Anda di halaman 1dari 22

TUGAS EKSTIOLOGI SAKRAMEN

OLEH:

NAMA : BONIFASIUS LAKI

NIM : 3165

SEMESTER : IVB

BAB I

I. Pengertian eklesiologi

I.1 Arti Harafiah


Eklesiologi terbentuk dari kata yunani eklesia dan logos.eklesia yang berarti
gereja dan logos yang berarti ilmu.jadi eklesiologi berarti ilmu tentang gereja.
Kata gereja sendiri dari bahasa portugis ‘’igreja’’ igreja ini berakar dari bahasa latin
‘’eclesia’’ yang merupakan transkripsi dari kata bahasa yunani ‘’ekelesia’’ yang berarti
rapat rakyat atau perkumpulan rakyat dalam konteks keagamaan berarti perkumpulan
orang beriman.
Kata yunani ‘’ekklesia’’ ini merupakan terjemahan dari kata ibrani ‘’gahal’’ yang secara
profane berarti perkumpulan orang untuk kepentingan terntentu.sedangkan secara
religious kata ‘’gahal’’ dalam perjanjiaan lama berarti: umat yang berkumpul karena di
panngil oleh firman Allah supaya keluar dari bangsa bangsa kafir dan menjadi umat
milik YHWH sendiri.

I.2 Makna yang di perluas


Bertolak dari anti gereja secarah harafiah di atas maka makna gereja dapat di perluas
dalam definisi berikut ini, Gereja adalah persekutuaan dari orang yang di panggil oleh
Bapa untuk mengakui ketuhanan yesus, sang putra, dalam sabda, sakramen, kesaksian
dan pelayanan, dan melalui kuasa Roh kudus bekerja sama untuk melanjutkan warta
kerajaan Allah di tengah dunia ini.dari definisi ini terungkap beberapa aspek:
a. Aspek pertama,komunitas/jemaat yakni perhimpunan atau perkumpulan orang
beriman.
b. Askpek kedua insitusi yakni sarana organisatoris dan struktual untuk memenuhi
tugas perutusan.
c. Aspek ketigas misteri yakni gereja itu bukan hanya merupakan perkumpulan
orang beriman yang tampak nyata tetapi dalam komunitas itu di hadirkan pula
kenyataan ilahi yang tidak Nampak yakni karya Allah yang menyelamatkan.

Dari ketiga aspek ini dapat di simpulkan bahwa gereja menjadi tanda rahmat
yakni kehadiran yang menyelamatkan dari Allah melalui kristus,berkat dorongan
oleh Roh kudus, untuk semua orang beriman yang percaya kepada kristus.

II Gereja Dalam pemahaman terbaru konsili vatikan II

2.1. sekilas konsili vatikan II

Konsili vatikan II membuat empat periode sidang di bawah kepemimpinn dua paus.
Periode I: tanggal 11 oktober- 8 desember 1962 di buka oleh paus yohanes XXIII. Setelah
paus yohanes XXIII meninggal dan dig anti dengan paus paulus VI, masukan periode II:
tanggal 29 september-4 desember 1963;periode III tanggal 14 september-21 november 1964;
periode IV: tanggal 14 september-21 november 1964: periode IV 14 september- 8 desember
1965. Sidang dalam empat periode ini menghasilkan 16 dokumen yakni 4 konsitusi,9 Dekrit
dan 3 pertanyaan:

A. Konstitusi
Konstitusi artinya ketetapan yang berlaku dan meningkat seluruh anggota lapisan gereja.
Keempat konstitusi tersebut adalah:
1. Konstitusi sacrosanctum concilium(SC) tentang liturgy Gereja.
2. Konstitusi dogmatis Lumen Gentium(LG) tentang Gereja
3. Konstitusi dogmatis Dei Verbum(DV) tentang wahyu ilahi
4. Konstitusi pastoral Gaudium et spes(GS) tentang Gereja dalam dunia modern.
B. Dekrit
Dekrit artinya ketetapan yang berlaku dan mengikat sebagian anggota Gereja,
misalnya dekrit tentanf para paus,uskup, berarti hanya mengikat dan berlaku untuk para
uskup,demikianpun dekrit untuk para imam, atau dekrit tentang akum awam.kesembilan
dekrit tersebut adalah:
1. Dekrit inter mirifica tentang upaya-upaya komunikasi social
2. Dekrit orientalium ecclesiarum tentang Gereja-Gereja Timur Katolik
3. Dekrit unitatis redintegratio tentang ekumenisme
4. Dekrit chiristus dominus tentang pastoral para uskup dalam gereja
5. Dektrit perfectae caritatis tentang pembaharuaan pelayanan dan kehidupan para
imam
C . PERYATAAN(deklarasi)
1. Pernyataan Gravissimum Educationis tentang pendidikan kristen
2. Pernyataan Nostra Aetate tentang hubungan Gereja dengan agama agama bukan
kristen
3. Pernyataan Dignitatis Humanae tentang kebebasan beragama
Konsili vatikan II merupakan konsili ekumenis terbesar dan menjadi sebuah
“pentakosta baru”ini di cirikan melalui tiga karateristik prinsipil yang dapat di tunjukan
dalam tiga kata kunci yakni:
 Pastoral:konsili member perhatian khusus akan karya nayata Gereja sebagai
wujud dari realisasi keselamatan kristus
 Aggirnamento, artinya pembeharuaan atau penyusaiaan dengan masa
sekarang.konsili ini mengarahkan Gereja masuk dalam situasi jaman ini dan
mampu membaca tanda-tanda jaman tetapi bukan berarti meninggalkan tradisi
Gereja.
 Ekumenis: konsili vatikan II ekumenis terbesar yang ke-XXI dalam sejarah
Gereja di hadiri oleh para uskup sedunia(956 uskup dari benua amerika dan
amerika latin, 379 uskup dari afrika dan 300 uskup dari asia).
Berdasarkan tiga karateristik prinsip ini maka konsili vatukan II telah
membawa pembaharuan dalam memahami esensi Gereja yang sesunggunya.
Lumen gentium menghadirkan Gereja dengan menggunakan gambaran biblis
dalam kata “umat Allah” yang berarti
Gereja adalah persekutuan umat beriman yang di baptis, berziarah menuju
kerajaan Allah dan surge.
Gereja adalah satu tubuh yang suci sekaligus berdosa
Gereja umat Allah ini diorganisir secara hierarkis namun demikian tetap
menjadi peguyuban yang sesungguhnya. Sedangkan pemahaman secara
pastoral termuat dalam beberapa dokumen yang memperlihatkan dan
membwajibkan peran nyata Gereja si tengah tata dunia.
2.2 Pemahaman- pemahaman dasar tentang Gereja
1) Gereja berasal fari Allah Trinitas
Asal Gereja secara alamiah yang berada di tengah kehidipan ini adalah
pemeberian yang berasal dari Allah Trinitas:Bapa,putera dan Roh kudus.
 Rencana bapa untuk menyelamatkan semua orang Allah berkenan
mengangkat amnesia untuk ikut serta menghayati hidup ilahi Karena itu,
melalui kristus yang di utusnya, Allah menghimpun semua orang yang
beriman akan puterannya dalam Gereja kudus.
 Penyelamatan terjadi dalam diri kristus. Kedendak bapa untuk
menyelamatkan semua orang di penuhi dalam diri kristus selesai
berkarya.Roh kudus itu tinggal di dalam Gereja dan hati umat beriman
bagikan dalam kenisah. Demikian seluruh Gereja Nampak sebagai umat
yang di satukan berdasarkan kesatuan bapa dan putera dan roh
kudus.gereja berasal dari cintah kasih bapa yang kekal, didirikan oleh
kristus penebus dalam kurun waktu dan di himpun dalam Roh kudus.

