Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

AKUNTANSI KEPERILAKUAN
ASPEK KEPERILAKUAN DALAM PENGANGGARAN MODAL

DISUSUN OLEH :
1. AGUSTINA YOLANDA (2010003510001)
2. DEA PUSPITA JULIAN (2010003510011)
3. AHMAD FAUZI (2010003510041)
4. ANGGELIA PUTRI PRATAMA EDWI (2010003510047)
5. RIZKI SANJAYA (2010003510067)
6. IDA PUJIASTUTI (2110003510920)
7. ANES PUTRI RESTA (2010003510044)

FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI


UNIVERSITAS EKASAKTI
PADANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "ASPEK KEPERILKUAN DALAM
PENGANGGARAN MODAL" dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun bertujuan untuk menambah gagasan serta referensi bagi pembaca
tentang “ASPEK KEPRILAKUAN DALAM PENGANGGARAN MODAL” pada
matakuliah Akuntansi Keprilakuan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya,
diharapkan saran dan kritik yang membangun agar kami menjadi lebih baik lagi di
masa mendatang.
Semoga makalah ini menambah wawasan dan memberi manfaat bagi pembaca.

Padang, 20 Juni 2023


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Bila mendengar kata anggaran maka pada umumnya kita akan membayangkan

angka-angka serta menghubungkannya dengan hal yang berkaitan dengan keuangan.

Namun tidak dapat dipungkiri dibalik itu semua ada unsur manusia yang berpera.

Manusia yang membuatnya dan mereka pula yang menggunakannya.

Aspek perilaku yang terkait dengan anggaran merujuk pada perilaku manusia

yang terlibat pada saat anggaran tersebut disusun dan diimplemetasikan. Anggaran

dapat mempengaruhi perilaku manusia. Adanya anggaran mengakibatkan manusia

membatasi tindakannya. Anggaran pula yang menyebabkan kinerja manajer selalu

dan secara lanjut dipantau serta dibandingkan. Hal ini pula yang mengakibatkan

timbulnya tekanan. Manajer seringkali menghadapi permasalahan akibat adanya

anggaran seperti misalnya timbul over atau under budget, penyimpangan dari

anggaran yang diharapkan, dan sebagainya. Akibatnya anggaran kemudian dianggap

sebagai sesuatu yang dapat menghambat atau mengancam karir

Untuk mendorong orang supaya bertanggungjawab terhadap penyusunan

anggaran dan terhadap implementasi anggaran untuk mencapai tujuan organisasi

secara efektif dan efisien, perusahaan perlu mempertimbangkan aspek etika dan

perilaku dalam penganggaran. Anggaran merupakan hasil negosiasi, yang artinya

bahwa dalam penyusunannya terdapat pertimbangan akan tujuan perusahaan dan


tujuan karyawan. Adanya konsistensi antara tujuan-tujuan perusahaan dengan tujuan

para karyawannya merupakan hal yang ideal yang banyak diupayakan oleh banyak

perusahaan.

Manajemen keuangan dan akuntan manajemen terlibat secara mendalam pada

penyusunan anggaran operasional, baik dalam pengembangan anggaran maupun

dalam pelaporan kinerja setelahnya. Selain itu, manajer keuangan dan

akuntanmanajemen juga terlibat dalam proses penyusunan anggaran modal. Karena

keterlibatan ini, maka penting bagi mereka untuk menyadari berbagai faktor,

khususnya faktor-faktor keperilakuan, yang sangat mempengaruhi proses

penganggaran modal dan pengambilan keputusan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari pembuatan

makalah ini adalah :

1. Apa definisi penganggaran modal ?

2. Bagaimana tahapan proses penyusunan anggaran modal ?

3. Apa pentingnya factor – factor keperilakuan dari penyusunan anggaran

modal ?

