Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH METODE PENELITIAN

PROSEDUR PENELITIAN
Dosen Pengampu: Indah Purnama Sari , M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 3
Dony Ariansyah
Hafis Riskillah
Naufal Ramadhan
Miftahul Nur Rasidin
Sakina
Ruhmi Yatussoliha
Firanti
Lisa Juliandini
Wahdini
Siti Maisyaroh

PRODI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Potensi Ruhaniah
Manusia.” ini tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Metode Penelitian.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai prosedur dalam penelitian. kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat
di masa yang akan datang.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami ucapkan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................................................. 4
D. Manfaat ........................................................................................................................... 4
BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................................................... 5
A. Pengertian Perumusan Masalah ...................................................................................... 5
a. Rumusan Masalah Menggunakan Penelitian Kuantitatif ..................................... 5
b. Rumusan Masalah Menggunakan Penelitian Kualitatif ....................................... 6
B. Pengertian Variable ......................................................................................................... 7
a. Jenis-jenis Variabel ................................................................................................... 8
b. Contoh Variabel ...................................................................................................... 10
c. Hubungan Antara Variabel.................................................................................... 12
C. Definisi Fokus Penelitian .............................................................................................. 14
a. Tata Cara Menyusun Fokus Penelitian ................................................................. 15
b. Tujuan Fokus Penelitian ......................................................................................... 17
c. Fokus Penelitian Menggunakan Metode Kualitatif ............................................. 18
d. Fokus Penelitian Menggunakan Metode Kuantitatif ........................................... 18
e. Fokus Penelitian Mix Method ................................................................................ 19
BAB 3 PENUTUP .................................................................................................................. 20
A. KESIMPULAN ............................................................................................................. 20
B. SARAN ......................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 21
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fokus penelitian bermanfaat bagi pembatasan mengenai objek penelitian yang
diangkat manfaat lainnya adalah agar peneliti tidak terjebak pada banyaknnya data yang
di peroleh di lapangan. Penentuan fokus penelitian lebih diarahkan pada tingkat kebaruan
informasi yang akan diperoleh dari situasi perekonomian dan sosial ini dimaksudakan
untuk membatasi studi kualitatif sekaligus membatasi penelitian guna memilih mana data
yang relevan dan mana data yang tidak relevan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan tentang Rumusan Masalah?
2. Bagaimana penjelasan tentang Variabel?
3. Bagaimana penjelasan tentang Fokus Penelitian?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu rumusan masalah
2. Untuk mengetahui apa itu variabel
3. Untuk mengetahui apa itu fokus penelitian

D. Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan mengenai
prosedur penelitian agar bisa kedepannya untuk melakukan penelitian ke dalam
permasalahan yang ada
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perumusan Masalah


Rumusan masalah dalam sebuah proposal penelitian adalah hal paling mendasar.
Rumusan masalah akan menjadi penentu apa bahasan yang akan dilakukan dalam
penelitian tersebut. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam perumusan masalah,
kemudian akan dijawab dalam proses penelitian dan tertuang secara sistematis dalam
laporan penelitian. Semua bahasan dalam laporan penelitian, termasuk juga semua bahasan
mengenai kerangka teori dan metodologi yang digunakan, semuanya mengacu pada
perumusan masalah. Oleh karena itu, ia menjadi titik sentral. Di sinilah fokus utama yang
akan menentukan arah penelitian. Sugiono (2011:206) menyatakan, bahwa rumusan
masalah adalah pertayaan penelitian yang disusun berdasarkan masalah yang harus
dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Dalam usulan penelitian, sebaiknya
masalah tersebut perlu ditunjukkan dengan data.Perumusan masalah merupakan salah satu
tahap di antara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting
dalam kegiatan penelitian. Tanpa perumusan masalah kegiatan penelitian akan menjadi
siasia- dan bahkan tidak akan membuahkan hasil apa-apa. 1
Perumusan Masalah Peneitian Rumusan masalah berbeda dengan identifikasi
masalah. Kalau masalah yang sudah teridentifikasi merupakan kesenjangan antara yang
diharapkan dengan yang terjadi, sementara rumusan masalah merupakan suatu kalimat
pernyataan yang disusun berdasarkan adanya masalah tersebut dan akan dicarikan
jawabannya melalui pengumpulan data dalam suatu proses penelitian. Namun demikian
terdapat kaitan erat antara suatu masalah dan rumusan masalah, karena setiap rumusan
masalah penelitian harus didasarkan pada masalah yang teridentifikasi.

a. Rumusan Masalah Menggunakan Penelitian Kuantitatif


Dalam penelitian kuantitatif, sudah lazim bahwa angka-angka merupakan
penekanan utama dimana data merupakan angka-angka yang diperoleh melalui
penyebaran angket/kuesioner dari para responden. Metode kuantitatif memang

1https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=perumusan+masalah+kualitatif&oq=perumusan

