Job Order Costing (sistem perhitungan biaya) merupakan sistem atau metode
pengakumulasian atau pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok produk pada
perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan.Tujuan PenggunaanJob Order Costing
adalah untuk menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan, baik harga pokok produk
secara keseluruhan tiap pesanan maupun per satuan.
Manfaat Perhitungan Biaya Pesanan adalah untuk penetapan harga jual dan pengendalian biaya.
Kartu Biaya Pesanana. Sebagai dokumen dasar dalam perhitungan biaya pesanan dengan
mengakumulasi biaya untuk setiap pesanan. Banyaknya kartu biaya pesanan dibuat sebanyak
pesanan yang dikerjakan.b. Kartu biaya pesanan dibuat bernomor urut (prenumbered).c. Kartu
biaya pesanan di samping dipergunakan untuk menghitung harga pokok suatu pesanan juga
berfungsi sebagai rekening pembantu (subsidiary account) dari rekening control.
1. Sisa BahanDalam proses pabrikasi sisa bahan dapat berasal dari:Pengolahan kurang baikSuku
cadang rusak atau cacat yang tidak bisa direturStock bahan terlalu lamaPenghentian proyek-
proyek percobaanMesin-mesin pengolahan sudah tua
Ilustrasi :CV Empat Sekawan berusaha dibidang furniture dan selalu mengumpulkan serpihan
kayu dan menjualnya seharga Rp ,- Solusi ?
2. Produk Cacat/RusakFaktor penyebab terjadinya produk cacat/rusak :a. Disebabkan oleh
pelangganBiaya kecacatan menjadi tanggung jawab pelanggan dan dimasukkan ke dalam Akun
Persediaan Barang Cacat.b. Karena kesalahan/kegagalan internalKaryawan telah melakukan
kelalaian, kecerobohan atau sebab-sebab internal lainnya yang mengakibatkan kecacatan pada
produk. Kerugian dari produk cacat yang tidak dapat ditutup dari hasil penjualan dibebankan
sebagai penambah pengendalian overhead pabrik.
Ilustrasi :Pesanan No.707 mengenai pembuatan 100 kursi putar dengan desain khusus. Setelah
dikerjakan sebanyak 10 kursi tiba-tiba pelanggan merubah spesifikasi kursi sehingga 10 kursi
yang sudah diproduksi tersebut menjadi barang cacat. Namun meskipun demikian kursi cacat
tersebut masih dapat dijual dengan harga Rp ,- per kursi. Sehingga dengan adanya kejadian
tersebut maka perusahaan terpaksa harus memproduksi kursi putar sebanyak 110 unit ( 100 kursi
yang sesuai dengan pelanggan ditambah 10 kursi yang cacat).Total Biaya dibebankan ke pesanan
no.707 adalah : • Bahan Baku Langsung....Rp ,- • Tenaga Kerja Langsung. Rp ,- • Overhead
Parik Rp ,- • Jumlah keseluruhan Rp ,-
BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
Job Order Costing (sistem perhitungan biaya) merupakan sistem atau metode pengakumulasian
atau pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang
menghasilkan produk atas dasar pesanan.Tujuan PenggunaanJob Order Costing adalah untuk
menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan, baik harga pokok produk secara
keseluruhan tiap pesanan maupun per satuan.
Manfaat Perhitungan Biaya Pesanan adalah untuk penetapan harga jual dan pengendalian biaya.
Kartu Biaya Pesanana. Sebagai dokumen dasar dalam perhitungan biaya pesanan dengan
mengakumulasi biaya untuk setiap pesanan. Banyaknya kartu biaya pesanan dibuat sebanyak
pesanan yang dikerjakan.b. Kartu biaya pesanan dibuat bernomor urut (prenumbered).c. Kartu
biaya pesanan di samping dipergunakan untuk menghitung harga pokok suatu pesanan juga
berfungsi sebagai rekening pembantu (subsidiary account) dari rekening control.
1. Sisa BahanDalam proses pabrikasi sisa bahan dapat berasal dari:Pengolahan kurang baikSuku
cadang rusak atau cacat yang tidak bisa direturStock bahan terlalu lamaPenghentian proyek-
proyek percobaanMesin-mesin pengolahan sudah tua
Ilustrasi :CV Empat Sekawan berusaha dibidang furniture dan selalu mengumpulkan serpihan
kayu dan menjualnya seharga Rp ,- Solusi ?
