Anda di halaman 1dari 28

KONSEP DASAR DALAM

MANAJEMEN STRATEGIK
H. DEDEN MULYADI, SH.,S.SOS.,MSI
I.KONSEP DASAR MANAJEMEN STRATEGIK
Materi :
 Mampu menjelaskan dan memahami tentang arti,
kerangka kerja dan proses dari Manajemen Strategik (MS)
 Konsep Dasar dalam Manajemen Strategik
– Memahami pengertian Manajemen Strategik.
– Tantangan & dampak globalisasi terhadap Manajemen
Strategik
– Model dasar Manajemen Strategik
Istilah Manajemen
 Istilah manajemen berasal dari kata management (bahasa
Inggris), turunan dari kata “ to manage” yang artinya
mengurus atau tata laksana atau ketatalaksanaan.
Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara
manajer (orangnya) mengatur, membimbing dan
memimpin semua orang yang menjadi pembantunya agar
usaha yang sedang digarap dapat mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Istilah Strategik
 Asal kata “strategi” adalah turunan dari kata dalam
bahasa Yunani, strategos yang artinya komandan.
Pengertian Manajemen menurut beberapa ahli
yaitu :
 Menurut R. Terry, Manajemen merupakan suatu proses khas yang
terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan
serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui
pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
 Menurut James A.F. Stoner, Manajemen merupakan suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian
upaya dari anggota organisasi serta penggunaan semua sumber
daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan sebelumnya.
 Menurut Horold Koontz dan Cyril O’donnel, Manajemen adalah
usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan
orang lain.
 Mengenai definisi manajemen, sebenarnya ada banyak
versi namun pengertian manajemen itu sendiri secara
umum yang bisa kita jadikan pegangan bahwa
“Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari
rangkaian kegiatan, seperti perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau
pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya
lainnya yang terbatas”.
Sedangkan Pengertian strategi ada
bersifat umum dan khusus :
 Pengertian Umum
 Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus
pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau
upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
 Pengertian Khusus
 Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat)
dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa
yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi
hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa
yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola
konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu
mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.
 Jadi dapat disimpulkan secara singkat bahwa strategi adalah rencana jangka
panjang dengan diikuti tindakan-tindakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan
tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan analisis dan
pengamatan lingkungan.
 Sehingga pengertian manajemen strategis dapat
diartikan sebagai proses atau rangkaian kegiatan
pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan
menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya,
yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh
seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk
mencapai tujuan.
Pengertian manajemen strategik
 Manajemen adalah proses yang terdiri dari rangkaian
kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengendalian atau pengawasan, yang
dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang
telah ditetapkan melalui pemanfaatan SDM dan sumber
daya lainnya. Sedangkan, strategi adalah rencana jangka
panjang dengan diikuti tindakan-tindakan yang ditujukan
untuk mencapai tujuan tertentu.
 Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian
kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar
dan menyeluruh, disertai penetapan cara
melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan
diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu
organisasi, untuk mencapai tujuan.
Lima Elemen Dasar Proses Manajemen Strategik :

 Menetapkan visi, misi dan tujuan organisasi


 Pengamatan Lingkungan
 Perumusan dan Pemilihan Strategi
 Implementasi strategi
 Evaluasi kinerja dan Pengendalian/tindakan koreksi
II. Manajemen strategic dalam study
ilmu administrasi Negara