+masalah+kual#d=gs_qabs&t=1666854434858&u=%23p%3DM3Mh9n0byL0J
mensyaratkan uji statistik, uji matematik, dan uji kalkulatif untuk membuktikan
hipotesis tentang derajat keterpengaruhan antara dua variabel atau lebih.
Oleh karena itu, dalam penelitian kualitatif, lazim dimaklumi bahwa judul harus
minimal dua variabel, yakni variabel X dan variabel Y, atau variabel bebas dan
variabel terikat. Penelitian kuantitatif dalam ilmu sosial kadangkala dihindari oleh
mahasiswa yang tidak suka dengan angka, tidak mau berhubungan dengan angka, dan
tidak suka dengan perhitungan matematik. Padahal, sebagian kalangan lagi justru
menyukai penelitian kualitatif yang dinilai lebih mudah karena tidak terlalu lama di
lokasi penelitian/di lapangan, dimana peneliti berada di lapangan hanya menyebar
angket/kuesioner tanpa melakukan wawancara setelah itu pulang untuk melakukan
proses dan kegiatan pengolahan data.Pada dasarnya penelitian kuantitatif dilakukan
dengan tujuan untuk mendapatkan data yang nantinya akan dipergunakan untuk
memecahkan masalah. Oleh karena itu dalam penelitian yang dilakukan harus
berangkat dari masalah. Kebanyakan peneliti bahkan berpendapat bahwa menentukan
masalah adalah langkah paling pelik dari seluruh proses penelitian. 2

b. Rumusan Masalah Menggunakan Penelitian Kualitatif


Penelitian kualitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek
pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dari pada melihat permasalahan
untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik
analisis mendalam (in-depth analysis), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus
karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan
sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi
pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi
memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif (Sumanto, 1995).3
Rumusan masalah dengan penelitian kualitatif lebih mempertanyakan sumber
data yang diambil peneliti. Metode-metode apa saja yang dilakukan peneliti saat
melakukan pelelitian. Fenomena fenomeda apa yang menjadi faktor utama peneliti
melakukan penelitian. Serta instrumen-instrumen apa saja yang digunakan untuk

2https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=OXYqEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=info:BNCOXTjzZBUJ:sc

holar.google.com/&ots=eGLTgq3or&sig=v67BSN6TNMFN1nx_0IFGek37Kck&redir_esc=y#v=onepage&q&f=fals
e
3https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=perumusan+masalah+kualitatif&oq=perumusan

+masalah+kual#d=gs_qabs&t=1666854434858&u=%23p%3DM3Mh9n0byL0J
mengumpulkan data.Menurut McMillan & Schumacher Penelitian kualitatif adalah
suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti
mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berintegrasi dengan
orang-orang ditempat penelitian. Sekalipun demikian, data yang dikumpulkan dari
penelitian kualitatif memungkinkan untuk dianalisis melalui suatu pernghitungan.

B. Pengertian Variable
Variabel adalah suatu sebutan yang dapat diberikan nilai angka kuantitatif atau nilai
mutu kualitatif.variabel merupakan suatu istilah yang berasal dari kata vary dan able yang
berarti berubah dan dapat. jadi kata variabel berarti dapat berubah,oleh sebab itu setiap
variabel dapat diberi nilai dan nilai itu berubah ubah.nilai itu berupa nilai kuantitatif
maupun kualitatif. dilihat dari segi nilainya variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel
diskrit dan variabel kontinu variabel disckrit nilai kuantitatif nya selalu berupa bilangan
bulat,sedangkan variabel kontinu nilai kuantitatif nya bisa berupa pecahan.
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut
kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono 2007) secara teoritis para ahli telah mendefinisikan
variabel sebagai berikut:
a) Menurut F.N. Kerlinger
Pengertian variabel menurut Kerlinger adalah konsep yang memiliki macam-macam
nilai, dan variabel adalah konsep yang sudah diubah.
b) Menurut Freddy Rankuti
Pengertian variabel adalah konsep yang memiliki nilai bervariasi dan nilai tersebut
bisa dibagi menjadi 4 data (empat) yang berbeda, yaitu skala, rasio, ordinal, nomina
dan intenal.
c) Menurut Sutrisno Hadi
Definisi variabel merupakan variasi dari objek penelitian, misalnya saja tinggi
manusia dan divariasikan dengan umur atau berat badan yang dimilikinya.
d) Menurut Bagja Waluya
Definisi variabel adalah konsep yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap
eksperimen atau penelitian (research).
e) Menurut Tia Mutiara
Pengertian variabel menurut Tia Mutiara adalah sesuatu yang menjadi fokus perhatian
yang memberikan pengaruh dan mempunyai nilai (value).
Pentingnya mengenali variabel dalam penelitian adalah, untuk:
a. Menemukan fokus kajian agar peneliti tetap konsisten pada tujuan dan fokus
penelitian,
b. Untuk menemukan keterkaitan logis dengan variabel lain berdasarkan teori dan
paradigma ilmu yang mendasarinya, dan
c. Merumuskan indikator, dimensi, dan pilihan instrumen keilmuan yang akan
digunakan dala penelitian beserta turunannya.

