Anda di halaman 1dari 16

AKUNTANSI MANAJEMEN

Keputusan Investasi Modal

Dosen: Gede Ngurah Indra Arya Aditya, S.E., M.Si., BKP


Oleh: Kelompok 9
Nama Anggota:

Ni Putu Rika Paradita Andini (119211259 )

Komang Ayu Okantari Purnama Dewi (119211260)

I Dewa Ayu Prami Dewi ( 119211309)

Ni Made Ayu Dwi Kusumardani (119211312)

Putu Wahyu Cahyani Putri ( 119211313)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah Akuntansi Manajemen yang berjudul Keputusan
Investasi Modal dengan baik. Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas kami ini sehingga kami dapat
menyelesaikannya dengan tepat waktu. Kami berharap semoga makalah kami ini dapat menjadi
bacaan yang bermanfaat, dapat menjadi literatur tambahan bagi para pembaca.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini. Maka dari itu, kami mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari
pembaca makalah ini untuk lebih menyempurnakannya lagi.

Denpasar, 19 Mei 2021

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR………………………………………………………………...............i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….....ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………….....1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………....1

1.3 Tujuan dan Kegunaan…………………………………………………………………......2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………......3

2.1 Pengertian Keputusan Investasi Modal…………………………………………………… 3

2.2 Keputusan Investasi Modal, dan Perbedaan antara Keputusan Investasi Modal Independen
dan Mutually Exclusive ………………………………………………….................................4

2.3 Analisis Net Present Value untuk Keputusan Investasi Modal yang melibatkan Proyek
Independen ………………........................................................................................................7

2.4 Perhitungan Payback Period dan Accounting Rate Of Return Untuk Suatu Alternatif
Investasi, dan Peran Masing-masing Dalam Keputusan Investasi Modal……………………..8

2.5. Penggunaan Internal Rate Of Return Untuk  Menilai  Keberterimaan Suatu

ProyekIndependen……………………………………………………………………………11

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………… 12

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………... .12

3.2 Saran………………………………………………………………………………….......12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi sering kali dihadapkan dengan peluang (kebutuhan) untuk melakukan
investasi dalam aktiva atau proyek yang mencerminkan komitmen jangka panjang, sistem
produksi baru, pabrik baru, peralatan baru, serta pengembangan produk baru adalah contoh dari
aktiva dan proyek untuk kategori ini. Peluang investasi inilah yang sering dihadapi oleh seorang
manajemen karena manajemen sebagai puncak kepemimpinan dan merupakan otak dari suatu
perusahaan atau organisasi harus mengambil suatu keputusan baik itu keputusan jangka panjang
maupun keputusan jangka pendek untuk mencapai tujuan dari manajemen yaitu berorientasi pada
keuntungan. Khususnya pada investasi modal dalam aktiva untuk jangka panjang seperti
keputusan untuk melakukan investasi dalam pabrik baru atau keputusan akan melakukan
investasi dalam sistem manufaktur yang fleksibel atau tetap dengan sistem manufaktur
tradisional yang lama, hal-hal seperti inilah yang harus diperhitungkan dan diputuskan oleh
seorang manajer.

Berkaitan dengan keputusan investasi modal, manajer dihadapkan pada masalah utama
yaitu ketidakpastian. Bagaimana manajemen bisa mengambil keputusan yang tepat sehingga visi
dan misi perusahaan khususnya orientasi pada keuntungan dapat tercapai. Hal inilah yang
mendorong penulis untuk membahas tentang bagaimana manajemen harus mengambil keputusan
untuk mencapai tujuan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang penulis buat untuk menyusun makalah ini adalah :
1.      Apa itu Keputusan Investasi Modal?
2.      Apa itu Keputusan Investasi Modal, dan Perbedaan antara Keputusan Investasi Modal
Independen dan Mutually Exclusive?
3.      Apa itu Analisis Net Present Value untuk Keputusan Investasi Modal yang melibatkan
Proyek Independen?
4.   Apa itu Perhitungan Payback Period dan Accounting Rate Of Return Untuk Suatu
Alternatif Investasi, dan Peran Masing-masing Dalam Keputusan Investasi Modal?

