Disusun Oleh:
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
LAPORAN KINERJA KEUANGAN” Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, kami menyadari bahwa selama
penulisan makalah ini kami banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu,
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 K 1
2.2 S 1
2.3 S 1
3. Standar Evaluasi
Dalam sistem pengendalian manajemen, standar formal digunakan dalam evaluasi
laporan atas aktivitas aktual dan terdiri dari tiga jenis:
a. Standar atau anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya
Standar ini merupakan dasar terhadap mana kinerja aktual diperbandingkan di banyak
perusahaan.
b. Standar historis
Ini merupakan catatan kinerja aktual yang telah lewat. Hasil dari bulan berjalan dapat
diperbandingkan dengan hasil bulan sebelumnya.
c. Standar eksternal
Merupakan standar yang diturunkan dari kinerja tanggung jawab lain atau perusahan-
perusahaan lain dengan industri yang sama. kinerja dari satu kantor cabang penjualan
dapat dibandingkan dengan kinerja dari kantor cabang penjualan lainnya.
d. Keterbatasan standar
Varians antara kinerja aktual dan standar adalah bermakna hanya jika diturunkan dari
standar yang valid. Walaupun sangat mudah mengacu pada varians yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan, kata-kata ini mengimplikasikan bahwa
standar adalah ukuran yang andal mengenai bagaimana kinerja yang seharusnya.
Bahkan biaya standar mungkin bukan merupakan estimasi yang akurat mengenai
berapa biaya yang seharusnya dalam situasi tersebut. Situasi ini dapat karena salah
satu atau kedua alasan: (a) standar tersebut tidak ditetapkan dengan selayaknya, (b)
walaupun standar tersebut ditetapkan secara layak dalam kondisi yang ada pada waktu
itu.
4. Sistem Biaya Penuh
Jika perusahaan memiliki sistem biaya penuh, baik biaya overhead variabel maupun
tetap dimasukkan dalam persediaan pada biaya standar perunit. Jika persediaan akhir
lebih tinggi dibandingkan dengan persediaan awal, sebagian dari biaya overhead tetap
yang terjadi di periode tersebut tetap akan tinggal di perusahaan dan bukannya mengalir
ke harga pokok penjualan. Sebaliknya, jika saldo persediaan turun selama periode
tersebut, lebih banyak biaya overhead tetap yang dilepaskan ke hargapokok penjualan
dibandingkan dengan jumlah aktual yang terjadi dalam periode tersebut. Hal yang penting
bahwa varians produksi seharusnya dikaitkan dengan volume produksi, bukan dengan
volume penjualan.
5. Jumlah Rincian
Menurut Kreitner dan Kinicki dalam Wibowo (2007, h.352) melihat sasaran evaluasi dan
strategi pendekatannya, yang disebutkan sebagai pendekatan terhadap sifat, prilaku, hasil, dan
kontijensi. Sementara menurut Robbins dalam Wibowo (2007) melihat evaluasi kinerja dalam
ukuran hasil pekerjaan individu, perilaku dan sikap. Pendapat diantara keduanya bersifat saling
melengkapi dan dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Pendekatan sikap
Pendekatan ini menyangkut penilaian terhadap sifat atau karakteristik individu. Sifat
biasanya diukur dalam bentuk inisiatif, kecepatan membuat keputusan, dan ketergantungan.
Meskipun pendekatan sifat sangat luas dipergunakan oleh manajer, pada umumnya
dipertimbangkan oleh para ahli sebagai yang paling rendah. Penilaian sifat kurang sempurna
karena relatif bermuka ganda terhadap kinerja aktual.
Masalah dalam pendekatan prilaku menunjukan bagaimana orang berprilaku, dan bukan
tentang kepribadiannya. Kemampuan orang untuk bertahan meningkat apabila penilaian kinerja
didukung oleh tingkat prilaku kinerja. Dan banyak hal sulit untuk mengidentifikasi hasil spesifik
yang dapat dihubungkan dengan tindakan pekerja. Hal tersebut benar terutama apabila
penugasan individu pekerja merupakan bagian dari usaha kelompok.
Kinerja kelompok mungkin siap dievaluasi, tetapi kontribusi masing-masing anggota sulit
atau tidak mungkin diidentifikasikan dengan jelas. Dalam hal seperti ini tidak biasa bagi
manajemen mengevaluasi perilaku pekerja. Perilaku seorang plant manager yang dapat
digunakan untuk evaluasi kinerja adalah ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan bulanan
atau gaya kepemimpinan yang ditunjukkan. Perilaku seorang tenaga penjualan di tunjukan oleh
rata-rata jumlah kontak telepon perhari atau jumlah hari sakit yang dipergunakan dalam setahun.
c) Pendekatan hasil
d) Pendekatan kontijensi
Pendekatan sifat, prilaku, dan hasil cocok untuk dipergunakan tergantung pada kebutuhan
situasi tertentu. Oleh kaena itu diusulkan pendekatan kontijensi yang selalu dicocokkan dengan
situasi tertentu yang sedang berkembang. Namun demikian, pendekatan sikap cocok ketika harus
membut keputusan promosi untuk calon yang mempunyai pekerjaan yang tidak sama. Sementara
itu, pendekatan hasil dibatasi oleh kegagalannya menjelaskan mengapa tujuan penilai tidak
tercapai. Secara keseluruhan, pendekatan prilaku muncul sebagai yang terkuat, tetapi tergantung
pada situasi, seperti ketika pekerja dengan pekerjaan yang tidak sama dievaluasi untuk promosi.
2.3 Informasi yang digunakan dalam pengendalian
2.4 Sistem Pengukuran Kinerja
2.5 Pengendalian Interaktif
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR ISI
Blogger (04 Januari 2016) “EVALUASI KINERJA”. Diakses pada Minggu 18 April 2021 pukul
14.26 Wita, dari http://niaagustina34.blogspot.com/2016/01/evaluasi-kinerja_4.html?m=1
Isni http://ilmusospolek.blogspot.com/2019/09/sistem-pengukuran-kinerja.html?m=1
Fjkjh https://dwikarahmatillah.blogspot.com/2019/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html?
m=1#:~:text=Pengendalian%20interaktif%20mengingatkan%20manajemen%20terhadap,pesat
%20dengan%20memikirkan%20strategi%20baru.
Evaluasi kinerja adalah suatu
metode dan proses penilaian
dan pelaksanaan
tugas seseorang atau
sekelompok orang atau unit-
unit kerja dalam satu
perusahaan
atau organisasi sesuai dengan
standar kinerja atau tujuan yang
ditetapkan lebih dahulu.
Kinerja keuangan perusahaan
berkaitan erat dengan
pengukuran dan penilaian
kinerja.
Analisis Evaluasi Kinerja
Keuangan
Kinerja keuangan dapat dinilai
dengan beberapa alat analisis.
Berdasarkan tekniknya
menurut Jumingan (2006),
analisis keuangan dapat
dibedakan menjadi:
a. Analisis perbandingan
laporan keuangan
Teknik analisis dengan cara
membandingkan laporan
keuangan dua periode atau
lebih dengan menunjukkan
perubahan, baik dalam jumlah
(absolut) maupun dalam
persentase (relatif).
b. Analisis tren (tendesi posisi)
Teknik analisis untuk
mengetahui tendensi keadaan
keuangan apakah menunjukkan
kenaikan atau penurunan.