ID
Kelompok 8 :
1. Desta Verantika 2011031085
2. Maharani Dewi 2011031086
3. Irene Aprilia N.M 2011031087
4. Mareta Deswana P 2011031088
5. Ginta Roka Andara 2011031089
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan pada kita semua sehingga
penyusun dapat menyelesaikan penyusunan. Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih
atas bantuan dan dukungan kepada penulis.
Penulis mengharapkan Laporan ini yang berjudul “Analisis Capital Budgeting Pada Start Up
Improve Skill.Id”. dapat menjadi pengetahuan dan wawasan baru bagi pembaca.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari banyak pihak sangat Penulis harapkan untuk kesempurnaan Laporan ini.
Penulis
II
DAFTAR ISI
III
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang mana dalam periode pengembalian dana tersebut sudah lebih dari satu tahun. Pada
prinsipnya, keputusan investor untuk berinvestasi di perusahaan baru harus dibuat
sesuai dengan apakah investasi tersebut meningkatkan kekayaan pemegang saham
perusahaan. Sebagai contoh, net present value (NPV) menentukan proses obyektif agar
perusahaan dapat menilai investasi untuk membuat investasi modal baru yang
diharapkan. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional tidak akan terlepas
dari masalah pemenuhan kebutuhan dana untuk pembiayaan. Faktor ketersediaan dana
harus terpenuhi dengan baik agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Fakta tidak selalu
sejalan dengan harapan. Dana yang diambil dari internal perusahaan sering tidak dapat
mencukupi sehingga diperlukan usaha untuk mencari sumber tambahan dari eksternal.
Bagaimana hasil analisis capital budgeting yang digunakan dalam penelitian ini?
Untuk mengetahui hasil analisis hasil dari perhitungan menggunakan metode capital
pengetahuan dan wawasan mengenai teknik apa saja yang digunakan dalam
2. Bagi investor/calon investor, hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat
bagi investor yang ingin menanamkan modalnya pada penawaran umum perdana.
Dengan beracuan pada hasil penelitian ini, diharapkan investor dapat mengambil
2
keputusan dalam berinvestasi agar dapat memilih perusahaan yang tepat untuk
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
2.2.1 Manfaat
4
c. Membantu Perusahaan Membuat Rencana Jangka Panjang
Dalam proses capital budgeting, divisi keuangan umumnya dapat membuat
beberapa opsi pelaksanaan proyek sekaligus, mulai dari jangka pendek
hingga proyek jangka terpanjang. Sebelum menyetujui pendanaan sebuah
proyek, umumnya divisi keuangan akan memprediksi terlebih dulu
kebutuhan keuangan dalam jangka minimal 1 tahun.
d. Menunjukkan Sisi Keuntungan Proyek Kepada Investor
Bagi perusahaan dengan pendanaan dari investor, capital budgeting adalah
proses yang menguntungkan. Selain bukti profesionalitas perusahaan,
capital budgeting juga dapat menunjukkan sisi profitabilitas sebuah proyek
berdasarkan data terpercaya.
e. Menghindarkan Proyek dari Oknum
Tidak dapat dipungkiri, proyek perusahaan adalah salah satu kegiatan rawan
mark-up oleh oknum tidak bertanggung jawab. Dengan adanya capital
budgeting, Anda dapat menghindarkan potensi pelanggaran oleh para
penanggung jawab proyek di perusahaan. Sehingga dana perusahaan dapat
dimanfaatkan dengan seefektif dan seefisien mungkin, tanpa adanya tindak
korupsi.
Dalam capital budgeting terdapat metode analisis yang dapat dilakukan sebelum
membuat keputusan. Berikut ini beberapa metode analisis yang umum
dilakukan oleh perusahaan.
a. Net Present Value (NPV)
NPV merupakan salah satu metode analisis capital budgeting yang berguna
agar dapat mengukur nilai profitabilitas rencana investasi proyek dengan
menggunakan faktor nilai waktu dan juga keuangan.
