Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bila mendengar kata anggaran maka pada umumnya kita akan membayangkan

angka-angka serta menghubungkannya dengan hal yang berkaitan dengan keuangan.

Namun tidak dapat dipungkiri dibalik itu semua ada unsur manusia yang berpera.

Manusia yang membuatnya dan mereka pula yang menggunakannya.

Aspek perilaku yang terkait dengan anggaran merujuk pada perilaku manusia

yang terlibat pada saat anggaran tersebut disusun dan diimplemetasikan. Anggaran

dapat mempengaruhi perilaku manusia. Adanya anggaran mengakibatkan manusia

membatasi tindakannya. Anggaran pula yang menyebabkan kinerja manajer selalu

dan secara lanjut dipantau serta dibandingkan. Hal ini pula yang mengakibatkan

timbulnya tekanan. Manajer seringkali menghadapi permasalahan akibat adanya

anggaran seperti misalnya timbul over atau under budget, penyimpangan dari

anggaran yang diharapkan, dan sebagainya. Akibatnya anggaran kemudian dianggap

sebagai sesuatu yang dapat menghambat atau mengancam karir

Untuk mendorong orang supaya bertanggungjawab terhadap penyusunan

anggaran dan terhadap implementasi anggaran untuk mencapai tujuan organisasi

secara efektif dan efisien, perusahaan perlu mempertimbangkan aspek etika dan

perilaku dalam penganggaran. Anggaran merupakan hasil negosiasi, yang artinya


bahwa dalam penyusunannya terdapat pertimbangan akan tujuan perusahaan dan

tujuan karyawan. Adanya konsistensi antara tujuan-tujuan perusahaan dengan tujuan

para karyawannya merupakan hal yang ideal yang banyak diupayakan oleh banyak

perusahaan.

Manajemen keuangan dan akuntan manajemen terlibat secara mendalam pada

penyusunan anggaran operasional, baik dalam pengembangan anggaran maupun

dalam pelaporan kinerja setelahnya. Selain itu, manajer keuangan dan

akuntanmanajemen juga terlibat dalam proses penyusunan anggaran modal. Karena

keterlibatan ini, maka penting bagi mereka untuk menyadari berbagai faktor,

khususnya faktor-faktor keperilakuan, yang sangat mempengaruhi proses

penganggaran modal dan pengambilan keputusan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari pembuatan

makalah ini adalah :

1. Apa definisi penganggaran moda ?

2. Bagaimana tahapan proses penyusunan anggaran modal ?

3. Apa pentingnya factor – factor keperilakuan dari penyusunan anggaran

modal ?

4. Apa masalah prediksi yang disebabkan oleh perilaku manusia ?

5. Bagaiamana perilaku mencari resiko dan menghindari resiko ?


6. Apa sara perbaikan perilaku manusia terhadap penyusunan anggaran modal ?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui definisi dari anggaran modal.

2. Menjelaskan bagaimana tahapan penyusunan anggaran modal.

3. Memahami pentingnya faktor-faktor keperilakuan dari penyusunan anggaran

modal.

4. Mengetahui masalah prediksi yang disebabkan oleh perilaku manusia.

5. Mengetahui Perilaku Mencari Risiko dan Menghindari Risiko.

6. Mengetahui saran perbaikan perilaku manusia terhadap penyusunan anggaran

modal.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Penganggaran Modal

Penganggaran modal (capital budgeting) adalah sebuah proses untuk

mengestimasi pendapatan dan pengeluaran modal. Itu biasanya dikaitkan dengan

menilai seberapa menguntungkan atau layak investasi modal atau proyek-proyek

utama perusahaan. 

Investasi modal tersebut mungkin melibatkan pembelian mesin dan peralatan

baru, mengganti mesin dan peralatan saat ini, atau pengeluaran untuk membangun

pabrik baru. Investasi semacam itu memerlukan dana yang substansial. Sehingga,

kesuksesan dan kegagalannya bisa berdampak signifikan terhadap perusahaan.

