Disusun Oleh :
Kelompok 15
Tri Utari Madao C 301 18 008
Nurfadilah C 301 18 017
Ana Desria C 301 18 019
Adella Febriana Meliany C 301 18 189
Universitas Tadulako
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Jurusan Akuntansi
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Konsep keputusan investasi modal serta konsep net present value dan tingkat
pengembalian internal”.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada
Nadhira Afdalia, SE., M.Si., Ak selaku dosen pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan
dan arahan kepada kami dalam penyusunan makalah ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan pada kami.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik
dari segi materi, ilustrasi, contoh, dan sistematika. Oleh karena itu, saran dan kritik dari para
pembaca yang bersifat membangun sangat di harapkan. Besar harapan kami makalah ini
dapat bermanfaat baik bagi kami kelompok 15 sebagai penulis dan bagi pembaca pada
umumnya terutama bagi mahasiswa.
Penulis
Kelompok 15
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................................ii
BAB 1 Pendahuluan
1.3 Manfaat..................................................................................................................... 3
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian investasi modal dan perbedaan keputusan investasi modal ekslusif dan modal
independen...................................................................................................................... 4
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 17
3.2 Saran........................................................................................................................ 17
Daftar Pustaka.............................................................................................................. 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Penganggaran modal adalah istilah yang sering kita dengar pada saat
berhubungan dengan uang. Tapi seringkali istilah penganggaran modal disalah
tafsirkan sebagai alat untuk menghitung keuntungan saja, padahal penganggaran
modal (capital budgeting) bukan hanya sekedar itu saja. Maka dari itu kita harus
memahami betul pengertian dari penganggaran modal (capital budgeting) agar
penafsiran tidak hanya terbatas pada mencari keuntungan saja tetapi melakukan
keputusan investasi yang akan berdampak bagus pada jangka panjang maupun jangka
pendek bagi perusahaan. Di suatu perusahaan, seorang manajer keuangan harus
paham betul dengan capital budgeting ini sebab seorang manajerlah yang akan
memutuskan investasi atau penanam modal ini dapat diinvestasikan agar berdampak
baik pada perusahaan.
Di sebagian besar perusahaan, capital budgeting adalah salah satu sumber
utama keuntungan perusahaan tersebut. Karena dengan adanya capital budgeting
mereka dapat menghitung tingkat keuntungan yang akan mereka dapatkan pada
jangka panjangnya
1. Apa pengertian investasi modal dan apa perbedaan keputusan investasi modal
eksklusif dan modal independen
2. Bagaimana Periode pengembalian atas usulan investasi
3. Apa pengertian Konsep nilai sekarang (NPV)
4. Bagaimana tingkat pengembalian internal (IRR) untuk menilai diterima atau tidaknya
proyek-proyek independen
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian investasi modal dan perbedaan keputusan investasi modal eksklusif dan
modal independen
Perencanaan Investasi
Jenis-jenis Keputusan Investasi Modal
1.Jenis-jenis keputusan investasi modal adalah:
2.Keputusan pengurangan biaya
3.Keputusan pelunasan pabrik dan fasilitas penggudangan
4.Keputusan pemilihan mesin
5.Keputusan untuk membeli atau menyewa
6.Keputusan penggantian peralatan
Keputusan investasi modal dapat dibagi menjadi 2 kelompok:
1. Keputusan penyaringan (Screening decision)adalah jenis keputusan yang berkaitan
dengan apakah usulan proyek investasi memenuhi standaryang telah ditetapkan
sebelumnya.
2. Keputusan pemilihan (Preference decision)adalah jenis keputusan yang berkaitan
dengan pemilihan beberapa alternative usulan proyekinvestasi.
Keputusan investasi modal (capital investmen decisions) berkaitan dengan proses
perencanaan, penetapan tujuan, dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria
tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena keputusan investasi modal
menmpatkan sebagian sumber daya perusahaan pada resiko, sehingga keputusan investasi
modal adalah keputusan yang amat penting yang diambil oleh para manajer.
