Anda di halaman 1dari 7

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH


Lingkungan merupakan hal yang tidak pernah bisa lepas dari Kehidupan manusia, baik  
lingkungan sosial maupun lingkungan alam. Kita membutuhkan sumber daya    alam untuk
memenuhi kehidupan kita, namun masih banyak masyarakat yang belum bisa menggunakan
sumber daya tersebut secara baik dan benar. Dengan melihat keadaan lingkungan sekarang ini,
dapat disimpulkan   bahwa masyarakat sangat kurang peduli dengan kebersihan sekitarnya.
Sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Hal tersebut dapat membahayakan
bagi kehidupan termasuk manusia di  dalamnya. Timbullah pemikiran bagaimana cara untuk
memanfaatkan sumber daya alam beserta limbahnya. Contohnya pengunaan plastik  yang tidak
disertai   kesadaran akan bahaya dari limbah plastik itu sendiri. Berkaitan dengan permasalahan
tersebut, maka pemanfaatan limbah plastik dalam membangun ekonomi kreatif akan menjadi
topik dalam proposal ini.

Sampah plastik merupakan permasalahan lingkungan hidup yang di hadapi oleh masyarkaat
Indonesia dan dunia. Penggunaan produk plastik secara tidak ramah lingkungan menyebabkan
berbagai masalah lingkungan hidup yang cukup serius. Sampah plastik tidak hanya menjadi
masalah diperkotaan saja, namun juga dilautan. Dampak negatif dari sampah berbahan plastik
adalah dapat merusak lingkungan secara sistematis, seperti pencemaran air tanah, menyebabkan
polusi udara akibat pelepasan bahan kimia beracun, penurunan kunjungan wisatawan ke lokasi
alam. Jika tidak dikekola dengan serius pencemaran sampah jenis plastik ini akan sangat
berbahaya bagi masa depan.

Sampah plastik adalah salah satu sumber pencemaran lingkungan hidup di Indonesia,
dikarenakan plastik merupakan jenis sebuah sampah yang paling sulit untuk diuraikan sekaligus
yang paling banyak mencemari lingkungan. Plastik merupakan produk serbaguna, ringan,
fleksibel, tahan kelembaban, kuat, relatif murah juga. Dikarenakan dari berbagai kemudahan
tersebut, seluruh dunia bernafsu untuk menghasilkan lebih banyak produk berbahan plastik.
Namun, tanpa disadari karakter plastik, ditambah dengan cara penggunaan tidak ramah
lingkungan, ia justru merusak lingkungan hidup.
TUJUAN DAN MANFAAT YANG INGIN DICAPAI
TUJUAN
Menumbuhkan kenyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan
Mengubah limbah plastik menjadi barang yang berguna
Mengurangi pengangguran dengan membuka lapangan kerja baru melalui inovasi limbah plastik.
MANFAAT
Mengurangi limbah plastik
Meningkatkan pendapatan negara
Menjadikan manusia lebih kreatif

GAGASAN
KONDISI TERKINI PENCETUS GAGASAN
Plastik merupakan produk yang populer dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal
ini dikarenakan plastik sangat praktis, kuat, tahan lama, ringan,  dan tahan kelembaban. Setiap
hari rasanya sulit melepaskan diri dari plastik. Bertahun-tahun kita dimanjakan dengan
kemudahan, kepraktisan, dan murahnya harga kemasan plastik. Mulai dari membeli air mineral,
secangkir kopi, berbelanja di supermarket, hingga membeli bubur ayam di pagi hari, sudah pasti
kita bertemu dengan kemasan plastik. plastik selalu menjadi masalah utama dalam pencemaran
lingkungan baik pencemaran tanah maupun laut. Sampah plastik yang bersifat anorganik ini sulit
diurai bahkan membutuhkan waktu bertahun-tahun lamanya. Plastik yang kita gunakan karena
alasan kepraktisan berubah menjadi polutan yang membahayakan lingkungan. Kota-kota di
dunia menghasilkan sampah plastik hingga 1,3 miliar ton setiap tahun. World Bank
memperkirakan, jumlah ini akan bertambah hingga 2,2 miliar ton pada tahun 2025.

Dilansir dari Indonesia.go.id, Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sampah plastik di
Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Sebanyak 3,2 juta ton di antaranya merupakan sampah
plastik yang dibuang ke laut. Sementara itu, kantong plastik yang terbuang ke lingkungan
sebanyak 10 miliar lembar per tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik. Jumlah ini
menempatkan Indonesia di urutan kedua sebagai negara dengan jumlah pencemaran sampah
plastik ke laut terbesar, setelah Tiongkok.

Data dari Geotimes tahun 2016 yang dilansir dari lingkunganhidup.co menyebutkan bahwa
sampah di Jakarta mencapai 6.500 ton per hari dan 13% dari sampah tersebut adalah sampah
plastik. Di Bali, angkanya mencapai 10.725 ton per hari, sedangkan di Palembang, angkanya
naik tajam dari 700 ton per hari menjadi 1.200 ton per hari.

