Dalam mengelola operasi internal perusahaan juga berhubungan juga dengan pembahasan sebelumnya
mengenai strategi eksekusi yang baik untuk perusahaan. Jika pengelolaan internal perusahaan baik, maka ini juga akan
mendukung perusahaan dalam melakukan strategi eksekusi.
Pada bab ini, akan dibahas 5 tindakan manajerial tambahan yang mendukung eksekusi strategi yang baik dalam
perusahaan, yaitu:
Sebelum dilakukan proses implementasi strategi, para manajer harus dapat menentukan sumber daya
apa yang dibutuhkan dan bagaimana mendistribusikan sumber daya itu ke seluruh bagian organisasi dalam
perusahaan.
Perusahaan harus mempunyai anggaran dan sumber daya operasional seperti Modal, SDM, Mesin dan lain
-lain untuk mengeksekusi rencana strategi secara efektif dan efisien. Tidak tersedianya dana yang cukup atau
kekurangan sumber daya dapat menyebabkan lambatnya proses eksekusi strategi, sedangkan tersedianya dana
dalam jumlah yang banyak dan terlalu banyaknya jumlah sumber daya yang tersedia, dapat menyebabkan
pemborosan dan penambahan biaya yang dapat mengurangi performa keuangan. Manajer harus dapat
melakukan review anggaran dan mengatur alokasi serta penggunaan sumber daya perusahaan, termasuk
menentukan sumber daya mana yang dapat mendukung eksekusi strategi dan mana yang tidak. Di dalam
perjalanan mengeksekusi strategi, setiap individu dalam perusahaan tidak dapat terhindar dari adanya beberapa
CHAPTER 11 | Managing Internal Operations - Actions That Promote Good Strategy 1
Execution
faktor yang mempengaruhi strategi perusahaan. Apabila terjadi perubahan dalam strategi, perusahaan dituntut
untuk dapat melakukan realokasi anggaran dan perubahan sumber daya untuk menyesuaikan perubahan
strategi tersebut.
Implementasi strategi baru menuntut manajer untuk mengambil langkah aktif bahkan terkadang harus
melakukan tekanan untuk melakukan perubahan atas sumber daya, tidak hanya untuk melakukan aktivitas -
aktivitas penting yang mendukung strategi baru, namun juga untuk melihat peluang untuk dapat mengeksekusi
strategi dengan lebih efektif dan efisien. Para manajer harus mampu membuat keputusan untuk memastikan
ketersediaan sumber daya untuk menjalankan inisiatif strategi baru, termasuk menentukan untuk menghentikan
aktivitas atau proyek yang tidak lagi relevan dengan strategi baru perusahaan.
Contoh : Perusahaan Honda dengan aktivitas R&Dnya mampu membuat inovasi dan penemuan baru
untuk melengkapi teknologi produknya, antara lain Honda menemukan motorcycle airbag, low-polluting four-
stroke outboard marine engine, ultra-low emission cars, hybrid cars, semua inovasi yang dilakukan berangkat
dari strategi perusahaan Honda dalam memenangkan persaingan dengan kompetitornya. Strategi Honda
dilaksanakan sesuai dengan point pertama four routes to strategic advantage sebagai mind of strategist dalam
mencapai kesuksesan bisnis yang ditulis oleh Kenichi Ohmae, seorang teoriwan organisasi, konsultan
manajemen, dan penulis Jepang dalam karyanya mind of strategist, yaitu business strategy based on key
factors for success (KFS). Poin dari metode ini adalah dengan mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang
menentukan kesuksesan bisnis Strategi dikembangkan dari kemampuan mengalokasikan sumber daya yang
dimiliki, seperti modal dan karyawan, dengan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk bersaing dengan
kompetitor. Hasilnya, Honda mampu menyaingi atau bahkan mengungguli Yamaha, sebagai kompetitor
utamanya, dalam pasar sepeda motor.
Namun ada kalanya perubahan strategi harus dilakukan tanpa adanya penambahan anggaran, dalam
kondisi ini para manajer diharapkan dapat melihat bagian sumber daya dalam aktivitas mana yang harus
mendapat prioritas utama dalam proses eksekusi strategi, diantaranya melakukan pemotongan biaya dan
melakukan kebijakan yang lebih kreatif dari sebelumnya.
d. Six Sigma
Six Sigma merupakan program untuk mendorong perbaikan berkelanjutan dalam kualitas dan eksekusi
strategi. Pendekatan ini mengandung metode statistik untuk mengidentifikasi dan membuang penyebab kecacatan
atau error dan variabilitas dalam aktivitas bisnis. Proses yang mencapai six sigma berarti menghasilkan tidak lebih
dari 3.4 kecacatan per satu juta satuan output atau = 99.9997% akurasi.
Six sigma awalnya dikembangkan oleh Motorolla pada tahun 80 an, dengan tujuan :
- mengurangi limbah, pengerjaan ulang, dan kesalahan
- meningkatkan kepuasan pelanggan
- meningkatkan profit dan daya saing
Tipe program six sigma ada dua macam, yaitu :
1. DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) merupakan proses perbaikan dari sistem yang
sudah ada tetapi hasilnya tidak sesuai spesifikasi yang diharapkan.
