Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fungsi uang salah satunya sebagai alat pembayaran setiap transaksi dalam kehidupan
masyarakat. Namun selain berfungsi sebagai alat pembayaran uang ternyata juga mempunyai
fungsi dan makna yaitu sebagai makna sosial. Mengutip pernyataan Weber dan Simmel
bahwa uang dapat dijadikan sebagai entry point untuk memahami proses rasional dalam
masyarakat. Uang tidak hanya memiliki kapasitas pengkalkulasian secara abstrak suatu obyek
tetapi juga sebagai suatu instrument yang impersonal. Uang adalah sarana yang paling kuat
untuk transaksi dan interaksi sosial-ekonomi. Tidak berbeda dengan yang dikemukakan
Weber dan Simmel, Polanyi juga mengatakan tentang mata uang yang memiliki makna
sosial, seperti uang dengan “ kegunaan khusus “. Kalau dalam jaman primitif kegunaan
khusus uang biasanya untuk membayar kompensasi penguburan dari suatu kematian atau
ritus-ritus magis ( Heru Nugroho 2001 ).

Untuk di era modern seperti sekarang ini yang penuh dengan praktek-praktek kotor
seperti korupsi masihkah uang mempunyai kegunaan khusus ? Bukankah masing-masing
orang untuk saat ini sedang berlomba memupuk kekayaan sebanyak-banyaknya dengan jalan
yang bertentangan dengan moral dan hukum? Memang harus kita akui di era modern ini uang
semakin kuat mencengkeram dan mempunyai kekuatan yang “dahsyat” untuk mempengaruhi
setiap orang untuk berbuat yang menyimpang.

Namun harus kita akui pula bahwa uang sebenarnya bisa mempunyai daya yang lebih
kuat dan bermakna sosial yang membuat seseorang bisa berbuat lebih manusiawi tanpa harus
korupsi. Salah satu contoh bisa kita lihat dari aksi kemanusiaan dengan mengumpulkan koin
untuk Prita dan almarhum Bilqis. Dalam aksi kemanusiaan ini ternyata uang benar-benar bisa
lebih bermakna yaitu uang yang bermakna sosial dengan berperannya uang sebagai alat untuk
meringankan beban orang lain.Disamping itu juga dengan adanya makna sosial pada uang
dapat membantu mereduksi sikap manusia yang serakah, egois, hedonis, materialistis yang
seringkali membuat manusia menjadi manusia yang tega atau melupakan sesamanya ini agar
berubah menjadi sikap yang berbela-rasa, tepo seliro dan berempati kepada orang lain yang
sedang berkesusahan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan makna sosial uang ?


2. Apa makna sosial uang menurut orang indonesia ?
3. Apa makna sosial uang menurut orang jerman ?
4. Apa saja tipe pedagang dipasar loak jerman ?
5. Apa makna sosial uang di pasar loak jerman ?
1.3 Tujuan

1. Mampu memahami mengenai makna sosial uang


2. Mampu memahami mengenaimakna sosian uang menurut orang indonesia
3. Mampu memahami makna sosial uang menurut orang jerman
4. Mampu memahami makna uang sosial uang di pasar loak
5. Mampu memahami tipe pedagang dipasar loak jerman
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Makna sosial uang


Manusia adalah makhluk sosial yang dapat bergaul dengan dirinya sendiri, dan
orang lain menafsirkan makna-makna obyek-obyek di alam kesadarannya dan
memutuskannya bagaimana ia bertindak secara berarti sesuai dengan penafsiran itu.
Bahkan seseorang melakukan sesuatu karena peran sosialnya atau karena kelas
sosialnya atau karena sejarah hidupnya. Tingkah laku manusia memiliki aspek-aspek
pokok penting sebagai berikut :
(1) Manusia selalu bertindak sesuai dengan makna barang-barang (semua yang
ditemui dan dialami, semua unsur kehidupan di dunia ini);
(2) Makna dari suatu barang itu selalu timbul dari hasil interaksi di antara orang
seorang;
(3) Manusia selalu menafsirkan makna barang-barang tersebut sebelum dia bisa
bertindak sesuai dengan makna barang-barang tersebut. Atas dasar aspek-aspek pokok
tersebut di atas, interaksi manusia bukan hasil sebab-sebab dari luar. Hubungan
interaksi manusia memberikan bentuk pada tingkah laku dalam kehidupannya sehari-
hari, bergaul saling mempengaruhi. Mempertimbangkan tindakan orang lain perlu
sekali, bila mau membentuk tindakan sendiri.
Menurut Blumer dalam premisnya menyebutkan bahwa manusia bertindak
terhadap sesuatu berdasarkan makna-makna yang berasal dari interaksi sosial
seseorang dengan orang lain dan disempurnakan pada saat proses interaksi sosial
berlangsung.
Makna dari sesuatu berasal dari cara-cara orang atau aktor bertindak terhadap
sesuatu dengan memilih, memeriksa, berpikir, mengelompokkan dan
mentransformasikan situasi di mana dia ditempatkan dan arah tindakannya.