2) Misteri dan institusi


Adapun serikat yang di lengkapi dengan jabatan hierarkis dan Tubuh
Mistik Kristus,persekutuan yang Nampak dan persekutuan rohani,Gereja di
dunia dan Gereja yang di perkaya dengan karunia surgawi,janganlah dipandang
sebagai dua hal,melainkan semua itu merupakan satu kenyataan yang
kompleks,yang terwujud karena berpaduaan antara unsure manusiawi dan yang
ilahi.
Arti dari kutipan ini
 Kutipan ini menunjukan bahwa konsili menolak dua ideology yang mana di
satu pihak sangat menekankan aspek eklesiologi,mistik,realitas tak
keliahatan dan di lain pihak sangat menekannkan aspek instusional,realitas
tak kelihatan, tak kelihatan dan di lain pihak sangat menekan aspek
institusional realitas yang kelihatan.
 Perpaduan ini berakar dalam misteri sabda yang menjelma menjadi
manusia.inilah Gereja kristus yang sesudah kebangkitannya diserahkan
kepada petrus untuk di gembalakan.
3) Gereja sebagai sakramen (tanda dan sarana)keselamatan dari ksristus
Lumen gentium no 1 menulis:gereja yang berada di dalam kristus
bagaikan sakramen, yakni tanda dan sarana persatuan mesra dengan Allah
dan kesatuan umat manusia.
Dari ketiga kuitipan ini dapat di simpulkan bahwa:
 Gereja bukanlah isntitusi penyelamat, yang menyelamatkan adalah Allah
dalam kristus, bukan Gereja
 Umat beriman yang percaya kepada kristus bersatu dalam Gereja berkat
pembaptisan.
 Gereja merupakan tempat terlaksananya sakramen keselamatan itu,
artinya bila Gereja merayakan sakramen baptis,krisma,dan ekaristi
kristuslah yang membaptis,menguatkan, dan memberi tubuh dan
darahnya.
 Gereja sebagai sakramen keselamatan juga mau menyatakan bahwa
Gereja ada bukan untuk dirinya sendiri tetapi keluar dari diri membawah
keselamatan bagi manusia dan dunia.
 Kalau para konsili Gereja itu melayani sakramen-sakramen maka paska
konsili vatikan II Gereja menjadi tanda rahmat yaitu kehadiran yang
menyelamatkan diri Allah dalam kristus,didorong oleh Roh kudus.
4) Sifat-sifat Gereja
A. Satu Gereja itu satu, dapat di jelaskan berikut ini:
 Satu karena berakar dalam kesatuan Allah tritunggal: Bapa yang ingin
menyelamatkan manusia, dan keselamatan itu di bawa dan dikerjakan
oleh kristus,serta keselamatan itu mencapai kepenuhannya dan
teraktualisasi melalui karya Roh kudus.
 Seperti yang tetulis dalam limen gentium no.14.Gereja itu satu yakni
pertama,satu dalam iman, kedua:satu dalam ibadat dan sakramen-
sakramen ketiga, satu dalam kepemimpinan gerejanji dan persekutuaan
hidup social.
 Kesatuan yang di maksud buakn kesatuan siual politik atua keseragaman
tetapi, kesatuan iman pada Allah trinitas dalam cinta persaudaraan walaiu
berbeda dalam pemgungkapan: enta itusoal cara mewartakan bentuk
bentuk ibadat, dan bentuk –bentuk keterlibatan social.
a. Kudus
Gereja di sebut kudus karena dianugerahkan oleh Allah Tritunggal yang
mahakudus5, maksutnya,Allah yang menjadi dasar utama adalah maha kudus dan
yesus kristus adalah yang kudus dari Allah.
Karena itu gereja itu kudus maka semua orang yang ada dalam Gereja yang di
panggil kepada kekudusan ‘’Hendaklah kamu kudus, sebab kuduslah Aku yahwe
Allahmu.
b. Katolik
Katolik dari bahasa yunani ‘’kath’holon’’yang berarti menyangkut
keseluruhan7.Dengan demikian, Gereja disebut katolik artinya universal dan
umum terbuka kepada siapa saja unruk segala bangsa dan segala jaman.
Gereja katolik ini tersebar di seluruh dunia tanpa harus kehilangan jati dirinya
atau kehilangan kekatolikannya, artinya Gereja harus tetap mempertahakan
keutuhan kebenarnya imannya yang berdasarkan kitabsuci, migisterium dan
tradisi.
Pada jaman refosrmasi,kata katolik muncul untuk membedakan diri dari Gereja
protestan .sebutan katolik ini di peruntukan bagi umat Kristen yang mengakui
paus sebagai pemmimpin Gereja universal.

