Anda di halaman 1dari 12

Indana Zulfah, Sri Wahyuni dan Arina Nurfaza

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS


LAPORAN KEUANGAN PADA SKPD KABUPATEN ACEH UTARA

Indana Zulfah, Sri Wahyuni dan Arina Nurfaza


Program Studi Akuntansi
STIE Lhokseumawe

ABSTRACT

This study on the effect of accounting information system to the quality of the
financial statements in North Aceh regency SKPD. The purpose of this study is to
examine the effect of accounting information system to the quality of the financial
statements in North Aceh regency SKPD. The data used in this study are primary
data by dividing the questionnaire to 98 employees whose serve as research
samples. The data processing is done with the help of a simple linear equation
model of SPSS. The results showed that: The accounting information system has a
strong relationship with the quality of financial reporting in North Aceh regency
SKPD . Accounting information system has the ability to explain the effect on the
quality of financial reporting in North Aceh regency SKPD.

Key Words: Accounting Information System, Quality of the Financial Statements

A. Latar Belakang Masalah government governance) antara lain


Di Indonesia, berbagai peraturan perbaikan untuk meningkatkan
dan pedoman telah diterbitkan terkait transparansi dan akuntabilitas
dengan penerapan penganggaran pengelolaan keuangan daerah.
berbasis kinerja (performance-based Menurut Inpres Nomor 4 Tahun
budgeting) pada pemerintah daerah. 2011, BPKP, dalam hal ini Deputi
Kemampuan untuk mengelola informasi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan
secara efektif di dalam pemerintahan Keuangan Daerah, memandang perlu
sangat penting karena dapat menjadi untuk memfasilitasi Pemerintah Daerah
dasar untuk memperoleh Good dalam mempersiapkan aparatnya
Governance. Berdasarkan menghadapi perubahan, mendorong
pengembangan maka di buatlah satu pelaksanaan tata kelola keuangan
program sistem informasi akutansi daerah sesuai dengan peraturan yang
untuk mempermudah dan berlaku, efisien, efective, transparans,
menseragamkan laporan keuangan di akuntabel, dan auditabel. Dengan
daerah ke pusat. Pemerintah terus demikian maka pemerintah Daerah yang
mewujudkan berbagai upaya perbaikan merupakan entitas pelaporan dapat
dalam rangka mewujudkan tata kelola menyajikan Laporan Keuangan secara
pemerintah yang baik (good wajar, transparan dan akuntabel.

Jurnal Akuntansi dan Pembangunan | Volume 3 | Nomer 2 | November 2017 i


46
Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan pada SKPD Kabupaten Aceh Utara

Informasi memegang peran akuntansi pemerintahan yang


yang sangat penting untuk mengetahui ditetapkan oleh peraturan pemerintah.
kegiatan apa yang telah terjadi, Pemerintah juga mengeluarkan
melakukan evaluasi apakah kegiatan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004
yang dilakukan telah sesuai dengan apa tentang pemerintahan daerah.
yang telah direncanakan dan menjamin Berdasarkan Undang-Undang tersebut,
agar data tersebut dapat diolah secara pemerintah mengeluarkan Peraturan
efisien menjadi informasi yang akurat, Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
dapat dipercaya, dan tepat waktu maka tentang Standar Akuntansi
dalam pengolahan data tersebut Pemerintahan (SAP). SAP merupakan
diperlukan suatu alat yang dinamakan prinsip-prinsip akuntansi yang
sistem informasi.Informasi adalah data ditetapkan dalam menyusun dan
yang diproses dan pemakai melakukan menyajikan laporan keuangan
suatu tindakan yang dapat ia lakukan pemerintah. Tujuan penting reformasi
atau tidak dilakukan (Hall , 2001:14). akuntansi dan administrasi sektor publik
Sistem informasi akuntansi adalah akuntabilitas dan transparansi
dirancang sedemikian rupa oleh suatu pengelolaan keuangan pemerintah
organisasi atau lembaga sehingga dapat pusat maupun daerah.
memenuhi fungsinya yaitu Berdasarkan Peraturan
menghasilkan informasi akuntansi yang Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun
relevan, andal, dapat dibandingkan, dan 2007 tentang pengelolaan keuangan
dapat dipahami, dengan sistem daerah, yang akuntabel dan transparan,
informasi akuntansi yang layak dapat pemerintah daerah wajib
dihasilkan suatu laporan yang mampu menyampaikan laporan
memberikan berbagai informasi yang pertanggungjawaban berupa laporan
berguna bagi pihak-pihak pengambil realisasi anggaran, neraca, laporan arus
keputusan. Kemampuan untuk kas, dan catatan atas laporan
mengelola informasi secara efektif di keuangan. Pertanggungjawaban itu
dalam pemerintahan sangat penting tidak hanya wajib disampaikan kepada
karena dapat menjadi dasar untuk lembaga legislatif, tetapi juga kepada
memperoleh Good Governance. Sistem masyarakat sebagai pemberi mandat
informasi akuntansi adalah kumpulan atau kekuasaan kepada pemerintah.
sumber daya seperti manusia dan
Laporan keuangan dalam sektor
peralatan yang diatur untuk mengubah
publik memegang peranan penting
data menjadi informasi ( Bodnard dan
dalam rangka menciptakan akuntabilitas
Hopwood 2000:4).
sektor publik. Semakin besarnya
Dalam pengelolaan keuangan, tuntutan terhadap pelaksanaan
pemerintah melakukan reformasi akuntabilitas sektor publik memperbesar
tentang keuangan negara yang kebutuhan akan transparansi informasi
mensyaratkan bentuk dan isi pelaporan keuangan sektor publik. Informasi
keuangan pertanggungjawaban keuangan ini berfungsi sebagai dasar
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan pertimbangan dalam proses
Belanja Negara (APBN) atau Anggaran pengambilan keputusan. Akuntasi sektor
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) publik memiliki peranan penting dalam
disusun dan disajikan dengan standar menyiapkan laporan keuangan sebagai
J Jurnal Akuntansi dan Pembangunan | Volume 3 | Nomer 2 | November 2017
47
Indana Zulfah, Sri Wahyuni dan Arina Nurfaza

