Anda di halaman 1dari 5

KEKHASAN AGAMA KRISTEN PROTESTAN

DI INDONESIA

DIBUAT OLEH : KELOMPOK 2


1. Andika Nainggolan
2. Arnold Gurning
3. Cristian Rajagukguk
4. Rotua Lumban Toruan
5. Silvia Siahaan
6. Yohana Lumban Gaol
7. Plorentina Sinaga

SMA SWASTA ASSISI SIANTAR


T.P. 2023/2024
I. Sejarah Protestan
Setelah abad pertengahan secara fundamental dan radikal terjadi perubahan dan pembaharuan
masyarakat, selama abad 15-16 mulailah zaman “renaisans” (Prancis, renaitre: lahir kembali), suatu
masa transisi dari abad pertengahan dengan zaman modern. Gerakan humanisme di Eropa
mempunyai dampak positif dan juga negatif terhadap gereja. Individualisme menjadi faktor penting
di Eropa ketika itu, karena disatu pihak menimbulkan suatu perubahan kebudayaan bangsa Eropa yang
mendasar dan di lain pihak gereja terkena akibat kemerosotan moral, mulai dari Paus sampai
Pangeran dan Raja-raja. Pada tingkat Kepausan terjadi pepecahan, sebaliknya raja-raja mempunyai
pengaruh yang lebih kuat, sehingga wibawa Paus menjadi merosot.
Kehidupan mewah dalam kehidupan Paus melebihi kemewahan Raja-raja Prancis dan Inggris,
sementara itu perubahan sosial politik sangat tajam, sehingga kedudukan para Rohaniawan dan
Biarawan kehilangan monopoli dalam masyarakat. Pada puncaknya gereja menyalahgunakan
wewenangnya antara lain karena menjual surat idulgensi (penghapusan siksa) dan obsolusi kepada
para jamaat gereja. Hal ini menyebabkan kejengkelan para jamaat dan pimpinan gereja.
Penyebab lahirnya Kristen Protestan dimana nampak adanya perbedaan antara teologi dan alkitab,
sehingga menurut Luther yang ketika itu menjadi anggota Ordo Agustin di bawah pimpinan Johan Van
Staupitz untuk menyetuskan reformasi. Luther tidak dapat menerima dilakukannya penjualan
idulgensi oleh Dominikus Johanes Tetzel dari Keuskupan Agung Albrecht dari Mainz, di masa Paus Leo
X, untuk mendapat dana membangun gereja Salton Petrus guna kebanggaan Gereja Roma. Oleh hal
itu berarti merendakan martabat Tuhan, dimana pengampunan dosa dan perdamaian dengan gereja
bisa didapat dengan uang tanpa sakramen. Perlakuan demikian itu yang dijadikan dasar bagi Luther
membicarakan dengan para ahli Teologi. Kemudian Luther merumuskan 95 dalil tentang penghapusan
siksa yang diperkenalkannya di tahun 1571, yang ditempelkan di depan pintu dinding gereja di
Wittenberg.
Akibat perbuatan Luther ini, maka ia dituduh Gereja Katolik sebagai orang yang sudah sesat dan
berusaha untuk menghentikan segala kegiatannya. Namun ajaran-ajaranya bukan menjadi padam,
melainkan bertambah meluas dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat Eropa. Pada tahun
1529 diadakan rapat negara (Reichstag) di Spreyer dan mengambil keputusan untuk menghapus
Edicta Warms dan mengeluarkan dekrit pelanggar gerakan reformasi. Atas keputusan, para raja dan
bangsawan yang hadir dan mendukung Luther mengajukan protes keras. Sejak itu lahirlah agama
Kristen Protestan.
II. Ajaran-Ajaran Pokok
1. Kitab Suci
Kitab suci dalam Agama Kristen Protestan adalah Alkitab, yang terdiri dari 66 bagian, yang
terbagi menjadi Perjanjian Lama dengan 39 bagian dan Perjanjian Baru dengan 27 bagian. Alkitab
adalah sebuah kumpulan tulisan yang beragam jenisnya, dan dikelompokkan dalam Perjanjian
Lama dan Perjanjian Baru.
Perjanjian Lama terdiri dari lima bagian, yaitu Kitan Taurat yang terdiri dari 5 kitab, Kitab Sejarah
yang terdiri dari 12 kitab, Kitab Puisi yang terdiri dari 5 kitab, Kitab Nabi-nabi Besar yang terdiri
dari 5 kitab, dan yang terakhir, Kitab Nabi-nabi Kecil yang terdiri dari 12 kitab.
Sementara itu, Perjanjian Baru terbagi menjadi empat bagian, yaitu Kitab Injil yang terdiri dari
4 kitab, Kitab Sejarah yang terdiri dari 1 kitab, Surat-surat Rasuli yang terdiri dari 21 kitab, dan Kitab
Wahyu yang terdiri dari 1 kitab.
Kitab suci dalam agama Kristen Katolik juga sama seperti Kristen Protestan, tetapi yang
membedakannya adalah Alkitab Kristen Katolik mengandung 7 kitab Deuterokanonika, sedangkan
Kristen Protestan tidak karena dalam deuterokanonika, terdapat doktrin bahwa keselamatan
dapat dicapai dengan berbuat baik, padahal menurut Alkitab, keselamatan hanya dapat diperoleh
melalui iman kepada Yesus Kristus. Oleh karena itu, Kristen Protestan tidak mengakui kitab ini.

