Anda di halaman 1dari 20

ANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

Makalah ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Penganggaran


Dosen Pengampu : Yenni Cahyani S.E., M.M.

Disusun Oleh :

1 Hanna Sajiddah 22101120122


9
2 Reynald Albarado 22101120103
7
3 Rusli 22101120073
7

Program Studi Akutansi S1


Fakultas Ekonomi Bisnis
Universitas Pamulang
2023/2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.2 LATAR BELAKANG....................................................................................1

1.3 RUMUSAN MASALAH...............................................................................2

1.3 TUJUAN MASALAH....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

2.1 DEFINISI CAPITAL BUDGETING.............................................................3

2.2 TUJUAN CAPITAL BUDGETING..............................................................4

2.3 PROSES DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


CAPITAL BUDGETING.....................................................................................5

2.4 ESTIMASI ALIRAN KAS............................................................................8

2.5 METODE-METODE CAPITAL BUDGETING.........................................11

BAB III PENUTUP..............................................................................................17

3.1 KESIMPULAN............................................................................................17

3.2 SARAN........................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.2 LATAR BELAKANG


Anggaran modal, atau yang sering disebut sebagai capital budgeting,
merupakan proses penting dalam pengelolaan keuangan suatu perusahaan. Dalam
pandangan umum, anggaran modal adalah proses perencanaan dan pengelolaan
alokasi sumber daya keuangan jangka panjang untuk investasi dalam proyek-
proyek yang diharapkan memberikan keuntungan di masa depan. Tujuan utama
dari anggaran modal adalah untuk memastikan bahwa keputusan investasi yang
diambil oleh perusahaan sesuai dengan tujuan strategisnya dan memberikan hasil
yang optimal bagi pemegang saham.

Proses anggaran modal melibatkan langkah-langkah penting, mulai dari


identifikasi proyek-proyek yang berpotensi, evaluasi risiko dan pengembalian
investasi, hingga pemilihan proyek terbaik yang akan dijalankan oleh perusahaan.
Tahap estimasi arus kas memainkan peran sentral dalam proses ini, di mana
proyek-proyek dinilai berdasarkan potensi arus kas masuk dan keluar yang
dihasilkan selama periode investasi. Metode-metode capital budgeting, seperti
metode payback period, net present value (NPV), internal rate of return (IRR),
dan profitability index, digunakan untuk menganalisis dan membandingkan
proyek-proyek dengan cara yang sistematis dan terstruktur.

Dalam konteks ini, pemahaman yang mendalam tentang anggaran modal


menjadi kunci bagi manajer keuangan untuk membuat keputusan yang bijaksana
dalam alokasi sumber daya keuangan jangka panjang. Dengan menerapkan proses
anggaran modal yang efektif dan menggunakan metode evaluasi yang tepat,
perusahaan dapat meningkatkan kinerja keuangan dan memperkuat posisinya di
pasar dengan memilih investasi yang paling menguntungkan.

1
1.3 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana definisi dan ruang lingkup anggaran modal (capital
budgeting)?
2. Apa tujuan utama dari proses anggaran modal?
3. Bagaimana proses identifikasi, evaluasi, dan pemilihan proyek investasi
dilakukan dalam anggaran modal, dan faktor-faktor apa yang
memengaruhi keputusan tersebut?
4. Bagaimana estimasi arus kas digunakan dalam penilaian proyek investasi?
5. Apa saja metode capital budgeting yang umum digunakan?

1.3 TUJUAN MASALAH


1. Memahami definisi dan ruang lingkup anggaran modal
2. Menelusuri tujuan utama dari proses anggaran modal
3. Menyelidiki proses identifikasi, evaluasi, dan pemilihan proyek investasi
dalam anggaran modal, serta menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan investasi jangka panjang perusahaan.
4. Memahami peran penting estimasi arus kas dalam penilaian proyek
investasi
5. Membandingkan metode-metode capital budgeting yang umum
digunakan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI CAPITAL BUDGETING


Anggaran Modal, atau Capital Budgeting, adalah proses penting dalam
manajemen keuangan perusahaan yang melibatkan penentuan dan alokasi dana
untuk investasi jangka panjang. Ini melibatkan analisis menyeluruh terhadap
proyek-proyek potensial untuk memastikan manfaat jangka panjang bagi
perusahaan. Tahapan awalnya melibatkan perencanaan yang teliti, di mana
manajer keuangan mempertimbangkan berbagai faktor termasuk risiko, potensi
return, dan kondisi pasar.

