Anda di halaman 1dari 50

BAB 1

PERZIARAHAN
GEREJA KATOLIK
SEBAGAI UMAT
ALLAH
B I R G I T A E VA N D A C I T R A P, S . P D
Lihatlah kedua gambar berikut ini!
MATERI SEMESTER 1
Arti dan Makna Gereja Katolik

-BAB
Gereja KatolikGEREJA
I PEZIARAHAN adalah Gereja
KATOLIK yangUMAT
SEBAGAI benar
-ALLAH
didirikan oleh Yesus Kristus, yang para
anggotanya
BAB II KEANGGOTAAN saling dipersatukan
GEREJA dalam ikatan
SEBAGAI PERSEKUTUAN
persekutuan rohani
UMAT
- setia kepada Paus serta para uskup yang
BAB III SIFAT-SIFAT GEREJA KATOLIK
bersatu dengannya
-BAB
satu dalam DAN
IV PANGGILAN iman dan GEREJA
PERUTUSAN kepercayaan, satu
dalam perayaan ibadat
BAB V KISAH PERTOBATAN SANTO VINSENSIUS
MATERI SEMESTER 1
Etimologi

kata
BAB IGereja berasal
PEZIARAHAN dari
GEREJA bahasa
KATOLIK Portugis:
SEBAGAI UMAT igreja,
yang
ALLAH berasal dari bahasa Yunani: εκκλησία

(ekklêsia)
BAB II KEANGGOTAAN GEREJA SEBAGAI PERSEKUTUAN
UMAT
Ekklesia berarti dipanggil keluar
BAB III SIFAT-SIFAT GEREJA KATOLIK
(ek=keluar; klesia dari kata kaleo = memanggil)
atau
BAB IVkumpulan
PANGGILAN DANorang yang dipanggil
PERUTUSAN GEREJA ke luar dari
dunia
BAB V KISAH PERTOBATAN SANTO VINSENSIUS
MATERI SEMESTER 1
Etimologi

kata
BAB IGereja berasal
PEZIARAHAN dari
GEREJA bahasa
KATOLIK Protugis:
SEBAGAI UMAT igreja,
yang
ALLAH berasal dari bahasa Yunani: εκκλησία

(ekklêsia)
BAB II KEANGGOTAAN GEREJA SEBAGAI PERSEKUTUAN
UMAT
Ekklesia berarti dipanggil keluar
BAB III SIFAT-SIFAT GEREJA KATOLIK
(ek=keluar; klesia dari kata kaleo = memanggil)
atau
BAB IVkumpulan
PANGGILAN DANorang yang dipanggil
PERUTUSAN GEREJA ke luar dari
dunia
BAB V KISAH PERTOBATAN SANTO VINSENSIUS
MAKNA DARI ISTILAH
GEREJA

1. 'umat' atau lebih tepat persekutuan orang


2. sebuah perhimpunan atau pertemuan ibada umat
Kristen
3. salah satu mazhab (aliran) atau denominasi dalam
agama Kristen. Misalnya: Gereja Katolik, Gereja
Protestan, dll.
4. lembaga (administratif)
5. “rumah ibadah” umat Kristen
MAKNA ROHANI

1. Umat yang dipanggil Tuhan


2. Persekutuan semua orang di seluruh dunia yang
percaya akan Yesus Kristus itu Putra Allah dan satu-
satunya Penyelamat kita.
3. Himpunan yang didalamnya terdapat Umat Allah,
Tubuh Kristus dan Bait Roh Kudus (bdk 1 Kor 10:32,
11:17-22, 15:9 ).
4. Himpunan orang-orang yang digerakan untuk
berkumpul oleh Firman Allah, yakni berhimpun
bersama untuk membentuk Umat Allah dan yang
diberi santapan dengan Tubuh Kristus menjadi
Tubuh Kristus
MAKNA FISIK

Bangunan tempat ibadah persekutuan Umat yang


beriman kepada Kristus.

Berdasarkan fungsi dan cakupan umatnya berhimpun


ada beberapa istilah untuk Gereja yakni
1. Gereja Basilika
2. Gereja Katedral
3. Gereja Paroki
4. Kapel
MAKNA FISIK

Bangunan tempat ibadah persekutuan Umat yang


beriman kepada Kristus.

