Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan laporan keuangan adalah untuk stewardship function, yaitu laporan keuagan
harus dapat memberikan informasi sejauh mana mengelola sumber daya yang
dipercayakan kepadanya oleh para pemilik modal. Accrual basis accounting ini
merupakan bentuk pencatatan dimana transaksi yang dicatat tidak hanya yang
menyangkut transakasi yang melibatkan penerimaan danpengeluaran ka, tetapi juga
transaksi yang sudah terjadi dan telah menimbulkah hak (piutang) atau kewajiban
(utang). Dalam sistemaccrual ini intinya adalah konsep matching antara revenue dan cost
yang didalamnya tidakmelihat transaksi kas, tetapi transaksi yang menimbulkan revenue
atau cost yang melibatkan atau yang tidak melibatkan kas. Akuntansi arus kas harus
dibedakan dengan laporan arus kas. Laporan arus kas yang akan dibahas adalah laporan
yang diolah dari akuntansi akrua yang memiliki dasar-dasar yang berbada dengan
Akuntansi Arus Kas.

1.2 Tujuan

Mampu menyusun Laporan Arus Kas dan catatan Laporan Keuangan.

1.3 Manfaat

Mahasiswa mampu belajar madiri dan dapat memahami mengenai Laporan Arus Kas
dan Catatan Laporan Keuangan.

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Laporan Arus Kas

Laporan arus kas (cash flow statementt) ini sangat berguna untuk pengambilan
keputusan terutama untuk menilai bagaimana perusahaan mengelola dana dan keuangan
dan juga berguna untuk menganalisis laporan keuangan.

2.2 Tujuan Laporan Arus Kas

Tujuan menyajikan Laporan Arus Kas adalah memberikan informasi yang relevan
tentang penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas yang berasal dari aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan selama periode yang dilaporkan dari suatu perusahaan
pada suatu periode tertentu. Laporan ini akan membantu para investor, kreditor, dan
pemakai lainnya untuk :

a. Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas di masa yang akan datang
b. Menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya membayar dividen
dan keperluan dana untuk kegiatan ekstern
c. Menilai alasan-alasan perbedaan antara laba bersih dab dikaitkan dengan penerimaan
dan pengeluaran kas
d. Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi keuangan
lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu

Maksud kas dalam laporan ini adalah kas yang bersifat jangka pendek, dan surat-surat
berharga yang sangat lancar yang memenuhi syarat:

a. Setiap saat dapat ditukar menjadi kas.


b. Tanggal jatuh temponya sangat dekat, kecil risiko perubahan nilai yang disebabkan
perubahan terhadap bunga (investasi yang jatuh tempo maksimal tiga bulan).

Menurut PSAK No. 2, kas terdiri dari saldo kas, rekening giro, aset setara kas,
investasi yang sangat mudah diuangkan tanpa mengalami risiko perubahan harga yang
signifikan. Contoh-contohnya adalah sebagai berikut : Cash on Hnd and Bank, Treasury
Bills, Commercial paper, Money Market Fund, dan lain-lain. Menurut PSAK No.2 setara

2
kas adalah aktiva yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek bukan
untuk dimaksudkan ke dalam investasi atau tujuan lain.

2.3 Pengelompokan dalam Laporan Arus Kas


a. Kegiatan Operasi Perusahaan (Operating)
Kegiatan yang termasuk kelompok ini adalah aktivitas penghasil utama
pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi
dan aktivitas pendanaan; seluruh transaksi dan peristiwa-peristiwa lain yang tidak
dapat dianggap sebagai kegiatan investasi atau pembiayaan. Kegiatan ini biasanya
mencakup: kegiatan produksi, pengiriman barang, pemberian servis. Arus kas dari
operasi ini umumnya adalah pengaruh kas dari transaksi dan perisiwa lainnya yang
ikut dalam menemtukan laba.
Contoh arus kas dari Kegiatan Operasi adalah:
i. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa termasuk penerimaan dari piutang
akibat penjualan, baik jangka panjang atau jangka pendek.
ii. Penerimaan dari bungan pinjaman atas penerimaan dari surat berharga lainnya
seperti bungan atau dividen.
iii. Semua penerimaan yang bukan berasal dari sebagian yang sudah dimasukkan
dalam elompok investasi pembiayaan, seperti jumlah uang yang berhubungan
dengan kegiatan investasi dan pembiayaan seperti kerusakan gedung,
pengembalian dana dari supplier (refund).

Contoh arus kas keluar dari kegiatan operasi ini adalah sebagai berikut:

i. Pembayaran kas untuk membeli bahan yang akan digunakan untuk produksi atau
untuk dijual, termasuk pembayaran utang jangka pendek atau jangka panjang
kepada supplier barang tadi.
ii. Pembayaran kas kepada supplier lain dan pegawai untuk kegiatan selain produksi
barang dan jasa.
iii. Pembayaran kas kepada pemerintah untuk pajak, kewajiban lainnya, denda, dan
lain-lain.
iv. Pembayaran kepada pemberi pinjaman dan kreditor lainnya berupa bunga.