Konsep Manajemen Strategi Sektor Publik


 Henry Mintzberg yang dikutip Wilopo dalam seri Jurnal Administrasi
Negara UNIBRAW Malang yang berjudul Improvisasi Manajemen
Strategis dalam Sektor Publik mengataka
 bahwa didalam melhat strategi itu pada dasarnya tidak ada perbedaan
antara strategi pada sektor publik dengan strategi pada sektor swasta,
strategi pada sektor publik lebih menekankan pada pendekatan yang
maksimalisasi birokrasi yang profesional dalam format organisasi.
Sedangkan perbedaan terbesar strategi antara sektor publik dan swsata
akan nampak pada aspek konten ketimbang format.
 Menurut Anthony dan Young dalam Salusu (2003) penekanan organisasi sektor publik dapat
diklasifikasikan ke dalam 7 hal yaitu:
1. Tidak bermotif mencari keuntungan.
2. Adanya pertimbangan khusus dalam pembebanan pajak.
3. Ada kecenderungan berorientasi semata – mata pada pelayanan.
4. Banyak menghadapi kendala yang besar pada tujuan dan strategi.
5. Kurang banyak menggantungkan diri pada kliennya untuk mendapatkan bantuan keuangan.
6. Dominasi profesional.
7. Pengaruh politik biasanya memainkan peranan yang sangat penting.
Konsep Manajemen Strategi Sektor
Publik.
 Manajemen stratejik tidak hanya digunakan pada sektor swasta tetapi
juga sudah diterapkan pada sektor publik (Icuk, 2007:7). Artinya
Penerapan manajemen stratejik pada kedua jenis institusi tersebut
tidaklah jauh berbeda. Menurut Icuk Rangga Bawono bahwa
manajemen strategi sektor publik yaitu,
 “Manajemen stratejik sektor publik mengarahkan organisasi sektor
publik untuk melakukan perencanaan manajemen dengan
mempertimbangkan dengan baik faktor – faktor pendukung dan
penghambat dalam organisasi melalui salah satu alat manajemen
stratejik yaitu analisis SWOT. Analisis SWOT berusaha untuk
menganalisis faktor pendukung dan penghambat yang ada dalam
organisasi kemudian berusaha menterjemahkannya ke dalam suatu
strategi utama untuk mencapai visi, misi dan tujuan organisasi.”
Proses Pengendalian Manajemen
Sektor Publik
Proses pengendalian manajemen pada organisasi sektor publik dapat
dilakukan dengan menggunakan saluran komunikasi formal maupun informal.
Saluran komunikasi formal terdiri dari aktivitas formal dalam organisasi yang
meliputi:
 perumusan strategi (strategy formulation)
 perencanaan strategik (strategic planning)
 penganggaran
 operasional (pelaksanaan anggaran)
 evaluasi kinerja
Saluran komunikasi informal dapat dilakukan melalui komunikasi langsung,
pertemuan informal, diskusi, atau melalui metoda management by walking
around. Sistem pengendalian manajemen hendaknya dapat menjadi
jembatan dalam mewujudkan adanya goal congruence, yaitu keselarasan
antara tujuan organisasi dengan tujuan personal.
Perumusan strategi

 Perumusan strategi (Strategy Formulation)


Perumusan strategi adalah proses penentuan visi, misi, tujuan,
sasaran, target (outcome), arah dan kebijakan, serta strategi
organisasi. Perumusan strategi merupakan tugas dan tanggung
jawab manajemen puncak (top management). Perumusan
strategi dapat bersifat tidak sistematis dan tidak harus kaku.
 Perencanaan Strategik (Strategic Planning)
Sistem pengendalian manajemen diawali dari perencanaan
strategik (strategic plannig). Perencanaan strategik adalah
proses penentuan program-program, aktivitas, atau proyek
yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dan penentuan
jumlah alokasi sumber daya yang akan dibutuhkan.
Manfaat perencanaan strategik bagi organisasi