Berdasarkan fungsi dan cakupan umatnya berhimpun


ada beberapa istilah untuk Gereja yakni
1. Gereja Basilika
2. Gereja Katedral
3. Gereja Paroki
4. Kapel
GEREJA BASILIKA

Secara umum, dikenal empat Basilika


atau Gereja Induk di Roma, yakni
Basilika Santo Petrus, Basilika Santo
Paulus Luar Tembok, Basilika Santo
Yohanes Lateran, dan Basilika Santa
Maria Maggiore
GEREJA
KATEDRAL
rumah ibadah bagi para uskup
Katolik. Katedral diambil dari bahasa
Latin yaitu cathedra, yang diartikan
sebagai tempat atau kekuasaan dan
otoritas keuskupan
GEREJA PAROKI

sebutan untuk rumah ibadah resmi


yang dijadikan tempat umat dalam
lingkup paroki untuk berkumpul
melakukan ritual keagamaan setiap
hari Minggu, berinteraksi dan
menjalankan fungsi keagamaan
lainnya
KAPEL

tempat Ibadah sekunder yang bisa


merupakan bagian dari tanggung jawab
dari Pastor Paroki setempat sebagai
daerah di bawah wilayah paroki atau stasi
atau bisa juga merupakan milik individu
atau lembaga tertentu
ARTI KATA KATOLIK

berasal dari bahasa Yunani, katholikos, yang artinya


“keseluruhan/ universal“; atau “lengkap
ARTI KATA KATOLIK
1. Gereja yang didirikan Yesus ini bukan hanya milik
suku tertentu atau kelompok eksklusif yang
terbatas; melainkan mencakup ‘keseluruhan‘
keluarga Tuhan yang ada di ‘seluruh dunia’, yang
merangkul semua, dari setiap suku, bangsa, kaum
dan bahasa (Why 7:9).
2. Kata ‘katolik’ juga berarti bahwa Gereja tidak
dapat memilih-milih doktrin yang tertentu asal
cocok sesuai dengan selera/pendapat pribadi,
tetapi harus doktrin yang setia kepada ‘seluruh‘
kebenaran yang diwariskan oleh Tuhan Yesus
melalui para rasul-Nya dan suksesi apostolic mulai
dari Santo Petrus sampai pengantinya yakni para
Paus sampai sekarang.
ARTI DAN MAKNA GEREJA SEBAGAI
UMAT ALLAH
Konsili Vatikan II (LG 9) menekankan bahwa Gereja bukanlah
pertama-tama suatu organisasi manusiawi melainkan perwujudan
karya Allah yang konkret. Tekanan ada pada pilihan dan kasih Allah.

Pengertian Gereja sebagai Umat Allah memiliki ciri khasnya yakni:


• Umat Allah merupakan suatu pilihan dan panggilan dari Allah
sendiri. Umat Allah adalah bangsa terpilih, bangsa terpanggil.
• Umat Allah dipanggil dan dipilih untuk Allah dan untuk misi
tertentu, yaitu menyelamatkan dunia.
• Hubungan antara Allah dan umatNya dimeteraikan oleh suatu
perjanjian. Umat harus menaati perintah-perintah Allah dan Allah
akan selalu menepati janji-janjiNya.
• Umat Allah selalu dalam perjalanan melewati padang pasir menuju
Tanah Terjanji.
Umat Allah dalam Perjanjian Baru

Gereja merupakan satu Umat Allah yang sehati sejiwa,


seperti yang ditunjukkan oleh Umat Purba. Gereja
harus merupakan seluruh umat, bukan hanya hierarki
saja dan awam seolah-olah hanya merupakan
tambahan, pendengar dan pelaksana. Singkatnya:
Gereja hendaknya mengumat
DASAR GEREJA MENGUMAT

• Hidup mengumat pada dasarnya merupakan hakikat dari


Gereja itu sendiri, sebab hakekat Gereja adalah persaudaraan
cinta kasih seperti yang dicerminkan oleh hidup Umat Gereja
perdana.
• Dalam hidup mengumat banyak karisma dan rupa-rupa
karunia dapat dilihat, diterima dan digunakan bagi kekayaan
seluruh Gereja. Hidup Gereja yang terlalu menampilkan segi
organisatoris dan structural dapat mematikan banyak karisma
dan karunia yang muncul dari bawah.
• Dalam hidup mengumat, semua orang yang merasa
menghayati martabat yang sama akan bertanggung jawab
secara aktif dalam fungsinya masing-masing untuk
membangun Gereja dan memberi kesaksian kepada dunia.
KONSEKUENSI GEREJA YANG MENGUMAT

Konsekuensi bagi Pimpinan Gereja (Hierarki)