3
v. Seluruh pembayaran kas yang tidak berasal dari transaksi investasi atau
pembiayaan seperti pembyaran tuntutan di pengadilan, pengembalian dana kepada
langganan, dan sumbangan.

Semua transaksi yang memengaruhi aktiva lancar dan utang lancar biasanya
termasuk ke dalam kelompok itu.

b. Arus Kas dari Kegiatan Pembiayaan/Pendanaan (Financing)


Kegiatan yang termasuk kegiatan pembiayaan ini adalah aktivitas yang
mengakibatkan perubahan dlm jumlah serta komposisi modal dan pinjaman jangka
panjang perusahaan, berupa kegiatan mendapatkan sumber-sumber dana dari pemilik
dana tersebut, meminjam dan membayar utang kembali atau melakukan pinjaman
jangka panjang untuk membayar utang tertentu.
Contoh Arus Kas Masuk dari Kegiatan Pembiayaan adalah sebagai berikut:
i. Penerimaan dan pengeluaran surat berharga dalam bentuk ekuitas
ii. Penerimaan dan pengeluarn obligasi, hipotek, wesel, dan pinjaman jangka pendek
lainnya.

Contoh Arus Kas Keluar dari Kegiatan Pembiayaan adalah sebagai berikut:

i. Pembayaran dividen dan pembayaran bunga kepada pemilik akibat adanya surat
berharga saham (equity) tadi.
ii. Pembayaran kembali utang yang dipinjam
iii. Pembayaran utang kepada kreditor termasuk utang yang sudah diperpanjang.

Semua transaksi yang memengaruhi pos utang dimasukkan dalam kelompok ini
termasuk yang jangka pendek.

c. Arus Kas dari Kegiatan Investasi


Kegiatan yang termasuk dalam Arus Kas Kegiatan Investasi adalah peroehan dan
pelepasan aktiva jangka panjang baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud
serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas, antara lain menerim dan menagih
pinjaman, utang, surat berharga atau modal, aktiva tetap dan aktiva produktif lainnya
yang digunakan dalam proses produksi.
Contoh Arus Kas Keluar dari Kegiatan Investasi adalah:
i. Pembayaran utang perusahaan dan pembelian kembali surat utang perusahaan
ii. Pembelian saham perusahaan lain atau perusahaan sendiri

4
iii. Perolehan aktiva tetap dan aktiva produktif lainnya. Pengertian perolehan di sini
termasuk harga pembelian dan capital expenditure.

Jenis-jenis penerimaan kas dan pengeluaran kas pada masing-masing kategori kas.
Pedoman umumnya :

i. Aktivitas operasi meliputi pos-pos laporan laba-rugi


Aktivitas operasi – Pos laba-rugi
Arus kas masuk
Dari penjualan barang dan jasa
Dari penerimaan bunga dan penerimaan dividen

Arus kas keluar


Kepada pemasok untukpembelian persediaan
Kepada para pegawai untuk membayar gaji
Kepada pemerintah untuk membayar pajak
Kepada kreditur untuk membayar bunga
Kepada pihak-pihak lain untuk membayar beban

ii. Aktivitas investasi meliputi arus kas yang berasal dari perubahan investasi
(pembelian dan penjualan investasi) dan aset-aset jangka panjang.
Arus kas masuk
Dari penjualan aset tetap (tanah, gedung, peralatan dsb)
Dari penjualan investasi dalam sekuritas utang atau ekuitas perusahaan
lain
Dari penerimaan pokokpinjaman dari pihak lain

Arus kas keluar


Untuk membeli aset tetap
Untuk membeli investasi dalam sekuritas utang atau ekuitas perusahaan
lain

iii. Aktivitas pendanaan meliputi arus kas yang berasal dari perubahan-perubahan
dalam pos-pos utang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham.
Arus kas masuk

5
Dari penjualan saham biasa
Dari penerbitan surat utang jangka panjang (obligasi dan wesel)

Arus kas keluar


Kepada pemegang saham sebagai dividen
Untuk melunasi utang jangka panjang atau membeli kembali saham

2.4 Aktivitas Non-Kas yang Signifikan


Tidak semua aktivitas bisnis yang signifikan melibatkan kas. Sebagai contoh,
aktivitas-aktivitas non-kas adalah :
a. Penerbitan saham langsung untuk membeli aset
b. Konversi obligasi menjadi saham biasa
c. Penerbitan obligasi langsung untuk membeli aset
d. Pertukaran aset tetap

Aktivitas tersebut tidak dilaporkan dalam laporan arus kas oleh perusahaan, melainkan
dilaporkan sebagai penjelasan terpisah pada bagian bawah laporan arus kas atau sebagai
catatan terpisah atau schedule tambahan pada laporan keuangan. Pelaporan aktivitas ini
dilaporkan terpisah untuk memenuhi prinsip pengungkapan secara jelas.