2.2 Makna sosial uang menurut orang indonesia


Dalam artikel “Rationalization and the social meaning of money in java”,Heru
Nugroho menjelaskan bahwa penelitiannya dilakukan di Bantul,Jawa tengah,terhadap
267 responden yang terdiri dari 24,6% petani,54,5% pedagang dan 20,9% diluar yang
disebut tadi. Di samping data kuantitatif tersebut juga dilakukan intervew terhadap
beberapa informan yang dipandang sebagai kunci dalam menjelaskan fenomena sosial
ini.
1. Uang sebagai instrumen ekonomi
Uang sebagai instrumen ekonomi,seperti yang sudah dijelaskan pada
bab sebelumnya ,merupakan gagasan utama dala mainstream ekonomi,bila
ekonomi memperbincangkan fungsi uang dalam masyarakat.Ia menunjukkan
pada alat pertukaran dalam ekonomi.Pada umumnya masyarakat indonesia
telah lama menggunakan uang sebagai alat pertukaran,jauh semenjak sebelum
Belanda masuk ke indonesia sebagai penjajah.
Makna uang sebagai alat pertukaran dalam ekonomi menunjukkan
pada penggunaan uang untuk membeli makanan,pakaian,rumah,dan kebutuhan
ekonomi lainnya (Nugroho,1994:13).Hampir semua masyarakat indonesia
telah menggunakan uang sebagai alat transaksi ekonomi.Sebagian kecil dari
masyarakat indonesi terutama suku yang terisolir seperti Kubu,Talang Mamak,
dan lainnya masih melakukan barter dalam transaksi ekonomi keseharian.
2. Uang sebagai instrumen sosial

Dalam masyarakat indonesia beberapa kewajiban sosial seperti gotong


royong untuk membersihkan bandar yang mengalirkan air ke sawah misalnya
atau ronda malam dapat digantikan dengan uang. Pada daerah tertentu,uang
sebagai pengganti kehadiran diri daro kewajiban sosial dalam gotong royong
dan ronda ditetapkan dala jumlah tertentu.Orang tertentu dalam
masyarakat,terutama orang kaya dalam masyarakat desa membayar lebih dari
jumlah yang ditetapkan.Kelebihan tersebut dapat menaikkan status sosial dari
orang tersebut.Bukan tidak jarang pula karena uang lebih dibutuhkan
dibandingkan dari keberadaan orang tersebut dalam suatu aktifitas kewajiban
sosial.Ini mengandung arti bahwa sumbangan uang dari seseorang
mensimbolkan kehadiran diri dari seseorang ditengah komunitasnya.

3. Uang sebagai instrumen politik

Dalam realitas keseharian pada masyarakat indonesia,uang telah


digunakan sebagai instrumen polotik.Sanksi hukum tidak hanya berbentuk
sanksi yang bersifat fifik tetapi juga berkaitan dengan sanksi berupa
denda,yaitu membayar sejumlah uang.Keteledoran terhadap suatu yang
berkaitan dengan hukum dijatuhi sanksi membayar sejumlah uang.Sisi lain
dari sinismeterhadap hukum yang berkaitan dengan uang Kasih Uang Habis
Perkara (KUHP).

Komoditisasi aktifitas politik di indonesia kelihatannya telah


menjarah ke semua sendi,mulai dari pelayanan umum seperti membayar
pajak,antrian beli tiket kereta api,sampai kepada pemilihan terhadap suatu
jabatan.