Lalu, mengapa penganggaran modal sangat penting didalam perusahaan,

antara lain sebagai berikut :

1. Membantu manajemen untuk menentukan keputusan investasi

2. Penganggaran modal meyediakan metode untuk menilai proyek secara akuntabel

dan terukur.

3. Proyek – proyek jangka panjang strategis untuk mendukung keunggulan

kompetitif jangka panjang perusahaan.


2.2 Proses penyusunan anggaran modal

Langkah-Langkah Yang Berkaitan Dalam Proses Capital Budgeting

Capital budgeting adalah proses lengkap untuk menganalisis proyek dan

menentukan proyek yang termasuk dalam anggaran modal. Atau dapat pula

diartikan dengan seluruh proses perencanaan dan pengambilan keputusan

mengenai pembayaran dana di mana periode pengembalian dana melebihi satu

tahun. Batas satu tahun tidak mutlak. Kategori pengeluaran ini termasuk biaya

untuk pembelian aset tetap (investasi dalam aset tetap) yaitu tanah, bangunan,

mesin, dan peralatan lainnya. Biaya untuk dana untuk iklan jangka panjang,

proyek penelitian dan pengembangan juga termasuk dalam kategori investasi.

Proses Capital Budgeting terdiri dari 6 (enam) langkah yang saling berkaitan,

yaitu :

1. Penelitian Dasar (Basic Reseach)

Rencana pelaksanaan proyek atau investasi harus didukung oleh data dan

informasi. Untuk alasan ini, perlu untuk melakukan studi lapangan atau studi

sektor untuk mendapatkan data atau informasi dalam persiapan proposal

proyek.

2. Pembuatan Proposal
Proposal penganggaran barang modal dibuat disemua tingkat dalam sebuah

organisasi bisnis. Untuk menstimulasi aliran berbagai ide, banyak perusahaan

menawarkan penghargaan berupa uang tunai untuk beberapa proposal yang

diadopsi.

3. Kajian dan Analisa

Proposal penganggaran barang modal secara formal di-review dalam rangka

mencapai tujuan dan rencana utama perusahaan dan yang paling penting untuk

mengevaluasi kemampuan ekonominya. Biaya yang diajukan dan benefit yang

diestimasikan dikonversikan menjadi sebuah cash flow yang sesuai. Bermacam-

macam teknik capital budgeting dapat diaplikasikan untuk cash flow tersebut

untuk menghitung tingkat keuntungan dari investasi. Berbagai macam aspek

resiko diasosiasikan dengan proposal yang akan dievaluasi. Setelah analisis

ekonomi telah dibuat lengkap, diiringi dengan data tambahan dan rekomendasi

yang ditujukan untuk para pengambil keputusan.

4. Pengambilan Keputusan

Besarnya sejumlah dana yang dikeluarkan dan pentingnya penganggaran

barang modal menggambarkan tingkat organisasi tertentu yang membuat

keputusan penganggaran. Perusahaan biasanya mendelegasikan kewenangan

penganggaran barang modal sesuai dengan jumlah uang yang dikeluarkan.


Secara umum jajaran direksi memberikan keputusan akhir untuk sejumlah

tertentu penganggaran barang modal yang dikeluarkan.

5. Implementasi

Ketika sebuah proposal telah disetujui dan dananya telah siap, tahap

implementasi segera dimulai. Untuk pengeluaran yang kecil, penganggaran

dibuat dan pembayaran langsung dilaksanakan. Namun untuk penganggaran

dalam jumlah besar, dibutuhkan pengawasan yang ketat.

6. Tindak Lanjut (Follow Up)

Setelah diimplementasikan maka perlu dilakukan monitoring selama tahap

kegiatan operasi berjalan dari proyek tersebut. Perbandingan dari biaya yang

ada dan keuntungan yang diekspektasikan dari berbagai proyek sebelumnya

adalah sangat vital. Ketika biaya yang dikeluarkan melebihi anggaran biaya

yang ditetapkan, harus segera dilakukan tindakan untuk menghentikannya,

apakah dengan meningkatkan benefit atau mungkin menghentikan proyek

tersebut.

Anda mungkin juga menyukai