a. Jenis-jenis Variabel
Variabel berdasarkan hubungan antaravariabel penelitian, dibedakan ke dalam
beberapa jenis yaitu:
1. Variabel bebas (independent variable), adalah variabel yang menjadi penyebab
atau memiliki kemungkinan teoritis berdampak pada variabel lain. Variabel bebas
u mumnya dilambangkan dengan huruf X.
X→Y
Misal:
• Pengaruh pendidikan (X) terhadap kinerja petugas pelayanan kesehatan (Y).
• Pemberian tablet Fe (X) mempengaruhi prestasi siswa (Y).

2. Variabel tak bebas (dependent variable) adalah variabel yang secara struktur
berpikir keilmuan menjadi variabel yang disebabkan oleh adanya perubahan
variabel lainnya. Variabel tak bebas ini menjadi. “…primaryinterest to the
researcher” atau persoalan pokok bagi si peneliti, yang selanjutnya menjadi objek
penelitian.
X→Y
Misal:
• Model pembelajaran (X) mempengaruhi kreativitas siswa (Y).
• Pendidikan dan pelatihan (X) mempengaruhi kompetensi (Y).

3. Variabel Moderasi (moderating variable), adalah yang memperkuat atau


memperlemah hubungan antara variabel bebas dengan variabel tak bebas. Variabel
itu terkadang tidak dimasukkan ke dalam model statistik namun memengaruhi
mutu hubungan antar variabel – variabel tersebut.
X→Y

M
Misal:
• Model pembelajaran (X) memengaruhi kreativitas siswa (Y), akan diperkuat
dan diperlemah oleh fasilitas pembelajaran yang ada atau durasi waktu
pembelajaran (M).
• Pendidikan dan pelatihan (X) memengaruhi kompetensi seseorang (Y), akan
diperkuat dan diperlemah oleh kebijakan pimpinan (M).

4. Variabel antara (intervening variable), adalah variabel yang menjadi antara atau
penyelang di antara hubungan variabel bebas dan tak bebas. Munculnya variabel
antara setelah peneliti menelisik lebih mendalam teori yang diacu.
X→I→Y
Misal:
• Model pembelajaran (X) memengaruhi kreativitas guru (I), dan kreativitas guru
memengaruhi kreativitas siswa (Y), akan diperkuat dan diperlemah oleh fasilitas
kerja (pembelajaran) yang ada.
• Pendidikan dan pelatihan (X) memengaruhi keterampilan kerja (I), dan
keterampilan memengaruhi kompetensi (Y).

5. Variabel control (control variable). Merupakan variabel yang mengontrol pengaruh


variabel bebas terhadap variabel tak bebas. Untuk menemukan informasi yang
lebih detail dan untuk memperjelas kesimpulan akhir. Misal, pada kasus Model
pembelajaran (X) memengaruhi kreativitas siswa (Y). Peneliti menetapkan
variabel pengalaman, atau jenis kelamin siswa. Artinya kepengaruhan X terhadap
Y berbeda tidak pada kelompok pengalaman dan jenis kelamin yang berbeda?
Demikian pula pada contoh kasus, pendidikan dan pelatihan (X) memengaruhi
kompetensi seseorang (Y). Peneliti menetapkan variabel lamanya diklat, atau jenis
tugas. Artinya kepengaruhan X terhadap Y berbeda tidak pada kelompok lamanya
diklat dan jenis tugas yang berbeda. 4

4 Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
b. Contoh Variabel
Variabel adalah karakteristik dari sebuah objek. Nilainya dapat muncul lebih dari
sekali untuk sekumpulan data. Dalam statistik, ada dua jenis variabel:
1. Variabel Kuantitatif: Kadang-kadang disebut sebagai variabel “numerik”, ini
adalah variabel yang mewakili kuantitas yang dapat diukur.Misalnya Contoh
Variabel Kuantitatif meliputi:
• Jumlah siswa dalam satu kelas
• Jumlah kaki persegi dalam sebuah rumah
• Ukuran populasi kota
• Usia seorang individu
• Tinggi badan individu

2. Variabel Kualitatif: Kadang-kadang disebut sebagai variabel “kategori”, ini


adalah variabel yang mengambil nama atau label dan dapat masuk ke dalam
kategori.Misalnya contoh Variabel Kualitatif meliputi:
• Warna mata (misalnya “biru”, “hijau”, “coklat”)
• Jenis Kelamin (misalnya, “laki-laki”, “perempuan”)
• Jenis anjing (misalnya “lab”, “bulldog”, “pudel”)
• Tingkat pendidikan (misalnya “SMA”, “SMP”, “Gelar Sarjana”)
• Status pernikahan (misalnya “menikah”, “lajang”, “cerai”)