4. Apa masalah prediksi yang disebabkan oleh perilaku manusia ?

5. Bagaiamana perilaku mencari resiko dan menghindari resiko ?

6. Apa sara perbaikan perilaku manusia terhadap penyusunan anggaran modal ?


1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui definisi dari anggaran modal.

2. Menjelaskan bagaimana tahapan penyusunan anggaran modal.

3. Memahami pentingnya faktor-faktor keperilakuan dari penyusunan anggaran

modal.

4. Mengetahui masalah prediksi yang disebabkan oleh perilaku manusia.

5. Mengetahui Perilaku Mencari Risiko dan Menghindari Risiko.

6. Mengetahui saran perbaikan perilaku manusia terhadap penyusunan anggaran

modal.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Penganggaran Modal

Penganggaran modal (capital budgeting) adalah sebuah proses untuk

mengestimasi pendapatan dan pengeluaran modal. Itu biasanya dikaitkan dengan

menilai seberapa menguntungkan atau layak investasi modal atau proyek-proyek

utama perusahaan. 

Investasi modal tersebut mungkin melibatkan pembelian mesin dan peralatan

baru, mengganti mesin dan peralatan saat ini, atau pengeluaran untuk membangun

pabrik baru. Investasi semacam itu memerlukan dana yang substansial. Sehingga,

kesuksesan dan kegagalannya bisa berdampak signifikan terhadap perusahaan.

Lalu, mengapa penganggaran modal sangat penting didalam perusahaan,

antara lain sebagai berikut :

1. Membantu manajemen untuk menentukan keputusan investasi

2. Penganggaran modal meyediakan metode untuk menilai proyek secara akuntabel

dan terukur.

3. Proyek – proyek jangka panjang strategis untuk mendukung keunggulan

kompetitif jangka panjang perusahaan.


2.2 Proses penyusunan anggaran modal

Langkah-Langkah Yang Berkaitan Dalam Proses Capital Budgeting

Capital Budgeting adalah proses lengkap untuk menganalisis proyek dan

menentukan proyek yang termasuk dalam anggaran modal. Atau dapat pula diartikan

dengan seluruh proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai

pembayaran dana di mana periode pengembalian dana melebihi satu tahun. Batas satu

tahun tidak mutlak. Kategori pengeluaran ini termasuk biaya untuk pembelian aset

tetap (investasi dalam aset tetap) yaitu tanah, bangunan, mesin, dan peralatan lainnya.

Biaya untuk dana untuk iklan jangka panjang, proyek penelitian dan pengembangan

juga termasuk dalam kategori investasi.

Proses Capital Budgeting terdiri dari 6 (enam) langkah yang saling berkaitan, yaitu :

1. Penelitian Dasar (Basic Reseach)

Rencana pelaksanaan proyek atau investasi harus didukung oleh data dan

informasi. Untuk alasan ini, perlu untuk melakukan studi lapangan atau studi sektor

untuk mendapatkan data atau informasi dalam persiapan proposal proyek.

2. Pembuatan Proposal

Proposal penganggaran barang modal dibuat disemua tingkat dalam sebuah

organisasi bisnis. Untuk menstimulasi aliran berbagai ide, banyak perusahaan

menawarkan penghargaan berupa uang tunai untuk beberapa proposal yang diadopsi.
3. Kajian dan Analisa

Proposal penganggaran barang modal secara formal di-review dalam rangka

mencapai tujuan dan rencana utama perusahaan dan yang paling penting untuk

mengevaluasi kemampuan ekonominya. Biaya yang diajukan dan benefit yang

diestimasikan dikonversikan menjadi sebuah cash flow yang sesuai. Bermacam-

macam teknik capital budgeting dapat diaplikasikan untuk cash flow tersebut untuk

menghitung tingkat keuntungan dari investasi. Berbagai macam aspek resiko

diasosiasikan dengan proposal yang akan dievaluasi. Setelah analisis ekonomi telah

dibuat lengkap, diiringi dengan data tambahan dan rekomendasi yang ditujukan untuk

para pengambil keputusan.