2. Produk Cacat/RusakFaktor penyebab terjadinya produk cacat/rusak :a. Disebabkan oleh
pelangganBiaya kecacatan menjadi tanggung jawab pelanggan dan dimasukkan ke dalam Akun
Persediaan Barang Cacat.b. Karena kesalahan/kegagalan internalKaryawan telah melakukan
kelalaian, kecerobohan atau sebab-sebab internal lainnya yang mengakibatkan kecacatan pada
produk. Kerugian dari produk cacat yang tidak dapat ditutup dari hasil penjualan dibebankan
sebagai penambah pengendalian overhead pabrik.
Ilustrasi :Pesanan No.707 mengenai pembuatan 100 kursi putar dengan desain khusus. Setelah
dikerjakan sebanyak 10 kursi tiba-tiba pelanggan merubah spesifikasi kursi sehingga 10 kursi
yang sudah diproduksi tersebut menjadi barang cacat. Namun meskipun demikian kursi cacat
tersebut masih dapat dijual dengan harga Rp ,- per kursi. Sehingga dengan adanya kejadian
tersebut maka perusahaan terpaksa harus memproduksi kursi putar sebanyak 110 unit ( 100 kursi
yang sesuai dengan pelanggan ditambah 10 kursi yang cacat).Total Biaya dibebankan ke pesanan
no.707 adalah : • Bahan Baku Langsung....Rp ,- • Tenaga Kerja Langsung. Rp ,- • Overhead
Parik Rp ,- • Jumlah keseluruhan Rp ,-
ESTIMASI BIAYA
Biaya-biaya lain secara tidak langsung dihubungkan dengan suatu aktivitas dan tidak mudah untuk
diramalkan sebab tidak langsung. Ini merupakan satu tantangan bagi para manajer keuangan disetiap
UKM harus mengerti tentang penaksiran biaya-biaya.
Tantangan lainnya pada sebab pembelanjaan dan biaya-biaya tidak selalu terjadi pada waktu yang sama.
Tujuan utama penilaian biaya adalah mengatur biaya-biaya, pembuatan keputusan, dan untuk
merencanakan dan menetapkan standar.
Estimasi biaya pada menganalisa hubungan antara input dan output dalam bentuk fisik. Metode ini
sangat memakan waktu dan biaya serta tidak praktis.
b) Conference method
Estimasi biaya berdasarkan analisis dan juga pendapat mengenai biaya dan cost driver-nya yang
dikumpulkan dari berbagai departemen dalam perusahaan (purchasing, proses manufaktur, karyawan
dsb). metode ini memacu kerjasam antar departemen, lebih kredibel, serta cepat dikembangkan karena
tidak memerlukan data analisis yang rinci. Namun karena berdasarkan opini bukan estimasi, metode ini
keakuratannya tergantung dari kepedulian dan keahlian para pihak yang terlibat
Estimasi biaya pada mengklasifikasikan akun biaya pada buku besar pembantu sebagai biaya variabel,
fixed atau campuran sesuai dengan level aktivitas.
1. Kesekretariatan ;
2. Akomodasi
3. Konsumsi
6. Transportasi
7. Kesehatan Rp 300.000
8. Perlengkapan
9. Lain-Lain
Pemasukan :
Rp 67.979.000
Dana kurang Rp 1.979.000
4. Hanya terdapat satu pemicu biaya : volume unit produk / rupiah penjualan
5. Tidak ada persediaan
Selain itu beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:
1. Linearitas dan Rentang yang relevan
Model CVP mengasumsikan bahwa pendapatan dan total biaya adalah linear pada rentang aktivitas yang
relevan.Meskipun perilaku biaya sebenarnya tidak relevan dengan rentang output yang terbatas,total
biaya yang diharapkan meningkat mendekati tingkat yang linear.
2. Mengidentifikasi biaya tetap dan biaya variable untuk ananlisis CVP
Pada analisis jangka pendek ,biaya tetap yang relevan adalah biaya tetap yang diperkirakan berubah
sehubungan dengan peluncuran produk baru Untuk mengukur biaya variable
perunit, akuntanmanajemen harus teliti memasukkan semua biaya variable yang relevan,tidak hanya
biaya produksi tapi juga biaya penjualan dan biaya distribusi.
TITIK IMPAS
Titik impas adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya atau titik dimana laba sama
dengan nol.
Tujuan mencari titik impas
Mencari tingkat aktivitas dimana pendapatan sama dengan biaya
Menunjukkan suatu sasaran volume penjualan minimal yang harus diraih perusahaan .
Mengawasi kebijakan penetapan harga
Memungkinkan perusahaan mengetahui apakah mereka beroperasi dekat / jauh dari titik impas.
