Dalam laporan arus kas, biasanya akan ada tiga klasifikasi utama dalam catatannya, yaitu
aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.
A. Aktivitas Operasi
Kas dari kegiatan operasi utamanya diperoleh dari pendapatan entitas serta aktivitas lain
yang tidak termasuk dalam aktivitas suatu investasi ataupun pendanaan. Aktivitas ini dapat
dibagi menjadi dua, yaitu aktivitas masuk dan aktivitas keluar. Aktivitas operasi dari kas
masuk umumnya berasal dari penerimaan atau penjualan barang dan jasa, atau dari
penerimaan yang dihasilkan dari pemberian pinjaman. Sedangkan aktivitas operasi dari kas
keluar biasanya berasal dari pembayaran gaji karyawan, pembayaran kebutuhan perusahaan,
seperti pajak kepada pemerintah, ataupun utang dan pinjaman kepada perusahaan. Adapun
arus kas masuk lainnya yang berasal dari kegiatan operasional misalnya:
1. Penerimaan tunai dari langganan yang merupakan hasil dari penjualan barang dan
jasa.
2. Penerimaan tunai dari langganan yang merupakan pendapatan bunga atas piutang
yang ada.
3. Penerimaan retur (pengembalian dana) dari supplier.
1. Pembayaran kas kepada pemegang saham untuk menarik atau menebus saham
perusahaan.
2. Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan kepada pemilik.
3. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lease) untuk mengurangi saldo kewajiban
yang berkaitan dengan sewa guna pembiayaan.
Anonim. (2018, April 25). Klasifikasi Laporan Arus Kas. Diakses pada 5 Maret 2021, dari
https://www.stanakuntansi.com/2018/04/klasifikasi-laporan-arus-kas.html.