1
5. Apa itu Penggunaan Internal Rate Of Return Untuk  Menilai  Keberterimaan Suatu
Proyek Independen?
1.3 Tujuan dan Kegunaan
1.3.1 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa itu Keputusan Investasi Modal.
2. Untuk Keputusan Investasi Modal, dan Perbedaan antara Keputusan Investasi Modal
Independen dan Mutually Exclusive.
3. Untuk Mengetahui Analisis Net Present Value untuk Keputusan Investasi Modal yang
melibatkan Proyek Independen.
4. Untuk Mengetahui Perhitungan Payback Period dan Accounting Rate Of Return Untuk
Suatu Alternatif Investasi, dan Peran Masing-masing Dalam Keputusan Investasi Modal.
5. Untuk Mengetahui Penggunaan Internal Rate Of Return
Untuk  Menilai  Keberterimaan Suatu Proyek Independen.
1.3.2 Kegunaan
1. Sebagai bahan studi dan tambahan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Dahani Dahanai Buntok.
2. Sebagai masukan bagi kalangan akademis untuk memahami seperti apa keputusan
investasi modal.
3. Untuk memperkaya wawasan ilmu ilmiah dalam disiplin ilmu yang penulis tekuni serta
mengaplikasikannya secara kontekstual dan tekstual.
4.  Menambah pengalaman dan pegetahuan bagi mahasiswa.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Keputusan Investasi Modal
Keputusan investasi adalah kebijakan manajemen dalam menggunakan dana perusahaan
yang ada pada sebuah aset yang diharapkan akan memberikan keuntungan dimasa yang akan
datang. Keputusan investasi modal berhubungan dengan proses perencanaan, penentuan tujuan
dan prioritas, pengaturan pembiayaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aset
jangka panjang. Karena keputusan investasi modal menempatkan sebagian sumber daya
perusahaan pada resiko, sehingga keputusan investasi modal adalah keputusan yang amat penting
yang diambil oleh para manajer.
Proses pengambilan keputusan investasi modal umumnya juga sering disebut
dengan Capital Budgeting. Capital budgeting merupakan proses perencanaan serta pengambilan
keputusan yang berhubungan dengan pengeluaran dana yang return atau masa kembalinya dalam
waktu yang relatif panjang.
Menurut Sutrisno [2007:121-122], sebuah perencanaan kebijakan investasi
mempertimbangkan hal-hal seperti ini:

 Dana perusahaan yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka waktu yang panjang.
Perusahaan harus menunggu dalam tempo yang panjang untuk mendapatkan dana
tersebut kembali beserta return yang diinginkan.
 Dana perusahaan yang dikeluarkan dalam investasi nominalnya sangat besar.
 Keputusan investasi perusahaan mengharapkan keuntungan pada masa yang akan datang.
Kesalahan perhitungan bisa menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
 Keputusan investasi akan berdampak jangka panjang bagi perusahaan. Kesalahan
pengambilan keputusan akan berakibat buruk dalam jangka panjang. Tidak bisa
diperbaiki tanpa munculnya kerugian yang sangat besar.

Keputusan investasi modal sering kali berkaitan dengan masalah investasi dalam aktiva
modal jangka panjang. Pada umumnya investasi modal yang baik akan menghasilkan kembali
modal awal sepanjang umurnya dan pada saat yang sama menghasilkan pengembalian yang
cukup atas investasi awal. Jadi salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu

3
investasi modal akan menghasilkan kembali sumber daya awalnya atau tidak, dan memberikan
pengembalian yang wajar.
Keputusan Investasi Menurut Para Ahli :

1.      Menurut Sutrisno (2012:5) keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer


keuangan harus mengalokasikan dana kedalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat
mendatangkan keuntungan dimasa yang akan datang.

2.      Menurut Sudana (2011:3) keputusan investasi adalah keputusan keuangan tentang aktiva
yang harus dibeli perusahaan.

3.      Menurut Harmono (2011:9) menjelaskan bahwa keputusan investasi merupakan kebijakan


penting dari kedua kebijakan lain dalam manajemen keuangan, yaitu keputusan pendanaan dan
kebijakan deviden. Investasi modal sebagai aspek utuma kebijakan manajemen keuangan karena
investasi adalah bentuk alokasi modal yang realisasinya harus menghasilkan manfaat atau
kaeuntungan dimasa yang akan datang.

