Anda di halaman 1dari 41

1

MODUL

MANAJEMEN STRATEJIK PADA ORGANISASI PUBLIK

OLEH: Dr. AYUNING BUDIATI SIP,MPPM

PRODI ADMINISTRASI NEGARA

FISIP UNTIRTA

2017
2

Bab 1

MANAJEMEN STRATEGIK

Manajemen stratejik adalah bagian dari ilmu manajemen. Manajemen stratejik


menjadi suatu inovasi di tahun 2000-an dibidang manajemen karena sifatnya yang
stratejik. Stratejik berarti mengandung cara yang tepat dalam pengimplementasian
manajemen itu sendiri.

Definisi Manajemen
Manajemen merupakan bagian dari administrasi menurut beberapa ahli, namun
para ahli lain beranggapan bahwa administrasilah yang merupakan bagian dari
manajemen. Administrasi dalam arti yang luas adalah tulis menulis dan catat mencatat,
sedang dalam arti yang luas adalah kerjasama antara dua orang atau lebih untuk
mencapai tujuan organisasi. Sedang manajemen adalah kerjasama antara dua orang atau
lebih guna mencapai tujuan organisasi melalui fungsi-fungsi manajemennya.
Sedang pengertian manajemen menurut para ahli adalah sebagai berikut:
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan ,dan
pengeawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan,
Stoner dalam Handoko (2003: 2). Kemudian, Menurut Hasibuan dalam bukunya
Manajemen (2006: 9) manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan
sumber dan manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen menurut Sikula dalam Hasibuan (2006: 2)
adalah:
“Management in general refers to planning, organizing, controling, staffing, leading,
motivating, communicating, and decision making activities performed by any
organization in order to coordinate the varied resource of the enterprise so as to bring
an efficient creation of same product or service.” (manajemen pada umumnya dikaitkan
dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengndalian, penempatan,
pengarahan, pemotivasian, komunikasi, dan pengambilan keputusan yang dilakukan
oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya
yang dimiliki oleh organisasi sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara
efisien).
3

Terry dalam buku manajemen dasar mendefinisikan manajemen sebagai suatu


proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya (2001: 85). Selanjutnya pengertian manajemen menurut Harold
dan O’Donnel (2001: 92) sebagai berikut:
“Management is getting things done through people. In bringing about this
coordinating of group activity, the manager, as a manager plans, organizes, staffs,
direct, and control the activities other people”. (Manajemen adalah usaha mencapai
suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer
mengadakan koordinasi atas sejumlah aktifitas orang lain yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan pengendalian).

Pada dasarnya kemampuan manusia itu terbatas (fisik, pengetahuan, waktu dan
perhatian) sedangkan kebutuhannya tidak terbatas. Usaha untuk memenuhi kebutuhan
dan terbatasnya kemampuan dalam melakukan pekerejaan mendorong manusia
membagi pekerjaan, tugas, dan tanggungjawab ini maka terbentuklah kerjasama dan
keterikatan formal dalam suatu organisasi. Dalam organisasi maka pekerjaan yang berat
dan sulit akan dapat diselesaikan dengan baik serta tujuan yang diinginkan tercapai.

Definisi Strategi
Pada masa sekarang ini terminologi kata strategi sudah menjadi bagian integral dari

aktivitas organisasi untuk dapat mempertahankan eksistensinya ( tantangan perubahan

lingkungan ekonomi, sosial budaya, teknologi, konsumen, suplier, dan terutama

persaingan ) sehingga strategi tidak lagi terbatas bagi keperluan kalangan militer saja.

Error: Reference source not found

 Menurut Hamel dan Prahalad (1995) dalam Rangkuti (2005), strategi merupakan

tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus

dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para

pelanggan di masa depan. Dengan demikian perencanaan strategi hampir selalu


4

dimulai dari ”apa yang dapat terjadi ?”, bukan dimulai dari ”apa yang terjadi ?”.

terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola publik memerlukan

kompetensi inti (core competencises). Organisasi perlu mencari kompetensi inti

di dalam bisnis yang dilakukan.

 StrategiError: Reference source not found adalah sarana yang digunakan untuk

mencapai tujuan akhir (sasaran). Tetapi, strategi bukanlah sekedar suatu rencana.

Strategi rencana yang disatukan, strategi mengikat semua bagian organisasi

menjadi satu. Strategi itu menyeluruh, yaitu strategi meliputi semua aspek

penting organisasi. Strategi itu terpadu, yaitu semua bagian rencana serasi satu

sama lain dan bersesuaian.


Proses analisis, perumusan dan evaluasi-evaluasi strategi-strategi usaha yang
meliputi pengamatan secara hati-hati persaingan, peraturan peraturan, tingkat
inflasi, siklus bisnis, keinginan dan harapan konsumen, serta faktor-faktor lain
yang dapat mengidentifikasi peluang dan ancaman disebut perencanaan strategis
(Rangkuti,F, 2005)

Strategi tidak saja dilakukan oleh organisasi yang berorientasi pada keuntungan
saja, namun juga dibutuhkan dan dilakukan oleh organisasi yang bergerak di bidang
sosial kemasyarakatan. Strategi berasal dari bahasa Yunani Kuno yang berarti “seni
perperang”/ suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema mencapai sasaran yang
dituju. Jadi, pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan (Husein.
2008: 31). Dirgantoro (2001: 5) dalam bukunya “Manajemen Stratgi: Konsep, Kasus
dan Implementasi” mengatakan bahwa strategi adalah hal menetapkan arah kepada
“manajemen” dalam arti orang tentang sumber daya di dalam bisnis dan tentang
bagaiamana mengidentifikasikan kondisi yang memberikan keuntungan terbaik untuk
membantu memenagkan persaingan di dalam pasar.
Istilah strategi menunjukan rencana yang disatukan, luas dan terintegritas yang
menghubungkan keunggulan strategi organisasi dengan tantangan lingkungan dan yang
5

dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama organisasi dapat dicapai melalui
pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. (William & Lawrence 1991: 9). Mulyadi (2001:
72) berpendapat bahwa strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk
mewujudkan visi organisasi, melalui misi. Pearce dan Robinson (1997: 20) menyatakan
strategi sebagai suatu rencana yang berskala besar dan berorientasi kepada masa depan
untuk berinteraksi dengan lingkungan persaingan guna mencapai sasaran-sasaran
organisasi.
Selain definisi-definisi yang sifatnya umum, ada juga yang lebih khusus,
misalnya dua orang pakar strategi, Hamel dan Prahald yang dikutip oleh Husein (2008:
31), strategi didefinisikan sebagai berikut:
“strategi merupakan tindakan yang bersifat incramental (senentiasa meningkat) dan
terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan
berdasarkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir
selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi.
Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen
memerlukan kompetensi inti. Organisasi perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis
yang dilakukan.”