Proses pengambilan keputusan investasi modal sering kali desebut sebagai penganggaran
modal (capital budgeting). Jenis dari pengaggaran modal itu sendiri ada dua, yaitu;
4
a. Proyek Independen (Independent project)
Adalah proyek investasi modal yang tidak berkaitan satu dengan yang lainnya. Jadi apabila
ada proyek yang diterima atau ditolak tidak akan berpengaruh terhadap protek yang lainnya.
b. Proyek Saling Eksklusif (Mutualy exclusive project)
Proyek ini mengharuskan perusahaan untuk memilih salah satu alternatif yang saling bersaing
untuk menyediakan jasa dasar yang sama. Penerimaan salah satu protek akan menghalangi
proyek lainnya.
Keputusan investasi modal sering kali berkaitan dengan masalah investasi dalam
aktiva modal jangka panjang. Pada umumnya investasi modal yang baik akan menghasilkan
kembali modal awal sepanjang umurnya dan pada saat yang sama menghasilkan
pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi salah satu tugas manajer adalah
memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan kembali sumber daya awalnya
atau tidak, dan memberikan pengembalian yang wajar. Dengan membuat penilaian ini,
seorang manajer dapat memutuskan diterima tidaknya proyek-proyek independen dan
membandingakan proyek-proyek yang saling bersaing berdasarkan keunggulan ekonomisnya.
Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer harus mengestimasi
jumlah dan waktu arus kas, menilai resiko investasi, dan mempertimbangkan dampak proyek
terhadap laba perusahaan. Para manajer juga harus menetapkan tujuan dan prioritas dari
investasi modal serta harus mengidentifikasi beberapa kriteria dasar atas penerimaan dan
penolakan investasi yang diusulkan. Ada beberapa metoda yang digunakan oleh manajer
untuk menunjukan mana proyek yang harus diterima dan mana yang harus ditolak,
diantaranya adalah metoda non-diskonto dan metoda diskonto.
A. Model Non-Diskonto
Model non diskonto adalah model yang mengabaikan nilai waktu dari uang.
1. Periode Pengembalian
Perioda pengembalian (payback periods) adalah waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk
memperoleh kembali investasi awalnya.
Apabila arus kas dari suatu proyek diasumsikan tetap jumlahnya, maka rumus berikut dapat
digunakan:
Perioda pengembalian = Investasi semula / Arus Kas Tahunan
Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya maka perioda pengembalian dihitung
dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu ketika investasi awal diperoleh
kembali.
Salah satu cara untuk menggunakan perioda pengembalian adalah dengan menetapkan
suatu perioda pengembalian maksimum pada seluruh proyek dan menolak setiap proyek yang
melewati tingkat ini. Dan perioda pengembalian ini dapat digunakan sebagai ukuran dari
resiko, dengan pengertian bahwa semakin lama suatu proyek menghasilkan uang semakin
beresiko proyek tersebut.
5
Periode pengembalian dapat digunakan untuk memilih alternatif-alternatif yang saling
bersaing. Menurut pendekatan ini, investasi dengan perioda pengembalian terpendek lebih
disukai dari pada investasi dengan periode pengembalian yang lebih panjang. Berikut adalah
beberapa hal yang dapat diambil oleh para manajer dengan menggunakan metoda non
diskonto perioda pengembalian:
a. Membantu mengendalikan resiko yang berhubungan dengan ketidakpastian
arus kas masa depan.
b. Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas
perusahaan.
c. Membantu mengendalikan resiko keuangan.
d. Membantu mengandalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja.
e. Namun, penggunaan perioda pengembalian kurang dapat dipertahankan
karena ukuran ini memiliki dua kelemahan utama, yaitu;
Mengabaikan kinerja investasi yang melewati perioda pengembalian
Mengabaikan nilai waktu uang.
2. Tingkat Pengembalian Akuntansi
Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model non diskonto kedua yang umum
digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian atas suatu proyek
dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek.
Rumus perhitungan tingkat pengembalian akuntansi adalah sebagai berikut :
Tingkat pengembalian akuntansi : Laba rata-rata/Investasi awal atau rata-rata
Investasi rata-rata : (Investasi awal + Nilai Sisa)/2
B. Model Diskonto
Model ini secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang dan memasukan
konsep diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar.
- Nilai Bersih Sekarang (Nev Present Value/NPV)
Adalah selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang
berhubungan dengan suatu proyek .