          Dari beberapa pengertian keputusan investasi menurut para ahli, maka dapat disimpulkan
bahwa keputusan investasi adalah keputusan mengalokasikan dana kedalam bentuk-bentuk
investasi yang akan menghasilkan keuntungan dimasa yang akan datang.

          Secara umum Keputusan Investasi Modal yaitu keputusan yang berkaitan dengan
perencanaan, penetapan laporan dan prioritas-prioritas, mengatur pendanaan dan penggunaan
kriteria untuk memilih aktiva jangka panjang. Proses pengambilan keputusan investasi ini
disebut anggaran modal atau capital budgeting.

          Investasi modal digunakan untuk menjelaskan rencana manajer untuk mengeluarkan dana
dalam jumlah besar untuk membiayai proyek-proyek yang memiliki implikasi jangka panjang.
Investasi tidak hanya mencangkup penanaman dana, tetapi pembelian barang dagangan dan
peralatan merupakan investasi.

2.2 Keputusan Investasi Modal, dan Perbedaan antara Keputusan Investasi Modal
Independen dan Mutually Exclusive.
Keputusan investasi modal (capital investmen decisions) berkaitan dengan proses
perencanaan, penetapan tujuan, dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria

4
tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena keputusan investasi modal menmpatkan
sebagian sumber daya perusahaan pada resiko, sehingga keputusan investasi modal adalah
keputusan yang amat penting yang diambil oleh para manajer. Proses pengambilan keputusan
investasi modal sering kali desebut sebagai penganggaran modal (capital budgeting). Jenis dari
pengaggaran modal itu sendiri ada dua, yaitu;

a) Proyek Independen (Independent project)  Adalah proyek investasi modal yang tidak
berkaitan satu dengan yang lainnya. Jadi apabila ada proyek yang diterima atau ditolak tidak
akan berpengaruh terhadap protek yang lainnya.
b) Proyek Saling Eksklusif (Mutualy exclusive project) Proyek ini mengharuskan perusahaan
untuk memilih salah satu alternatif yang saling bersaing untuk menyediakan jasa dasar yang
sama. Penerimaan salah satu protek akan menghalangi proyek lainnya.

Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer harus mengestimasi jumlah
dan waktu arus kas, menilai resiko investasi, dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap
laba perusahaan. Para manajer juga harus menetapkan tujuan dan prioritas dari investasi modal
serta harus mengidentifikasi beberapa kriteria dasar atas penerimaan dan penolakan investasi
yang diusulkan. Ada beberapa metoda yang digunakan oleh manajer untuk menunjukan mana
proyek yang harus diterima dan mana yang harus ditolak, diantaranya adalah metoda non-
diskonto dan metoda diskonto.  

A. Model Non-Diskonto
Model non diskonto adalah model yang mengabaikan nilai waktu dari uang.
1. Perioda Pengembalian
Perioda pengembalian (payback periods) adalah waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk
memperoleh kembali investasi awalnya.
Apabila arus kas dari suatu proyek diasumsikan tetap jumlahnya, maka rumus berikut dapat
digunakan:
Perioda pengembalian = Investasi semula / Arus Kas Tahunan  
Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya maka perioda pengembalian dihitung
dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu ketika investasi awal diperoleh
kembali. Salah satu cara untuk menggunakan perioda pengembalian adalah dengan
menetapkan suatu perioda pengembalian maksimum pada seluruh proyek dan menolak
setiap proyek yang melewati tingkat ini. Dan perioda pengembalian ini dapat digunakan

5
sebagai ukuran dari resiko, dengan pengertian bahwa semakin lama suatu proyek
menghasilkan uang semakin beresiko proyek tersebut.
Perioda pengembalian dapat digunakan untuk memilih alternatif-alternatif yang saling
bersaing. Menurut pendekatan ini, investasi dengan perioda pengembalian terpendek lebih
disukai dari pada investasi dengan periode pengembalian yang lebih panjang. Berikut adalah
beberapa hal yang dapat diambil oleh para manajer dengan menggunakan metoda non
diskonto perioda pengembalian:
 Membantu mengendalikan resiko yang berhubungan dengan ketidakpastian arus kas masa
depan.
 Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas perusahaan.
 Membantu mengendalikan resiko keuangan.
 Membantu mengandalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja.

