Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN


“SISTEM PENGENDALIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN
PEMBIAYAAN”

KELOMPOK 6
1. Annisa Fajarisahda (201011200238)
2. Nur Gusti Setya W (201011200204)
3. Sitti Rahmawati (201011200214)

S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1 Pamulang Telp (021)7412566, Fax.
(021)7412566
Tangerang, Banten
2022
DAFTAR ISI

TUGAS...............................................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PEMBAHASAN................................................................................................................1
1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen........................................1
1.2 Sistem Pengendalian Anggaran................................................................1
1.3 Pengertian Anggaran....................................................................................2
1.4 Administrasi Pengendalian Anggaran......................................................7
1.5 Elemen Keberhasilan Sistem Pengendalian Anggaran........................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11
(Sampoerna University, 2022).....................................................................................11
BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen


Sistem pengendalian manajemen adalah sistem yang
berisikan berbagai tuntutan bagaimana menjalankan serta
mengendalikan sebuah perusahaan maupun organisasi yang baik
berdasarkan berbagai asumsi yang ada.
1.2 Sistem Pengendalian Anggaran
Sistem pengendalian anggaran adalah sistem pengendalian
perusahaan dengan menggunakan anggaran sebagai alatnya.
Pengendalian adalah upaya untuk menjamin agar sasaran
perusahaan tercapai dan anggaran dipakai sebagai patokan untuk
menentukan arah. Jadi, dalam pengendalian anggaran, yang
dikendalikan bukan anggarannya, melainkan perusahaan.
Pengendalian anggaran yang ketat cenderung meningkatkan
prilaku disfungsional dalam hal terciptanya senjangan dan orientasi
jangka pendek manajerial.
Terdapat empat aspek dalam sistem pengendalian
anggaran, yaitu:

 Organisasi penganggaran
 Prosedur penyusunan anggaran
 Jangka waktu anggaran
 Macam-macam anggaran.
Pengendalian anggaran merupakan metode manajemen
yang penting untuk mengendalikan biaya dan memaksimalkan
keuntungan. Ini dapat dipahami sebagai salah satu contoh
rasionalitas manajerial tertinggi. Ini adalah alat manajemen yang
berguna yang dapat membandingkan kinerja saat ini dengan
kinerja yang direncanakan sebelumnya untuk mencapai
keseimbangan antara tujuan dan sarana, keluaran dan usaha. Ini
mengoreksi penyimpangan dari jalur yang direncanakan
sebelumnya melalui pengamatan, penyelidikan, perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan, sehingga membantu
untuk melaksanakan kegiatan masa depan secara teratur. Ini
mengungkapkan operasi yang boros, kelemahan dalam struktur
organisasi, dan meminimalkan pengeluaran yang boros
Pengendalian anggaran mencakup hal-hal berikut:
1. Penyusunan anggaran.
2. Untuk mencapai perbandingan angka anggaran yang
berkelanjutan.
3. Anggaran direvisi untuk memperhitungkan keadaan yang
berubah.