NPV adalah selisih antara present value yang diperoleh dari nilai investasi
yang ditanamkan pada aset saat ini dari penerimaan arus kas yang masuk di
masa yang akan datang. Yang perlu diingat, aturan dasar pada investasi
adalah menerima proyek apabila nilai NPV nya di atas angka nol. Hal ini
disebut sebagai NPV Rule. Para pajak sepakat bahwa ada kelebihan dan
kelemahan pada penggunaan keuntungan pada metode ini.
5
Selain pengaplikasiannya yang sederhana dan penggunaan nilai uang dalam
menghitung nilai sesuai dengan arus kas membuat sebuah gambaran yang
jelas tentang profitabilitas proyek yang lebih riil.
b. Internal Rate of Return (IRR)
Para ahli sepakat bahwa metode IRR merupakan suatu cara lain dalam
mengevaluasi profitabilitas rencana investasi dengan cara menghitung nilai
uang. IRR sendiri memiliki artian discount rate atau faktor pendiskontoan
lain yang digunakan untuk mendiskonto seluruh cash inflows dan salvage
value yang jelas menghasilkan banyak jumlah present value yang sama
dalam jumlah investasi yang ada.
Dengan kata lain, IRR mampu menggambarkan persentase keuntungan
serealistis mungkin untuk bisa mendapatkan investasi barang atau modal
proyek yang sudah direncanakan sebelumnya.
Dalam IRR yang dicari adalah nilai discount rate yang bisa memberikan
nilai NPV sama dengan nol. Bila penghitungan IRR lebih besar daripada
cost of capital, maka return yang dihasilkan jelas akan lebih besar dari yang
diharapkan. Dengan nilai return yang besar, maka kemungkinan besar
proyek investasi yang direncanakan pun akan diterima.
Kelebihan dari IRR ini adalah dampak investasi yang akan terlihat secara
jelas dalam suatu perhitungan. Mulai dari arus kas yang masuk, konsep time
value of money, hingga risiko investasi yang akan terjadi di masa yang akan
datang. Sedangkan kelemahannya, IRR menilai kebutuhan berdasarkan cost
of capital, sehingga tidak dapat memberi hasil yang maksimal pada
pemilihan proyek berupa rasio dan kurang mampu memberikan keputusan
yang pasti dan tepat untuk proyek mutually exclusive.
c. Profitability Index (PI)
Pengertian PI itu sendiri adalah rasio dari present value dan cash flow setelah
dilakukan kegiatan investasi awal pada tahun ke 0 dengan jumlah investasi
pada awal tahun ke 0. Sementara, jika nilai PI lebih kecil dari 1, maka proyek
tersebut harus bisa ditolak.
d. Discounted Payback Period (PP)
Metode ini berarti waktu yang dibutuhkan suatu proyek investasi untuk bisa
mengembalikan semua dana yang sudah diinvestasikan dalam proyek yang
6
dimaksud. Cara ini terbilang sederhana untuk melakukan evaluasi apakah
pantas atau tidak proyek investasi dilakukan.
Penghitungan yang digunakan cenderung cepat karena berdasarkan intuisi
umum yang biasa digunakan dalam dunia bisnis. Proyek dengan nilai PP
yang kecil, memungkinkan akan dipilih oleh perusahaan agar dapat
dijalankan. Mengapa? Karena semakin kecil nilai PP, maka akan semakin
kecil pula risiko yang dihadapi terkait kondisi yang tidak menentu di masa
yang akan datang.
e. Average Rate of Return (ARR)
Metode Accounting Rate Return (ARR) mengukur besarnya tingkat
keuntungan dari investasi yang digunakan untuk memperolah keuntungan
tersebut. Keuntungan yang diperhitungkan adalah keuntungan bersih setelah
pajak (earning after tax, EAT).
2.2 Start Up
2.2.1 Pengertian
Startup adalah istilah yang mengacu pada tahap pertama operasi bisnis dari
sebuah perusahaan. Startup adalah sebuah bisnis yang didirikan oleh satu atau
lebih pengusaha yang ingin fokus mengembangkan produk atau layanan yang
diyakini para pendirinya dibuat untuk memenuhi permintaan pasar, sehingga
mereka berusaha membuat bisnis mereka menjadi yang tak tergantikan untuk
pelanggan.
