Sejarah Konseling Pastoral

Vebry Elizabet Wattimena, S.Psi, M.Psi, psikolog

 ILMU PENGETAHUAN

ILMU EKSAKTA ILMU SOSIAL

TEKNIK KEDOKTERAN PSIKOLOGI TEOLOGI

Kons. Psi. Teo. Prak/Cura

Kon. Pas
 Akar
Perjanjian Perjanjian Gereja
Lama Baru [Yesus] Perdana
[Yahudi]

Abad 15-20 Abad 11-15 Abad 1-11

Saat ini Masa yang akan datang

 Perjanjian Lama
• Manusia: memiliki aspek ilahi
• Tujuan pendampingan: memerlengkapi agar umat
mengembangkan kehidupan dalam aspek ilahi.
• Kitab Ayub: kritik pada konselor sialan [Ayub 16:2
"Hal seperti itu telah acap kali kudengar. Penghibur
sialan kamu semua!].
• Konteks krisis Ayub [Elifas, Bildad, Zofar 
mengunjungi dg niat menghibur Ayub  pasal 2 
Ayub mengutuki kelahirannya [denial]  Teman2
Ayub ‘menilai’ Ayub dari kacamata mereka. Ayub
 Perjanjian Baru
• PB menyebut psyke [soul, jiwa]
aspeh: fisik dan jiwa manusia [utuh]
• Terapi  Therapeuo  Melayani,
menyembuhkan [akar kata unt
psikoterapi  Carrol Wise]
• Penyembuhan yang dilakukan Tuhan
Yesus bukan semata-mata melakukan
pengobatan tetapi melayani,
memulihkan manusia [saat itu orang
sakti dianggap najis  tidak boleh
berjumpa dengan Allah  tidak
selamat. Yesus mengutuhkan].
 Gereja Perdana
• Ef 4:15 tetapi dengan teguh berpegang
kepada kebenaran di dalam kasih kita
bertumbuh di dalam segala hal ke arah
Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
• Gereja sebagai koinonia: persekutuan
[komunitas] yang menghibur,
mendampingi, menguatkan,
mentransformasi.
• Tujuan: Efesus 3:17 sehingga oleh imanmu
Kristus diam di dalam hatimu dan kamu
berakar serta berdasar di dalam kasih.
• Perkembangan hingga abad 3
 Abad 3-11
• Abad 3: Konteks: kekristenan telah menyebar di seluruh kekaisaran
Roma [konstantinus menjadi Kristen setelah dalam penglihatan melihat
salib].
• Evagrus Ponticus [†339]: konseling pastoral  pendampingan pada
musuh Acedia [A: bukan, Kedia: peduli].
• Agustinus [† 435] Pengganggu harus ditegur, mereka yang kurang
bersemangat harus diberikan semangat, yang lemah harus didukung,
para penentang dibantah, yang tidak dapat dipercaya harus diwaspadai,
yang tidak punya kecakapan diajar, yang malas diberikan dorongan, yang
suka bertengkar dikendalikan, yang sombong ditekan, yang menuntut
ditenangkan, yang miskin ditolong, yang tertindas dibebaskan, yang baik
dipuji, yang jahat ditanggung, dan semuanya harus dikasihi.
• Gregorius Agung [† 604] konseling pastoral membuat orang terikat
hanya pada Tuhan [pertobatan, pengakuan dosa, mengingatkan]
 Abad 11-15
• Konteks pasca skisma gereja barat dan
timur [1054]
• Perang Salib [abad 11-13]
• Anselmus (1033-1109)  Incarnasi dan
pemulihan
• Richard Victor [† 1173]  Tafsiran teks-
teks Kitab Suci dari sudut pandang
psikologi.
• Thomas A. Kempis (1380-1471) 
Imatio Christi [serupa dengan Kristus]
Abad 15-20
• Konteks: Reformasi Gereja [31 Oktober 1517]
• Konsili Vatikan 2 [1962-1965]
• Tokoh yang berpengaruh: Eduard Thurneysen [1888-1974] 
pemeliharaan jiwa dan panggilan melayani kerajaan Allah.
• H. Asmussen  pemeliharaan jiwa dan bimbingan jiwa.
• A.D. Muller  pemeliharaan Allah: perjumpaan Allah &
manusia
• Wohler & J.Scharfenberg: pemeliharaan jiwa melalui
percakapan.
• Konsili Vatican 2: liturgy sebagai pastoral, pelayanan sabda
yang membebaskan, pendampingan bagi kaum lemah.
 Anton Boisen & Russel Dick
• Seorang pakar teologi pastoral dari USA
• Berawal dari penyakit seorang psikosis [Boisen]
dan TBC [Dick] keduanya mendidik para pendeta
unt melayani orang sakit dengan cepat.  inti:
orang yg bermasalah hidupnya tdk terorganisir.
• Manusia sebagai dokumen hidup
• Konseling diorientasikan pada penderita pathologis
• Pengaruh Carl Rogers kuat  Client-centered
therapy
• 1967 mendirikan CPE [Clinical Pastoral
Manusia: Dukumen Hidup [The Living Human Ducument]

Manusia itu bebas,

rasional, utuh, mudah
berubah, subjektif,
proaktif, heterostatis,
dan sukar dipahami
[Rogers]. Otentisitas
manusia dapat
ditafsirkan seperti
menafsirkan kitab suci.
 Howard Clinebell
• Tema konseling
pastoral: pertumbuhan,
keutuhan, pembebasan
• Konseling pastoral juga
meliputi pemeliharaan
lingkungan dan
ketidakadilan sosial.