Ada beberapa metode untuk menghitung titik impas perusahaan dalam memproduksi produknya yaitu:
1. Metode Matematika
Penjualan – jumlah biaya = laba bersih
Titik impas dapat ditentukan secara matematis atau grafis dan dapat pula dinyatakan dalam unit
penjualan maupun rupiah penjualan. Rancangan matematis dengan memakai metode persamaan
adalah berdasarkan pada laporan laba rugi dengan format marjin kontribusi sebagai berikut
atau
Peran Anggaran
Anggaran (budget) merupakan rencana terperinci untuk pemerolehan dan pemakaian sumber daya
keuangan dan lain-lain selama periode waktu tertentu—khususnya satu tahun. Sedangkan proses untuk
memproyeksikan operasi dan proyek secar terus-menerus serta kemudian merefleksikan implikasi
keuangan disebut penganggaran (budgeting).
Penyelesaian anggaran bagi seluruh unit organisasi akan memfasilitasi koordinasi aktivitas lintas
departemen dan unit organisasi yang lain, membantu manajer mengidentifikasi sumber hambatan saat
ini dan hal-hal potensial yang membuat operasi berjalan dengan tidak lancar. Anggaran juga berfungsi
sebagai alat komunikasi dimana manajemen puncak mendefinisikan rencana dan tujuannya untuk
periode agar manajer lainnya dan karyawan memiliki akses terhadap informasi tersebut, menjadi alat
motivasi, serta menyediakan otoritas untuk memproleh dan menggunakan sumber daya.
Pada akhir periode operasi, anggaran pada periode tersebut dapat berfungsi sebagai dasar untuk
menilai kinerja dengan cara melaporkan kinerja dengan cara melaporkan kinerja antara pengeluaran
aktual yang dilakukan dengan hasil operasi
Strategi perusahaan adalah jalur yang dipilihnya untuk mencapai tujuan jangka panjang dan misi.
Anggaran harus dimulai dari peninjauan ulang dan mengkaji rencana strategis organisasi secara
seksama. Tujuannya adalah menbentuk anggaran agar mencapai tujuan dan dan strategis organisasi.
2. Perumusan Strategi
Perumusan strategi dimulai dengan cara menganalisis faktor-faktor eksternal dan menilai kapabilitas
internal. Setelah itu, pihak manajemen kemudian dapat mengimbangi peluang dengan kekuatan dan
keunggulan kompetitif organisasiserta menentukan tujuan strategis dan sasaran jangka panjang
organisasi.
Organisasi menyatakan tujuan strategis dan sasaran jangka panjangnya pada anggaran modal dan
anggaran induk. Tujuan strategis dan sasaran merupakan kumpulan inisiatif dan proyek yang
menciptakan nilai bagi organisasi.
Sasaran jangka penden merupakan tujuan dari periode yang akan datang , yang dapat berupa jangka
waktu satu bulan, triwulan, tahun, atau jangka waktu yang lama yang diinginkan oleh organisasi untuk
keperluan perencanaan. Sasaran-sasaran tersebut menjadi dasar untuk menyiapkan anggaran induk
(master budget) untuk satu periode.
C. Proses Penganggaran
Proses penganggaran biasanya mencakup pembentukan komite anggaran, penentuan perioe anggaran,
spesifikasi pedoman anggaran, penyusunan proposal anggaran awal, negosiasi, peninjauan ulang, serta
revisi anggaran.
Lima tahap pengambilan keputusan strategis untuk kerry windows system, inc.
4) Didasarkan pada strategi dan analisis, memilih dan mengimplementasikan alternatif yang
diinginkan.
D. Anggaran Induk
Anggaran induk merupakan anggaran komprehensif untuk satu periode spesifik yang terdiri dari
anggaran modal dan serangkaian anggaran operasi dan keuangan yang saling berkaitan.
ü Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan (sales budget) memiliki tiga komponen: ramalan volume penjualan, ramalan bauran
penjualan, dan harga jual yang dianggarkan.
· Tingkat penjualan pada saat ini dan tren penjualan pada beberapa tahun yang lain
· Kebijakan kredit
ü Anggaran Produksi
(a) Anggaran produksi
Anggaran produksi (production budget) menunjukkan rencana produksi untuk suatu periode tertentu.
Anggaran produksi dideskripsikan berdasarkan persamaan berikut ini:
Anggaran produksi (dalam unit) = anggaran penjualan (dalam unit) + persediaan akhir yang
Anggaran pemakaian bahan baku langsung (direct materials usage budget) menunjukkan jumlah dan
biaya bahan baku langsung yang dianggarkan yang dibutuhkan oleh produksi. Anggaran pembelian
bahan baku langsung (direct materials purchase budget) menunjukkan jumlah bahan baku langsung
yang akan dibeli selama periode tersebut untuk memenuhiproduksi dan persyaratan persediaan akhir
bahan baku.
