Disusun Oleh :
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
3.1 KESIMPULAN............................................................................................17
3.2 SARAN........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana definisi dan ruang lingkup anggaran modal (capital
budgeting)?
2. Apa tujuan utama dari proses anggaran modal?
3. Bagaimana proses identifikasi, evaluasi, dan pemilihan proyek investasi
dilakukan dalam anggaran modal, dan faktor-faktor apa yang
memengaruhi keputusan tersebut?
4. Bagaimana estimasi arus kas digunakan dalam penilaian proyek investasi?
5. Apa saja metode capital budgeting yang umum digunakan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dalam anggaran modal memerlukan analisis teliti serta asumsi yang masuk akal
mengenai situasi masa depan perusahaan untuk menghindari risiko kerugian.
4
budgeting juga dapat menunjukkan sisi profitabilitas sebuah proyek berdasarkan
data terpercaya.
b. Mengevaluasi proyek
Ini terutama terdiri dari memilih semua kriteria yang diperlukan untuk
menilai kebutuhan proposal. Untuk memaksimalkan nilai pasar, harus sesuai
dengan misi perusahaan. Sangat penting untuk mempertimbangkan nilai waktu
uang di sini.
c. Memilih Proyek
5
Karena tidak ada faktor ‘satu ukuran untuk semua’, tidak ada teknik yang
ditentukan untuk memilih proyek. Setiap bisnis memiliki persyaratan yang
beragam dan oleh karena itu, persetujuan atas suatu proyek datang berdasarkan
tujuan organisasi.
d. Penerapan
e. Tinjauan Kinerja
Ini melibatkan proses menganalisis dan menilai hasil aktual atas hasil yang
diperkirakan. Langkah ini membantu manajemen mengidentifikasi kekurangan
dan menghilangkannya untuk proposal di masa mendatang.
6
3. Struktur Modal : Keputusan tentang bagaimana membiayai investasi akan
mempengaruhi struktur modal perusahaan dan ketersediaan sumber daya
keuangan.
4. Ketersediaan Dana : Ketersediaan dana internal atau eksternal akan
memengaruhi kemampuan perusahaan untuk membiayai proyek-proyek
investasi yang diusulkan.
5. Keputusan Manajemen : Keputusan manajemen yang berhubungan dengan
alokasi sumber daya dan strategi perusahaan akan mempengaruhi prioritas
investasi dan penilaian risiko.
6. Kebijakan Pemerintah : Kebijakan fiskal dan regulasi pemerintah, seperti
insentif pajak atau peraturan lingkungan, dapat mempengaruhi keuntungan
dan biaya proyek.
7. Modal Kerja : Pengelolaan modal kerja juga perlu dipertimbangkan dalam
proyek investasi untuk memastikan kelancaran operasional dan
pengelolaan likuiditas.
8. Kebutuhan Proyek : Karakteristik dan kebutuhan proyek seperti skala,
kompleksitas, dan waktu pelaksanaan akan memengaruhi estimasi biaya
dan pengembalian.
9. Ketentuan Pinjaman Lembaga Keuangan : Persyaratan dan kondisi
pinjaman dari lembaga keuangan juga akan memengaruhi biaya dan
struktur keuangan proyek.
10. Penghasilan : Proyek-proyek yang berpotensi menghasilkan pendapatan
tambahan akan menjadi faktor penting dalam evaluasi capital budgeting.
11. Kebijakan Perpajakan : Kebijakan perpajakan yang berlaku akan
memengaruhi penghitungan laba bersih dan akhirnya pengembalian
investasi.
12. Nilai Ekonomi dari Proyek : Penilaian terhadap nilai ekonomi jangka
panjang dari proyek akan memengaruhi keputusan capital budgeting. Ini
mencakup dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi jangka panjang dari
investasi.
7
2.4 ESTIMASI ALIRAN KAS
Bagi perusahaan yang ingin mengetahui berapa jumlah yang seharusnya
dibutuhkan dimasa yang akan datang, maka periode yang paling relevan
digunakan adalah metode cash flow.