Dalam anggaran modal, perusahaan memilih dan mengalokasikan dana


untuk proyek-proyek yang dianggap strategis atau menguntungkan dalam
mencapai tujuan perusahaan. Proses penganggaran yang cermat sangat penting
untuk memastikan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya finansial. Ini
melibatkan penilaian terhadap berbagai proyek, mempertimbangkan potensi return
dan risiko yang terlibat, untuk membuat keputusan investasi yang tepat.

Keputusan investasi merupakan tahap krusial dalam anggaran modal di


mana manajer keuangan mempertimbangkan hasil analisis dan perencanaan untuk
memilih proyek-proyek yang mendapat prioritas dalam alokasi dana. Keputusan
ini harus didasarkan pada tujuan jangka panjang perusahaan serta kemampuan
untuk mengelola risiko. Sebagai hasilnya, anggaran modal menjadi dasar bagi
pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang perusahaan.

Selain itu, anggaran modal juga mencakup proses perencanaan dan


pengambilan keputusan mengenai pembayaran dana di mana periode
pengembalian dana melebihi satu tahun. Ini melibatkan investasi dalam aset tetap
seperti tanah, bangunan, mesin, dan peralatan, serta biaya untuk proyek jangka
panjang seperti iklan atau penelitian dan pengembangan. Keputusan investasi

3
dalam anggaran modal memerlukan analisis teliti serta asumsi yang masuk akal
mengenai situasi masa depan perusahaan untuk menghindari risiko kerugian.

2.2 TUJUAN CAPITAL BUDGETING


Capital budgeting punya banyak manfaat bagi perusahaan, terutama
perusahaan penerima pendanaan dari investor. Adapun manfaat capital budgeting
adalah sebagai berikut:

a. Menunjukkan Faktor Risiko Proyek/Investasi

Dalam proses capital budgeting, divisi keuangan wajib meneliti risiko-


risiko apa saja yang berpotensi terjadi jika proyek dimulai. Daftar risiko tersebut
kemudian wajib ditimbang dan dicari solusinya. Jika ternyata risikonya terlalu
besar, maka pihak penanggung jawab proyek wajib mengajukan rencana solusi
sebelum proyeknya disetujui.

b. Menentukan Jenis Proyek yang Dapat Dilakukan

Manfaat kedua capital budgeting adalah memberikan alternatif proyek


lebih minim risiko/menguntungkan bagi perusahaan. Siapapun dapat mengajukan
rencana proyek guna melewati proses capital budgeting. Akan tetapi, perusahaan
berhak menentukan rencana mana yang lebih baik didanai.

c. Membantu Perusahaan Membuat Rencana Jangka Panjang

Dalam proses capital budgeting, divisi keuangan umumnya dapat


membuat beberapa opsi pelaksanaan proyek sekaligus, mulai dari jangka pendek
hingga proyek jangka terpanjang. Sebelum menyetujui pendanaan sebuah proyek,
umumnya divisi keuangan akan memprediksi terlebih dulu kebutuhan keuangan
dalam jangka minimal 1 tahun.

d. Menunjukkan Sisi Keuntungan Proyek Kepada Investor

Bagi perusahaan dengan pendanaan dari investor, capital budgeting adalah


proses yang menguntungkan. Selain bukti profesionalitas perusahaan, capital

4
budgeting juga dapat menunjukkan sisi profitabilitas sebuah proyek berdasarkan
data terpercaya.

e. Menghindarkan Proyek dari Oknum

Tidak dapat dipungkiri, proyek perusahaan adalah salah satu kegiatan


rawan mark-up oleh oknum tidak bertanggung jawab. Dengan adanya capital
budgeting, Anda dapat menghindarkan potensi pelanggaran oleh para penanggung
jawab proyek di perusahaan. Sehingga dana perusahaan dapat dimanfaatkan
dengan seefektif dan seefisien mungkin, tanpa adanya tindak korupsi.

2.3 PROSES DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


CAPITAL BUDGETING
Proses capital budeting melibatkan poin-poin berikut:

a. Mengidentifikasi dan menghasilkan proyek

Proposal investasi adalah langkah pertama dalam penganggaran modal.


