0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
264 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang teori pengungkapan dan sarana interpretif dalam akuntansi. Secara ringkas, pengungkapan merupakan langkah akhir dalam proses akuntansi yaitu penyajian informasi dalam statemen keuangan, yang ditujukan untuk investor dan kreditor. Sarana interpretif merupakan upaya untuk menambah manfaat informasi akuntansi yang disajikan dalam statemen keuangan.
Dokumen tersebut membahas tentang teori pengungkapan dan sarana interpretif dalam akuntansi. Secara ringkas, pengungkapan merupakan langkah akhir dalam proses akuntansi yaitu penyajian informasi dalam statemen keuangan, yang ditujukan untuk investor dan kreditor. Sarana interpretif merupakan upaya untuk menambah manfaat informasi akuntansi yang disajikan dalam statemen keuangan.
Dokumen tersebut membahas tentang teori pengungkapan dan sarana interpretif dalam akuntansi. Secara ringkas, pengungkapan merupakan langkah akhir dalam proses akuntansi yaitu penyajian informasi dalam statemen keuangan, yang ditujukan untuk investor dan kreditor. Sarana interpretif merupakan upaya untuk menambah manfaat informasi akuntansi yang disajikan dalam statemen keuangan.
akhir dalam proses akuntansi yaitu, penyajian informasi dalam bentuk seperangkat penuh statemen keuangan. *Evans (2003): Penyediaan informasi dalam statemen keuangan termasuk statemen keuangan itu sendiri, catatan atas statemen keuangan, dan pengungkapan tambahan yang berkaitan dengan statemen keuangan. Tidak mencakupi statemen publik dan privat oleh manajemen atau informasi di luar seperangkat statemen keuangan. Lanjutan
*Wolk, Tearney, dan Dodd (2001): Berkaitan
dengan informasi baik dalam statemen keuangan maupun komunikasi tambahan termasuk catatan kaki, peristiwa-peristiwa setelah tanggal statemen, diskusi dan analisis manajemen, prakiraan keuangan dan operasi, dan statemen keuangan tambahan yang meliputi pengungkapan segmental dan informasi pelengkap lebih dari kos historis. Masalah Teoretis Pengungkapan:
1.Untuk siapa informasi diungkapkan?
2.Mengapa pengungkapan harus dilakukan? 3.Seberapa banyak atau rinci? 4.Bagaimana cara menyampaikan? 1. Untuk siapa informasi diungkapkan?
Rerangka konseptual telah menetapkan
bahwa investor dan kreditor merupakan pihak yang dituju oleh pelaporan keuangan sehingga pengungkapan ditujukan terutama untuk mereka. 2. Mengapa pengungkapan harus dilakukan?
Masalah ini berkaitan dengan fungsi dan
tujuan pengungkapan. Tujuan pengungkapan menyajikan informasi yang dipandang perlu untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan dan untuk melayani berbagai pihak yang mempunyai kepentingan berbeda-beda. Pengungkapan dapat diwajibkan untuk tujuan: 1.Melindungi, 2.Informasional, 3.Melayani kebutuhan khusus. 3. Seberapa banyak atau rinci?
Masalah ini berkaitan dengan hal keluasan dan
kerincian pengungkapan. Evans (2003) mengidentifikasi tiga tingkat pengungkapan, yaitu: 1. Tingkat memadai (adequate disclosure), 2. Tingkat wajar atau etis (fair or ethical disclosure), 3. Tingkat penuh (full disclosure).
Tingkat pengungkapan yang tepat memang harus
ditentukan karena terlalu banyak informasi sama tidak menguntungkannya dengan terlalu sedikit informasi. Regulasi Pengungkapan
Beberapa argumen mendukung perlunya
regulasi dalam penyediaan informasi. Alasan tersebut adalah: (a)Penyalahgunaan (abuse), (b)Eksternalitas (externalities), (c)Asimetri informasi (information asymmetry), dan (d)Keengganan manajemen (management reluctance). 4. Bagaimana cara menyampaikan?
Secara teknis informasi disajikan kepada pemakai
dalam satu perangkat statemen keuangan beserta informasi lain yang berpaut. Metode pengungkapan ini biasanya ditentukan secara spesifik dalam standar akuntansi atau peraturan lain. Informasi dapat disajikan dalam pelaporan keuangan sebagai antara lain: 1. Pos statemen keuangan, 2. Catatan kaki, 3. Penjelasan dalam kurung, 4. Penggunaan istilah teknis, 5. Lampiran, 6. Komunikasi Manajemen, 7. Catatan dalam laporan Auditor. SARANA INTERPRETIF
Adalah upaya-upaya untuk menambah
kebermanfaatan dan keberpautan informasi akuntansi yang disajikan melalui media statemen keuangan.
Hal-hal yang dibahas tersebut adalah sarana
interpretif pada tataran praktis. Terdapat rerangka atau struktur akuntansi pokok (basic accounting structure).
Rerangka pokok yang gunanya untuk membatasi
pengungkapan sesuai dengan tujuan pelaporan keuangan. Lanjutan
Perekayasaan pelaporan keuangan diarahkan
paling tidak untuk menghasilkan informasi yang disediakan melalui rerangka akuntansi pokok.
Rerangka akuntansi pokok menyediakan paling
tidak informasi berbasis data dasar yaitu kos historis.
Kos historis dijadikan basis karena alasan
keterandalan. Keterandalan menuntut data kos dipelihara dalam sistem pencatatan dan menjadi pembanding terhadap perubahan akibat penilaian. *DAFTAR PUSTAKA * Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.