c. Apostolik
Kata Apostolik berasal dari kata yunani ‘’apostolos’’yang berasal dari rasul Gereja
disebut Apostolik karena didirikan di atas dasar para rasul dalam tiga arti
 Gereja tetap di bangun atas dasar para rasul, atas saksi saksi yang di pilih dan
diutus oleh kristus sendiri.
 Dengan bantuan Roh yang di tinggal di dalam gereja itu.roh menjaga
ajaran,warisan iman,serta pedoman sehat para rasul dan meneruskannya
 Gereja tetap di ajarkan,dikuduskan dan di bimbing oleh para rasul sampai saat
kedatangan kembali kristus.
Dan kutipan ini dapat di simpulkan bahwa ada hubungan historis turun
temurun mulai dari para rasul dan para penganggi mereka yaitu uskup
Gereja itu apostolik juga berarti semua anggota gereja mengambil bagian
dalam tugas perutusan,walaupun atas cara yang berbeda.

KOMENTAR :
Eklesiologi sendiri berasal dari bahasa igreja dan logos yang berarti gereja dan ilmu
jadi eklesiologi ilmu tentang gereja. Secara harafiah arti gereja dapat didefinisi yaitu
gereja adalah peresekutuan dari orang yang dipanggil oleh Bapa untuk mengakui
ketuhanan yesus, sang putera, dalam sabda, sakramen,, kesaksian dan pelayan dan
melalui kuasa roh kudus bekerja sama untuk melanjutkan warta kerajan Allah
ditengah dunia ini. Gereja juga memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1) Kudus yang berarti dianugerahkan oleh Allah Tritunggal yang Maha Kudus
2) Katolik yang berate menyangkut keseluruhan, universal, terbuka, kepada siapa
saja unuk segala bangsa dan jaman
3) Apostolik karena dihadirkan oleh para rasul
4) Satu karena berakar dala kesatuan Allah Tritunggal
Gereja saat ini merupakan persekutuan umat Allah yang satu, kudus, katolik dan
apostolik. Hirarkisme ini pada akhirnya, atas kehendaknya sejarah dan Roh Allah
sendiri, tiba pada zaman Modern sebagai puncak dari Abad peretengahan (abad ke 5-
15), yang kemudian mempersiapkan lahirnya zaman Aufklaerung, dan saatnya
mendapat gugatan dan koreksi serta perlawanan yang melahirkan perpecahan dan
pemisahan tertentu sampai kemudian menjadi stabil lagi seiring otonomi berpikir dan
sekularisme serta otoritas Negara menjadi penegah. Sejak Vatican II itu, paham
eklesiologi sudah jauh berubah, yakni gereja bukan lagi disebut lembaga keselamatan
tapi sakramen keselamatan. Peresekutuan umuat beriman itulah Gereja, bukan hirarki
semata. Dalam sejarah kita bisa belajar membaca tanda zaman, misalnya silih
berganti konsep dan praktik menhgadapi mas alah bahkan yang berprentensi
sebagai satu-satunya yang benar. Pada akhirnya kita mesti tunduk hanya pada Dia
yang telah berfirman dan memberikan kasih karuniaNya yang tak terbatas waktu dan
tempat, tak terbatas bidang dan level, tak terbatas oleh apapun termasuk oleh
pandemic covid saat ini, karena Roh Allah berhembus kemana saja Dia mau.

BAB II
EKLESIOLOGI ALKITABIAH

2.1. Gereja Dalam jaman perjanjian lama


Gereja, umat allah sekaraang ini berakar dalam bersejarah sebagai umat allah ang
pertama.
Dasar terbentuknya Israel dapat di jelaskan sebagai berikut:
A. Kisah Israel bersama YHWH
1) Panggilan Abraham
Allah berinisiatif menyelamatkan manusia dengan memanggil Abraham.
Kisah panggilan Abraham memuat tiga jenis janji dari Allah yakni janji
tentang tanah,janji tentang keturunan dan janji tentang berkat.ketiga jenis janji
ini direalisasikan Allah dalam sejarah panjang bersama Bapak Abraham.
Keberhasilan Abraham dalam ujian yang di alaminya menajdi alas an bagi
Allah untuk menganugerahkan berkat secara turun temurun untuk semua
keturunannya.
2) Panggilan Musa
Perjanjian Abraham dengan Allah belum bisa direalisasikan sepenuhnya.maka
bangsa Israel lalu keluar dari mesir dan mengembara di padang menujuh tanah
terjanji.jadi skema penggembaraan Israel ini adalah pertama,panggilan yakni
Israel di bebaskan dari perbudakan dan dari perhambaan laut merah.
Kedua, pembebasan yakni Israel di bebaskan dari perbudakan dan dari
perhambaan dosa bersama pemimpin utamannya musa ketiga,perjanjian yakni
ikatan perjanjiaan yakni ikatan perjanjian YHWH bagi Israel.
3) Ikatan kesatuan YHWH dan Israel melewati sejarah paling sampai kepada
jaman yudaisme yaitu masa sesudah pembuangan di babel.
Dampak dari pembuangan babel membawah banyak perubahan dan
peralihan,tidak hanya di bidang sosial,ekonomi,politik,tetapi juga di bidang
religious.

