Anda di halaman 1dari 16

Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)

http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

PENDAMPINGAN PASTORAL HOLISTIK:


SEBUAH USULAN KONSEPTUAL PEMBINAAN WARGA GEREJA

Fibry Jati Nugroho


Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala
Getasan, Kab. Semarang
E-mail: fibryjatinugroho@gmail.com

ABSTRACT: Fibry Jati Nugroho, Pastoral Assistance Holistic: A Proposed Conceptual Development
Residents Church. A strong church is formed of a strong congregation. Strong congregation obtained
from the pastoral care that actively touches the whole life of the churches. The Church should strive to
develop a holistic pastoral care to the congregation. Various programs designed to be used to achieve a
holistic pastoral care. Multiculture congregation accompanied by multiproblem, requiring pastoral agents
set the strategy and create a model to be able to provide a holistic pastoral care services to the citizens of
his church. The concept of holistic pastoral care of Howard Clinebell and Totok Wiryasaputra will help
create a framework to analyze the development of church people holistically. The theoretical framework
will be integrated with pastoral models developed by David Yonggi Cho's Yoido Full Gospel Church.
The concept and model of pastoral care holistic support each other as well as a "scalpel" of pastoral care
that is geared towards the empowerment of the laity effectiveness and small groups methods.

Keyword: Holistic Pastoral, Small Group

ABSTRAK: Fibry Jati Nugroho,Pendampingan Pastoral Holistik:Sebuah Usulan Konseptual


Pembinaan Warga Gereja. Gereja yang kuat terbentuk dari jemaat yang kuat. Jemaat yang kuat didapat
dari pendampingan pastoral yang secara aktif menyentuh keseluruhan kehidupan warga gerejanya. Gereja
perlu berusaha mengembangkan pendampingan pastoral holistik kepada jemaatnya. Berbagai program
yang dirancang digunakan untuk mencapai sebuah pendampingan pastoral holistik. Jemaat yang
multikultur disertai dengan multiproblem, mengharuskan para pelaku pastoral mengatur strategi dan
menyusun model untuk dapat memberikan pelayanan pendampingan pastoral holistik kepada warga
gerejanya. Konsep pendampingan pastoral holistik dari Howard Clinebell dan Totok Wiryasaputra akan
membantu menganalisis dalam kerangka membuat pembinaan warga gereja secara holistik. Kerangka
teoretis tersebut akan dipadukan dengan model pastoral yang dikembangkan oleh David Yonggi Cho di
Yoido Full Gospel Church. Konsep dan model pendampingan pastoral holistik saling menopang serta
menjadi “pisau bedah” dari pendampingan pastoral yang bermuara kepada efektifitas pemberdayaan
kaum awam dan metode kelompok kecil.

Kata kunci: Pastoral holistik, Kelompok Kecil.

PENDAHULUAN Keempat aspek tersebut sangat berpengaruh dalam


Banyak hal di dalam kehidupan manusia, yang permasalahan hidup manusia. Apabila dikaitkan de-
memunculkan kompleksitas permasalahan hidup. Baik ngan kehidupan bergereja, pendampingan pastoral
permasalahan dengan diri sendiri maupun dengan merupakan sebuah upaya dalam rangka menolong se-
lingkungannya. Tidak dapat dipungkiri setiap orang sama manusia yang mengalami berbagai permasalah-
mempunyai permasalahan yang berbeda-beda di da- an hidup.
lam hidupnya. Setiap permasalahan memerlukan so- Istilah pendampingan pastoral tidak asing la-
lusi, baik melalui diri sendiri, maupun pendamping- gi dalam kehidupan bergereja. Tidak jarang banyak
an dari orang lain. Pendampingan dari orang lain da- gereja yang mulai memasukkan pendampingan pas-
pat membantu menguraikan kompleksitas permasa- toral sebagai program gereja. Akan tetapi, seringkali
lahan di dalam kehidupannya. Adapun manusia sen- perhatian gereja hanya terfokus dalam segi spiritual-
diri mempunyai empat aspek yang mempengaruhi ke- nya saja, dan mengesampingkan aspek lain dalam hi-
hidupannya, yaitu fisik, mental, sosial, dan spiritual. dup manusia. Apabila seseorang datang meminta sa-

Fibri Jati Nugroho, Pendampingan Pastoral Holistik: Sebuah Usulan Konseptual.... 139
Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

ran atau solusi atas masalahnya, pihak gereja cende- kriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi
rung hanya memberi solusi berdasarkan analisis as- yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masa-
pek kerohanian saja. Jika gereja tidak memperhati- lah-masalah dalam masyarakat, tata cara yang berla-
kan keempat aspek manusia tersebut secara menye- ku dalam masyarakat, situasi tertentu termasuk ten-
luruh, maka pendampingan yang dilakukan tidak da- tang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pan-
pat menyentuh kehidupan secara utuh. Jemaat yang dangan-pandangan, proses-proses yang sedang ber-
sangat banyak memerlukan perhatian ekstra dari pi- langsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenome-
hak gereja. Kuantitas dan kompleksitas dari manusia na.1 Fenomena yang berusaha ditelisik dalam tulisan
menuntut kerja keras dari pendeta jemaat. Oleh se- ini adalah kerangka konseptual pendampingan pas-
bab itu, diperlukan formulasi khusus dalam menga- toral holisik dalam kaitannya dengan pembinaan
dakan pendampingan pastoral holistik di dalam pro- warga gereja.
ses pembinaan warga gereja. Beberapa sumber yang menjadi acuan utama
Membincang perihal pembinaan warga gere- dalam tulisan ini adalah pandangan konseptual dari
ja, ada banyak hal yang dapat menjadi bahan disku- Totok Wiryasaputra dan Clinebell. Dari sisi praksis,
si. Kompleksitas di dalam kehidupan jemaat sangat penulis mengajak menilik seklumit tentang pendam-
menarik untuk dikaji dan ditelisik dengan lebih men- pingan pastoral yang dikembangkan oleh gereja di
dalam. Permasalahan di dalam jemaat saling berke- Korea yang digembalakan oleh Paul Yongi Cho. Cli-
lindan, sehingga memerlukan perhatian yang serius un- nebell merupakan salah satu pakar dari teori holistik.
tuk membina jemaat yang telah dipercayakan Tuhan Pandangan konseptual dari Clinebell akan memberi
kepada gereja-Nya. Konsep pembinaan holistik me- arahan tentang pastoral holistik. Konteks dan latar In-
rupakan sebuah alternatif usulan konkret untuk dapat donesia akan terwakili dengan salah satu tokoh pas-
dijadikan sebuah model pembinaan warga gereja. Kon- toral Indonesia yaitu Wiryasaputra. Pengalamannya
sep holistik diperlukan untuk menyentuh seluruh ke- dalam pendampingan jemaat di Indonesia, akan mem-
butuhan dari jemaat, bukan hanya kebutuhan sekta- bawa sebuah kerangka tentang konsep pendamping-
riannya saja. an holistik di Indonesia. Dari sisi praksis, tokoh Asia
Dalam kajian ini, penulis berusaha memapar- yang mendunia, yaitu Paul Yonggi Cho akan dipakai
kan alternatif usulan dalam rangka pendampingan pas- sebagai sebuah cerminan untuk menyajikan pen-
toral holistik, dalam kerangka pembinaan warga ge- dampingan pastoral yang holistik dari konteks Asia.
reja. Mengingat kuantitas jemaat di dalam gereja Dua tokoh konseptual dan praktisi dari Asia akan di-
yang multikultur dan multi problem, muncul per- kolaborasikan untuk dapat ditarik menjadi sebuah
tanyaan apakah pendampingan pastoral yang dilaku- usulan konseptual pendampingan pastoral di Indone-
kan mengacu kepada keutuhan manusia yang terdiri sia. Beberapa sajian konsep tersebut akan disajikan
dari fisik, mental, spiritual, dan sosial? Bagaimana- secara deskriptif dalam tulisan ini. Dari sajian kon-
kah konsep model pastoral dalam melakukan pen- sep praksis tersebut, kiranya dapat memberikan al-
dampingan pastoral kepada seluruh jemaatnya secara ternatif usulan dalam mengembangkan pastoral ho-
holistik? Permasalahan inilah yang akan diperbin- listik, dalam kerangka pembinaan warga gereja.
cangkan dalam tulisan ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE
Pada penelitian ini penulis menggunakan me-
tode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. 1
Moh.Nasir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia
Whitney menyatakan bahwa metode penelitian des- Indonesia, 2005),54.

