Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“Konsep keputusan investasi modal serta konsep net present value


dan tingkat pengembalian internal”

Disusun Oleh :
Kelompok 15
Tri Utari Madao C 301 18 008
Nurfadilah C 301 18 017
Ana Desria C 301 18 019
Adella Febriana Meliany C 301 18 189

Universitas Tadulako
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Jurusan Akuntansi
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Konsep keputusan investasi modal serta konsep net present value dan tingkat
pengembalian internal”.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada
Nadhira Afdalia, SE., M.Si., Ak selaku dosen pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan
dan arahan kepada kami dalam penyusunan makalah ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan pada kami.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik
dari segi materi, ilustrasi, contoh, dan sistematika. Oleh karena itu, saran dan kritik dari para
pembaca yang bersifat membangun sangat di harapkan. Besar harapan kami makalah ini
dapat bermanfaat baik bagi kami kelompok 15 sebagai penulis dan bagi pembaca pada
umumnya terutama bagi mahasiswa.

Penulis

Kelompok 15

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................................i

Daftar Isi.........................................................................................................................ii

BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................3

1.2 Rumusan masalah..................................................................................................... 3

1.3 Manfaat..................................................................................................................... 3

BAB II Pembahasan

2.1 Pengertian investasi modal dan perbedaan keputusan investasi modal ekslusif dan modal
independen...................................................................................................................... 4

2.2 Periode pengembalian atas usulan investasi............................................................ .7

2.3 Pengertian konsep nilai sekarang (NPV)...................................................................9

2.4 Tingkat pengembalian internal(IRR) .........................................................................13

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 17

3.2 Saran........................................................................................................................ 17

Daftar Pustaka.............................................................................................................. 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penganggaran modal adalah istilah yang sering kita dengar pada saat
berhubungan dengan uang. Tapi seringkali istilah penganggaran modal disalah
tafsirkan sebagai alat untuk menghitung keuntungan saja, padahal penganggaran
modal (capital budgeting) bukan hanya sekedar itu saja. Maka dari itu kita harus
memahami betul pengertian dari penganggaran modal (capital budgeting) agar
penafsiran tidak hanya terbatas pada mencari keuntungan saja tetapi melakukan
keputusan investasi yang akan berdampak bagus pada jangka panjang maupun jangka
pendek bagi perusahaan. Di suatu perusahaan, seorang manajer keuangan harus
paham betul dengan capital budgeting ini sebab seorang manajerlah yang akan
memutuskan investasi atau penanam modal ini dapat diinvestasikan agar berdampak
baik pada perusahaan.
            Di sebagian besar perusahaan, capital budgeting adalah salah satu sumber
utama keuntungan perusahaan tersebut. Karena dengan adanya capital budgeting
mereka dapat menghitung tingkat keuntungan yang akan mereka dapatkan pada
jangka panjangnya

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian investasi modal dan apa perbedaan keputusan investasi modal
eksklusif dan modal independen
2. Bagaimana Periode pengembalian atas usulan investasi
3. Apa pengertian Konsep nilai sekarang (NPV)
4. Bagaimana tingkat pengembalian internal (IRR) untuk menilai diterima atau tidaknya
proyek-proyek independen

1.3. Tujuan Pembahasan

1. Mahasiswa dapat menjelaskan Pengertian investasi modal dan perbedaan keputusan


investasi modal eksklusif dan modal independen
2. Mahasiswa dapat menjelaskan Periode pengembalian atas usulan investasi
3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Konsep nilai sekarang (NPV)
4. Mahasiswa dapat menguraikan bagaimana tingkat pengembalian internal (IRR) untuk
menilai diterima atau tidaknya proyek-proyek independen

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian investasi modal dan perbedaan keputusan investasi modal eksklusif dan
modal independen

Investasi modal digunakan untuk menjelaskan rencana manajer untuk mengeluarkan


danadalam jumlah besar untuk membiayai proyek-proyek yang memilliki implikasi jangka
panjang.Investasi tidak hanya mencakup penanaman dana, tetapi pembelian barang dagangan
dan peralatanmerupakan investasi. Dalam hal ini, manajer harus secara hati-hati
memilih proyek yang menjanjikankembailan masa mendatang yang paling besar. Kepiawaian
para manajer untuk membuat keputusaninvestasi modal merupakan faktor yang paling
penting yang berpengaruh terhadapa perusahaan dalam jangka panjang.