B. Point-point eklesiologi yang dapat di petik dari kisah perjanjiaan lama ini:
Israel menjadi suatu perhimpunan,umat dari yahwe.kesatuan umat Israel yang
membentuk qahal.ini bukan atas dasar etnis melainkan atas dasar religious.
Umat yang terhimpun itu dipanggil dari perbudakan menuju
pembebasan.dengan demikian perhimpunan umat tuhan memiliki tujuan untuk
membebaskan dan menyelamatkan umat yang berpegang teguh pada
ketetapan YHWE.
Umat Israel yang berziarah di padang gurun melewati laut merah sebagai
tanda pembaptisan mereka dari segala dosa dan kejahatan selama berada
dalam situasi perbudakan di mesir.
Tanah terjanji sebagai surga abadi lambang tujuan akhir dari perziarahan umat
Allah sebagai satu anggota Gereja.
Israel jaman yudaisme cirri cirri member Gereja perziarah yang tetap memiliki
ikatan kesatuan dengan YHWH sampai pada kedatangan mesias,yesus kristus

2.2 Gereja dalam jaman perjanjian baru


1.1.1. permulaan Gereja
Menurut tradisi permulaan Gereja ini didirikan oleh yesus di atas dasar salah satu
rasul yakni petrus .tradisi ini bersumber dalam injjl matius.
Setelah menetapkan petrus kepada para rasul pun yesus member kuasa
sesunggunya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di surge dan apa yang
kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.
Maka dapatlah di katakana bahwa Gereja sejak permulaanya di kehendaki oleh
yesus untuk di pimpin secara apostolis hierarkis dalam bimbingan roh kudus yang
di janjikan yesus sebagai penghibur.
1.1.2. lahirnya Gereja
Permulaan gereja dalam arti yang penuh baru sesuah paskah yakni paskah
kematian dan kebangkitan yesus. Gereja lahir setelah kerajaan allah terlaksana
dalam Tuhan yang bangkit.umat baru ini adalah ciptaan baru hasil karya yesus
untuk mewujudkan Israel baru sebagai suatu fase baru dalam sejarah keselamatan.
Gereja baru ini mendapat kuasa dan perintah dari yesus sendiri untuk melanjutkan
karya penyelayanannya sebagai nabi,umam dan raja.
 Sebagai nabi:pergilah dan jadikanlah semua bangsa muridku ajarilah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah ku perintahkan kepadamu.(mat 28:19-
20)
 Sebagai imam:para rsaul menjadi pempimpin dalam peribadatan .
 Sebagai raja:para rasul bertindak dan mengajar dengan penuh wibawa.dalam
konsili apostilik pertama di yerusalem para rasul mengeluarkan keputusan
dengan kata kata ini rupanya baik menurut Rohkudus dan menurut kami.
Point-point eklesiologi yang dapat di simpulkan:
a) Gereja didirikan bukan pertama tama oleh sabda yesus melainkan oleh karya
Allah bapa yang di laksanakan dalam hidup yesus khususnya dalam wafat dan
kebangkitanya dan di susui oleh pencurahan rohkudus.
b) Titik awal gereja sudah di mulai yesus prapaskah saat yesus memilih dua belas
rasul dengan simon petrus sebagai kepala.
c) Petrus adalah sosok guru gereja yang mendapatkan julukan primat petrus sebagai
yang pertama diantarnya para rasul yang selanjutnya di sebut sebagai primat paus
artinya kedudukan para paus yang merupakan penerus takhta santo petrus.
d) Gereja lahir sebagai resmi dalam peristiawa pentakosta.
e) Bersama para rasul yang menciptakan unsure dasarlah dalam sebuah organisasi
gerejani yaitu kepemipinan apostolishirerakis dalam gereja.
1.1.3. gereja umat Kristen perdana
A. dalam kisah para rasul:Gereja persaudaraan(comumunio)
 Gambaran yang di tampilkan adala gereja persaudaraan orrang orang yang
menerima pengajaran itu memberi diri di baptis bertekun pengajaran para
rasul dan dalam persekutuaan.
 Gereja jaman para rasul merupakan gereja Kristen perdana yang
mengahadirkan peran utama petrus bersama yohanes dan
yakobus.ketigannya di sebut sebabagi dewan pimpinan gereja,pilar gereja
dan petrus sendiri dijuluki sokoguru gereja.
 Dalam gereja jaman para rasul ini terjadi konsisli pertama dalam jaman
gereja perdana yang di sebut dengan konsili yerusalem.
 Terlaksannya konsili yerusalem ini mau menjukan adanya keprihatinan
bersama dari jemaat perdana itu atas persoalaan yang menimpa gereja
perdana inilalu di musyawarahkan bersama.
B. Dalam surat surat paulus:
1. Gereja umat Allah
 Gereja sebagai umat Allah.paham ini berpangkal pada Israel unruk menjadi warga
bukanlah hubungan etnismelainkan panggilan Allah dan penyerahan manusia
dalam iman.
 Umat Allah dalam perjanjiaan lama itu identik dengan bangsa Israel sangat politis
dan rasial.
2. Gereja Tubuh Kristus
 Gereja sebagai tubuh kristus.paham ini mau mengatakan bahwa gereja hidyp dari
kristus arti ini dapat dijelaskan dalam dua hal:pertama, kita dakam kristus atau
kristus dalam kita.kedua, oaham tubuh juga untuk mrnjrlaskan peran kristus
sebagai kepala yang berarti kristus sebagai sumber hidup bagi Gereja.
 Terungkap dalam kata katanya sebab sama seperti pada satu tubuh kita
mempunyai banyak anggota semikian juga kita adalah satu tubuh di dalam
kristus.jadi kesatuan dengan kristus dalam ekaristi juga kesatuan antar
jemaat.dalam komunio ekaristis berarti juga komunio eklesiologis.
 Dalam menyebut Gereja sebagai tubuh kristus memberikan arti baru bagi Gereja
yakni sebagai tempat kehadiran kristus di dunia.jadi segala perhatian di pusatkan
pada kristus dan kesatuanyya dengannya.
C. Point point eklesiologis dan uraian tentang gereja perdana
1. Para rasul telah meletakan dasar iman yang kokoh dan disebut juga aebagai tradisi
apostolic sehinggah menjadi warisan berharga bagi pertumbuhan dan
perkembangan gereja yaitu pengakuan akan iman yang satu pada kristus adanya
peribadatan dan adannya pelayan dalam satu persekutuan dan persaudaraan.
2. Teologi Paulus tentang gereja memberikan penekanan dan focus uatama pada
kristus sebagai kepala gerejannya yang adalah sumber kehidupan bagi
pertumbuhan dan perkembangan gereja sampai selamannya.
KOMENTAR:
Gereja, umat allah sekaraang ini berakar dalam bersejarah sebagai umat allah ang
pertama.
1.1.1. permulaan Gereja
Menurut tradisi permulaan Gereja ini didirikan oleh yesus di atas dasar salah satu
rasul yakni petrus .tradisi ini bersumber dalam injjl matius. Setelah menetapkan
petrus kepada para rasul pun yesus member kuasa sesunggunya apa yang kamu
ikat di dunia ini akan terikat di surge dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini
akan terlepas di surga. Maka dapatlah di katakana bahwa Gereja sejak
permulaanya di kehendaki oleh yesus untuk di pimpin secara apostolis hierarkis
dalam bimbingan roh kudus yang di janjikan yesus sebagai penghibur.