Anggaran tenaga kerja yang bagus membantu perusahaan menghindari perekrutan secara mendadak,
mencegah kekurangan tenaga kerja, dan mengurangi atau menghapus kebutuhan untuk
memberhentikan karyawan.
Anggaran overhead pabrik mencakup seluruh biaya produksi selain biaya bahan baku dan tenaga kerja
langsung.
Informasi dari anggaran harga pokok produksi dan harga pokok penjualan untuk satu periode muncul
pada dua anggaran lain untuk memperoleh yang sama, laporan laba rugi dan neraca.
Anggaran pembelian barang dagang (merchandise purchase budget) perusahaan menunjukkan jumlah
barang dagang yang perlu dibeli selama periode yang bersangkutan. Bentuk dasar anggaran pembelian
barang dagang sama dengan anggaran produksi.
Banyak pengeluaran penjualan dan administrasi umum merupakan hasil dari aktivitas serta program
penjualan dan pemasaran. Perusahaan yang terkenal mengurangi atau menghapuskan beban penjualan
dan administrasi untuk meningkatkan laba operasi selama periode yang bersangkutan.
Anggaran penerimaan kas menyediakan perincian mengenai antisipasi pengumpulan kas dari operasi
untuk suatu periode yang akan datan
Perusahaan yang memiliki produk homogen melalui proses atau departemen yang hampir mirip
menggunakan perhitungan biaya menurut proses.
Unit ekuivalen
Merupakan jumlah unit selesai yang sama atau serupa yang sudah dapat dihasilkan berdasarkan
jumlah pekerjaan yang benar-benar dilakukan atas unit-unit produk yang telah selesai maupun yang
selesai sebagian. Unit ekuivalen tidak sama dengan unit-unit secara fisik.
Dengan memperhitungkan unit yang telah selesai dan selesai sebagian, kita membutuhkan cara
untuk mengukur jumlah pekerjaan produksi secara tepat yang dilakukan selama periode tersebut. Unit
ekuivalen merupakan ukuran yang biasa digunakan.
Unit ekuivalen harus di kalkulasikan secara terpisah untuk bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung dan overhead pabrik karena proporsi total pekerjaan yang di lakukan pada unit-unit
produk pada persediaan barang dalam proses tidak selalu sama untuk setiap elemen biaya. Karena
overhead seringkali dibebankan berdasarkan jam tenaga kerja, beberapa perusahaan menggunakan dua
kategori yaitu bahan baku langsung dan biaya konversi.
a. Biaya Konversi
Karena jumlah tenaga kerja langsung relative kecil dalam banyak industri pemrosesan, seperti
industri penyulingan minyak, alumunium, kertas kimia, dan farmasi, biaya overhead pabrik dan tenaga
kerja langsung terkadang dikombinasikan dan disebut juga biaya konversi dengan tujuan menghitung
unit ekuivalen produksi.
Dokumen utama pada sistem perhitungan biaya berdasarkan proses secara umum adalah
laporan biaya produksi. Laporan biaya produksi meringkas jumlah unit fisik dan unit ekuivalen dari satu
departemen, biaya yang dikeluarkan selama periode bersangkutan, serta biaya yang dibebankan ke unit
yang selesai ditransfer maupun persediaan akhir barang dalam proses. Penyusunan laporan biaya
produksi meliputi lima tahapan yaitu :
Menentukan jumlah unit di awal proses pekerjaan, yang jumlah unit mulai ke produksi (atau
diterima dari departemen sebelumnya), jumlah unit selesai, dan jumlah unit dalam
mengakhiri persediaan dalam proses. Analisis unit fisik meliputi akuntansi untuk kedua input dan unit
output. Unit Masukan termasuk persediaan barang dalam proses dan semua unit yang masuk
departemen produksi selama periode akuntansi. Unit keluaran termasuk unit yang lengkap dan
ditransfer keluar dari bagian produksi dan unit dalam persediaanbarang dalam proses berakhir.
Tujuan dari perhitungan unit setara dengan produksi untuk bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik adalah untuk mengukur kerja total pengeluaran produksi selama
akuntansi periode. Unit fisik sebagian lengkap diubah menjadi jumlah setara seluruh unit.
Biaya produksi total untuk setiap elemen biaya (bahan, tenaga kerja, dan overhead) termasuk
saat ini biaya yang dikeluarkan dan biaya persediaan unit dalam proses awal. Besarnya biaya ini
diperoleh dari permintaan resmi materi, kartu waktu kerja, dan lembar alokasi biaya overhead pabrik.
Biaya produksi total untuk setiap elemen biaya juga disebut total biaya untuk menjelaskan. Total biaya
yang ditentukan pada langkah ketiga harus setuju dengan total biaya ditugaskan pada langkah 5.