4. Pengambilan Keputusan

Besarnya sejumlah dana yang dikeluarkan dan pentingnya penganggaran barang

modal menggambarkan tingkat organisasi tertentu yang membuat keputusan

penganggaran. Perusahaan biasanya mendelegasikan kewenangan penganggaran

barang modal sesuai dengan jumlah uang yang dikeluarkan. Secara umum jajaran

direksi memberikan keputusan akhir untuk sejumlah tertentu penganggaran barang

modal yang dikeluarkan.

5. Implementasi

Ketika sebuah proposal telah disetujui dan dananya telah siap, tahap implementasi

segera dimulai. Untuk pengeluaran yang kecil, penganggaran dibuat dan pembayaran
langsung dilaksanakan. Namun untuk penganggaran dalam jumlah besar, dibutuhkan

pengawasan yang ketat.

6. Tindak Lanjut (Follow Up)

Setelah diimplementasikan maka perlu dilakukan monitoring selama tahap

kegiatan operasi berjalan dari proyek tersebut. Perbandingan dari biaya yang ada dan

keuntungan yang diekspektasikan dari berbagai proyek sebelumnya adalah sangat

vital. Ketika biaya yang dikeluarkan melebihi anggaran biaya yang ditetapkan, harus

segera dilakukan tindakan untuk menghentikannya, apakah dengan

meningkatkan benefit atau mungkin menghentikan proyek tersebut.

2.3 Faktor Faktor Keprilakuan Penyusunan Anggaran Modal

FAKTOR-FAKTOR KEPERILAKUAN

Manajer keuangan dan akuntan manajemen terlibat secara mendalam pada

penyusunan anggaran operasional, baik dalam pengembangan anggaran maupun

dalam pelaporan kinerja setelahnya. Manajer keuangan dan akuntan manajemen juga

terlibat dalam proses penyusunan jenis lain dari anggaran, yaitu anggaran modal

(capital budgeting). Karena keterlibatan ini, maka penting bagi mereka untuk

menyadari berbagai faktor, khususnya faktor-faktor keperi-lakuan, yang sangat

memengaruhi proses penganggaran modal dan pengambilan keputusan.


Definisi Penyusunan Anggaran Modal

Penyusunan anggaran modal dapat didefinisikan sebagai proses pengalokasian

dana untuk proyek atau pembelian jangka panjang. Keputusan penyusunan anggaran

modal dibuat ketika kebutuhan itu muncul dan melibatkan jumlah yang relatif besar,

komitmen dana jangka panjang, dan ketidakpastian yang disebabkan oleh panjangnya

waktu terlibat dan kesulitan dalam mengestimasikan variabel-variabel pengambilan

keputusan (jumlah arus kas, penentuan waktu, dan seterusnya).

Karena melibatkan jumlah dana yang begitu besar, keputusan anggaran modal yang

salah dapat mengakibatkan kebangkrutan, masalah-masalah arus kas yang sulit, atau

paling tidak, kegagalan untuk mengoptimalkan operasi perusahaan. Akibatnya

banyak perusahaan melakukan pendekatan terhadap keputusan ini dengan serius dan

terus menerus mencari cara untuk memperbaiki proses penyusunan anggaran modal.

Jenis dan Pentingnya Faktor-Faktor Keperilakuan dari Penyusunan Anggaran Modal

Keseluruhan proses identifikasi atas proyek potensial, estimasi arus kas untuk

setiap proyek, penggunaan teknik analisis, seleksi keputusan, dan kemudian

penerapan proyek tersebut melibatkan sejumlah pertimbangan keperilakuan atas

dampak-dampak yang luas. Identifikasi dan spesifikasi atas proyek potensial

memerlukan kerativitas dan kemampuan untuk mengubah ide yang bagus menjadi

suatu proyek yang praktis. Ketidakpastian yang melekat dalam data yang
menggambarkan suatu proyek (seperti mengestimasikan waktu dari arus kas atau nilai

sisa) tidak memungkinkan penerapan teknik seleksi untuk dapat sepenuhnya objektif.