2. DMADV (Define, Measure, Analyze, Design, Verify) merupakan digunakan untuk mengembangkan
proses atau produk baru dengan tingkat kualitas six sigma.
Six Sigma telah berkembang dari metrik atau ukuran menjadi sebuah metodologi bahkan strategi.
Manajemen six sigma mengutamakan fakta dan data, bukan sekedar opini atau pendapat tanpa dasar.
Serangkaian alat yang digunakan dalam implementasi six sigma dalah : check sheet, scatter diagrams,
cause and effect diagrams, Pareto charts, flowchart, histogram, dan statistik process control (Heizer, Render,
2014). Namun ada kalangan yang tidak mendukung penggunaan six sigma karena dianggap six sigma
membatasi inovasi dan kreasi.
5. Menggunakan Reward & Insentif Untuk Mendukung Eksekusi Strategi Yang Lebih Baik
CHAPTER 11 | Managing Internal Operations - Actions That Promote Good Strategy 7
Execution
Struktur desain reward yang tepat merupakan alat management yang paling kuat untuk memobilisasi
komitmen organisasi untuk mencapai kesuksesan eksekusi strategi dan menyelaraskan upaya keseluruhan
organisasi dengan prioritas strategi. Dengan cara ini, sistem reward menyediakan tipe mekanisme kontrol tidak
lansung yang menghemat mekanisme kontrol yang lebih mahal dalam superioritas pengawasan.
a. Insentif dan praktek motivasional yang memfasilitasi eksekusi strategi yang baik
Paket perusahaan dalam memberikan penghargaan yang bersangkutan dengan keuangan adalah
kombinasi antara kenaikan gaji, bonus kinerja, rencana pembagian profit, hadiah saham, dan lain-lain. Namun
sebagian besar perusahaan dan manager yang sukses juga meggunakan insentif non moneter atau non keuangan.
Beberapa pendekatan penting tentang penghargaan non moneter yang dapat digunakan perusahaan untuk
mendorong motivasi yaitu:
Menyediakan tunjangan dan balas jasa yang menarik seperti; asuransi kesehatan premium, penggantian uang
kuliah, liburan gratis, penitipan anak didalam kantor, tempat fitness di dalam kantor, peluang menggunakan
fasilitas rekrasi kantor, layanan asisten pribadi, layanan travel pribadi, cuti panjang berbayar, cuti hamil, flextime,
beasiswa untuk anak, dan lainnya.
Memberikan hadiah dan bentuk lainnya untuk penghargaan publik bagi pekerja terbaik, dan merayakan
pencapaian tujuan organisasi. Banyak perusahaan yang mengadakan pesta atau upacara untuk menghormati
karyawan, tim, dan organisasi terbaik dan untuk menunjukkan kesuksesan perusahaan.
Mengandalkan promosi yang memungkinkan. Praktek ini membantu hubungan antara atasan dan bawahan dan
juga menyediakan insetif yag kuat untuk kinerja yang baik. Promosi juga membantu memastikan orang yang di
posisi tersebut punya tanggung jawab pengetahuan spesifik terhadap bisnis, teknologi, dan operasional yang
mereka kelola.
Mengajak dan berperan dalam ide dan saran dari karyawan, banyak perusahaan menemukan bahwa ide terbaik
untuk meningkatkan kinerja operasional berasal dari saran karyawan, riset juga menyatakan bahwa pengambilan
keputusan yang yang mendorong ke bawah atau ke karyawan akan meningkatkan motivasi dan kepuasan
karyawan.
Menciptakan suasana kerja yang perhatian dan saling menghormati antar pekerja dan atasan. Lingkungan
perusahaan yang kekeluargaan dimana orang memanggil dengan nama depan dapat menghasilkan persahabatan
dan mendukung kolaborasi antar tim.
Menyatakan visi strategis yang inspirasioal yang dapat membuat karyawan merasa mereka bagian penting dalam
arti sosial yang besar. Terdapat motivasi yang kuat yang berhubungan dengan memberikan kesempatan menjadi
suatu bagian yang menarik dan secara pribadi memuaskan.
Berbagi informasi dengan karyawan tentang kinerja finansial, strategi, pengkururan operasional, kondisi pasar,
dan aksi pesaing. Penyingkapan yang luas dan komunikasi yang jelas meberikan pesan bahwa manager percaya
karyawannya dan menganggap mereka sebagai mitra yang bernilai bagi perusahaan.
Menyediakan lingkungan kerja yang nyaman dan menarik. Lingkungan kerja yang menarik memberikan efek
positif terhadap moral dan produktivitas karyawan.
Contoh perusahaan yang memberikan motivasi dan reward yang menarik bagi karyawan yaitu:
Contohnya adalah perusahaan General Electric, Mckinsey & Company, dan beberapa perusahaan akuntan publik yang
mengharapkan hasil terbaik kinerja individu, terdapat peraturan naik atau keluat bagi manager atau profesional yang
kinerjanya tidak cukup baik untuk mendapatkan promosi sehingga tidak mendapat bonus dan hadiah saham, dan
akhirnya dipecat.