perwujudan akuntabilitas publik aktivitas-aktivitas pengumpulan,


(Mahmudi, 2007:3). pemprosesan (Rama dan Jones,
Laporan keuangan dibuat untuk 2006:5).
menyajikan informasi yang relevan, Untuk dapat menghasilkan
andal dan dapat dipercaya berkenaan laporan keuangan yang relevan, handal
dengan posisi keuangan dan seluruh dan dapat dipercaya, pemerintah
data transaksi yang di catat oleh suatu daerah harus memiliki sistem akuntansi
entitas pelaporan selama satu periode yang handal. Sistem akuntansi yang
pelaporan. Begitu juga dengan Laporan lemah menyebabkan laporan keuangan
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang dihasilkan juga kurang handal dan
yang setiap tahunnya mendapat kurang relevan untuk pembuatan
penilaian dari auditor pemerintah dalam keputusan. Saat ini sistem akuntansi
hal ini adalah Badan Pemeriksa pemerintah daerah rata-rata masih
Keuangan (BPK). Laporan keuangan lemah (Mardiasmo, 2006). Upaya
pemerintah kemudian disampaikan penerapan sistem informasi pada
kepada DPR/DPRD dan masyarakat organisasi sektor publik masih
umum setelah diaudit oleh Badan mengalami beberapa kendala karena
Pemeriksa Keuangan (BPK). belum semua instansi
Pelaporan keuangan harus menyelenggarakannya, hal ini
mempertimbangkan kebutuhan para menunjukkan bahwa sistem informasi
pengguna dan keputusan yang mereka pada organisasi sektor publik belum
buat. Oleh karena itu laporan keuangan dijalankan dengan efektif. Penggunaan
PEMDA harus memenuhi kebutuhan sistem informasi yang kurang efektif
pengguna yang menginginkan tersebut akan berdampak negatif pada
transparansi dan akuntabilitas atas kinerja dan mutu pelayanan orgasnisasi
pengelolaan keuangan publik untuk sektor publik pada masyarakat.
berbagai kepentingan pengguna salah Secara umum di Kabupaten Aceh
satunya penggunaan informasi laporan Utara masih mempunyai kelemahan
keuangan sebagai dasar pengambilan terutama yang terkait dengan
keputusan. pengelolaan keuangan. Dalam
Pada umumnya tujuan indikatornya menunjukan efektivitas
pemanfaatan sistem informasi dan masih di bawah ideal, artinya masih ada
teknologi informasi pada instansi target kinerja dalam pembangunan
pemerintah lebih menekankan pada kabupaten Aceh Utara yang belum
tingkat pengurangan kesalahan dalam tercapai sesuai dengan sasaran target.
memproses transaksi yang selama ini Selain itu terdapat kelemahan pada
dilakukan secara manual dan bagian bendaharawan di setiap SKPD
memberikan informasi laporan yang belum melakukan pengendalian
keuangan yang akurat dan tepat waktu secara maksimal. Kemudian Bagian
yang dapat digunakan oleh manajemen keuangan setiap SKPD belum
untuk membuat keputusan, sehingga melaksanakan sistem dan prosedur
memberikan dampak yang luar biasa pengelolaan keuangan daerah sesuai
mengingat instansi pemerintah dengan Standar Akuntansi Pemerintah.
merupakan sektor publik yang paling Pembukuan dan pencatatan
tinggi tingkat ketergantunganya pada pada tingkat SKPD belum dilaksanakan
Jurnal Akuntansi dan Pembangunan | Volume 3 | Nomer 2 | November 2017 i
48
Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan pada SKPD Kabupaten Aceh Utara