Tujuan dari komputasi bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
per ekuivalen unit produksi adalah untuk memiliki produk yang tepat biaya dan penentuan pendapatan
untuk periode akuntansi, yang meliputi unit baik lengkap dan tidak lengkap.
5. Membedakan Total Biaya Produksi Ke Unit Yang telah Selesai dan persediaan Akhir Barang dalam
proses
Tujuan dari laporan biaya produksi untuk menentukan biaya produksi total yang dikeluarkan
untuk unit diselesaikan selama periode dan unit yang masih dalam proses pada akhir.
Pada umumnya perusahaan membagi laporan biaya produksi lima tahap ini kedalam tiga bagian :
Bagian pertama mencakup tahap 1, yaitu menganalisis arus unit fisik, serta tahap 2, yaitu
menghitung unit ekuivalen. Bagian kedua mencakup tahap 3, yaitu menentukan total biaya yang akan
diperhitungkan, serta tahap 4 yaitu menghitung biaya per unit ekuivalen. Bagian ketiga mencakup tahap
5 yaitu pembebanan total biaya produksi (perhitungan total biaya).
Untuk mengilustrasikan kedua metode perhitungan biaya berdasarkan proses ini, diasumsikan
pada tabel Naftel Toy Company yang memiliki dua departemen produksi, yaitu departemen percetakan
dan departemen penyelesaian.
Tujuan pertama dan yang terpenting membutuhkan metode alokasi biaya yang cukup akurat untuk
mendukung pengambilan keputusan manajemen yang efektif mengenai produuk dan departemen.
Metode alokasi biaya juga harus mematuhi standart-standart pelaoran keuangan FASB (dan pada
akhirnya, standart-standart Pelaporan keuangan Internasional dari Dewan Standar Akuntansi
Internasional – International Financial reporting Standarts of the International Accouning Standards
Board, ketika SEC bergerak menuju ke satu titik temu antara standar-standar AS dengan Internasional)
dan Internal Revenue Service.
Tujuan kedua adalah memotivasi manajer, yang berarti ahwa, agar dapat efektif, alokasi biaya harus
memberikan imbal jasa kepada manajer departemen atas penurunan biaya yang harus memberikan
imbal jasa kepada manajer departemen atas penurunan biaya yang diharapkan. Isu motivasi utamanya
adalah apakah manajer dapat mengendalikan biaya yang dialokasikan.
Tujuan ketiga adalah menyediakan intensif untuk pengembalian keputusan, yang akan dicapai ketika
alokasi biaya menyediakan insentif yang efektif untuk setiap manajer yang bertindak secara otonom
dengan cara yang konsisten dengan tujuan manajemen puncak.
Tujuan keempat adalah kewajaran, yang tercapai ketika alokasi biayanya jelas, objektif, dan
diaplikasikan secara konsisten. Dasar alokasi biaya yang paling objektif hanya ada ketika hubungan
sebab-akibat dapat ditentukan.
Pendekatan berdasarkan aktivitas, yang dijelaskan pada bab 5, mengikuti pendekatan dua tahap seperti
pendekatan departemen, dengan perbedaan bahwa pendekatan itu membebankan biaya pada tingkat
yang jauh lbeih terperinci yaitu aktivitas operasi selain departemen.karena tingkat perincian yang lebih
besar, pendekatan berdasarkan aktivitas menangkap penggunaan sumber daya yang lebih akurat
dengan berbagai produk, dan oleh karena itu menyediakan biaya produk yang lebih akurat. Karena
adanya tingkat keakuratan yang meningkat, pendekatan berdasarkan aktivitas pada umumnya lebih
disukai. Akan tetapi berdasarkan aktivitas tidak disukai dalam seluruh situasi, seperti dimana perusahaan
meemiliki produk dan proses yang homogen. Kemudian pendekatan departemen lebih disukai karena
lebih sederhana, murah, dan menghasilkan hasil-hasil yang dapat dibandingkan dengan pendekatan
berdasarkan aktivitas.
Pendekatan departemen mengakui bahwa operasi produksi secara umum mencakup dua jenis
departemen operasi, departemen produksi dan departemen jasa. Pendekatan departemen memilikitiga
tahapan, yaitu :
1. Menelusuri seluruh biaya produksi langsung dan mengalokasikan biaya overhead pabrik ke
departemmen jasa dan departemen produksi.
Tahap pertama pada pendekatan alokasi departemen adalah menelusuri biaya produksi langsung
dan mengalokasikan biaya produksi tidak langsung padapabrik ke setiap departemen jasa dan
departemen produksi.