Dalam variabel kualitatif kita dapat menemukan dua jenis: nominal dan
ordinal. Tipe pertama mengacu pada variabel-variabel yang tidak memiliki
kriteria urutan, sedangkan tipe kedua mematuhi variabel yang mengikuti pola
urutan atau termasuk dalam skala nilai.
Variabel kualitatif mencakup semua kualitas atau karakteristik yang dapat
diamati dari suatu kelompok atau populasi yang tidak dapat diukur secara
numerik. Mereka biasanya dikaitkan dengan atribut fisik (kualitas) sekelompok
individu. Variabel-variabel ini dapat dibagi menjadi dua jenis: nominal (tidak
memiliki kriteria urutan) dan ordinal (mereka memiliki kriteria urutan) (Andale,
Statistics How To, 2017).
Variabel kualitatif Nominal
Variabel kualitatif nominal adalah variabel yang kurang atau tidak mengakui
kriteria urutan dan tidak memiliki nilai numerik yang ditetapkan. Contoh dari
variabel tersebut mungkin status perkawinan (menikah, lajang, bercerai, janda).

Variabel kualitatif ordinal


Variabel kualitatif biasa dikenal sebagai variabel semi-kuantitatif. Meskipun
mereka menyinggung atribut atau kualitas yang tidak memiliki nilai numerik,
mereka diklasifikasikan dalam skala nilai. Contoh dari jenis variabel ini dapat
menjadi hasil dari kompetisi olahraga (tempat pertama, kedua atau ketiga).

Variabel Kuantitatif
Variabel kuantitatif diklasifikasikan sebagai diskrit dan kontinu, yang pertama
adalah yang didefinisikan oleh sejumlah elemen hingga (1, 2, 3, dll) dan yang
kedua memiliki jumlah karakter tak terbatas dalam rentang yang ditentukan
(angka desimal).Variabel kuantitatif, seperti namanya, adalah variabel yang dapat
diekspresikan dengan nilai angka. Dengan cara ini layak untuk melakukan operasi
dan perhitungan matematis dengan mereka. Variabel-variabel ini dapat
diklasifikasikan menjadi dua jenis: kontinu dan diskrit (Andale, 2016).

Variabel diskrit
Variabel diskrit dikarakterisasi dengan menghitung hanya nilai-nilai terbatas.
Dengan cara ini, variabel kuantitatif diskrit adalah mereka yang hanya
memperhitungkan angka-angka akun dalam skala nilai yang dapat dipisahkan
satu sama lain, menunjukkan nilai-nilai spesifik (StatTrek.com, 2017).

Variabel kontinu
Variabel kontinu pada bagian mereka adalah mereka yang dapat mengambil
jumlah nilai yang tak terbatas dalam dua angka, artinya, mereka dihitung dengan
alokasi angka desimal.Akurasinya bervariasi tergantung pada instrumen yang
digunakan untuk mengukurnya. Mereka adalah nilai yang dapat memiliki jumlah
desimal tak terbatas dalam interval tertentu (Kozak, Kozak, Watts, &
Staudhammer, 2008). Contohnya:
1) Jumlah anggota keluarga (1 orang, 2 orang, 6 orang).Demikian juga, jumlah
ayam di gudang (2.500, 3.000 atau 5.000 ayam).
2) Nilai suatu objek (Rp 1000, Rp 2000, Rp 3000).
3) Di sisi lain, ketinggian seseorang (1,67 cm, 1,70 cm, 1,56 cm).
4) Berat atau massa tubuh (5 kg, 10 kg, 15 kg)
5) Jumlah putaran pertandingan (1 putaran, 2 putaran, 3 putaran).
6) Kecepatan yang dicapai oleh kendaraan dalam periode waktu tertentu (20 km
/ jam, 40 km / jam, 60 km / jam).
7) Ukuran layar (15 “, 32”, 42 “).
8) Derajat atau volume dalam minuman (13,5%, 20%, 40%)