• Menyadari fungsi pimpinan sebagai
fungsi pelayanan. Pimpinan bukan di atas umat,
tetapi di tengah umat.
• Harus peka untuk melihat dan mendengar karisma
dan karunia-karunia yang bertumbuh di kalangan
umat.
KONSEKUENSI GEREJA YANG MENGUMAT

Konsekuensi bagi setiap Anggota Umat:


• Menyadari dan menghayati persatuannya
dengan umat lain. Orang tak dapat menghayati
kehidupan imannya secara individu saja.
• Aktif dalam kehidupan mengumat, menggunakan
segala karisma, karunia dan fungsi yang
dipercayakan kepadanya untuk kepentingan dan
misi Gereja di tengah masyarakat. Semua
bertanggung jawab dalam hidup dan misi Gereja.
KONSEKUENSI GEREJA YANG MENGUMAT

• Konsekuensi bagi Hubungan Awam dan


Hierarki
• Paham Gereja sebagai Umat Allah jelas
membawa konsekuensi dalam hubungan
antara hierarki dan kaum awam. Kaum awam
bukan lagi pelengkap penyerta,
melainkan partner hierarki.
• Awam dan hierarki memiliki martabat yang
sama, hanya berbeda dalam hal fungsi.
SEJARAH GEREJA KATOLIK
SEJARAH GEREJA KATOLIK

1. Awal Terbentuknya Gereja Perdana


2. Masa Penganiayaan Gereja
3. Edic Milano dan Masa Keemasan Gereja
4. Gereja pada Abad Pertengahan
5. Gereja pada Awal Mula Eropa
6. Reformasi-Kontrarefomasi di Eropa
7. Gereja pada Abad Penjelajahan dan Abad
Penerangan
8. Gereja Modern
Awal Terbentuknya Gereja Perdana
• Berpusat pada pribadi Yesus Kristus, hidup, karya dan
pewartaan-Nya
• Berbagai anggapan dan pengakuan terhadap pribadi
Yesus, orang banyak mengatakan Ia sebagai nabi besar
yang hidup kembali. Namun, para murid, mengakui
bahwa Yesus adalah tokoh yang dijanjikan Allah untuk
membebaskan penderitaan umat Isreal yakni sang Mesias
dan Putera Allah, sebagai penggenapan nubuat Perjanjian
Lama
• Pengajaran dan karya Yesus di kalangan umat Israel
menumbuhkan kontroversi, banyak yang menyukai
namun banyak pula yang membenci terutama dari kaum
pemuka agama Yahudi karena Yesus dianggap sebagai
ancaman
• Yesus dijatuhi hukuman mati
• Setelah wafat dan kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan
diri kepada para murid Yesus menunjukkan dan
membuktikan kepada para murid bahwa Ia hidup kembali
dan memberikan pesan-pesan terakhir kepada para
Yesus meletakkan dasar-dasar jemaat, antara lain:
1. Ia mengumpulkan murid-murid-Nya dan
menghubungkan mereka dengan perutusan-
Nya (Mrk 3:13-16).
2. Ia memilih Petrus untuk bertanggung jawab
atas jemaat (Mat 16:18) dan menjadikannya
sebagai penjaga iman (Luk 22:31), dari umat
Allah yang baru.
3. Ia menjadikan kedua belas rasul dan murid-
Nya sebagai persekutuan para saksi (Yoh
15:16) dan menjanjikan mereka karunia Roh
Kudus yang akan membantu mereka
memahami Kepenuhan Terang yang telah
dibawa ke dunia (Yoh 16:13).
Pesan Yesus sebelum naik ke surga,
"Segala kuasa telah diberikan kepada-Ku di
surga dan di atas bumi. Karena itu, pergilah dan
jadikanlah semua bangsa murid-Ku, baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Putera dan Roh
Kudus, dan ajarilah mereka untuk melakukan
semua yang telah kuperintahkan kepadamu; dan
lihatlah, Aku menyertaimu, bahkan sampai akhir
zaman." (Matius 28:18-20).
• Setelah Yesus naik ke surga, para murid dan ibu Maria
senantiasa berkumpul dan berdoa menantikan
pencurahan Roh Kudus yang telah dijanjikan oleh Yesus,
”Semua itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada
bersama-sama kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus,
yang akan diutus oleh Bapa, dalam namaKu, Dialah
yang mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan
mengingatkan kamu semua yang telah Kukatakan
kepadamu.”(Yoh 14:26).
• Sepuluh hari setelah kenaikan-Nya ke surga ketika para
murid Yesus yang sedang berkumpul dan berdoa
turunlah Roh Kudus yang telah dijanjikan Yesus pada
Hari Raya Pentakosta
• Petrus tampil dan berkotbah mengenai Yesus Kristus
beserta karya keselamatan yang telah dilakukan-Nya.
Orang-orang yang menerima perkataan-Nya itu memberi
diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah
kira-kira tiga ribu jiwa. Oleh karena itu, hari pentakosta
diperingati sebagai hari lahirnya Gereja
Masa Penganiayaan Gereja