Berdasarkan definisi-definisi strategi yang disampaikan oleh para ahli, maka


dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Cara tersebut berisi aturan main tentang bagaimana organisasi
melaksanakan kegiatan-kegiatan prioritasnya dan kegiatan-kegiatan untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Definisi Manajemen Strategi


6

 Manajemen Strategis adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah

pada penyususnan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk

membantu mencapai sasaran organisasi. Proses manajemen strategis ialah cara

dengan jalan mana para perencana strategi menentukan sasaran dan mengambil

keputusan.

 Manajemen strategik didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan

yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi)

rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran organisasi. Rencana-

rencana tersebut terdiri atas sembilan tugas penting yaitu :


1 Merumuskan misi organisasi, meliputi rumusan umum tentang maksud

keberadaan (purpose) filosofi (philosophy), dan tujuan (goal)


2 Mengembangkan profil organisasi yang mencerminkan kondisi intern dan

kapabilitasnya
3 Menilai lingkungan ekstern organisasi, meliputi pesaing maupun faktor-faktor

konstektual umum.
4 Menganalisis opsi organisasi dengan mencocokkan sumber dayanya dengan

lingkungan ekstern
5 Mengidentifikasi opsi yang paling dikehendaki dengan mengevalusai setiap

opsi yang ada berdasarkan misi organisasi.


6 Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum (grand

strategy) yang akan mencapai pilihan yang paling dikehendaki.


7 Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai

dengan sasaran jangka panjang dan strategi umum yang dipilih.


8 Mengimplementasikan pilihan strategic dengan cara mengalokasi sumberdaya

anggaran yang menekankan pada kesesuaian antara tugas, sdm, struktur,

teknologi dan system imbalan.


7

9 Mengevaluasi keberhasilan proses strategik sebagai masukan bagi pengambilan

keputusan yang akan datang.

Menurut Fred R. David (2004) manajemen strategis adalah seni dan pengetahuan untuk

merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional

yang membuat organisasi mampu mencapai objektifnya. Sedangkan Bambang Hariadi

(2003 : 3) berpendapat bahwa manajemen strategis adalah suatu proses yang dirancang

secara sistematis oleh manajemen untuk merumuskan strategi, menjalankan strategi dan

mengevaluasi strategi dalam rangka menyediakan nilai–nilai yang terbaik bagi seluruh

pelanggan untuk mewujudkan visi organisasi. Menurut Pearch dan Robinson (1997)

dikatakan bahwa manajemen stratejik adalah kumpulan dan tindakan yang

menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana

yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.

Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan

yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya,

yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu

organisasi, untuk mencapai tujuan. Dari pengertian manajemen strategi di atas yang

cukup luas tersebut menunjukkan bahwa manajemen stratejik merupakan suatu sistem

yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan

saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak (bersama-sama) kearah yang sama

pula. Dari pengertian manajemen strategi di atas yang cukup luas tersebut menunjukkan

bahwa manajemen stratejik merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan
8

memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan

bergerak secara serentak (bersama-sama) kearah yang sama pula.

Menurut Hungger & Thomas (2003: 3) dalam bukunya yang berjudul


“Manajemen Strategis”, manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan
tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi dalam jangka panjang.
Manajemen strategis meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi,
implementasi strategi dan evaluasi. berdasarkan sumber yang sama diatas, dikatakan
pula bahwa Manajemen Strategi sebagai suatu bidang ilmu yang menggabungkan
kebijakan organisasi dengan lingkungan dan tekanan strategis. Oleh karena itu
manajemen strategi biasanya menggantikan istilah kebijakan organisasi sebagai suatu
nama dalam bidang ilmu manajemen.
Manajemen strategi juga dapat dikatakan sebagai respon atas peningkatan
kompleksitas dalam lingkungan. Pengelolaan organisasi diperhatikan dan dilihat secara
menyeluruh dan berusaha menjelaskan beberapa organisasi berkembang dan maju
dengan pesat, sedangkan yang lainnya tidak maju dan akhirnya tidak befungsi dengan
baik (Hunger & Thomas 2003: 4). Sedangkan manajemen strategis menurut Fred (2004:
5) dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Strategis : Konsep”, manajemen strtegis
didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan,
dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu
mencapai obyektifnya.
Kemudian, Dirgantoro (2001: 1) juga memberikan beberapa definisi tentang
manajemen strategi, yaitu sebagai berikut:
Suatu proses berkesinambungan yang membuat organisasi secara keseluruhan dapat
match dengan lingkungannya, atau dengan kata lain, organisasi secara keseluruhan
dapat selalu responsif terhadap perubahan-perubahan di dalam lingkungannya, baik
bersifat internal maupun eksternal.
Kombinasi ilmu dan seni untuk memformulasikan, mengimplementasikan, dan
mengevaluasi keputusan yang bersifat cross-funcsional yang memungkinkan organisasi
mencapai tujuannya.Usaha untuk mengembangkan kekuatan yang ada dalam organisasi
9

untuk menggunakan atau menangkap peluang dan inovasi yang muncul guna mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan sesuai misi yang telah ditentukan.

