Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

MANAJEMEN KEUANGAN

NAMA : SULTHANIE CAMILA HOESIEN


NIM : 2134021272
KELAS : SRJ MANAJEMEN 32

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN


UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat, taufik,
dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun tugas Manajemen Keuangan ini dengan baik
serta tepat waktu.

Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang Manajemen Keuangan. Mudah-
mudahan makalah yang kami buat ini bisa menolong menaikkan pengetahuan kita jadi lebih
luas lagi. Kami menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Guru mata
Manajamen Keuangan. Kepada pihak yang sudah menolong turut dan dalam penyelesaian
makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Capital budgeting adalah suatu proses lengkap dalam menganalisa proyek dan menentukan
proyek yang termasuk dalam suatu anggaran modal. Pengertian lainnya adalah suatu proses
perencanaan dan pengambilan keputusan terkait pembayaran dana yang mana dalam periode
pengembalian dana tersebut sudah lebih dari satu tahun.

Yang dimaksud dalam pembayaran/pengeluaran ini termasuk biaya pembelian pada setiap
aset tetap, yakni tanah, bangunan, mesin, dan alat lainnya. Biasanya perusahaan juga
membutuhkan promosi berupa iklan jangka panjang, proyek penelitian, dan pengembangan
pun termasuk di dalam kategori investasi. 

Keputusan dalam melakukan investasi bukanlah hal yang mudah karena membutuhkan
penilaian akan situasi di masa yang akan datang. Sehingga perlu memikirkan hal-hal yang
mungkin akan terjadi, baik karena faktor internal maupun eksternal. Nilai investasi pun harus
dihitung sesuai dengan arus kas perusahaan dan merupakan keputusan yang paling tepat guna
menghindari risiko kerugian atas nilai investasi tersebut. Secara umum, perusahaan akan
membuat berbagai alternatif agar bisa berinvestasi dalam jangka panjang, seperti
penambahan aset tetap. 

Capital budgeting dan keputusan keuangan tentu harus dilakukan secara terpisah. Apabila
suatu investasi yang diajukan sudah ditentukan untuk bisa diterima, maka manajer keuangan
selanjutnya memilih cara pembayangan yang paling tepat.

1.2 Rumusan Masalah

 Apa itu Capital Budgeting?


 Bagaimana metode analisa Capital Budgeting?

1.3 Tujuan Masalah

 Untuk mengenali Capital Budgeting itu.


 Untuk menjelaskan metode Capital Budgeting lebih spesifik.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Capital Budgeting

Secara mendasar, capital budgeting adalah suatu metode analisis keuangan guna menentukan
apakah suatu proyek perusahaan dapat dilakukan atau tidak. Dengan kata lain, ini merupakan
proses mengevaluasi sebuah proyek dari sisi finansial dan ditujukan untuk memastikan
keberhasilannya dalam menghasilkan keuntungan yang diinginkan.
Bisa dibilang, capital budgeting adalah bagian terpenting di antara proses bisnis lainnya.
Sebab, aktivitas ini melibatkan perusahaan pemilik proyek beserta
berbagai stakeholder lainnya yang memegang peran dalam menyepakati pembuatan
keputusan tersebut.
Sehingga, apabila proses perhitungan anggaran tidak memperoleh kesepakatan, maka proyek
kerja sama pun tidak akan dilangsungkan. Adapun kepentingan yang menjadi pertimbangan
dalam capital budgeting adalah kepentingan investor dan profit di masa mendatang.

⁃ Manfaat Capital Budgeting Bagi Perusahaan

Lalu, apa manfaat melakukan perhitungan modal bagi perusahaan? Secara umum, manfaat
capital budgeting adalah sebagai berikut.

1. Menunjukkan Risiko

Manfaat utama dari capital budgeting adalah memberikan gambaran terkait risiko ataupun
potensi kerugian dari suatu proyek atau investasi jika dilakukan. Hal ini tentu merupakan
bagian penting yang wajib dipertimbangkan secara mendalam sebelum proyek disepakati.

2. Mencegah Kecurangan Oknum

Seperti yang diketahui, proyek perusahaan kerap menjadi incaran para oknum tak
bertanggungjawab. Namun, dengan melakukan perhitungan pendanaan dengan seksama,
perusahaan bisa mencegah kemungkinan terjadinya kecurangan tersebut. Sebab, dana akan
dihitung dan dikelola seefektif dan seefisien mungkin.

3. Membantu Membuat Rencana Jangka Panjang

Manfaat lainnya dari capital budgeting adalah membantu perusahaan membuat rancangan
proyek secara jangka panjang. Sebab, perhitungan ini akan memberikan sejumlah gambaran
atau kemungkinan metode pelaksanaan proyek, termasuk untuk jangka pendek sekalipun.

4. Menentukan Jenis Proyek yang Bisa Diimplementasikan

Berikutnya, manfaat capital budgeting adalah memberikan opsi terkait beragam proyek yang
mampu menghasilkan profit dan minim risiko. Dengan melakukan perhitungan ini, Anda
dapat menentukan rencana mana yang lebih layak untuk didanai.
5. Menunjukkan Sisi Profit Proyek Kepada Investor

Manfaat terakhir dari perhitungan pendanaan ini ialah memberikan gambaran terhadap
investor terkait kemungkinan profit yang akan dihasilkan. Hal ini tentu menjadi salah satu
bukti nyata untuk membentuk kepercayaan investor terhadap proyek.
Itu dia pembahasan mengenai apa itu capital budgeting, jenis, contoh kasus, hingga
manfaatnya. Seperti yang sudah disebutkan, capital budgeting adalah hal penting yang patut
diperhatikan dalam proses pelaksanaan suatu proyek. Pasalnya, perhitungan ini menentukan
keberhasilan dan kemampuan proyek dalam menghasilkan profit bagi perusahaan.