Dalam konteks aliran kas (cash flow) menurut Bambang Rajanto, terdapat
dua macam aliran kas yang terkait dengan unsur pengeluaran modal:
Adalah jumlah uang yang diperoleh dari investasi baru tersebut setiap
tahunnya selama masa pengoperasian atau eksploitasi investasi. Aliran kas neto
tahunan mencerminkan pendapatan bersih yang dihasilkan oleh investasi setelah
dikurangi semua biaya operasional, biaya pemeliharaan, dan pajak yang terkait.
Biasanya, aliran kas neto tahunan ini disebut juga sebagai "Net Cash Proceeds"
atau "Proceeds".
8
sebelumnya dapat diadakan perencanaan penggunaan dana tersebut secara efektif
dan efisien, demikian pula sebaliknya jika diperkirakan akan terjadi defisit kas,
maka jauh sebelumnya sudah dapat direncanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan
yang bakal ditempuh guna menutupi defisit kas tersebut.
Dalam investasi lebih banyak menggunakan konsep laba tunai atau cash
flow? Dalam investasi, lebih umum menggunakan konsep laba tunai atau aliran
kas (cash flow) daripada laba akuntansi. Hal ini karena laba tunai mencerminkan
jumlah uang yang sebenarnya masuk atau keluar dari suatu investasi selama
periode waktu tertentu. Sementara laba akuntansi dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor, seperti pengakuan pendapatan dan biaya, serta aspek-aspek akuntansi
lainnya yang mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan kesehatan finansial atau
potensi investasi.
9
Merupakan aliran kas yang akan dipergunakan untuk menutup investasi.
Operational cash flow biasanya diterima setiap tahun selama usia investasi, dan
berupa aliran kas bersih. Operasional cashflow diperoleh dapat dihitung dengan
menambahkan laba akuntansi (EAT) dengan penyusutan.
Aliran kas yang diterima sebagai akibat habisnya umur ekonomis suatu
proyek investasi. Masih ada penerimaan kas, misalnya dari penjualan aktiva tetap
yang masih bisa digunakan. Yang termasuk kepada terminal cashflow adalah nilai
residu dan modal kerja.
10
Cash Flow = NI + Depr + rD(1-T), digunakan untuk perusahaan yang
memiliki hutang.
- NI (Net Income) adalah laba bersih
- Depresiasi adalah beban penyusutan
- rD adalah biaya bunga bank, dan T adalah pajak penghasilan
perusahaan.
Metode Payback Period adalah salah satu metode yang digunakan untuk
mengevaluasi proyek investasi dengan fokus pada waktu yang dibutuhkan untuk
mengembalikan investasi awal yang telah ditanamkan dalam suatu proyek. Ini
adalah salah satu metode yang sederhana dan mudah dipahami. Rumus dasarnya
adalah sebagai berikut:
Di mana:
Jika arus kas yang dimiliki perusahaan tiap tahun berbeda, maka rumus
payback period akan mengalami perubahan, di mana harus mempertimbangkan
arus kas tahunan secara individu.
11
- jika waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian investasi (payback
period) lebih pendek dari umur proyek, maka proyek tersebut dianggap
layak.
- Namun, jika payback period lebih panjang dari umur proyek, proyek
tersebut dianggap tidak layak.
Kelebihan:
Kelemahan:
1. Tidak Ada Standar: Tidak ada standar yang jelas untuk menentukan
periode pengembalian maksimum yang diterima.
2. Tidak Memperhitungkan Nilai Waktu Uang: Tidak mempertimbangkan
inflasi atau nilai uang dari waktu ke waktu.
3. Tidak Memperhitungkan Penerimaan Kas Setelah Periode Payback:
Mengabaikan potensi profitabilitas jangka panjang dari suatu proyek.