Untuk alokasi tahap pertama, liht informasi Bear Company pada tampilan 7.3 berikut:
Departemen jasa 1 $ 5.850
Departemen jas 2 8.250
Departemen produksi 1 24.750
Departemen produksi 2 27.150
Total $66.000
Beary memproduksi dua produk serta memiliki dua departemen produksi dan dua departemen
jasa. Biaya langsung sebesar $36.000 dapat ditelusuri ke setiap departemen, dan biaya tidak
langsung sebesar $30.000 (biaya tenaga kerja sebesar $25.000 dan biaya bahan baku sebesar
$5.000) bersifat umum bagi seluruh departemen tetapi tidak dapat ditelusuri langsung ke
departemen. Beary menggunakan jumlah jam tenaga kerja langsung ke departemen. Beary
menggunakan jumlah jam tenaga kerja untuk mengalokasikan biaya tenaga kerja tidak langsung
dan jumlah jam mesin untuk mengalokasikan biaya bahan baku tidak langsung.
Alokasi tahap pertama akan ditunjukkan pada tampilan 7.4 sebagai berikut :
Seluruh Departemen
Dasar Alokasi Dep. Jasa 1 Dep. Jasa 2 Dep. Produksi Dep. Produksi Total
Departemen 1 2
Jumlah jam tenaga 1.800 1.200 3.600 5.400 12.000
kerja langsing
Evaluasi kinerja atau performance evaluation merupakan proses di mana para manajer dalam
keseluruhan tingkatan mendapatkan informasi mengenai kinerja dari tugas – tugas yang diberikan
perusahaan, serta menentukan apakah kinerja tersebut sesuai dengan kriteria yang telah dibuat sesuai
yang tercantum dalam anggaran, rencana, dan tujuan.
Kinerja dievaluasi pada berbagai tingkat yang berbeda – beda di dalam perusahaan mulai dari
manajemen puncak, menengah maupun tingkat operasi, yaitu pekerja produksi dan karyawan
penjualan.
Ada 2 jenis pengendalian dalam perusahaan yaitu:
1. Pengendalian manajemen : evaluasi terhadap kinerja para manajer pada tingkat menengah yang
dilakukan oleh manajer pada tingkat yang lebih tinggi.
2. Pengendalian operasionaln : evaluasi terhadap karyawan pada tingkat operasi oleh manajer pada
tingkat menengah.
KONTRAK KERJA
Model ekonomi yang disebut sebagai model prinsipal agen adalah sebuah portotipe berisi elemen –
elemen penting yang harus terdapat dalam kontrak untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Terdapat
dua aspek penting yang mempengaruhi hubungan kontrak yaitu:
1. Ketidakpastian yang terjadi karena perusahaan beroperasi dalam suatu lingkungan yang dipengaruhi
banyak faktor diluar kendali perusahaan sehingga terdapat derajat ketidakpastian efektivitas tindakan
manajemen dalam mengendalikan pekerjaan tersebut.
2. Ketidakmampuan manajemen puncak untuk mengamati usaha dan keputusan yang dibuat dan
dilakukan manajer.
Kedua hal tersebut membuat hubungan kontrak menjadi rumit sehingga kontrak kerja harus memahami
dan manerapkan tiga prinsip, yaitu :
1. Kontrak seharusnya memisahkan hasil dari tindakan manajer dengan usaha dan keahlian dalam
pengambilan keputusan yang dilakukan manajer, artinya memisahkan antara kinerja manajer dan dari
kinerja SBU.
2. Kontrak seharusnya mencakup hal yang dikendalikan manajer. Serupa dengan prinsip pertama,
namun prinisip kedua ini tidak memasukan faktor – faktor yang tidak dapat dikendalikan yang diketahui
dari kontrak.
3. Kontrak seharusnya mengakui penghindaran risiko manajer sehingga mencakup keputusan yang
relatif berisiko dan tidak bias untuk menghindari keputusan dengan ahsil yang tidak pasti.
Memungkinkan respons yang efektif dan tepat waktu pada pelanggan
Melatih manajer
Memotivasi manajer
Menawarkan metode evaluasi kinerja yang objektif Dapat mengganggu koordinasi antar SBU
BALANCED SCORECARD
UNIT BISNIS STRATEGI BIAYA
SBU Biaya meliputi :
1. Departemen produksi langsung seperti departemen perakitan dan penyelesaian
2. Departemen pendukung produksi seperti penanganan bahan baku, pemeliharaan dan teknik.
Pergeseran Biaya
Pergeseran Biaya terjadi pada saat suatu departemen mengganti biaya-biaya yang dapat
dikendalikannya dengan biaya-biaya yang tidak dapat dikendalikan. Sebagai contoh, manajer dari SBU
biaya produksi yang dievaluasi berdasarkan biaya-biaya yang dapat dikendalikan memiliki insentif untuk
mengganti biaya variabel dengan biaya tetap. Alasannya adalah bahwa manajer tersebut secara umum
tidak bertanggung jawab atas peningkatan biaya tetap yang tidak dapat dikendalikan.