140 Evangelikal, Volume 1, Nomor 2, Juli 2017


Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

Tinjauan Umum pastoral memberi penjelasan bahwa secara prinsipal


percakapan pastoral berlangsung dalam ranah je-
Konsep Jemaat maat. Setiap percakapan pastoral harus memimpin
Gereja terbentuk dari kumpulan orang– jemaat menuju kepada pengenalan akan Tuhan. Pe-
orang yang datang untuk beribadah kepada Tuhan. layanan pastoral dilakukan melalui pemberitaan fir-
Orang yang sehati untuk menghadap Tuhan akan man Allah, pengudusan, pembenaran dan perseku-
bersama–sama berkumpul dan membentuk komuni- tuan. Semua kegiatan pastoral tersebut terintegrasi
tas tersendiri. Komunitas tersebut akan saling ber- dan berorientasi pada kerajaan Allah.
interaksi satu dengan lainnya. Dalam konteks kekris- Di sisi lain, teolog Lutheran yaitu Trillhaas
tenan, kumpulan tersebut akan membentuk sebuah berpendapat bahwa pelayanan pastoral adalah pela-
gereja. Orang–orang yang berkumpul dan bersekutu yanan jemaat sebagai tubuh Kristus. Paradigma ini
dalam sebuah gereja sering disebut dengan jemaat didasarkan dari landasan Kristus sebagai kepala dan
atau warga gereja. jemaat adalah anggota tubuhnya. Pelayanan pastoral
Secara etimologis, kata jemaat adalah istilah sendiri merupakan sebuah pemeliharaan jiwa dari
serapan dari bahasa Arab. Kamus Besar Bahasa In- manusia kepada manusia. Bentuk pemeliharaan jiwa
donesia memberi definisi kata jemaat adalah him- ini termaktub di dalam terpeliharanya relasi antar je-
punan umat.2 Dalam Perjanjian Baru (PB), jemaat maat, yang berujung pada sikap saling menolong da-
dituliskan dengan kata ekklesia (Bahasa Yunani). lam kehidupannya sehari–hari.
Kata tersebut merupakan bentukan dari kata depan Berbeda dengan teolog yang lain, kaum teo-
ek (keluar dari) dan kata kerja kaleo (panggil). Dari log pastoral Amerika tidak menyebut pastoral seba-
hal tersebut didapat makna harafiahnya adalah orang- gai bagian dari tujuan pelayanan gereja. Akan tetapi,
orang yang dipanggil keluar, yaitu keluar dari kege- paradigma yang berkembang adalah pelayanan pas-
lapan dunia kafir masuk ke dalam terang kehadiran toral merupakan sebuah usaha membantu manusia
Allah. Secara umum, kata ekklesia dalam bahasa as- dalam mengatasi berbagai macam problemanya. Pa-
linya mempunyai arti pertemuan. Namun, dalam ki- ra teolog pastoral berpendapat bila seseorang telah
tab-kitab Perjanjian Baru istilah ekklesia digunakan terbantu problemanya, maka ia akan menjadi ang-
dalam konteks Kristen yang khusus. Dalam konteks gota gereja yang baik dan bertanggung jawab. Oleh
pemakaiannya sebagai istilah Kristen, ekklesia lebih sebab itu, problema diantara jemaat harus diatasi de-
merujuk pada: (1) Hal bersekutu, yakni persekutuan/ ngan baik agar dapat menghasilkan warga gereja
pertemuan orang-orang percaya; (2) Hal pemilikan, yang baik pula.
yaitu: mereka yang menjadi milik Tuhan. Beberapa pandangan tokoh tesebut di atas,
Persekutuan orang percaya tersebut terpola tampak bahwa jemaat mendapatkan tempat penting
dalam sebuah gereja. Pada perkembangannya, istilah dalam sebuah gereja. Gereja yang kuat terbentuk da-
jemaat menjadi populer dipakai di kalangan kekris- ri jemaat yang kuat. Untuk membentuk jemaat yang
tenan. Berdasarkan fungsinya, jemaat mempunyai kuat, diperlukan pendampingan pastoral holistik
tempat yang penting di dalam kerangka pendam- yang dikembangkan oleh gereja. Jemaat yang men-
pingan pastoral. Jemaat bukan saja sebagai obyek, dapatkan perhatian secara holistik dari pelaku pasto-
tetapi juga menjadi subyek dari pelayanan pendam- ral akan berkontribusi pula dalam perkembangan ge-
pingan pastoral. Thurnesysen seorang tokoh teologi reja. Oleh sebab itu, pendampingan pastoral holistik
mendapat tempat yang vital dalam kehidupan sebuah
2 gereja.
Zain Badudu, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
s.v. “jemaat”

Fibri Jati Nugroho, Pendampingan Pastoral Holistik: Sebuah Usulan Konseptual.... 141
Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

Kata holistik sendiri acapkali dihubungkan sejak semula, manusia dibentuk sebagai makhluk
dengan istilah kesehatan. Apabila dikaitan dengan yang spesial dengan beragam aspek di dalam diri-
istilah kesehatan, keadaan yang dianggap sehat seca- nya.
ra holistik adalah sehat secara menyeluruh. Holistik Pada kitab Kejadian terutama dalam kisah
sendiri mencakup aspek fisik, mental, spiritual dan penciptaan, manusia merupakan tokoh sentral yang
sosial. Keempat aspek tersebut tidak bisa dipisah-pi- ditonjolkan. Nats dalam Kejadian 2:7, memberi ke-
sahkan, mereka memiliki keterkaitan yang erat-tak saksian berkenaan dengan substansi dari manusia.
terpisahkan. 3 Aspek–aspek inilah yang merupakan Kesatuan dari manusia itu terdiri dari pneuma-psi-
bentuk dari keutuhan dari manusia. kologi-somatis. Menurut Eka Darma Putera, susunan
kesatuan manusia itu adalah (1) Manusia adalah
Dasar Teologis Pendampingan Pastoral Holistik debu (adama) atau aspek fisik. Ia adalah tubuh, ma-
Dari berbagai pandangan perihal konsep ho- teri. Allah yang membuat itu! Allah juga amat mem-
listik, secara teologis dimensi holistik telah tampak perhatikan kebutuhan fisik manusia (Kej. 2:9); (2)
melalui istilah shalom dalam perjanjian lama. Istilah Manusia adalah jiwa (psykhe) atau aspek mental.
ini mempunyai arti yang sangat luas berkenaan de- Mempunyai kebutuhan-kebutuhan kejiwaan dan Allah
ngan keadaan sejahtera pada seseorang. Secara lite- juga amat memperhatikan kebutuhan kejiwaan ma-
ral, kata shalom mempunyai arti sehat, aman, dan se- nusia. Ia tidakmembiarkan manusia kesepian (2:18).
jahtera. Bila menilik akar kata Ibrani, kata shalom Manusia diberi kebebasan (2:16). Manusia dikaru-
berasal dari kata ‘sh-l-m’. Menurut Evans, ada tiga niai kepercayaan dan tanggung jawab (2:15); (3)
konsep dalam kata shalom, yaitu “totality (the adjec- Manusia adalah roh atau disebut dengan aspek spi-
tive shalem is translated ‘whole’), well-being, and ritual. Allah memberi 'nafas hidup', bahkan meng-
harmony”.4 Konsep tersebut merupakan cakupan da- hembuskan itudari 'nafas hidup' Allah sendiri (2:7).
ri kata shalom, yang menyangkut keseluruhan aspek Inilah yang membuat hubungan yang amat istimewa
hidup manusia secara total, tetapi tetap selaras de- antara manusia dengan Allah. “Engkau telah mem-
ngan ciptaan Tuhan, baik sesama dan alam sekitar. buatnya hampir sama seperti Allah, dan telah me-
Shalom menunjuk pada waktu yang sama secara ke- mahkotainya dengan kemuliaan dan hormat” (Maz
seluruhan, berdasarkan fakta yang utuh. 8:6). Manusia diciptakan sebagai 'gambar Allah' sen-
Aspek holistik lain pada manusia tampak diri (1:26, 27). Artinya, ia mempunyai harkat dan
dalam kisah penciptaan yang tertuang dalam Keja- martabat yang amat mulia. Pelayanan holistik mem-
dian pasal 1. Pada kisah tersebut tampak dengan je- perhatikan semua dimensi ini: keterbatasan tetapi se-
las bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan unik kaligus juga martabat manusia.6
dan disertai dengan berbagai macam aspek kemanu-
siaannya. Wirsyasaputra menuliskan bahwa “The Konsep Wiryasaputra
biblical worldview is theocentric-anthropocentric. In Konsep manusia sebagai makhluk holistik
creating human existence, God used a special act, tidak dapat dikesampingkan. Berbagai gejala yang
special intervention (Genesis 1:27 and 2:7).5 Dari terjadi dalam hidup manusia, baik berupa permasa-
lahan maupun penyakit selalu berhubungan dengan
3
Mesakh Krisetya, Diktat Teologi Pastoral,
(Salatiga: Fakultas Teologi UKSW, 2006), 29 Setting In Indonesia, Master Thesis, Columbia Theolo-
4
Evans, C.F., “Peace”A Theological Word Book gical Seminary, 14
6
of the Bible, (New York: Abingdon,1950), 165. Holistik Life Diunduh dari http://www.fica.org/
5
Totok Sumartho Wiryasaputra, The Social Res- ficalist/fica/live/holistik, Selasa, 23 Agustus 2016, 15.15
ponsibility Of Pastoral Care Ministry At The Hospital WIB

