Anda di halaman 1dari 4

wesel tagih adalah janji tertulis yang dibuat pelanggan untuk membayar kepada perusahaan

sejumlah uang tertentu dan bunga pada tingkat yang telah disepakati. Wesel tagih dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu:

a. Wesel berbunga, jenis wesel yang memiliki suku bunga yang telah ditetapkan.
b. Wesel tanpa bunga, jenis wesel yang memasukkan faktor bunga sebagai bagian dari
nilai nominal yang tidak dinyatakan secara eksplisit.
Pengakuan Wesel Tagih
Wesel tagih adalah aktiva yang likuid, meskipun bersifat jangka panjang, karena dapat
dikonversikan menjadi kas. Wesel jangka pendek dicatat sebesar nilai nominal yang
dikurangi dengan penyisihannya, karena bunga implisit pada nilai jatuh tempo bersifat tidak
material. Secara umum, wesel tagih yang diperlakukan sebagai ekuivalen kas dalam jangka
waktu 3 bulan atau kurang, bukan merupakan subjek amortisasi premi atau diskonto.
Sedangkan wesel jangka panjang dicatat pada nilai sekarang kas yang diestimasi akan
tertagih di masa depan.
Pendiskontoan Wesel Tagih
Mendiskontokan piuatng wesel adalah meminjam uang ke bank dengan menggunakan
wesel sebagai jaminan. Syarat pendiskontoan wesel yaitu jika pembuat wesel tidak dapat
melunasi weselnya hingga pada saat jatuh tempo, maka pihak yang mendiskontokan
bertanggung jawab untuk melunasi diskonto tersebut. Untuk menghitung bunga diskonto
wesel dapat dilihat pada slide, yaitu

Bunga Diskonto= Nilai Jatuh Tempo X Tarif Diskonto X Periode Diskonto

Contoh Perhitungan dan Pencatatan Wesel Tagih


1. Wesel Tagih Tanpa Bunga
Sebuah wesel tanggal 6 Agustus 2020 dengan nominal Rp 15.000.000, dengan jangka waktu
60 hari. Didiskontokan ke bank pada tanggal 16 Agustus 2020 dengan tingkat diskonto 9 %.
Buatlah jurnalnya!
PENYELESAIAN
Perhitungan tanggal jatuh Tempo
6 Agustus sd 60 hari kedepan
Agustus (31 – 6) = 25 Hari
September = 30 Hari
Oktober = 5 Hari
60 Hari
Tanggal jatuh tempo 5 Oktober 2020.
Perhitungan Hari Diskonto
16 agustus sd 5 Oktober 2020
Agustus (31-16) = 15 Hari
September = 30 hari
Oktober = 5 Hari
50 Hari
Jadi periode diskonto yaitu 50 hari.
Perhitungan Nilai Jatuh Tempo
Nilai Jatuh Tempo = Nilai Nominal
= Rp 15.000.000
Perhitungan Nilai Tunai Wesel yang Diterima
Uang yang diterima = Nilai Nominal - Diskonto
= Rp 15.000.000 - (Rp 15.000.000 X 9% X 50/360)
= Rp 15.000.000 - Rp 187.500
= Rp 14.821.500
16 Agustus 2020 Kas Rp 14.821.500
Beban bunga Rp 187.500
Piutang wesel Rp 15.000.000

2. Piutang Wesel dengan Bunga


Sebuah wesel tanggal 6 Agustus 2020 dengan nominal Rp 15.000.000, dengan jangka waktu
60 hari, bunga 12 %. Didiskontokan ke bank pada tanggal 16 Agustus 2020 dengan tingkat
diskonto 9 %. Buatlah jurnalnya!
PENYELESAIAN
Perhitungan Tanggal Jatuh Tempo

6 Agustus sd 60 hari kedepan


Agustus (31 – 6) = 25 Hari
September = 30 Hari
Oktober = 5 Hari
60 Hari
Tanggal jatuh tempo 5 Oktober 2020.
Perhitungan Hari Diskonto
16 Agustus sd 5 Oktober 2020
Agustus (30-16) = 15 Hari
September = 30 hari
Oktober = 5 Hari
50 Hari
Jadi periode diskonto yaitu 50 hari.
Perhitungan Nilai Jatuh Tempo
Nilai Jatuh Tempo = Nilai Nominal + Bunga
= Rp 15.000.000 + (Rp 15.000.000 X 12% X 60/360)
= Rp 15.000.000 + Rp 300.000
= Rp 15.300.000
Perhitungan Nilai Tunai Wesel yang Diterima
Uang yang diterima = Nilai Jatuh Tempo – Diskonto
= Rp 15.300.000 – (Rp 15.300.000 X 9% X 50/360)
= Rp 15.300.000 - Rp 191.250
= Rp 15.108.750
16 Agustus 2020 Kas Rp 15.108.750
Piutang wesel Rp 15.000.000
Pendapatan bunga Rp 108.750

Pelaporan Wesel Tagih dalam Laporan Posisi Keuangan


Untuk melaporkan wesel tagih dalam laporan posisi keuangan adalah sebesar jumlah
yang akan direalisasikan yaitu jumlah yang diharapkan akan dapat ditagih. Demikian juga
dengan wesel tagih yang diperkirakan akan dapat ditagih dan menjadi kas dalam satu periode
disajikan pada laporan posisi keuangan dibagian aktiva lancar. Urutan penyajian aktiva
biasanya didasarkan pada tingkat likuiditasnya. Urutan likuiditas ini mencerminkan seberapa
cepat setiap jenis aktiva lancar bisa dikonversi menjadi kas. Wesel tagih disajikan pada
laporan posisi keuangan bersama dengan piutang-piutang lain dan diurutkan sesuai dengan
tingkat likuiditasnya. Seperti yang terlihat pada slide, wesel tagih disajikan pada urutan
pertama dari piutang dengan asumsi wesel tagih tersebut yang paling likuid dibandingkan
dengan jenis piutang lain di urutan bawahnya.

Anda mungkin juga menyukai