dengan baik. Jika ditinjau dari standar akuntansi pemerintahan dan


pengendalian internal, bahwa masih implementasi sistem informasi akuntansi
ditemukan kelemahan dan kekurangan berpengaruh secara signifikan terhadap
pada pelaksanaan APBD Kabupaten kualitas laporan keuangan. Sedangkan
Aceh Utara yaitu sistem dan prosedur perbedaan penelitian ini dengan
akuntansi yang belum diterapkan secara penelitian yang disebutkan di atas yaitu
maksimal pada bagian Keuangan pada terdiri dari dua variabel bebas yaitu
masing-masing SKPD. Hal tersebut implementasi standar akuntansi
terbukti ditemukannya tidak konsisten pemerintahan dan implementasi sistem
pelaksanaan pengelolaan anggaran informasi akuntansi sedangkan
dengan aturan yang telah ditetapkan penelitian ini dibatasi pada satu variabel
dimana belum optimalnya fungsi bebas yaitu pada sistem informasi
beberapa SKPD (Modus Aceh, 28 Mei akuntansi. Sementara perbedaan lain
2015). yaitu lokasi dan waktu penelitian.
Permasalahan di atas salah satu Sedangkan variabel terikat sama-sama
penyebabnya adalah pengendalian mengenai kualitas laporan keuangan.
internal. Sistem akuntansi,
pengendalian internal yang berlaku B. Landasan Teori
dalam organisasi/instansi merupakan 1. Sistem Informasi Akuntansi
faktor yang menentukan keandalan
Sistem informasi akuntansi
laporan keuangan yang dihasilkan oleh
adalah suatu sistem di dalam suatu
organisasi tersebut. Pemerintah dalam
organisasi yang mempertemukan
memberikan pendapat atas kewajaran
kebutuhan pengolahan transaksi harian,
laporan yang diauditnya auditor
mendukung operasi, bersifat manajerial
meletakkan kepercayaan dalam
dan kegiatan strategi dari suatu
mencegah terjadinya kesalahan yang
organisasi dan menyediakan pihak luar
material dalam proses akuntansi atas
tertentu dengan laporan-laporan yang
kualitas laporan keuangan.
diperlukan (Jogiyanto, 2005:11).
Berkaitan dengan yang Sedangkan menurut Hall (2001:7)
ditegaskan oleh ketua Badan Pemeriksa bahwa sistem informasi adalah sebuah
Keuangan bahwa diperlukan percepatan rangkaian prosedur formal dimana data
perbaikan dari sistem informasi dikumpulkan, diproses menjadi
akuntansi di pemerintahan daerah informasi dan didistribusikan kepada
melalui langkah-langkah nyata, para pemakai.
terprogram dan mengikut sertakan
Bodnar dan Hopwood (2000:1)
berbagai kalangan tidak hanya dari
menyatakan bahwa Sistem Informasi
pemerintah daerah saja, yang hasilnya
Akuntansi (SIA) adalah kumpulan
akan mendukung aparatur pemerintah
sumber daya seperti manusia dan
daerah untuk membuat laporan
peralatan, yang diatur untuk mengubah
keuangan yang berkualitas.
data menjadi informasi, informasi itu
Penelitian ini merujuk kepada dikomunikasikan kepada beragam
penelitian Juwita (2013) yang mana pengambilan keputusan. Menurut
hasil penelitian tersebut mengatakan Susanto (2004:2) sistem informasi
secara simultan maupun parsial, adalah kumpulan dari sub-sub sistem
memperlihatkan bahwa implementasi baik pisik maupun non phisik yang
J Jurnal Akuntansi dan Pembangunan | Volume 3 | Nomer 2 | November 2017
49
Indana Zulfah, Sri Wahyuni dan Arina Nurfaza