12
Metode Net Present Value (NPV) adalah salah satu teknik penting dalam
analisis investasi yang digunakan untuk mengevaluasi keuntungan suatu proyek
atau investasi. Konsep dasar dari NPV adalah bahwa nilai uang pada masa depan
lebih rendah daripada nilai uang pada saat ini karena adanya faktor inflasi dan
kemungkinan investasi alternatif yang lebih menguntungkan.
Rumus NPV:
Di mana:
13
3. Metode Internal Rate of Return (IRR)
Jika IRR sama dengan tingkat diskonto yang diharapkan, maka NPV dari
proyek tersebut akan sama dengan nol, artinya manfaat yang diperoleh dari
proyek sama dengan biaya investasi awal.
14
4. Metode Profitability Index
PI merupakan rasio antara nilai sekarang dari arus kas masa depan dan
investasi awal. PI digunakan untuk mengukur kelayakan suatu proyek dengan
membandingkan jumlah present value (PV) atau nilai sekarang dari penerimaan
arus kas dengan nilai investasi dari proyek tersebut. Present value adalah nilai saat
ini dari aliran kas yang akan diterima atau dibayarkan di masa depan, yang
dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto yang sesuai.
Di mana:
- Nilai Arus Kas Bersih (Net Present Value/NPV) adalah selisih antara total
nilai sekarang dari arus kas masuk dengan total nilai sekarang dari arus kas
keluar.
- Nilai Investasi adalah investasi awal yang diperlukan untuk memulai atau
mengimplementasikan proyek.
PI yang lebih besar dari 1,0 menunjukkan bahwa nilai arus kas bersih yang
diharapkan dari proyek tersebut melebihi nilai investasi awal. Dengan demikian,
nilai yang lebih tinggi dari 1,0 menandakan bahwa proyek tersebut dapat dianggap
sebagai investasi yang baik, dan semakin tinggi nilai PI, semakin menarik proyek
tersebut.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Anggaran modal atau capital budgeting merupakan proses yang krusial
dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Proses ini melibatkan identifikasi,
evaluasi, dan pemilihan proyek investasi jangka panjang yang diharapkan
memberikan keuntungan di masa depan. Tujuan utama dari anggaran modal
adalah memastikan keputusan investasi perusahaan sesuai dengan tujuan
strategisnya dan memberikan hasil optimal bagi pemegang saham.
16
Dalam proses ini, pemahaman yang mendalam tentang konsep anggaran
modal, serta penerapan metode evaluasi yang tepat seperti NPV, IRR, Payback
Period, dan Profitability Index menjadi kunci bagi manajer keuangan untuk
membuat keputusan yang bijaksana.
3.2 SARAN
1. Perusahaan perlu memahami secara mendalam konsep anggaran modal
dan mengintegrasikan tujuan anggaran modal dengan strategi bisnis untuk
mencapai keunggulan kompetitif.
2. Tingkatkan proses identifikasi, evaluasi, dan pemilihan proyek investasi
dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
investasi jangka panjang.
3. Lakukan estimasi arus kas dengan cermat untuk memastikan keberhasilan
proyek dan pengambilan keputusan yang tepat.
4. Pilih metode capital budgeting yang sesuai dengan karakteristik proyek
dan tujuan perusahaan seperti NPV, IRR, Payback Period, dan Profitability
Index.
5. Perhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi capital budgeting seperti
pengembalian modal, struktur modal, dan kebijakan pemerintah dalam
pengambilan keputusan investasi.
17
DAFTAR PUSTAKA
Admin. (2022, July 2). Capital Budgeting : Pengertian, Manfaat dan Contohnya. Retrieved
from https://bakai.uma.ac.id/2022/07/05/capital-budgeting-pengertian-
manfaat-dan-contohnya/
Priharto, S. (2021, November 23). Capital Budgeting: Pengertian, Manfaat, Metode &
Cara ... Retrieved from Faktor-faktor yang Mempengaruhi Capital Budgeting:
https://kledo.com/blog/capital-budgeting/
18