• Pada awalnya kekristenan dianggap sebagai


sekte Yahudi, sama seperti orang-orang
Farisi, Saduki, atau Esseni
• Pewartaan para rasul tentang Yesus memicu
kemarahan para pemuka agama Yahudi,
why?
• Penangkapan serta pengejaran terhadap
para rasul dan para pengikut Yesus semakin
gencar dilakukan.
• Semua rasul Yesus mengalami penganiayaan
dan hampir semuanya meninggal sebagai
martir ketika mewartakan Injil
• Situasi yang kurang kondusif di Yerusalem
mendorong beberapa pengikut Yesus keluar
dari Yerusalem menuju ke kota-kota lain

• berkat dorongan dan bimbingan Roh Kudus,


Gereja terbuka kepada orang-orang bukan
Yahudi, (lihat Filipus, Petrus dan Paulus)

• Perkembangan jemaat yang pesat ini


kebanyakan terjadi di kota-kota besar pada
zaman itu yakni Roma, Alexandria, dan
Antiokhia. Bahkan sebutan “Kristen” untuk
menyebut murid-murid Kristus pertama kali
muncul di Antiokhia sebagai kota terbesar ke
tiga dalam wilayah kekaisaran Romawi
Masa Penganiayaan Gereja

Perkembangan Gereja yang beranggotakan orang non-Yahudi sempat menimbulkan sedikit


permasalahan. Inti permasalahan adalah apakah orang Kristen non-Yahudi yang sudah dibaptis harus
tetap mengikuti tradisi Yahudi yang juga masih dijalankan oleh orang-orang Kristen yahudi. Untuk
menyelesaikan permasahan ini diselenggarakanlah sidang para rasul pertama yang disebut konsili
Yerusalem. Kelompok Kristen Yahudi diwakili oleh para rasul dan santo Yakobus, saudara Tuhan Yesus,
sedangkan kelompok Kristen nonYahudi diwakili oleh rasul Paulus dan Barnabas.
Masa Penganiayaan Gereja

Kecurigaan Kekaisaran Romawi terhadap umat Kristen:


1. Monoteisme yaitu orang Kristen hanya percaya dan menyembah satu Tuhan, bukan banyak dewa
seperti yang mereka lakukan. Orang Kristen tidak mau lagi menyembah dewa kafir Romawi-
Yunani
2. Kanibalisme karena kebiasaan orang Kristen dalam setiap pertemuan Ibadah selalu makan daging
dan minum darah seorang bayi
3. Imoralitas dalam Kebaktian karena orang Kristen dalam setiap kali pertemuan Ibadah selalu
mengatakan "Cium Kudus" , yang oleh orang kafir hal ini dianggap telah melakukan perzinahan
sumbang yaitu perzinahan sesama saudara
4. Moral yaitu orang Kristen memiliki kode-kode moral yang asing meliputi kesetiaan dalam
perkawinan dan menolak pembunuhan bayi sebagai korban persembahan
Masa Penganiayaan Gereja
• Di Roma, Agama Kristen dianggap sebagai
"agama yang tak resmi" atau "Religio Illicita"
• Penganiayaan pertama diperintahkan oleh
Kaisar Nero (64 M)
• Penganiayaan kedua terjadi di bawah Kaisar
Domitianus 95 M
• di sebelah Timur Mesopotamia, oleh
kekaisaran Agung Persia
• Pertengahan abad ketiga, Kaisar Decius (249) ,
Kaisar Valerianus (253-260)
• Pada abad ke-4, penganiayaan yang paling
besar Kaisar Diokletianus
• Pada periode ini, kehidupan monastik dalam
Gereja Kristen mulai berkembang di Mesir.
Edic Milano dan Masa Keemasan Gereja