1.3 Pengertian Anggaran


Menurut Catur Sasongko dan Safrida Rumondang Parulian
(2010, 2), Anggaran adalah rencana kegiatan yang akan dijalankan
oleh manajemen dalam satu periode yang tertuang secara
kuantitatif. Sedangkan Menurut Mardiasmo (2002, 61), Anggaran
merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak
dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam
ukuran financial. Menurut Weygandt, Jerry H, Donald E. Kieso and
Paud D. Kimmel (2002, 982), “A Budget is a formal written
statement of management’s plans for a specified future time period,
expressed in financial terms” Menurut Abdul Halim, dkk (2000, 172-
173), anggaran mempunyai dua peran penting di dalam sebuah
perusahaan, yaitu:
1. Anggaran berperan sebagai alat perencanaan (Planning)
2. Anggaran berperan sebagai alat pengendalian (Controling)
jangka pendek bagi suatu organisasi.
Sebagai sebuah rencana tindakan, anggaran dapat digunakan
sebagai alat untuk mengendalikan kegiatan organisasi atau unit
organisasi dengan cara membandingkan antara hasil
sesungguhnya yang dicapai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Jika hasil sesungguhnya berbeda secara signifikan dari rencana,
tindakan tertentu harus diambil untuk melakukan revisi yang
diperlukan terhadap rencana.
Anggaran dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai
landasan formal, menggandakan pembatas jumlah dana, merinci
jenis sumber dana dan jenis penggunaan dana yang dicari,
merasionalkan sumber dan penggunaan dana, menyempurnakan
rencana yang telah disusun dan menampung, menganalisa serta
memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan.
Anggaran mempunyai fungsi sebagai fungsi perencanaan,
fungsi pelaksanaan, dan fungsi pengawasan dimana semua fungsi
tersebut dimanfaatkan uintuk mencapai tujuan dan apa yang telah
diharapkan dari penyusunan anggaran tersebut, sehingga berjalan
baik sesuai apa yang telah diharapkan. Suatu anggaran merupakan
bagian yang sangat penting untuk perencanaan efektif jangka
pendek dan control dalam organisasi. Dengan adanya suatu
anggaran maka setiap perusahaan dapat mengestimasikan kinerja
yang hendak di capai selama jangka waktu tertentu yang
dinyatakan dalam ukuran keuangan,mengidentifikasi sumber daya
dan komitmen, dan penganggaran berperan penting dalam
perencanaan, pengendalian, dan untuk pembuatan serta
pengambilan keputusan.
Ada beberapa alasan mengapa harus menyusun anggaran
yang dapat dicapai yaitu:
- Mengusahakan keseimbangan antara tujuan jangka pendek dan
jangka panjang
- Untuk mengurangi usaha memanipulasi data
- Untuk meyakinkan pihak eksternal bahwa informasi keuangan
dapat dipercaya.
Dengan penyusunan anggaran, upaya perusahaan akan
lebih banyak berhasil apabila ditunjang oleh kebijakan yang terarah
dan dibantu oleh perencanaan yang matang. Perusahaan yang
berkecenderungan memandang ke depan akan selalu memikirkan
apa yang mungkin dilakukannya pada masa yang akan datang.
Menurut Catur Sasongko dan Safrida Rumondang Parulian
(2010, 2-3), tujuan utama penyusunan anggaran adalah
menyediakan informasi kepada pihak manajemen perusahaan
untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Berikut ini
adalah tujuan lain yang terkait dengan penyusunan anggaran:
1. Perencanaan
Anggaran memberikan arahan bagi penyusunan tujuan dan
kebijakan perusahaan.
2. Koordinasi
Anggaran dapat mempermudah koordinasi antar bagian-bagian
di dalam perusahaan.
3. Motivasi
Anggaran membuat manajemen dapat menetapkan target-target
tertentu yang harus dicapai oleh perusahaan.
4. Pengendalian
Keberadaan anggaran di perusahaan memungkinkan
manajemen untuk melakukan fungsi pengendalian atas
aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan di dalam perusahaan.
Proses Penyusunan Anggaran
Proses Penyusunan Anggaran menurut Abdul Halim, dkk
(2000, 177-179) adalah:
1. Menerbitkan Pedoman. Langkah pertama dalam proses
penyusunan anggaran adalah mengembangkan pedoman
yang memerintahkan untuk menyusun anggaran ke semua
manajer tanpa kecuali. Pedoman ini dibuat oleh staff
anggaran dan disetujui oleh manajer puncak. Untuk beberapa
hal pedoman ini didiskusikan dengan bawahan sebelum
disetujui.
2. Proposal Anggaran Permulaan. Berdasarkan pedoman,
Manajer pusat pertanggungjawaban dengan dibantu staff
membuat anggaran yang diminta. Anggaran dibuat
berdasarkan kondisi yang ada dengan perubahan dimana
perlu.
3. Negoisasi. Bagian yang menyusun anggaran mendiskusikan
anggaran yang diusulkan dengan atasannya. Inilah inti dari