Pengertian Manajemen Strategi

Pengertian manajemen strategi menurut Hitt & Ireland & Hoslisson (1997, XV)
adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasikan apa yang ingin
mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai.
Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini
dibandingkan masa-masa sebelumnya. Dalam perekonomian global yang
memungkinkan pergerakan barang dana jasa secara bebas diantara berbagai negara,
organisasi-organisasi terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari organisasi
yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan layanan kepada
masyarakat dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan kepuasan
masyarakat diatas rata-rata.
Strategi memiliki kaitan yang erat dengan konsep perencanaan dan pengambilan
keputusan, sehingga strategi berkembang menjadi manajemen strategi. Pengertian
manajemen sendiri adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengawasan terhadap upaya-upaya yang dilakukan anggota organisasi dan penggunaan
segala macam sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
organisasi (Stoner, 1992). Kemudian, manajemen strategi menurut Powell (Hunger &
Thoman, 2003: 6) adalah usaha untuk memperbaiki kinerja melalui sebuah proses
perubahan dalam jangka waktu yang panjang.
Dua ahli lain, Pearce dan Robinson (1997: 20) dalam bukunya “Manajemen
Strategi: formulasi, implementasi dan pengendalian”, mendefinisikan Manajemen
Strategi sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan
(formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk
mencapai sasaran-sasaran organisasi.

Evaluasi
10

1. Jelaskan perbedaan manajemen konvensional dengan manajemen stratejik.


2. Jelaskan manfaat manejemen strategi
3. Jelaskan mengapa beberapa ahli mengatakan bahwa manajemen strategi
merupakan paradigma baru dalam manajemen

Bab 2
Proses Manajemen Strategis

Proses manajemen strategis didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi


seharusnya terus-menerus memonitori peristiwa dan kecenderungan internal dan
eksternal sehingga melakukan perubahan tepat waktu. Kecepatan dan besaran
perubahan yang mempengaruhi organisasi bertambah secara dramatis. Agar dapat
bertahan hidup, semua organisasi harus mampu dengan cerdik mengenali dan
menyesuaikan diri dengan perubahan. Proses manajemen strategis bertujuan
memungkinkan organisasi menyesuaikan diri secara efektif untuk berubah dalam jangka
panjang.
11

Menurut Fred (2004: 7), proses manajemen strategis adalah: usaha untuk
mengulangi apa yang terjadi dalam pikiran orang cerdas, intuisi yang mengetahui
pelayanan terbaik dan mengkaitkannya dengan analisis”. Proses manajemen strategis
terdiri dari tiga tahap, yaitu:
1. Perumusan Strategi.
Termasuk pengembangan misi bisnis, mengenali peluang dan ancaman
eksternal organisasi, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal,
menetapkan obyektif jangka panjang, menghasilkan strategis alternatif, dan
memilih startegi tertentu untuk dilaksanakan.
2. Implementasi Strategi.
Implementasi strategi menurut organisasi untuk menetapkan obyektif
tahunan, melengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan, dan
mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat
dilaksanakan. Implementasi strategi termasuk pengembangan budaya
mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengubah
arah usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan
memanfaatkan sistem informasi, dan menghubungkan kompensasi karyawan
dengan prestasi organisasi.
3. Evaluasi Strategi.
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Melalui
evaluasi strategi ini, semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena
faktor-faktor internal dan eksternal selalu berubah-ubah.

Model atau kerangka manajemen startegi yang diajukan oleh Dirgantoro (2001:
13) terbagi dalam tiga tahapan, yaitu:
1. Formulasi Strategi
Pada tahapan ini penekanan lebih diberikan kepada aktivitas-aktivitas utama
yang antara lain adalah:
- Menyiapkan strategi alternatif
- Pemilihan strategi
- Menetapkan strategi yang akan digunakan
12

2. Implementasi Strategi
Pada tahap implementasi ini beberapa aktivitas atau cakupan kegiatan yang
mendapat penekanan antara lain adalah:
- Menetapkan tujuan tahunan
- Menetapkan kebijakan/policy
- Memotivasi karyawan
- Mengembangkan budaya yang mendukung
- Menetapkan struktur organisasi yang efektif
- Menyiapkan budget
- Mendayagunakan sistem informasi
- Menghubungkan kompensasi karyawan dengan performance
perusahan.
- Pengendalian Strategi
Aktivitas-aktivitas utama dalam tahap ini adalah:
- Review faktor eksternal dan internal yang merupakan dasar dari
strategi yang sudah ada.
- Menilai performance strategi
- Melakukan langkah koreksi

Sementara itu proses manajemen strategi menurut Pearce dan Robinsin (1997:
20), mengandung sembilan tugas penting, yaitu:
- Merumuskan misi organisasi, meliputi rumusan umum tentang
maksud keberadaan (purpose), filosofi (phylosophy), dan tujuan
(goal).
- Mengembangkan profil organisasi yang mencerminkan kondisi
internal dan kapabilitasnya.
- Menilai lingkungan eksternal perusahan, meliputi baik pesaing
maupun faktor-faktor kontekstual umum.
- Menganalisis opsi organisasi dengan mencocokkan sumber dayanya
dengan lingkungan eksternal.
- Mengindentifikasi opsi yang paling dikehendaki dengan
13

mengevaluasi setiap opsi yang ada berdasarkan misi organisasi.


- Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum
(grand strategy) yang akan mencapai pilihan yang paling
dikehendaki.
- Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang
sesuai dengan sasaran jangka panjang dan strategi umum yang
dipilih.
- Mengimplementasikan pilihan strategi dengan mengalokasikan
sumber daya anggaran yang menekankan pada kesesuaian antara
tugas, SDM, struktur, teknologi, dan sistem imbalan.
- Mengevaluasi keberhasilan proses strategik sebagai masukan bagi
pengambilan keputusan yang akan datang.

Menurut Jauch dan Glueck (1998: 6), proses manajemen strategi adalah: cara atau
jalan dimana para perencana strategi menentukan sasaran dan mengambil keputusan.
Beberapa tahapan penting yang dirumuskan, yaitu:
- Menetapkan misi dan tujuan organisasi
- Meneliti ancaman dan peluang
- Meneliti kekuatan dan kelemahan
- Mempertimbangkan alternatif strategi
- Memilih strategi
- Implementasi strategi
- Evaluasi strategi
Kemudian, Hunger dan Wheelen (2003: 9) membagi proses manajemen strategi menjadi
empat elemen dasar, yaitu:
- Pengamatan Lingkungan.
- Perumusan Strategi.
- Implementasi Strategi.
- Evaluasi dan Pengendalian.

Menurut Hanger dan Wheelen, kegiatan manajemen strategi terdiri dari


14

pengamatan lingkungan, perumusan strategi, implementasi stategi, dan evaluasi.


