Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Akuntansi Manajemen
Dosen Pengampu: Sopandi, S.E., M.Ak
Disusun Oleh:
Abdul Akbar Maulana (205224)
Agnas Syaeful Rahman (205190)
Dara Amelia Putri (205247)
Primasari Nailul Hanifah (205203)
Jl. Terusan Kopo KM. 13.6 No. 236, Kec. Katapang, Pangauban,
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Pembuatan Keputusan
Investasi. Kemudian sholawat serta salam kami curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.
Tidak lupa kami berterima kasih kepada Bapak Sopandi, S.E., M.Ak selaku
dosen mata kuliah Akuntansi Manajemen. Makalah ini merupakan salah satu tugas
mata kuliah Akuntansi Manajemen di program studi Akuntansi.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. PT Tirta Bening Payback Analysis: Arus Kas Tidak Merata ......................... 4
Tabel 2. Ilustrasi perhitungan arus kas .......................................................................... 5
Tabel 3. Cashflow proyek B PT Tirta Bening dan NPV analisis .................................. 9
Tabel 4. Cashflow PT Tirta Bening dan NPV analisis ................................................ 10
Tabel 5. Total laba bersih pada tahun 2016 dan 2017................................................. 12
Tabel 6. NPV pada Cincau Jo ..................................................................................... 12
Tabel 7. IRR pada Cincau Jo....................................................................................... 13
Tabel 8. Payback Period pada Cincau Jo.................................................................... 13
Tabel 9. Hasil perhitungan kelayakan investasi pada Cincau Jo ................................ 13
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan makalah ini adalah untuk memenuhi syarat tugas Akuntansi Manajemen.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Investasi
Keputusan untuk komitmen jangka panjang dalam keputusan investasi
sering kali disebut sebagai penganggaran modal (capital budgeting). Keputusan
investasi modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan
prioritas, pengaturan pendanaan dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih
aktiva jangka panjang (Hansen, 2005;400-401). Menurut Mulyadi (2001;284)
pada umunya capital budgeting membutuhkan dana yang relatif besar dan
keterikatan dana tersebut dalam jangka waktu yang relatif panjang, serta
mengandung risiko, maka diperlukan pertimbangan yang matang sebelum investasi
tersebut dilaksanakan. Dengan demikian capital budgeting mempunyai arti yang
sangat penting bagi perusahaan, karena (Halim, 2003;126):
1. Jika salah dalam perencanaan dan pengambilan keputusan akan berakibat berat dan
panjang bagi perusahaan, mengingat jumlah dana yang dikeluarkan cukup besar dan
terikat dalam jangka waktu yang lama.
2. Jika salah dalam melakukan perkiraan kebutuhan, misalnya over investment akan
timbul beban-beban yang seharusnya tidak perlu, dan jika under investment
perusahaan akan kekurangan kapasitas produksi.
Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi
kelangsungan hidup perusahaan, karena keputusan investasi menyangkut dana yang
digunakan untuk investasi. Untuk menganalisa keputusan usulan investasi atau
proyek investasi (layak atau tidak dilaksanakan), konsep yang digunakan adalah
konsep aliran kas bukan konsep laba.
2
mempertimbangkannya. Meskipun banyak ahli teori akuntansi meremehkan
nondiscounting models karena mengabaikan nilai waktu uang, tetapi banyak
perusahaan yang terus menggunakan model ini dalam membuat keputusan investasi
modal. Namun, penggunaan discounting models sudah meningkat beberapa tahun
kebelakang. Payback Period adalah metode nondiscounting models yang paling
banyak digunakan sedangkan Accounting Rate of Return lebih sedikit digunakan oleh
perusahaan. Penggunaan kedua jenis model tersebut menunjukkan bahwa kedua
kategori tersebut memberikan informasi yang berguna bagi para manajer saat mereka
membuat keputusan investasi modal.