Berakar pada inovasi, startup memiliki tujuan untuk memperbaiki kekurangan
produk yang sudah tercipta atau membuat produk atau layanan yang benar-benar
baru. Perusahaan startup umumnya membutuhkan modal yang besar untuk
menjalankan bisnisnya, namun pendapatan mereka masih tergolong terbatas
sehingga kehadiran investor atau venture capital sangat dibutuhkan.
Startup adalah sebuah bisnis dengan risiko yang sangat tinggi karena kebutuhan
dana yang banyak tidak diimbangi dengan pemasukan yang tinggi juga. Selain
itu, banyak bisnis startup yang belum memiliki model bisnis yang sepenuhnya
berkembang sehingga dinilai sulit untuk maju ke fase bisnis berikutnya.
Di sisi lain, startup juga dapat menjadi lahan kerja yang memiliki peluang besar
untuk belajar dan berinovasi. Modal awal yang dikeluarkan startup umumnya
7
digunakan untuk mengembangkan rencana bisnis dan riset pasar untuk
mengetahui permintaan pasar terhadap produk atau layanan yang mereka buat.
Sementara rencana bisnis yang komprehensif menguraikan pernyataan misi, visi
dan tujuan perusahaan, serta strategi manajemen dan pemasaran.
2.2.2 Karakteristik
8
g. Didominasi teknologi
Istilah startup hanya diperuntukkan bagi perusahaan yang bergerak di
bidang teknologi. Sehingga tidak semua bidang usaha yang menggunakan
internet bisa dijuluki startup.
h. Memakai internet
Dalam perusahaan startup, internet menjadi hal penting yang harus ada.
Karena media internet digunakan untuk mengerjakan dan menciptakan
produk, hingga menjalin komunikasi bisnis. Selain itu, situs web juga
menjadi hal penting dalam startup.
Ada beberapa tipe perusahaan startup yang perlu kamu ketahui untuk dapat
memahami fitur yang dimiliki masing-masing perusahaan startup. Enam tipe
perusahaan startup adalah sebagai berikut.
a. Lifestyle startup
Lifestyle startup dibuat oleh mereka yang memiliki hobi, punya semangat
tinggi untuk mengerjakan passion mereka, dan ingin mencari nafkah dengan
melakukan sesuatu yang mereka sukai. Contoh lifestyle startup adalah
sekolah tari yang dibuat oleh penari yang memiliki impian untuk
mengajarkan orang awam menari dengan lebih baik.
b. Small business startup
Small business startup adalah bisnis skala kecil yang dibuat oleh orang biasa
dengan pembiayaan yang dilakukan oleh mereka sendiri. Bisnis ini lahir dari
keinginan pengusaha untuk memulai bisnis dengan menyediakan modal
yang cukup untuk stabil secara finansial walaupun bisnisnya belum tentu
berkembang pesat. Sehingga bisnis ini tumbuh dengan kecepatan mereka
sendiri, jika pemilik giat memacu bisnisnya maka bisnisnya pun akan lebih
cepat berkembang. Contoh dari small business startup adalah toko
kelontong, penata rambut, tukang roti, atau agen perjalanan wisata.
c. Scalable startup
Scalable startup adalah jenis perusahaan startup yang dapat diskalakan,
seperti perusahaan di ceruk teknologi karena dianggap memiliki potensi
yang besar. Bisnis startup berbasis teknologi umumnya memiliki lebih
9
banyak kemudahan untuk menerima investasi dan tumbuh menjadi
perusahaan berskala internasional.
Scalable startup adalah jenis perusahaan yang membutuhkan riset pasar
menyeluruh untuk mengidentifikasi peluang pasar yang dapat dieksploitasi.