NPV = [(ΣCFt/(1+i)t] – I
= [ΣCFtdft] – I
=P–I
Dimana :
I : Nilai Sekarang dari biaya proyek
CFt : Arus kas masuk yang diterima dalam perioda t , dengan t= 1
n : Umur manfaat proyek
6
i : tingkat pengembalian yang diperlukan (required rate of return), yaitu adalah tingkat
pengembalian minimum yang dapat diterima, hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto,
tingkat rintangan, atau tingkat batas, dan biaya modal.
t : Perioda waktu
P : Nilai sekarang dari arus kas masuk proyek di masa depan.
7
3. Penilaian Investasi
4. Penilaian kembali investasi yang diputuskan
8
Setiap investasi yang dilakukan perusahaan sudah tentu karena ingin mendapatkan
keuntungan.Investasi yang tidak menghasilkan keuntungan kadang harus dilakukan karena
adanya paksaan, peraturan atau syarat kontrak yang disetujui perusahaan.
Contohnya, Investasi pengelolaan air limbah produksi. Pembangunan dan pengelolaan
air limbah tentu membutuhkan investasi yang besar tanpa adanya return yang akan
didapat tetap harus dilakukan karena adanya peraturan perundang-undangan yang
mengaturnya. Tidak melaksanakan maka akan ada sanksi oleh otoritas terkait yang
bisa mengancam keberlangsungan hidup perusahaan.
Umumnya, perusahaan memiliki beberapa usulan proyek investasi,, tidak hanya satu. Tapi
karena adanya keterbatasan, perusahaan harus memilih salah satu atau beberapa diantaranya
berdasarkan tingkat prioritas kebutuhan perusahaan.
Terdapat paling tidak 2 jenis penganggaran usulan proyek investasi modal, yaitu:
Proyek Independen (independent project)
Proyek Saling Ekslusif (mutual exclusive project)
Net Present Value (NPV) adalah perbedaan antara nilai sekarang dari arus kas yang
masuk dan nilai sekarang dari arus kas keluar pada sebuah waktu periode. NPV biasanya
digunakan untuk alokasi modal untuk menganalisa keuntungan dalam sebuah proyek yang
akan dilaksanakan. Net Present Value yang positf menandakan bahwa proyeksi pendapatan
yang dihasilkan oleh sebuah proyek atau investasi melebihi dari proyeksi biaya yang
dikeluarkan. Pada umumnya nilai NPV yang positif akan menjadi menguntungkan dan
proyek yang memiliki NPV negatif akan menghasilkan kerugian. Konsep ini merupakan
9
dasar dari hukum Net Present Value, yang mengindikasikan bahwa investasi yang bagus
hanya dapat dilakukan.
Rumus NPV
Dimana:
N = Jumlah periode
t = Waktu arus kas yang diukur
Rt = Arus kas pada waktu t
Setiap arus kas yang masuk per tahun dihitung secara satu-persatu lalu kemudian
dijumlahkan totalnya untuk mendapatkan nilai NPV. Setelah itu dikurangi oleh biaya
investasi, jika hasilnya positif maka itu adalah investasi yang bagus dan jika negatif berarti
itu investasi yang jelek.
Selain rumus NPV di atas, kita juga bisa menggunakan tabel PVIFA ( Present Value
Interest Factor for an Annuity ) kemudian masukan hasil nya ke persamaan atau rumus NPV
yang terdapat di bawah ini :
NPV = ( Ct x PVIFA ( r ) ( t ) ) – C0
Dan tabel FVIFA dapat kawan – kawan lihat pada gambar di bawah ini :
10
Menurut Kasmir (2003:157) Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang
merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan PV Investasi selama umur investasi.
Sedangkan menurut Ibrahim (2003:142) Net Present Value (NPV) merupakan net benefit
yang telah di diskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital (SOCC) sebagai
discount factor.
Pada tabel berikut ditunjukkan arti dari perhitungan NPV terhadap keputusan investasi yang
akan dilakukan.
11
(3) Jika NPV adalah positif, maka proyek harus diterima, sementara jika NPV adalah negatif,
maka proyek itu harus ditolak. Jika dua proyek dengan NPV positif adalah mutually
exclusive, maka salah satu dengan nilai NPV terbesar harus dipilih .