1.1.2. lahirnya Gereja


Permulaan gereja dalam arti yang penuh baru sesuah paskah yakni paskah
kematian dan kebangkitan yesus. Gereja lahir setelah kerajaan allah terlaksana dalam
Tuhan yang bangkit.umat baru ini adalah ciptaan baru hasil karya yesus untuk
mewujudkan Israel baru sebagai suatu fase baru dalam sejarah keselamatan.
Gereja baru ini mendapat kuasa dan perintah dari yesus sendiri untuk melanjutkan
karya penyelayanannya sebagai nabi,umam dan raja.
 Sebagai nabi:pergilah dan jadikanlah semua bangsa muridku ajarilah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah ku perintahkan kepadamu.(mat 28:19-
20)
 Sebagai imam:para rsaul menjadi pempimpin dalam peribadatan .
 Sebagai raja:para rasul bertindak dan mengajar dengan penuh wibawa.dalam
konsili apostilik pertama di yerusalem para rasul mengeluarkan keputusan
dengan kata kata ini rupanya baik menurut Rohkudus dan menurut kami.

BAB III
EKLESIOLOGI UMAT ALLAH

3.1. Paham Gereja sebagai umat Allah


1. gereja adalah sebuah persekutuan,comunio artinya semua mengambil bagian
dalam menghadirkan keselamatan sebagai aplikasi langsung dari pembaptisan
yakni mengambil bagian dalam tiga tugas kristus sebagai nabi,imam dan raja
2. Dalam tugas pelayanan,skemannya berubah bukan lagi kristus hierakhi lalu
komunitas umat beriman tetapi kristus umat beriman pelayanan dan karisma.
3. Paham universalitas artinya gereja katolik terbukan dan merangkum semua
umat beriman serta kekayaannya dibawah kristus sebagai kepala menghargai
perbedaan masing masing berkembang menurut bagiannya saling berbagi dan
serentak menuju kepenuhan kesatuan.
4. gereja umat Allah bukan sebuah kumpulan sosial politik.Gereja bukan
menyerupai enitas politik yang bekerja mnurut cara cara politik.gereja umat
Allah adalah persekutuaan yang bertujuan untuk mewartakan dan memuji
krya besar Allah.
3.2. keanggotaan umat Allah
3.2.1. syarat keanggotaan umat Allah
Lumen gentium no.14 menyebutkan syarat syarat keanggotaan seorang dalam gereja:
1. Mempunyai Rohkudus yang mendorong untuk percaya kepada kristus. Syarat ini
menyangkut inti iman.
2. Menerima Gereja seutuhnya sebagai sarana konkret dan nyata yang
menhubungkan manusia dengan kristus,artinya percaya akan perwujutan konkret
pewahyuaan Allah dalam sejarah keselamatan yang kini secara berlangsung
dalam Gereja.
3. Masuk dalam organisasi gereja yang keliatan dan terlibat sebagai anggota gereja
yang aktif dan sadar, melalui;pengakuaan iman,merayakan sakramen
skramen,hidup dalam persekutuaan dengan kepemimpinan gereja yang sah.

3.2.2. Tiga jenis keanggotaan umat Allah


Keanggotaan umat Allah yang selanjutnya disebut sebagai anggota gereja terdiri
dari tiga yakni: kaum klerus,kaum religius,dan kaum awam.Kaum klerus dalam
wujud hierarki sebagai pelayan Gereja katolik adalah gereja yang disusun dan di
atur sebagai sebuah serikat yang di lengkapi dengan jabatanhierakis.sturuktur
hierrakis gereja ini terdiri dari kolegialitas dewan para uskup ,imam serta diakon.
Kolegialitas dewan para uskup
a. pengertian: kolegilitas dewan para uskup adalah pengganti para rasul
sebagai gembala gereja.dalam tubuh para rasul yang dibentuk oleh
yesus ada rasul petrus sebagai kepala.demikianpun dalam kolegilitas
dawn para uskup,ada pula kepala penganggti rasul petrus yakni
paus,pemimpin gereja semesta yang keliatan. Dewan uskup ini
merupakan subyek kuasa tertinggih dan penuh atas sekuruh
gereja.kuasa tertinggih di jalankan secara meriah dalam konsili
ekumenis untuk mengambil keputusan bersama yang amat penting.
b. esensi dari kolegilitas terdiri atas dua: Collegialitas affective,ii
collegilitas effectus,
c. keanggotaan: dewan ini terdiri dari semua uskup untuk mrngukapkan
keanekaragaman dan universalitas umat Allah, terhimpun di bawah
satu kepala untuk mengungkapkan kesatuan kawanan kristus.
d. Tugas: dewan para uskup ini bertugas untuk mengadakan konsili
ekumenis dan sinode para uskup yang di undang oleh paus.hal yang di
bicarakan adalah menyangkut keoentingan Gereja semesta yakni:
kesatuan iman, disiplin hidup menggereja serta kepentingan hidup
umat Allah seluruhnya.
e. hubungan dengan paus sebagai kepala dewan para uskup dewan ini
berwibawah dengan berkuasa bila bersatu dengan paus,imam
agung di Roma ,penganggnti petrus.
Ikatan kesatuan ini di bangun dengan istilah ad limia artinya
kunjungana lima tahunan.para uskup mempunyai jadwal setiap lima tahun
untuk bertmu paus di Roma.Ad limina unu adalah konsekunsi konkret dari
perisvhoresis antara gereja universal dan gereja lokal.
Hubungan ini memberikan beberapa impilikasi berikut:
a. Adannya perichorersis antara kolegialitas para uskup dengan suksesi
primat petrus yaitu paus sebagai kepala dewan para uskup.
b. Terjadinnya pertemuan anatara pemgelaman actual ari gereja gereja
lokal dengan pemangku iamn yang permanen /tetap ,penjaga ,iman
yakni paus.
c. Pertemuan antara prunsip personal dan prinsip comunio dalam
mengelolah tata hidup menggereja.