Karena hasil dari teknik analisis harus diinterpretasikan dengan hati-hati, maka

kemampuan manusia untuk mempertimbangkan dan menilai adalah faktor yang

penting.

1. Masalah dalam Mengidentifikasikan Proyek Potensial

Orang-orang yang terlibat dalam proses penganggaran harus memiliki kemampuan

yang kreatif dalam mencari dan mengamati susunan proyek modal yang potensial

untuk organisasi. Setelah diidentifikasi, mereka harus merinci secukupnya atau

mendefinisikan sehingga dapat dilakukan proses-proses pertimbangan. Tidak kalah

pentingnya penjelasan variabel keputusan, dimana pengambilan keputusan

berdasarkan adopsi proyek tidak seharusnya digunakan.

2. Masalah Prediksi yang Disebabkan oleh Perilaku Manusia

Memproyeksikan kemulusan dan kesesuaian dari aktivitas individual maupun

kelompok aktivitas untuk suatu periode selama lima sampai dua puluh tahun adalah ti

ndakan yang berbahaya. Secara serupa, kemungkinan adanya keresahan tenaga kerja 

dan politik yang terjadidalam proyek modal yang melibatkan otomasi atau tugas-

tugasklerikalyangtidakmemerlukanketerampilan sebaiknya dipertimbangkan dalam m

emprediksikan data untuk seleksi proyek.Tingkat perputaran karyawan yang potensial 
juga harus dipertimbangkan ketikamengembangkan estimasi yang akurat dari biaya

yang berkaitan dengan proyek tersebut.

3. Masalah Manajer dan Ukuran Kinerja Jangka Pendek

Aspek Keprilakuan lain dari prosedur seleksi proyek adalah bahwa metode

peninjauan kinerja adalah tidak dengan metode seleksi proyek. Penilaian dan

kompensasi kinerja cenderung bersifat jangka pendek, biasanya untuk tahun, kuartal,

atau bulan lalu. Dengan demikian fokus dari manajemen tigkat bawah dan sampai

tingkat tertentu, manajemen tingkat menengah tentu saja akan berupa kinerja jangka

pendek, yang sering kali di ukur dengan tingkat pengembalian akuntansi.

4. Penyusunan Anggaran Modal sebagai Ritual

Beberapa ilmuan keperilakuan menyarankan bahwa seluruh proses penyusunan

anggaran modal adalah sebuah ritual. Mereka menyarankan bahwa hanya sedikit

proyek yang diajukan oleh manajer tingkat bawah kecuali jika usulan tersebut

memiliki peluang yang bagus untuk disetujui. Ketika suatu proyek memperoleh

persetujuan awal pada tingkat organisasi lebih bawah, proyek tersebut biasanya harus

melalui serangkaian peninjauan dan persetujuan ke tingkat organisasi yang lebih

tinggi. ketika proses persetujuan atas pryek tersebut berjalan, proyek tersebut telah

menerima persetujuan pada beberapa tingkatan bawah, para pembuat keputusan dan

analisis ditingkat atas biasanya tidak mau menolaknya.


Dengan demikian, manajer tingkat atas biasanya menolak suatu proyek hanya jika

terdapat alasan yang sangat kuat untuk melakukannya. Dan ketika proses persetujuan

atas proyek tersebut naik semakin tinggi dan hierarki, momentum tersebut terus

tumbuh sehingga keputusan akhir lebih menyerupai suatu anugerah dan bukannya

keputusan pemberian persetujuan yang rasional.