2. Pemimpin Ibadah
Dalam Agama Kristen Protestan, ibadah dipimpin oleh seorang Pendeta/Gembala. Peran
pendeta tersebut ialah memberitakan injil juga memiliki spesialis dalam mempelajari dan
menafsirkan Kitab Suci. Seorang pendeta adalah orang yang terpanggil secara khusus dari Tuhan
lalu diutus oleh Jemaat. Tugas-tugas seorang pendeta yaitu:

1. Memimpin dengan kuasa Tuhan


Untuk memimpin dengan otoritas Tuhan, seorang pendeta harus membangun hubungan
yang baik dengan Tuhan. Seorang pendeta akan memberikan seluruh hidupnya untuk selalu
mencari hadirat Tuhan.
Seorang pendeta perlu meneladani kehidupan intim Yesus dengan Bapa.
2. Memberitakan Injil Tuhan
Selama pelayanan-Nya, Yesus selalu berkhotbah dan mewartakan pesan kasih Tuhan
kepada setiap orang yang ditemuiNya.
Pendeta memiliki tugas untuk memimpin orang lain untuk memahami lebih baik tentang
Firman Tuhan.
3. Selalu hadir untuk mendukung orang lain
Yesus suka membangun hubungan dan memberikan jawaban atas kebutuhan orang lain.
Dengan melakukan hal itu, Dia menyentuh hati banyak orang. Hal serupa juga menjadi
tugas seorang pendeta. Sebagai pemimpin gereja, seorang pendeta harus selalu hadir
untuk menjawab setiap kebutuhan jemaat-Nya dan memenangkan hati mereka dengan
kasih Tuhan.
4. Membuat murid
Sama seperti Yesus, seorang pendeta diberikan perintah untuk membuat murid. Saat Yesus
memulai pelayanan-Nya, Dia memanggil satu per satu ke-12 murid-Nya. Orang-orang yang
terhilang sangat berharga bagi Tuhan. Jadi, seorang pendeta perlu memiliki hati yang sama
seperti Yesus bagi orang yang terhilang.
3. Ajaran Pokok
Ajaran pokok dalam Kristen Protestan yaitu lima sola reformasi yang berasal dari Martin Luther.
Kelima sola tersebut adalah:
• Sola Gratia artinya grace alone, hanya anugerah. Ini berarti sebagai orang Kristen kita
percaya bahwa keselamatan dan pembenaran yang kita peroleh semata-mata hanya
karena anugerah Tuhan. Itu bukan hasil usaha atau kerja keras kita di dalam melakukan
perbuatan baik, yang melaluinya kita layak mendapat upah berupa keselamatan dan
pembenaran.
• Sola Fide artinya faith alone, hanya iman. Ini berarti kita dibenarkan hanya melalui
iman kepada Kristus. Hal ini dengan jelas dan tegas menentang ajaran yang
mengajarkan bahwa kita dibenarkan bukan hanya melalui iman saja, melainkan juga
membutuhkan perbuatan. Salah satu kutipan dari Alkitab yang mungkin sering
digunakan untuk mendukung hal tersebut adalah Yakobus 2:26, “Sebab seperti tubuh
tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan -perbuatan adalah
mati.” Ayat ini menyatakan perbuatan yang akan timbul dari iman yang benar kepada
Kristus, namun tidak berarti perbuatan “berbagian” dalam pembenaran kita.
• Solus Christus artinya Christ alone, hanya Kristus. Ini berarti hanya Kristuslah satu-
satunya mediator (perantara) yang sanggup memulihkan hubungan kita dengan Allah.
Selain Kristus tidak ada perantara yang sanggup memulihkan hubungan kita dengan
Allah, baik itu para orang suci, rabbi, imam, paus, pendeta, dan lain-lain.
• Sola Scriptura artinya scripture alone, hanya Alkitab. Hal ini berarti hanya Alkitablah
yang menjadi standar bagi kita, karena Alkitab tidak mengandung kesalahan dan tidak
bersalah. Alkitab juga memiliki otoritas, kecukupan, dan kejelasan untuk mendidik
kita. Dengan demikian hanya melalui Alkitablah kita dapat mengenal Allah dan
mengenal diri, serta belajar hidup dengan benar di hadapan Allah.
• Soli Deo Gloria artinya glory to God alone, segala kemuliaan hanya bagi Allah. Ini
berarti hanya Allahlah yang layak mendapat segala pujian, hormat, dan kemuliaan
sampai selama-lamanya di dalam segala karya-Nya. Hal ini termasuk di dalam karya
penciptaan, pemeliharaan, perlindungan, dan bahkan di dalam karya penebusan.