Mengambil investasi dalam bisnis dapat dimotivasi oleh sejumlah alasan.
Mungkin ada penambahan atau perluasan lini produk. Peningkatan produksi atau
penurunan biaya produksi juga dapat disarankan.

b. Mengevaluasi proyek

Ini terutama terdiri dari memilih semua kriteria yang diperlukan untuk
menilai kebutuhan proposal. Untuk memaksimalkan nilai pasar, harus sesuai
dengan misi perusahaan. Sangat penting untuk mempertimbangkan nilai waktu
uang di sini.

Selain memperkirakan manfaat dan biaya, Anda harus mempertimbangkan


pro dan kontra yang terkait dengan proses tersebut. Mungkin ada banyak risiko
yang terlibat dengan total arus kas masuk dan keluar. Ini perlu diteliti secara
menyeluruh sebelum bergerak maju.

c. Memilih Proyek

5
Karena tidak ada faktor ‘satu ukuran untuk semua’, tidak ada teknik yang
ditentukan untuk memilih proyek. Setiap bisnis memiliki persyaratan yang
beragam dan oleh karena itu, persetujuan atas suatu proyek datang berdasarkan
tujuan organisasi.

Setelah proyek selesai, komponen lain perlu diperhatikan. Ini termasuk


perolehan dana yang dapat dieksplorasi oleh departemen keuangan perusahaan.
Perusahaan perlu mengeksplorasi semua opsi sebelum menyimpulkan dan
menyetujui proyek. Selain itu, faktor-faktor seperti kelangsungan hidup,
profitabilitas, dan kondisi pasar juga memainkan peran penting dalam pemilihan
proyek.

d. Penerapan

Setelah proyek diimplementasikan, sekarang datang elemen penting


lainnya seperti menyelesaikannya dalam kerangka waktu yang ditentukan atau
pengurangan biaya. Selanjutnya, manajemen bertanggung jawab untuk memantau
dampak pelaksanaan proyek.

e. Tinjauan Kinerja

Ini melibatkan proses menganalisis dan menilai hasil aktual atas hasil yang
diperkirakan. Langkah ini membantu manajemen mengidentifikasi kekurangan
dan menghilangkannya untuk proposal di masa mendatang.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Capital Budgeting :

1. Pengembalian Modal : Tingkat pengembalian yang diharapkan dari


investasi merupakan faktor kunci dalam pengambilan keputusan capital
budgeting. Ini mempengaruhi evaluasi keuntungan dan risiko dari proyek.
2. Metode Akuntansi : Metode yang dipilih untuk menghitung pengembalian
investasi seperti Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR),
atau Payback Period dapat memengaruhi penilaian proyek.

6
3. Struktur Modal : Keputusan tentang bagaimana membiayai investasi akan
mempengaruhi struktur modal perusahaan dan ketersediaan sumber daya
keuangan.
4. Ketersediaan Dana : Ketersediaan dana internal atau eksternal akan
memengaruhi kemampuan perusahaan untuk membiayai proyek-proyek
investasi yang diusulkan.
5. Keputusan Manajemen : Keputusan manajemen yang berhubungan dengan
alokasi sumber daya dan strategi perusahaan akan mempengaruhi prioritas
investasi dan penilaian risiko.
6. Kebijakan Pemerintah : Kebijakan fiskal dan regulasi pemerintah, seperti
insentif pajak atau peraturan lingkungan, dapat mempengaruhi keuntungan
dan biaya proyek.
7. Modal Kerja : Pengelolaan modal kerja juga perlu dipertimbangkan dalam
proyek investasi untuk memastikan kelancaran operasional dan
pengelolaan likuiditas.
8. Kebutuhan Proyek : Karakteristik dan kebutuhan proyek seperti skala,
kompleksitas, dan waktu pelaksanaan akan memengaruhi estimasi biaya
dan pengembalian.
9. Ketentuan Pinjaman Lembaga Keuangan : Persyaratan dan kondisi
pinjaman dari lembaga keuangan juga akan memengaruhi biaya dan
struktur keuangan proyek.
10. Penghasilan : Proyek-proyek yang berpotensi menghasilkan pendapatan
tambahan akan menjadi faktor penting dalam evaluasi capital budgeting.
11. Kebijakan Perpajakan : Kebijakan perpajakan yang berlaku akan
memengaruhi penghitungan laba bersih dan akhirnya pengembalian
investasi.
12. Nilai Ekonomi dari Proyek : Penilaian terhadap nilai ekonomi jangka
panjang dari proyek akan memengaruhi keputusan capital budgeting. Ini
mencakup dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi jangka panjang dari
investasi.