saling berhubungan satu sama lain dan Sistem informasi menyediakan


bekerja sama secara harmonis untuk informasi bagi personel operasi
mencapai satu tujuan yaitu mengolah untuk membantu mereka melakukan
data menjadi informasi yang berguna. tugas mereka setiap hari dengan
Sistem akuntansi menurut efisien dan efektif.
Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2009 2) Mendukung fungsi kepengurusan
adalah sistem akuntansi yang meliputi manajemen
proses pencatatan, penggolongan, Kepengurusan merujuk ke tanggung
penafsiran, peringkasan transaksi atau jawab manajemen untuk mengatur
kejadian keuangan serta pelaporan sumber daya perusahaan secara
keuangannya dalam rangka benar. Sistem informasi
pelaksanaan APBD, dilaksanakan sesuai menyediakan informasi tentang
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang kegunaan sumber daya ke pemakai
diterima umum (Halim, 2007:52). eksternal melalui laporan keuangan
Menurut Marshall dan John (2004:2) tradisional dan laporan-laporan yang
menyatakan bahwa sistem informasi diminta lainnya. Secara eksternal,
akuntansi adalah rangkaian dua atau pihak manajemen menerima
lebih komponen-komponen yang saling informasi kepengurusan dari
berhubungan, yang berinteraksi untuk berbagai laporan
mencapai tujuan. pertanggungjawaban.
Dari kutipan di atas jelas
3) Mendukung proses pengambilan
diketahui bahwa di dalam sistem
keputusan manajemen
akuntansi yang perlu mendapat
Sistem informasi memberikan
perhatian utama adalah mengumpulkan
informasi yang diperlukan para
data agar sesuai dengan informasi yang
manajer untuk melakukan tanggung
diperlukan sebagai alat untuk
jawab pengambilan keputusan.
menggunakan buku-buku yang
dituliskan dengan tangan, mesin Sedangkan kegunaan sistem
ataupun dengan alat elektronik lainnya. informasi akuntansi seperti yang
Sistem informasi akuntansi memproses dipaparkan Rama dan Jones (2006:6)
data yang diterima untuk menghasilkan adalah sebagai berikut:
dokumen, laporan dan informasi lainnya
1) Mendukung perencanaan dan
dalam satuan mata uang ini
pengendalian
memberikan informasi digunakan untuk
mengetahui besarnya penyimpangan Di mana informasi yang berkenaan
satu pos biaya dari anggaran yang telah dengan anggaran dan biaya standar
ditetapkan dan akhirnya informasi itu disimpan dalam sistem informasi,
digunakan untuk mengambil keputusan. kemudian laporan dirancang untuk
menbandingkan antara anggaran
dengam aktual. Disinilah peran
2. Tujuan dan Kegunaan Sistem
sistem informasi untuk aktivitas
Informasi Akuntansi
perencanaan dan pengendalian.
Tujuan sistem informasi
akuntansi menurut Hall (2008: 44) 2) Menerapkan pengendalian internal
adalah sebagai berikut: Pengendalian internal termasuk
kebijakan perusahaan, prosedur,
1) Mendukung operasional harian
Jurnal Akuntansi dan Pembangunan | Volume 3 | Nomer 2 | November 2017 i
50
Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan pada SKPD Kabupaten Aceh Utara

dan sistem informasi yang tentang suatu keadaan perusahaan


digunakan untuk melindungi aset- sekaligus merupakan alat komunikasi
aset organisasi dari kerugian atau antara data keuangan dengan pihak
kehilangan, dan untuk memelihara yang berkepentingan dengan data
keakuratan data financial. organisasi tersebut. Laporan keuangan
sebagai hasil proses dari akuntansi
3) Mendukung aktivitas rutin
merupakan penghubung antara
Para pimpinan membutuhkan sistem
perusahaan dengan pihak yang
informasi akuntansi untuk
berkepentingan yaitu dengan
menangani aktivitas operasi rutin
memberikan informasi yang bermanfaat
selama siklus operasi organisasi
bagi pihak tersebut untuk mengetahui
berjalan.
keadaan dan perkembangan
4) Mendukung pengambilan keputusan perusahaan bersangkutan.
Informasi juga dibutuhkan untuk Menurut Harahap (2002:7)
mendukung pengambil keputusan mengatakan bahwa laporan keuangan
non-rutin pada semua tingkatan merupakan produk atau hasil akhir dari
organisasi. suatu proses akutansi. Sementara
menurut APB (2002: 117) Laporan
3. Pengertian Laporan Keuangan keuangan adalah suatu alat dengan
Laporan keuangan disusun mana informasi dikumpulkan dan
untuk menyediakan informasi yang diproses dalam akutansi keuangan yang
relevan mengenai posisi keuangan dan akhirnya dimasukkan dalam laporan
seluruh transaksi yang dilakukan oleh yang dikomunikasikan secara periodik
suatu entitas pelaporan selama satu kepada para pemakainya.
periode pelaporan (PP Nomor 24 Tahun Menurut Irham (2012:2)
2005). Menurut penjelasan UU Nomor Laporan keuangan adalah produk akhir
17 Tahun 2003 salah satu upaya konkrit dari akuntansi yang nantinya akan
untuk mewujudkan transparansi dan dianalisa lebih lanjut oleh pihak yang
akuntabilitas pengelolaan keuangan berkepentingan sebelum mengambil
negara adalah penyampaian laporan keputusan. Sementara menurut
keuangan pemerintah yang memenuhi Noudirwan (2007:151) laporan
prinsip-prinsip tepat waktu dan disusun keuangan merupakan bentuk
dengan mengikuti SAP yang telah pertanggungjawaban atas
diterima secara umum. kepengurusan sumber daya ekonomi
Menurut Sundjaja (2002: 68) yang dimiliki oleh suatu entitas laporan
laporan keuangan adalah suatu laporan keuangan yang diterbitkan harus
yang menggambarkan hasil dari proses disusun berdasarkan standar akuntansi
akuntansi yang digunakan sebagai alat yang berlaku agar laporan keuangan
komunikasi antar data keuangan atau tersebut dapat dibandingkan dengan
aktivitas perusahaan dengan pihak yang laporan periode sebelumnya atau
berkepentingan dengan data atau dengan laporan keuangan entitas yang
aktivitas tersebut. Sementara menurut lain.
Munawir (2002: 2) laporan keuangan Pasal 53 Undang-undang Nomor
merupakan hasil dari proses akuntansi 1 Tahun 2004 disebutkan sebagai
yang dapat memberikan informasi berikut:
J Jurnal Akuntansi dan Pembangunan | Volume 3 | Nomer 2 | November 2017
51
Indana Zulfah, Sri Wahyuni dan Arina Nurfaza