 Manfaat perencanaan strategik bagi organisasi


Perencanaan strategik sangat penting bagi organisasi. Manfaat perencanaan
strategik bagi organisasi, antara lain:
1. Sebagai sarana untuk memfasilitasi terciptanya anggaran yang efektf,
2. Sebagai sarana untuk memfokuskan manajer pada pelaksanaan strategi
yang telah ditetapkan,
3. Sebagai sarana untuk memfasilitasi dilakukannya alokasi sumber daya
yang optimal (efektf dan efisien),
4. Sebagai rerangka untuk pelaksanaan tindakan jangka pendek (short term
action),
5. Sebagai sarana bagi manajemen untuk dapat memahami strategi
organisasi secara lebih jelas, dan
6. Sebagai alat untuk memperkecil rentang alternatif strategi.
Mengubah Perencanaan Strategik
Menjadi Tindakan Nyata
 Perencanaan strategik bukan merupakan hasil akhir yang final. Perencanaan strategik perlu
ditranslasikan dalam bentuk tindakan-tindakan konkrit. Maka dari itu, perencanaan
strategik harus didukung oleh hal-hal berikut:
 1 Struktur pendukung, baik secara majerial maupun political will;
 2 Proses dan praktik implementasi di lapangan; dan
 3 Kultur organisasi.
Struktur organisasi hendaknya dapat mendukung pelaksanaan strategi. Oleh karena itu, perlu
dilakukan restrukturisasi dan reoragnisasi (institutional reform) agar selaras dengan strategi
dan desain sistem pengendalian manajemen. Restrukturisasi tersebut didasarkan pada prinsip:
 1. Perubahan struktur organisasi hendaknya dapat meningkatkan kapasitas untuk
mencapai strategi yang efektif.
 2. Pimpinan eksekutif bertanggung jawab untuk melaksanakan strategi dan arahan
kebijakan hingga level bawah.
 3. Dewan bertanggung jawab
secara kolektif untuk merencanakan strategi, kebijakan dan otorisasi
alokasi sumber daya, dan menilai kinerja manajemen (eksekutif).
 Perencanaan strategik tidak akan efektif jika prosedur
dan sistem pengendalian tidak sesuai dengan strategi.
Harus ada kejelasan wewenang dan tanggung jawab,
pendelegasian wewenang dan tugas. Selain itu harus
didukung dengan adanya regulasi keuangan,
pengendalian personel, dan manajemen kompensasi yang
jelas dan fair.
Penganggaran
 Tahap penganggaran dalam proses pengendalian
manajemen sektor publik merupakan tahap yang dominan.
Proses penganggaran pada organisasi sektor publik
memiliki karakteristik yang agak berbeda dengan
penganggaran pada sektor swasta. Perbedaan tersebut
terutama adalah adanya pengaruh politk dalam proses
penganggaran.
Peniliaian Kinerja
 Penilaian kinerja adalah tahap akhir dari proses
pengendalian manajemen, yang merupakan bagian dari
proses pengendalian manajemen yang dapat digunakan
sebagai alat pengendalian. Pengendalian manajemen melalui
sistem penilaian kinerja dilakukan dengan cara menciptakan
mekanisme reward & punishment. Sistem pemberian
penghargaan (rewards) dan hukuman (punishment)
digunakan sebagai pendorong bagi pencapaian strategi.
III. VISI DAN MISI
 Pembuatan Strategi.
 Pembuatan Strategik, yang meliputi pengembangan visi,
misi, dan tujuan jangka panjang, pengidntifikasian
peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan
organisasi, pengembangan alternative alternative strategi
dan penentuan strategi yang ssuai untuk diadopsi.
Pengertian istilah-istilah :
 Visi
1. Visi adalah gambaran tentang masa depan yang diinginkan oleh seorang
pemimpin tentang organisasi yang dipimpinnya, disertai dengan
penjelasan implicit/eksplisit tentang mengapa orang orang harus
bersama menciptakkan masa depan yang
diinginkan itu (Kotter)
2. Visi adalah cara pandang jauh kedepan kemana organisasi harus dibawa
agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif.
3. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan
yang diinginkan oleh organisasi (LAN-BPKP, 2000)4.
Visi dapat diartikan juga sebagai rumusan umum mengenai keadaan yang
diinginkan pada ahir periode perencanaan.
 Misi
1. Misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu organisasi.(Menurut
Drucker (2000:87))
2. Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh
lembaga/Organisasi dalam usahanya mewujudkan
Visi.
Tingkatan Strategi

a. Enterprise Strategy
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar organisasi
yang tidak dapat dikontrol. Di dalam, ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti kelompok penekan,
kelompok politik dan kelompok sosial lainnya. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi
dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu
juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang
baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
b. Corporate Strategy
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy yang meliputi bidang yang
digeluti oleh suatu organisasi. Bagaimana misi itu dijalankan, hal ini memerlukan keputusan-keputusan
stratejik dan perencanaan stratejik yang selayaknya juga disiapkan oleh setiap organisasi.
c. Business Strategy
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana
menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, para donor dan sebagainya untuk memperoleh
keuntungan stratejik yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik.
IV. PROSES MANAJEMEN STRATEGIS

Tahapan-tahap proses manajemen strategis meliputi:


1. Analisis lingkungan Analisis lingkungan merupakan sebuah langkah awal
sendiri, karena lingkungan organisasi terdiri dari lingkungan internal dan
eksternal. Lingkungan tersebut sangat mempengaruhi sebuah
organisasi dalam mencapai tujuannya. Pada organisasi pemerintahan,
analisis lingkungan internal mencakup kondisi pegawai (SDM), struktur
organisasi, kewenangan, dan sebagainya. Sedangkan analisislingkungan
eksternal mencakup lingkungan secara umum dan lingkungan
pemerintahan, seperti kondisi politik, ekonomi, sosial, pertahanan, dan
keamanan
 2. Menentukan dan menetapkan arah organisasi Setelah melakukan analisis
terhadap lingkungan dan mengetahui kekurangan, kekuatan,
peluang, dan ancaman, maka langkah selanjutnya
adalah menentukan arah organisasi. Hal ini dapat tercermin dari visi dan
misi organisasi tersebut. Pada organisasi publik, arah organisasi semuanya
ditujukan untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
 3. Formulasi Strategi Proses selanjutnya adalah menyusun rencana-rencana
strategis guna mencapai tujuan organisasi. Rencana-
rencana tersebut ada yang bersifat jangka pendek, jangka menengah,
dan jangka panjang.
 4. Implementasi Strategi Rencana-rencana strategis pada tahapan
sebelumnya kemudian dijabarkan secara teknis dalam bentuk tindakan-
tindakan.
 5. Pengendalian Strategi Pengendalian strategi merupakan tahapan
terakhir dari proses manajemen strategis, dimana dilakukan pemantauan
dan pengevaluasian terhadap manajemen strategis. Dari proses ini
dapat dilihat apakah terdapat kesalahan atau kekurangan dalam
manajemen strategis sehingga dapat diperbaiki pada proses
selanjutnya. Tahapan ini juga memastikan agar manajemen Strategis
Pemerintahan sistem yang sedang berjalan berfungsi sebagaimana
mestinya (on the right track).
PERBEDAAN ANATRA STRATEGI DAN
TAKTIK
Perbedaan Antara Strategi dan Taktik Banyak orang yang masih bingung atau sulit
untuk membedakan antara strategi dengan taktik. Salah satu cara yang mudah
untuk melihat perbedaan antara keduanya adalah seperti berikut: Pada saat kita
memutuskan “apa” yang seharusnya dikerjakan, kita memutuskan sebuah
strategi. Sedangkan jika kita memutuskan “bagaimana” untuk mengerjakan
sesuatu, itulah yang disebut taktik. Dengan kata lain, menurut Dracker dalam
Wahyudi (1996), strategi adalah mengerjakan sesuatu yang benar (doing the right
things) dan taktik adalah mengerjakan sesuatu dengan benar (doing the things
right). Ketika Christopher Columbus akan ke pergi ke India, ia berkeinginan
menemukan jalan pintas (strategi), yaitu dengan memutuskan untuk berlayar ke
arah barat bukannya ke timur (taktik).
 Menurut Karl Von Clausewitz, strategi merupakan suatu seni menggunakan
pertempuran untuk memenangkan suatu perang sedangkan taktik adalah seni
menggunakan tentara dalam sebuah pertempuran. Dalam bisnis, taktik
merupakan sekumpulan program-program kerja yang dibentuk untuk
melengkapi strategi bisnis. Gambar 1.1 berikut memberikan ilustrasi
perbedaan antara strategi dengan taktik (Wahyudi,1996

 Dari sisi keputusan, perbedaan antara keputusan strategis dengan keputusan


taktis dapat dilihat di bawah ini: a. Tingkat Perilaku. Strategi dikembangkan
manajemen puncak sedangkan taktik oleh manajemen rendah.
b. Keteraturan. Strategi berkesinambungan dan tidak teratur sedangkan taktik berdasarkan siklus periodik
dengan jadwal waktu yang tetap.
c. Nilai-nilai subjektif. Strategi lebih subjektif dibanding taktik karena dikembangkan menurut pemikiran
manajemen puncak.
d. Jajaran pilihan. Luasnya keseluruhan kemungkinan alternatif yang harus dipilih manajemen jauh lebih
besar di dalam keputusan strategis dibanding taktis.
e. Ketidakpastian. Strategi jauh lebih tidak pasti dibanding taktik.
f. Sifat permasalahan. Masalah strategi cenderung bersifat tidak terstruktur dan khusus, sedangkan masalah
taktis lebih terstruktur dan berulang.
g. Kebutuhan informasi. Strategi lebih banyak membutuhkan informasi dibanding taktik.
h. Horison waktu. Strategi ditujukan untuk jangka panjang sedangkan taktik untuk jangka pendek dan
seragam.
i. Referensi. Strategi merupakan sumber asli yang dikembangkan menjadi taktik, sementara taktik
dirumuskan di dalam untuk mengejar tujuan organisasi.
j. Rincian. Strategi biasanya luas dan banyak mempunyai rincian dibanding taktik.
k. Jumlah personel yang terlibat. Strategi melibatkan lebih sedikit personel dibanding taktik.
l. Kemudahan penilaian. Mengukur strategi jauh lebih sulit dibandingkan mengukur taktik.
m. Sudut pandang. Strategi dirumuskan dari sudut pandang organisasi sedangkan taktik dari sudut pandang
fungsional.
n. Segi kepentingan. Strategi lebih penting daripada taktik. Dapat disimpulkan bahwa taktik merupakan
penjabaran operasional jangka pendek dari strategi agar strategi tersebut dapat diterapkan. Karena strategi
adalah alat bagaimana untuk mencapai tujuan organisasi publik/perusahaan publik yang dalam hal ini untuk
manajemen pemerintahan, strategi memiliki beberapa sifat yang beberapa di antaranya dapat dijelaskan di
bawah ini: a. menyatu (unified), yaitu menyatukan seluruh bagian-bagian dalam organisasi publik/perusahaan
publik atau dalam manajemen pemerintahan; b. menyeluruh (comprehensif), yaitu mencakup seluruh aspek

Anda mungkin juga menyukai