7
2.4 ESTIMASI ALIRAN KAS
Bagi perusahaan yang ingin mengetahui berapa jumlah yang seharusnya
dibutuhkan dimasa yang akan datang, maka periode yang paling relevan
digunakan adalah metode cash flow.

Dalam konteks aliran kas (cash flow) menurut Bambang Rajanto, terdapat
dua macam aliran kas yang terkait dengan unsur pengeluaran modal:

a. Aliran kas keluar neto (Net Outflow of Cash):

Merupakan jumlah uang yang dikeluarkan untuk melakukan investasi


baru. Dalam hal ini, aliran kas keluar neto mencakup semua biaya yang terkait
dengan investasi awal, seperti pembelian aset, pembangunan proyek, atau
pembayaran modal awal.

b. Aliran kas neto tahunan (Net Annual Inflow of Cash):

Adalah jumlah uang yang diperoleh dari investasi baru tersebut setiap
tahunnya selama masa pengoperasian atau eksploitasi investasi. Aliran kas neto
tahunan mencerminkan pendapatan bersih yang dihasilkan oleh investasi setelah
dikurangi semua biaya operasional, biaya pemeliharaan, dan pajak yang terkait.
Biasanya, aliran kas neto tahunan ini disebut juga sebagai "Net Cash Proceeds"
atau "Proceeds".

Cash flow adalah sebelum pembebanan penyusutan dan diperhitungkan


setelah pajak, tetapi yang dibelanjai dengan modal pinjaman (utang), maka aliran
kas bersih adalah sebelum dibebani penyusutan dan bunga tetapi setelah dibebani
pajak. Pengertian cash flow yang dikemukakan Sudarmo memberikan suatu
gambaran bahwa proyeksi cash flow adalah meliputi merencanakan pengeluaran
uang kas tersebut untuk kegiatan operasi dan merencanakan uang kas yang akan
datang

Dengan analisa cash flow dapat diketahui kapan perusahaan mengalami


surplus atau deficit kas pada waktu-waktu yang akan datang. Bila diperkirakan
bulan-bulan yang akan datang terdapat surplus kas yang besar, maka jauh

8
sebelumnya dapat diadakan perencanaan penggunaan dana tersebut secara efektif
dan efisien, demikian pula sebaliknya jika diperkirakan akan terjadi defisit kas,
maka jauh sebelumnya sudah dapat direncanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan
yang bakal ditempuh guna menutupi defisit kas tersebut.

 Laba akuntansi: laba yang terdapat dalam laporan keuangan


 Laba tunai: laba yang berupa aliran kas atau cash flow.

Dalam investasi lebih banyak menggunakan konsep laba tunai atau cash
flow? Dalam investasi, lebih umum menggunakan konsep laba tunai atau aliran
kas (cash flow) daripada laba akuntansi. Hal ini karena laba tunai mencerminkan
jumlah uang yang sebenarnya masuk atau keluar dari suatu investasi selama
periode waktu tertentu. Sementara laba akuntansi dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor, seperti pengakuan pendapatan dan biaya, serta aspek-aspek akuntansi
lainnya yang mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan kesehatan finansial atau
potensi investasi.

Laba tunai memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kinerja


operasional dan keuangan suatu investasi karena fokus pada aliran kas yang
sebenarnya. Hal ini membantu investor untuk memahami seberapa likuid suatu
investasi dan seberapa cepat investasi tersebut dapat menghasilkan uang secara
nyata. Dengan demikian, laba tunai sering digunakan sebagai indikator utama
dalam mengevaluasi nilai investasi dan potensi pengembalian.

Penggolongan Aliran Arus Kas

1. Cash Flow Awal (Initial Cash Flow)

Adalah Aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran-pengeluaran kas


untuk keperluan investasi, seperti pembelian tanah, pembangunan pabrik, dan
pengeluaran lain dalam rangka mendapatkan aktiva tetap. Kebutuhan dana yang
akan digunakan untuk modal kerja. Initial cash flow biasanya dikeluarkan pada
saat awal pendirian suatu proyek investasi.