1) Bendahara Penerimaan/Bendahara dilakukan. Laporan keuangan organisasi


Pengeluaran bertanggung jawab sektor publik merupakan komponen
secara fungsional atas pengelolaan penting untuk menciptakan akuntabilitas
uang yang menjadi tanggung sektor publik. Adanya tuntutan yang
jawabnya kepada Kuasa Bendahara semakin besar terhadap pelaksanaan
Umum Negara/Bendahara Umum akuntabilitas public menimbulkan
Daerah. implikasi bagi manajemen sektor publik
2) Kuasa Bendahara Umum Negara untuk memberikan informasi kepada
bertanggung jawab kepada Menteri publik, salah satunya adalah informasi
Keuangan selaku Bendahara Umum akuntansi berupa laporankeuangan
Negara dari segi hak dan ketaatan (Mardiasmo, 2002: 25).
kepada peraturan atas pelaksanaan Menurut BAPEPAM (2002: 11)
penerimaan dan pengeluaran yang laporan keuangan yang lengkap
dilakukannya. meliputi: neraca, laporan rugi laba,
3) Bendahara Umum Negara laporan perubahan ekuitas, laporan arus
bertanggung jawab kepada Presiden kas dan catatan atas laporan keuangan.
dari segi hak dan ketaatan kepada Penyusunan laporan keuangan
peraturan atas pelaksanaan dilakukan secara periodik dan periode
penerimaan dan pengeluaran yang yang biasanya digunakan adalah
dilakukannya. tahunan yang mulai 1 Januari dan
berakhir tanggal 31 Desember.
4) Bendahara Umum Daerah
bertanggung jawab kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah
gubernur/bupati/walikota dari segi (SKPD) adalah unit pemerintahan
hak dan ketaatan kepada peraturan pengguna anggaran yang diwajibkan
atas pelaksanaan penerimaan dan menyelenggarakan akuntansi dan
pengeluaran yang dilakukannya. menyusun laporan keuangan untuk
menyelenggarakan akuntansi dan
Selajutnya pada Pasal 54
menyusun laporan keuangan untuk
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004
digabung pada entitas pelaporan. SKPD
disebutkan sebagai berikut:
selaku pengguna anggaran harus
1) Pengguna anggaran bertanggung menyelenggarakan akuntansi atas
jawab secara formal dan material transaksi keuangan, asset, utang dan
kepada ekuitas dana, termasuk transaksi
Presiden/gubernur/bupati/walikota pendapatan dan belanja, yang berada
atas pelaksanaan kebijakan dalam tanggung jawabnya. Hal ini
anggaran yang berada dalam berarti bahwa setiap SKPD harus
penguasaannya. membuat laporan keuangan unit kerja.
2) Kuasa pengguna anggaran Laporan keuangan yang harus dibuat
bertanggung jawab secara formal setiap unit kerja adalah Laporan
dan material kepada pengguna Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan
anggaran atas pelaksanaan kegiatan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan
yang berada dalam penguasaannya. Keuangan. Laporan keuangan tersebut
disampaikan kepada Pejabat Pengelola
Laporan keuangan sektor publik Keuangan Daerah (PPKD) sebagai dasar
merupakan representasi terstruktur
posisi keuangan akibat transaksi yang
Jurnal Akuntansi dan Pembangunan | Volume 3 | Nomer 2 | November 2017 i
52
Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan pada SKPD Kabupaten Aceh Utara