Pertama, tahap pengamatan lingkungan, yaitu tahap dimana pimpinan perlu menyadari
bahwa organisasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Perjalanan organisasi
dipengaruhi oleh suatu peristiwa, perkembangan, dan perubahan yang terjadi pada
lingkungannya. Perubahan tersebut bisa berasal dari luar organisasi atau faktor eksternal
dan dari dalam organisasi atau faktor internal. Faktor eksternal terdiri dari opportunities
(peluang) dan threaths (ancaman), sedangkan faktor internal terdiri dari strengths
(kekuatan) dan weakness ( kelemahan. Contoh faktor eksternal misalnya persaingan,
inflasi, masyarakat, kondisi politik, sosial dan budaya, sedangkan faktor internal
misalnya sumber daya manusia organisas, modal, struktur, budaya, dan lain-lain.
Kedua, tahap perumusan strategi, yaitu tahap pengambilan keputusan mengenai
alternatif strategi yang akan dipilih oleh organisasi. Strategi yang dipilih merupakan
hasil pengamatan lingkungan yang telah dilakukan sebelumnya. Perumusan strategi
dapat dilakukan dengan menggunakan analisi SWOT (strenghts, weakness,
opportunities, threaths). SWOT merupakan alat analisis untuk menciptakan sebuah
strategi dengan memaksimalkan faktor kekuatan, memanfaatkan faktor peluang, dan
mengurangi faktor kelemahan.
Ketiga, tahap implementasi strategi, yaitu tahap pelaksanaan strategi yang telah
dirumuskan atau direbcanakan. Implementasi strategi merupakan proses dimana
manajemn mewujudkan strategi dan kebijakannya melalui pengembangan program,
anggaran, dan prosedur.
Keempat, tahap evaluasi atau pengendalian, yaitu proses membandingkan
kinerja dan hasil yang diinginkan dan memberikan umpan balik yang diperlukan bagi
pihak manajemen untuk mengevaluasi hasil-hasil yang diperoleh dan mengambil
tindakan perbaikan bila diperlukan.
Berdasarkan proses-proses yang ada di dalam suatu manajemen strategi, dapat
dikatakan bahwa manajemen strategi merupakan suatu usaha yang saling berkaitan di
dalam suatu organisasi, mulai dari perumusan strategi sampai evaluasi strategi. Dengan
melaksanakan sebuah manajemen startegi, suatu organiasi dapat menciptakan suatu
perubahan dalam jangka waktu yang panjang.
15

Komponen pertama adalah perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri

dari visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi. Sedangkan komponen kedua adalah

perencanaan operasional dengan unsure-unsurnya sasaran dan tujuan operasional,

pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi

pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situsional, jaringan kerja internal

dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.

Manajemen strategi diwujudkan dalam bentuk perencanaan berskala besar dalam arti

mencakup seluruh komponen dilingkungan sebuah organisasi yang dituangkan dalam

bentuk rencana strategis (Renstra) yang dijabarkan menjadi perencanaan operasional,

yang kemudian dijabarkan pula dalam bentuk program kerja dan proyek

tahunan.Renstra dijabarkan menjadi rencana operasional yang antara lain berisi

program-program operasional termasuk proyek-proyek, dengan sasaran jangka sedang

masing-masing juga sebagai keputusan manajemen puncak. Penetapan renstra dan

rencana operasi harus melibatkan manajemen puncak karena sifatnya sangat

mendasar/prinsipil dalam pelaksanaan seluruh misi organisasi, untuk mewujudkan,

mempertahankan dan mengembangkan eksistensi jangka sedang termasuk panjangnya.

Pengimplementasian strategi dalam program-program termasuk proyek-proyek untuk

mencapai sasarannya masing-masing dilakukan melalui fungsi-fungsi manajemen

lainnya yang mencakup pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran dan kontrol.


16

Tugas Manajemen Strategik

Menurut Tunggal Amin Widjaja (2004), manajemen strategis terdiri dari sembilan tugas

kritikal berikut ini :

Memformulasi misi (mission) organisasi termasuk pernyataan yang luas mengenai

maksud (purpose), falsafah (philosophy) dan sasaran (goal).


Mengembangkan suatu profil organisasi yang merefleksi pada kondisi internal dan

kemampuannya.
Menilai lingkungan eksternal organisasi, termasuk baik faktor kompetitif maupun

faktor yang berhubungan dengan konteks umum.


Menganalisis opsi organisasi dengan menandingi sumber daya organisasi dengan

lingkungan eksternalnya.
Mengidentifikasi opsi yang paling diiinginkan dengan menilai setiap opsi dipandang

dari sudut misi organisasi.


Memilih sekumpulan tujuan jangka panjang dan strategi total (grand strategies) yang

akan mencapai opsi yang paling diinginkan.


Mengembangkan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan

kumpulan tujuan jangka panjang yang dipilih dari strategi secara keseluruhan (grand

strategies).
Mengimplementasikan pilihan strategi dengan alat alokasi sumber daya yang

dianggarkan yaitu memadani tugas–tugas, manusia, struktur, teknologi dan menekankan

sistem ganjaran.
Menilai keberhasilan proses strategik sebagai masukan untuk pengambilan keputusan di

masa yang akan datang.


17

Kemudian, menurut Wheelen dan Hunger (1996 : 9), proses manajemen strategis

meliputi 4 elemen dasar, yaitu : (1) pengamatan lingkungan, (2) perumusan strategi, (3)

implementasi strategi, dan (4) evaluasi dan pengendalian.


Faktor Internal
Struktur adalah cara bagaimana organisasi diorganisasikan
Budaya adalah pola keyakinan, pengharapan dan nilai-nilai yang diberikan oleh anggota

organisasi.
Sumber daya adalah aset yang merupakan bahan baku bagi produksi barang dan jasa

organisasi.

Analisis internal adalah proses dimana perencana strategi mengkaji pemasaran dan

distribusi organisasi, penelitian dan pengembangan produksi dan operasi, sumberdaya

dan karyawan organisasi serta faktor keuangan dan akuntansi untuk menentukan di

mana letak kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) organisasi.