Perencanaan Investasi
Jenis-jenis Keputusan Investasi Modal
1.Jenis-jenis keputusan investasi modal adalah:
2.Keputusan pengurangan biaya
3.Keputusan pelunasan pabrik dan fasilitas penggudangan
4.Keputusan pemilihan mesin
5.Keputusan untuk membeli atau menyewa
6.Keputusan penggantian peralatan
 Keputusan investasi modal dapat dibagi menjadi 2 kelompok:
1. Keputusan penyaringan (Screening decision)adalah jenis keputusan yang berkaitan
dengan apakah usulan proyek investasi memenuhi standaryang telah ditetapkan
sebelumnya.
2. Keputusan pemilihan (Preference decision)adalah jenis keputusan yang berkaitan
dengan pemilihan beberapa alternative usulan proyekinvestasi.
Keputusan investasi modal (capital investmen decisions) berkaitan dengan proses
perencanaan, penetapan tujuan, dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria
tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena keputusan investasi modal
menmpatkan sebagian sumber daya perusahaan pada resiko, sehingga keputusan investasi
modal adalah keputusan yang amat penting yang diambil oleh para manajer.
Proses pengambilan keputusan investasi modal sering kali desebut sebagai penganggaran
modal (capital budgeting). Jenis dari pengaggaran modal itu sendiri ada dua, yaitu;

4
a. Proyek Independen (Independent project)
Adalah proyek investasi modal yang tidak berkaitan satu dengan yang lainnya. Jadi apabila
ada proyek yang diterima atau ditolak tidak akan berpengaruh terhadap protek yang lainnya.
b. Proyek Saling Eksklusif (Mutualy exclusive project)
Proyek ini mengharuskan perusahaan untuk memilih salah satu alternatif yang saling bersaing
untuk menyediakan jasa dasar yang sama. Penerimaan salah satu protek akan menghalangi
proyek lainnya.
Keputusan investasi modal sering kali berkaitan dengan masalah investasi dalam
aktiva modal jangka panjang. Pada umumnya investasi modal yang baik akan menghasilkan
kembali modal awal sepanjang umurnya dan pada saat yang sama menghasilkan
pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi salah satu tugas manajer adalah
memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan kembali sumber daya awalnya
atau tidak, dan memberikan pengembalian yang wajar. Dengan membuat penilaian ini,
seorang manajer dapat memutuskan diterima tidaknya proyek-proyek independen dan
membandingakan proyek-proyek yang saling bersaing berdasarkan keunggulan ekonomisnya.
Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer harus mengestimasi
jumlah dan waktu arus kas, menilai resiko investasi, dan mempertimbangkan dampak proyek
terhadap laba perusahaan. Para manajer juga harus menetapkan tujuan dan prioritas dari
investasi modal serta harus mengidentifikasi beberapa kriteria dasar atas penerimaan dan
penolakan investasi yang diusulkan. Ada beberapa metoda yang digunakan oleh manajer
untuk menunjukan mana proyek yang harus diterima dan mana yang harus ditolak,
diantaranya adalah metoda non-diskonto dan metoda diskonto.
A. Model Non-Diskonto
Model non diskonto adalah model yang mengabaikan nilai waktu dari uang.
1. Periode Pengembalian
Perioda pengembalian (payback periods) adalah waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk
memperoleh kembali investasi awalnya.
Apabila arus kas dari suatu proyek diasumsikan tetap jumlahnya, maka rumus berikut dapat
digunakan:
Perioda pengembalian = Investasi semula / Arus Kas Tahunan
Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya maka perioda pengembalian dihitung
dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu ketika investasi awal diperoleh
kembali.
Salah satu cara untuk menggunakan perioda pengembalian adalah dengan menetapkan
suatu perioda pengembalian maksimum pada seluruh proyek dan menolak setiap proyek yang
melewati tingkat ini. Dan perioda pengembalian ini dapat digunakan sebagai ukuran dari
resiko, dengan pengertian bahwa semakin lama suatu proyek menghasilkan uang semakin
beresiko proyek tersebut.