2. Cash Flow Operasional (Operating Cash Flow)

9
Merupakan aliran kas yang akan dipergunakan untuk menutup investasi.
Operational cash flow biasanya diterima setiap tahun selama usia investasi, dan
berupa aliran kas bersih. Operasional cashflow diperoleh dapat dihitung dengan
menambahkan laba akuntansi (EAT) dengan penyusutan.

Permasalahan operasional cashflow ini muncul bila dalam keputusan


investasi sumber dana yang dipergunakan berasal dari hutang, yang
mengakibatkan laba setelah pajak berbeda, dan tentunya akan mengakibatkan
cashflownya menjadi berbeda antara bila dibelanjai dengan modal sendiri dan
dibelanjai dengan hutang. Sehingga suatu proyek akan kelihatan lebih baik
dibiayai dengan modal sendiri sebab akan menghasilkan cashflow yang lebih
besar. Padahal satu proyek hanya mempunyai kesimpulan yaitu layak apa tidak
layak, tidak peduli apakah proyek itu dibiayai dengan modal sendiri atau modal
asing. Oleh karena itu dalam menaksir operasional cashflow tidak boleh
mencampuradukkan keputusan pembiayaan dengan keputusan investasi.Sehingga
untuk menaksir aliran kas operasi bila sebagian atau seluruhnya dibelanjai dengan
modal asing adalah :

Cash flow= Laba Setelah Pajak+Penyusutan+Bunga(1-pajak)

3. Cash Flow Akhir (Terminal Cash Flow):

Aliran kas yang diterima sebagai akibat habisnya umur ekonomis suatu
proyek investasi. Masih ada penerimaan kas, misalnya dari penjualan aktiva tetap
yang masih bisa digunakan. Yang termasuk kepada terminal cashflow adalah nilai
residu dan modal kerja.

Rumus cash flow

 Cash Flow = EBIT(1-T) + Depresiasi, digunakan untuk perusahaan yang


tidak memiliki hutang.
- EBIT (Earnings Before Interest and Taxes) adalah laba sebelum
bunga dan pajak
- T adalah pajak penghasilan perusahaan, dan
- Depresiasi adalah beban penyusutan.

10
 Cash Flow = NI + Depr + rD(1-T), digunakan untuk perusahaan yang
memiliki hutang.
- NI (Net Income) adalah laba bersih
- Depresiasi adalah beban penyusutan
- rD adalah biaya bunga bank, dan T adalah pajak penghasilan
perusahaan.

2.5 METODE-METODE CAPITAL BUDGETING


1. Metode Payback Periode

Metode Payback Period adalah salah satu metode yang digunakan untuk
mengevaluasi proyek investasi dengan fokus pada waktu yang dibutuhkan untuk
mengembalikan investasi awal yang telah ditanamkan dalam suatu proyek. Ini
adalah salah satu metode yang sederhana dan mudah dipahami. Rumus dasarnya
adalah sebagai berikut:

Payback Period = investasi Awal/Arus Kas Bersih Tahunan

Di mana:

 Investasi Awal adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk memulai


proyek.
 Arus Kas Bersih Tahunan (Annual Net Cash Flow) adalah selisih antara
penerimaan kas dan pengeluaran kas dari suatu proyek pada setiap
tahunnya.

Jika arus kas yang dimiliki perusahaan tiap tahun berbeda, maka rumus
payback period akan mengalami perubahan, di mana harus mempertimbangkan
arus kas tahunan secara individu.

Kriteria pengambilan keputusan dengan menggunakan metode Payback Period


adalah sederhana:

11
- jika waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian investasi (payback
period) lebih pendek dari umur proyek, maka proyek tersebut dianggap
layak.
- Namun, jika payback period lebih panjang dari umur proyek, proyek
tersebut dianggap tidak layak.