Dampak akhirnya berupa biaya keseluruhan yang lebih tinggi, meskipun biaya yang dapat dikendalikan
dalam departemen manajer tersebut mungkin menurun. Biaya tetap meningkat sementara biaya
variabelnya menurun.
Perhatian manajemen puncak pada pergeseran biaya penting karena landasan dari sistem pengukuran
kinerja strategis adalah pada manajer SBU yang hanya bertanggung jawab atas biaya-
Isu-isu Etis
Dua isu etis mengemuka pada saat merancang dan mengimplementasikan perencanaan kompensasi : (1)
tingkat kompensasi keseluruhan dan (2) tindakan-tindakan tidak etis, seperti salah lapor kinerja oleh
manajer-manajer.
Program kompensasi manajemen disusun dan dikembangkan dengan tujuan mendukung tujuan stratejik
perusahaan yang harus konsisten dengan tiga tujuan pengendalian manajemen, yaitu :
Memotivasi manajer-manajer untuk melakukan suatu tingkat usaha yang tinggi untuk mencapai
tujuan-tujuan perusahaan.
Memberikan insentif yang tepat baik manajer-manajer, bertindak secara otonomi, untuk membuat
keputusan-keputusan yang konsisten dengan tujuan-tujuan perusahaan.
Menentukan secara adil atas penghargaan yang diperoleh manajer atas usaha dan ketrampilan
mereka, dan atas keefektifan pembuatan keputusan mereka.
PERENCANAAN BONUS
Kompensasi bonus adalah elemen yang paling cepat tumbuh dalam total kompensasi dan seringkali
merupakan bagian terbesar. Ada tiga aspek penting dalam pengelompokan program pemberian bonus :
Harga saham
Kinerja berbasis UBS biaya, pendapatan, laba, atau investasi
Balanced scorecard
2. Sumber kompensasi, yaitu darimana pendanaan bonus berasal.
Dua sumber kompensasi yang paling umum adalah laba UBS manajer dan sumber perusahaan
keseluruhan berdasarkan total laba perusahaan.
Masalah yang timbul pada metode ketiga adalah bahwa metode tersebut tidak memperhitungkan
kondisi ekonomi yang berbeda-beda dari manajer yang berbeda-beda pula.
Setelah memilih dasar kompensasi perusahaan juga harus memilih metode untuk menghitung jumlah
bonus berdasarkan tingkat kinerja aktual secara relatif terhadap targetnya. Pendekatan yang paling
umum adalah perhitungan linier sederhana, yaitu semakin besar kinerja melebihi target, semakin besar
jumlah bonusnya. Keuntungan dan kerugian dasar kompensasi bonus yang berbeda relatif terhadap
tujuan kompensasi.
Lima ukuran kunci likuiditas adalah tingkat perputaran rekening piutang, tingkat perputaran
persediaan, current ratio, quick ratio, dan cash flow ratio. Empat rasio profitabilitas kunci adalah gross
margin percent, return on asset, return on equity, dan earnings per share.
Economic Value Added
Economic value added (EVA) adalah suatu pendapatan unit bisnis setelah pajak dan setelah mengurangi
biaya modal. EVA digunakan untuk memfokuskan perhatian manajer pada penciptaan nilai bagi
pemegang saham. Dengan memperoleh laba yang lebih besar daripada biaya modal
PENGANGGARAN MODAL
Penganggaran modal meliputi seluruh periode investasi yang mencakup pengeluaran-
pengeluaran (cost) dan manfaat (benefit) yang dikuantifikasi, sehingga memungkinkan untuk diadakan
penilaian dan membandingkannya dengan alternatif investasi lainnya.
Penganggaran modal dalam prakteknya dimaksudkan untuk mengadakan analisis investasi dari
beberapa alternatif investasi yang tersedia, untuk kemudian menetapkan atau memilih investasi yang
paling menguntungkan. Ketidaktepatan dalam menetapkan pilihan investasi akan menimbulkan
kerugian-kerugian baik kerugian ril ataupun kerugian karena kehilangan kesempatan untuk memperoleh
manfaat yang lebih menguntungkan (opportunity cost) yang sebenarnya dapat diwujudkan. Analisis
investasi akan menyeleksi kesempatan-kesempatan investasi yang ada, sehingga dapat dipilih investasi
yang memberikan manfaat terbesar dari setiap rupiah dana yang diinvestasikan.