5
Periode pengembalian dapat digunakan untuk memilih alternatif-alternatif yang saling
bersaing. Menurut pendekatan ini, investasi dengan perioda pengembalian terpendek lebih
disukai dari pada investasi dengan periode pengembalian yang lebih panjang. Berikut adalah
beberapa hal yang dapat diambil oleh para manajer dengan menggunakan metoda non
diskonto perioda pengembalian:
a. Membantu mengendalikan resiko yang berhubungan dengan ketidakpastian
arus kas masa depan.
b. Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas
perusahaan.
c. Membantu mengendalikan resiko keuangan.
d. Membantu mengandalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja.
e. Namun, penggunaan perioda pengembalian kurang dapat dipertahankan
karena ukuran ini memiliki dua kelemahan utama, yaitu;
 Mengabaikan kinerja investasi yang melewati perioda pengembalian
 Mengabaikan nilai waktu uang.
2. Tingkat Pengembalian Akuntansi
Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model non diskonto kedua yang umum
digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian atas suatu proyek
dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek.
Rumus perhitungan tingkat pengembalian akuntansi adalah sebagai berikut :
Tingkat pengembalian akuntansi : Laba rata-rata/Investasi awal atau rata-rata
Investasi rata-rata : (Investasi awal + Nilai Sisa)/2
B. Model Diskonto
Model ini secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang dan memasukan
konsep diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar.
- Nilai Bersih Sekarang (Nev Present Value/NPV)
Adalah selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang
berhubungan dengan suatu proyek .
NPV = [(ΣCFt/(1+i)t] – I
= [ΣCFtdft] – I
=P–I
Dimana :
I : Nilai Sekarang dari biaya proyek
CFt : Arus kas masuk yang diterima dalam perioda t , dengan t= 1
n : Umur manfaat proyek

6
i : tingkat pengembalian yang diperlukan (required rate of return), yaitu adalah tingkat
pengembalian minimum yang dapat diterima, hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto,
tingkat rintangan, atau tingkat batas, dan biaya modal.
t : Perioda waktu
P : Nilai sekarang dari arus kas masuk proyek di masa depan.

Nilai NPV positif menandakan bahwa :


1. Investasi awal telah tertutupi
2. Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi
3. Pengembalian yang melebihi (1) dan (2) telah diterima.
Jadi jika NPV lebih besar dari pada nol maka investasi itu menguntungkan dan dapat
diterima. Begitu sebaliknya apabila kurang dari nol.

2.2 Periode pengembalian atas usulan investasi

Proses pengambilan keputusan investasi modal umumnya juga sering disebut


dengan Capital Budgeting. Capital budgeting merupakan proses perencanaan serta
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pengeluaran dana yang return atau masa
kembalinya dalam waktu yang relatif panjang. Lebih dari satu tahun buku.

Menurut Sutrisno [2007:121-122], sebuah perencanaan kebijakan investasi


mempertimbangkan hal-hal seperti ini:
 Dana perusahaan yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka waktu yang panjang.
Perusahaan harus menunggu dalam tempo yang panjang untuk mendapatkan dana
tersebut kembali beserta return yang diinginkan.
 Dana perusahaan yang dikeluarkan dalam investasi nominalnya sangat besar.
 Keputusan investasi perusahaan mengharapkan keuntungan pada masa yang akan
datang. Kesalahan perhitungan bisa menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
 Keputusan investasi akan berdampak jangka panjang bagi perusahaan. Kesalahan
pengambilan keputusan akan berakibat buruk dalam jangka panjang. Tidak bisa
diperbaiki tanpa munculnya kerugian yang sangat besar.
Kebijakan Investasi yang diambil adalah investasi yang paling menguntungkan. Return
yang didapat paling tinggi. Biaya yang paling murah. Waktu pengembalian yang paling cepat
dan resiko yang seminimal mungkin.
Untuk memperoleh return investasi yang paling menguntungkan, ada beberapa informasi
dan hal-hal yang diperlukan dalam mengambil keputusan investasi perusahaan:

1. Alternatif pilihan investasi


2. Estimasi Arus kas (cashflow)

7
3. Penilaian Investasi
4. Penilaian kembali investasi yang diputuskan

 Investasi Penggantian Aktiva (Replacement Investment)