David Hunger. J & Thomas L. Wheelen (1996) dalam bukunya membagi beberapa

faktor kekuatan atau kelemahan internal kunci yang nantinya mempengaruhi dasar

analisis internal :
Visi, misi, strategi dan kebijakan organisasi
Budaya Organisasi (harapan, nilai-nilai organisasi)
Orientasi organisasi saat ini
Struktur organisasi (komunikasi, wewenang dan arus kerja)
Pengalaman
SDM manajemen puncak dan karyawan
Hubungan karyawan
Penelitian dan pengembangan (aplikasi dan pemanfaatan teknologi)
Posisi finansial (modal, pembiayaan dan hutang)
Fasilitas pemanufakturan
Saluran distribusi

Faktor Eksternal
Jauch dan Glack (dalam Iwan Setiawana, 2002) mendefinisikan analisis eksternal

sebagai suatu proses yang dilakukan oleh perencana strategi untuk memantau sektor

lingkungan dalam menentukan peluang (opportunity) dan ancaman (threat) bagi

organisasi.
18

Lingkungan mikro atau lingkungan luar dekat atau tugas.


Lingkungan makro atau lingkungan luar jauh.
Menurut Wheelen dan Hunger (1996 : 17), dalam tahap implementasi strategi,

manajemen mewujudkan strategi dan kebijakan dalam tindakan melalui pengembangan

program, anggaran, dan prosedur.

Tahapan Manajemen Strategik

Pada prinsipnya, manajemen strategik terdiri atas tiga tahapan, yaitu:


Tahap Formulasi
meliputi pembuatan misi, pengidentifikasian peluang dan tantangan eksternal

organisasi, penentuan kekuatan dan kelemahan internal, pembuatan sasaran jangka

panjang, pembuatan pilihan-pilihan strategi, serta pengambilan keputusan strategi yang

dipilih untuk diterapkan. Dalam hal penyusunan strategi, Fred R. David membagi

proses ke dalam tiga tahapan aktivitas, yaitu: input stage, matching stage, dan decision

stage. Termasuk di dalam formulasi strategi adalah pembahasan tentang bisnis baru

yang akan dimasuki, bisnis yang dihentikan, alokasi sumber-sumber yang dimiliki,

apakah akan melakukan ekspansi atau diversifikasi usaha, apakah akan memasuki pasar

internasional, apakah akan melakukan merjer atau membentuk joint-venture, serta

bagaimana untuk menghindari pangambilalihan secara paksa (hostile takeover).


Tahap Implementasi
meliputi penentuan sasaran tahunan, pengelolaan kebijakan, pemotivasian pegawai,

pengalokasian sumber-sumber agar strategi yang diformulasikan dapat dilaksanakan.

Termasuk di dalamnya adalah pengembangan kultur yang mendukung strategi,

penciptaan struktur organisasi yang efektif, pengarahan usaha-usaha pemasaran,

penyiapan anggaran, pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi, serta

mengkaitkan kompensasi pegawai dengan kinerja organisasi.[bandingkan dengan


19

Senge, 1994]. Pada tahap ini, ketrampilan interpersonal sangatlah berperan.

Sebagaimana Carl von Clausewitz (1780-1831) dalam bukunya yang diterbitkan

kembali On War, strategi bukanlah sekedar aktivitas problem-solving, tetapi lebih dari

itu strategi bersifat terbuka (open-ended) dan kreatif untuk mempertajam masa depan

dalam model chain of command di mana suatu strategi harus dijalankan setepat

mungkin (menghindari bias-bias yang tidak perlu dalam setiap bagian struktur

organisasi).

Tahap Evaluasi
meliputi kegiatan mencermati apakah strategi berjalan dengan baik atau tidak. Hal ini

dibutuhkan untuk memenuhi prinsip bahwa strategi organisasi haruslah secara terus-

menerus disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang selalu terjadi di lingkungan

eksternal maupun internal. Tiga kegiatan utama pada tahap ini adalah: (a) menganalisa

faktor-faktor eksternal dan internal sebagai basis strategi yang sedang berjalan; (b)

pengukuran kinerja; (c) pengambilan tindakan perbaikan

Evaluasi

1, Pada tahap manakah dapat dilakukan perubahan strategi?

3. Apa yang dimaksud dengan emmerging factor?

4. Jelaskan perbedaan tahap menstra pada organisasi publik dan

organisasi swasta
20

Bab 3

A. Strategi dan Strategik

Kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani “strategos” (stratos

=militer dan ag = memimpin) yang berarti “generalship” atau

sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal perang dalam

membuat rencana untuk memenangkan perang. Definisi

tersebut juga dikemukakan oleh seorang ahli bernama Clauswitz. Maka tidak

mengherankan apabila istilah strategi sering digunakan dalam kancah peperangan.

Istilah strategi digunakan pertama kali dalam dunia militer.

Secara umum, kita mendefinisikan strategi sebagai suatu cara mencapai tujuan.

Menurut Karl von Clausewitz, strategi merupakan suatu seni menggunakan pertempuran

untuk memenangkan suatu perang. Strategi merupakan rencana jangka panjang untuk

mencapai tujuan (http://www.investorwords.com). Strategi terdiri dari aktivitas-aktivitas

penting yang diperlukan untuk mencapai tujuan (George Steiner, Strategic Planning,

1979, Free Press).

Henry Mintzberg dalam bukunya yang berjudul The Rise and Fall of Strategic

Planning (1994) mengatakan bahwa kata strategi dapat digunakan dalam berbagai cara

atau situasi.
21

1. Strategy is a plan, a how, a means of getting from here to there

2. Strategy is a pattern in actions over time (Pola)

3. Strategy is position; that is; reflects decisions to offer particular products or

services in particular markets.

4. Strategy is perspective, that is, vision and direction.

Michael Porter dalam artikelnya yang berjudul Competitive Strategy dalam Harvard

Business Review, 1996, mengatakan bahwa strategi adalah sekumpulan tindakan atau

aktivitas yang berbeda untuk menghantarkan nilai yang unik. Sedangkan Thompson

dan Strikcland (2001) mengatakan strategi terdiri dari aktivitas-aktivitas yang penuh

daya saing serta pendekatan-pendekatan bisnis untuk mencapai kinerja yang

memuaskan (sesuai target).

Kata strategik merupakan kata sifat yang menjelaskan implementasi strategi.