2.5 Penyusunan Laporan Arus Kas


Informasi untuk menyusun laporan biasanya berasal dari tiga sumber, yaitu:
a. Neraca koomparatif
Neraca komparatif (neraca yang diperbandingkan) meunjukkan jumlah perubahan
dalam aset, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham dari awal periode hingga akhir
periode.
b. Laporan laba-rugi tahun berjalan
Membantu dalam menentukan jumlah kas yang diperoleh atau digunakan dalam
operasi selama tahun yang bersangkutan.
c. Informasi tambahan
Meliputi data transaksi yang diperoleh untuk menentukan bagaimana kas dihasilkan
atau digunakan selama periode bersangutan.

6
Penyusunan laporan arus kas dari sember-sumber data diatas meliputi tiga tahapan
sebagai berikut :

Tahap 1 : Menentukan kas yang dihasilkan atau digunakan dalam aktivitas


operasi dengan cara melakukan konversi laba bersih dari dasar akrual
menjadi dasar tunai. Tahap ini menyangkut analisis tidak haya laporan laba-
rugi tahun ini tetapi juga neraca komparatif, serta data tambahan tertentu.

Tahap 2 : Menganalisis perubahan dalam aset lancar dan kewajiban dan


mencatatnya sebagai aktivitas investasi dan pendanaan, atau
mengungkapkannya sebagai transaksi non-kas. Tahap ini menyangkut
analisis data dalam neraca komparatif dan memilih informasi tambahan
tertentu untuk melihat pengaruhnya terhadap kas.

Tahap 3 : Membandingkan perubahan bersih dalam kas yang tercantum dalam


laporan arus kas dengan perubahan dalam akun kas sebagaimana
dilaporkan dalam neraca untuk memastikan kesesuaiannya. Selisih antara
saldo awal dan sldo akhir kas dapat dihitung dengan mudah dari neraca
komparatif.

2.6 Isi dan Bentuk Laporan Arus Kas


a. Direct Method
Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-
kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap
(gross), dan baru dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan.
b. Indirect Method
Dalam metode ini net income disesuaikan (reconcile) dengan menghilangkan:
i. Pengaruh transaksi yang masih belum direalisasi (deferral) dari arus kas masuk
dan keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah persediaan deferral
income, arus kas masuk dan keluar yang accrued seperti Piutang dan Utang jangka
pendek.
ii. Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan pembiayaan yang
tidak mempengaruhi kas seperti: Penyusutan, Amortisasi, Laba Rugi dari

7
Penjualan Aktiva Tetap dan dari operasi yang dihentikan (yang berkaitan dengan
kegiatan investasi), Laba Rugi pembatalan utang (transaksi pembiayaan).

2.7 Format Laporan Arus Kas

NAMA PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS
PERIODE YANG DICAKUP

Arus kas dari aktivitas operasi


(Dicantumkan masing-masing kas masuk dan kas keluar dari operasi) xx
kas bersih yang diterima (digunakan) dari aktivitas operasi xx

Arus kas dari aktivitas investasi


(Dicantumkan masing-masing kas masuk dan kas keluar dari investasi) xx
Kas bersih yang diterima (digunakan) dari aktivitas investasi xx

Arus kas dari aktivitas pendanaan


(Dicantumkan masing-masing kas masuk dan kas keluar dari
pendanaan) xx
Kas bersih yang diterima (digunakan) dari aktivitas pendanaan xx

Kenaikan (penurunan) kas xx


Kas pada awal periode xx
Kas pada akhir periode xx

Aktivitas non-kas investasi dan pendanaan


(Dicantumkan masing-masing transaksi non-kas) xx

8
BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan

Tujuan menyajikan Laporan Arus Kas adalah memberikan informasi yang relevan
tentang penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas yang berasal dari aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan selama periode yang dilaporkan dari suatu perusahaan
pada suatu periode tertentu. Pengelompokan dalam Laporan Arus Kas ada tiga yaitu
Kegiatan Operasi Perusahaan (Operating), Arus Kas dari Kegiatan Pembiayaan/
Pendanaan (Financing), dan Arus Kas dari Kegiatan Investasi. Terdapat pelaporan
aktivitas non-kas yang dilaporkan terpisah untuk memenuhi prinsip pengungkapan secara
jelas. Informasi untuk menyusun laporan biasanya berasal dari tiga sumber, yaitu: Neraca
koomparatif, Laporan laba-rugi tahun berjalan, Informasi tambahan. Isi dan Bentuk
Laporan Arus Kas dapat diklasifikasikan kedalam dua metode yaitu Direct Method dan
Indirect Method.

3.2 Saran
Diharapkan pembaca memahami isi dari makalah yang penulis sampaikan dan dapat
menerapkan atau mampu membuat laporan sesuai tujuan dari pembuatan makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Haryono Yusuf. 2014. Dasar-dasar Akuntansi. Jilid 2. Cetakan kedua. Penerbit STIE-YKPN,

Yogyakarta

IAI, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 2.

Sofyan Syafri Harahap. Teori Akuntansi. Edisi revisi 2011. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

10

Anda mungkin juga menyukai