• Titik balik perubahan ini berawal dari


pertobatan Kaisar Konstantinus
• Pertempuran Pons Milvius, tanggal 28 Oktober
312, Konstantinus mendapat sebuah
penglihatan bahwa dia akan meraih
kemenangan jika dia bertempur di bawah
lambang Kristus; oleh karena itu, para
prajuritnya menerakan pada perisai-perisai
mereka tanda Khi-Rho yang terdiri atas dua
huruf pertama dari kata Yunani untuk "Kristus"
(ΧΡΙΣΤΌΣ). Pertempuran tersebut,
dimenangkan oleh kaisar Konstantinus.
Edic Milano dan Masa Keemasan Gereja

• 313 Masehi di kota Milan, Kaisar Konstantinus


mengeluarkan keputusan yang yang dikenal dengan
sebutan Edik Milano : memberikan kebebasan pada
rakyatnya dalam beragama dan beribadah termasuk
kebebasan bagi umat Kristen yang tiga abad sebelumnya
telah dimusuhi dan dianiaya oleh para kaisar pendahulunya
• Konstantinus membangun basilika-basilika untuk tempat
ibadat, mendukung produksi kitab suci, dan mengembalikan
harta benda yang telah terampas, memberikan Istana
Lateran untuk Uskup Roma sebagai Paus
• Pada tahun 380, Kaisar Theodosius sebagai penerus
Konstatinus menetapkan Kristen sebagai agama resmi
(Kristen Ortodoks) di kekaisaran Romawi, (Dampaknya?)
• Pada zaman ini, agama dan politik bercampur menjadi satu.
• Periode ini berakhir ketika bangsa Romawi runtuh pada
tahun 476.
Gereja pada Abad Pertengahan

• Dimulai sejak berakhirnya kekuasaan Kaisar Romawi


Barat hingga dimahkotainya Charlemagne menjadi
Kaisar Eropa Barat, kira-kira tahun 476 hingga hari
Natal tahun 800
• Pada periode ini Gereja, terutama Kepausan,
mengalami kemunduran moral. Para Paus dipaksa
untuk terlibat lebih dalam lagi dalam politik, yang
seringkali kotor
• Roh Kudus tetap menyertai perjalanan Gereja. Hal
ini ditandai dengan munculnya pergerakan umat
untuk mengusahakan kehidupan religius dan
mengejar kekudusan, dimulai oleh Santo
Benediktus. Cara hidup ini menarik sebagaian umat
Kristen dan mulai didirikannya biara-biara di
berbagai negara seperti Itali, Perancis, Spanyol, dan
Afrika yang mengambil semangat hidup dan
peraturan santo Benediktus yang biasa dikenal
Gereja pada Abad Pertengahan

• Roh Kudus juga menuntun sebagian


umat Allah untuk terus mewartakan
dan menyebarkan Injil ke tempat-
tempat di Eropa yang belum mengenal
Kristus
• Ketika Gereja di wilayah Barat gencar
bermisi, Gereja Timur terlibat dalam
konflik penggunaan gambar-gambar
suci (ikon) dalam peribadatan. Ada pro
dan kontra penggunaan ikon dalam
Gereja. Permasahalan ini mendorong
diadakannya konsili Nicea ke-2
memulihkan praktik penghormatan
ikon-ikon secara benar
Gereja pada Awal Mula Eropa

• hampir seluruh Eropa Barat di bawah


kekuasaan Kaisar Kristen, Karel Agung
• Dampak kedekatan kekaisaran dan Gereja:
1. Simoni : jual beli jabatan religious
2. Nepotisme : pemberiaan jabatan religius
oleh raja/pejabat tinggi sering kali sangat
kental dengan aroma kekerabatan bukan
kapasitas orang tersebut.
3. Beberapa uskup diangkat tanpa persetujuan
Paus, tetapi diangkat oleh raja sendiri

• Para biarawan berinisiatif membuat


perubahan dari dasar untuk menanggapi
kemunduran dalam Gereja
Praktik-praktik penyimpangan yang terjadi dalam
Gereja mendorong untuk menyelenggarakan konsili.
Dalam kurun waktu 50 tahun antara 1123-1179 terjadi
3 kali konsili Lateran.

Konsili pertama dan kedua membahas praktik simoni


dan pengangkatan uskup tanpa persetujuan kepausan.