Penggantian aktiva tetap perusahaan adalah mengganti aktiva perusahaan yang lama
dengan yang aktiva baru. Contohnnya mesin dan peralatan. Ada beberapa alasan mengapa
perusahaan mengeluarkan investasi besar untuk mengganti aktivanya.
 Aktiva yang lama sudah tidak sanggup memenuhi peningkatan kebutuhan produksi
perusahaan.
 Aktiva yang lama dalam operasinya membutuhkan biaya yang tinggi. 
 Aktiva yang lama kondisinya sudah terlalu aus. Sering rusak sehingga aktiva tidak
bisa beroperasi untuk sementara waktu karena perbaikan.
 Aktiva yang lama membutuhkan maintenance yang sering dengan biaya pemeliharaan
yang tinggi.
 Kualitas atau output yang dihasilkan aktiva lama kurang bagus
 Kecepatan operasi aktiva lama tidak cukup cepat. Tidak mampu mengimbangi
peningkatan kebutuhan produksi.
Perkembangan teknologi yang menghadirkan aktiva sejenis yang lebih unggul dari aktiva
perusahaan yang lama akan mendorong perusahaan untuk mengganti aktivanya.
Aktiva yang sejenis yang mampu berproduksi lebih banyak, lebih cepat, output lebih bagus
dengan biaya operasional yang hemat dan biaya perawatan yang minim.Penggantian aktiva
bisa meningatkan kapasitas produksi perusahaan (baik kuantitas, kualitas) lebih efisien.
Menekan biaya produksi sehingga laba perusahaan perusahaan akan meningkat.
 Investasi Perluasan (Expansion Investment)
Investasi perluasan adalah investasi yang bertujuan untuk menambah kapasitas produksi
perusahaan jauh lebih besar daripada kapasitas sebelumnya. Pengeluaran investasi peluasan
bisa berbentuk pembangunan pabrik baru, perluasan atau penambahan gudang, menambah
jumlah mesin.
 Investasi yang tidak bisa diukur labanya (Non-measurable profit investment)
Sebenarnya investasi ini juga bertujuan utama mencari laba. Namun laba yang yang akan
diperoleh oleh investasi ini sangat sulit untuk diukur dengan angka. Misalnya, pengeluaran
biaya promosi yang masih untuk jangka panjang, investasi penelitian produk yang bisa
memakan banyak biaya dalam waktu yang lama, pengembangan dan penambahan skil
karyawan dengan mengadakan program pendidikan karyawan.
Output investasi yang dilakukan seperti contoh tersebut sulit untuk diukur secara angka-
angka. Investasi yang berhasil tentu akan meningkatkan pendapatan perusahaan, berapa
angka-angka yang bisa diukur oleh investasi tersebut. Hampir tidak bisa diukur.
 Investasi yang tidak menghasilkan laba (Non-profit Investment)

8
Setiap investasi yang dilakukan perusahaan sudah tentu karena ingin mendapatkan
keuntungan.Investasi yang tidak menghasilkan keuntungan kadang harus dilakukan karena
adanya paksaan, peraturan atau syarat kontrak yang disetujui perusahaan.
 Contohnya, Investasi pengelolaan air limbah produksi. Pembangunan dan pengelolaan
air limbah tentu membutuhkan investasi yang besar tanpa adanya return yang akan
didapat tetap harus dilakukan karena adanya peraturan perundang-undangan yang
mengaturnya. Tidak melaksanakan maka akan ada sanksi oleh otoritas terkait yang
bisa mengancam keberlangsungan hidup perusahaan.

Umumnya, perusahaan memiliki beberapa usulan proyek investasi,, tidak hanya satu. Tapi
karena adanya keterbatasan, perusahaan harus memilih salah satu atau beberapa diantaranya
berdasarkan tingkat prioritas kebutuhan perusahaan.