Menurut kamus Oxford edisi Learner (2003) strategik berarti menjalankan strategi

dengan perencaan, target waktu, dan tujuan yang jelas. Mungkin akan lebih mudah kita

memahami konsep strategik dari pendapat Kenichi Ohmae (1982, The Mind of The

Strategist, Business Planning for Competitive Advantage, Penquin Book). Menurut

Ohmae, berpikir strategik akan menghasilkan penyelesaian yang lebih kreatif dan

berbeda bentuknya daripada berpikir secara mekanik dan intuisi


22

Strategi adalah….
suatu tindakan yang menjawab 3 pertanyaan besar,
yaitu:
1. Dimana kita saat ini?
2. Kemana kita ingin pergi( Mencapai Suatu Posisi )?
Posisi bisnis
Kinerja finansial
Kinerja non finansial
3. Kapan dan Bagaimana kita sampai ke sana?

B. Sejarah Manajemen Strategik

Perkembangan manajemen strategik di negara maju melalui empat tahapan,

yaitu:

1. Anggaran dan Kontrol Keuangan (1900 an) Managemen By Control

Esensi utama sistem managemen yang berkembang, khususnya di AS sebelum

perang dunia, dititik beratkan pada fungsi pengendalian sebagai alat utama dalam

managemen strategik. Pada masa tersebut kondisi lingkungan relatif stabil dan

kompetisi bisnis tidak begitu mempengaruhi kegiatan bisnis, sehingga yang

diperlukan hanya/cukup pengendalian permasalahan yang berulang dengan

menggunakan pola yang sama, Alat yang dipergunakan akan banyak bertumpu pada

pengendalian keuangan serta sistem dan prosedur manual

2. Perencanaan Jangka Panjang (dari 1950 an) Managemen by Extrapolation

Pada masa berikutnya, managemen by control mulai bergeser dan digantikan

dengan pola management by extrapolation atau dengan menggunakan dasar coba

coba, hal ini disebabkan pada masa itu organisasi bisnis mulai menghadapi
23

perubahan/ akselerasi lingkungan, namun perubahan lingkungan ini masih mudah

diantisipasi dengan dilakukan prakiraan ekstrapolasi data keadaan masa

sebelumnya. Pada masa itu muncul alat alat managemen seperti capital budgeting,

managemen by objective, long range planing dsb

3. Perencanaan Strategik Organisasi (dari1960an) Managemen by Anticipation of

Change

Pada masa ini diskontinuitas perubahan / perkembangan perubahan lingkungan

makin cepat dan terasa pengaruhnya terhadap kegiatan organisasi sehingga sudah

tidak cukup lagi dihadapi dengan extrapolasi dan pengendalian saja, melainkan

pendekatan yang dipergunakan saat itu adalah melalui perencanaan strategik secara

periodik, sehingga manajemen dapat menentukan skala prioritas dan meminimkan

risiko yang mungkin timbul dari satu alternatif strategi yang dipilih

4. Manajemen Strategik (dari medio 1970/90 an) Management trough Flexible and

Rapid Response

Perkembangan terbaru sistem managemen yang dikembangkan adalah

manajemen dengan menekankan pada unsur fleksibilitas dan responsif terhadap

lingkungan. Dalam kondisi semacam ini muncul begitu banyak tantangan eksternal

yang dihadapi, maka pihak managemen sulit untuk melakukan antisipasi secara

tepat sebelumnya. Pola fleksibilitas ini terutama akan menekankan respon yang

diberikan oleh manajemen akan disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang


24

dihadapi. Bahkan jika perlu manajer harus mampu mempengaruhi lingkungan ( daya

kreatif dan inovatif pihak manajemen )

C. Arti Manajemen Strategik

 suatu seni dan ilmu pembuatan (formulasi), penerapan (impelementasi) dan

evaluasi keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang

memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan di masa yang akan

datang. (Agustinus Sri W., 1987, Manajemen Strategik: Pengantar Proses

Berpikir Strategis, Binarupa Aksara)

 Proses penetapan tujuan organisasi, mengembangkan kebijakan dan rencana-

rencana untuk mencapai tujuan tersebut, dan mengalokasikan sumberdaya

untuk implementasi rencana-rencana tersebut.

(http://www.encyclopedian.com)

Karakteristik Manajemen Strategik

 Berorientasi masa depan

 Berhubungan dengan unit bisnis yang kompleks

 Kebutuhan dan kejelasan tugas sangat tinggi seiring perubahan yang terjadi

 Batas-batas tugas tidak jelas

 Proses yang dijalankan tidak terpisah dari aktivitas manajerial lainnya

 Ada target waktu yang jelas

 Memerlukan perhatian manajemen puncak


25

Strategi dalam Proses Manajemen Strategik

1. Mendefinisikan kegiatan utama organisasi (core business),

menetapkan/mengem-bangkan visi dan misi organisasi

2. Menetapkan tujuan organisasi yang terukur

3. Menyusun/memilih strategi untuk mencapai tujuan

4. Mengimplementasikan dan mengeksekusi strategi

5. Melakukan evaluasi

M e n e t a p k a n Vi s i S t r a t e g i k

 Visi adalah suatu pernyataan yang menggambarkan kondisi perusahaan di masa yang
akan datang
 Visi merupakan cita-cita perusahaan

 Visi adalah pernyataan yang menjawab pertanyaan where we are going?

Analysis
Analysis
Lingkungan
Lingkungan
Step 1 2 3 4

Step 5
Menetapkan Menetap Menyusun Implementa Evaluasi,
Menetapkan Menetap Menyusun Implementa Evaluasi,
visi dan kan si dan monitoring,
visi dan kan strategi si dan monitoring,
misi
misi tujuan strategi Eksekusi
Eksekusi perbaikan
organisasi tujuan Strategi perbaikan
organisasi Strategi

Tugas 1 Tugas 2 Tugas 3 Tugas 4 Tugas 5

Perbaikan Perbaikan Perbaikan Perbaikan Perbaikan


apabila perlu apabila perlu apabila perlu apabila perlu apabila perlu
26

Gambar 1.1. Proses Manajemen Strategik

Visi yang disusun harus strategik. Visi Strategik adalah visi yang mudah

diartikulasikan, mudah dipahami, diterima semua pihak dalam organisasi. Mengapa visi

harus strategik? Visi yang dipahami dan diterima oleh semua pihak (karyawan) akan

menjadi magnet yang mengikat mereka pada organisasi. Ketika karyawan memiliki

komitmen tinggi dan jangka panjang pada organisasi, maka keputusan-keputusan bisnis

akan dapat dihasilkan dan dilaksanakan dengan lebih mudah. Visi strategik mampu

merefleksikan aspirasi manajemen dan memberikan gambaran yang jelas mengenai

masa depan organisasi, menjawab pertanyaan “where we are going?”