KOMENTAR:
Paham Gereja sebagai umat Allah
1. gereja adalah sebuah persekutuan,comunio artinya semua mengambil bagian
dalam menghadirkan keselamatan sebagai aplikasi langsung dari pembaptisan
yakni mengambil bagian dalam tiga tugas kristus sebagai nabi,imam dan raja.
2. dalam tugas pelayanan,skemannya berubah bukan lagi kristus hierakhi lalu
komunitas umat beriman tetapi kristus umat beriman pelayanan dan karisma.
3. Paham universalitas artinya gereja katolik terbukan dan merangkum semua umat
beriman serta kekayaannya dibawah kristus sebagai kepala menghargai
perbedaan masing masing berkembang menurut bagiannya saling berbagi dan
serentak menuju kepenuhan kesatuan.
4. gereja umat Allah bukan sebuah kumpulan sosial politik.Gereja bukan
menyerupai enitas politik yang bekerja mnurut cara cara politik.gereja umat Allah
adalah persekutuaan yang bertujuan untuk mewartakan dan memuji krya besar
Allah.

. syarat keanggotaan umat Allah


Lumen gentium no.14 menyebutkan syarat syarat keanggotaan seorang dalam gereja:
1. Mempunyai Rohkudus yang mendorong untuk percaya kepada kristus. Syarat ini
menyangkut inti iman.
2. Menerima Gereja seutuhnya sebagai sarana konkret dan nyata yang menhubungkan
manusia dengan kristus,artinya percaya akan perwujutan konkret pewahyuaan Allah
dalam sejarah keselamatan yang kini secara berlangsung dalam Gereja.
3. Masuk dalam organisasi gereja yang keliatan dan terlibat sebagai anggota gereja
yang aktif dan sadar, melalui;pengakuaan iman,merayakan sakramen skramen,hidup
dalam persekutuaan dengan kepemimpinan gereja yang sah.

BAB IV
EKLESIOLOGI PASTORAL

1.1. Gereja di Tengah Tata Dunia


a. Gereja Trinitas sudah hadir di dunia terhimpun dari orang-orang yang sudah dibaptis.
Warga beriman itu adalah warga masyarakat dunia. Gereja menempuh perjalanan
bersama dengan semua manusia dan mengalami nasib keduniaan.

b. Gereja ada dalam dunia tetapi Gereja tidak identik dengan dunia.

Gereja menyatu dengan dunia tanpa harus menjadi seperti dunia: “Kegembiaran dan
harapan, duka dan kecemasan sekarang adalah juga kegembiaran dan harapan, duka dan
kecemasan para murid Kristus juga” (GS 1). Misteri Paska yang dirayakan dan kerajaan
Allah yang diwartakan tidak dihidupkan untuk dirinya sendiri, tetapi dihidupkan di
tengah-tengah dunia ini. Gereja Bermisi Dalam Cinta Kasih Trinitas

Menurut AG 2, “Gereja peziarah bersifat misioner, sebab berasal dari perutusan Putera
dan perutusan Roh Kudus, menurut rencana Allh Bapa”. Kutipan ini mengandung arti:
karya misi itu sesungguhnya adalah misi Allah (Missio Dei), yang bersumber dari cinta
kasih Allah Bapa, terlaksana dalam diri Yesus Kristus sebagai pengantara Allah dan
manusia, dan dilanjutkan oleh Roh Kudus sebagai tokoh utama yang menyebarluaskan
misi Allah itu. Dengan demikian, misi Gereja bersumber dari cinta kasih Trinitas, Gereja
bekerja bersama mewujudkan misi Allah dengan menjadi tanda dan sarana keselamatan
dan bekerja untuk menghadirkan kerajaan Allah di dunia ini.

c. Beberapa Aspek Yang Menjadi Perhatian Karya Pastoral Gereja: GS Bab 2, 3, 4.


• Perkawinan dan keluarga: perhatian terhadap penyelarasan cinta kasih suami dan
isteri dengan sikap hormat terhadap hidup manusiawi.

• Kebudayaan: Gereja menginkarnasikan Injil dan nlai-nilai kristiani ke dalam budaya.


Gereja juga menerima nilai yang baik dari budaya, sehingga Gereja betul menjadi
tanda yang hidup dan menyatu dengan kebuadayaan setempat. Dasar teologis dari
inkulturasi adalah peristiwa inkarnasi: Allah menjadi manusia.