Terdapat paling tidak 2 jenis penganggaran usulan proyek investasi modal, yaitu:
 Proyek Independen (independent project)
 Proyek Saling Ekslusif (mutual exclusive project)

 Proyek Independen (Independent Project)


Proyek independen adalah investasi modal yang tidak berkaitan dengan proyek
perusahaan yang lain. Adanya proyek atau investasi ini tidak akan mempengaruhi proyek
atau investasi perusahaan yang lainnya. Contohnya usulan proyek pembelian mesin boiler
untuk produksi dan investasi pembangunan gedung kantor.
Kedua jenis investasi tersebut tidak saling terkait.
 Proyek Saling Ekslusif (Mutual Exclusive Project)
Proyek saling eklusif merupakan investasi perusahaan yang saling berkaitan dengan investasi
atau proyek perusahaan yang lain. Investasi ini akan menghalangi atau mengganggu proyek
perusahaan yang lainnya. Misalnya usulan investasi Container Crane otomatis perusahaan
pelabuhan. Container crane otomatis akan berakibat dalam penggunaan container crane
manual.Penggunaan container crane otomatis akan mengakibatkan container crane manual
tidak dijalankan. Kecuali perusahaan memperluas dermaga lagi dan fasilitas pendukungnya
sehingga yang manual bisa beroperasi lagi di titik lokasi yang berbeda.

2.3 Pengertian konsep nilai sekarang (NPV)

Net Present Value (NPV) adalah perbedaan antara nilai sekarang dari arus kas yang
masuk dan nilai sekarang dari arus kas keluar pada sebuah waktu periode. NPV biasanya
digunakan untuk alokasi modal untuk menganalisa keuntungan dalam sebuah proyek yang
akan dilaksanakan. Net Present Value yang positf menandakan bahwa proyeksi pendapatan
yang dihasilkan oleh sebuah proyek atau investasi melebihi dari proyeksi biaya yang
dikeluarkan. Pada umumnya nilai NPV yang positif akan menjadi menguntungkan dan
proyek yang memiliki NPV negatif akan menghasilkan kerugian. Konsep ini merupakan
9
dasar dari hukum Net Present Value, yang mengindikasikan bahwa investasi yang bagus
hanya dapat dilakukan.

Rumus NPV

Dimana:
N = Jumlah periode
t = Waktu arus kas yang diukur
Rt = Arus kas pada waktu t
Setiap arus kas yang masuk per tahun dihitung secara satu-persatu lalu kemudian
dijumlahkan totalnya untuk mendapatkan nilai NPV. Setelah itu dikurangi oleh biaya
investasi, jika hasilnya positif maka itu adalah investasi yang bagus dan jika negatif berarti
itu investasi yang jelek.
Selain rumus NPV di atas, kita juga bisa menggunakan tabel PVIFA ( Present Value
Interest Factor for an Annuity ) kemudian masukan hasil nya ke persamaan atau rumus NPV
yang terdapat di bawah ini :
NPV = ( Ct x PVIFA ( r ) ( t ) ) – C0
Dan tabel FVIFA dapat kawan – kawan lihat pada gambar di bawah ini :

10
Menurut  Kasmir  (2003:157) Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang
merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan PV Investasi selama umur investasi.
Sedangkan menurut Ibrahim (2003:142) Net Present Value (NPV) merupakan net benefit  
yang telah di diskon dengan menggunakan  social opportunity cost of capital (SOCC) sebagai
discount factor.
Pada tabel berikut ditunjukkan arti dari perhitungan NPV terhadap keputusan investasi yang
akan dilakukan.

Jika Berarti Maka


Nilai Maka investasi yang akan dijalankan, Proyek direkomendasikan untuk dijalankan
NPV  > 0 diproyeksikan akan mendatangkan
keuntungan bagi perusahaan.
Nilai Maka investasi yang akan dijalankan, Perlu didiskusikan lebih lanjut mengenai
NPV = 0 diproyeksikan tidak mendatangkan keuntungan lain yang akan didapatkan jika
keuntungan maupun kerugian bagi investasi tetap dilanjutkan.
perusahan.
Nilai Maka Investasi yang akan dijalankan, Investasi pasti menguntungkan. Jika merugikan
NPV < 0 diproyeksikan akan mendatangkan maka hal tersebut bukanlah investasi sehingga
kerugian bagi perusahaan  proyek direkomendasikan untuk dibatalkan.