NPV sebesar nol menyiratkan bahwa arus kas proyek sudah mencukupi untuk
membayar kembali modal yang diinvestasikan dan memberikan tingkat pengembalian yang
diperlukan atas modal tersebut. Jika proyek memiliki NPV positif, maka proyek tersebut
menghasilkan lebih banyak kas dari yang dibutuhkan untuk menutup utang dan memberikan
pengembalian yang diperlukan kepada pemegang saham perusahaan.
Keunggulan NPV = menggunakan konsep nilai waktu uang (time value of money).
–> Maka sebelum penghitungan/penentuan NPV hal yang paling utama adalah mengetahui
atau menaksir aliran kas masuk di masa yang akan datang dan aliran kas keluar.
Di dalam aliran kas ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
(1) Taksiran kas haruslah didasarkan atas dasar setelah pajak,
(2) Informasi terebut haruslah didasarkan atas “incremental” (kenaikan atau selisih) suatu
proyek. Jadi harus diperbandingkan adanya bagaimana aliran kas seandainya dengan dan
tanpa proyek. Hal ini penting sebab pada proyek pengenalan produk baru, bisa terjadi bahwa
produk lama akan “termakan” sebagian karena kedua produk itu bersaing dalam pemasaran,
(3) Aliran kas ke luar haruslah tidak memasukkan unsur bunga, apabila proyek itu
direncanakan akan dibelanjai/didanai dengan pinjaman. Biaya bunga tersebut termasuk
sebagai tingkat bunga yang disyaratkan (required rate of return) untuk penilaian proyek
tersebut. Kalau kita ikut memasukkan unsur bunga di dalam perhitungan aliran kas ke luar,
maka akan terjadi penghitungan ganda.
12
Satu masalah utama dalam menilai keuntungan investasi dari nilai NPV yaitu NPV
terlalu bergantung banyak asumsi dan perkiraan, jadi akan ditemukan banyak kesalahan
didalamnya. Sebuah proyek mungkin memiliki pengeluaran yang tak terduga untuk
memulainya dan mungkin juga sebuah proyek memiliki pengeluaran tambahan di akhir
proyek. Ditambah lagi diskonto dan perkiraan arus kas masuk tidak setara dengan risiko yang
ada pada sebuah proyek dan kemungkinan mengasumsikan arus kas maksimal pada periode
investasi. Ini bisa terjadi apabila investor terlalu optimistis pada proyek tersebut. Oleh karena
itu perlu adanya pengaturan untuk mengantisipasi biaya yang tidak terduga pada arus kas
yang terlalu optimistis. Selain itu NPV hanya menilai arus kas yang dihasilkan dalam periode
yang dihitung namun hal itu akan mengabaikan waktu yang dibutuhkan dalam operasi agar
balik modal. Oleh karena itu Pay Out Time (POT) lebih populer karena lebih simpel dan
dapat mengkalkulasikan kecepatan balik modal dari modal investasi.
13
Sebuah suku bunga IRR akan didapat apabila NPV = 0 maksutnya suku bunga yang
dapat diberikan investasi yang memberikan NPV = 0. Syarat paling utama yaitu ialah IRR >
dari suku bunga MARR nya.
Untuk memperoleh suatu hasil akhir dari sebuah perhitungan IRR, maka kita harus
mencari terlebih dahulu nilai dari discount rate yang akan menghasilkan NPV positif.
kemudian kita cari discount rate yang akan menghasilkan NPV negatif. Berikut ini adalah
Rumus IRR:
Keterangannya :
IRR = Internal Rate of Return
i1 = Tingkat Diskonto yang akan menghasilkan NPV bernilai (+)
i2 = Tingkat Diskonto yang akan menghasilkan NPV bernilai (-)
NPV1=Net Present Value yaitu bernilai positif
NPV2= Net Present Value yaitu bernilai negatif
IRR memiliki tiga buah nilai dimana pada masing-masing nilai tersebut memiliki makna
tersendiri terhadap suatu kriteria investasi. Berikut ini untuk lebih jelasnya:
IRR < SOCC, maksutnya bahwa usaha atau proyek tersebut tidak layak secara finansial.
IRR = SOCC, maksutnya suatu usaha atau proyek tersebut berada dalam keadaan break even
point.
IRR > SOCC, maksutnya yaitu suatu usaha atau proyek tersebut layak secara finansial.