proses penyusunan anggaran. Atasan berupaya
mempertimbangkan validitas masing-masing penyesuaian.
4. Review dan Persetujuan. Persetujuan akhir
direkomendasikan oleh panitia anggaran untuk CEO,
kemudian menyerahkan anggaran yang disetujui ke dewan
direktur untuk mendapat pengesahan.
5. Revisi Anggaran. Satu pertimbangan penting dalam
administrasi anggaran adalah prosedur revisi anggaran yang
telah disetujui. Ada dua macam prosedur revisi, yakni:
a. Prosedur yang memungkinkan mengubah anggaran
secara sistematis.
b. Prosedur untuk keadaan khusus
Pelaksanaan Anggaran
Menurut M. Nafarin (2004, 154) : setelah disusun anggaran
induk berupa anggaran operasional dan anggaran keuangan,
kemudian anggaran tersebut disahkan oleh Dewan Direksi atau
Dewan Komisaris. Anggaran yang telah disahkan wajib ditaati
oleh setiap pejabat dalam perusahaan, antara lain:
1. Setiap kegiatan yang berkaitan dengan keuangan
perusahan diteliti lebih dahulu oleh pejabat bersangkutan.
2. Melakukan penghematan tanpa menganggu kelancaran
dan mutu produk.
3. Setiap periode membuat laporan realisasi dari anggaran.
Laporan realisasi anggaran berisi jumlah anggaran yang
telah ditetapkan sebelumnya dan jumlah realisasi,
sehingga dapat diketahui penyimpangan (varians).
Anggaran Biaya
Menurut Rudianto (2006, 130) dalam bukunya Akuntansi
Manajemen, anggaran biaya merupakan rencana biaya yang
akan dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh pendapatan
yang direncanakan. Anggaran biaya biasanya disusun
berdasarkan jenis biaya yang dikeluarkan.
Anggaran dan Jenisnya
Anggaran adalah alat penting untuk perencanaan dan
pengendalian jangka pendek yang efektif dalam suatu
organisasi. Anggaran operasional umumnya mencakup satu
tahun dan menunjukkan proyeksi pendapatan dan pengeluaran
untuk tahun itu. Ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Menilai potensi keuntungan dari unit bisnis.
2. Ditampilkan dalam mata uang, meskipun jumlah moneter
dapat didukung oleh jumlah non-moneter (seperti penjualan
atau unit produksi).
3. Biasanya berlangsung selama satu tahun.
4. Komitmen manajemen, manajer setuju untuk memikul
tanggung jawab untuk menyelesaikan kegiatan anggaran.
5. Anggaran yang diusulkan ditinjau dan disetujui oleh
lembaga yang lebih tinggi dari lembaga yang menyiapkan
anggaran.
6. Setelah anggaran disetujui, hanya dapat diubah dalam
kondisi tertentu.
7. Kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran
secara teratur, dan perbedaan dianalisis dan dijelaskan.
Anggaran Fleksibel
Anggaran fleksibel adalah anggaran dinamis yang
dirancang untuk berubah berdasarkan tingkat aktivitas. Ini juga
disebut anggaran variabel atau anggaran rasio geser.
Anggaran yang disiapkan dengan cara yang menyediakan
biaya yang dianggarkan untuk setiap tingkat aktivitas disebut
anggaran fleksibel. Penganggaran fleksibel mengakui
perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel dalam
fluktuasi penjualan atau produksi dan perubahan perilaku
berdasarkan perubahan tingkat aktivitas. Bila menggunakan
anggaran fleksibel, biaya yang dianggarkan akan disesuaikan
dengan tingkat aktivitas aktual, kemudian dibandingkan dengan
biaya aktual yang dikeluarkan.
Gagasan utama di balik anggaran fleksibel adalah
bahwa untuk setiap volume bisnis tertentu, harus ada beberapa
jenis pengeluaran, dan jenis ini harus diketahui terlebih dahulu
untuk membantu mewujudkan pengeluaran yang sebenarnya.
Dari sudut pandang kontrol, penganggaran fleksibel sangat
efektif di departemen bisnis yang sering mengubah aktivitas
karena fluktuasi pasar dan perubahan musim.
Terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk
menyusun anggaran fleksibel, yaitu:
(a) Rumus metodologi.
(b) Berbagai aktivitas atau metode di atas meja.
Penyusunan anggaran fleksibel umumnya mengikuti
langkah-langkah berikut:
1. Menentukan ruang lingkup kegiatan untuk merumuskan
2. Menentukan perilaku biaya tetap, variabel, dan semi-
variabel untuk setiap elemen biaya.
3. Pilih tingkat aktivitas (biasanya dalam hal produksi)
4. Menyiapkan anggaran untuk setiap tingkat kegiatan.
Manfaat Anggaran Fleksibel
1. Menghitung biaya lebih akurat.
2. Pengendalian biaya dimungkinkan karena menunjukkan
biaya yang harus dikeluarkan untuk setiap tingkat aktivitas.
3. Penanganan pengecualian dimungkinkan karena hanya
jenis penyimpangan utama yang akan dikirim ke
manajemen puncak untuk pemecahan masalah dan
tindakan korektif.
4. Dengan memantau tingkat produksi, penjualan, dan
persediaan dengan cermat, adalah mungkin untuk