Langkah menghitung NPV:


(1) Tentukan nilai sekarang dari setiap arus kas, termasuk arus masuk dan arus keluar, yang
didiskontokan pada biaya modal proyek,
(2) Jumlahkan arus kas yang didiskontokan ini,  hasil ini didefinisikan sebagai NPV proyek,

11
(3) Jika NPV adalah positif, maka proyek harus diterima, sementara jika NPV adalah negatif,
maka proyek itu harus ditolak. Jika dua proyek  dengan NPV positif adalah mutually
exclusive, maka salah satu dengan nilai NPV terbesar harus dipilih .
NPV sebesar nol menyiratkan bahwa arus kas proyek sudah mencukupi untuk 
membayar kembali modal yang diinvestasikan dan memberikan tingkat pengembalian yang
diperlukan atas modal tersebut. Jika proyek memiliki NPV positif, maka proyek tersebut
menghasilkan lebih banyak kas dari yang dibutuhkan untuk menutup utang dan memberikan
pengembalian yang diperlukan kepada pemegang saham perusahaan.
 Keunggulan NPV = menggunakan konsep nilai waktu uang (time value of money).
–>  Maka sebelum penghitungan/penentuan NPV hal yang paling utama adalah  mengetahui
atau menaksir aliran kas masuk di masa  yang akan datang dan aliran kas keluar.
Di dalam aliran kas ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
(1) Taksiran kas haruslah didasarkan atas dasar setelah pajak,
(2) Informasi terebut haruslah didasarkan atas “incremental” (kenaikan atau selisih) suatu
proyek. Jadi harus diperbandingkan adanya bagaimana aliran kas seandainya dengan dan
tanpa proyek. Hal ini penting sebab  pada proyek pengenalan produk baru, bisa terjadi bahwa 
produk lama akan “termakan” sebagian karena kedua produk itu bersaing dalam pemasaran,
(3) Aliran kas ke luar haruslah tidak memasukkan unsur bunga, apabila proyek itu
direncanakan akan dibelanjai/didanai dengan pinjaman. Biaya bunga tersebut termasuk
sebagai tingkat bunga yang disyaratkan (required rate of return) untuk penilaian proyek
tersebut. Kalau kita ikut memasukkan unsur bunga di dalam perhitungan aliran kas ke luar,
maka akan terjadi penghitungan ganda.

Kekurangan Net Present Value

12
Satu masalah utama dalam menilai keuntungan investasi dari nilai NPV yaitu NPV
terlalu bergantung banyak asumsi dan perkiraan, jadi akan ditemukan banyak kesalahan
didalamnya. Sebuah proyek mungkin memiliki pengeluaran yang tak terduga untuk
memulainya dan mungkin juga sebuah proyek memiliki pengeluaran tambahan di akhir
proyek. Ditambah lagi diskonto dan perkiraan arus kas masuk tidak setara dengan risiko yang
ada pada sebuah proyek dan kemungkinan mengasumsikan arus kas maksimal pada periode
investasi. Ini bisa terjadi apabila investor terlalu optimistis pada proyek tersebut. Oleh karena
itu perlu adanya pengaturan untuk mengantisipasi biaya yang tidak terduga pada arus kas
yang terlalu optimistis. Selain itu NPV hanya menilai arus kas yang dihasilkan dalam periode
yang dihitung namun hal itu akan mengabaikan waktu yang dibutuhkan dalam operasi agar
balik modal. Oleh karena itu Pay Out Time (POT) lebih populer karena lebih simpel dan
dapat mengkalkulasikan kecepatan balik modal dari modal investasi.

2.4 Tingkat pengembalian internal(IRR)


IRR ialah  sebuah hasil yang telah  diperoleh dari sebuah proposal bisnis, yaitu
diskonto atau discount rate yang kemudian menjadi  sebuah present value dari  suatu aliran
kas yang masuk (cash inflow) yaitu sama dengan investasi awal.
IRR atau yang sering  disebut dengan (Internal Rate of Return). Tidak hanya
membahas tentang  pengertian dan rumus IRR, namun kita juga akan memberikan  sebuah
contoh soal  dari IRR sekaligus bagaimana cara perhitungannya  IRR
Rumus IRR  juga dapat  dipakai untuk membuat suatu peringkat usulan dari  investasi
yaitu dengan menggunakan tingkat pengembalian atas investasi yang dapat dihitung  yaitu
dengan mencari tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas  yang masuk
proyek yang diharapkandengan suatu  yang  nilai sekarang biaya proyek atau sama dengan
tingkat diskonto yang  telah membuat NPV sama dengan nol.
IRR dapat  menjadi  sebuah indikator  dari tingkat efisiensi dari suatu investasi.
Sebuah proyek atau investasi dapat dilakukan apabila sebuah  laju pengembaliannya (rate of
return)  yaitu lebih besar dari laju pengembaliannya apabila melakukan suatu  investasi lain
(bunga deposito bank, reksadana dan lainlainnya).
Fungsi dari  IRR juga dapat  dipakai dalam menentukan apakah bnr bahwa investasi
tersebut dapat  dilaksanakan ataukah  tidak. Karena itu,biasanya dipakai dengan acuan bahwa
investasi yang  telah dilakukan harus lebih tinggi dari Minimum Acceptable Rate of Return
(MARR). MARR ialah suatu  laju  dari pengembalian minimum dari suatu investasi yang
berani dilakukan oleh sebuah  investor.