Diversifikasi produk menyebabkan perusahaan akan beroperasi di berbagai segmen pasar.
Sehingga jika terjadi kekurangberhasilan pemasaran suatu produk pada segmen pasar tertentu, secara
relatif dapat dikomvensasikan oleh keberhasilan pemasaran produk lain pada segmen pasar lainnya.
Investasi yang memberikan manfaat tidak langsung (Indirect Benefit), adalah investasi yang tidak
secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh pendapatan (profit).
1. a. Payback period adalah jumlah tahun yang dibutuhkan untuk menutupi pengeluaran awal.
atau suatu kriteria penganggaran modal yang digambarkan sebagai jumlah tahun yang
diperlukan untuk mengembalikan investasi kas awal.
Keuntungan :
Menggunakan arus kas bebas, bukan accounting profit
Mudah dihitung dan dipahami
dapat digunakan sebagai alat penyaring kasar
Sering digunakan sebagai alat penyaring kasar untuk menghilangkan proyek dengan tingkat
pengembalian yang tidak nyata hingga tahun–tahun akhir.
Menekankan pada pengembalian yang lebih awal yang lebih pasti dan memberikan kebutuhan
likuiditas bagi perusahaan.
Kerugian :
Tidak memperhitungkan Aksioma 2
Semua arus kas yang terjadi setelah periode pembayaran kembali diabaikan.
mengabaikan nilai waktu uang
pemilihan periode pengembalian maksimum bersifat arbitrer
Untuk menanggulangi kelemahan 1 muncullah Discounted payback period. Namun masih mempunyai
kelemahan, yaitu accept-reject kriteria bersifat arbiter
b. periode pengembalian diskonto : variasi dari kriteria keputusan masa pengembalian yang
digambarkan sebagai jumlah tahun yang diperklukan untuk mengembalikan pengeluaran kas awal dari
arus kas bersih yang didiskonto
keunggulan : menggunakan arus kas bebas, mudah dihitung&dipahami, dan mempertimbangkan nilai
waktu uang
kekurangan : mengabaikan arus kas bebas yang terjadi setelah periode pengembalian diskonto dan
pemilihan periode pengembalian diskonto maksimum bersifat arbitrer
2. Net Present Value (NPV) adalah nilai sekarang free cash flow setelah pajak dikurangi
pengeluaran awal proyek. Perbedaan nilai sekarang arus kas dengan pengeluaran awal menetukan nilai
bersih atas penerimaan investasi dalam nilai uang masa sekarang.
Kriteria : NPV ≥ 0 à Terima
NPV < 0 à Tolak
NPV = 0 à Terima, karena proyek tersebut memberikan pengembalian yang sama dengan tingkat
pengembalian yang disyaratkan.
Keuntungan :
Menggunakan arus kas bebas
memperhitungkan nilai waktu uang
konsisten dengan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham
Menggunakan perbandingan yang logis antara keuntungan dan biaya
Penerimaan proyek akan meningkatkan nilai perusahaan à konsisten dengan tujuan perusahaan
Kerugiannya membutuhkan peramalan jangka panjang atas penambahan arus kas yang diterima,
membutuhkan perkiraan jangka panjang terinci dari arus kas bebas proyek dan sensitivitas terhadap
pilihan tingkat diskonto
3. Profitability index atau benefit/cost ratio adalah rasio nilai sekarang dari free cash flow
terhadap pengeluaran awalnya.
Kriteria : PI ≥ 1 à Terima
PI < 1 à Tolak
Antara NPV dan PI akan selalu menghasilkan keputusan terima dan tolak yang sama walaupun
tidak dalam urutan yang sama.
Keuntungan dan Kerugian sama dengan NPV
4. Internal rate of return, tingkat pengembalian yang menyeimbangkan nilai sekarang dari arus
kas masa depan dengan peneluaran awal proyek.
Kriteria : IRR ≥ Required rate of Retun à Terima
IRR < Required rate of Retun à Tolak
Jika IRR = Required rate of Retun, maka proyek tersebut diterima karena perusahaan
mendapatkan Required rate of Retun seperti yang disyaratkan pemegang saham. IRR juga akan
menghasilkan keputusan terima tolak yang sama dengan NPV dan PI
Keuntungan dan Kerugian sama dengan NPV dan PI
Kerugian tambahan :
sulit dihitung jika tidak menggunakan kalkulator keuangan.
Asumsi tingkat reinvestasi à NPV mengasumsikan bahwa arus kas yang diterima akan
diinvestasikan kembali dengan required rate of return sedangkan reinvestment rate IRR
menggunakan tingkat IRR.