142 Evangelikal, Volume 1, Nomor 2, Juli 2017


Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

beberapa aspek dalam hidup manusia. Wiryasaputra kerjaan, kualitas pendidikan untuk meno-
mencoba memformulasikan keberagaman aspek hi- pang kehidupan, kondisi perpolitikkan yang
memungkinkan seorang bertumbuh guna
dup manusia ke dalam empat hal, yaitu:
mengekspresikan diri, identifikasi kultural,
1. Aspek fisik: aspek ini berkaitan dengan ba- kondisi adat istiadat, hubungan dengan
gian yang tampak dari hidup manusia. As- anggota keluarga, hubungan dengan teman,
pek fisik mengarah kepada apa yang dapat hubungan dengan lingkungan sosial, serta
disentuh, dilihat dan diraba. Hal ini ber- keterlibatan dalam aktivitas lingkungan. 7
kaitan pula dengan kebutuhan jasmani dari
manusia. Bila dirinci maka aspek ini meli- Keempat aspek tersebut di atas saling berkaitan satu
puti: pangan, papan, sandang, kebersihan
dengan yang lain, serta saling mempengaruhi secara
tubuh, keutuhan tubuh, pelayanan medis,
sistemik tubuh atau metabolisme tubuh, sistemik dan sinergik membentuk eksistensi manusia
gerak badan, rileks-istirahat, dan lingkung- sebagai keutuhan dan bertumbuh kepada aktualiasasi
an alam sekitar. dirinya. Gambaran dari kesatuan aspek tersebut
2. Aspek Mental: aspek ini berkaitan dengan
tampak dalam diagram berikut:
pikiran, emosi dan kepribadian manusia.
Hal ini juga menyangkut dengan cipta, ra- Gambar 1. Diagram Holistik Wiryasaputra
sa, karsa, motivasi, dan integrasi diri manu-
sia. Bagian ini meliputi pula pada hubung- Spiritual
an seseorang dengan bagian dalam dirinya
(batin, jiwa). Adapun rincian dalam aspek
ini adalah kasih sayang baik memberi atau
menerima, kedewasaan emosional, integer-
tas diri, kemampuan intelektual, kreativitas
diri, ekspresi diri, kebanggaan diri, rasa Mental Fisik
keindahan atau estetika, identitas seksuali-
tas, dan perasaan aman serta nyaman.
3. Aspek Spiritual: bagian ini menyangkut
tentang hubungan dengan jati diri manusia.
Manusia secara khusus dapat berhubungan Sosial
dengan sang pencipta sejati. Aspek ini
mengacu kepada sesuatu yang berada jauh
di luar jangkauannya. Pada bagian ini me- Pada keempat aspek tersebut ada beberapa
mungkinkan manusia untuk berhubungan bagian yang saling berimpitan. Gambar di atas me-
dengan dunia lain (gaib). Bila dirinci, ma- nunjukkan bahwa aspek–aspek hidup manusia dapat
ka bagian ini meliputi, doa, kontemplasi,
rasa manunggal bersekutu dengan sang dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan. Keempat
mahakuasa, pengharapan akan masa depan, aspek itu saling berkaitan dan mempengaruhi.8 Oleh
visi hidup, rasa bersyukur, identifikasi ko- sebab itu, dalam melakukan pendampingan, hendak-
munitas, relasi dengan komunitas percaya, nya melibatkan berbagai pihak guna menangani ma-
nilai – nilai mulia, dan kesalehan.
4. Aspek sosial : Aspek ini berkaitan dengan nusia secara holistik dengan segala persoalannya
keberadaan manusia yang tidak mungkin yang multidimensional. 9
berdiri sendiri. Manusia harus dilihat da- Pendampingan pastoral merupakan cara da-
lam hubungannya dengan pihak luar secara lam melakukan pendampingan kepada seseorang.
horizontal, yakni dunia sekelilingnya. Ma-
nusia dalam kaitannya dengan aspek sosial Namun, acapkali masyarakat mempunyai konotasi
tidak dapat terlepas dari relasi dan in- negatif ketika melihat seseorang didampingi oleh
teraksi. Aspek sosial meliputi: kondisi eko-
7
nomi yang memungkinkan seseorang hi- Ibid, 39.
8
dup layak, kemampuan keuangan dan pe- Ibid, 41.
9
Ibid, 44.

Fibri Jati Nugroho, Pendampingan Pastoral Holistik: Sebuah Usulan Konseptual.... 143
Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

seorang konselor. Asumsi ini muncul disebabkan ka- Demi mewujudkan pendampingan secara
rena orang yang sedang didampingi terlibat suatu utuh, maka diperlukan sebuah paradigma yang men-
masalah yang besar, atau sedang dalam keadaan jadi landasan dalam pergerakannya. Van Beek me-
berdosa. Asumsi lain yang berkembang di masya- ngemukakan beberapa anggapan tentang paradigma
rakat yaitu orang merasa takut didampingi oleh se- pendampingan pastoral yang berkembang di Indone-
orang konselor, karena mereka takut dihakimi oleh sia, yaitu :
konselor tersebut. Bila menilik kembali arti dari pen- 1. Pembinaan, yaitu tugas membentuk watak
dampingan, maka orang yang didampingi bukanlah seseorang dan mendidik mereka untuk
menjadi murid Kristus yang baik.
merupakan obyek, melainkan berada sejajar dengan
2. Pemberitaan firman Allah, yakni pada se-
konselor dan sebagai sesama yang wajib untuk di- tiap pertemuan membahas firman Allah.
tolong secara utuh (holistik). 3. Pelayanan sakramen, merupakan bentuk
perhatian kepada setiap jemaat.
4. Pelayanan penyembuhan, terutama di ka-
Konsep Clinebell
langan karismatik merupakan pelayanan
Dunia gerejawi mengenal pendampingan pas- rohani yang berdampak pada penyembuh-
toral hanya sebagai tugas pendeta. Pendeta dijadikan an fisik.
sebagai orang yang bertanggung jawab dalam peng- 5. Pelayanan kepada masyarakat, yaitu pela-
yanan sosial dan pelayanan berjuang mela-
gembalaan. Seiring dengan perkembangan zaman,
wan ketidakadilan.
permasalahan manusia yang semakin kompleks dan 6. Penyampai interaksi antara Allah dan ma-
pertumbuhan jemaat yang semakin meningkat, maka nusia, ini merupakan sebuah penantian
paradigma tentang pendampingan pun semakin ber- suatu penyataan dari Allah.
7. Pelayanan konseling pastoral, merupakan
kembang agar dapat menjawab tantangan dan ke-
pelayanan yang memakai teknik–teknik
butuhan jemaat. Clinebell memberi pernyataan, bah- khusus yang dipinjam dari ilmu-ilmu ma-
wa pendampingan pastoral mencakup pelayanan nusia, khususnya psikologi. 12
yang saling menyembuhkan dan menumbuhkan di Berbeda dengan van Beek, Clebsch dan Jaekle mem-
dalam suatu jemaat dan komunitasnya sepanjang formulasikan fungsi pendampingan dalam empat ba-
perjalanan hidup mereka.10Senada dengan hal ini, gian13, yaitu: (1) Menyembuhkan adalah fungsi pas-
Janse van Rensburg berpendapat bahwa This means toral yang bertujuan untuk mengatasi beberapa
that pastoral care and the other aspects of ministry, kerusakan dengan cara mengembalikan orang itu pa-
including Christian charity, evangelism and actions da suatu keutuhan, dan menuntun dia ke arah yang
of empowerment should be seen as aspects of the lebih baik daripada kondisi sebelumnya; (2) Meno-
same action, being, as the expression goes, two sides pang yaitu menolong orang lain yang “terluka” un-
of the same coin.11 Dari pendapat kedua tokoh ter- tuk bertahan dan melewati suatu keadaan, yang di
sebut semakin memperkuat bahwa diperlukan orang dalamnya mengandung unsur pemulihan kepada kon-
lain yang membantu pendeta dalam melakukan pen- disi semula atau penyembuhan dari penyakitnya ti-
dampingan pastoral secara utuh. dak mungkin atau tipis kemungkinannya; (3) Mem-
bimbing berarti membantu orang-orang yang kebi-
10
Howard Clinebell, Tipe-Tipe Dasar Pendam- ngungan untuk menentukan pilihan-pilihan yang pas-
pingan dan Konseling Pastoral, (Yogyakarta: Kanisius,
2002), 32.
11 12
Janse van Rensburg, J., 2010, “A holistic ap- Aart Van Beek, Pendampingan Pastoral (Ja-
proach to pastoral care and poverty,” Verbum et Ecclesia karta: BPK Gunung Mulia, 2003), 11.
13
31 (1), Art. #386, 7 pages. DOI: 10.4102/ ve.v31i1.386,. William A. Clebsch & Charles R. Jaekle, Pas-
Education Research Complete, EBSCOhost (accessed toral Care in Historical Perspective (USA: Aronson,
March 11, 2011). 1964).