13
Sebuah  suku bunga IRR akan didapat apabila  NPV = 0 maksutnya suku bunga yang
dapat diberikan investasi yang memberikan NPV = 0. Syarat paling utama yaitu ialah IRR >
dari  suku bunga MARR nya.
Untuk memperoleh suatu  hasil akhir dari  sebuah perhitungan IRR, maka kita harus
mencari  terlebih dahulu nilai dari discount rate yang akan  menghasilkan NPV positif.
kemudian  kita  cari discount rate yang  akan menghasilkan NPV negatif.  Berikut ini adalah
Rumus IRR:

Keterangannya :
IRR = Internal Rate of Return
i1 = Tingkat Diskonto yang akan menghasilkan NPV bernilai (+)
i2 = Tingkat Diskonto yang akan  menghasilkan NPV bernilai (-)
NPV1=Net Present Value yaitu bernilai positif
NPV2= Net Present Value yaitu bernilai negatif
IRR memiliki tiga buah  nilai dimana  pada masing-masing nilai tersebut memiliki  makna
tersendiri terhadap suatu  kriteria investasi. Berikut ini untuk lebih jelasnya:
IRR < SOCC, maksutnya bahwa usaha atau proyek tersebut tidak layak secara finansial.
IRR = SOCC, maksutnya  suatu usaha atau proyek tersebut berada dalam keadaan break even
point.
IRR > SOCC, maksutnya yaitu suatu  usaha atau proyek tersebut layak secara finansial.
Rumus Aternatif IRR
Caranya  yaitu dengan mencoba suatu  suku bunga yang  telah diperkirakan akan
memberikan sebuah  nilai NPV positif. Misalkan 10% yang akan memberikan NPV yaitu
sebesar 382 dan dapat diteruskan dengan perhitungan NPV yang negatif. Misalkan  pada 20%
akan memberikan NPV yaitu  sebesar -429. Rumus IRR alternatifnya ialah:

Rumus Net B/C (Benefit/Cost)


Net B/C ialah sebuah  nilai manfaat yang dapat diperoleh dari  suatu proyek atau
usaha setiap kita mengeluarkan biaya yaitu  sebesar satu rupiah untuk proyek tersebut. Net

14
B/C merupakan perbandingan antara NPV yang bernilai  positif dengan NPV yang bernilai
negatif. Nilai net B/C  dapat dibagi menjadi 3, yakni:

Net B/C > 1, maksutnya ialah suatu proyek atau usaha tersebut layak untuk dijalankan secara
finansial.
Net B/C = 1, maksutnya ialah sebuah usaha tersebut berada dalam keadaan break even poin.
Net B/C < 1, maksutnya ialah proyek atau usaha tersebut tidak layak dijalankan secara
finansial.

Kelebihan dan Kekurangan IRR


Kelebihan dari metode perhitungan IRR yaitu tidak dipertimbangkan time value of
Money. Dengan begitu perhitungan dapat dilakukan lebih tepat dan realistis dibandingkan
dengan  menggunakan metode accounting rate of return.
Sedangkan pada  kekurangan metode ini yaitu perlu waktu untuk menghitungnya,
termasuk pada  saat cas inflow tidak terdistribusi secara merata (walaupun kebanyakan
kalkulator bisnis sudah dilengkapi dengan  sebuah program untuk menghitung IRR). Selain
itu pada metode ini juga  tidak dapat mengidentifikasi ukuran investasi dalam berbagai
proyek yang bersaing dan juga tingkat keuntungannya.