Contoh soal 1
Diasumsikan PT Tirta Bening berinvestasi sebuah mobil baru seharga Rp
200.000.000. Arus kas bersih (arus kas masuk dikurangi arus kas keluar) yang
dihasilkan oleh peralatan adalah Rp 50.000.000 per tahun. Jadi, payback period dari
investasi mobil adalah 4 tahun (Rp 200.000.000/ Rp 50.000.000).
Tetapi, jika arus kas berbeda setiap tahun maka cara menghitung payback
period dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai saat investasi awal
tertutup atau terpenuhi. Jika diperlukan sepersekian tahun, diasumsikan bahwa arus
kas terjadi secara merata dalam setiap tahun.
3
Contoh soal 2
Kita ambil contoh PT Tirta Bening di atas. Anggap PT Tirta Bening
berinvestasi mobil sebesar Rp 200.000.000 dengan arus kas tahunannya lima tahun.
Arus kas tahunan yang diharapkan adalah sebagai berikut:
Tahun 1: Rp 30.000.000
Tahun 2: Rp 40.000.000
Tahun 3: Rp 50.000.000
Tahun 4: Rp 60.000.000
Tahun 5: Rp 70.000.000
Maka payback period-nya adalah 4,3 tahun, dihitung dengan cara sebagai berikut: Rp
30.000.000 (1 tahun), Rp 40.000.000 (1 tahun), Rp 50.000.000 (1 tahun), Rp
60.000.000 (1 tahun), Rp 20.000.000 (0,3 tahun). Pada tahun ke lima, hanya
membutuhkan Rp 20.000.000 dari Rp 70.000.000 yang tersedia. Untuk menentukan
jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan Rp 20.000.000 ditahun kelima,
adalah dengan cara membagi jumlah yang dibutuhkan dengan arus kas tahunan (Rp
20.000.000/Rp 70.000.000).
4
lebih tertarik pada proyek dengan pengembalian cepat. Perhatian kritis lainnya adalah
keusangan. Di beberapa industri yang risiko keusangannya tinggi, akan tertarik untuk
memulihkan dana dengan cepat.
Payback period dapat juga digunakan untuk memilih di antara alternatif yang
bersaing. Pada pendekatan ini, investasi dengan payback period terpendek lebih
disukai daripada investasi dengan payback period yang lebih lama. Namun,
penggunaan payback period ini kurang dapat dipertahankan karena ukuran ini
memiliki dua kekurangan utama, yaitu: Pertama payback period mengabaikan kinerja
investasi di luar periode pengembalian, dan yang kedua mengabaikan nilai waktu
uang.
Contoh soal 3
Departemen teknik Divisi Produk Khusus PT Tirta Bening sedang
mempertimbangkan dua jenis sistem desain berbantuan komputer (CAD), yaitu CAD-
A dan CAD-B. Setiap sistem membutuhkan pengeluaran awal sebesar Rp 1.500.000,
dan memiliki umur pemakaian lima tahun. Berikut perhitungan arus kas tahunannya:
Kedua investasi diatas memiliki payback period dua tahun. Jadi, jika seorang manajer
menggunakan payback period untuk memilih di antara investasi yang bersaing, kedua
investasi tersebut akan sama-sama diinginkan. Namun pada kenyataannya, sistem
CAD-A harus lebih disukai daripada sistem CAD-B karena pertama, sistem CAD-A
memberikan pengembalian yang jauh lebih besar untuk tahun-tahun setelah payback
period (Rp 1.500.000 versus Rp 750.000). Kedua, sistem CAD-A mengembalikan Rp
900.000 pada tahun pertama, sedangkan B hanya mengembalikan Rp 400.000.
Tambahan Rp 500.000 yang disediakan sistem CAD-A pada tahun pertama dapat
digunakan secara produktif, seperti menginvestasikannya dalam proyek lain. Lebih
5
baik memiliki satu rupiah sekarang daripada satu tahun dari sekarang, karena cash on
hand dapat diinvestasikan untuk memberikan pengembalian satu tahun dari sekarang.