Selain itu, ditambah lagi dengan jumlah impor sampah plastik dari negara-negara lain yang pada
tahun 2018 mencapai 320 ribu ton atau naik hingga 150% dari tahun sebelumnya. Dampaknya,
tentu saja polusi di Indonesia akan semakin meningkat dan kualitas lingkungan hidup menjadi
terancam.

Menurut Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), 100 gerai anggota Aprindo selama
setahun menghasilkan 10,95 juta lembar sampah kantong plastik atau setara dengan 65,7 Ha
kantong plastik. Jumlah ini bisa disamakan dengan 60 kali luas lapangan sepakbola.

Dipaparkan oleh Greenpeace, pada dasarnya sampah plastik ini berpotensi terbelah menjadi
partikel-partikel kecil, yang disebut sebagai mikroplastik dengan ukuran sebesar 0,3 hingga 5
milimeter. Partikel kecil inilah yang justru berbahaya, karena berpeluang masuk ke dalam tubuh
makhluk hidup, termasuk manusia. Adapun dampak yang bisa ditimbulkan pada manusia antara
lain kanker, stroke, serta penyakit pernapasan.

Selain itu, sampah plastik juga telah mengancam kelangsungan hidup biota laut. Sebab, selain
bisa melukai, sampah plastik juga rentan termakan oleh hewan, seperti ikan, paus, dan penyu.
Studi yang dilakukan oleh US National of Medicine National Institutes of Health
mengungkapkan, setidaknya ada 693 spesies di lautan yang terdampak sampah plastik, dengan
saat ini diperkirakan lebih dari 51 triliun partikel mikroplastik telah mencemari lautan. Bukan
hanya itu, sampah plastik juga berpotensi mencemari tanah dan udara melalui pembakaran
terbuka atau insinerasi, menurut Greenpeace. Insinerasi sering dianggap sebagai solusi paling
mudah atas permasalahan pencemaran plastik berbasis lahan skala besar.

Upaya pengurangan sampah plastik tidak hanya dengan memberi kebijakan plastik berbayar,
tetapi juga daur ulang sampah plastik. Koordinator Gili Eco Trust Delphine Robbe mengatakan
pengurangan sampah plastik bisa dilakukan dengan mengganti model kemasan dengan material
yang bisa didaur ulang. (Tempo, 2015).
Manfaat daur ulang limbah plastik tidak hanya sebagai mengurangi pencemaran lingkungan
tetapi juga dapat membuka lapangan pekerjaan, menghemat sumber daya alam, menambah
kreativitas dan mencegah penyakit akibat sampah yang berkurang.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia bertambah 10.000
dalam satu tahun terakhir. Total pengangguran Indonesia mencapai 7,04 juta orang per Agustus
2017. (Merdeka, 2017).
Pengangguran Indonesia yang mencapai 7,3 juta jiwa, paling banyak didominasi usia produktif.
Usia tersebut rata-rata dialami oleh mereka yang putus sekolah tingkat SLTP di usia 15 tahun-an
hingga lulus SMA di usia 18 tahun, dan tidak kuliah di usia 20-an hingga lulus perguruan tinggi
pada usia 24 tahun-an. (SindoNews.com, 2015)

Ada berbagai cara dalam mengurangi pengangguran tersebut salah satu yang paling efektif dan
efisien adalah membuka usaha dengan bahan dasar limbah plastik. Cara ini dapat dilakukan oleh
semua golongan pengangguran dan tidak membutuhkan modal yang besar serta bahan dasar yang
sangat mudah di dapat. Dalam hal ini pemerintah sudah memberi pelatihan daur ulang plastik
untuk membuka usaha pada masyarakat, hal tersebut juga dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat, serta mengurangi limbah yang paling berbahaya yaitu plastik.

Contoh negara yang sudah memanfaatkan plastik sebagai pendapatan ekonomi yaitu Gaza, Gaza
memiliki tingkat pengangguran lebih dari 40%. Dengan membuka industri daur ulang sampah
banyak peluang lapangan pekerjaan yang baru. (CNN Indonesia, 2016).

Solusi yang pernah diterapkan

Solusi yang pernah diterapkan yaitu adanya daur ulang. Daur ulang adalah proses untuk
menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah
yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang
baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah
kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu
strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan,
pemprosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai, dan komponen utama
dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga dalam proses hierarki sampah 4R (Reduce,
Reuse, Recycle, and Replace).