2.3 Makna sosial uang menurut orang jerman

Jerman mempunyai ekonomi pasar sosial dengan tenaga kerja berkemampuan


tinggi, kapitalisasi pasar besar, tingkat korupsi yang rendah, serta tingkat inovasi
tinggi. Jerman adalah negara dengan ekonomi terbesar dan terkuat di Eropa, PDB
terbesar keempat didunia, pendapatan nasional bruto tersesar kelima dunia, dan
kontributor terbesar ke Uni Eropa tahun 2011. Sektor jasa berkontribusi terhadap 71%
total PDB, industri 28%, dan pertanian 1%.Tingkat pengangguran rata-rata negara ini
(Mei 2012) adalah 6,7%.Tingkat pengangguran resmi di negara ini juga memasukkan
orang-orang bekerja paruh-waktu yang mencari pekerjaan penuh
(full-time job). Tingkat pengangguran rata-rata tidak resmi negara ini sekitar 5.7%
tahun 2011.
Jerman merupakan pencetus ekonomi dan integrasi politik Eropa. Banyak
kebijakan-kebijakan yang diusulkan Jerman banyak dipakai sebagai kebijakan Uni
Eropa. Jerman memperkenalkan mata uang bersama Eropa saat ini, euro, tanggal 1
Januari 2002. Kebijakan moneternya diatur oleh Bank sentral eropa, yang berkantor
pusat di Frankfrut. Sampai dua dekade setelah Reunifikasi jerman, saat ini standar
kehidupan dan pendapatan per kapita negara-negara bagian bekas Jerman Barat tetap
jauh lebih tinggi daripada negara-negara bagian bekas Jerman Timur. Modernisasi
dan integrasi ekonomi bagian timur Jerman merupakan proses jangka panjang dan
dijadwalkan berakhir tahun 2019, dengan transfer dari barat ke timur per tahunnya
mencapai 80 miliar dolar AS. Pada bulan Januari 2009 Pemerintah Jerman setuju
untuk memberikan stimulus ekonomi sebesar 50 miliar Euro untuk melindungi
beberapa sektor dan mengurangi pengangguran.
2.4 Tipe pedagang di pasar loak jerman
1. Pedagang semu
Mereka adalah penjual yang datang ke pasar loak untuk mencapai tujuan
selain memperoleh uang ada beberapa tujuan dari keterlibatan mereka dipasar loak
jerman,yaitu antara lain : menghabiskan waktu luang baik dengan atau tanpa
keluarga,bersenang – senang,hobby,membuat hubungan sosial dengan orang lain
baik yang sudah dikenal maupun belum,untuk menyalurkn barang lama yang
tertumpuk di ruangan penyimpanan dan sebagainya.
2. Pedagan paruh waktu
Pedagang jenis ini adalah mereka yang berdagang dengan tujuan untuk
memperoleh uang.Namun pekerjaan sebagai pedagang di pasar loak bukan
pekerjaan utama,mereka mempunyai pekerjaan lain pada hari- hari keja sebagai
sumber utama pendapatan.Uang yang diperoleh dari pasar loak,meski tidak
banyak namun cukup berarti dalam membantu dalam memenuhi kebutuhan hidup
lain.
3. Pedagang profesional
Aktifitas dalam berdagang di pasar loak merupakan pekerjaan utama
mereka.Oleh sebab itu berdagang di pasar loak ditujukan untuk memperoleh
keuntungan.Pada umumnya mereka menjual barang-barang baru seperti
baterai,radio, perkakas,boneka,dan sebagainnya yang diproduksi oleh negara-
negara sedang berkembang atau bekas negara komunis seperti
Indonesia,Thailand,Cina,India,Rusia,Polandia, dan sebagainnya atau menjual
barang-barang antik.
Pada umumnya,pedagang barang baru tersebut bukan penduduk asli
jerman tetapi para pendatang yang berasal dari Asia seperti Turki dan Afganistan
dan Eropa Timur seperti Rusia dan Polandia.Sedangkan pedagang barang antik
umumnya adalah bangsa jerman asli.
2.5 Makna sosial uang di pasar loak Jerman
Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa dengan pendekatan
sosiologi ekonomi baru,seperti yang dilakukan oleh Viviana A. Zelizer dalam
bukunya “The Social Meaning of Money”.Uang dipandang bukan sesuatu hal yang
tunggal dan lepas dari konteks sosial budaya tetapi sebaliknya ia memiliki banyak
makna.
1. Uang sebagai suatu konsekuensi

Seperti telah digambarkan di atas bahwa aktifitas perdagangan di pasar loak


yang dilakukan oleh pedagang semu pada hakekatnya untuk mencapai orientasi non
profit menggunakan waktu luang dan seterusnya.Oleh karenanya memperoleh uang
dipandang sebagai konsekuensi dari kegiatan yang dilakukan di pasar loak.

Bagi Frau Moller melakukan aktifitas dagang dipasar loak adalah untuk
bersenang- senang menikmati sinar matahari di musi panas serta menjalin hubugan
sosial dengan orang lain.Selain itu bagi Frau Moller pasar loak adalah jalan
keluarbagi barang-barang lama/bekas yang menumpuk di ruang penyimpanan.

2. Uang sebagai suatu tujuan

Baik bagi pedagang paruh waktu maupun pedagang profesional keterlibatan


dalam aktifitas perdagangan di pasar loak,seperti yang telah ditulis diatas ditunjukkan
utuk memperoleh uang.Dengan kata lain bahwa uang merupakan tujuan utama dalam
melakukan kegiatan perdagangan.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Sosiologi Uang karya Prof.Dr.Damsar,MA

http://bangkirduit.blogspot.com/2016/02/makna-sosial-uang-dalam-kehidupan.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Jerman

Anda mungkin juga menyukai