• Kehidupan sosial ekonomi: di bawah terang Injil Gereja menggariskan asas-asas


keadilan dan kewajaran, sesuai tuntutan akal sehat, bagi hidup perorangan, sosial dan
internasional.
• Kehidupan bernegara: Gereja tidak terikat pada sistem politik. Antara negara dan
Gereja bersifat otonom dan tidak saling bergantung, kendati melayani orang yang
sama. Gereja bertugas meluaskan keadilan dan cinta kasih, mewartakan iman,
menyampaikan ajaran sosial dan membuat penilaian moral.

• Pembangunan masyarakat internasional: Gereja berperan bagi persekutuan


persaudaraan antar manusia dan antar bangsa yakni penggertian akan hukum Ilahi
dan hukum kodrati.

e. Kegiatan Misioner Gereja

• Misi Gereja itu satu dan tetap sama yakni menganugerahkan keselamatan kepada
segala bangsa, meskipun dalam kenyataan tidak dilaksanakan dengan cara yang
sama. Kegiatan misioner gereja dijalankan oleh dewan para Uskup yang diketuai
oleh pengganti Petrus.

• Alasan kegiatan misioner Gereja terletak pada kehendak Allah yang menghendaki
supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan tentang kebenaran.
Maka perlulah semua orang bertobat kepada Kristus, yang dikenal melalui pewartaan
Gereja dan melalui Baptis disaturagakan ke dalam Krsitus dan GerejaNya.
f. Tujuan karya missioner Gereja, menurut Misi Ad Gentes adalah mewartakan Kristus dan
InjilNya kepada bangsa-bangsa yang belum mengenal Kristus dan menanamkan Gereja
di tengah bangsa-bangsa atau golongan tempat Gereja belum berakar. Sehingga Kristus
dan Gerejanya tidak diaggap asing oleh siapapun. Bentuk-bentuk Konkret Dari Karya
Misioner Gereja

1. Mewartakan Injil: dengan pewartaan Injil, Gereja mengundang semua orang untuk
bertobat dan beriman kepada Kristus, serta mempertahankan iman tersebut.

2. Kesaksian hidup (AG 11): umat kristiani di mana pun mereka hidup, melalui teladan
hidup serta kesaksian lisan wajib menampilkan manusia baru, yang telah diterima
melalui Pembaptisan dan dikuatkan oleh Roh Kudus melalui Sakramen Krisma,
sehingga semua orang memandang perbuatan mereka dan memuliakan Allah (Mat
5:16).
3. Inkulturasi (AG 10): untuk dapat menyajikan misteri keselamatan kepada semua
orang, Gereja harus masuk ke semua golongan itu, dengan gerak yang sama seperti
Kristus sendiri, ketika Ia mengikatkan diri pada keadaan sosial dan budaya tertentu.

4. Dialog (AG 11): bermisi berarti membangun dialog yang jujur dan penuh hormat,
untuk menggali benih-benih sabda yang terpendam, mengetahui harta kekayaan
setempat dan menanamkan nilai-nilai injili kepada orang atau masyarkat dan bangsa
tertentu.

5. Penegakkan hak asasi manusia (AG 12): misi Gereja dijiwai oleh cinta kasih kristiani
yang ditujukkan kepada semua orang tanpa pandang bulu, yakni Gereja membela hak
asasi manusia, terlibat dengan mereka yang miskin, menegakkan keadilan dan
perdamaian, memajukan ekonomi, dan meletakan kehidupan sosial secara layak dan
benar.

1.2. Komunitas Basis Gerejani sebagai Cara Baru Hidup Menggereja


1.2.1. Titik tolak: Gereja Umat Allah.

Konsili Vatikan II menyebut Gereja Umat Allah kepada semua yang telah dibaptis, sebagai
communio/persekutuan anggota yang semartabat, persekutuan anak-anak Allah dan
persektuan yang terpanggil kepada kekudusan. Persektuan semua yang telah dibaptis ini
diekspresikan melalui partisipasi dalam Tri Tugas Kristus sebagai Nabi, Imam dan Raja.
Pembaharuan melalui Konsili Vatikan II ini telah melahirkan Gereja sebagai sebuah
communio untuk missio: persektuan karena dibaptis dalam nama Allah Tritunggal untuk
bermisi menjalankan tiga tugas Kristus itu. Komunitas Basis Gerejani dalam Magisterium
dan Dokumen Para Uskup

a. Magisterium Paus Paulus VI:

Dalam Seruan Apostolik Evangeli Nuntiandi, tentang evangelisasi dalam dunia modern,
no 58, Paus Paulus VI menyatakan bahwa KBG adalah:

• Komunitas yang menjadi tempat untuk evangelisasi.


• Komunitas yang melekat erat dengan Gereja lokal dan tetap bersatu dengan
Gereja universal.

• Komunitas yang menjaga kesatuan dengan para Gembala dan Magisterium.


• Komunitas yang terus bertumbuh dalam kesadaran missioner.
b. Magisterium Paus Yohanes Paulus II:
Dalam Ensiklik Redemptoris Missio, tentang upaya tetap menjalankan mandat misi, no
51, Paus Yohanes Paulus II mengatakan bahwa KBG adalah:

• Sekelompok kaum Kristiani yang berkumpul untuk berdoa, membaca Kitab


Suci, berkatekese dan berdiskusi tentang masalah duniawi dan gerejawi.

• Komunitas di mana anggota mengalami kebersamaan, aktif mengambil bagian,


tempat lahirnya pelayan-pelayan baru yang menjadi tanda adanya daya
kehidupan dalam Gereja.

• Komunitas yang tak terpisahkan dari paroki, yang menjadi ragi bagi yang lain,
terutama bagi kaum miskin.
• Komunitas yang tidak mengasingkan diri atau gerakan eksplotatif-ideologis,
tetapi hidup dalam kesatuan dengan Gereja Katolik: dengan para Gembala dan
Magisterium.