Visi dapat disusun dengan menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini:

 Bisnis apa yang kita jalankan saat ini?

 Bisnis apa yang ingin kita jalankan?

 Apa yang diinginkan pelanggan kita?

 Harapan apa yang dimiliki stakeholders

 Siapa yang akan menjadi pesaing kita di masa yang akan datang?

 Siapa partner kita (suplier/distributor)

 Bagaimana teknologi berpengaruh terhadap industri kita?


27

Menetapkan Misi Organisasi

Misi merupakan pernyataan cara mencapai visi. Misi menjawab pertanyaan

what we are doing? Misi organisasi merupakan pernyataan atau rumusan umum yang

luas dan bersifat tahan lama tentang keinginan atau maksud organisasi. Misi harus fokus

pada kebutuhan lingkungan terutama pelanggan. Misi menguraikan bidang produk,

pasar, serta teknologi yang ditekankan organisasi dan hal ini dilakukan sedemikian rupa

hingga mencerminkan nilai dan prioritas para pengambil keputusan strategik organisasi.

Ringkasnya, misi harus mencerminkan keunikan atau keunggulan organisasi.

hal yang perlu ada dalam misi

 Pelanggan, Produk, Pasar

 Teknologi yang digunakan

 Komitmen terhadap pertumbuhan, keuntungan atau stabilitas

 Konsep organisasi

 Komitmen terhadap stakeholder

CONTOH VISI DAN MISI

PT TELKOM

Visi

To become a leading InfoCom player in the region


28

Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai organisasi InfoCom terkemuka di

kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.

Misi

Telkom mempunyai misi memberikan layanan " One Stop InfoCom " dengan jaminan

bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan

jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.

Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan

mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang

kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling

mendukung secara sinergis.

PT SIDOMUNCUL

Visi:

Menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada masyarakat dan

lingkungan

Misi:

 Meningkatkan mutu pelayanan di bidang herbal tradisional

 Mengembangkan research/penelitian yang berhubungan dengan pengembangan

pengobatan dengan bahan-bahan alami.


29

 Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina kesehatan melalui

pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami dan pengobatan secara

tradisional.

 Ikut mendorong pemerintah/instnais resmi agar lebih berperan dalam

pengembangan pengobatan tradisional.

TUGAS!

M e n e t a p k a n Tu j u a n

Misi organisasi masih perlu

diterjemahkan kedalam pernyataan-

pernyataan yang lebih terukur

kinerjanya, ini disebut dengan

Tujuan -- hasil atau outcome yang

ingin dicapai organisasi. Tujuan yang ditetapkan harus meliputi dua kategori atau tipe.,

yaitu:
30

Tujuan Finansial
Outcome yang berkaitan dengan peningkatan atau pertumbuhan kinerja
keuangan, seperti laba, deviden, harga saham

Tujuan Strategik
Outcome yang akan menghasilkan daya saing yang lebih besar, lebih kuat,
dan jangka panjang.

Prinsip-prinsip penyusunan tujuan:

 Suitable/cocok/sesuai

 Feasible/Layak

 Achievable/dapat dicapai

 Flexible/lentur

 Motivating/memotivasi

 Understandable/dapat dimengerti

 Linkage/terkait dengan misi

 Measurable/dapat diukur

Menyusun Strategi

Proses penyusunan strategi merupakan isu kritis mengenai bagaimana mencapai

tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan finansial maupun tujuan strategik. Secara

umum, kita mendefinisikan strategi sebagai suatu cara mencapai tujuan.

Strategi dapat bersifat hidden atau tersembunyi, tidak mudah diketahui pihak

luar, bahkan orang dalam sekalipun, dapat pula bersifat open, terbuka, orang dapat
31

dengan mudah menentukan strategi yang dilakukan suatu organisasi. Strategi itu

proaktif (intended and deliberate) tetapi sekaligus juga reaktif (adaptive).

Strategy-Making concerns HOW to

 Mencapai kedua macam tujuan

 Memenangkan persaingan

 Merespon perubahan industri dan persaingan

 Bertahan dari ancaman

 Menumbuhkan bisnis

 Mengelola fungsi-fungsi manajemen

Penyusunan strategi merupakan entrepreneurship exercise, yaitu aktivitas yang

menuntut kemampuan kreator strategi untuk bisa menangkap peluang dan mengelola

resiko. Seperti yang kita ketahui, lingkungan yang kita hadapi tidak selamanya stabil

dan dapat diprediksi. Untuk saat ini, perubahannya bahkan cenderung fluktuatif dan

sulit diprediksi. Semakin cepat perubahan lingkungan maka semakin kritis bagi manajer

untuk bisa menjadi seorang entrepreneur, yaitu seseorang yang mampu memprediksikan

kondisi dan menyesuaikan strategi untuk menghadapi perubahan tersebut.

Strategi dan Perencanaan Strategik

Menetapkan visi strategik, misi, tujuan dan menentukan strategi merupakan

proses merencanakan masa depan organisasi. Perencanaan tersebut meliputi kinerja


32

organisasi dalam jangka pendek maupun jangka panjang, juga mengenai rencana aksi-

aksi menghadapi pesaing.

Evaluasi

1. Carilah contoh visi, misi,dan tujuan sebuah organisasi!

2. Analisislah, apakah visi tersebut termasuk visi strategik atau tidak?

3. Apakah pernyataan misi mampu menjawab pertanyaan “bagaimana

mencapai visi?”
33

Bab 4

Implementasi dan Eksekusi Strategi

Implementasi strategi berarti menempatkan strategi pada tujuan yang tepat.

