Jawaban :
Konsep ini harus dirasionalkan dalam bentuk standard an prosedur akuntansi yang
objektif sehingga angka laba dapat diukur dan disajikan dalam statemen keuangan.
Pengukuran dalam arti luas yang meliputi pengukuran, saat pengukuran, dan prosedur
pengakuan di tambah cara mengungkapkan merupakan masalah pada tataran sintaktik.
Terdapat dua kriteria atau pendekatan dalam pengukuran laba yaitu :
1. Pendekatan transaksi
Laba diukur pada saat terjadinya transaksi (terutama transaksi eksternal) yang
kemudian terakumulasi sampai akhir periode. Pengakuan laba atas dasar pendekatan
ini sama dengan pengakuan pendekatan sama dengan atas dasar kriteria terlealisasi
dan sama dengan pengakuan biaya atas dasar kriteria konsumsi manfaat. Dengan
pendekatan transaksi laba timbul dan diakui pada saat penjualan atau pertukaran
terjadi.
2. Laba dianggap timbul bersamaan dengan berlangsungnya kegiatan atau kejadian
bukan sebagai hasil suatu transaksi pada saat tertentu. Dengan konsep ini pendapatan
(dengan sendirinya laba) dinyatakan telah terbentuk bersamaan dengan telah
dilakukannya kegiatan operasi perusahaan dalam arti luas.
Dalam aplikasinya kedua pendapatan diatas tidak berdiri sendiri tetapi saling
melengkapi. Laba tidak dapat diakui hanya atas dasar satu pendekatan.
(SUMBER BUKU TEORI AKUNTANSI SUWARDJONO HALAMAN 469-471)