Pendapatan tidak setara dengan arus kas karena akrual dan penangguhan digunakan
dalam perhitungannya. Pendapatan rata-rata sebuah proyek didapat dari
menambahkan pendapatan bersih untuk setiap tahun proyek dan kemudian membagi
total ini dengan jumlah tahun. Pendapatan bersih rata-rata untuk sebuah proyek dapat
diperkirakan dengan mengurangkan rata-rata depresiasi dari arus kas rata-rata.
Dengan asumsi bahwa semua pendapatan yang diperoleh dalam suatu periode
dikumpulkan dan bahwa penyusutan adalah satu-satunya beban nonkas, perkiraannya
tepat.
6
Contoh Soal 4
Pertimbangkan investasi oleh Divisi IV PT Tirta Bening dalam peralatan
khusus yang memerlukan pengeluaran awal sebesar Rp 100.000.000. Umur
investasinya lima tahun dengan arus kas berikut:
Tahun 1: Rp 30.000.000
Tahun 2: Rp 30.000.000
Tahun 3: Rp 40.000.000
Tahun 4: Rp 30.000.000
Tahun 5: Rp 50.000.000
Kita asumsikan peralatan tidak memiliki nilai sisa setelah lima tahun dan semua
pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun dikumpulkan pada tahun itu.
+ Rp 30.000.000
= Rp 180.000.000
= Rp 36.000.000
= Rp 20.000.000
= Rp 16.000.000
= 16%
7
metode ini. Hal ini dapat menyebabkan seorang manajer untuk memilih investasi
yang tidak memaksimalkan keuntungan. Karena payback period dan ARR
mengabaikan nilai waktu uang yang disebut sebagai model nondiscounting.
Alasan menggunakan ARR:
a. Sebagai suatu ukuran screening untuk memastikan bahwa investasi baru
tidakakan mempengaruhi laba bersih secara negatif.
b. Untuk memastikan pengaruh yang diinginkan terhadap laba bersih sehingga
bonus meningkat. Berbeda dengan payback period, ARR mempertimbangkan
profitabilitas proyek, namun seperti payback period, ARR mengabaikannya nilai
waktu uang. Oleh karenanya, kedua model tersebut disebut nondiscounting
models.
𝑛
At
NPV = −Io
1+r t
𝑡=0
Dimana :
Io: nilai investasi
At: aliran kas netto pada periode t
r: discount rate
t: jangka waktu proyek investasi
8
Kriteria kelayakan suatu investasi:
NPV > 0 atau positif : investasi layak dan diterima
NPV ≤ 0 atau negatif : investasi tidak layak dan ditolak
Contoh soal 5
Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp 600.000.000 dan menghasilkan
cashflow selama 4 tahun sebagai berikut:
Tahun 1: Rp 200.000.000
Tahun 2: Rp 250.000.000
Tahun 3: Rp 150.000.000
Tahun 4: Rp 300.000.000
Bila diinginkan keuntungan sebesar 15% maka NPV nya bisa dihitung sebagai
berikut:
Tahun Cashflow DF 15% PV of Cashflow
Total Rp 617.800.000
NPV Rp 17.800.000
Tabel 3. Cashflow proyek B PT Tirta Bening dan NPV analisis
Karena hasil NPV nya positif yaitu Rp 17.800.000, maka investasi ini layak dan
diterima.
9
kas masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek. Apabila present
value terlalu rendah maka kita merendahkan IRR nya. Sebaliknya apabila PV terlalu
tinggi, kita meninggikan IRR-nya. Untuk mencari besarnya diperlukan data NPV
yang mempunyai dua kutub (positif dan negatif). Rumus untuk menghitung IRR
adalah:
NPVrk
IRR = rk + x (rb – rk)
PVrk −PVrb
Dimana:
IRR : internal rate of return
rk : tingkat bunga terendah
rb : tingkat bunga tertinggi
NPV : NPV pada tingkat bunga terendah
PV : PV of proceed pada tingkat bunga terendah
PV : PV of proceed pada tingkat bunga tertinggi
Contoh soal 6
Dengan menggunakan contoh perhitungan NPV dari soal sebelumnya, yang
telah ditemukan NPV positif Rp 17.800.000 dengan discount rate 15% selanjutnya
dicari NPV negatif dengan menaikkan discount rate, misalnya dinaikkan adalah
menjadi 20%, maka NPV nya adalah :
Tahun Cashflow DF 20% PV of Cashflow
10
Selisih DF = 20%-15% = 5%
Selisih PV = 617.800.000 - 553.100.000
= 64.700.000
00 000
IRR =1 + 00 000
= 16,37%
Kesimpulan :
Bila IRR lebih besar dibanding keuntungan yang disyaratkan berarti layak, dan
sebaliknya.