144 Evangelikal, Volume 1, Nomor 2, Juli 2017


Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

ti diantara berbagai pikiran dan tindakan alternatif, annya yang penting dan saling ketergantung-
jika pilihan-pilihan tersebut dipandang sebagai yang annnya dengan orang-orang, kelompok-ke-
lompok dan institusi-institusi.16
mempengaruhi keadaan jiwanya sekarang dan yang
akan datang; (4) Mendamaikan merupakan upaya Keutuhan tersebut dapat diperoleh, apabila paradig-
membangun ulang relasi manusia dengan sesama- ma pendampingan pastoral ini dimengerti pula oleh
nya, dan antara manusia dengan Allah. pendeta. Pendeta merupakan pelatih yang bertang-
Seorang tokoh pastoral lain yaitu Clinebell, gung jawab untuk memampukan anggota jemaat sa-
menambahkan fungsi mengasuh sebagai bentuk ling melayani, di samping menjalankan pelayanan-
pengembangan dan pertumbuhan secara holistis. 14 nya diri sendiri yang unik dan berharga.17 Jemaat
Bentuk yang dikemukakan oleh Clinebell banyak di- yang dilatih dan diperlengkapi membuat gereja ter-
pakai oleh orang yang bergerak di bidang pendam- sebut hidup, serta dapat memaksimalkan potensi
pingan untuk menciptakan model pendampingan se- yang ada di dalam jemaat.
cara holistik. Clinebell merupakan tokoh konseling Clinebell mengemukakan, bahwa keenam as-
pastoral yang gemar mendengungkan pendampingan pek dalam kehidupan manusia tersebut saling terkait
pastoral holistik. Beberapa tulisannya, Clinebell me- satu dengan yang lainnya. Apabila salah satu aspek
nyatakan bahwa pendampingan dan konseling pas- belum dapat terpenuhi, maka akan berdampak pada
toral harus menekankan pada pembebasan dan per- laju pertumbuhan hidup seseorang. Pendam-pingan
tumbuhan diri manusia secara menyeluruh. Clinebell pastoral yang dilakukan gereja dimaksudkan mem-
menyatakan pemikirannya dalam bukunya yang ber- bantu seseorang untuk dapat menemukan keutuhan
judul Growth Counseling bahwa ada enam dimensi dalam kehidupan. Oleh sebab itu, penanganan yang
dalam pertumbuhan manusia. Adapun dimensi itu dilakukan oleh gereja harus meliputi keenam aspek
meliputi inner growth enlivening One’s Mind, revita- hidup manusia. Clinebell membuat formulasi dalam
lizing one’s body, renewing our relationships, growth bentuk diagram berkenaan dengan peranan gereja
in relating to the biosphere, growth in relation to or- dalam melayani jemaatnya.
ganizations and institutions, spiritual growth.15 Cli- Gambar 2. Diagram Holistik Clinebell
nebell berpendapat bahwa keenam dimensi ini yang
merupakan dimensi yang harus ditumbuhkan dengan
seimbang guna terwujudnya keutuhan dalam diri
manusia.
Clinebell menekankan bahwa melalui pen-
dampingan yang dilakukan oleh gereja, jemaat dapat
menemukan keutuhan di dalam hidupnya. Oleh se-
bab itu,
Pendampingan pastoral dan konseling harus
bersifat holistik (menyeluruh) artinya berusa-
ha untuk memungkinkan penyembuhan dan
pertumbuhan keutuhan manusia dalam dimen-
sinya. Model itu berorientasi pada sistem-sis-
tem, artinya keutuhan orang dilihat dalam ke-
terlibatannya dalam segala hubungan-hubung-
16
Howard Clinebell, ed. Anne Homes, Tipe-Tipe
14
van Beek, Pendampingan Pastoral, 12 Dasar Pendampingan dan Konseling Pastoral (Yogya-
15
Howard Clinebell, Growth Counseling (Nash- karta: Kanisius, 2002),33
17
ville: Abingdon, 1982),19. Ibid.

Fibri Jati Nugroho, Pendampingan Pastoral Holistik: Sebuah Usulan Konseptual.... 145
Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

Teori Clinebell menyatakan bahwa pendam- dampingan pastoral holistik melalui perkunjungan
pingan pastoral holistik merupakan tugas dari gereja, pastoral.20 Model ini merupakan langkah nyata un-
yang membawa keutuhan dalam kehidupan manusia. tuk dapat mengerti kebutuhan secara utuh dari ke-
Melalui gambaran dari Clinebell tersebut di atas, tam- seluruhan kehidupannya, sehingga lebih tepat dalam
pak bahwa aspek spiritual merupakan kunci dari melakukan langkah praktis pendampingannya.
pertumbuhan kehidupan manusia. Clinebell berpen- Gereja yang semakin besar jumlah jemaatnya
dapat bahwa “Spiritual growth is the key to all hu- memerlukan perhatian khusus dalam hal pendam-
man growth. Because human beings are inherently pingan pastoral. Fenomena gereja pada masa kini
transpersonaland transcendent, there is no way to cenderung mengarah ke model megachurch. Model
fullfill oneself except in relationship to the larger gereja semacam ini memerlukan suatu program yang
spiritual reality”.18 Dalam hal ini, Clinebell hendak dapat dikembangkan secara signifikan. Dalam rang-
menempatkan agama bukan sebagai lembaga, me- ka memberikan pelayanan pendampingan pastoral
lainkan sebagai usaha untuk menumbuh kembang- kepada jemaatnya. Program yang dibuat harus di-
kan kehidupan spiritualitasnya. Agama harus kem- pastikan dapat benar–benar mendarat dalam menga-
bali kepada fungsi aslinya, yaitu sebagai sarana komodir pelayanan pastoral secara holistik kepada
pengembalian manusia dalam segi spiritualitasnya, jemaat. Model perkunjungan pastoral dirasa tidak
agar membuahkan tingkah laku yang sesuai dengan efektif bila melihat jumlah jemaat yang sedemikian
ajarannya. Lewat pengalaman spiritualitas yang men- banyak. Salah satu pioneer dalam pengelolaan dan
dalam, seseorang akan mampu menjadikan dirinya pendampingan pastoral megachurch adalah Yoido
sejahtera secara utuh. Full Gospel Church di Korea, yang digembalakan
Wiryasaputra juga merupakan tokoh konse- oleh Pastor Paul (David) Yonggi Cho.
ling pastoral yang gemar menyerukan tentang kon-
sep pendampingan pastoral holistik. Pada beberapa Menilik Model Pastoral Yoido Full Gospel Church
tulisan dan pengajarannya, tampak sekali konsistensi Gereja Yoido Full Gospel merupakan se-
tentang konsep manusia sebagai makhluk holistik. Ia buah gereja yang dirintis pada tahun 1958. Semula,
berpandangan bahwa permasalahan manusia tidak gereja ini dikenal dengan gereja Sodaemun, karena
dapat diselesaikan secara parsialistik, tetapi harus letaknya yang berada di kota tersebut. Gereja ini me-
dilihat secara keseluruhan hidup manusia. Sebagai mulai dengan 5 orang anggota jemaat.21 Awal mula
contoh pandangan parsialistik ini misalnya seorang pembentukan gereja hanya dimulai disebuah rumah
hanya dilihat aspek fisik tanpa memperhatikan aspek kecil. Dua pendeta mula–mula mulai berjuang untuk
kehidupan yang lain seperti mental, spiritual dan memberikan pelayanan kepada orang–orang diseki-
sosial. Terlebih lagi, manusia dianggap sama seperti tarnya dengan cara door to door. Para perintis de-
mesin secara mekanis yang tidak memiliki kemam- ngan gigih mulai memberikan pelayanan spiritual,
puan inheren, kepercayaan, nilai, motivasi, sejarah, membantu orang miskin dan memberikan layanan
hubungan dan interaksi dengan lingkungannya. 19 kemanusiaan bagi yang membutuhkan. Beberapa
Oleh sebab itu, dalam melakukan pendampingan bulan kemudian, jumlah jemaatnya berkembang
pastoral kepada seseorang harus tetap mengacu ke- menjadi 50 orang.
pada keutuhan dari manusia. Mesach Krisetya mem- Pendeta Yonggi Cho merupakan seorang
pertegas dengan memamparkan suatu model pen- pelopor dari pergerakan gereja Yoido di Korea.

20
Krisetya, Teologi Pastoral, 39.
18 21
Clinebell, Growth Counseling,101. M. Sukamto, Rahasia Keberhasilan Gereja di
19
Wiryasaputra, Ready to Care, 36. Korea, (Yogyakarta : Andi, 2006), 75.