Metode Payback Period memiliki kelebihan dan kelemahan:

Kelebihan:

1. Sederhana dan Mudah Dipahami: Cocok untuk pengambilan keputusan


cepat tanpa latar belakang keuangan yang kuat.
2. Fokus pada Likuiditas: Memberikan informasi tentang seberapa cepat
investasi dapat dikembalikan, penting untuk kebutuhan likuiditas.
3. Pengukuran Risiko: Payback Period dapat mencerminkan tingkat risiko;
proyek dengan periode pengembalian lebih pendek cenderung memiliki
risiko yang lebih rendah.
4. Penting untuk Proyek Pendek atau Sederhana: Ideal untuk proyek dengan
arus kas yang mudah diprediksi.
5. Komplementer dengan Metode Lain: Bisa digunakan bersama dengan
metode lain seperti NPV atau IRR untuk pemahaman yang lebih lengkap.

Kelemahan:

1. Tidak Ada Standar: Tidak ada standar yang jelas untuk menentukan
periode pengembalian maksimum yang diterima.
2. Tidak Memperhitungkan Nilai Waktu Uang: Tidak mempertimbangkan
inflasi atau nilai uang dari waktu ke waktu.
3. Tidak Memperhitungkan Penerimaan Kas Setelah Periode Payback:
Mengabaikan potensi profitabilitas jangka panjang dari suatu proyek.

2. Metode Net Present Value (NPV)

12
Metode Net Present Value (NPV) adalah salah satu teknik penting dalam
analisis investasi yang digunakan untuk mengevaluasi keuntungan suatu proyek
atau investasi. Konsep dasar dari NPV adalah bahwa nilai uang pada masa depan
lebih rendah daripada nilai uang pada saat ini karena adanya faktor inflasi dan
kemungkinan investasi alternatif yang lebih menguntungkan.

Metode Net Present Value (NPV) ini digunakan untuk membandingkan


antara cash flow yang masuk (return) dengan cash flow yang sudah dikeluarkan
perusahaan (initial investment) berdasarkan dengan discount rate yang relevan.
Metode ini digunakan untuk mengukur keuntungan atau kehilangan dari sebuah
proyek.

Kriteria penerimaan NPV:

● Jika NPV > 0, maka proyek dianggap menguntungkan karena nilai


sekarang dari arus kas bersih yang diharapkan lebih besar dari investasi
awal.
● Jika NPV = 0, proyek dianggap memperoleh pengembalian yang tepat
sesuai dengan tingkat diskonto yang digunakan.
● Jika NPV < 0, proyek dianggap tidak menguntungkan karena nilai
sekarang dari arus kas bersih yang diharapkan lebih kecil dari investasi
awal.

Rumus NPV:

NPV = PV(n) - CF(0)

Di mana:

● NPV adalah Net Present Value


● PV(n) adalah Nilai Present (Present Value) dari arus kas di masa depan
(biasanya di tahun ke-n)
● CF(0) adalah Nilai investasi awal pada tahun ke-0

13
3. Metode Internal Rate of Return (IRR)

Merupakan salah satu metode evaluasi investasi yang digunakan untuk


menilai potensi profitabilitas suatu proyek atau investasi. IRR mencoba untuk
menentukan tingkat pengembalian atau tingkat diskonto yang membuat nilai
sekarang dari arus kas bersih NPV dari proyek tersebut menjadi nol. Dalam hal
ini, NPV merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dengan arus
kas keluar.

Dalam pengertian sederhana, IRR menggambarkan tingkat pengembalian


yang dihasilkan oleh suatu proyek atau investasi. Jika IRR lebih tinggi dari tingkat
diskonto yang diharapkan, maka proyek tersebut dianggap layak atau
menguntungkan. Untuk menentukan apakah suatu proyek layak atau tidak, IRR
dibandingkan dengan tingkat diskonto atau tingkat pengembalian yang
diharapkan. Jika IRR lebih besar dari tingkat diskonto yang diharapkan, maka
proyek tersebut dianggap layak.

Jika IRR sama dengan tingkat diskonto yang diharapkan, maka NPV dari
proyek tersebut akan sama dengan nol, artinya manfaat yang diperoleh dari
proyek sama dengan biaya investasi awal.

14
4. Metode Profitability Index

PI merupakan rasio antara nilai sekarang dari arus kas masa depan dan
investasi awal. PI digunakan untuk mengukur kelayakan suatu proyek dengan
membandingkan jumlah present value (PV) atau nilai sekarang dari penerimaan
arus kas dengan nilai investasi dari proyek tersebut. Present value adalah nilai saat
ini dari aliran kas yang akan diterima atau dibayarkan di masa depan, yang
dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto yang sesuai.