c. Hubungan Antara Variabel


Untuk memperdalam tentang pola atau pengertian pengaruh/hubungan antara
variabel satu dengan variabel yang lain, maka perlu diketahui jenis atau bentuk-bentuk
hubungan sebagai berikut:
1. Hubungan simetris yaitu suatu variabel tidak ada hubungan atau dipengaruhi oleh
variable lain, tetapi antara dua variabel mempunyai kecenderungan atau arah yang
sama. Hubungan ini dapat dibedakan ke dalam empat kelompok:
a. Kedua variabel merupakan indicator sebuah konsep yang sama. Contohnya
jumlah buku/literature yang dimiliki dan jumlah waktu yang dipakai untuk
belajar. Keduanya tidak hubungan sebab akibat atau variabel yang lain tidak
berpengaruhkepada yang lain, tetapi keduanya merupakan indicator tentang
kerajinan murid dalam belajar.
b. Kedua variabel merupakan akibat dari faktor yang sama. Contohnya variabel
prestasi belajar dan prestasi dalam olahraga. Meningkatnya prestasi dalam
belajar dibarengi dengan meningkatnya prestasi dalam olahraga. Sebenarnya,
kedua variabel tersebut tidak ada hubungan atau pengaruh tetapi kedua
variabel tersebut disebabkan oleh faktor yang sama yaitu tingkat kualitas
fisik atau keadaan ekonomi orang tua.
c. Kedua variabel saling berhubungan secara fungsional. Umpamanya semakin
banyak local murid semakin banyak guru atau terdapat hubungan antara
bidang studi dengan bukuk bacaan.
d. Kedua variabel mempunyai hubungan secara kebetulan. Umpamanya murid-
murid yang orang tuanya guru sekolah tersebut memiliki prestasi yang baik.
Sebenarnya bukan karena karena orang tuanya menjadi guru lantas prestasi
murid tersebut baik, tetapi karena murid itu rajin dan pintar. Contoh lain
seorang anak yang didaftar pada suatu sekolah meninggal keesokan harinya,
sebenarnya meninggalnya bukan karena didaftarkan disekolah itu.
2. Hubungan timbal balik yaitu suatu variabel dapat menjadi sebab sekaligus akibat
bagi variabel lain. Contohnya, pengaruh tingkat pendidikan. Apabila tingkat
pendidikan ekonomi meningkat, maka akan meningkat pula tingkat pendidikan.
Pada gilirannya dengan meningkatnya tingkat pendidikan akan meningkat pula
tingkat pertumbuhan ekonomi. Dengan contoh tersebut, dapat memperjelas pula
bahwa hubungan timbal balik dimaksudkan bukan hubungan yang kacau.
Maksudnya dalam waktu yang sama kedua variabel saling mempengaruhi, tetapi
yang dimaksud adalah bahwa pada suatu waktu pendidikan dan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, Tetapi pada waktu yang lain tingkat pertumbuhan dapat
menyebabkan peningkatan pendidikan. Dengan konsep hubungan yang demikian
hubungan timbal balik ini pada waktu tertentu tidak lebih juga merupakan
hubungan asimetris.
3. Hubungan asimetris yaitu suatu hubungan yang menunjukkan adanya antara satu
variabel dengan yang lain atau suatu variabel dipengaruhi oleh variabel yang lain.
Hubungan ini memepunyai beberapa tipe yakni:
a. Hubungan stimulus denga response, seperti hubungan metode mengajar
dengan prestasi belajar dan pengaruh protein dan mineral (gizi) terhadap
semangat belajar.
b. Hubungan antara disposisi (kecenderungan) dan response, seperti hubungan
minat dengan prestasi belajar atau hubungan motivasi dengan prestasi
belajar. Perlu dipertegas di sini bahwa disposisi dimaksudkan adalah
kecenderungan untuk memberikan response tertentu dalam situasi tertentu.
c. Hubungan ciri individu dengan disposisi atau tingkah laku seperti hubungan
jenis kelamin dengan jenis olahraga atau keterampilan yang digemari,
hubungan tingkat pendidikan dengan prilaku beragama.
d. Hubungan antara prekondisi yang perlu dengan akibat tertentu, seperti
hubungan antara pembebasan SPP di SD dengan meningkat angka milek
huruf atau hubungan antara penerapan peraturan yang ketat dengan disiplin
murid.
e. Hubungan antara dua variabel secara immanent (tetap ada), seperti hubungan
antara banyak anak-anak dengan ramainya suasana (ribut). Keributan (ramai)
bekan disebabkan oleh banyak anak-anak, tetapi ramai itu merupakan ciri
dari anak-anak yang banyak. Contoh lain hubungan antara besarnya
organisasi dengan rumitnya peraturan, peraturan yang rumit sebenarnya
bukan akibat dari besarnya oragnisasi tetapi ciri-ciri dari organisasi yang
besar.
f. Hubungan antara tujuan dan cara, seperti jumlah jam belajar dengan nilai
ujian yang diperoleh, karena untuk mendapatkan nilai yang baik (tujuan)
harus dengan belajar yang banyak (cara).