• Komunitas yang dibangun atas dasar Kristus, dengan mendengarkan


SabdaNya, serta berpusat pada Ekaristi, serta hidup sehati-sejiwa, seperti cara
hidup jemaat perdana.

c. KBG dalam Magisterium Gereja di Asia

Dalam Fedaration Asian Bishops Conference (FABC), para Uskup Asia menyebutkan
bahwa KBG adalah ekspresi dari Gereja partisipatif, yakni: sebuah komunitas
persaudaraan dan cinta kasih, yang hidup dalam semangat partisipasi dan tanggung
jawab yang otentik, dimana semua orang membagikan talenta dan karismanya dalam
berbagai aspek kehidupan menggereja.

d. KBG dalam Konferensi Wali Gereja Indonesia (SAGKI 1-5 November 2000) KBG
adalah cara baru hidup menggereja yang terinsipirasi dari cara hidup Jemaat perdana,
berkomunitas dalam satuan umat yang relatif kecil, mudah berkumpul untuk
mendengarkan Firman dan berbagi masalah dan mencari pemcehannya dalam terang
Kitab Suci serta membangun solidaritas dengan yang miskin dan tertindas.

1.2.3. Pemahaman KBG dalam tiga dimensi: Komunitas, Gerejani, Basis.


a. Komunitas: KBG adalah ekspresi dari persekutuan (sehati-sejiwa) semua yang percaya
kepada Kristus melalui pembaptisan, hidup dalam semangat kemanusiaan, persaudaraan
serta kesediaan untuk saling membantu satu sama lain. Komunitas yang merangkul
seluruh, melampaui batas umur, status sosial, suku, bangsa, dan budaya.

b. Gerejani: artinya KBG yang mendasari hidup berkomunitas menurut 3 elemen dasar
adanya Gereja yakni:

• Sabda: Tumpuan dan kekuatan bagi Gereja, bagi putera-putri Gereja menjadi
kekuatan iman, santapan jiwa, sumber jernih dan kekal hidup rohani (DV 21).

• Ekaristi: adalah sumber dan puncak hidup kristiani (LG 11). Gereja hidup dari
Ekaristi dan umat hidup dari Ekaristi yang dirayakan.

• Pelayanan: semua yang sudah dibaptis menjalankan tiga tugas Kristus sebagai Imam,
Nabi dan Raja, dalam kesatuannya dengan Uskup, pimpinan Gereja lokal dan Paus
sebagai pimpinan tertinggi Gereja universal.
c. Basis: artinya: pertama, basis teritorial, yakni KBG yang berada dalam wilayah teritorial
paroki, yang menjadi zona misi dan pastoral yang dipercayakan Pastor paroki serta
habitat hidup anggota sehari-hari. Kedua, basis kategorial, yakni komunitas yang
terbentuk dari kelompok kategori tertentu berdasarkan umur, profesi/pekerjaan, atau
spritualitas hidup tertentu.

Kesimpulan: dengan menjelaskan tiga dimensi KBG ini, maka KBG adalah
persekutuan umat Allah yang sudah dibaptis, sehati-sejiwa membentuk satu komunitas,
menurut batas teritorial tertentu dalam wilayah paroki (10-20 KK), dan basis kategorial
tertentu, serta melandasi hidup komunitas atas dasar Sabda, Ekaristi dan terlibat dalam
pelayanan hidup menggereja.

1.2.4. KBG sebagai cara baru hidup menggerja:

a. KBG menjadi tanda yang hidup dari Gereja lokal: menjadi lokus, fokus dan subyek
pastoral paroki
Menurut Karl Rahner, KBG dan paroki tidak bertentangan atau dipisahkan satu sama
lain. Oleh karena itu, KBG pertama, harus menjadi tempat pendalaman iman dan hidup
kristiani semua yang telah dibaptis; kedua, menjadi tempat untuk menghidupkan
partisipasi kaum awam dalam hidup menggereja dan bermasyarakat serta menjadi
sumber lahirnya para fungsionaris pastoral Gereja.

b. KBG sebagai Komunitas Missioner: KBG itu menjadi komunitas apostolik, komunitas
yang sedang berada dalam misi, Gereja yang hidup di tengah keluarga dan rumah
manusia.

c. KBG sebagai daya evangelisasi baru: KBG menjadi tempat pertama keterlibatan Gereja
untuk mewartakan Injil dalam cara-cara yang baru menjawabi tuntutan jaman, budaya
dan situasi konkret dunia.

KOMENTAR:
Gereja di tengah tata dunia gereja trinitas sudah hadir dunia terhimpun dari orang
orang yang sudah di baptis.warga beriman itu adalah warga masyarakat dunia.gereja
menempuh perjalanan bersama dengan semua manusia dan mengalami nasib keduniaan.
Gereja menyatu dengan dunia tanpa harus menjadi seperti dunia kegembiraan dan
hadarapn duka dan kecmeasan sekarang adalah juga kegembiraan dan harapan,duka dan
kecemasan para murid kristus juga.misteri paskah yang di rayakan dan kerajaan allah
yang di wartakan tidak di hidupkan untuk dirinya sendiri tetapi dihidupkan di tengah
tengah dunia ini.gereja keluar dan solider dengan persoalan dunia, pembela
khidupan,pejuang kedamaian dan keadilan.
Gereja bermisi dalam cinta kasih trinitas. Menurut AG 2, “Gereja peziarah bersifat
misioner, sebab berasal dari perutusan Putera dan perutusan Roh Kudus, menurut rencana
Allh Bapa”. Kutipan ini mengandung arti: karya misi itu sesungguhnya adalah misi Allah
(Missio Dei), yang bersumber dari cinta kasih Allah Bapa, terlaksana dalam diri Yesus
Kristus sebagai pengantara Allah dan manusia, dan dilanjutkan oleh Roh Kudus sebagai
tokoh utama yang menyebarluaskan misi Allah itu. Dengan demikian, misi Gereja
bersumber dari cinta kasih Trinitas, Gereja bekerja bersama mewujudkan misi Allah
dengan menjadi tanda dan sarana keselamatan dan bekerja untuk menghadirkan kerajaan
Allah di dunia ini.

Anda mungkin juga menyukai