Anda di halaman 1dari 12

* TEORI AKUNTANSI

PENGUNGKAPAN DAN
SARANA INTERPRETIF

NAMA : ANINDYA NURFITRIJANI


NPM : 14430159
KELAS : AKUNTANSI - G
PENGUNGKAPAN

*Secara teknis, pengungkapan merupakan langkah


akhir dalam proses akuntansi yaitu, penyajian
informasi dalam bentuk seperangkat penuh
statemen keuangan.
*Evans (2003): Penyediaan informasi dalam
statemen keuangan termasuk statemen keuangan
itu sendiri, catatan atas statemen keuangan, dan
pengungkapan tambahan yang berkaitan dengan
statemen keuangan. Tidak mencakupi statemen
publik dan privat oleh manajemen atau informasi
di luar seperangkat statemen keuangan.
Lanjutan

*Wolk, Tearney, dan Dodd (2001): Berkaitan


dengan informasi baik dalam statemen
keuangan maupun komunikasi tambahan
termasuk catatan kaki, peristiwa-peristiwa
setelah tanggal statemen, diskusi dan
analisis manajemen, prakiraan keuangan
dan operasi, dan statemen keuangan
tambahan yang meliputi pengungkapan
segmental dan informasi pelengkap lebih
dari kos historis.
Masalah Teoretis Pengungkapan:

1.Untuk siapa informasi diungkapkan?


2.Mengapa pengungkapan harus dilakukan?
3.Seberapa banyak atau rinci?
4.Bagaimana cara menyampaikan?
1. Untuk siapa informasi diungkapkan?

Rerangka konseptual telah menetapkan


bahwa investor dan kreditor merupakan
pihak yang dituju oleh pelaporan
keuangan sehingga pengungkapan
ditujukan terutama untuk mereka.
2. Mengapa pengungkapan harus dilakukan?

Masalah ini berkaitan dengan fungsi dan


tujuan pengungkapan. Tujuan pengungkapan
menyajikan informasi yang dipandang perlu
untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan
dan untuk melayani berbagai pihak yang
mempunyai kepentingan berbeda-beda.
Pengungkapan dapat diwajibkan untuk tujuan:
1.Melindungi,
2.Informasional,
3.Melayani kebutuhan khusus.
3. Seberapa banyak atau rinci?

Masalah ini berkaitan dengan hal keluasan dan


kerincian pengungkapan. Evans (2003)
mengidentifikasi tiga tingkat pengungkapan,
yaitu:
1. Tingkat memadai (adequate disclosure),
2. Tingkat wajar atau etis (fair or ethical
disclosure),
3. Tingkat penuh (full disclosure).

Tingkat pengungkapan yang tepat memang harus


ditentukan karena terlalu banyak informasi sama
tidak menguntungkannya dengan terlalu sedikit
informasi.
Regulasi Pengungkapan

Beberapa argumen mendukung perlunya


regulasi dalam penyediaan informasi. Alasan
tersebut adalah:
(a)Penyalahgunaan (abuse),
(b)Eksternalitas (externalities),
(c)Asimetri informasi (information
asymmetry), dan
(d)Keengganan manajemen (management
reluctance).
4. Bagaimana cara menyampaikan?

Secara teknis informasi disajikan kepada pemakai


dalam satu perangkat statemen keuangan beserta
informasi lain yang berpaut. Metode pengungkapan ini
biasanya ditentukan secara spesifik dalam standar
akuntansi atau peraturan lain. Informasi dapat
disajikan dalam pelaporan keuangan sebagai antara
lain:
1. Pos statemen keuangan,
2. Catatan kaki,
3. Penjelasan dalam kurung,
4. Penggunaan istilah teknis,
5. Lampiran,
6. Komunikasi Manajemen,
7. Catatan dalam laporan Auditor.
SARANA INTERPRETIF

Adalah upaya-upaya untuk menambah


kebermanfaatan dan keberpautan informasi
akuntansi yang disajikan melalui media statemen
keuangan.

Hal-hal yang dibahas tersebut adalah sarana


interpretif pada tataran praktis. Terdapat rerangka
atau struktur akuntansi pokok (basic accounting
structure).

Rerangka pokok yang gunanya untuk membatasi


pengungkapan sesuai dengan tujuan pelaporan
keuangan.
Lanjutan

Perekayasaan pelaporan keuangan diarahkan


paling tidak untuk menghasilkan informasi yang
disediakan melalui rerangka akuntansi pokok.

Rerangka akuntansi pokok menyediakan paling


tidak informasi berbasis data dasar yaitu kos
historis.

Kos historis dijadikan basis karena alasan


keterandalan. Keterandalan menuntut data kos
dipelihara dalam sistem pencatatan dan menjadi
pembanding terhadap perubahan akibat penilaian.
*DAFTAR PUSTAKA
* Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi: Perekayasaan
Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Anda mungkin juga menyukai