1. Basic Reseach
Rencana pelaksanaan proyek / investasi harus didukung oleh data dan informasi. Untuk alasan
ini, perlu untuk melakukan studi lapangan atau studi sektor untuk mendapatkan data / informasi
dalam persiapan proposal proyek.
2. Pembuatan Proposal
Proposal proyek / investasi disajikan dalam organisasi perusahaan di semua tingkatan. Untuk
merangsang aliran ide, banyak perusahaan menawarkan hadiah uang tunai untuk berbagai saran.
4. Pengambilan Keputusan
Fase ini menentukan apakah suatu investasi layak atau tidak. Jumlah dana atau investasi yang
sangat besar dan pentingnya anggaran modal menggambarkan tingkat organisasi tertentu yang
membuat keputusan anggaran. Perusahaan biasanya mendelegasikan otoritas penganggaran
modal berdasarkan jumlah uang yang dihabiskan. Sebagai aturan, Dewan Direksi membuat
keputusan akhir tentang jumlah tertentu dari modal yang dikeluarkan.
5. Implementasi
Ketika suatu proposal layak atau telah disetujui dan dana tersedia, fase implementasi segera
dimulai. Untuk pengeluaran kecil, anggaran dan pembayaran langsung dilakukan. Namun,
pemantauan ketat diperlukan untuk anggaran besar.
6. Tindak Lanjut (Follow Up)
Setelah implementasi, pemantauan diperlukan selama fase operasional proyek. Perbandingan
antara biaya yang ada dan keuntungan yang diharapkan dari berbagai proyek sebelumnya sangat
penting. Jika biaya yang dikeluarkan melebihi anggaran yang disebutkan, diperlukan tindakan
segera untuk menghentikannya, menambah manfaat atau mengganggu proyek.
Web : https://www.jojonomic.com/blog/capital-budgeting/
Tambahan definisi
Tujuan dan Pentingnya Penganggaran Modal
Tujuan dari penganggaran modal adalah digunakan untuk menggambarkan bagaimana manajer
merencanakan implikasi jangka panjang seperti pembelian peralatan baru dan pengenalan produk baru.
Pengangaran modal sangat penting bagi perusahaan, karena:
Keputusan penganggar modal akan berpengaruh pada jangka waktu yang lama sehingga
perusahaan kehilangan fleksibiitasnya
Penganggaran modal yang efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan kualitas dari penambah
aktiva
8. Membagi Kemiskinan
Fenomena “membagi kemiskinan” seringkali memiliki dampak yang penting dalam proses
penyusunan anggaran modal. Hal ini terjadi ketika tersedia lebih banyak proyek anggaran modal
yang potensial lebih menguntungkan dibandingkan dengan dana yang tersedia untuk
mendanainya, suatu kondisi yang disebut dengan rasionalisasi modal.
Tampilan Rasio
Dalam meninjau faktor-faktor ini, juga dicatat bahwa terdapat masalah-masalah yang
ditimbulkan oleh kesulitan dalam mengidentifikasikan dan memilih proyek modal dan
kebutuhan akan kreativitas dan penilaian manusia.
Saran-saran Perbaikan
Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi pengaruh yang merugikan dari faktor-faktor
keperilakuan manusia terhadap proses penyusunan anggara modal? Pertama, adalah penting
bahwa mereka yang terlibat dalam penyusunan anggaran modal menyadari faktor-faktor
keperilakuan yang melekat pada proses tersebut. dimana mungkin, faktor-faktor ini sebaiknya
tidak diperbolehkan untuk mengaburkan data keputusan yang relevandan yang bersifat lebih
rasionaL.
WEB : http://www.himakaunitri.com/2016/04/faktor-faktor-keperilakuan-pada.html
TAMBAHAN 2.7
Tujuan dari sistem ukuran kinerja adalah untuk membantu menerapkan strategi. Untuk
mengimplementasikan atau menerapkan sistem semacam itu, manajemen senior memilih ukuran-
ukuran yang paling mewakili strategi perusahaan. Ukuran-ukuran ini dapat dilihat sebagai faktor
keberhasilan penting ( critical success factors) masa kini dan masa depan, jika ukuran-ukuran ini
membaik, berarti perusahaan telah mengimplementasikan strategi. Keberhasilan tergantung kepada
kekuatan setiap perusahaan.
Pertimbangan Umum
Membandingkan sistem ukuran kinerja dengan panel instrument pada dashboard memberikan wawasan
penting mengenai bauran dari ukuran keuangan dan nonkeuangan yang diperlukan dalam suatu sistem
pengendalian manajemen: satu ukuran tidak dapat mengendalikan sistem yang kompleks, dan terlalu
banyak ukuran penting membuat sistem tersebut menjadi terlalu kompleks.
Meskipun mereka mengakui pentingnya ukuran nonkeuangan, banyak organisasi yang gagal
untuk memasukkannya dalam tinjauan kinerja tingkat eksekutif karena ukuran –ukuran ini
cenderung kurang canggih dibandingkan dengan ukuran keuangan dan manajer senior
kurang terampil dalam menggunakannya.
Balanced Scorecard
Balanced scorecard adalah suatu contoh dari sistem ukuran kinerja. Menurut pada pendukung
pendekatan ini, unit bisnis harus diberikan cita-cita dan diukur dari empat perspektif berikut ini :
- Keuangan (contohnya : margin laba, tingkat pengembalian atas aktiva, arus kas)
- Pelanggan (contohnya: pangsa pasar, indeks kepuasan pelanggan)
- Bisnis internal (contohnya: retensi karyawan, pengurangan waktu siklus)
- Inovasi dan pembelajaran (contohnya: presentasi penjualan dari produk baru)
WEB : http://pojok-akuntansi.blogspot.com/2015/05/pengukuran-dan-upaya-perbaikan-masalah.html