C. Definisi Fokus Penelitian


Fokus penelitian memuat rincian tentang pertanyaan-pertanyaan tentang cakupan atau
topik-topik yang akan diungkap atau digali dalam penelitian, sehingga ,sehingga observasi
& analisa hasil penelitian lebih terarah. Fokus penelitian merupakan suatu rangkaian
bentuk susunan permasalahan yang dijelaskan sebagai pusat atau pokok pembahasan di
dalam suatu topik penelitian. Adanya fokus penelitian ini memiliki harapan agar penelitian
memiliki fokus yang tepat, sehingga mampu mengumpulkan data dan melakukan analisis
data sesuai dengan tujuan penelitian.
Fokus penelitian juga dapat diartikan sebagai pusat konsentrasi dari tujuan penelitian
yang sedang dilakukan oleh seorang peneliti. Fokus penelitian ini bermanfaat untuk
menyusun sebuah laporan ilmiah, baik itu skripsi, tesis, atau disertasi. Oleh sebab itu,
fokus penelitian harus ditulis dan dijabarkan secara eksplisit dengan tujuan untuk dapat
mempermudah peneliti sebelum mengadakan kegiatan observasi.
Pengertian Fokus Penelitian Menurut Ahli:
1) Moleong (2014)
Menurut Moleong, pengertian dari fokus penelitian merupakan inti yang didapatkan
dari pengalaman peneliti atau melalui pengetahuan yang diperoleh dari studi
kepustakaan ilmiah
2) Spradley dalam Sugiyono (2016)
Spradley dalam Sugiyono mengemukakan pengertian fokus penelitian bahwa fokus
merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dari situasi sosial.
Sesuai dengan penelitian, maka peneliti menetapkan fokus penelitian berdasarkan
nilai temuan serta berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori dan informan.
3) Sugiyono (2012)
Sugiyono berpendapat bahwa fokus penelitian merupakan salah satu asumsi tentang
gejala dalam penelitian kualitatif adalah bahwa gejala dari suatu objek itu bersifat
holistik (menyeluruh, tidak dapat dipisah-pisahkan), sehingga peneliti kualitatif tidak
akan menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan variabel penelitian, tetapi
keseluruhan situasi sosial yang diteliti yang meliputi aspek tempat (place), pelaku
(aktor, dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis.

a. Tata Cara Menyusun Fokus Penelitian


1. Mengidentifikasi masalah
Yang dimaksud dengan mengidentifikasi masalah ialah peneliti melakukan
tahap pertama dalam melakukan penelitian, yaitu merumuskan masalah yang
akan diteliti. Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam penelitian,
karena semua jalannya penelitian akan dituntun oleh perumusan masalah. Tanpa
perumusan masalah yang jelas, maka peneliti akan kehilangan arah dalam
melakukan penelitian.
2. Membuat hipotesa
Hipotesa merupakan jawaban sementara dari persoalan yang kita teliti.
Perumusan hipotesa biasanya dibagai menjadi tiga tahapan: pertama, tentukan
hipotesa penelitian yang didasari oleh asumsi penulis terhadap hubungan variabel
yang sedang diteliti. Kedua, tentukan hipotesa operasional yang terdiri dari
Hipotesa 0 (H0) dan Hipotesa 1 (H1). H0 bersifat netral dan H1 bersifat tidak
netral. Perlu diketahui bahwa tidak semua penelitian memerlukan hipotesa,
seperti misalnya penelitian deskriptif.
3. Studi literatur
Pada tahapan ini peneliti melakukan apa yang disebut dengan kajian pustaka,
yaitu mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian sejenis sebelumnya
yang pernah dilakukan oleh orang lain. Tujuannya ialah untuk mendapatkan
landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti. Teori merupakan pijakan
bagi peneliti untuk memahami persoalan yang diteliti dengan benar dan sesuai
dengan kerangka berpikir ilmiah.
4. Mengidentifikasi dan menamai variable
Melakukan identifikasi dan menamai variabel merupakan salah satu tahapan
yang penting karena hanya dengan mengenal variabel yang sedang diteliti
seorang peneliti dapat memahami hubungan dan makna variabel-variabel yang
sedang diteliti.
5. Membuat definisi operasional
Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan variabel-variabel yang
sedang diteliti menjadi bersifat operasional dalam kaitannya dengan proses
pengukuran variabel-variabel tersebut. Definisi operasional memungkinan
sebuah konsep yang ber sifat abstrak dijadikan suatu yang operasional sehingga
memudahkan peneliti dalam melakukan pengukuran
6. Memanipulasi dan mengontrol variable
Yang dimaksud dengan memanipulasi variabel ialah memberikan suatu
perlakuan pada variabel bebas dengan tujuan peneliti dapat melihat efeknya bagi
variabel tergantung atau variabel yang dipengaruhinya. Sedang yang dimaksud
dengan mengontrol variabel ialah melakukan kontrol terhadap variabel tertentu
dalam penelitian agar variabel tersebut tidak mengganggu hubungan antara
variabel bebas dan variabel tergantung.
7. Menyusun desain penelitian
Desain penelitian khususnya dalam penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif merupakan alat dalam penelitian dimana seorang peneliti tergantung
dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian yang sedang dilakukan.
Desain penelitian bagaikan alat penuntun bagi peneliti dalam melakukan proses
penentuan instrumen pengambilan data, penentuan sample, koleksi data dan
analisanya. Tanpa desain yang baik maka penelitian yang dilakukan akan tidak
mempunyai validitas yang tinggi.
8. Mengidentifikasi dan Menyusun alat observasi pengukuran
Yang dimaksud pada bagian ini ialah tahap dimana seorang peneliti harus
melakukan identifikasi alat apa yang sesuai untuk mengambil data dalam
hubungannya dengan tujuan penelitannya. Pada penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif biasanya peneliti menggunakan kuesioner.
9. Membuat kuesioner dan jadwal interview
Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, kuesioner
merupakan salah satu alat yang penting untuk pengambilan data; oleh karena itu,
peneliti harus dapat membuat kuesioner dengan baik. Cara membuat kuesioner
dapat dibagi dua, yaitu dari sisi format pertanyaan dan model jawaban. Disamping
kuesioner, alat pengambilan data juga dapat dilakukan dengan interview. Cara-
cara melakukan interview diatur secara sistematis agar dapat memperoleh
informasi dan/atau data yang berkualitas dan sesuai dengan yang diinginkan oleh
peneliti.
10. Melakukan analisis statistic
Salah satu cirri yang menonjol dalam penelitian yang menggunanakan
pendekatan kuantitatif ialah adanya analisa statistik. Analisa statistik digunakan
untuk membantu peneliti mengetahui makna hubungan antar variabel. Sampai
saat ini, analisa statistik merupakan satu-satunya alat yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah untuk menghitung besarnya hubungan
antar variabel, untuk memprediksi pengaruh variabel bebas terhadap variabel
tergantung, untuk melihat besarnya pesentase atau ratarata besarnya suatu
variabel yang kita ukur.
11. Menggunakan computer untuk menganalisis data
Dengan berkembangnya teknologi komputer yang semakin canggih dan
dituntutnya melakukan penelitian secara lebih cepat serta kemungkinan besarnya
jumlah data, maka seorang peneliti memerlukan bantuan komputer untuk
melakukan analisa data. Banyak perangkat lunak yang telah dikembangkan untuk
membantu peneliti dalam melakukan analisa data, baik yang bersifat pengelohan
data maupun analisanya. Salah satu program yang popular ialah program SPSS.
12. Menuliskan laporan hasil penelitian
Tahap terakhir dalam penelitian ialah membuat laporan mengenai hasil
penelitian secara tertulis. Laporan secara tertulis perlu dibuat agar peneliti dapat
mengkomunkasikan hasil penelitiannya kepada para pembaca atau penyandang
dana.