Jadi untuk proyek-proyek yang mutually exclusive, pilihlah proyek dengan NPV
tertinggi.
11
2.4 Contoh Kasus
Cincau Jo, Blencho dan Brownice merupakan beberapa anggota dari unit
kreativitas mahasiswa yang menjual produk minuman dingin. Cincau Jo, Blencho dan
Brownice merupakan usaha yang yang menjual khusus minuman dingin.
12
Sumber: Hasil Olahan Data, 2018
Tabel 7. IRR pada Cincau Jo
Selisih DF = 10%-8% = 2%
Selisih PV = Rp 6.088.645 – Rp 5.928.167
= Rp 160.478
IRR = + 0
= 9,10%
Hasil menunjukkan Internal Rate of Return sebesar 9,10%, lebih besar dari bunga
investasi. Karena Internal Rate of Return (IRR) lebih besar dari bunga investasi maka
investasi aktiva tetap yang dilakukan usaha Cincau Jo layak.
13
Pembahasan
Hasil perhitungan kelayakan investasi yang dilakukan dengan tiga metode yaitu: Net
Present Value, Payback Period, dan Internal Rate of Return yang dapat dilihat pada
tabel, sebagai berikut:
Tabel 9, hasil perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan metode Net
Present Value, Internal Rate of Return dan Payback Period dalam penelitan ini,
yaitu:
1.Dari analisa data dengan menggunakan metode NPV, usulan proyek investasi
tersebut diterima karena menghasilkan NPV sebesar Rp 88.645 yang artinya nilai
NPV > 0 maka proyek dapat dijalankan.
2.Dari analisa data dengan menggunakan metode IRR diperoleh nilai IRR sebesar
9,10% > 8%. Melihat hasil perhitungan metode IRR di atas, maka investasi aktiva
pada Cincau Jo adalah layak untuk dilaksanakan.
3. Dari analisa data dengan menggunakan metode Payback Period diperoleh nilai
Payback Period sebesar 1 tahun 7 bulan kurang dari suatu periode yang ditentukan
oleh perusahaan yaitu selama 2 tahun. Dengan demikian secara perhitungan dengan
metode Payback Period, rencana investasi aktiva layak untuk dilaksanakan.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Modal akan berpengaruh langsung terhadap profitabilitas karena keuntungan
yang didapat perusahaan berasal dari modal. Pengeluaran dana yang cukup besar dan
terikat dalam jangka waktu panjang dalam suatu kegiatan investasi membuat para
pemilik modal (investor) harus berhati-hati agar jangan sampai terlanjur
menginvestasikan dana untuk proyek yang ternyata tidak menguntungkan (gagal) di
kemudian hari.
Metode ARR dan metode payback period mempunyai kelemahan yang sama,
yaitu mengabaikan nilai waktu uang. Secara teoritis, penggunaan NPV akan
memberikan hasil yang terbaik dalam penilaian profitabilitas investasi.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca untuk
memperoleh informasi mengenai pembuatan keputusan investasi. Namun kami sadar
bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu
masukan serta saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi tercapainya
kesempurnaan tersebut.
15
DAFTAR PUSTAKA
Hansen, D.R. and Mowen, M.M. 2007. Managerial Accounting. Eighth Edition.
Cincinnati: South-Western College Publishing (HM).
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/download/23603/23260 (diakses
tanggal 13 Juni 2022, pukul 06.50).
16