146 Evangelikal, Volume 1, Nomor 2, Juli 2017


Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

Pendeta Paul (David) Yongggi Cho lahir dari keluar- ngan sangat cepat. Pada tahun 1992, anggota jemaat
ga yang beragama Budha pada tahun 1936. Ia ber- telah bertambah mencapai 700.000 orang. Melihat
penyakit TBC pada masa muda, lalu beralih agama hal ini, kebutuhan untuk gereja-gereja satelit menja-
menjadi Kristen melalui doa dan kesaksian seorang di lebih mendesak. Gereja-gereja satelit merupakan
pemudi Kristen yang menggunjunginya di rumah pemasok anggota baru bagi gereja induk. Sel jaring-
sakit. Sesudah tamat dari Institut Alkitab Sidang Je- an yang luas dibuat sedemikian rupa, guna mencapai
maat Allah di Seoul, Cho mulai memulai mengada- pertumbuhan yang signifikan. Tahun 2003 keang-
kan kebaktian di lapangan terbuka. Warna teologi gotaan berhasil mencapai 780.000jemaat. Pastor
kemakmuran yang dibawanya, dan pandangannya David Yonggi Cho telah mengambil keputusan un-
melalui Berkat Tiga Kali Lipat menjadi ciri khas tuk pensiun sebagai kepala pendeta beberapa kali,
dari Pendeta Cho22. tetapi gereja mengalami konflik antar penatua, se-
Kelompok-kelompok kecil yang dikembang- hingga menyebabkan diaterjun kembali ke pelayan-
kan oleh Pendeta Cho, akhirnya menjadi gereja de- an gereja pada akhirtahun 2006. Hasilnya, tahun
wasa yang bernama Yoido Full Gospel Church. 2007 keanggotaan gereja mencapai 830.000 jemaat,
Gereja ini terletak di pinggiran kota Seoul Korea. dengan tujuh layanan ibadah Minggu yang diterje-
Beberapa waktu kemudian, setelah jemaat bertam- mahkan ke dalam16 bahasa.
bah jumlahnya, gedung gereja yang ada tidak mam- Peledakan jumlah jemaat tersebut menarik
pu menampung semua jemaatnya. Pada tanggal 6 perhatian dari skala nasional dan internasional. Guna
April 1969 dimulai pembangunan gedung gereja di mengakomodasi rasa ingin tahu banyak pihak,maka
Yoido, yaitu sebuah kawasan yang terletak di jan- diadakan seminar-seminar berkaitan dengan rahasia
tung kota Seoul. Pembangunan ini selesai dan ditah- keberhasilannya. Adapun beberapa kegiatan yang
biskan pada tanggal 24 September 1973. Tepatnya pernah diselenggarakan antara lain adalah
pada tanggal 1 Januari 1984 nama gereja diubah 1. Bulan Maret 1973 diadakan acara the
menjadi gereja Yoido Full Gospel.23 Gedung baru Osanri Prayer Mountain. Acara ini di-
adakan bagi orang-orang yang rindu untuk
yang dibangun di Yoido mampu menampung semua
berdoa dan puasa secara korporat. Acara
jemaat yang ada pada waktu itu. ini dihadiri oleh banyak orang dari ber-
Jumlah jemaat terus berkembang pesat se- bagai penjuru dunia.
iring dengan berjalannya waktu. Salah satu penye- 2. Bulan November 1976, Church Growth In-
ternational. Acara ini didedikasikan untuk
bab dari pertumbuhan jemaat adalah dikenalnya pas-
mengajarkan prinsip-prinsip serta pengor-
tor Yonggi Cho di seluruh penjuru Korea. Pada ta- ganisasian tentang penginjilan dan pertum-
hun 1980-an, Full Gospel Central Church memu- buhan gereja. Peserta dari acara ini adalah
tuskan untuk mendirikan gereja-gereja satelit di se- para pendeta yang ingin memperdalam ten-
tang penginjilan dan pertumbuhan gereja.
luruh kota Seoul. Gereja ini telah melihat jauh ke de-
3. World Evangelical Center, merupakan se-
pan, karena jemaat akan bisa terus berkembang di buah lembaga pendidikan untuk meleng-
seluruh kota Seoul. Tahun 1983, kursi auditorium kapi gereja dalam bidang penginjilan.
telah diperluas untuk 12.000 jemaat. Tujuh minggu Lembaga ini mulai dibuka pada tanggal 20
Januari 1977.
kemudian, jumlah tersebut tidak cukup untuk me-
4. Studio televisi dibuka pada tanggal 31 De-
nampung seluruh anggota. Pertumbuhan terjadi de- sember 1981. Program televisi ini dibuat
guna mendukung pelayanan ibadah dalam
22
Anne Ruck,Sejarah Gereja Asia, (Jakarta : aras nasional maupun internasional.
BPK Gunung Mulia, 2008), 310. 5. The Full Gospel Educational Research In-
23
M. Sukamto, Rahasia Keberhasilan Gereja di stitute, sekarangberubah menjadi the Inter-
Korea,..75

Fibri Jati Nugroho, Pendampingan Pastoral Holistik: Sebuah Usulan Konseptual.... 147
Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

national Theological Institute, yang ber- setiap jemaat mendapatkan pelayanan pastoral seca-
fungsi mendidik orang–orang untuk meng- ra holistik. Model yang dikembangkan adalah home
injil dan memberi pengetahuan teologia.
cell. Home cell atau secara umum dikenal dengan
6. Bulan Januari 1986, didirikan Elim Wel-
fare yaitu fasilitas untuk orang tua, kaum istilah komsel (kelompok sel), merupakan sebuah
muda, tunawisma, dan pengangguran. model pelayanan pokok yang dikembangkan oleh
Lembaga ini didirikan di bawah naungan Pastor Cho dan menjadi ciri khas dalam pelayanan
gereja, dan merupakan pengembangan pe-
di Yoido Full Gospel Church.
layanan dari gereja kepada jemaat serta
masyarakat setempat. Lembaga ini juga Home cell merupakan ujung tombak di ge-
memberikan pelatihan kerja dan kemudian reja Yoido Full Gospel. Salah satu rahasia pertum-
memberikan pilihan tempat pekerjaan. buhan jemaat yang semakin pesat adalah melalui ho-
7. Pada bulan Maret tahun yang sama, gereja
me cell. Sergio E. Arevalo, Jr., dalam tulisannya me-
mendirikan Universitas Hansei.24
nyatakan “the homecell is the main evangelistic me-
Program-program gereja di atas merupakan pengem-
thod of the Yoido Full Gospel Central Church that’s
bangan dari pelayanan gereja kepada jemaat dan
why it is grown to million.”25 Pada dasarnya home
masyarakat. Kegiatan tersebut terus dikembangkan
cell dapat menarik orang untuk masuk ke dalam ko-
dan dikelola sampai pada masa kini. Setiap tahun-
munitasnya melalui gaya hidupnya, atau sering di-
nya, Pastor Cho tetap mengadakan konferensi yang
sebut dengan “penginjilan gaya hidup”. Kelompok
dihadiri oleh para pendeta, aktifis, serta pakar per-
kecil ini bila difungsikan dengan benar, akan tampak
tumbuhan gereja untuk belajar bersama dalam hal
seperti koinonia pada zaman para rasul. Pengalaman
pengelolaan dan pemberdayaan warga gereja.
koinonia yang dialami oleh para anggotanya akan
Pastor Paul Yonggi Cho merupakan pendeta
meluap keluar kepada orang-orang di sekitar ling-
senior dari Yoido Full Gospel Church. Jemaat yang
kungannya. Hal inilah yang membuat orang yang
begitu banyak tidak dapat tertangani sendiri oleh
melihat menjadi tertarik dan bergabung dengan ko-
pendeta senior. Oleh sebab itu, diperlukan tenaga
munitas tersebut.
bantu (pendeta pembantu) dalam melayani seluruh
Pastor Cho melukiskan ciri khas home cell
jemaat tersebut. Pastor Cho mengangkat 171 pende-
yang dikembangkan di gerejanya dalam buku yang
ta yang membantu pengelolaan pelayanan di gereja-
berjudul Successful Home cell Groups. Pada bagian
nya. Di samping itu, ada 356 pendeta yang ditem-
buku itu Pastor Cho menuliskan
patkan di berbagai penjuru kota guna membantu pe-
I like to describe Full Gospel Central Church
layanan pastoral gereja. Pendeta-pendeta tersebut as the smallest church in the world as well as
merupakan orang-orang yang ikut terlibat aktif da- the biggest church in the world. It is the big-
lam berbagai pelayanan di gereja. Adanya banyak gest because, as of writing of the book, our
congregation numbers more than 150.000
orang yang terlibat dalam pelayanan, membuat
people. But it is also the smallest church in
ringan beban pelayanan pendeta senior. the world – because every member is part of a
Jemaat yang semakin berkembang menuntut home cell group consisting of fiftteen families
perhatian lebih dari para pendeta. Oleh sebab itu, or fewer.26
Pastor Cho membuat sebuah model pelayanan pas-
toral yang dikembangkan di gerejanya. Model pela-
yanan pastoral ini digunakan untuk memberi per-
25
Cell System For Church GrowthDiunduh dari
hatian maksimal kepada setiap jemaatnya, sehingga
http://www.freewebs.com/drsergz/cell_system_for_church
_growth.htm, 25 Mei 2011, pkl 20.30 WIB
26
Paul Yonggi Cho, Successful Home cell
24
ibid Groups ( New Jersey : Logos International, 1981 ), 50