Rumus untuk menghitung Profitability Index adalah sebagai berikut:

Profitability Index = Nilai Arus Kas Bersih\Nilai Investasi

Di mana:

- Nilai Arus Kas Bersih (Net Present Value/NPV) adalah selisih antara total
nilai sekarang dari arus kas masuk dengan total nilai sekarang dari arus kas
keluar.
- Nilai Investasi adalah investasi awal yang diperlukan untuk memulai atau
mengimplementasikan proyek.

PI yang lebih besar dari 1,0 menunjukkan bahwa nilai arus kas bersih yang
diharapkan dari proyek tersebut melebihi nilai investasi awal. Dengan demikian,
nilai yang lebih tinggi dari 1,0 menandakan bahwa proyek tersebut dapat dianggap
sebagai investasi yang baik, dan semakin tinggi nilai PI, semakin menarik proyek
tersebut.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Anggaran modal atau capital budgeting merupakan proses yang krusial
dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Proses ini melibatkan identifikasi,
evaluasi, dan pemilihan proyek investasi jangka panjang yang diharapkan
memberikan keuntungan di masa depan. Tujuan utama dari anggaran modal
adalah memastikan keputusan investasi perusahaan sesuai dengan tujuan
strategisnya dan memberikan hasil optimal bagi pemegang saham.

16
Dalam proses ini, pemahaman yang mendalam tentang konsep anggaran
modal, serta penerapan metode evaluasi yang tepat seperti NPV, IRR, Payback
Period, dan Profitability Index menjadi kunci bagi manajer keuangan untuk
membuat keputusan yang bijaksana.

3.2 SARAN
1. Perusahaan perlu memahami secara mendalam konsep anggaran modal
dan mengintegrasikan tujuan anggaran modal dengan strategi bisnis untuk
mencapai keunggulan kompetitif.
2. Tingkatkan proses identifikasi, evaluasi, dan pemilihan proyek investasi
dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
investasi jangka panjang.
3. Lakukan estimasi arus kas dengan cermat untuk memastikan keberhasilan
proyek dan pengambilan keputusan yang tepat.
4. Pilih metode capital budgeting yang sesuai dengan karakteristik proyek
dan tujuan perusahaan seperti NPV, IRR, Payback Period, dan Profitability
Index.
5. Perhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi capital budgeting seperti
pengembalian modal, struktur modal, dan kebijakan pemerintah dalam
pengambilan keputusan investasi.

17
DAFTAR PUSTAKA

(UNIKOM), U. K. (n.d.). Retrieved from


https://repository.unikom.ac.id/60852/1/Anggaran%20BOP.pdf

A.Purwanti. (2020). Penganggaran Modal (Capital Budgeting). Retrieved from


https://repository.unikom.ac.id/65980/1/Pertemuan%2011.pdf

Admin. (2022, July 2). Capital Budgeting : Pengertian, Manfaat dan Contohnya. Retrieved
from https://bakai.uma.ac.id/2022/07/05/capital-budgeting-pengertian-
manfaat-dan-contohnya/

Nardian, S. (2021). bab ii analisis keputusan investasi. Retrieved from


https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fe-journal.uajy.ac.id
%2F25490%2F3%2F16%252004%252022692_2.pdf&psig=AOvVaw1Kmn816gC1
BTVZ7ZK2pm1f&ust=1710586612432000&source=images&cd=vfe&opi=899784
49&ved=0CAYQn5wMahcKEwi4nZ35jfaEAxUAAAAAHQAAAAAQBA

Priharto, S. (2021, November 23). Capital Budgeting: Pengertian, Manfaat, Metode &
Cara ... Retrieved from Faktor-faktor yang Mempengaruhi Capital Budgeting:
https://kledo.com/blog/capital-budgeting/

T.Dosen. (2020). KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING). Retrieved from


http://repository.uki.ac.id/4438/1/ManajemenKeuanganII.pdf

Universty, N. (n.d.). 5 Metode Penganggaran Modal. Retrieved from


https://online.norwich.edu/online/about/resource-library/5-methods-capital-
budgeting

18

Anda mungkin juga menyukai