Namun, penggunaan perioda pengembalian kurang dapat dipertahankan karena ukuran ini
memiliki dua kelemahan utama, yaitu;

a) Mengabaikan kinerja investasi yang melewati perioda pengembalian


b) Mengabaikan nilai waktu uang.
2. Tingkat Pengembalian Akuntansi
Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model non diskonto kedua yang umum digunakan. Tingkat
pengembalian akuntansi mengukur pengembalian atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus
kas proyek.
Rumus perhitungan tingkat pengembalian akuntansi adalah sebagai berikut : Tingkat pengembalian
akuntansi : Laba rata-rata/Investasi awal atau rata-rata Investasi rata-rata : (Investasi awal + Nilai
Sisa)/2
B. Model Diskonto Model ini secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang dan
memasukan konsep diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar.
- Nilai Bersih Sekarang (Nev Present Value/NPV)
 Adalah selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang
berhubungan dengan suatu proyek .

NPV = [(ΣCFt/(1+i)t] –I

6
= [ΣCFtdft] – I

= P –I

Dimana,

I : Nilai Sekarang dari biaya proyek

CFt : Arus kas masuk yang diterima dalam perioda t , dengan t= 1

n : Umur manfaat proyek

i : tingkat pengembalian yang diperlukan (required rate of return), yaitu adalah tingkat
pengembalian minimum yang dapat diterima, hal itu juga disebut sebagai tingkat diskonto,
tingkat rintangan, atau tingkat batas, dan biaya modal.

t : Perioda waktu

P : Nilai sekarang dari arus kas masuk proyek di masa depan.

Nilai NPV positif menandakan bahwa:

a. Investasi awal telah tertutupi


b. Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi
c. Pengembalian yang melebihi (1) dan (2) telah diterima.

Jadi jika NPV lebih besar dari pada nol maka investasi itu menguntungkan dan dapat
diterima. Begitu sebaliknya apabila kurang dari nol.

2.3  Analisis Net Present Value Untuk Keputusan Investasi Modal Yang Melibatkan
Proyek Independen

         Nilai sekarang bersih (Net Present Value – NPV) adalah perbedaan antara nilai sekarang
aliran kas masa depan dan pengeluaran investasi awal (initial investment outlay). Untuk
menggunakan model ini, suatu tingkat kembalian yang disyaratkan (required rate of return)
harus diidentifikasi, yang biasanya berupa biaya modal (cost of capital). Metode NVP
menggunakan required rate of return untuk menghitung nilai sekarang aliran kas masuk dan
keluar suatu proyek. Jika nilai sekarang aliran masuk lebih besar dari nilai sekarang aliran keluar,

7
maka nilai sekarang bersih (NVP-nya) lebih besar dari nol, dengan kata lain proyek tersebut
menguntungkan (profitable).jika NPV kurang dari nol, maka proyek tersebut akan
menguntungkan dan seharusnya ditolak.

2.4 Perhitungan Payback Period dan Accounting Rate Of Return Untuk Suatu Alternatif
Investasi, dan Peran Masing-masing Dalam Keputusan Investasi Modal.

         Manajer membuat keputusan investasi modal dengan menggunakan modal formal untuk
memutuskan apakah akan menerima atau menolak proyek yang diusulkan. Model-model
keputusan ini diklasifikasikan sebagai nondiscounting dan discounting, tergantung apakah model
tersebut juga mengajukan pertanyaan mengenai nilai waktu uang. Ada dua model nondiscounting
: payback period dan accounting rate of return.