2.4 Masalah Prediksi Yang Disebabkan Oleh Perilaku Manusia

Masalah Prediksi yang disebabkan oleh perilaku manusia

Masalah Manajer dan Ukuran Jangka Pendek

• Karena jarang terdapat hubungan satu banding satu antara manajer dan proyek,

maka manajer individual akan mengambil alih proyek-proyek dari pendahuluan

mereka dan memulai beberapa proyek mereka sendiri. Sedikit sekali proyek yang

akan dimulai dan diselesaikan oleh manajer yang sama karena tingkat perputaran

yang cukup cepat (misalnya promosi, transfer, dan seterusnya) yang terjadi

dikebanyakan organisasi.

Masalah yang Disebabkan olehIdentfkasi Diri Sendiri denganProyek

•Manajemen puncak sebaiknyamenyadari bahwa proses mencobauntuk membuat

proyek yang burukterlihat bagus dapat menyiksa bahkanmanajer yang terbaik sekali

pun. Sebaiknya terdapat mekanisme yang elegan untuk “menyelamatkan”

proyeksebelum manajer yang sebenarnyasangat bagus meninggalkanperusahaan atau


bertindak secara disfungsional untuk menghindarikeharusan untuk mengakui

bahwasuatu proyek yang mereka usulkan tidak berhasil.

2.5 Perilaku Mencari Risiko dan Menghindari Risiko

Apa itu Mencari Risiko?

Pencarian risiko adalah penerimaan seseorang atas risiko yang lebih besar, di

bidang keuangan yang sering dikaitkan dengan volatilitas harga dan ketidakpastian

dalam investasi atau perdagangan, sebagai imbalan atas potensi pengembalian yang

lebih tinggi. Pencari risiko lebih tertarik pada keuntungan modal dari aset spekulatif

daripada mempertahankan modal dari aset berisiko rendah. Mencari risiko dapat

dikontraskan dengan menghindari risiko.

Apa itu Menghindari Risiko ?

Menghindari Risiko adalah suatu upaya yang dilakukan dengan menjauhi potensi

risiko itu sendiri.

Memahami Pencarian Risiko

Individu yang mencari risiko memanfaatkan trade off antara pengendalian risiko

dengan menerima lebih banyak risiko dengan harapan mendapatkan pengembalian di

atas rata-rata. Secara umum, investasi berisiko tinggi menuntut potensi pengembalian

yang diharapkan lebih tinggi, meskipun kualitas aset yang bersangkutan harus
dipertimbangkan terlebih dahulu untuk memastikan apakah terdapat potensi

pengembalian yang cukup untuk membenarkan risiko yang terlibat.

Beberapa contoh jenis aset yang menarik bagi investor pencari risiko adalah

ekuitas kapitalisasi kecil , derivatif, ekuitas dan utang pasar negara berkembang, mata

uang negara berkembang, obligasi sampah , dan komoditas, untuk menyebutkan

beberapa saja.

Pencarian risiko mungkin juga menggambarkan wirausahawan yang bersedia

melepaskan stabilitas pekerjaan bergaji di perusahaan mapan untuk memulai

perusahaan mereka sendiri dengan harapan mendapatkan hasil finansial dan

emosional yang lebih besar.

Mencari Risiko vs. Menghindari Risiko

Toleransi risiko adalah konsep penting bagi investor dan mengacu pada sejauh

mana investor bersedia menerima risiko untuk potensi pengembalian yang lebih

tinggi. Investor yang menghindari risiko memilih investasi berisiko rendah dan

bersedia menerima tingkat pengembalian yang lebih rendah karena keinginan untuk

mempertahankan modal.

Penasihat keuangan yang memiliki akal sehat menasihati klien mereka untuk

meminimalkan perilaku mencari risiko sehubungan dengan investasi mereka. Dalam

banyak kasus, terutama untuk individu yang lebih muda, pencarian risiko adalah
bagian dari strategi investasi secara keseluruhan, karena aset berisiko dapat

meningkatkan total pengembalian portofolio.