Konsili ke-3 membahas mekanisme pemilihan Paus


yang sistemnya dipakai gereja sampai sekarang.
• Pada abab ke-11, mulailah terjadinya perang
antara Gereja dengan kaum Muslim atau yang
dikenal dengan perang Salib. Perang Salib
adalah gerakan umat Kristen di Eropa yang
memerangi umat Muslim di Palestina secara
berulang-ulang mulai abad ke-11 sampai abad
ke-13, dengan tujuan untuk merebut Tanah
Suci dari kekuasaan kaum Muslim dan
mendirikan Gereja dan kerajaan Latin di
Timur
• Kenapa dinamakan perang salib?
• Skisma Timur-Barat terjadi pada abad XI
• Ketengangan yang terjadi antara Gereja Kristen Barat
(Inggris, Prancis, Roma, dan negara-negara Skandinavia)
dan Gereja Kristen Timur (Yunani, Rusia, Suriah, Mesir)
pada akhir abad ke 5 mencapai puncaknya
• Skisma adalah suatu pemisahan yang terjadi di dalam
lembaga Gereja atau pemisahan diri dari persaudaraan
umat beriman tanpa menyangkal ajaran iman

• Beberapa pemicu skisma:


1. Rivalitas pribadi
2. Persaingan ekonomi, sosial dan kebangsaan antara Roma
dan Konstantinopel
3. persaingan antartakhta Roma dan Konstantinopel
4. perbedaan rumusan iman
5. masalah-masalah yang berkenaan dengan tata tertib
seperti selibat para imam
Reformasi-Kontrarefomasi di Eropa

Peristiwa-peristiwa besar:
1. Reformasi protestan (1517-1600) dengan
tokoh-tokoh seperti Martin Luther,
Yohanes Calvin, John Knox
2. Tahun 1521, St Ignatius Loyola
mendirikan Serikat Jesuit
3. Konsili Trente (145-1563), menanggapi
reformasi dan menegaskan ajaran kuno
Gereja. Dua perkembangannya? (hal 19)
4. Gereja Anglikan Inggris oleh Raja Henry
VIII (1534), latar belakang?
5. Berbagai ketegangan dan konflik
Gereja pada Abad Penjelajahan dan Abad Penerangan

• Sejak abad 17,para penjelajah menjelajah dunia sambil mewartakan iman. Para misionaris berjasa besar
mewartakan Injil ke luar Eropa (Amerika, Asia)
• Tidak semua pewartaan dilakukan dengan ancaman kekuasaan kolonial. Para misionaris bertindak atas
nama Gereja, bukan dari pemerintah kolonial.
cth: St. Fransiskus Xaverius
• Aliran pencerahan (enlightment, renaissance) menjadi tantangan Gereja, adalah gerakan yang
didasarkan pada ilmu pengetahuan dan rasionalitas, terdiri dari unsur-unsur antiagama dan dalam
banyak hal menjadi agama sendiri
• Salah satu dampak aliran pencerahan adalah Revolusi Perancis (1780-1799), negara berusaha untuk
mengendalikan urusan Gereja dengan memilih imam dan uskup serta menerapkan Konstitusi Sipil bagi
kaum Hierarki sehingga Gereja dan kaum hierarki di bawah kendali Negara. Eksekusi ditujukan untuk
mereka yang menolak
Gereja Modern

• Gereja Katolik Roma mulai rekonsiliasi dengan Gerja


Ortodoks Timur, juga Katolik dan Lutheran
• Gereja menyaksikan bangkitnya Pentakostalisme, gerakan
Karismatik, oikumenisme, dan berbagai ajaran sesat.
• Gereja modern terlibat dalam kehidupan umat dalam
segala aspek dan terlibat aktif dalam berbagai segi
kehidupan umat manusia
• Paus Leo XII (1878-1093) mengajak Gereja terlibat dalam
masalah-masalah sosial yang dialami umat manusia dan
mencari solusi untuk mengatasinya
• Gereja semakin terbuka terhadap perkembangan dunia
• Paus Yohanes XXIII mengadakan Konsili Vatikan II (1962-
1965) yang menghasilkan 16 dokimen untuk
membimbing, mempersatukan, memperbarui, dan
memodernisasi Gereja
`
Saat ini ada banyak Gereja, namun hanya satu
injil. Panggilan kita bersama adalah
“mempertahankan iman yang telah disampaikan
kepada orang-orang kudus.”(Yudas 3). Mari kita
dengan penuh semangat mempertahankan iman
itu dan meneruskannya tanpa mengubahnya.
Dan kiranya Tuhan terus memenuhi janji-Nya
untuk membangun Gereja-Nya

Anda mungkin juga menyukai