         Payback period adalah waktu yang diperlukan perusahaan untuk menutup kembali investasi
awalnya. Untuk aliran kas yang konstan jumlahnya sama untuk tiap tahun, payback period
dihitung dengan membagi investasi dengan aliran kas tahunan (annual cash flow). Untuk aliran
kas yang tidak konstan, aliran kas dijumlah hingga investasi tertutup kembali. Jika hanya
sebagian dari satu tahun yang diperlukan (kurang dari satu tahun), maka di asumsikan aliran kas
terjadi secara konstan dalam tiap tahunnya. Payback period mengabaikan nilai waktu uang dan
profitabilitas proyek karena metode ini tidak mempertimbangkan aliran kas masuk yang terjadi
diluar waktu pengembalian (payback period). Bagaimanapun juga, metode ini memberikan
beberapa informasi berguna. Payback period berguna dalam menilai dan mengendalikan resiko,
meminimalkan dampak sebuah investasi pada likuidisan suatu perusahaan, dan mengendalikan
resiko obsolescence (kadaluarsa).

         Accounting rate of return (tingkat kembalian akuntansi) dihitung dengan membagi laba
rata-rata yang diharapkan dari suatu investasi dengan investasi rata-rata atau investasi yang
sebenarnya. Tidak seperti payback period, metode ini memprtimbangkan profitabilitas suatu
proyek. Akan tetapi, metode ini mengabaikan nilai waktu uang. Payback period mungkin
berguna bagi manajer untuk menyeleksi (melakukan screening) investasi baru untuk menjamin
bahwa rasio akuntansi tertentu tidak menerima dampak buruk dari investasi tersebut khususnya
rasio akuntansi yang dapat dimonitor untuk menjamin kesesuaian dengan perjanjian utang (debt
covenants).

8
2.4.1.   Payback Period

         Salah satu dari model tanpa diskonto ialah model payback period. Payback period adalah
waktu yang disyaratkan bagi perusahaan dalam menutup investasi yang dikeluarkan. Sebagai
contoh apabila perusahaan dalam menutup investasi sebesar          Rp. 100.000.000,- dan setiap
tahun mampu menghasilkan kas masuk Rp. 50.000.000,- itu berarti investasi tersebut
mempunyai payback period 2 tahun.

         Perhitungan payback period apabila kas masuk dari tahun ke tahun sama dapat
dipergunakan formula sebagai berikut.

Payback period = investasi/kas masuk tahunan

Apabila kas masuk tahunan tidak sama besarnya payback period dapat dihitung dengan cara
menghitung lamanya investasi terhadap dana kas masuk yang diperoleh untuk memperjelas
masalah ini, diberikan contoh perhitungan sebagai berikut:

Diasumsikan sebuah perusahaan melakukan investasi sebesar        Rp. 100.000.000,- dengan


masa investasi 5 tahun.

Taksiran aliran kas masuk selama 5 tahun adalah :

tahun                                          aliran kas masuk

   1                                              Rp. 25.000.000,-

   2                                              Rp. 30.000.000,-

   3                                              Rp. 40.000.000,-

   4                                              Rp. 40.000.000,-

   5                                              Rp. 50.000.000,-

Payback period investasi ini dihitung sebagai berikut :

Investasi yang belum

9
tahun Tertutup (awal tahun) aliran kas masuk

   1 Rp. 100.000.000,- Rp. 25.000.000,-

   2 Rp.   75.000.000,- Rp. 30.000.000,-

   3 Rp.   45.000.000,- Rp. 40.000.000,-

   4 Rp.     5.000.000,- Rp. 40.000.000,-

   5                  - Rp. 40.000.000,-

Jadi investasi itu tertutup selama 3,125 tahun (3 tahun + 5/40 x 1 tahun) karena (selama 3
tahun kas masuk hanya sebesar  Rp. 95.000.000,- (Rp. 25.000.000,- + Rp. 30.000.000,- Rp.
40.000.000,-) sehingga pada tahun ke 4 masih diperlukan tambahan Rp. 5.000.000,- untuk
menutup investasi Rp. 5.000.000,-  tersebut hanya memerlukan waktu 0,125 tahun atau 1,5
tahun.

         2.4.2 Accounting Rate of Return (ARR)

             Accounting Rate of Return adalah model kedua yang umum dipakai dalam model


diskonto.