Untuk individu yang membutuhkan lebih banyak kepastian dana untuk

pembayaran uang muka rumah, pendidikan perguruan tinggi, atau pensiun, investasi

dengan volatilitas rendah direkomendasikan. Investor yang menghindari risiko lebih

suka melihat aset seperti sekuritas pemerintah , saham dividen blue chip obligasi

korporat tingkat invertasi , dan bahkan sertifikat deposito (CD).

Kondisi tertentu dari tingkat penghindaran risiko oleh pengambilan keputusan

dalam penyusunan anggaran modal akan mempengaruhi bagaimana orang tersebut

akan bereaksi terhadap proyek. Berdasarkan kelompk data yang sama, dua

pengambilan keputusan yang berbeda kemungkinan besar akan membuat keputusan

yang berlawanan bergantung pada perasaan mereka terhadap risiko.

Membagi Kemiskinan

Fenomena “membagi kemiskinan” seringkali memiliki dampak yang penting dalam

proses penyusunan anggaran modal. Hal ini terjadi ketika tersedia lebih nanyak

proyek anggaran modal yang potensial lebih menguntungkan dibandingkan dengan

dana yang tersedia untuk mendanainya, suatu kondisi yang disebut dengan

rasionalisasi modal.
2.6 Saran Perbaikan Perilaku Manusia Terhadap Penyusunan Anggaran Modal

Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek samping dari faktor perilaku

manusia pada proses penganggaran modal? Pertama, adalah penting bahwa mereka

yang terlibat dalam penyusunan anggaran modal menyadari faktor-faktor

keperilakuan yang melekat pada proses tersebut. Dimana mungkin, faktor-faktor ini

sebaiknya tidak diperbolehkan untuk mengaburkan data keputusan yang relevan dan

yang bersifat lebih rasional. Lebih lanjut lagi, disarankan agar audit pasca-

implementasi dilakukan terhadap proyek-proyek anggaran modal. Audit pasca-

implementasi yang disarankan disini sebaiknya dilakukan sebelum akhir dari masa

proyek modal tersebut dan sebaiknya mempertimbangkan kondisi-kondisi yang

berubah. Karena audit pasca-implementasi dapat dilakukan dari waktu ke waktu dan

objektif kineja ditentukan secara periodik, maka adalah mungkin untuk menetapkan

ukuran-ukuran kinerja jangka pendek untuk proyek modal yang konsisten dengan

kinerja jangka panjang dari proyek tersebut.

Kesimpulannya, disarankan bahwa mereka yang terlibat dalam proses penyusunan

anggaran modal dan dalam manajemen proyek modal sebaiknya paling tidak

menyadari akan faktor-faktor keperilakuan yang terlibat. Paling tidak, mereka

sebaiknya mengambil langkah-langkah aktif untuk memastikan bahwa faktor-faktor

keperilakuan dari penyusunan anggaran modal tidak menghasilkan keputusan yang

suboptimal.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Keberhasilan anggaran terutama akan ditentukan oleh cara pembuatan

anggaran itusendiri. Program anggaran yang paling berhasil harus melibatkan

manajer dalamtanggungjawab pengendalian biaya untuk membuat estimasi

anggaran merekasendiri. Pendekatan dalam penyediaaan data anggaran ini

penting terutama apabilaanggaran tersebut akan digunakan untuk mengendalikan

dan mengevaluasi aktivitasseorang manajer. Pendekatan penganggaran yang

dianggap paling efektif adalahanggaran yang dibuat dengan kerjasama dan

partisipasi penuh dari manajer padasemua tingkatan (Garrison and Noreen : 408)

Manajemen harus selalu menyadari bahwa dimensi manusia

dalampenganggaran merupakan faktor kunci. Mudah bagi manajer untuk

menguasai aspekteknis dari program anggaran, tetapi tidak mudah dalam

memasukkan aspek manusia.Manajemen harus ingat bahwa maksud penyusunan

anggaran adalah untukmemotivasi karyawan dan mengkoordinasikan aktivitas.

Anda mungkin juga menyukai