0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
25 tayangan12 halaman
World Youth Day adalah pertemuan kaum muda Katolik dari seluruh dunia yang pertama kali diadakan pada tahun 1984 atas ide Paus Yohanes Paulus II untuk membangun rasa percaya diri dan persatuan di antara pemuda melalui pertemuan internasional yang membahas masalah-masalah kemanusiaan.
World Youth Day adalah pertemuan kaum muda Katolik dari seluruh dunia yang pertama kali diadakan pada tahun 1984 atas ide Paus Yohanes Paulus II untuk membangun rasa percaya diri dan persatuan di antara pemuda melalui pertemuan internasional yang membahas masalah-masalah kemanusiaan.
World Youth Day adalah pertemuan kaum muda Katolik dari seluruh dunia yang pertama kali diadakan pada tahun 1984 atas ide Paus Yohanes Paulus II untuk membangun rasa percaya diri dan persatuan di antara pemuda melalui pertemuan internasional yang membahas masalah-masalah kemanusiaan.
Pertama kali diadakan th 1984 atas ide Paus Yohanes
Paulus II. Tujuan diadakan: 1. Menaruh rasa percaya diri dan kepercayaan di antara pemuda 2. Berkumpul bersama dari berbagai daerah, budaya dan negara 3. Pertemuan dalam dunia internasional di tingkatan manusia(permasalahan seputar kemanusiaan) Pertanyaan: • Apa pesan Paus Fransiskus untuk kaum muda Katolik sedunia? • Apa makna Gereja yang satu menurut WYD? • Apa maksud Gereja yang satu? • Bacalah 1 Ptr 2:5-10 dan Ef 4:3-6 apa arti Gereja yang satu menurut rasul Petrus dan Paulus? • Apa makna Gereja yang satu menurut Katekismus Gereja Katolik dan apa yang menjadi ikatan-ikatan dalam kesatuan Gereja? Peneguhan:
• Meninggalkan jejak dari diri sendiri bukan dari orang lain.
• Gereja merupakan kumpulan orang-orang dari berbagai suku bangsa, tetapi tetap satu dalam iman kristen. • Kesatuan Gereja bukan dalam arti seragam melainkan kesatuan dalam kebhinekaan • Arti Gereja menurut: 1 Ptr 2:5-10 => Kesatuan iman tidak lain merupakan keyakinan umat Allah kepada Allah Tritunggal:Bapa,Putra dan Roh Kudus. Kristus menghendaki kesatuan Gereja dan menjadikannya satu tubuh. • Ef 4:3-6=> Kesatuan dalam kebaktian dan kehidupan sakramental. Kebaktian dan sakramen-sakramen merupakan ekspresi simbolis dari kesatuan Gereja. • Katekismus=> dalam tugas penggembalaan yang bertanggung jawab bagi pelaksanaan tugas-tugas Gereja yakni memimpin/ melayani, mengajar dan menguduskan. • Ikatan Persekutuan: 1. Pengakuan iman yang satu dan sama, yang diwariskan oleh para rasul 2. Perayaan ibadat bersama terutama sakramen- sakramen 3. Suksesi apostolik/ diturunkan dari para rasul melalui penumpangan tangan. Belajar dari kisah Pater Van de Leur
Kesaksian hidup apa saja
yang ditunjukkan oleh Pater Van de Leur? Pendalaman pribadi tentang Gereja yang kudus 1. Apa makna kata kudus? 2. Apa arti Gereja yang kudus menurut teks Roma 1:1-7 3. Apa wujud kekudusan dalam hidup kita sehari-hari sebagai umat katolik? 4. Apa makna Gereja yang kudus menurutr LG 39? 5. Bagaimana caranya agar seseorang dapat menjadi kudus dalam hidupnya? Sifat kudus Gereja • Roma 1: 1-7=> dikuduskan/disucikan karena terpanggil. Dari pihak manusia, kekudusan (kesucian) berarti tanggapan atas karya Allah, terutama dalam segala perbuatan dan kegiatan kehidupan yang serba biasa. • Kesucian/kekudusan bukan terkait bentuk kehidupan (biarawan/wati), melainkan sikap yang dinyatakan dalam hidup sehari-hari. • Melalui pelayanan Gereja dan kuasa Roh Kudus, Tuhan mencurahkan berlimpah rahmat, teristimewa melalui sakramen-sakramen kepada kita. • Kekudusan dapat dilakukan dengan saling memberi kesaksian untuk hidup sebagai putra-putri Allah. • Meneladan semangat hidup orang katolik yang telah mencapai kekudusan, seperti santa-santo, beata-beato, atau para martir yang berjuang menegakkan kebenaran, keadilan dan demi kemanusiaan. • Merenungkan dan mendalami Kitab Suci, khususnya ajaran dan hidup Yesus yang merupakan pedoman dan arah hidup kita untuk hidup kudus. Gereja yang Katolik dan Apostolik Lumen Gentium Art 13 “Semua orang dipanggil sebagai Umat Allah yang baru. Maka umat itu, yang tetap satu dan tunggal, harus disebarluaskan ke seluruh dunia dan melalui segala abad, supaya terpenuhilah rencana kehendak Allah, yang pada awal mula menciptakan satu kodrat manusia, dan menbetapkan untuk akhirnya menghimpun dan mempersatukan lagi anak-anak-Nya yang tersebar (lih. Yoh 11:52). Sebab demi tujuan itulah Allah mengutus Putra-Nya, yang dijadikan-Nya ahli waris alam semesta (lih. Ibr 1:2), agar Ia menjadi Guru, Raja dan Imam bagi semua orang, serta Kepala umat anak-anak Allah yang baru dan universal.” Bahan Diskusi
1. Apa makna Katolik menurut ajaran Gereja?
2. Mengapa Gereja disebut Katolik? 3. Bagaimana mewujudkan kekatolikan Gereja di dunia? 4. Sifat-sifat apa yang dikembangkan sebagai orang katolik dalam hidup sehari-hari? 5. Bagaimana sikap yang benar sebagai orang katolik terhadap teman yang beragama atau berkeyakinan lain? 6. Bacalah Matius 28: 16 - 20 a. Apa yang dikatakan Yesus kepada para murid dan para rasulnya. b. Apa yang dimaksud Gereja yang apostolik? 7. Buatlah teka – teki silang dengan pertanyaan seputar sifat- sifat Gereja Peneguhan
Gereja disebut Katolik atau universal karena Gereja
dapat hidup di tengah segala bangsa dan mempereoleh warganya dari semua bangsa. Sifat Katolik dimaksudkan bahwa Gereja terbuka bagi dunia, tidak terbatas pada tempat tertentu, berkiprah ke seluruh penjuru dunia. Gereja Katolik bersifat dinamis karena ajarannya dapat di wartakan kepada segala bangsa secara nyata dan dikembangkan dengan cara terbuka, menghormati kebudayaan, adat istiadat bahkan agama bangsa manapun yang berkehendak baik untuk mewujudkan nilai-nilai luhur di dunia ini. lanjutan
Usaha Gereja untuk memprakarsai dan memperjuangkan
dunia yang lebih baik bagi umat manusia serta melibatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga kita dapat memberi kesaksian bahwa “katolik” berarti terbuka untuk apa saja yang baik dan siapa saja yang berkehendak baik. Gereja yang apostolik berarti Gereja yang berasal dari para rasul dan tetap berpegang teguh pada kesaksian iman mereka yang mengalami secara dekat peristiwa Yesus. Kesadaran bahwa Gereja dibangun atas dasar para rasul dengan Yesus Kristus sebagai batu penjuru sudah ada sejak zaman Gereja Perdana.