Organisasi diharapkan jangan sampai keliru dalam mengimplementasikan strategi. Hal

ini bisa saja terjadi meskipun tujuan telah ditetapkan di awal. Sementara eksekusi

strategi harus memenuhi beberapa prinsip dibawah ini:

 membangun organisasi yang mampu menyelesaikan strategi dengan sukses

 alokasi sumberdaya organisasi yang tepat dan sesuai (fit)

 menetapkan kebijakan dan SOP yang mendukung strategi

 memotivasi SDM, memodifikasi tugas-tugas, dan memperbaiki perilaku agar sesuai dengan

persyaratan strategi yang dipilih

 mendesain struktur reward

 menciptakan budaya organisasi dan iklim kerja yang mendukung implementasi dan

eksekusi strategi

 mengembangakan system informasi dan komunikasi yang mampu menyediakan informasi

yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan

 menentukan best practices dan program-program perbaikan kontinyu (continuous

improvement)

 mengembangkan kepemimpinan internal yang dapat mendorong kemajuan implementasi

strategi
34

Siapa yang bertanggung jawab pada penyusunan 5 (lima) tugas manajemen strategik di

atas?

 Mnajemen Pusat

 Manajemen menengah

 Manajer Fungsional

Bagaimana Strategi diciptakan atau disusun? Organisasi dapat memilih satu dari

alternatif di bawah ini: ( The Chief Architect Approach, The Delegation Approach, The

Collaborative or Team Approach, dan The Corporate Intrapreneur Approach )

Tingkatan Strategi

Strategi yang disusun dapat kita bedakan menjadi beberapa tingkatan tergantung

pada jenis organisasi yang melakukannya, apakah organisasi tunggal (single business)

atau organisasi terdiversifikasi (diversified company).

Strategi
Bisnis

Strategi
Fungsional
(SDM, Pemasaran, Keuangan,
Operasional)

Strategi
Operasional
35

Gambar 1.2. Perusahaan Tunggal

Strategi
Korporat

Strategi
Bisnis

Strategi
Fungsional
(SDM, Pemasaran, Keuangan,
Operasional)

Strategi
Operasional

Gambar 1.3. Perusahaan Diversifikasi

Strategi Korporat

Strategi yang dirumuskan untuk mencapai tujuan korporat atau bisnis secara

keseluruhan mencakup bagaimana mengintegrasikan dan mengelola semua bisnis (New

busines, New Devisions, New Subdiareis, Merger, Acquisition ). Korporat bertanggung

jawab membangun “value” dalam bisnisnya. Korporat bertanggung jawab pada


36

portofolio bisnis, memastikan bahwa bisnis akan beroprasi dalam jangka panjang, dan

memastikan setiap bisnis yang dimilikinya kompatibel satu sama lain.

Strategi korporat merupakan game plan keseluruhan dari organisasi diversifikasi.

Strategi ini menjadi payung atau pedoman strategi bagi seluruh unit bisnis yang dimiliki

organisasi diversifikasi. Penyusunan strategi korporat perlu mempertimbangkan hal-hal

di bawah ini:

1. langkah-langkah untuk memantapkan posisi dan keunggulan masing-masing unit

bisnis

2. langkah-langkah mempercepat tercapainya kinerja bisnis

3. menentukan cara untuk mencapai kesesuaian strategik (strategic fits) antar bisnis

dengan korporat

4. menentukan prioritas investasi dan mendorong sumberdaya korporat untuk

berdaya guna di bisnis yang paling atraktif dan menguntungkan.

Strategi Bisnis

Strategi level unit bisnis ini bisa berupa strategi di level anak organisasi, divisi,

lini produk, atau profit centre lain yang memiliki otonomi pengelolaan bisnisnya

sendiri. Isu dalam strategi bisnis adalah bagaimana mengkoordinasikan fungsi-fungsi

bisnis/manajemen untuk mencapai keunggulan kompetitif.

Di level bisnis strategi yang diformulasikan akan berkaitan dengan posisi bisnis

terhadap pesaing, bagaimana mengakomodasi perubahan tren pasar dan teknologi, dan

upaya-upaya mempengaruhi persaingan melalui tindakan2 strategis sepeti integrasi


37

vertikal, atau tindakan politis seperti lobi. Strategi generik Mc. Porter adalah contoh

strategi bisnis

Strategi Fungsional

Strategi yang diformulasikan dan diimplementasikan di level fungsi manajemen

dari tiap bisnis, seperti fungsi SDM, keuangan, operasional, dan pemasaran. Level ini

menjadi pusat informasi manajemen strategi di level lebih atas yaitu bisnis dan korporat.

Setiap unit fungsional diharuskan mengembangkan strategi bisnis agar dapat

memberikan kontribusi pada kesuksesan strategi bisnis secara keseluruhan

Strategi Operasional

Strategi yang diformulasikan dan diimplementasikan di unit-unit operasional seperti

penjualan, distribusi, penyimpanan, promosi, persediaan, penggajian. Keberhasilan

manager pada jajaran ini akan menentukan kelancaran proses dan kesuksesan

organisasi secara keseluruhan.


38

CONTOH LEVEL-LEVEL STRATEGI

PT. Pelindo
Strategi Korporat

PT Pelindo 1 PT Pelindo 2 PT Pelindo 3


Strategi Bisnis Strategi Bisnis Strategi Bisnis

Dept. SDM

Dept. Operasi

Strategi Fungsional

Dept. Keuangan

Dept. Pemasaran

Gambar 1.4 Level-level Strategi


39

Evaluasi

1. Strategi jenis seperti apa yang berada di tingkat dinas

dan SKPD?

2. Mengapa Strategi harus dibedakan di tiap levelnya?

3. Bagaimana menentukan strategi?


40

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah & Haris Budiyono. 2004. Pengantar Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Bryson.2004. Management Strategic For Public Organisation, Australia.

Daft, Richard L. 2002. Manajemen : Edisi Kelima Jilid Satu. Jakarta : Erlangga.

David, Fred R. 2004. Manajemen Strategis. Jakarta : PT Indeks Kelompok Gramedia


Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE :
Yogyakarta.

________________. 2008. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE :


Yogyakarta.

________________. 2003. Manajemen. BPFE : Yogyakarta.

Hunger, J David, 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta : Andi


James A.F Stoner.1982.Management , Prentice / Hall International.Inc. cliffs,New
York: Englewood,

Lewis, Pamela S., Stephen H. Goodman., Patricia M. Fandt. 2004. Management


(Challenges For Tommorow’s Leader) : Fourth Edition. Canada : South-
Western.
41

Anda mungkin juga menyukai