Saat ini pemerintah melakukan kebijakan plastik berbayar atau menggunakan tas berbahan kertas
atau bahan lainnya saat aktivitas perbelanjaan hal tersebut dengan tujuan untuk mengurangi
pemakaian plastik dalam kehidupan sehari-hari. Pemerintah pun mulai mempertimbangkan
alternative lain diluar kebijakan plastic berbayar. Alternatif pertama yang dikaji pemerintah yaitu
melarang total peritel menyediakan kantong plastic. Opsi ini merupakan usulan yang diajukan
oleh Aprindo. Hanya saja pemerintah masih melihat dampak dari opsi pelarangan penggunaan
kantong plastik sebab kebijakan itu berpotensi berdampak ke industri plastik. Alternatif kedua
yaitu tetap memperbolehkan peritel menyediakan kantong plastik. Namun jenis plastic yang
disediakan yaitu plastik yang bisa di daur ulang. Melalu alternatif plastik daur ulang, diharapkan
kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi sampah plastik tidak mengerus industri plastik.
(Kompas 2017)

Pendaur ulangan sampah juga bisa dengan mengubah limbah plastic menjadi kerajinan tangan
yang memiliki manfaat dan nilai jual. Dari limbah sampah tersebut dapat dibuat menjadi
kerajinan tangan seperti tas, dompet, sandal dan lainnya. Kegiatan ini telah dilakukan oleh
seorang guru SD 1 Mambang Tabanan Bali yang membentuk komunitas anak peduli sampah
plastic. Anggota yang tergabung dalam komunitas tersebut memiliki tugas untuk mengumpulkan
sampah plastic yang mereka lihat dimana saja dan ditampung dalam sebuah tempat yang sudah
disediakan. Sampah tersebut kemudian dibawa ke sekolah untuk disulap menjadi berbagai
macam kerajinan tangan. (Kompas 2016).

Perbaikan solusi terdahulu

Setelah mengamati solusi terdahulu mengenai cara mengurangi penggunaan plastik yang 
dilakukan oleh pemerintah. Seharusnya upaya itu disertai dengan pengolahan limbah plastik
dengan cara mengolahnya menjadi suatu hal baru seperti membuat suatu produk yang berguna
dan mengandung nilai jual. Dalam hal itu, pengolahan limbah plastik akan membantu dalam
pembangunan ekonomi kreatif karena selagi dapat menghasilkan uang dari produk hasil limbah
plastik, manusia pun jadi bisa mengembangkan daya kreatifitasnya.

 Langkah Strategis untuk Mengimplementasikan Gagasan

Membuat komunitas anak peduli sampah dengan mensosialisasikan cara-cara pemanfaatan


sampah dan memberikan pelatihan hingga limbah sampah memiliki nilai jual serta menambah
daya kreativitas. Sosialisasi tersebut difokuskan terhadap anak-anak kecil agar bisa lebih
mengerti cara pemanfaatan sampah itu sendiri.

 Cara pengolahan

Pertama-tama semua sampah plastik di kumpulkan melalui  pengepul

Selanjutnya sampah plastik dipilah.

Setelah sampah plastik dipilah kemudian yang bisa dimanfaatkan kembali diolah dan yang tidak
bisa    diolah dijual kembali kepada  pengepul

Sampah Plastik yang masih bisa dimanfaatkan kembali seklanjutnya diolah menjadi sebuah
kerajinan atau souvenir yang menarik.

Produk kerajian dan souvenir yang telah dibuat biasanya sudah ada yang memesan atau
ditampilkan ketika ada suatu pameran

Tenaga

 Dalam dunia pekerjaan di Indonesia masih banyak pengangguran sehingga dengan adanya
pengolahan limbah plastik ini dapat membuka lapangan pekerjaan baru yang dapat menjadikan
tenaga kerja lebih kreatif dan mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Semua orang
sebenarnya bisa mengolah limbah plastik, asalkan memiliki niat untuk belajar serta
mengembangkan kreativitas yang dimiliki.

KESIMPULAN

Manusia memiliki hubungan saling mempengaruhi yang sangat erat dengan lingkungan hidup.
Namun saat ini terjadi banyak permasalahan lingkungan yang justru disebabkan oleh  manusia
itu sendiri. Salah satunya yaitu sampah yang jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan
berbagai macam dampak negatif, seperti pencemaran lingkungan, banjir, penyebaran penyakit,
hingga isu pemanasan global. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu bentuk solusi jitu yang mampu
mengatasi permasalahan sampah tersebut, yaitu melalui Pengolahan Limbah Plastik Dalam
Membangun Ekonomi Kreatif yang tidak hanya mampu mengatasi masalah sampah tetapi juga
mampu mendayagunakan sampah tersebut yang nantinya akan menambah nilai ekonomi. Pihak
yang dapat berperan dalam implementasi Pengolahan Sampah Dalam Membangun Ekonomi
Kreatif adalah masyarakat sekitar hendaknya turut serta melestarikan lingkungan hidup misalnya
dengan melakukan pengelolaan sampah dengan tepat. Pemerintah pun hendaknya turut berperan
aktif dalam mendukung setiap upaya masyarakat untuk mengatasi permasalahan sampah, serta
mengajak pihak swasta untuk turut bermitra dalam pengembangan dan perwujudan lingkungan
hidup yang bersih, sehat, dan bernilai ekonomis.

 
 

Anda mungkin juga menyukai