148 Evangelikal, Volume 1, Nomor 2, Juli 2017


Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

Pastor Cho memberi gambaran bahwa setiap ang- Menurut Sutrisna, ada beberapa keunggulan
gota dari gereja telah tergabung dalam home cell dan kelompok kecil sebagai sarana pendampingan, yaitu:
menjadi keluarga yang saling memperhatikan. a. Materi pembinaan dapat dengan mudah
Pernyataan Pastor Cho di atas, secara im- disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat
pertumbuhan anggota-anggotanya yang cen-
plisit hendak menggambarkan bahwa pelayanan pas-
derung homogen. Hal ini berbeda dengan
toral terjadi lewat home cell. Jemaat yang begitu be- materi acara persekutuan kelompok besar
sar akan menjadi kelompok–kelompok kecil, sehing- atau tema-tema khotbah di gereja, yang
ga mempermudah pelayanan pastoral kepada jemaat- harus disajikan untuk memenuhi kebu-
tuhan jemaat yang sangat beragam.
nya. Melalui home cell“ a person who comes into
b. Suasana kelompok kecil lebih kondusif
the cell group discovers he is an ‘I’ and not it”.27 dan mendukung setiap anggotanya untuk
Seseorang akan mendapatkan keluarga baru dalam aktif dalam berpartisipasi berdiskusi. Hal
home cell. Keluarga inilah yang akan mendukung ini akan mendorong pemahaman yang
lebih mendalam dan relevan. Para anggota
keberadaannya menjadi seorang pribadi yang utuh.
juga lebih mudah terbuka kepada orang
Keunikan lainnya dalam home cell yang di- yang lebih sedikit, seperti mengajukan per-
kembangkan oleh Pastor Cho adalah wanita yang di- tanyaan maupun pendapatnya. Pemimpin
percaya sebagai pemimpin sel. Di Korea, wanita di- kelompok juga mendapat umpan balik da-
lam penyampaian firman Tuhan yang dua
anggap sebagai kelas dua. Namun, di sistem sel yang
arah. Hal ini berbeda dengan kualitas pe-
dikembangkan oleh Pastor Cho, perempuan diseta- mahaman yang diperoleh dari sikap pasif
rakan dengan lelaki dan diberikan wewenang untuk dan satu arah dalam mendengar khotbah
memimpin sel. Ini didasari dari pengamatan Pastor dalam kelompok besar.
c. Jumlah anggota yang lebih sedikit dalam
Cho yang melihat bahwa banyak perempuan tidak
kelompok kecil akan memungkinkan pe-
ada aktifitas di siang hari. Alangkah baiknya bila pa- mimpin kelompok untuk memberikan du-
da siang hari diadakan pertemuan dari beberapa pe- kungan doa, perhatian, dorongan, nasihat,
rempuan untuk bersekutu bersama dalam kelompok ataupun teguran yang bersifat pribadi. Hal
ini akan sangat sulit dilakukan dalam ke-
kecil dari lingkungan yang berdekatan. Embrio ini-
lompok besar.
lah yang selanjutnya melahirkan banyak kelompok d. Dalam suatu kelompok kecil, seseorang le-
kecil di dalam gereja yang digembalakan oleh Pastor bih mudah untuk saling berbagi, saling
Cho. memperhatikan, saling mendorong dan
mendukung, saling mengasah, dan saling
Melalui kelompok-kelompok kecil, jemaat
bertumbuh dalam kebenaran. Misalnya, se-
akan mudah berinteraksi untuk saling membantu an- orang anggota kelompok terdorong untuk
tar anggotanya. Dari sekian banyak kelompok kecil lebih setia melakukan saat teduh ketika dia
ini, Pastor Cho bertugas sebagai orang yang mem- mendengar rekan kelompoknya yang sa-
ngat sibuk mau berjerih payah untuk
berikan supervisi kepada para ketua wilayah, disertai
bangun pagi untuk bersaat teduh. Atau dua
dengan modul yang telah dibuat, untuk selanjutnya orang yang memiliki karakter yang ber-
dapat disebarluaskan kepada tiap-tiap anggota sel. beda belajar saling menerima selama mere-
Oleh sebab itu, setiap wilayah mempunyai pemim- ka berada dalam kelompok tersebut.28
pin yang akan meneruskan pesan dari gembala je- Senada dengan pendapat Sutrisna, sistem
maat kepada seluruh jemaatnya lewat home cell, dan home cell yang dikembangkan di gereja Pastor Cho
juga sebaliknya dari jemaat kepada gembalanya. juga hendak menciptakan jemaatnya untuk bertum-

28
Sutrisna, Visi Pemuridan (Bandung: Literatur
27
Ibid, 51 Perkantas, 2006 ), 31-32.

Fibri Jati Nugroho, Pendampingan Pastoral Holistik: Sebuah Usulan Konseptual.... 149
Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

buh mencapai eksistensi dirinya secara maksimal. Di reja. Yang menjadi titik tolak dalam konsep
samping itu, home cell merupakan kepanjangan ta- Clinebell adalah aspek spiritual menjadi kunci dari
ngan seorang pendeta dalam hal pelayanan pastoral. pertumbuhan kehidupan manusia.
Secara spiritual, home cell dirancang untuk melatih Konsep Clinebell yang menggembangkan
semua orang percaya (jemaat), untuk dapat berfungsi aspek spiritual dalam mencapai pertumbuhan me-
dalam kapasitas mereka sepenuhnya di dalam tubuh nuju keutuhan kehidupan manusia, perlu selaras de-
Kristus. Setiap orang diharapkan untuk menemukan ngan pembinaan warga gereja. Aspek spiritual men-
dan mengembangkan karunia rohaninya, dan meng- jadi fokus pendampingan pastoral bagi jemaatnya.
gunakannya dalam pelayanan untuk memperkuat Pandangan teologis dari gereja menjadi landasan
tubuh Kristus (gereja). dari perhatian gereja terhadap aspek spiritual. Ham-
Di dalam kelompok kecil ini, setiap anggota pir seluruh kegiatan yang diadakan oleh gereja ber-
dapat menggali potensi dalam dirinya untuk dapat muatan spiritual. Hal ini disebabkan oleh landasan
berfungsi dalam pelayanan gerejawi. Dari segi so- firman Tuhan sebagai dasar bergereja yang diyakini
sial, melalui home cell kebutuhan dan perhatian da- sebagai penggerak di dalam gereja, sehingga kehi-
lam seluruh aspek hidup jemaat dapat tertangani de- dupan spiritual dijadikan sebagai pondasi dari ke-
ngan baik oleh sesama anggotanya. Antar anggota hidupan gereja dan jemaatnya.
home cell akan lebih mudah memperhatikan dan Para pihak yang terlibat dalam pembinaan
membantu kebutuhan sesamanya dari berbagai bi- warga gereja, perlu diselaraskan supaya berpandang-
dang kehidupannya. Interaksi yang baik antar ang- an bahwa kehidupan spiritual merupakan titik tolak
gota akan memunculkan suasana yang kondusif da- kehidupan yang sebenarnya. Konsep yang perlu di-
lam membangun kemitraan jemaat. Kebutuhan jas- kembangkan yaitu apabila jemaat mempunyai ke-
mani, ekonomi, sampai masalah pekerjaan dan pen- hidupan spiritual baik, maka masalah-masalah hi-
didikan pun akan dapat terdeteksi sedini mungkin, dupnya dapat teratasi dengan baik pula. Dimensi
guna mencari solusi yang tepat dalam penanganan- spiritual menjadi dasar untuk mengembangkan aspek
nya. Sesama anggota home cell akan merasa lebih yang lain di dalam kehidupan jemaat. Paradigma ini-
dekat, sampai merasa seperti keluarga sendiri. Per- lah yang dikembangkan di dalam kehidupan jemaat
hatian inilah yang menjadi keunggulan dari home di dalam bergereja. Oleh sebab itu, pendampingan
cell di Yoido Full Gospel Church. Model inilah yang pastoral yang diusulkan Clinebell lebih menitikbe-
dikembangkan oleh Pastor Cho dalam upaya me- ratkan pada bidang spiritualnya sebagai pusat ke-
lakukan pelayanan pastoral secara holistik kepada hidupan holistik manusia.
jemaat yang sangat banyak, melalui kepanjangan ta- Clinebell lebih menitikberatkan pada pen-
ngan sistem home cell. Jemaat yang sedemikian ba- dampingan spiritual tiap-tiap individu, namun acap-
nyak ini dapat tertangani dengan baik dalam wadah kali yang terjadi di gereja pada umumnya pendam-
home cell di berbagai bidang kehidupannya. pingan spiritual dilakukan secara korporat atau ber-
jemaat. Pendampingan spiritual di gereja umumnya
Usulan Konseptual Pembinaan Warga Gereja dilakukan melalui berbagai kegiatan ibadah gerejani.
Perspektif Clinebell dalam pendampingan Hal yang terlupakan dalam pendampingan pastoral
pastoral menekankan pada pembebasan dan pertum- di dalam gereja adalah pendampingan pastoral se-
buhan. Melalui pendampingan pastoral yang dilaku- cara individu. Sistem dan mekanisme penatalayanan
kan oleh gereja, jemaat dapat menemukan keutuhan dalam gereja perlu diselaraskan dengan kuantitas je-
di dalam kehidupannya. Untuk mencapai keutuhan- maat yang ada, sehingga kebutuhan pendampingan
nya, diperlukan sinergi di setiap elemen dalam ge- pastoral individu dapat terlayani secara merata.