b. Tujuan Fokus Penelitian


Bermanfaat bagi pembatasan mengenai objek penelitian yang diangkat manfaat
lainnya adalah agar peneliti tidak terjebak pada banyaknya data yang diperoleh di
lapangan. Fokus penelitian ini dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif
sekaligus membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan dan mana yang
tidak relevan. Fokus penelitian juga digunakan untuk mengembangkan dan
menggunakan model-model matematis, teori-teori dan / atau hipotesis yang berkaitan
dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam
penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara
pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan - hubungan kuantitatif.

c. Fokus Penelitian Menggunakan Metode Kualitatif


Fokus penelitian ini dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif sekaligus
membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan dan mana yang tidak
relevan.Dalam pandangan penelitian kualitatif, gejala itu
bersifat holistic (menyeluruh tidak dapat dipisah-pisah), sehingga peneliti kualitatif
tidak akan menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan variabel penelitian, tetapi
keseluruhan situasi sosial yang diteliti meliputi aspek tempat (place), pelaku (actor),
aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergi (Sugiyono, 2013:32).Karena
terlalu luasnya masalah, maka dalam penelitian kualitatif, peneliti akan membatasi
penelitiannya dalam satu atau lebih variabel. Batasan masalah dalam penelitian
kualitatif disebut fokus, yang bersifat pokok masalah yang masih bersifat umum.
Pendekatan kualitatif untuk pengumpulan data, analisis, interpretasi, dan
penulisan laporan berbeda dari pendekatan kuantitatif tradisional. Pengambilan
sampel yang bertujuan, pengumpulan data terbuka, analisis teks atau gambar,
representasi informasi dalam gambar dan tabel, dan interpretasi pribadi dari temuan
semuanya menginformasikan metode kualitatif. Bab ini memajukan langkah-langkah
dalam merancang kualitatif. prosedur ke dalam proposal penelitian, dan itu juga
termasuk daftar periksa untuk memastikan bahwa Anda mencakup prosedur penting.
Banyak ilustrasi memberikan contoh dari studi naratif, fenomenologi, grounded
theory, etnografi, dan studi kasus.

d. Fokus Penelitian Menggunakan Metode Kuantitatif


Menurut Sugiyono (2006), penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang
sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan - hubungannya.
Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model
matematis, teori-teori dan / atau hipotesis yang menurut Sugiyono (2006), penelitian
kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan
fenomena serta hubungan - hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah
mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan / atau
hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.
Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena
hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan
ekspresi matematis dari hubungan - hubungan kuantitatif. Metode kuantitatif
melibatkan proses mengumpulkan, menganalisis, menafsirkan, dan menulis hasil
suatu penelitian. Metode khusus ada dalam penelitian survei dan eksperimental yang
berhubungan dengan mengidentifikasi sampel dan populasi, menentukan jenis desain,
mengumpulkan dan menganalisis data, menyajikan hasil, membuat interpretasi, dan
menulis penelitian dengan cara yang konsisten dengan survei atau eksperimental.
belajar. Dalam bab ini, pembaca mempelajari prosedur khusus untuk merancang
metode survei atau eksperimen yang perlu dimasukkan ke dalam proposal penelitian.
Daftar periksa yang disediakan di bab ini membantu memastikan bahwa semua
langkah disertakan.