Tipe perusahaan startup ini mempekerjakan orang-orang terbaik dan
mencari investor untuk mengembangkan ide dan skala mereka. Contoh
scalable startup adalah Google, Uber, Facebook, dan Twitter.
d. Social startup
Social startup adalah perusahaan rintisan yang dirancang sebagai sebuah
bisnis yang tidak hanya berorientasi dengan uang tapi juga untuk dapat
berbuat baik bagi orang lain. Social startup adalah perusahaan yang
diciptakan dengan tujuan menggunakan ide utuk menciptakan perubahan
positif. Contoh social startup adalah badan amal dan organisasi nirlaba.
e. Large company startup
Large company startup adalah perusahaan besar yang biasanya memiliki
umur terbatas karena preferensi pelanggan, teknologi dan pesaing yang
berubah seiring dengan berjalannya waktu. Startup yang dibuat oleh
perusahaan besar memiliki tujuan dapat memperkenalkan produk baru atau
menjangkau audiens baru yang mendapat dukungan modal dari bisnis
perusahaan besar. Namun setiap bisnis baru yang dibuat oleh perusahaan
besar, akan dianggap sebagai startup yang menjadi bagian dari perusahaan
besar tersebut.
f. Buyable startup
Buyable startup adalah perusahaan rintisan yang bisa dibeli dan dibangun
dengan tujuan untuk diakuisisi perusahaan lain di masa depan. Sehingga
tujuan mereka bukan untuk memperluas bisnis namun untuk diakuisisi sejak
dini. Dalam industri teknologi dan perangkat lunak, beberapa pengusaha
merancang startup-nya untuk kemudian dijual ke perusahaan yang lebih
besar. Contoh perusahaan besar yang melakukan buyable startup adalah
Amazon dan Uber.
Sejatinya, tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua perusahaan ini bila
dilihat dari sisi legal. Pasalnya, baik perusahaan rintisan maupun konvensional
10
merupakan berbadan hukum. Meskipun demikian, ada sejumlah hal yang
membedakan masing-masing jenis perusahaan tersebut, baik dari ekonomi
maupun budaya.
Nah, berikut ini adalah beberapa aspek yang membedakan perusahaan rintisan
dan konvensional.
a. Tujuan keuntungan
Salah satu perbedaan utama antara perusahaan startup dan badan usaha
konvensional adalah tujuan keuntungannya.
Dikarenakan masih baru, perusahaan rintisan umumnya masih mencari
model bisnis, target pasar, dan market yang tepat.
Tujuan mereka adalah pertumbuhan, hasilnya mereka perlu mengeluarkan
uang banyak pada periode awal guna meraih hasil yang diinginkan.
Di sisi lain, perusahaan konvensional lebih berfokus untuk mendapatkan
profit. Tujuan mereka adalah untuk memberikan keuntungan kepada
pemiliknya.
Hal ini berlaku karena perusahaan konvensional sudah lebih stabil dari
badan usaha rintisan.
b. Alur pendanaan
Founder perusahaan rintisan umumnya hanya mengeluarkan uang dengan
harapan ada investor yang datang untuk memberikan dana segar.
Jika dipercaya investor, jenis perusahan ini dapat menerima dana jutaan
hingga miliaran dolar.
Di sisi lain, perusahaan konvensional pendanaannya berasal dari para
pemilik perusahaan. Pendanaan ini juga bisa berasal dari hasil keuntungan
yang diputar kembali.
c. Struktur organisasi
Struktur organisasi menjadi aspek lainnya yang membedakan perusahaan
rintisan dan badan usaha konvensional.
Semua kegiatan operasional dan bisnis dari badan usaha rintisan umumnya
ditentukan oleh para founder dan pihak manajemen perusahaan.
Meskipun menjadi penyalur dana terbanyak, investor tak memiliki peran
yang signifikan dalam keperluan bisnis perusahaan rintisan. Mereka hanya
terlibat pada keputusan-keputusan strategis.
11
Sementara itu, dalam perusahaan konvensional, jalannya bisnis perusahaan
sangat dipengaruhi oleh keputusan pemilik perusahaan.
Bahkan, banyak perusahaan yang pemberi modalnya bergabung dalam
manajemen perusahaan. Hal tersebut hampir tak pernah ditemukan pada
perusahaan strartup.
d. Life cycle bisnis
Aspek terakhir yang membedakan startup dengan perusahaan konvensional
adalah life cycle bisnis mereka. Siklus hidup dari kedua jenis perusahaan
ini sangatlah berbeda.