150 Evangelikal, Volume 1, Nomor 2, Juli 2017


Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

Pendampingan pastoral secara universal atau mental dan fisik. Konsep Clinebell yang selama ini
berjemaat tidak sepenuhnya dapat menjawab dan digunakan oleh gereja pada umumnya, yaitu memu-
menjadi solusi bagi kebutuhan warga gereja.Ini di- satkan pada spiritual. Wiryasaputra memberi pen-
karenakan tingkat spiritual warga gereja yang be- jelasan terkait dengan integrasi antara keempat as-
ragam, sehingga pendampingan pastoral secara spi- pek manusia yang tidak dapat dihindarkan. Apa
ritual tidak dapat diseragamkan. Bagi warga gereja yang dikerjakan Yonggi Cho memberikan sebuah
yang mempunyai tingkat spiritual tinggi tidak akan model untuk tetap memusatkan kepada spiritual, dan
mengalami kesulitan dalam pembimbingan keroha- dapat mengintegrasikan keempat aspek tersebut.
niannya. Namun, apabila ada warga gereja yang ma- Model yang dikembangkan oleh Cho, dapat dijadi-
sih dalam taraf belajar berspiritual, maka diperlukan kan sebagai sebuah usulan pendampingan pastoral
waktu intensif dan pendampingan secara individu holistik di gereja Indonesia.
dalam penanganannya. Oleh sebab itu, gereja perlu Model pendampingan pastoral yang dikem-
mengembangkan pendampingan pastoral secara in- bangkan di Yoido Full Gospel Church dapat dija-
dividu melalui pengaktifan dan pelatihan pemimpin dikan sebagai sebuah alternatif solusi di pembinaan
dan tim pembinaan warga gereja secara signifikan, warga gereja. Adapun beberapa usulan program ge-
guna pencapaian keutuhan di dalam diri jemaat. Da- reja yang dapat dikembangkan dalam kerangka pen-
lam perspektif Clinebell, spiritual menjadi pusat dampingan pastoral holistik adalah
kehidupan manusia, apabila kebutuhan spiritual di
dalam jemaat terlayani dengan baik, maka kehidup- Kelompok Kecil
an secara holistik dapat pula terlayani dengan baik. Kelompok kecil menjadi model andalan un-
Berbeda dengan Clinebell, Wiryasaputra tuk dapat mendampingi jemaat secara personal dan
memberikan perspektif yang berbeda berkaitan proporsional. Gereja di Korea memakai istilah Home
pendampingan pastoral holistik kepada jemaat. cell sebagai sebutan untuk kelompok kecilnya, se-
Wiryasaputra mencoba memformulasikan kebera- dangkan banyak gereja di Indonesia banyak menye-
gaman aspek hidup manusia ke dalam empat hal, butkan dengan kelompok sel. Model ini dijadikan
yaitu aspek fisik, mental, spiritual dan sosial. Ke- sebagai kepanjangan tangan dari pendeta senior da-
empat aspek tersebut di atas saling berkaitan satu lam memperhatikan dan mendampingi jemaatnya di
dengan yang lain, serta saling mempengaruhi secara dalam realitas kehidupannya. Apa yang menjadi isi
sistemik dan sinergik membentuk eksistensi manusia hati dari pendeta senior akan segera diteruskan oleh
sebagai keutuhan dan bertumbuh kepada aktualiasasi tim pembinaan warga gereja kepada seluruh jemaat-
dirinya. Oleh sebab itu, empat aspek dalam diri ma- nya lewat kelompok sel. Demikian juga sebaliknya,
nusia tersebut harus mendapatkan penanganan se- permasalahan atau uneg-uneg yang ada di kalangan
cara proporsional, guna menciptakan keutuhan. jemaat akan disalurkan kepada pendeta seniornya.
Melalui model kelompok kecil ini, pendeta
Alternatif Solusi Pendampingan Pastoral Holistik senior dan tim pembinaan warga gereja dapat ber-
Dalam kerangka konseptual yang disajikan sinergi untuk mendampingi jemaatnya secara holis-
oleh Clinebell, ia menitikberatkan bahwa spiritual tik. Model ini dikembangkan berdasarkan dari he-
menjadi pusat dari kehidupan. Spiritual perlu dira- terogenitas jemaatnya. Kelompok sel ini dikembang-
wat untuk dijadikan sebagai titik tolak pengem- kan mengingat jumlah jemaat yang begitu banyak,
bangan manusia secara utuh. Wiryasaputra lebih penyebaran jemaat yang begitu luas, disertai dengan
lanjut menegaskan tentang integrasi antara empat kompleksitas yang ada di dalam jemaat. Oleh sebab
aspek dalam hidup manusia, yaitu spiritual, sosial, itu, model kelompok kecil menjadi efektif sebagai

Fibri Jati Nugroho, Pendampingan Pastoral Holistik: Sebuah Usulan Konseptual.... 151
Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

model pendampingan pastoral holistik di dalam kaum awam sebagai kepanjangan tangan pemimpin
gereja. gereja.
Model kelompok kecil yang dikembangkan
Pemberdayaan Kaum Perempuan sebagai sarana pendampingan pastoral, dipimpin
Di Yoido Full Gospel Church, kaum perem- oleh seorang ketua sel. Guna membekali para ketua
puan diberdayakan untuk dapat memimpin kelom- sel yang merupakan kaum awam tersebut, tim pas-
pok-kelompok kecil. Stratifikasi gender ditiadakan toral membekali dengan pelatihan singkat berkaitan
demi mendampingi jemaatnya secara efektif dan dengan pendampingan pastoral. Namun, untuk dapat
menyeluruh. Kaum perempuan juga dilibatkan se- mengikuti pelatihan tersebut, calon peserta pelatihan
cara aktif dalam pendampingan pastoral kepada je- harus telah mengantongi rekomendasi dari pemim-
maat. Kefektifan dan keseriusan kaum perempuan pin yang ada di atasnya. Rekomendasi ini diperoleh
dalam melayani dijadikan sebagai sebuah alasan un- berdasarkan pengamatan pola kehidupannya dan
tuk melibatkan mereka dalam pelayanan pendam- perkembangan imannya.
pingan pastoral. Hal lain yang dijadikan sebagai da- Pelatihan singkat ini dilakukan selama ku-
sar pelibatan kaum perempuan adalah aktifitas kaum rang lebih 1 – 2 bulan, dengan agihan waktu satu ka-
pria yang begitu padat, sehingga agak sulit dalam li pertemuan setiap mingggunya. Dalam pelatihan
pengaturan waktunya. Keterlibatan kaum perempuan tersebut, para calon pendamping pastoral jemaat di-
menjadikan sebuah langkah positif untuk dapat berikan pengetahuan tentang Alkitab terutama ber-
menggerakkan semua elemen turut terlibat di dalam kenaan dengan dogma dan dasar iman gerejawi. Di
pembinaan warga gereja secara holistik. samping itu, diberikan pula materi tentang prinsip
kepemimpinan kristen sebagai bekal memimpin para
Pemberdayaan Kaum Awam jemaat yang ada. Para calon pendamping jemaat ju-
Yoido Full Gospel Church Korea member- ga ditraining tentang teori dan praktik mengkon-
dayakan kaum awam untuk dapat membantu pela- seling jemaat, dan membinan iman jemaat. Para ke-
yanan pendampingan pastoral kepada seluruh je- tua sel inilah yang selanjutnya bertugas sebagai ke-
maatnya. Bagi jemaat yang mempunyai keinginan panjangan pembinaan warga gereja. Hal ini biasa di-
dan mempunyai beban untuk terlibat dalam pendam- kenal dengan sebutan dari jemaat untuk jemaat.
pingan pastoral, mereka akan dilatih untuk menjadi Adanya para ketua sel yang merupakan kaum awam
tim pembinaan warga gereja. Tim Pembinaan Warga dalam bidang pastoral, gereja dapat terbantu dalam
Gereja merekrut orang-orang yang terpanggil dari pembinaan warganya dengan efektif dan efisien. Di
kaum awam untuk diperlengkapi dengan pengeta- samping itu, sense of belonging akan gereja dapat di-
huan dan skill pastoral, sehingga mereka dapat ter- miliki oleh mayoritas jemaatnya.
libat di dalam pelayanan pendampingan kepada je-
maat. Pendampingan Kehidupan
Pemberdayaan kaum awam dilakukan seba- Pastor Cho mengajarkan kepada seluruh
gai upaya untuk dapat melayani jemaat yang sede- orang yang terlibat dalam pendampingan pastoral,
mikian banyak, guna mencapai hasil yang maksimal. untuk mendampingi jemaat dalam seluruh aspek ke-
Kaum awam tersebut untuk kemudian diperlengkapi hidupannya. Pendamping pastoral yang bertugas di
dengan skill dan pengetahuan berkaitan dengan pen- seluruh kelompok kecil, dengan siap sedia memban-
dampingan pastoral, pembinaan warga gereja mela- tu jemaat dalam berbagai masalah di dalam realitas
lui pelatihan-pelatihan singkat. Oleh sebab itu, gere- kehidupannya. Setiap jemaat juga diajarkan untuk
ja perlu membuka diri untuk melibatkan banyak saling tolong menolong antar sesamanya.