e. Fokus Penelitian Mix Method


Fokus Penelitian Mixed Method adalah kombinasi antara pendekatan kuantitatif
dan kualitatif yang akan menghasilkan pemahaman yang lebih baik terhadap masalah
penelitian dibandingkan bila hanya menggunakan salah satu pendekatan saja”. Fokus
penelitian mix method bertujuan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada
pada pendekatan kuantitatif maupun pendekatan kualitatif. Menurut Creswell (2009)
dalam (Sugiyono, diunduh 21 Juli 2016, 18:53) menyatakan bahwa “Mixed Methods
Research is an approach to inquiry that combines or associated both qualitative
quantitative forms of research” yang artinya mix method adalah merupakan
pendekatan penelitian yang menggabungkan atau menghubungkan metode penelitian
kuantitatif dan kualitatif. kuantitatif dan data kualitatif baik dalam single study
(penelitian tunggal) maupun series study (penelitian berseri).
Premis sentral yang dijadikan dasar metode ini adalah menggunakan kombinasi
pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk menemukan hasil penelitian yang lebih
baik dibandingkan jika hanya menggunakan salah satu pendekatan saja. Penelitian
metode campuran telah meningkat popularitasnya dalam beberapa tahun terakhir, dan
bab ini menyoroti perkembangan penting dan memberikan pengantar dalam
penggunaan desain ini. Bab ini dimulai dengan mendefinisikan penelitian metode
campuran dan karakteristik inti yang menggambarkannya. Kemudian tiga desain dasar
dalam penelitian metode campuran—(a) konvergen, (b) sekuensial eksplanatori, dan
(c) sekuensial eksplorasi—dirinci dalam hal karakteristik, pengumpulan data dan fitur
analisis, dan pendekatan untuk menafsirkan dan memvalidasi penelitian.

BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Rumusan masalah dalam sebuah proposal penelitian adalah hal paling mendasar.
Rumusan masalah akan menjadi penentu apa bahasan yang akan dilakukan dalam
penelitian tersebut. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam perumusan masalah,
kemudian akan dijawab dalam proses penelitian dan tertuang secara sistematis dalam
laporan penelitian. Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulan. Penelitian kualitatif
dilakukan untuk pengumpulan data, analisis, interpretasi, dan penulisan laporan yang
dimana sedikit berbeda dari pendekatan kuantitatif pada umumnya. Pengambilan sampel
yang bertujuan, pengumpulan data terbuka, analisis teks atau gambar, representasi
informasi dalam gambar dan tabel, dan interpretasi pribadi dari temuan semuanya
menginformasikan metode kualitatif. penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang
sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan - hubungannya. Tujuan
penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis.
Penelitian Mixed Method adalah : kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif
yang akan menghasilkan pemahaman yang lebih baik terhadap masalah penelitian
dibandingkan bila hanya menggunakan salah satu pendekatan saja”. Fokus penelitian mix
method bertujuan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada pendekatan
kuantitatif maupun pendekatan kualitatif.

B. SARAN
Demikian apa yang dapat disajikan oleh kami, semoga dapat memberikan manfaat
bagi siapapun yang membacanya. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih
terdapat kesalahan dan kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat
kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini dan selanjutnya. Terimakasih
DAFTAR PUSTAKA

https://penelitianilmiah.com/contoh-fokus-penelitian/
https://penerbitdeepublish.com/pengertian-isi-dan-contoh-fokus-penelitian/
https://www.rijalakbar.id/2020/06/fokus-dan-rumusan-masalah-penelitian.html?m=1
https://akbarlibrary.blogspot.com/2014/12/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none_27.html?m=1
https://www.academia.edu/27552910/Penelitian_Kualitatif_Kuantitatif_dan_Mixed_Methode
http://e-jurnal.staisumatera-medan.ac.id/index.php/hikmah/article/view/18/15
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=perumusan+masalah+kualitatif
&oq=perumusan+masalah+kual#d=gs_qabs&t=1666854434858&u=%23p%3DM3Mh9n0by
L0J
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=OXYqEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=
info:BNCOXTjzZBUJ:scholar.google.com/&ots=-
eGLTgq3or&sig=v67BSN6TNMFN1nx_0IFGek37Kck&redir_esc=y#v=onepage&q&f=fals
e
Research design: qualitative, quantitative, and mixed methods approaches / John W. Creswell. — 4th
ed.
Method Meets Art, Second Edition: Arts-Based Research Practice Patricia Leavy

Anda mungkin juga menyukai