAN PRODUKSI
Anggaran produksi bisa disusun dari informasi yang diberikan oleh anggaran penjualan dan
dari taksiran tentang barang persediaan. Dengan demikian anggaran penjualan merupakan
Preliminary Estimating Facttor terhadap anggaran –anggaran lainnya .Rumus yang dipakai
untuk menghitung produksi yang dibutuhkan di dalam satu triwulan adalah :
Formula Anggaran Penjualan = xxxxx
(+) Persediaan Akhir yang di Inginkan = xx
Sub-Total = xxxxxxx
(-) Persediaan awal barang jadi =x
Anggaran Produksi = xxxxxx
ILUSTRASI :2
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Produksi
Triwulan I, 2015
N Unit
Keterangan
o Januari Februari Maret Jumlah
4650 3350
1 Anggaran Penjualan unit 7500 unit unit Rp 15,500
(+) Persediaan akhir yang 4500 5500
2 diinginkan unit 4900 unit unit Rp 14,900
9150 12400 8850
3 Sub-Total unit unit unit Rp 30,400
4750 4900
4 (-) Persediaan awal barang jadi unit 4500 unit unit Rp 14,150
4400 3950
5 Anggaran Produksi unit 7900 unit unit Rp 16,250
ILUSTRASI-3
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Pembelian bahan langsung
Triwulan Pertama 2015
N
Item Januari Februari Maret Jumlah
o
1 Bahan diperlukan untuk Anggaran Produksi 4400 7900 3950 16250
(+) Persediaan akhir bahan baku yang
2 diinginkan 2370 1185 900 4455
2020 Akuntansi Manajemen
15 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
3 Sub-Total 6770 9085 4850 20705
4 (-) Persediaan awal bahan 1320 2370 1185 4875
Pembelian bahan baku yang diperlukan
5 dalam unit 5450 6715 3665 15830
6 Harga Bahan baku per-unit Rp 25,000 Rp 25,000 Rp 25,000 Rp 25,000
7 Nilai Pembelian (dalam 000Rp.) Rp 136,250 Rp 167,875 Rp 91,625 Rp 377,000
ILUSTRASI- 4
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Pemakaian bahan langsung
Triwulan Pertama 2015
N Jumlah
Item Harga Satuan Jumlah (Rp)
o Unit
1 Januari 8.800 4400 Rp 25,000 Rp 110,000,000
Februari
2 15.800 7900 Rp 25,000 Rp 197,500,000
3 Maret 7.900 3950 Rp 25,000 Rp 98,750,000
4 Jumlah 16250 Rp 25,000 Rp 406,250,000
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Triwulan 1 2015
ILUSTRASI- 6
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Januari , 2015
(Jam kerja langsung : 2.650) ( 2.750)
N
Jenis Biaya Biaya Tetap (Rp) Biaya Variabel (Rp) Jumlah (Rp)
o
1 Bahan Tidak Langsung Rp 10,000,000 Rp - Rp 10,000,000
2020 Akuntansi Manajemen
17 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
2 Tenaga kerja tidak langsung Rp 4,500,000 Rp 2,650,000 Rp 7,150,000
3 Pemeliharaan dan reparasi Rp 6,000,000 Rp 3,975,000 Rp 9,975,000
4 Gas dan Listrik Rp 1,500,000 Rp - Rp 1,500,000
5 Energi Rp 1,000,000 Rp 7,287,500 Rp 8,287,500
6 Asuransi Rp 1,350,000 Rp - Rp 1,350,000
7 PBB dan Pajak Lainnya Rp 3,000,000 Rp - Rp 3,000,000
Depresiasi (Mesin dan
8 Bangunan) Rp 6,750,000 Rp - Rp 6,750,000
9 PPH-Pasal 21 Jumlah Rp - Rp 1,325,000 Rp 1,325,000
Jumlah Rp 34,100,000 Rp 15,237,500 Rp 49,337,500
Perhitungan Biaya overhead pabrik Variabel bulan januari dengan jam kerja
langsung sebesar 2650 jam sebagai berikut :
1) Tenaga kerja tidak langsung = 2.650 jam x Rp 1.000 (Tarif per-jam) = Rp 2.650.000
2) Pemeliharaan dan Reparasi = 2.650 jam x Rp 1.500 (tarif per-jam) = Rp 3.975.000
3) Energi =2.650 jam x Rp 2.750 (tarif perjam ) = Rp 7.287.500
4) PPH-Pasal 21=2.650 jam x Rp 500 (tarif perjam ) = Rp 1.325.000.