Sebuah perusahaan rintisan bisa bernilai miliaran dolar dalam waktu kurang
dari satu dekade keberadaannya. Akan tetapi, hal ini takkan terjamin di
masa-masa mendatang.
Di sisi lain, bisnis konvensional membutuhkan waktu jauh lebih lama untuk
mencapai angka tersebut.
Namun, dikarenakan mereka sudah lebih stabil, perusahaan konvensional
dapat mempertahankan nilai valuasi tinggi untuk waktu yang lama.
12
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
13
3.3 Gambaran Umum Perusahaan
Improve Skill.id sebagai penyelenggara jasa Pelatihan dan Mentoring dalam bidang
teknik dengan mentor yang sudah tersertifikasi dan berpengalaman di bidangnya.
Improve Skill.id menyediakan jasa Pelatihan yang dibutuhkan dalam peningkatan
kinerja manajemen proyek. Selain itu, Improve Skill.id juga akan membantu para fresh
graduate dan pekerja baru dalam peningkatan kinerja dan memberikan gambaran dunia
kerja yang di jelaskan langsung oleh mentor yang professional.
14
dalam beberapa batch dengan maksimal peserta adalah 10 orang agar pelatihan
yang di laksanakan efektif. Program basic bersifat berbayar dengan harga yang
sangat terjangkau bagi mahasiswa dan perusahaan.
c. Program Pelatihan Advance
Setelah mengikuti program basic, para peserta dianjurkan untuk melanjutkannya
ke program pelatihan advance. Karena pada program ini, peserta akan diajarkan
bagaimana agar dapat menguasai materi secara professional dan mengetahui
materi yang lebih kompleks. Untuk mengikuti program ini, peserta dianjurkan
untuk mengikuti pelatihan basic terlebih dahulu. Program Advance bersifat
berbayar dengan harga yang sangat terjangkau bagi mahasiswa dan perusahaan.
15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penerimaan
No Tanggal Keterangan Pengeluaran (Kredit)
(Debit)
Pembayaran web
1. 27/05/2022 development (mas Rp 2.800.000
Mundzir)
Helm Front brim &
2. 08/06/2022 Rp 126.300
spectacle clear
3. 08/06/2022 Baju Improve Skill 6 PCs Rp 396.000
Pembelian followers ig
4. 13/06/2022 Rp 160.000
(10k followers)
Pembelian paket feeds
5. 20/06/2022 Rp 802.500
Bcreative + fee adm
Gaji Staff (Desta) + Fee
6. 24/06/2022 Rp 1.752.500
Adm
7. 11/07/2022 Beli lisensi Ms Office Rp 80.800
Gaji Staff (Desta) + Fee
8. 25/07/2022 Rp 1.752.500
Adm
Iklan Meta Business
9. 29/07/2022 (Training 1 Pengenalan Rp 32.000
P&ID) - 2 hari
10. 07/08/2022 Hadiah kuiz P&ID Rp 50.000
Iklan Meta Business
11. 20/08/2022 (Training 2 Introduction Rp 100.000
Oil&Gas) - 5 hari
Hadiah kuiz Oil&Gas +
12. 20/08/2022 Rp 55.250
fee adm
Fee training Basic
13. 20/08/2022 Primavera P6 - 8 Agustus Rp 1.965.768
2022 (Pak Isroni)
Berdasarkan data diatas, Initial Investement Pada Start Up Improve Skill.Id adalah Rp.