mencapai hasil terbaik dan profitabilitas maksimum.
1.4 Administrasi Pengendalian Anggaran
Dalam sebuah organisasi besar, proses sistem pengendalian
anggaran dapat diatur di sepanjang baris berikut:
1. Penetapan tujuan
Anggaran adalah rencana untuk mencapai tujuan, dan
lebih baik untuk mendefinisikannya dengan sangat tepat.
Tujuan harus tertulis dan area kontrol harus digambarkan
dengan jelas sehingga setiap orang memahami dengan
jelas rencana dan ruang lingkupnya. Mereka harus
bekerja sama untuk menjadi sukses.
2. Membangun pusat anggaran
Pusat anggaran adalah bagian dari organisasi bisnis
yang didirikan untuk mengendalikan anggaran. Setiap
pusat telah mengembangkan anggaran, sehingga pusat
anggaran harus dipilih dengan benar. Pusat anggaran
dapat terdiri dari beberapa pusat biaya yang mewakili
kelompok mesin yang berbeda.
3. Masukkan catatan akuntansi yang sesuai dan kompilasi
Departemen akuntansi menyediakan data yang
dibutuhkan oleh departemen anggaran, dan departemen
anggaran dapat menggunakan data ini untuk membuat
perkiraan.
4. Perumusan bagan organisasi anggaran
Bagan organisasi adalah peta yang menggambarkan
fungsi dan tanggung jawab setiap anggota staf
manajemen dan memastikan bahwa setiap orang
mengetahui posisinya dalam organisasi dan
hubungannya dengan anggota lainnya. Ini harus
didukung oleh instruksi tertulis mengenai peran staf.
Bagan organisasi tergantung pada sifat dan ukuran
perusahaan
5. Membentuk komite anggaran
Di perusahaan kecil, akuntan biaya bertanggung jawab
untuk menyiapkan anggaran, tetapi di perusahaan besar,
komite anggaran ditunjuk untuk tujuan ini. Komite
anggaran terdiri dari chief financial officer, manajer
keuangan, manajer anggaran atau direktur atau
pengontrol, dan kepala departemen utama. CEO
berfungsi sebagai presiden, dan akuntan biaya berfungsi
sebagai sekretaris. Manajer dari departemen yang
berbeda menyiapkan anggaran dan menyerahkannya
kepada komite. Panitia membuat penyesuaian yang
diperlukan, mengoordinasikan semua anggaran dan
menetapkan total anggaran.
6. Penyusunan manual anggaran
Ini adalah dokumen atau jadual atau buku peraturan yang
menjelaskan tanggung jawab personel yang terlibat
dalam persiapan harian formulir dan catatan yang
diperlukan untuk pengendalian anggaran. Manual ini
mendefinisikan fungsi khusus dan umum dari
perencanaan anggaran, eksekutif, manajer departemen,
dan komite anggaran.
7. Tingkat aktivitas
Menetapkan tingkat aktivitas normal sangat penting
karena merupakan dasar dari anggaran. Tingkat aktivitas
dapat dicapai dengan bekerja secara efektif dalam
kondisi tertentu.
8. Memilih periode anggaran
Periode yang dicakup oleh anggaran disebut periode
anggaran. Lamanya periode anggaran umumnya
tergantung pada sifat rencana, kondisi bisnis, aspek
pengendalian, periode produksi, dan waktu keuangan
yang tersedia. Sebagian besar perusahaan manufaktur
menggunakan satu tahun sebagai periode anggaran.
Untuk tujuan kontrol, bagi total tahunan dengan 12 untuk
mendapatkan anggaran bulanan.
9. Mencari faktor penganggaran utama
Anggaran harus dirumuskan di sekitar faktor anggaran
utama perusahaan. Setiap bisnis memiliki faktor kuncinya
sendiri, yang membatasi tingkat aktivitas. Faktor- faktor
kunci ini harus diidentifikasi dan didiagnosis dengan
benar. Di sebagian besar perusahaan, penjualan
(permintaan) sering kali menjadi faktor kunci.
Keberhasilan pengendalian anggaran terletak pada
keakuratan prakiraan penjualan. Jika angka penjualan
akurat, sebagian besar anggaran akan terpengaruh.
Demikian pula, bahan, tenaga kerja, uang tunai, ruang,
peralatan, manajemen, dan lain lain. Mereka mungkin
juga menjadi faktor kunci.
10. Alokasi biaya anggaran ditentukan
Ini adalah biaya yang diharapkan dari pusat anggaran
dalam jangka waktu tertentu, relatif terhadap tingkat
kegiatan yang dicapai oleh pusat anggaran.
11. Eksekusi anggaran dan catatan kinerja actual
salinan dari total porsi anggaran yang sesuai dari
masing-masing departemen di area kegiatan yang
relevan didistribusikan kepada masing-masing orang
yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan.
12. Analisis dan pelaporan varians anggaran
varians adalah perbedaan antara hasil yang
direncanakan dan hasil aktual yang diukur dalam mata
uang. Selisih anggaran adalah selisih antara angka
anggaran dengan angka sebenarnya. Perbedaan
keseluruhan antara biaya yang direncanakan dan biaya
aktual biasanya disebabkan oleh berbagai faktor.
Menentukan kontribusi setiap faktor terhadap varians
keseluruhan disebut analisis varians.