penyusunan laporan keuangan Metode analisis data yang


pemerintah daerah. digunakan dalam penelitian ini yaitu
Akuntansi merupakan suatu metode analisis data kuantitatif. Metode
sistem informasi yang memberikan analisis data kuantitatif adalah metode
keterangan mengenai data ekonomi analisis data yang menggunakan
untuk pengambilan keputusan bagi perhitungan angka-angka yang nantinya
siapa saja yang membutuhkannya. akan dipergunakan untuk mengambil
Dalam akuntansi, informasi yang suatu keputusan di dalam memecahkan
dimaksudkan itu disusun dalam ikhtisar masalah. Sedangkan alat analisis yang
dalam laporan keuangan. Menurut digunakan dalam penelitian ini
Ikatan Akuntan Indonesia (2007: 12) menggunakan regresi linier sederhana.
menyatakan laporan keuangan yang Bentuk formula regresi linier sederhana
lengkap terdiri dari lima, yakni: laporan adalah sebagai berikut :
laba rugi, laporan ekuitas pemilik,
Y = α + bX + e
neraca, laporan arus kas, dan catatan
atas laporan keuangan. Dimana: Y : Kualitas laporan
Laporan keuangan dapat dengan keuangan
jelas memperlihatkan gambaran kondisi a : Konstanta
keuangan dari pengelola keuangan. X : Sistem informasi
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) akuntansi
(2007:7) bahwa laporan keuangan
b : Koefesien Regresi
merupakan bagian dari proses
pelaporan keuangan. Laporan keungan e : Error Term
yang lengkap biasanya meliputi neraca, Pengujian hipotesis dilakukan
laporan laba rugi, laporan perubahan dengan uji parsial (uji t) gunanya yaitu
posisi keuangan (yang disajikan dalam untuk mengetahui ada tidaknya
berbagai cara misalnya laporan arus pengaruh variabel bebas secara
kas, atau laporan arus dana), catatan signifikan terhadap variabel terikat
dan laporan lain serta materi penjelasan secara parsial atau individu. Tujuan
yang merupakan bagian integral dari pengujian signifikansi parameter
laporan keuangan.
individual adalah untuk mengetahui
variabel bebas dapat menjelaskan
C. Metode Penelitian perubahan yang terjadi pada variabel
Teknik pengumpulan data terikat secara nyata. Pengujian hipotesis
dilakukan dengan cara menggunakan dilakukan dengan uji-t yaitu untuk
instrument angket. Angket adalah daftar mengetahui pengaruh variabel bebas
pertanyaan yang diberikan kepada terhadap variabel terikat dengan
responden untuk memberikan respons tingkat keyakinan 95% ( = 0,05).
sesuai dengan permintaan penulis. Adapun langkah-langkah yang dilakukan
Adapun angket yang dibagikan kepada adalah sebagai berikut :
responden berisi butir pertanyaan
a. Merumuskan hipotesis
mengenai variabel sistem informasi
b. Menghitung koefisien korelasi
akuntansi (X) dan kualitas laporan
dengan korelasi product moment.
keuangan (Y) pada SKPD Kabupaten
c. Mencari harga Fhitung.
Aceh Utara.
J Jurnal Akuntansi dan Pembangunan | Volume 3 | Nomer 2 | November 2017
53
Indana Zulfah, Sri Wahyuni dan Arina Nurfaza

d. Harga F hitung tersebut selanjutnya reformasi akuntansi dan administrasi


dibandingkan dengan harga F tabel. sektor publik adalah akuntabilitas dan
e. Menarik kesimpulan dari hipotesis. transparansi pengelolaan keuangan
pemerintah pusat maupun daerah.
Adapun kriteria pengujian
Berdasarkan Peraturan
hipotesis untuk uji parsial ( uji-t) adalah
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010,
:
kualitas pelaporan keuangan merupakan
H0: Apabila thitung < ttabel, maka H0 informasi dalam laporan keuangan
diterima artinya sistem informasi bebas dari pengertian yang
akuntansi tidak berpengaruh menyesatkan dan kesalahan material,
terhadap kualitas laporan keuangan menyajikan setiap fakta secara jujur,
pada SKPD Kabupaten Aceh Utara. serta dapat diverifikasi. Informasi
H1: Apabila thitung > ttabel, maka H1 mungkin relevan, tetapi jika hakikat
diterima sistem informasi atau penyajiannya tidak dapat
akuntansi berpengaruh terhadap diandalkan maka penggunaan informasi
kualitas laporan keuangan pada tersebut secara potensial dapat
SKPD Kabupaten Aceh Utara. menyesatkan. Keandalan adalah
kemampuan informasi untuk memberi
D. Pembahasan keyakinan bahwa informasi tersebut
benar atau valid.
Berdasarkan hasil yang diperoleh
di atas, sistem informasi akuntansi Berdasarkan fakta di lapangan
mempunyai hubungan yang kuat dalam pengelolaan keuangan
dengan kualitas laporan keuangan pada pemerintah yang baik, SKPD Kabupaten
SKPD Kabupaten Aceh Utara. Sistem Aceh Utara telah memiliki sistem
informasi akuntansi manusia memiliki informasi akuntansi yang baik. Hal ini
kemampuan dalam menjelaskan terlihat dari laporan keuangan yang
pengaruhnya terhadap kualitas laporan sudah memenuhi standar akutansi.
keuangan pada SKPD Kabupaten Aceh Sehubungan dengan hasil cross check
Utara dan sistem informasi akuntansi dan observasi saat penyebaran
berpengaruh signifikan terhadap kuesioner kepada responden diperoleh
kualitas laporan keuangan pada SKPD hasil bahwa dari 63 SKPD di Kabupaten
Kabupaten Aceh Utara. Hubungannya Aceh Utara yang diteliti, Kantor Badan
sistem informasi akuntansi dengan Perencanaan Pembangunan Daerah
kualitas laporan keuangan pada SKPD Kabupaten Aceh Utara merupakan salah
Kabupaten Aceh Utara karena laporan satu SKPD terbaik dalam membuat
keuangan yang dibuat sudah standar laporan keuangan dan laporan
dengan peraturan pemerintah yang keuangan tersebut telah memenuhi
telah ditetapkan. standar akuntansi sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku.
Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Hasil yang diperoleh di atas,
Pemerintahan (SAP). Standar akuntansi relevan dengan pendapat yang
pemerintahan merupakan prinsip-prinsip dikemukakan oleh Bastian (2006:123)
akuntansi yang ditetapkan dalam bahwa laporan keuangan mempunyai
menyusun dan menyajikan laporan karakteristik yang andal yang mana
keuangan pemerintah. Tujuan penting laporan keuangan tersebut bebas dari
Jurnal Akuntansi dan Pembangunan | Volume 3 | Nomer 2 | November 2017 i
54
Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan pada SKPD Kabupaten Aceh Utara

