Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 9 :

Vio Virnandie Gunawan (204140314111090)


Diandra Zahra (204140314111095)
Lailatul Atin Mubarokah (204140314111100)

Penerepan Strategi : Isu Manajemen, Operasional, Keuangan,


SIM, dan Litbang
Perumusan strategi yang berhasil tidak menjamin penerapan strategi yang juga berhasil.
Walaupun terkait erat, secara mendasar penerapan strategi berbeda dari perumusan strategi.
Perumusan dan penerapan strategi berbeda dalam hal-hal berikut :

 Perumusan strategi memosisikan kekuatan sebelum tindakan 


 Penerapan strategi mengelola kekuatan selama tindakan 
 Perumusan strategi berfokus pada keefektifan 
 Penerapan strategi berfokus pada keefisienan 
 Perumusan strategi terutama merupakan proses intelektual 
 Penerapan strategi terutama merupakan proses operasional 
 Perumusan strategi membutuhkan keterampilan intuitif dan analitis yang bagus 
 Penerapan strategi membutuhkan keterampilan motivasi dan kepemimpinan yang
khusus 
 Perumusan strategi membutuhkan koordinasi antar beberapa individu 
 Penerapan strategi membutuhkan koordinasi antar banyak individu 

Di semua organisasi, kecuali yang paling kecil, transisi dari perumusan ke penerapan strategi
membutuhkan peralihan tanggung jawab dari para penyusun strategi kepada para manajer
divisional dan fungsional. 

Persoalan-persoalan penerapan bisa muncul karena peralihan tanggung jawab ini, terutama
bila keputusan perumusan strategi diterima secara tiba-tiba oleh manajer tingkat menengah
dan bawah. 

Oleh karena itu, sangat penting bahwa para manajer divisional dan fungsional dilibatkan
sejauh mungkin di dalam aktivitas perumusan strategi. Hal yang juga sama pentingnya
adalah para penyusun strategi harus sebisa mungkin dilibatkan di dalam aktivitas penerapan
strategi.

A. Isu-isu utama manajemen bagi penerapan strategi meliputi :

1. Penetapan tujuan tahunan 


2. Pembuatan kebijakan 
3. Alokasi sumber daya 
4. Perubahan struktur organisasi yang ada 
5. Restrukturisasi dan rekayasa ulang 
6. Perbaikan program penghargaan dan insentif 
7. Minimalisasi penolakan terhadap perubahan 
8. Pengenalan manajer pada strategi 
9. Pengembangan budaya yang mendukung strategi 
10. Adaptasi proses produksi/operasi 
11. Pengembangan fungsi sumber daya manusia yang efektif 

Perubahan manajemen dipastikan lebih ekstensif ketika strategi yang diterapkan membawa
perusahaan kearah yang sama sekali baru.

B. Isu-Isu Keuangan/Akuntansi

1. Mendapatkan Modal Untuk Implementasi Strategis

Implementasi strategi yang sukses terkadang memerlukan tambahan modal. disamping laba
bersih dari operasi dan penjualan asset, dua sumber dasar perolehan modal bagi suatu
organisasi adalah pinjaman dan setoran modal. Menentukan kombinasi yang tepat antara
pinjaman dengan modal disetor dalam struktur modal perusahaan adalah vital bagi
kesuksesan implementasi strategi.

2. Proyeksi Laporan Keuangan

Analisis proyeksi laporan keuangan (projected financial statement analysis) adalah teknik
utama dalam implementasi strategi karena memungkinkan organisasi untuk memriksa hasil
yang diharapkan dari berbagai tindakan dan pendekatan.

Terdapat enam tahap dalam membuat suatu analisis proyeksi keuangan:

a. Siapkan proyeksi keuangan sebelum neraca. Awalilah dengan memperkirakan penjualan


seakurat mungkin.

b. Gunakan metode persentase penjualan (percentage-of sales) untuk memproyeksikan harga


pokok penjualan (cost of good sold-CGS) dan akun-akun pengeluaran di laporan keuangan.

c. Hitunglah proyeksi laba bersih (net income-NI)

d. Kurangi laba bersih dengan dividen (dividend-DIV) yang akan dibayar untuk tahun depan.
Sisa laba ini diebut laba ditahan (retained earnings-RE).

3. Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan atau financial bugget adalah dokumen yang memperlihatkan secara
detail bagaimana dan bisa diperoleh dan dibelanjakan untuk suatu priode tertentu, biasanya
anggaran yang dipakai adalah anggaran tahunan. Ada bebrapa bentuk anggaran yang dipakai
seperti: anggaran kas,anggaran oprasi, anggaran penjualan, anggaran lab,anggaran pabrik,
anggaran modal, anggaran pengeluaran,anggaran divisi, anggaran variable, anggaran
fleksibel, dan anggaran tetap. Anggaran keuangan memiliki keterbatasan. Pertama, program
yang telah dianggarakan, dapat menjadi begitu detail dimana mereka menjadi terlalu kaku
dan terlalu mahal. Kedua, anggaran keuangan bisa menjadi subtitusi bagi tujuan. Ketiga,
anggaran dapat menyembunyikan inefisensi jika didasarkan pada prosedur daripada evaluasi
priodik dari suatu kondistertentu. Terakhir, anggaran terkadang digunakan sebagai instrument
bagi tirani akibat rasa frustasi, ketidaksukaan, ketidakadilan, dan tinggkat keluar masuk
karyawan yang tinggi.

4. Mengevaluasi Nilai Dari Suatu Bisnis

Mengevaluasi nilai dari suatu bisnis (worth of a business) adalah hal yang penting bagi
implementasi strategi karena strategi yang integrative, intensif, dan diverifikasi biasanya
diterapkan dengan mengambil alih lain. Diverifikasi biasanya diterapkan dengan mengambil
alih perusahaan lain. Strategi lainnya, seperti pengunduran diri, atau divest, mungkin bisa
mengakibatkan terjualnyasatu divisi dalam organisasi atau perusahaan itu sendiri. Untuk
menentukan nilai bisnisdapat dikelompokkan kedalam 3 pendekatan utama: apa yang dimiliki
perusahaan, atau apa yang diberikan perusahaan ke pasar. Pendekatan pertama adalah
menentukan nilai bersih atau modal pemegang saham. Pendekatan kedua adalah dengan
mengukur nilai suatu perusahaan muncul dari keyakinan bahwa nilai dari bisnis apapun harus
didasarkan pada manfaat masa depan yang bisa diperoleh pemiliknya berupa laba bersih. Dan
pendekatan ketiga adalah membiarkan pasar menentukan nilai bisnis berdasarkan nilai harga
jual, metode rasio harga terhadap laba, dan metode saham yang beredar.

5. Menentukan Apakah Perlu Go Public

Menjadi perusahaan publik, bebrarti menjual sebagian kepemilikan perusahaan ke oranglain


dengan tujuan untuk memperoleh tambhana modal, konsekuensinya, hal tersebut mengurangi
kendali pemilik atau perusahaan. Menjadi perusahaan publik tidak disarankan bagi
perusahaan yang penjualannya kurang dari $10 juta karena biaya awal untuk melakukannya
sangat tinggi.

C. Isu-Isu Penelitian Dan Pengembangan (Litbang)

Personel penelitian dan pengembangan pada umumnya akan dihargai karena bisa
mengembangkan produk baru dan meningkatkan produk lama sehingga implementasi strategi
jadi efektif. Adapun kebijakan litbang dapat meningkatkan usaha implementasi strategi dalam
hal :

1. Menekankan peningkatan produk atau proses.


2. Menekankan pada riset dasar atau terapan.

3. Menjadi pemimpin atau pengikut dalam litbang.

4. Mengembangkan tipe proses robotic atau manual.

5. Mengalokasikan jumlah uang yang tinggi, rata-rata, atau rendah untuk litbang.

6. Menjalankan litbang sendiri atau mengontrakkan ke luar.

7. Menggunakan peneliti dari universitas atau peneliti swasta.

Ada 3 pendekatan yang dilakukan dalam litbang, yaitu:

1. Menjadi perusahaan pertama yang memasarkan suatu produk dengan teknologi baru.

2. Menjadi peniru yang inovatif dari sebuah produk yang sukses, sehingga meminimalkan
risiko, dan biaya awal.

3. Menjadi produsen berbiaya rendah dengan cara memproduksi produk yang serupa
secara missal namun lebih murah dari produk yang baru-baru ini ditawarkan
perusahaan lain.

D. Isu-Isu Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Perusahaan yang mengumpulkan, mengasimilasi dan mengevaluasi informasi eksternal dan


internal secara efektif memiliki keunggulan kompetitif atas perusahaan lain.

Sistem Informasi Manajeman yang efektif menjadi prasyarat pada suatu prasyarat di masa
mendatang. Sistem informasi yang baik memungkinkan perusahaan untuk menekan biaya,
sebagai contoh, pesanan online dari Sales ke fasilitas produksi dapat memperpendek waktu
pemesanan bahan baku dan mengurangi biaya persediaan.

Dibanyak perusahaan teknologi informasi telah membuat masalah tempat kerja tak lagi
penting dan memungkin karyawan bekerja dari rumah, kapanpun.

Anda mungkin juga menyukai