1.5 Elemen Keberhasilan Sistem Pengendalian Anggaran


Keberhasilan proses penganggaran organisasi bergantung
pada elemen penting berikut:
1. Tujuan
Semua rencana memerlukan penetapan tujuan, karena
rencana hanyalah sarana untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu
sendiri. Tujuannya adalah akhir.
2. Pengetahuan tentang perilaku biaya
Sangat penting untuk memahami model biaya
perusahaan.Analisis laba volume biaya adalah alat yang berguna
untuk latihan penganggaran karena membantu memahami perilaku
biaya.
3. Peramalan kegiatan usaha yang akurat
Peramalan merupakan prasyarat dalam proses
penganggaran. Ini bukan hanya titik awal, tetapi juga penting untuk
anggaran yang akurat. Dimungkinkan untuk memprediksi aktivitas
di dalam dan di luar organisasi. Perusahaan perdagangan
membutuhkan peneliti pasar yang kompeten untuk secara akurat
memprediksi faktor eksternal.
4. Koordinasi kegiatan usaha
anggaran mengoordinasikan semua anggaran individu
menjadi satu kesatuan rencana, karena setiap anggaran memiliki
dampak tertentu terhadap anggaran lainnya. Penjualan, produksi,
pembelian, dan anggaran personalia harus dikoordinasikan.
Anggaran berguna untuk mengomunikasikan tujuan dan harapan
anggaran dan membuat penyesuaian yang diperlukan untuk
kegiatan organisasi.
5. Pendidikan
Manajer di semua tingkatan harus dididik tentang kegunaan
anggaran dan harus mengajari semua orang peran yang harus
mereka mainkan dalam merencanakan dan mengendalikan
anggaran. Ini membutuhkan pelatihan berkelanjutan dalam metode.
penganggaran.
6. Mengomunikasikan anggaran
Keberhasilan rencana anggaran terpadu bergantung pada
pengkomunikasian anggaran pribadi kepada unit-unit yang berbeda
dalam organisasi. Penganggaran tidak ada gunanya kecuali orang
yang membuat anggaran diinformasikan.
7. Penerimaan dan kerja sama
Anggaran yang berhasil juga mengharuskan mereka yang
harus melaksanakannya menerimanya. Penyusunan anggaran
harus didukung secara aktif oleh seluruh organisasi.
8. Fleksibilitas yang wajar
Rencana anggaran harus mencakup fleksibilitas yang wajar.
Juga harus diingat bahwa terlalu banyak fleksibilitas dan terlalu
banyak kekakuan tidak diinginkan. Karena terlalu banyak
fleksibilitas akan melemahkan pengendalian biaya, anggaran akan
habis. Selain itu, terlalu banyak kekakuan yang tidak
memungkinkan penyimpangan yang wajar akan menimbulkan
masalah dan pembatasan dalam pelaksanaan anggaran.
9. Dukungan sistem yang memadai
Ini terutama dari akuntansi, dan perlu untuk memastikan
bahwa catatan dan prosedur cukup untuk menyelesaikan tugas
yang ada. Oleh karena itu, anggaran harus dikaitkan dengan sistem
akuntansi dalam definisi yang sama dan cara lain. Terkait dengan
elemen publik.
10. Menyediakan kerangka evaluasi
Anggaran menyediakan dasar untuk mengevaluasi kinerja
departemen yang berbeda. Anggaran yang sehat pada awalnya
akan memuat tujuan dan harapan organisasi, yang nantinya dapat
digunakan sebagai teknik evaluasi yang efektif.
DAFTAR PUSTAKA

Sampoerna University. (2022, April 1). Retrieved Maret 1, 2023, from


https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/sistem-pengendalian-
manajemen/
Wikipedia. (2023, Februari 12). Retrieved Maret 1, 2023, from
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pengendalian_anggaran
https://www.academia.edu/29590575/
spm_pusat_pendapatan_dan_pembiayaan_docx
https://ojs.unud.ac.id/index.php/EEB/article/download/24279/17163/
https://jurnalpertanianumpar.com/index.php/economos/article/view/
577/322
https://jurnal.ibik.ac.id/index.php/jiakes/article/download/244/201/

(Sampoerna University, 2022)

Anda mungkin juga menyukai