Anda di halaman 1dari 2

Nama : sisna meamogu (921419124)

Kelas : Akuntansi
Tugas : Review Jurnal
Judul Studi Etnografi: Akuntabilitas spiritual pada
organisasi gereja katolik yang terinkulturasi
budaya lokal
Jurnal JAMAL ( Jurnal Akuntansi Multiparadigma)
Volume & Halaman Vol. 2 No. 1 dan Hal. 35-51

Tahun 2011

Penulis Fransiskus randa


Iwan triyuwono
Unti ludigdo
eko ganis Sukoharsono
Reviewer Sisna meamogu (921419124)
Tanggal 09 April 2020

Rumusan Masalah a) Bagaimana pemaknaan akuntabilitas spiritual dalam organisasi


Gereja?
b) Bagaimana rekonstruksi konsep akun tabilitas spiritual
organisasi Gereja yang ter-inkulturasi nilai-nilai budaya lokal?
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan me-
maknai praktik akuntabilitas spiritual pada organisasi Gereja
Katolik serta merekonstruksi konsep akuntabilitas spiritual dalam
kerangka inkulturasi budaya lokal.
Kontribusi/manfaat Memberikan kontribusi tentang pemaknaan akun tabilitas
spiritual pada organisasi Gereja dan rekonstruksi konsep
akuntabilitas spiritual dalam organisasi Gereja yang ter-
inkulturasi budaya lokal.
Objek Penelitian penelitian ini dilakukan pada Gereja tradisional yang mempunyai
kekuatan akan pemahaman nilai-nilai budaya lokal sedang
penelitian sebelumnya lebih banyak dilakukan pada organ isasi
Gereja yang sudah maju
Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian ini
juga menggunakan pendekatan interpretif dan etnografi sebagai
metode risetnya. Meskipun etnografi pada awalnya merupakan
metode yang digunakan oleh antropologi yang terfokus pada
pendeskripsian suatu budaya masyarakat primitif, namun dalam
perkembangannya tidak lagi terbatas pada upaya mengungkap
budaya masa lalu kelompok suku tertentu pada suatu wilayah
tetapi berkembang masuk dalam bidang sosiologi dan dapat
mengungkap kehidupan sosial masa kini (Molinowski dalam
Spradley 1997).
Hasil penelitian Secara keseluruhan hasil dari penelitian ini memberikan
pemahaman bahwa pemaknaan akuntabilitas spiritual yang
dipahami komunitas tersebut mencerminkan hubungan individu
dengan yang Maha Kuasa (hubungan vertikal) dan dinyatakan
dalam kesetiaan setiap anggota untuk menjalankan aktivitas
religius, kerelaan berkorban demi keberlangsungan organisasi
Gereja, ketertarikan untuk menjalani hidup bakti dan memberikan
pelayanan dengan sepenuh hati. Sedang rekonstruksi konsep
akunt- abilitas spiritual dilakukan dengan menempatkan Gereja
sebagai tongkonan yang menjalankan aktivitas ritus sebagai
perwujudan akuntabilitas spiritual.
Kekuatan penelitian Penelitian ini banyak menghubungkan peristiwa yang diteliti
dengan berbagai hasil riset sebelumnya.

Kelemahan penelitian Peneliti tidak secara detail menjelaskan objek yang diteliti dan
hanya menggunakan referensi lama.

Anda mungkin juga menyukai