ILUSTRASI- 6.A
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Februari, 2015
(Jam kerja langsung : 4.750) (4.800)
N
Jenis Biaya Biaya Tetap (Rp) Biaya Variabel (Rp) Jumlah (Rp)
o
1 Bahan Tidak Langsung Rp 10,000,000 Rp - Rp 10,000,000
2 Tenaga Kerja Tidak Langsung Rp 4,500,000 Rp 4,750,000 Rp 9,250,000
3 Pemeliharaan dan Reparasi Rp 6,000,000 Rp 7,125,000 Rp 13,125,000
4 Gas dan Listrik Rp 1,500,000 Rp - Rp 1,500,000
5 Energi Rp 1,000,000 Rp 13,062,500 Rp 14,062,500
6 Asuransi Rp 1,350,000 Rp - Rp 1,350,000
7 PBB dan Pajak Lainnya Rp 3,000,000 Rp - Rp 3,000,000
8 Depresiasi (Mesin dan Rp 6,750,000 Rp - Rp 6,750,000
Perhitungan Biaya overhead pabrik Variabel bulan Februari dengan jam kerja
langsung sebesar 4.750 jam sebagai berikut :
1) Tenaga kerja tidak langsung = 4.750 jam x Rp 1.000 (Tarif per-jam) = Rp 4.750.000
2) Pemeliharaan dan Reparasi = 4.750 jam x Rp 1.500 (tarif per-jam ) = Rp 7.125.000
3) Energi = 4.750 jam x Rp 2.750 (tarif perjam ) = Rp 13.062.000
4) PPH-Pasal 21= 4.750 jam x Rp 500 (tarif perjam) = Rp 2.375.000.
ILUSTRASI- 6.B
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Maret, 2015
(Jam kerja langsung : 2.400) (2.600)
N
Jenis Biaya Biaya Tetap (Rp) Biaya Variabel (Rp) Jumlah (Rp)
o
1 Bahan Tidak Langsung Rp 10,000,000 Rp - Rp 10,000,000
2 Tenaga Kerja Tidak Langsung Rp 4,500,000 Rp 2,400,000 Rp 6,900,000
3 Pemeliharaan dan Reparasi Rp 6,000,000 Rp 3,600,000 Rp 9,600,000
4 Gas dan Listrik Rp 1,500,000 Rp - Rp 1,500,000
5 Energi Rp 1,000,000 Rp 6,600,000 Rp 7,600,000
6 Asuransi Rp 1,350,000 Rp - Rp 1,350,000
7 PBB dan Pajak Lainnya Rp 3,000,000 Rp - Rp 3,000,000
2020 Akuntansi Manajemen
19 Meiliyah Ariani, SE., M.Ak Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Depresiasi (Mesin dan
8 Bangunan) Rp 6,750,000 Rp - Rp 6,750,000
9 PPH- Pasal 21 Rp - Rp 1,200,000 Rp 1,200,000
Jumlah Rp 34,100,000 Rp 13,800,000 Rp 47,900,000
Perhitungan Biaya overhead pabrik Variabel bulan januari dengan jam kerja langsung sebesar
2.400 jam sebagai berikut :
1) Tenaga kerja tidak langsung = 2.400 jam x Rp 1.000 (Tarif per-jam) = Rp 2.400.000
2) Pemeliharaan dan Reparasi = 2.400 jam x Rp 1.500 (tarif per-jam) = Rp 3.600.000
3) Energi = 2.400 jam x Rp 2.750 (tarif perjam) = Rp 6.600.000
4) PPH-Pasal 21= 2.400 jam x Rp 500 (tarif perjam ) = Rp 1.200.000
DAFTAR PUSTAKA
Hansen, D.R. and Mowen, M.M. 2005. Management Accounting. Cicinnati: South-Western
College Publishing
Ray H. Garisson, Kartika Dewi (penterjemah), 2013, Akuntansi Manajemen Buku 1, edisi 14,
Jakarta: Penerbit Salemba Empat. 2. Hansen R. Dor & Mowen M. Maryanne, Deny Arnos
Kwary (Penterjemah), 2009 Akuntansi Manajemen, Buku 1, Edisi 8, Jakarta: Penerbit Salemba
Empat.
https://youtu.be/kGgLGn6Iscg