pengertian yang menyesatkan dan 1) Sistem informasi akuntansi


kesalahan, menyajikan setiap fakta mempunyai hubungan yang kuat
secara jujur, serta dapat diferivikasi. dengan kualitas laporan keuangan
Disamping itu informasi yang disajikan pada SKPD Kabupaten Aceh Utara.
dalam laporan keuangan dapat 2) Sistem informasi akuntansi memiliki
dipahami oleh pengguna dan kemampuan dalam menjelaskan
dinyatakan dalam bentuk serta istilah pengaruhnya terhadap kualitas
yang disesuaikan dengan batas laporan keuangan pada SKPD
pemahaman para pengguna untuk Kabupaten Aceh Utara.
mengetahui isi yang dimaksud dalam
3) Sistem informasi akuntansi
laporan keuangan. Pelaporan keuangan
berpengaruh signifikan terhadap
daerah merupakan faktor penting untuk
kualitas laporan keuangan pada
menciptakan akuntabilitas pengelolaan
SKPD Kabupaten Aceh Utara.
keuangan daerah.
Untuk dapat menghasilkan
F. Daftar Pustaka
laporan keuangan yang relevan, handal
dan dapat dipercaya, pemerintah APB. (2002). Statement No. 4, Basic
daerah harus memiliki sistem akuntansi Concepts and Accounting
yang handal. Sistem akuntansi yang Principles Underlying Financial
lemah menyebabkan laporan keuangan Statements of Bussiness
yang dihasilkan juga kurang handal dan Enterprice
kurang relevan untuk pembuatan Baridwan, Zaki. (2001). Intermedite
keputusan. Penelitian ini merujuk Accounting. Yogyakarta: BPFE.
kepada penelitian Juwita (2013) yang Bastian, Indra. (2006). Akuntansi
mana hasil penelitian tersebut Sektor Publik. Jakarta: Erlangga.
mengatakan bahwa implementasi Bodnar, George H., William S.
sistem informasi akuntansi berpengaruh Hopwood. (2000). Sistem
secara signifikan terhadap kualitas Informasi Akuntansi, Edisi VI,
laporan keuangan. Terjemahan Amir AJ, Rudi M.T.
Oleh karena itu penerapan Jakarta: Salemba Empat.
sistem informasi akuntansi merupakan Frasiska, Julia, Kharlina, Rika dan
pelaksanaan dalam menerapkan seluruh Yunita, Cristina. (2014).
komponen dalam sistem akuntansi Pengaruh Penerapan Sistem
keuangan daerah berpedoman pada InformasiAkun-tansi Keuangan
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Terhadap Kualitas Laporan
tahun 2007 tentang Pedoman Keuangan pada Kope-rasi Lister
Pengelolaan Keuangan Daerah dalam PT.PLN (Persero) Kota
menyusun dan menyajikan laporan Palembang, Jurnal Akuntansi.
keuangan pemerintah daerah yang
berkualitas. Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis
Multivariate dengan program
SPSS. Universitas Diponegoro,
E. Kesimpulan Semarang.
Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa :

J Jurnal Akuntansi dan Pembangunan | Volume 3 | Nomer 2 | November 2017


55
Indana Zulfah, Sri Wahyuni dan Arina Nurfaza

Hall, James A. (2001). Sistem Informasi Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor


Akuntansi, Jakarta: Salemba Publik Edisi Pertama.
Empat. Yogyakarta: Andi.
Halim, Abdul. (2007). Akuntansi Sektor Modus Aceh. Paripurna DPRK Aceh
Publik Akuntansi Keuangan Utara; Satu Sidang Segudang
Daerah, Edisi Revisi. Jakarta: Temuan. 28 Mei 2015.
Salemba Empat. Mulyana, Budi. (2006). Pengaruh
Harahap, Sofyan, Syafri. (2002). Penyajian Neraca Daerah dan
Analisis Kritis atas Laporan Aksesibilitas Laporan Keuangan
Keuangan, Jakarta: Raja Daerah Terhadap Transparansi
Grafindo Persada. dan Akuntabilitas Pengelolaan
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2007). Keuangan Daerah, Jurnal
Standard Akuntansi Keuangan, Akuntansi Pemerintahan,volume
Jakarta, Salemba Empat. 2, Nomor 1, Universitas Gajah
Mada.
Irham, Fahmi. (2012). Analisis Laporan
Keuangan. Bandung: Alfabeta. Munawir, Slamet. (2002). Analisa
Laporan Keuangan. Yogyakarta:
Jogiyanto, H.M. (2005). Analisa dan
Liberty.
Desain Sistem Informasi:
Pendekatan Terstruktur Teori Nordiawan, Deddi. (2007). Akuntansi
dan Praktik Aplikasi Bisnis. Sektor Publik. Jakarta: Erlangga.
Yogyakarta: Andi. Peraturan Pemerintah Republik
Juwita. (2013). Pengaruh Implementasi Indonesia No. 24 Tahun 2005
Standar Akuntansi Pemerintahan tentang Standar Akuntansi
dan Sistem Informasi Akuntansi Pemerintahan.
Terhadap Kualitas Laporan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
Keuangan. Jurnal: Akuntansi. 59 Tahun 2007 tentang
Kasmir. (2011). Analisis Laporan Pengelolaan Keuangan Daerah.
Keuangan. Jakarta: Raja Peraturan Pemerintah Republik
Grafindo Persada. Indonesia Nomor 71 Tahun 2010
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor tentang Standar Akuntansi
29 Tahun 2002 Tentang Pemerintahan.
Pedoman Pengurusan, Peraturan Pemerintah Republik
Pertanggungjawaban dan Indonesia No. 65 Tahun 2010.
Pengawasan Keuangan Daerah Tentang Sistem Informasi
Serta Tata Cara Penyusunan Keuangan Daerah.
Anggaran Pendapatan dan Rama, Dasaratha V. dan Jones,
Belanja Daerah, Pelaksanaan Frederick L. 2006. Sistem
Tata Usaha Keuangan Daerah Informasi Akuntansi. Jakarta :
Dan Penyusunan Perhitungan Salemba Empat.
Anggaran Pendapatan Dan
Rohman, Abdul, (2009). Pengaruh
Belanja Daerah.
Implementasi Sistem Akuntansi,
Mahmudi. (2007). Manajemen Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah
Sektor Publik. Yogyakarta : UPP Terhadap Fungsi Pengawasan
STIM YKPN.
Jurnal Akuntansi dan Pembangunan | Volume 3 | Nomer 2 | November 2017 i
56
Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan pada SKPD Kabupaten Aceh Utara

dan Kinerja Pemerintah Daerah. Susanto, Azhar. (2008). Sistem


Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol. Informasi Akuntansi. Jakarta:
9 No. 1. Universitas Diponegoro Lingga Jaya.
Semarang. Susilastri. (2010). Faktor-faktor yang
Romney, Marshall B, and Steinbert, Paul Mempengaruhi Kinerja Sistem
John. (2004). Accounting Informasi Akuntansi pada Bank
Information Systems, Umum Pemerintah di Kota
International Edition, Ninth Pekanbaru, jurnal: Akuntansi
Edition, Prentice Hall, New Universitas Sumatera Utara.
Jersey. Suwardjono. (2006). Teori Akuntansi
Santoso, Singgih. (2002). Buku Latihan Perekayasaan Pelaporan
SPSS Statistik Parametrik. Keuangan. Yogyakarta : BPFE
Jakarta: Elex Media Komputindo. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Sudjana. (2002). Metode Statistika. Tentang Otonomi Daerah.
Bandung: Alfabeta Undang-Undang No. 17 Tahun 2003
Sugiyono. (2007). Memahami Penelitian Tentang Keuangan Negara
Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Yamit, Zulian. (2005). Manajemen
Sundjaja, S., Ridwan, dan Barlian, Inge. Keuangan : Ringkasan Teori dan
(2002). Manajemen Keuangan Penyelesaian Soal. Edisi Pertama
Satu, Edisi Keempat, Jakarta, Cetakan Kedua. Yogyakarta:
Prenhallindo. Ekonosia.
Zuwida. (2011). Manajemen Keuangan.
Yogyakarta: EKONISIA

J Jurnal Akuntansi dan Pembangunan | Volume 3 | Nomer 2 | November 2017


57

Anda mungkin juga menyukai