2.2 Metode Capital Budgeting

1. Internal Rate of Return (IRR)

Jenis yang pertama adalah Internal Rate of Return (IRR), yakni metode perhitungan yang
diketahui lebih detail dan akurat dibanding lainnya. Sebab, IRR tidak sekadar
mempertimbangkan future value atau potensi masa depan, tetapi juga sekaligus menggunakan
aspek waktu dalam perhitungannya.

2. Net Present Value (NPV)

Jenis berikutnya dari capital budgeting adalah Net Present Value (NPV). Berbeda dari
Internal Rate of Return, metode perhitungan satu ini hanya menggunakan future value atau
potensi perusahaan di masa mendatang. Untuk mengatakan bahwa proyek layak
dilaksanakan, manajer keuangan setidaknya harus memperoleh nilai di atas 0 rupiah dalam
perhitungan ini.

3. Average Rate of Return (ARR)

Jenis lainnya adalah Average Rate of Return (ARR). Ini merupakan metode perhitungan yang
dilakukan berdasar atas penghasilan rata-rata tahunan perusahaan.

4. Payback Period (PP)

Jenis terakhir dari capital budgeting adalah Payback Period (PP), yaitu metode perhitungan
yang dilakukan berdasarkan periode waktu pengembalian profit. Angka periode yang didapat
dalam perhitungan ini umumnya bertolakbelakang dengan kelayakan proyek.
Maksudnya, semakin tinggi angka yang dihasilkan dalam perhitungan PP, maka semakin
kecil kelayakan suatu proyek untuk diilanjutkan.
Contoh Kasus Capital Budgeting

Dalam metode IRR, contoh kasus capital budgeting adalah sebagai berikut.
Proyek A diketahui mampu memperoleh keuntungan sebanyak 30% dari pendanaan selama
10 tahun, sementara proyek B memperoleh keuntungan 20% untuk pendanaan 5 tahun.
Keduanya sama-sama mendapat pendanaan senilai Rp80.000.000. Maka, nilai IRR tiap
proyek ialah:
IRR proyek A
= [Rp80.000.000 + (30% x Rp80.000.000)] / 10 tahun
= Rp104.000.000 / 10 tahun = Rp10.400.000
IRR proyek B
= [Rp80.000.000 + (20% x Rp80.000.000)] / 5 tahun
= Rp96.000.000 / 5 tahun = Rp19.200.000
Walaupun persentase keuntungan yang dihasilkan proyek A lebih besar, akan tetapi dari
perhitungan IRR, proyek B jauh lebih banyak. Sehingga, yang layak memperoleh pendanaan
ialah proyek B.
Sedangkan, dengan perhitungan NPV, contoh capital budgeting adalah sebagai berikut.
PT. Budi Bakti ingin melakukan pendanaan senilai Rp500.0000.000 pada salah satu proyek
perusahaannya, yaitu proyek X atau Y. Proyek X memperoleh cashflow setiap tahun senilai
Rp50.000.000 dalam jangka 10 tahun dengan discount rate 5%. Sementara, proyek Y
memperoleh cashflow tahunan senilai Rp45.000.000 untuk jangka waktu 15 tahun dengan
discount rate yang sama. Maka:
NPV Proyek X
= (Rp50.000.000 x 10 tahun) – 5%(Rp50.000.000 x 10 tahun)
= Rp500.000.000 – Rp25.000.0000 = Rp475.000.000
NPV Proyek Y
= (Rp45.000.000 x 15 tahun) – 5%(Rp45.000.000 x 15 tahun)
= Rp675.000.000 – Rp33.750.0000 = Rp641.250.000
Dari perhitungan tersebut, proyek yang layak didanai ialah proyek Y karena nilai NPV lebih
besar.
BAB III
KESIMPULAN

Capital budgeting adalah suatu proses lengkap dalam menganalisa proyek dan menentukan
proyek yang termasuk dalam suatu anggaran modal. Pengertian lainnya adalah suatu proses
perencanaan dan pengambilan keputusan terkait pembayaran dana yang mana dalam periode
pengembalian dana tersebut sudah lebih dari satu tahun.

Yang dimaksud dalam pembayaran/pengeluaran ini termasuk biaya pembelian pada setiap
aset tetap, yakni tanah, bangunan, mesin, dan alat lainnya. Biasanya perusahaan juga
membutuhkan promosi berupa iklan jangka panjang, proyek penelitian, dan pengembangan
pun termasuk di dalam kategori investasi.

Manfaat utama dari capital budgeting adalah memberikan gambaran terkait risiko ataupun
potensi kerugian dari suatu proyek atau investasi jika dilakukan. Hal ini tentu merupakan
bagian penting yang wajib dipertimbangkan secara mendalam sebelum proyek disepakati.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/capital-budgeting
https://www.pelatihan-sdm.net/metode-penilaian-capital-budgeting/
https://bakai.uma.ac.id/2022/07/05/capital-budgeting-pengertian-manfaat-dan-contohnya/
https://www.google.com/url?q=https://bakai.uma.ac.id/2022/07/05/capital-budgeting-
pengertian-manfaat-dan-contohnya/&usg=AOvVaw0HyUTCAIEvqFg_JOvFJCFF

Anda mungkin juga menyukai