Formula model ini adalah sebagai berikut :

Accounting rate of return = laba rata-rata/investasi rata-rata

Yang dimaksud dengan laba di atas adalah laba akuntansi yaitu laba bersih yang
berasal dari laporan rugi laba, laba ini tidak sama dengan aliran kas masuk. Sedangkan investasi
rata-rata adalah nilai investasi ditambah dengan nilai sisa dibagi dua atau(I + s)/2, dimana I
adalah investasi dan S adalah nilai sisa.

10
Menurut model ini Accounting Rate of Return yang dinyatakan dalam persentase
harus besar, investasi yang baik adalah yang menghasilkan ARR yang besar. Suatu usulan
investasi akan diterima apabila memenuhi target ARR tertentu yang telah ditentukan.

Untuk lebih jelas tentang model ini diberikan contoh sebagai berikut :

Suatu investasi dalam sebuah mesin memerlukan dana sebesar Rp.1.500.000.000,- dan
diperkirakan berumur 5 tahun dengan taksiran aliran kas masuk bersih Rp.
500.000.000,pertahun. Pada akhir masa operasi mesin tersebut mempunyai nilai sisa Rp.
250.000.000,-. Mesin disusut secara garis lurus selama 5 tahun. Perhitungan Accounting Rate of
Return dari contoh tersebut adalah :

Laba rata-rata = Rp. 500.000.000,- - Rp. 250.000.000,-

= Rp. 250.000.000,-

Investasi rata-rata =

= Rp. 625.000.000,-

Rp. 1.500.000.000,-  -  Rp. 250.000.000,- 2

ARR = Rp. 250.000.000,-/Rp. 625.000.000,- x 100% = 40%

2.5. Penggunaan Internal Rate Of Return Untuk  Menilai  Keberterimaan Suatu Proyek


Independen.

         Tingkat kembalian internal (internal rate of return – IRR) dihitung dengan mencari tingkat
bunga (interest rate) yang menghubungkan nilai sekarang aliran kas masuk proyek dengan nilai
sekarang aliran kas keluar proyek. Apabila IRR lebih besar daripada required rate of return  (kos
modal), proyek tersebut dapat diterima, sedangkan apabila IRR kurang dari required rate of
return  maka proyek tersebut seharusnya ditolak.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan isi pada makalah ini, dapat disimpulkan bahwa Keputusan Investasi Modal
adalah keputusan yang mencakup perencanaan, penetapan laporan dan prioritas-prioritas  dan
mengatur pendanaan dan penggunaan kriteria untuk memilih aktiva jangka panjang. Serta proses
pengambilan keputusan investasi ini disebut dengan anggaran modal atau capital budgeting. Di
dalam Keputusan Investasi Modal seorang manajer dapat memutuskan melakukan investasi
modal dengan model-model keputusan yang diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu,
model nondiscounting (payback period dan accounting rate of return) dan discounting.

Sedangkan untuk mengambil keputusan investasi secara independen dapat menggunakan


Analisis Net Present Value untuk mengetahui tingkat kembalian yang disyaratkan (required rate
of return) yang harus diidentifikasi, yang mana biasanya merupakan kost modal (cost of capital).
Dalam penggunaan IRR apabila lebih besar daripada required rate of return, proyek tersebut
dapat diterima, sedangkan apabila IRR kurang dari required rate of return maka proyek tersebut
seharusnya ditolak.

3.2 Saran

Untuk melakukan Keputusan Investasi Modal sebaiknya perusahaan atau organisasi


dalam mengambil keputusan sebaiknya menggunakan dan memperhatikan beberapa alternatif
pilihan dan harus diputuskan secara hati-hati karena investasi tersebut melibatkan penggunaan
sumber daya yang besar dan mempunyai dampak jangka panjang.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://nichonotes.blogspot.com/2017/11/keputusan-investasi-adalah-
modal.html#:~:text=Proses%20pengambilan%20keputusan%20investasi
%20modal,Lebih%20dari%20satu%20tahun%20buku.

http://akuntansiuny.blogspot.com/2011/02/jenis-jenis-keputusan-investasi-modal.html

https://itsnasha.blogspot.com/2019/04/makalah-keputusan-investasi-modal.html

iii

Anda mungkin juga menyukai