Contoh NPV
Manajemen Perusahaan ADC ingin membeli mesin produksi untuk meningkatkan jumlah
produksi produknya. Harga mesin produksi yang baru tersebut adalah Rp150 juta dengan
suku bunga pinjaman sebesar 12 persen per tahun. Arus kas yang masuk diestimasikan sekitar
Rp50 juta per tahun selama lima tahun. 

Pertanyaannya, apakah rencana investasi pembelian mesin produksi ini dapat dilanjutkan?

Penyelesaian:

 Ct = Rp. 50 juta
 C0 = Rp. 150 juta

15
 r = 12% (0,12)

Jawaban:

NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + (C3/(1+r)4) + (Ct/(1+r)t) – C0

NPV = ((50/1+0,12) + (50/1+0,12)2 + (50/1+0,12)3 + (50/1+0,12)4 + (50/1+0,12)5) – 150

NPV = (44,64 + 39,86 + 35,59 + 31,78 + 28,37) – 150

NPV = 180,24 – 150

NPV = 30,24

Jadi nilai NPV adalah Rp30,24 juta.

Menggunakan Tabel PVIFA

NPV juga dapat dihitung dengan menggunakan tabel PVIFA. Jika kita memiliki tabel PVIFA
ini, penghitungan NPV menjadi lebih mudah dan cepat.

Berdasarkan tabel PVIFA, angka yang didapat dari suku bunga 12% (r) dan periode lima
tahun (t) adalah sebesar 3.6048. Angka tersebut dimasukan ke rumus NPV berikut.

NPV = (Ct x PVIFA(r)(t)) – C0

NPV = (50 x PVIFA(12%)(5)) – C0

NPV = (50 x 3,6048) – 150

NPV = 180,24 – 150

NPV = 30,24

Hasilnya juga sama dengan nilai NPV yang didapat dari rumus NPV pertama, yaitu 30,24
atau Rp30,24 juta

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keputusan Investasi Modal adalah keputusan yang mencakup perencanaan, penetapan
laporan dan prioritas-prioritas  dan mengatur pendanaan dan penggunaan kriteria untuk
memilih aktiva jangka panjang. Serta proses pengambilan keputusan investasi ini disebut
dengan anggaran modal atau capital budgeting.
Di dalam Keputusan Investasi Modal seorang manajer dapat memutuskan melakukan
investasi modal dengan model-model keputusan yang diklasifikasikan menjadi beberapa
bagian yaitu, model nondiscounting (payback period dan accounting rate of return) dan
discounting.
Sedangkan untuk mengambil keputusan investasi secara independen dapat
menggunakan Analisis Net Present Value untuk mengetahui tingkat kembalian yang
disyaratkan (required rate of return) yang harus diidentifikasi, yang mana biasanya
merupakan kost modal (cost of capital).
Dalam penggunaan IRR apabila lebih besar daripada required rate of return, proyek
tersebut dapat diterima, sedangkan apabila IRR kurang dari required rate of return maka
proyek tersebut seharusnya ditolak.

17
Peran dan nilai postaudit merupakan suatu langkah penting dalam melakukan
investasi modal. Adapun metode yang baik untuk digunakan yaitu menggunakan metode
NPV yang selalu memberikan sinyal yang tepat dibandingkan dengan IRR yang seringkali
memilih proyek yang kurang menguntungkan.

3.2. Saran
  Untuk melakukan Keputusan Investasi Modal sebaiknya perusahaan atau organisasi
dalam mengambil keputusan sebaiknya menggunakan dan memperhatikan beberapa alternatif
pilihan dan harus diputuskan secara hati-hati karena investasi tersebut melibatkan
penggunaan sumber daya yang besar dan mempunyai dampak jangka panjang.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/37325359/Resume_Akuntansi_Manajemen_Keputusan_Investasi_Moda
l

http://akuntansiuny.blogspot.com/2011/02/jenis-jenis-keputusan-investasi-modal.html

https://id.investing.com/analysis/pengertian-dan-definisi-net-present-value-npv-200200035

https://kelincicoklatdiary.wordpress.com/2010/10/14/net-present-value-npv-dan-internal-rate-of-
return-irr/

18

Anda mungkin juga menyukai