152 Evangelikal, Volume 1, Nomor 2, Juli 2017


Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

Pendampingan dalam kehidupan antar ang- solusi model pembinaan warga gereja secara ho-
gota jemaat merupakan sebuah sarana untuk men- listik. Model kelompok kecil menjadi ciri khas, guna
jembatani perbedaan tingkat pendidikan, sosial dan melakukan pendampingan yang bersifat holistik. Se-
ekonomi dalam jemaat. Orang yang berpendidikan orang pendeta yang tidak dapat terlibat aktif secara
rendah dapat di up grade oleh orang yang berpen- langsung dalam pendampingan pastoral, dapat ter-
didikan di atasnya. Oleh sebab itu, pergaulan dija- bantu dengan adanya kelompok kecil di jemaat. Mo-
dikan sebagai proses pendampingan kehidupan antar del kelompok kecil sangat membantu pendeta untuk
jemaat. Prinsip saling menolong inilah yang dikem- dapat menjalankan fungsi pembinaan kepada war-
bangkan di kalangan warga gereja, yang dipelopori ganya.
dan dikondisikan oleh pihak gereja.
Refleksi dari prinsip tersebut dapat diimpli- KESIMPULAN
kasikan melalui para pembina warga gereja terlebih Gereja yang kuat terbentuk dari jemaat yang
dahulu. Para pembina warga gereja diajarkan untuk kuat. Jemaat yang kuat didapat dari pembinaan war-
mengasihi sesama seperti dirinya sendiri. Rasa kasih ganya yang secara aktif menyentuh keseluruhan ke-
tersebut yang mendasari dalam praktik pendamping- hidupan warga gerejanya. Gereja perlu berusaha
an pastoral kepada jemaat. Apabila pembina warga mengembangkan pendampingan pastoral holistik ke-
gereja mempunyai rasa kasih, maka jemaat yang di- pada jemaatnya. Beragam program perlu dibuat dan
dampingi pun akan merasa nyaman dan terbantu da- dikembangkan untuk mencapai sebuah pendamping-
lam kehidupannya sehari-hari. an pastoral holistik. Jemaat yang sangat banyak di-
Pendampingan kehidupan dilakukan dengan sertai permasalahan yang kompleks, mengharuskan
cara penanaman nilai-nilai spiritual dalam kehidu- para pembina warga gereja untuk mengatur strategi
pan. Selain itu, pendampingan juga dilakukan ketika dan menyusun model, supaya dapat memberikan pe-
jemaat sedang menghadapi permasalahan di dalam layanan pendampingan pastoral holistik kepada war-
kehidupannya, baik ekonomi, pendidikan dan peker- ga gerejanya.
jaan. Gereja, yang dalam praktiknya diwakili oleh Dalam rangka melakukan pendampingan
para pendamping pastoral berusaha memberikan pastoral, model kelompok kecil dapat dipakai seba-
pelayanan yang terbaik serta memberikan solusi ber- gai alternatif sarana memberikan layanan pembinaan
kenaan dengan apa yang dibutuhkan oleh jemaat. secara maksimal kepada warganya. Jemaat yang
Bagi yang kekurangan ekonomi, gereja siap sedia banyak dan beragam mengharuskan gereja memba-
membantu melalui pasar murah, sembako gratis dan ginya ke dalam kelompok-kelompok kecil. Oleh ka-
lain-lain. Di samping itu, bagi jemaat tidak mampu rena itu, model ini dipakai sebagai sarana guna me-
melanjutkan sekolah, gereja dengan siap sedia mem- ngerti kebutuhan di dalam jemaat. Di dalam kelom-
bantu memberikan beasiswa pendidikan. Jemaat pok kecil, jemaat dapat saling berbagi dan berin-
yang tidak mempunyai pekerjaan pun, gereja beru- teraksi dengan jemaat yang lain. Komunitas tersebut
saha menyediakan lapangan pekerjaan dan disertai dipakai juga sebagai sarana untuk menyampaikan
dengan pelatihan keterampilan, guna meningkatkan uneg-unegnya, baik berkaitan masalah pribadi mau-
skill mereka. Apabila sinergi di dalam jemaat terjadi pun masalah gereja. Model pendampingan pastoral
secara komprehensif, maka jemaat dapat terlayani ini cukup efektif untuk dikembangkan di gereja, ka-
dengan holistik. rena jemaat yang sedemikian banyak mendapat per-
Pada dasarnya, model pendampingan pasto- hatian dengan baik.
ral yang dikembangkan oleh Yoido Full Gospel Keefektifan dalam pelayanan pastoral kepa-
Church di Korea, dapat dijadikan sebagai alternatif da jemaat merupakan salah satu keunggulan dari

Fibri Jati Nugroho, Pendampingan Pastoral Holistik: Sebuah Usulan Konseptual.... 153
Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

model pembinaan kelompok kecil. Jumlah yang re- kalan, guna memperlengkapi dengan keahlian dan
latif kecil memungkinkan untuk dapat mendampingi kemampuan dalam membina warga jemaat. Pem-
jemaat secara lebih intensif, sehingga kebutuhan- bidikan dan pendidikan yang tepat, menjadi kunci
kebutuhan warga gereja dapat terakomodir dengan dalam menggerakkan kelompok kecil bertumbuh
baik. Kaderisasi dan pelatihan yang tepat merupakan dan berkembang di dalam kerangka pembinaan war-
kunci untuk mengembangkan model kelompok kecil ga jemaat. Apabila kelompok kecil dapat digerak-
sebagai pembinaan warga gereja. kan, maka pembinaan warga jemaat akan dapat ber-
Pemberdayaan kaum awam menjadi salah langsung secara efektif dan efisien, untuk kemudian
satu penunjang keberadaan model pembinaan de- menuju ke arah pendampingan pastoral yang ho-
ngan kelompok kecil. Kaum awam yang diperleng- listik. Di mana jemaat diperhatikan secara utuh oleh
kapi, untuk kemudian dapat diberdayakan menjadi gereja, baik dari sisi spiritual, sosial, fisik dan men-
salah satu penolong gereja dalam membina warga- talnya. Jemaat yang dibina secara holistik, akan ber-
nya. Dalam upaya memberdayakan tersebut, kaum dampak pada gereja yang kuat dan sehat.
awam perlu dibekali dengan pelatihan dan pembe-

DAFTAR RUJUKAN
Badudu, Zain. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ja- Ruck, Anne., Sejarah Gereja Asia, Jakarta: BPK
karta: Pustaka Sinar Harapan, 1994. Gunung Mulia, 2008.
Cho, Paul Yonggi. Successful Home cell Groups.
Sukamto, M., Rahasia Keberhasilan Gereja di Ko-
New Jersey : Logos International, 1981.
rea. Yogyakarta : Andi, 2006.
Clebsch, William A. & Charles R. Jaekle. Pastoral
Carein Historical Perspective.USA: Aronson, Sutrisna, Visi Pemuridan. Bandung: Litratur Perkan-
1964. tas, 2006.
Clinebell, Howard, ed., & Anne Homes. Tipe-Tipe van Beek, Art. Pendampingan Pastoral. Jakarta:
Dasar Pendampingan dan Konseling Pas-
BPK Gunung Mulia, 2003.
toral. Yogyakarta: Kanisius, 2002.
van Rensburg, J. Janse, 2010, “A holistic approach
Clinebell, Howard.Growth Counseling. Nashville:
Abingdon, 1982. to pastoral care and poverty,” Verbum et Eccle-
Evans, C.F., “Peace.”A Theological Word Book of sia 31(1), Art. #386, 7 pages. DOI: 10.4102/
the Bible. 1950. ve.v31i1.386. Education Research Complete,
Holistic Life, Diunduh dari http://www.fica.org/
EBSCO host (accessed March 11, 2011).
ficalist/fica/live/holistik, Selasa, 23 Agustus
Wiryasaputra, Totok Sumartho. The Social Respon-
2015, 15.15 WIB.
sibility Of Pastoral Care Ministry At The Hos-
Krisetya, Mesakh. Diktat Teologi Pastoral. Salatiga:
pital Setting In Indonesia, Master Thesis, Co-
Fakultas Teologi UKSW, 2006.
lumbia Theological Seminary.

154 Evangelikal, Volume 1, Nomor 2, Juli 2017

Anda mungkin juga menyukai