Program Studi Pendidikan Agama Katolik FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Periodisasi Sejarah Konseling Pastoral • Konseling Pastoral lahir pada awal abad ke-20 bersamaan dengan lahirnya profesi terapan lain: konseling psikologi, bimbingan dan konseling, psikologi klinis, psikoterapi, konsultasi psikologi, pekerjaan sosial klinis, dan pekerjaan sosial medis. • Konseling Pastoral mengintegrasikan pendampingan pastoral (pastoral care) dengan konseling psikologi (psychological counseling). • Periode pra-modern: pendampingan pastoral (pastoral care) → hospitalitas (keramah-tamahan): menerima, merawat, menjamu dengan tulus, gembira, ikhlas, terbuka. • Periode modern (sejak 1900-an): pendampingan mulai memanfaatkan jasa disiplin lain, seperti psikologi. Pemecahan masalah yang ditawarkan mulai menggunakan kaidah disiplin lain, seperti psikologi klinis, psikiatri, dan pekerjaan sosial (social work). • Periode pascamodern (sejak awal abad 21): pendampingan dan konseling ditandai dengan pendekatan multibudaya, lintasbudaya, antarbudaya, dan antaragama → menggali sumber- sumber spiritualitas (milik sendiri dan orang lain). • Konseling Pastoral menangani masalah konseli dengan memperhatikan dan memanfaatkan nilai yang dihidupi, iman, dan spiritualitas konseli. • Konseling Pastoral mengintegrasikan pendekatan psikologis dan spiritual agar konseli berubah dan bertumbuh secara penuh. • Karenanya, seorang konselor pastoral semestinya memiliki pengetahuan teologi, psikologi, dan konseling/psikoterapi yang mamadai.