1.965.768 Initial Investment tersebut merupakan proyek ekspansi.
16
4.2 Analisis Operating Cash Inflow
Nama Akun
Pendapatan
Pendapatan Jasa Rp 4.000.010
Discount Peserta yang pernah menjadi Mentor
-Rp 200.000
(20%)
Total Pendapatan Rp 3.800.010
Biaya Umum & Administrasi
Paket Internet -Rp 88.800
Zoom Meeting & Tax -Rp 654.000
Flyer Promosi -Rp 50.000
Maintenance Domain & Website -Rp 200.000
Overhead Cost & Marketing -Rp 350.000
;; Total Biaya Umum & Administrasi -Rp 1.342.800
Net Profit Rp 2.457.210
Rp 4.000.010
Expenses -Rp 1.542.800
Profit before dept and taxes Rp 2.457.210
Depreciation Rp 100.000
Net Profit before taxes Rp 2.357.210
Taxes (rate=0,5%) Rp 11.786
Net Profit after taxes Rp 2.345.424
Depreciation Rp 100.000
Operating cash inflows Rp 2.445.424
4.3 Analisis NPV pada proyek yang telah dilakukan Improve Skill.Id
17
Mengingat bahwa Kriteria penerimaan proyek NPV > 0
Maka berdasarkan analisis yang kami lakukan, proyek yang telah dilakukan Improve Skill.Id
bernilai positif sehingga memang layak untuk dilakukan.
Proyek Investasi yang dilakukan sekarang masih belum memadai untuk keberlansungan
perusahaan ditahun tahun selanjutnya, sehingga kelompok kami mengusulkan untuk
menambah Trainer, sehingga perhitungan capital budgeting untuk proyek di tahun selanjutnya
adalah sebagai berikut.
1. Metode NPV
Diasumsikan Betterin-skill berinvestasi pada proyek A yaitu melaksanakan training
Accounting For Decision Making dengan nilai investasi senilai Rp. 122.000.000 dan Proyek B
training Accounting For Practitioners using Acounting Software dengan nilai investasi senilai
Rp. 146.000.000 Proyek A menghasilkan cashflow 150juta/tahun selama 3 tahun dengan
discount rate 10% sedangkan Proyek B menghasilkan cashflow 195juta/tahun selama 3 tahun
dengan discount rate 10%
Proyek A Proyek B
Years 3 3
Dengan demikian, maka proyek yang lebih berhak mendapat pendanaan adalah Proyek B
karena NPV Proyek B lebih besar.
18
2. Metode IRR
Diasumsikan Proyek A dapat menghasilkan profit sebesar 15% dari pendanaan 3 tahun,
sedangkan Proyek B menghasilkan profit sebesar 20% dari pendanaan 3 tahun. Proyek A
dengan pendanaan sebesar Rp. 122.000.000 dan Proyek B dengan pendanaan sebesar Rp.
146.000.000
Proyek A Proyek B
Year 3 3
Persentase profit Proyek B memang lebih tinggi dibandingkan Proyek A sehingga dari segi
perhitungan IRR Proyek B lebih besar dibandingkan Proyek A, Maka Proyek B lebih pantas
mendapatkan pendanaan berikutnya dari perusahaan.
19
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Capital budgeting adalah suatu proses lengkap dalam menganalisa proyek dan
menentukan proyek yang termasuk dalam suatu anggaran modal. Pengertian lainnya
adalah suatu proses perencanaan dan pengambilan keputusan terkait pembayaran dana
yang mana dalam periode pengembalian dana tersebut sudah lebih dari satu tahun.
dapat mengetahui keperluan pendanaan secara lebih rinci. Hal itu karena dana yang
terikat dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Dengan begitu, perusahaan dapat
meminimalisir adanya over investment atau under investment.
Dalam Project Based Learning yang telah kami lakukan dan analisa dapat disimpulkan
bahwa Proyek yang telah dilakukan Improve Skill.Id adalah Proyek yang paling layak
untuk dilakukan investasi, Perhitungan Capital Budgeting ini digunakan untuk
meminimalisirkan adanya kesalahan inevestasi yang dilakukan Perusahaan Startup
Improve Skill.Id.
5.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan adalah sebaiknya Improve Skill.Id dapat
meningkatkan lagi pengetahuan mengenai Capital Budgeting sehingga terhindar dari
kesalahan atau over investment yang dilakukan perusahaan.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ekrut.com/media/startup-adalah
https://www.kompas.com/skola/read/2021/09/07/160000869/startup--pengertian-
jenis-karakteristik-dan-contohnya-di-indonesia
https://glints.com/id/lowongan/startup-adalah/#.Y5sD2XZBzIU
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/capital-budgeting
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/06/14/capital-budgeting-adalah
21