4. Hari-hari Raya
Kristen Protestan memiliki beberapa hari besar yang penuh makna di dalamnya, yaitu:
a. Hari raya Paskah
Paskah adalah salah satu perayaan agama Kristen. Hari raya Paskah atau bisa dikatakan
hari kebangkitan Yesus dari kematian. Pada hari raya ini selalu jatuh pada hari minggu.
Makna dari hari raya Paskah adalah kemenangan dan harapan bagi umat Kristiani,
ketika Tuhan Yesus berhasil mengalahkan maut dan bangkit kembali, setelah melalui
penderitaan-Nya di kayu salib dan menunjukkan bahwa kehidupan manusia akan
kekal, melampaui dosa dan maut.
b. Hari raya Pentakosta
Hari Pentakosta juga bisa dikatakan hari raya pencurahan roh kudus. Hari raya ini
diperingati 50 hari setelah hari Paskah atau 10 hari setelah Yesus naik ke surga.
Pentakosta dalam bahasa Yunani memiliki arti ke-50. Hari raya Pentakosta ini selalu
jatuh di hari minggu. Hari Pentakosta bermakna memberikan kelahiran baru, dimana
Tuhan ingin mengungkapkan bahwa Roh Kudus yang turun mempunyai kekuatan dan
kekuasaan yang luar biasa, menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan
penghakiman, serta penyebaran “Kabar Baik” yang mengatakan bahwa semua
manusia sudah berdosa namun karena kebesaran kasih Allah, dosa-dosa tersebut
telah ditebus dan manusia yang percaya pada Yesus akan diselamatkan.
c. Hari raya Natal
Umat kristiani merayakan hari kelahiran Tuhan Yesus yang biasa dikenal dengan Natal
setiap tahun. Perayaan Natal menjadi salah satu hal yang dinantikan dan penuh
dengan makna, sejarah, serta tradisi di dalamnya. Kata Natal dalam bahasa Latin,
berarti lahir. Sedangkan dalam kamus bahasa Inggris adalah Christmas yang berarti
hari untuk merayakan kelahiran Yesus. Hari Natal atau Hari Kelahiran Yesus diperingati
setiap tanggal 25 Desember atau bagi gereja-gereja Ortodoks pada tanggal 7 Januari
yang memakai kalender Julian. Namun ini hanya sebagai peringatan, karena tidak ada
yang tahu pasti kapan Yesus lahir. Banyak tradisi yang biasa dilakukan di hari spesial ini
seperti tukar kado, makan bersama, menghias rumah, gereja dan di setiap sudut kota,
serta bernyanyi bersama. Dalam perayaan Natal, umat Kristiani dapat saling berbagi
kasih sayang terhadap sesama dan kelahiran Yesus menjadi titik awal dalam misi
Kristus yaitu dilahirkan atas Roh Kudus. Maka dari itu Natal juga sebagai suatu wujud
pemberian kasih Allah kepada manusia.
d. Hari Jumat Agung
Hari Jumat Agung bisa dikenal juga sebagai peringatan akan hari kematian Yesus.
Jumat Agung diperingati sebagai kematian Yesus di kayu salib dalam menebus dosa
manusia. Hari raya Jumat Agung selalu diperingati setiap hari Jumat dan menjadi hari
libur nasional atau tanggal merah. Makna dari Jumat Agung adalah mengajarkan
kepada semua umat Kristiani bahwa adanya pengampunan dari Tuhan untuk
memperlihatkan kecintaann-Nya kepada semua unat Kristiani, bahwa penderitaan
bukanlah akhir dari sebuah cerita, serta mengajarkan kita untuk memiliki mentalitas
pemenang atas segala tantangan dan halangan yang berat.
e. Hari Kenaikan Yesus ke Surga
Hari Kenaikan Yesus diperingati 40 hari setelah hari Paskah atau kebangkitan Yesus.
Hari raya ini memiliki makna bahwa kita hidup saat ini hanyalah sekadar tempat tinggal
sementara, tetapi Tuhan Yesus menjanjikan suatu tempat tinggal tetap bagi orang-
orang yang percaya kepada-Nya, serta pentingnya iman dan pemgharapan dalam
menantikan kedatangan-Nya yang kedua kali.

III. Rangkuman

Protestan bermula dari para raja dan bangsawan yang mendukung Luther untuk melakukan protes
kepada pihak gereja sehingga Kristen terpecah menjadi beberapa agama. Kitab suci Protestan adalah
Alkitab yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Pemimpin Ibadah agama ini adalah
seorang Pendeta atau Gembala. Ajaran pokok dalam Kristen Protestan terdapat dalam lima sola
reformasi, yaitu sola gratia, sola scriptura, sola fide, soli deo gloria dan solus christus. Kristen Protestan
memiliki beberapa hari raya, yaitu Hari Paskah, Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Kenaikan Yesus ke
surga dan Hari Pentakosta.

Anda mungkin juga menyukai