Rumus Aternatif IRR
Caranya yaitu dengan mencoba suatu suku bunga yang telah diperkirakan akan
memberikan sebuah nilai NPV positif. Misalkan 10% yang akan memberikan NPV yaitu
sebesar 382 dan dapat diteruskan dengan perhitungan NPV yang negatif. Misalkan pada 20%
akan memberikan NPV yaitu sebesar -429. Rumus IRR alternatifnya ialah:
14
B/C merupakan perbandingan antara NPV yang bernilai positif dengan NPV yang bernilai
negatif. Nilai net B/C dapat dibagi menjadi 3, yakni:
Net B/C > 1, maksutnya ialah suatu proyek atau usaha tersebut layak untuk dijalankan secara
finansial.
Net B/C = 1, maksutnya ialah sebuah usaha tersebut berada dalam keadaan break even poin.
Net B/C < 1, maksutnya ialah proyek atau usaha tersebut tidak layak dijalankan secara
finansial.
Contoh NPV
Manajemen Perusahaan ADC ingin membeli mesin produksi untuk meningkatkan jumlah
produksi produknya. Harga mesin produksi yang baru tersebut adalah Rp150 juta dengan
suku bunga pinjaman sebesar 12 persen per tahun. Arus kas yang masuk diestimasikan sekitar
Rp50 juta per tahun selama lima tahun.
Pertanyaannya, apakah rencana investasi pembelian mesin produksi ini dapat dilanjutkan?
Penyelesaian:
Ct = Rp. 50 juta
C0 = Rp. 150 juta
15
r = 12% (0,12)
Jawaban:
NPV = 30,24
NPV juga dapat dihitung dengan menggunakan tabel PVIFA. Jika kita memiliki tabel PVIFA
ini, penghitungan NPV menjadi lebih mudah dan cepat.
Berdasarkan tabel PVIFA, angka yang didapat dari suku bunga 12% (r) dan periode lima
tahun (t) adalah sebesar 3.6048. Angka tersebut dimasukan ke rumus NPV berikut.
NPV = 30,24
Hasilnya juga sama dengan nilai NPV yang didapat dari rumus NPV pertama, yaitu 30,24
atau Rp30,24 juta
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keputusan Investasi Modal adalah keputusan yang mencakup perencanaan, penetapan
laporan dan prioritas-prioritas dan mengatur pendanaan dan penggunaan kriteria untuk
memilih aktiva jangka panjang. Serta proses pengambilan keputusan investasi ini disebut
dengan anggaran modal atau capital budgeting.
Di dalam Keputusan Investasi Modal seorang manajer dapat memutuskan melakukan
investasi modal dengan model-model keputusan yang diklasifikasikan menjadi beberapa
bagian yaitu, model nondiscounting (payback period dan accounting rate of return) dan
discounting.
Sedangkan untuk mengambil keputusan investasi secara independen dapat
menggunakan Analisis Net Present Value untuk mengetahui tingkat kembalian yang
disyaratkan (required rate of return) yang harus diidentifikasi, yang mana biasanya
merupakan kost modal (cost of capital).
Dalam penggunaan IRR apabila lebih besar daripada required rate of return, proyek
tersebut dapat diterima, sedangkan apabila IRR kurang dari required rate of return maka
proyek tersebut seharusnya ditolak.
17
Peran dan nilai postaudit merupakan suatu langkah penting dalam melakukan
investasi modal. Adapun metode yang baik untuk digunakan yaitu menggunakan metode
NPV yang selalu memberikan sinyal yang tepat dibandingkan dengan IRR yang seringkali
memilih proyek yang kurang menguntungkan.
3.2. Saran
Untuk melakukan Keputusan Investasi Modal sebaiknya perusahaan atau organisasi
dalam mengambil keputusan sebaiknya menggunakan dan memperhatikan beberapa alternatif
pilihan dan harus diputuskan secara hati-hati karena investasi tersebut melibatkan
penggunaan sumber daya yang besar dan mempunyai dampak jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/37325359/Resume_Akuntansi_Manajemen_Keputusan_Investasi_Moda
l
http://akuntansiuny.blogspot.com/2011/02/jenis-jenis-keputusan-investasi-modal.html
https://id.investing.com/analysis/pengertian-dan-definisi-net-present-value-npv-200200035
https://kelincicoklatdiary.wordpress.com/2010/10/14/net-present-value-npv-dan-internal-rate-of-
return-irr/
18