Anda di halaman 1dari 10

Akuntansi

Manajemen
Lingkungan
Let’s play!
Ni Wayan Rimayani C30118007
Tri Utari Madao C30118008
Samsu Alam Timbang C30118042
Prycillia Gebriella C30118058
Radi Sastra Miftah C30118082
Dendi Riandi C30118184
Teguh Setiawan C30117362

Kelompok
VI
Play!
Alokasi Biaya yang disebabkan
Home Pertimbangan Pengaruh
Lingkungan Keuangan dalam Investasi
Environmental of Cost Quality Triple Bottom Line

Pengungkapan Triple
Definisi Biaya Lingkungan Bottom Line

Lebih Dari Sekedar Profit

Strategi Pertanggung
Go!! Jawaban Lingkungan
Environmental of Cost Quality
Kepedulian akan pentingnya perusahaan memperhatikan dampak lingkungan dalam aktivitas industri,
mendorong munculnya banyak peraturan yang mewajibkan perusahaan untuk melakukan pengelolaan
atas dampak yang dihasilkan dari kegiatan produksi.
Ekoefisiensi merupakan suatu konsep yang bertujuan untuk menyatukan antara tujuan bisnis perusahaan
dengan menyelesaikan berbagai permasalahan terkait kinerja ekologi dan ekonomi dapat dan sudah
seharusnya saling melengkapi. Kedua, peningkatan kinerja lingkungan seharusnya tidak lagi dipandang
hanya sebagai amal dan untuk nama baik, tetapi juga sebagai suatu persaingan (competitiveness). Ketiga,
ekoefisiensi adalah suatu pelengkap dan pendukung pengembangan yang berkesinambungan
(sustainable development). Pengembangan yang berkesinambungan didefinisikan sebagai
pengembangan yang memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa mengurangi kemampuan generasi masa depan
untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

Back
Back

Definisi Biaya Lingkungan


biaya lingkungan adalah biaya yang dikeluarkan karena kualitas
lingkungan yang buruk ada atau mungkin ada. Dengan demikian, biaya
lingkungan berkaitan dengan penciptaan, deteksi, perbaikan, dan
pencegahan degradasi lingkungan. Dengan definisi ini, biaya
lingkungan dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori, yaitu:

Biaya Pencegahan Biaya Deteksi Lingkungan Biaya Kegagalan Internal Biaya Kegagalan
Lingkungan (environmental detection Lingkungan Eksternal Lingkungan
(environmental costs) (environmental internal (environmental external
prevention costs) failure costs) failure)
Back

Triple Bottom
Line

Perusahaan tersebut harus memperhatikan “3P”. Selain mengejar keuntungan


(profit), perusahaan juga harus memperhatikan dan terlibat pada pemenuhan
kesejahteraan masyarakat (people) dan turut berkontribusi aktif dalam menjaga
kelestarian lingkungan (planet).
Pengungkapan Triple Bottom Line

Dalam era globalisasi peursahaan tidak hanya mementingkan aspek ekonomi saja, tetapi harus
memperhatikan aspek sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, setiap perusahaan berusaha untuk
memenuhi kegiatan yang berkaitan dengan memperhatikan kepentingan sosial dan lingkungan.
Selanjutnya, konsep ini dikembangkan seperti penelitian Zu (2009) dalam Sandra (2011)
mengungkapkan tentang teori triple bottom line dengan tiga aspek utama yaitu: ekonomis, sosial
dan lingkungan. Triple bottom line menangkap spektrum yang lebih luas dari nilai-nilai dan
kriteria untuk mengukur kesuksesan organisasi yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial.
Konsep disampaikan oleh Solihin (2008) menyatakan bahwa pengenalan konsep sustainability
development memberidampak besar kepada perkembangan konsep triple bottom line selanjutnya.

Back
Triple Bottom Line: Lebih Dari Sekedar Profit

Fenomena nasional dan internasional ini mengimplikasikan dengan jelas bahwa perusahaan masa
kini tidak bisa sekadar memperhatikan profit lagi. John Elkington tahun 1988 memperkenalkan
konsep Triple Bottom Line (TBL atau 3BL). Atau juga 3P – People, Planet and Profit. Singkat
kata, ketiganya merupakan pilar yang mengukur nilai kesuksesan suatu perusahaan dengan tiga
kriteria: ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Konsep TBL mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan kepentingan
stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari kegiatan yang dilakukan
perusahaan) daripada kepentingan shareholder (pemegang saham). Tidak dapat diingkari, masih
banyak perusahaan yang melihat program ini sebagai suatu program yang menghabiskan banyak
biaya dan merugikan. Bahkan, beberapa perusahaan menerapkan program ini karena “terpaksa”
untuk mengantisipasi penolakan dari masyarakat dan lingkungan sekitar perusahaan.

Back
Strategi Akuntansi PertanggungJawaban Lingkungan

Menurut Boer, Curtin, &


Hoyt (1998), terdapat tiga
strategi untuk mengelola
biaya lingkungan, yaitu:

End of pipe strategy Process improvement strategy Prevention strategy

Back
Thanks
Every small action counts. Let’s
protect the environment together!

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai