Anda di halaman 1dari 26

NAMA : MARSELINA PRADA WITIN

SEMESTER : IV E

TUGAS RINGKASAN EKLESIOLOGI

BAB I

PEMAHAMAN DASAR EKLESIOLOGI

1. Pengertian Eklesiologi

1.1 Arti harafiah

Eklesiologi terbentuk dari kata Yunani ekklesia dan logos. Ekklesia yang berarti Gereja dan
logos yang berarti ilmu. Jadi ekklesiologi berarti ilmu tentang Gereja.

1.2Makna yang Diperluas.

Gereja adalah persekutuan dari orang yang di panggil oleh Bapa untuk mengakui ketuhanan
Yesus, sang putera,dalam sabda,sakramen,kesaksian dan pelayanan,dan melalui Roh Kudus
bekerja sama untuk melanjutkan warta kerajaan Allah di tengah dunia ini.

a) Aspek pertama, Komunitas/jemaat,yakni penghimpunan atau perkumpulan orang


beriman(communio).
b) Aspek ketiga,misteri yakni sarana organisatoris dan struktural untuk memenuhi tugas
perutusan (hierarki).
c) Aspek ketiga,misteri yakni Gereja itu bukan hanya merupakan perkumpulan orang
beriman yang tampak nyata tetapi dalam komunitas itu dihadirkan pula kenyataan illahi
yang tidak nampak yakni karya Allah yang menyelamatkan (misteri).

Dari ketiga aspek ini dapat di simpulkan bahwa Gereja menjadi tanda Rahmat yakni
kehadiran yang menyelamatkan dari Allah melalui Kristus,berkat dorongan oleh Roh Kudus
untuk semua orang beriman yang percaya kepada Kristus.
II. Gereja Dalam Pemahaman terbaru Konsili Vatikan II

2.1 Sekilas Konsili Vatikan ll

Konsili Vatikan II membuat empat periode sidang di bawah kepemimpinan dua Paus.

Sidang dalam empat periode ini menghasilkan 16 dokumen yakni : 4 konstitusi, 9 Dekrit
dan 3 pernyataan.

A. Konstitusi

Konstitusi artinya ketepatan yang berlaku dan mengikat seluruh anggota lapisan Gereja.
Konstitusi tidak bisa dirubah kecuali melalui konsili. Keempat konstitusi tersebut adalah :

1. Konstruksi Sacrosanctum Concilium(SC) tentang liturgi suci.


2. Konstitusi dogmatis Lumen Gentium(LG) tentang Gereja.
3. Konstitusi dogmatis Dei Verbum(DV) tentang Wahyu ilahi.
4. Konstitusi pastoral Gaudium et spes(GS) tentang Gereja dalam dunia modern.

B. Dekrit

Dekrit artinya ketetapan yang berlaku dan mengikat sebagian anggota Gereja,misalnya
dekrit tentang para uskup,berarti hanya mengikat dan berlaku untuk para
Uskup,demikianpun dekrit untuk para imam,atau dekrit tentang kaum awam kesembilan
dekrit tersebut adalah :

1. Dekrit Inter Mirificial (IM) tentang upaya-upaya komunikasi sosial.


2. Dekrit Orientalium Ecclesiarum(OE) tentang Gereja-gereja timur katolik.
3. Dekrit Unitatis Redintegratio(UR) tentang ekumenisme.
4. Dekrit Christus Dominus(CD) tentang pastoral para uskup dalam gereja.
5. Dekrit Perfectae Caritatis(PC) tentang pembaharuan dan penyesuaian hidup
religius.
6. Dekrit Optatam Totius (OT) tentang pembinaan imam
7. Dekrit Apostolicam Actuositatem(AC) tentang kerasulanawam.
8. Dekrit Ad Gentes (AG) tentang kegiatan missioner Gereja.
9. Dekrit Presbyterorum Ordinis (PO) tentang pelayanan dan kehidupan para
imam.

C.PERNYATAAN (deklarasi)

1. Pernyataan Gravissimum Educationis (GE) tentang pendidikan Kristen.


2. Pernyataan Nostra Aetate (NA) tentang hubungan Gereja dengan agama-agama bukan
Kristen.
3. Pernyataan Dignitatis Humane (DH) tentang kebebasan beragama.

Konsili Vatikan II merupakan konsili ekumenis terbesar dan menjadi sebuah "Pantekosta
baru" dalam Gereja. "Pantekosta baru" ini dicirikan melalui tiga karakteristik prinsipil yang
dapat di tunjukan dalam tiga kata kunci,yakni.

a) Pastoral : Konsili memberi perhatian khusus akan karya nyata Gereja sebagai wujud
dari realisasi keselamatan Kristus.
b) Aggiornamento : artinya pembaharuan atau penyesuaian dengan masa sekarang.
c) Ekumenis : Konsili Vatikan II adalah Konsili ekumenis terbesar yang ke XXl dalam
sejarah Gereja, dihadiri oleh para uskup sedunia (956 Uskup dari benua Amerika dan
Amerika Latin,379 Uskup dari Afrika dan 300 Uskup dari Asia.

Lumen Gentium menghadirkan Gereja dengan menggunakan gamabaran biblis dalam


kata " Umat Allah",yang berarti:

 Gereja adalah persekutuan umat beriman yang dibaptis,berziarah menuju kerajaan


Allah dan Surga.
 Gereja adalah satu tubuh yang suci sekaligus berdosa (Ecclesia
semprepurificanda: Gereja selalu di murnikan).
 Gereja umat Allah ini diorganisir secara herarkis,namun demikian tetap menjadi
pengayuban yang sesungguhnya,Tubuh Kristus.

2.2 Pemahaman - Pemahaman Dasar Tentang Gereja.

1. Gereja berasal dari Allah Trinitas

Asal Gereja secara ilmiah dan yang berada di tengah kehidupan ini adalah
pemberian yang berasal dari Allah Trinitas : Bapa, Putera dan Roh Kudus.

a. Rencana Bapa untuk menyelamatkan semua orang (LG 2)

Allah berkenan" mengangkat " manusia untuk ikut serta menghayati hidup ilahi".
b. Penyelamatan terjadi dalam diri Kristus (LG 3)
Kehendak Bapa untuk menyelamatkan semua orang dipenuhi dalam diri Kristus
dengan mewartakan kerajaan surga di dunia, mewahyukan rahasianya kepada manusia
serta dengan ketaatannya ia melaksanakan penebusan untuk manusia.

c. Roh Kudus menguduskan Gereja (LG 4)

Roh Kudus di utus menguduskan Gereja setelah Kristus selesai berkarya.

Demikian seluruh Gereja nampak sebagai umat yang disatukan berdasarkan kesatuan
Bapa dan putera,dan Roh Kudus.

2. Misteri dan Ilustri

a. Kutipan ini menunjukan bahwa konsili menolak dua idelogi yang mana di satu pihak
sangat menekankan aspek Eklesiologi mistik,realitas,tak kelihatan,dan di lain pihak
sangat menekan aspek institusional,realitas yang kelihatan.
b. Perpaduan ini berakar dalam misteri Sabda yang menjelma menjadi manusia
(inkarnasi).
c.

3. Gereja Sebagai Sakramen (tanda dan saran) Keselamatan dari Kristus.


Lumen gentium no 1 menulis : Gereja yang berada di dalam Kristus, bagaikan
sakramen,yakni tanda dan sarana persatuan mesra dengan Allah dan kesatuan umat
manusia". Selanjutnya Lumen gentium no 9 menulis bahwa Gereja itu adalah
"Sakramen yang kelihatan dari kesatuan yang menyelamatkan itu". Pada akhirnya
dalam LG no 48 menyebutkan bahwa" sesudah bangkit Yesus Kristus mengutus
Rohnya yang menghidupkan hati para muridnya dan melalui roh itu ia menjadikan
tubuhnya yakni Gereja sakramen keselamatan bagi semua orang,dan melalui Rohnya
karya itu di lanjutkan dalam Gereja".

Dari ketiga kutipan ini dapat di simpulkan bahwa :

a. Gereja bukanlah institusi penyelamatan,yang menyelamatkan adalah Allah dalam


Kristus,bukan Gereja.
b. Umat beriman yang percaya pada Kristus bersatu dalam Gereja berkat
pembaptisan.
c. Gereja merupakan tempat terleksananya sakramen keselamatan itu, artinya bila
Gereja merayakan sakramen baptis, Krisma dan Ekaristi, Kristus lah yang
membaptis, menguatkan dan memberikan tubuh dan darahnya.
d. Gereja sebagai Sakramen keselamatan juga mau menyatakan bahwa Gereja ada
bukan untuk dirinya sendiri,tetapi keluar dari membawa keselamatan bagi
manusia dan dunia.
e. Kalau pra Konsili Gereja itu melayani sakramen- sakramen,maka paska Konsili
Vatikan ll,Gereja menjadi tanda Rahmat ,yaitu kehadiran yang menyelamatkan
dari Allah dalam Kristus di dorong oleh Roh kudus.

4.Sifat-sifat Gereja.

A. Satu.

Gereja itu satu, dapat di jelaskan berikut ini :

o Satu karena berakar dalam Kesatuan Allah Tritunggal : Bapa yang ingin
menyelamatkan manusia, dan keselamatan di bawah dan dikerjakan oleh
Kristus,serta keselamatan itu mencapai kepenuhannya dan teraktualisme
melalui karya Roh Kudus.
o Seperti yang tertulis dalam Lumen gentium no.14 ,Gereja itu satu,yakni
pertama, satu dalam iman ; kedua sayu dalam ibadat dan sakramen-
sakramen ; ketiga, satu dalam kepemimpinan Gerejani dan persekutuan
hidup sosial.
o Kestuan yang di maksudkan bulan kesatuan sosial-politik atau
keseragaman tetapi kestuan iman pada Allah Trinitas dalam cinta
persaudaraan walau berbeda dalam pengungkapan .

B. Kudus.

o Gereja disebut Kudus karena di anugerahkan oleh Allah Tritunggal yang


mahakudus,maksudnya,Allah yang menjadi dasar utama adalah
mahakudus ( Yes 6:3 )dan Yesus Kristus adalah " yang Kudus dari Allah ".
o Karena Gereja itu Kudus maka semua orang yang ada dalam Gereja di
panggil kepada kekudusan.

C. Katolik.

o Katolik dari bahasa Yunani " Khat ' holon " yang berarti menyangkut
keseluruhan.
o Gereja Katolik ini terbesar di seluruh dunia tanpa harus kehilangan jati
dirinya atau kehilangan kekatolikannya, artinya Gereja harus tetap
mempertahankan keutuhan kebenaran imannya yang berdasarkan kitab
suci, magisterium dan tradisi.
o Pada Jaman reformasi, kata katolik muncul untuk membedakan diri dari
Gereja protestan.

D. Apostolik.

o Kata Apostolik berasal dari kata Yunani " Apostolos " yang berarti Rasul.
o Gereja di sebut Apostolik, karena didirikan di atas dasar para rasul dalam
tiga macam arti :
1) Gereja tetap di bangun atas dasar para rasul, atas saksi-saksi yang
di pilih dan diutus oleh Kristus sendiri.
2) Dengan bantuan Roh yang tinggal di dalam Gereja itu, Roh
menjaga ajaran,warisan iman, serta pedoman-pedoman sehat para
rasul dan meneruskannya.
3) Gereja tetap di ajarkan, dikuduskan dan dibimbing oleh para Rasul
dalam tugasnya sebagai gembala ; Dewan para uskup, " yang di
bantu para imam, dalam kestuan dengan pengganti Petrus,
gembala tertinggi Gereja ".

Dari kutipan ini, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan


historis turun-temurun mulai dari para rasul dan para pengganti
mereka yaitu uskup. Inilah yang di sebut dengan suksesi para rasul,
artinya para Uskup mengambil alih jabatan resuli yang bersifat
permanen.

o Gereja itu Apostolik juga berarti semua anggota Gereja mengambil


bagian dalam tugas perutusan, walaupun atas cara yang berbeda.

TANGGGAPAN:

Menurut saya ringkasan BAB 1 ini membuat saya sangat mengerti, selain membaca dan
meringkas, saya juga mengeti tentang Ajaran gereja.
BAB II
EKLESIOLOGI ALKITABIAH
2.1 Gereja Dalam Jaman Perjanjian Lama
A Kisah Israel bersama YHWH
1 Panggilan Abraham
Allah beinisiatif mengelamatkan manusia dengan memannggil abraham. Kisah
panggilan Abraham memuat tiga jenis janji dari Allah,yakni: janji tentang
tanah,janji tentang keturunan dan jannji tentang berkat.
2 Panggilan Musa
Perjanjian Abraham dengan Allah, belum bisa di realisasikan sepenuhnya.
Panggilan dan pembebasan ini adalah peristiwa Eksodus, untuk mebawa israel
menuju ke tanah terjanji yang berkelimpahan susu dan madu. Jadi skema
penggembaraan israel ini adalah pertama, panggilan yakni israeldi panggil oleh
Allah keluar dari tana mesir. Kedua, di bebaskan dari perbudakan dan perhambaan
dosa, melalui pengebrangan laut merah. Ketiga, ikatan perjanjian antara YHWH
sebagai Allah israel dan israel sebagai umat kesayangan YHWH.
3 Israel sesudah pembuangan di Babel : Yudaisme.
Ikatan kesatuan YHWH dan israel melewati sejjarah panjang sampai kepada jaman
Yudaisme, yaitu masa sesudah pembuangan di Babel.

B . Poin-poin Eklesiologis yang dapat di petik dari kisah perjanjian lama ini:
1 Israel menjadi suatu perhimpunan (qahal),umat dari yahweh. Kesatuan umat israel
yang
Membentuk qahal ini bukan atas dasar etnis melainkan atas dasar religius.
2 Umat yang terhimpun itu qahal di panggil dari perbudakan menuju pembebasan .
3 Umat israel yang berziarrah di padang gurun melewati laut mera sebagai tanda
Pembabtisan
Mereka dari segaal dosa dan kejahatan selama berada dalam situasi perbudakan di
mesir.
4 Tanah terjanji sebagai surga abadi lambang tujuan akhir dari perziarah umat Allah
sebagai satu anggota gereja
5 Isreal jaman yudaisme memberi ciri gereja peziarah yang tetap memiliki ikatan
kesatuan dengan YHWH sampai keddatangan mesias,yesus kristus.

2.2 Gereja Dalam Perjanjian Baru


Paham gereja menurut kitab perjanjian baru ,dapat di bagi dalam beberapa tahap
pertama, permulaan gereja ; kedua, lahirnya gereja; ketiga, gereja umat kristen perdana.
2.2.1 Permulaan Gereja
Titik mula asal muasal gereja adalah pewartaan yesus tentang kerajaan Allah kepada
umat di israel. Menurut tradisi , permulaan gereja ini di dirikan oleh yesus atas dasar salah
satu Rasul yakni Petrus. Tradisi ini bersumber dari injil (mateus 16:18).Setelah menetapkan
Petrus, kepad para rasul pun yesus memberi kuasa.
2.2.2 Lahirnya Gereja
Permulaan gereja dalam arti yang penuh baru sedudah paskah,yakni paskah kematian
dan kebangkitan yesus. Dengan tercurahnya Roh kudus pada pentakosta lahirlah gereja
sebagai umat Allah yang betul-betul baru.Gereja baru ini mendapat kuasa dan perintah dari
yesus sendiri untuk melanjutkkan
Pelayanannya sebagai nabi ,iman dan raja:
 Sebagai Nabi: Pergilah dan jadi semua bangsa murid ku ..ajarilah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah ku perintahkan ke padamu.(mateus 28:19-20)
 Sebagai iman: Para rasul menjadi pemimpin dalam peribadatan.
 Sebagai Raja: Para rasul bertindak dan mengajar dengan penuh wibawa
Kesimpualannya, Gereja di dirikan oleh yesus di atas dasar para rasul , dengan petrus
sebagai kepala gereja .

2.2.3 Gereja umat kristen perdana


A . Dalam kisah para rasul : Gereja persaudaraan (comunio
 Gambaran yang di tampilkan adalah gereja persaudaraan .
 Gereja jaman para rasul merupakan gereja kristen perdana yang menghadirkan
peran utama Petrus bersama Yohanes dan Yakobus.
 Dalam gereja jaman para rasul ini terjadi konsili pertama dalam jaman gereja
perdana yang disebut dengan konsili yerusalem.
B. Dalam surat-surat paulus :
1. Gereja umat Allah
Gereja sebagai umat Allah . Paham ini berpangkal pada israel. Umat Allah
dalam perjanjian lama itu identik dengan bangsa israel,sangat politis dan rasial.
2. Gereja Tubuh Kristus
 Gereja sebagai tubuh kristus.Paham ini mau menyatakan bahwa gereja hidup
dari kristus.
 Terungkap dalam kata-katanya.
 Dengan menyebut gereja sebagai tubuh kristus memberikan arti baru bagi
gereja yakni sebagai tempat kehadiran kristus di dunia.
C. Poin-poin Eklesiologis dari uraian tentang gereja perdana
1. Para rasul telah meletakan dasar iman yang kokoh dan disebut sebagai tradisi
apostolik .
2. Teologi paulus tentang gereja memberikan penekanan dan fokus utama pada kristus
sebagai kepala gereja .
Tanggapan :
Dari materi Bab II ini,saya bisa mendalami kembali tentang isi dari alkitab, sehingga
saya bisa banyak tahu tentang kisah perjanjian lama sampai perjanjian baru.

BAB III
EKLESIOLOGI UMAT ALLAH
3.1 Paham gereja sebagai umat Allah
Lumen gentium no 9 berbunyi :
Allah bermaksud mengelamatkan manusia bukan satu persatu tetapi membentuk
mereka menjadi umat yang mengakuinya dalam kebenaran dan mengabdi padanya dengan
suci. Umat Allah yang bersatu ini tebentuk karena telah menerima satu pembabtisan yang
sama.
Dari pemahaman ini maka konsekuensi praktisnya:
1. Gereja adalah sebuah persekutuan ,communio artinya semua mengambil bagian dalam
menghadirkan keselamatan sebagai aplikasi langsung dari pembabtisan yakni mengambil
bagian dalam tiga tugas kritus sebagai nabi,imam dan raja.
2. Dalam tugas pelayanan skemanx berubah bukan lagi kristus -hirarki/klerus lalu komunitas
umat beriman tetapi kristus -umat beriman pelayanan dan karisma.
3. Paham universalitas artinya gereja katolik terbuka dan merangkum semua umaat beriman
beserta kekayaan di bawah kristus sebagai kepala .
4. Gereja umat Allah bukanlah sebuah kumpulan sosial politik.

3.2. Keanggotaan Umat Allah


3.2.1 Syarat keanggotaan umat Allah
Lumen gentium no 14 menyebutkan syarat keanggotaan seseorang dalam gereja.
1. Mempunyai roh kudus yang mendorongnya untuk percaya pada kristus
2. Menerima gereja seutunya sebagai sarana konkret dan nyata yang menghubungkan
manusia dengan kristus.
3. Masuk dalam organisasi gereja yang kelihatan dan terlibat sebagai anggota gereja
yang aktif dan sadar .

Anggota gereja terdiri atas tiga yakni : kaum klerus, kaum religius,dan kaum awam.
1. Kaum klerus dalam wujud hierarki sebagai pelayanan
Gereja kkatolik adalah Gereja yang disusun dan di atur sebagai sebuah serikat
yang di lengkapi dengan jabatan hirarki.
(1) Kolegialitas dewan para uskup (LG 22)
a pengertian
 Kolegialitas Dewan para uskup adalah pengganti para rasul sebagai
gembala gereja .
 Dewan para uskup ini merupakan subyek pelaku kuasa tertinggi dan
penuh atas seluruh gereja.

B . Esensi dari kolegialitas


Terdiri atas dua :
1 Collegialitas offectiva, artinya kolegialitas yang mengespresikan
comunio espicoparum yakni persekutuan sehati sejiwa para
uskup diantara mereka bersama pontifikal di roma, uskup roma
yaitu paus.
2 Collegialitas effectus , artinya kolegialitas demi mengefektifkan
manifestasi kekuasaan mereka atas seluruh gereja.
C. Keanggotaan
Dewan ini terdiri dari semua uskup yang mengungkapkan
keanekaragaman dan universalitas umat Allah terhimpun di bawah
satu kepala Paus/uskup Roma untuk mengungkapkan kesatuan
kawanan kristus.
D. Tugas:
Dewan para uskup ini bertugas untuk mengadakan
konsili ekumenis dan sinode para uskup yang di undang oleh paus.

E. Hubungan dengan paus, sebagai para kepala dewan para uskup


 Dewan ini berwibawa dan berkuasa bila bersatu dengan
paus imam agung di romah , pengganti petrus.
 Ikatan kesatuan ini di bangun dengan istilah ad
limina,artinya kunjungan lima tahunan
(2) Paus
A Siapa itu Paus?
 Paus adalah wakil kristus dan gembala gereja semesta,
pemimpin gereja tertinggi.
 Paus adalah Uskup Roma,dan sebagai uskuo Roma dia adalah
pengganti petrus dengan tugas dan kuasa yang serupa dengan
petrus.
B.Karakteristik seorang paus
 Memiliki gelar yang disebut dengan “ Servum Servorum
Dei” artinya hamba para hamba Allah.
 Juga disebut Bapak suci bukan berarti paus tidak
berdosa,gelar bapak suci di berikan karena paus di kususkan
untuk pelayanan bagi tuhan.
C. Peranan dan tugas paus
 Mewarisi secara tetap tugas yang di berikan kepada santo
petrus.
 Peranan paus sebagai pusat gereja, bukan di pegang secara
langsung tetapi sejauh paus merupakan pusat dan kepala
dewan para uskup.
 Sbagai kepala dewan para uskup.
 Paus menjalnkan tugasnya terikat dalam petsekutuan dengan
para uskup dan gereja seluruhnya tetapi dia juga mempunyai
hak untuk menentukan cara pelaksanaan jabatan itu.

D. Masa jabatan
 Masa jabatan paus alah sampai mati.
 Apa bila paus mengundurkan diri itu harus terjadi dengan bebas dan
dinyatakan dengan semestinya artinya dengan alasan yang tepat
demi kebaikan dan keselamatan gereja universal.
E. Infibilitas Paus
Paus dalam dirinya sendiri adaalh infalibel, artinya tidak dapat sesat.
F. Tahkta Lowong
 Takhta lowong artinya ketiadaan paus karena paus meningal dunia
atau mengundurkan diri
 Paus dipilih dri seorang diantara para kardinal atau bisa juga dari
seorang imam.
G. Reksa Harian Paus
Dalam menjalankan tugas harian ,paus di bantu oleh dewan kardinal,
kuria romawi dan para duta paus.
(3) Uskup
A.Siapa Itu Uskup ?
 Uskup adalah kepala gereja lokal yang attas penetapan ilahi.
 Seorang uskup menjadi anggota dewan para uskuo dengan menerima tahbisan
sakramental.
B. Beberapa Istilah Sehubungan Dengan Uskup :
(1) Uskup Metropolitan
 Uskup metropolitan adalah seorang uskup agung yang menjadi ketua
propinsi gerejawi yang beranggota beberapa uskup .
 Tugasnya pertama ,menjaga agar iman dan tata tertib gerejawi di taati
dengan seksama.
(2) Uskup Koajutor : uskup yang diangkat oleh takta suci dan di beri kewenangan
khusus.
(3) Uskup Auksilier: adalah uskup yang diangkat atas kebutuhan pastoral
keuskupan dan perminataan uskup diosesan
(4) Uskup Titular : uskup yang diangkat bukan untuk memimpin keuskupan tetapi
untuk
Tuggas-Tugas Lain.
C. Pemilihan dan masa jabatan uskup :
 Uskup di angkat bebas oleh paus
 Syarrat menjadi uskup ungul,saleh,merasulbijaksana, mempunyai nama baik,
berusia sungguh- sungguh 30 thn dan bergelar S3
 Setelah usia 75 tahun , usku diminta mengajukan surat pengunduran diri
D .Tahbisan Uskup
 Tahbisan uskup adalah kepenuhan sakramen imamat yang disebut sebagai
imamat tertinggi / imam agung tertinggi.
E. Takhta Terhalang Dan Takhta Terlowong
 Saat takhta terhalang jika tak ada uskup koajutor maka dewan oenasihar bertugas
memilih seorang imam untuk memimpin keuskuppan.
F. Tugas Uskup
 Tugas mengajar
 Tugas menguduskan
 Tugas menggembalakan
G. Para pembantu uskup dalam reksa harian keuskupan.
 Vikaris jendral (vikjen) adalah seorang iman yang diangkat oleh uskup yg
memiliki kuasa eksekutif di seluruh keuskupan untuk melakukan administrasi
keuskupan
(4) Imam (LG 28)
A Siapa Itu Imam?
Imam adalah seseorang yang menetima tahbisan imamat dari seorang uskup.
B Tahbisan Imam
 Imam menerima tahbisan dari uskup
 Seorang imam tidak menerima puncak imamat dan alam pelaksanaan
kuasanya ia bergantung pada uskup.

C Tugas Imam
 Menjadi rekan sekerja uskup dan pembantu yang arif
 Mewartakan injil
 Bertindak atas nama kristus
(5) Diakon (LG 29)
A. Siapa Itu Diakon ?
Diakon adalah seseorang yang di tabiskan untuk tugas pelayanan dan bukan untuk
imamat
B. Tahbisan Diakon
Diakon menerima tahbisan dari uskup pada tingkat yang ketiga.
C. Tugas Diakon
Ia menjalan tugas pelayanan liturgi , sabda dan amal kasih.
D. Ada Dua Tipe Diakon
 Diakon sementara: adalah diakon yang di tabiskan untuk mempersiapkan diri
menerima tahbisan imam
 Diakon permanen: adalah seorang yang di tabiskan untuk selamanya seumur hidup
tetap jadi diakon

II. Kaum Religius ( Biarawan-biarawati)


1 siapa itu kaum religius?
 Kaum religius adaalah orang beriman kristiani yang di panggil Allah untuk
menerima karunia istimewa ddan menjalankan corak kehidupan kusus
2 Tugas kerasulan : panggilan dan pelayanan kaum religius entah melalui doa dan karya
lainnya
Bertujuan untuk mengukuhkan kerajaan kristus di hati semua orang dan seluruh penjuru
dunia.
3 Hubungan hirarki dan religius(LG)
 Hirarki gereja mengatur dengan undang-undang soal pelaksanaan nasihat-nasihat
injili kaum religious .

III. Kaum Awam


1 siapa itu awam ?
Awam adalah semua umat betiman kristiani yang tidak termaksud golongan imam atau
status religius yang diakui gereja( LG 31)
2 Karakteristik awam
 Kaum beriman kristini ini berkat pembabtisan menerima imamat dan menjadi
anggota tubuh kristus
 Kaum awam harus bisa memadukaanantara hak dan kewajiban mereka sebagai
anggota gereja
3 Hubunggan awam dan klerus serta hierarki
 Anatara awam dan klerus ada kesamaan fundaental yakni martabat yang sama
melalui rahmatBapatis yang di terimanya.
4 Peran awam dalam Tri tugas kristus
1 Fungsi kenabian: artinya peran untuk mewartakan
2 fiungsi imamat : Artinya peran untuk menguduskan.
3 Fungsi rajawi : artinya peran untuk memimpin -melayani.

TANGGAPAN : Di bab 3 ini mebuat saya banyak tau tentang tugas-tugas paus, uskup,
imam dan tugas mereka pun begitu berat dan tanggung jawab mereka
sanagt besar. Dan kita sebagai umat harus banyak mendoakan para
pemimpin gereja kita agar mereka tetap kuat dan setia melayani Tuhan dan
sesama.

BAB IV
EKLESIOLOGI PASTORAL

1.1. Gereja di Tengah Tahta Dunia


a. Gereja Trinitas sudah hadir di dunia terhimpun dari orang-orang yang sudah dibaptis.
Warga beriman itu adalah warga masyarakat dunia. Gereja menempuh perjalanan bersama
dengan semua manusia dan mengalami nasib keduniaan. Gereja hadir ibarat ragi dan bagaikan
penjiwa masyarakat manusia yang harus diperbaharui dalam Kristus dan diubah menjadi
keluarga Allah. Gereja bukuhan hanya menyalurka kehidupan ilahi kepada manusia, gereja
mempunyai cara tertentu untuk mampu memancarkan cahaya keseluruh dunia.
b. Gereja ada dalam dunia tetapi gereja tidak identik dengan dunia
Gereja menyatu dengan dunia tanpa harus menjadi seperti dunia: “Kegembiaran dan harapan,
duka dan kecemasan sekarang adalah juga kegembiaran dan harapan, duka dan kecemasan para
murid Kristus juga” (GS 1).
c. Gereja Bermisi Dalam Cintah Kasi Trinitas
Menurut AG 2, “Gereja peziarah bersifat misioner, sebab berasal dari perutusan Putera dan
perutusan Roh Kudus, menurut rencana Allh Bapa”. Kutipan ini mengandung arti: karya misi itu
sesungguhnya adalah misi Allah (Missio Dei), yang bersumber dari cinta kasih Allah Bapa,
terlaksana dalam diri Yesus Kristus sebagai pengantara Allah dan manusia, dan dilanjutkan oleh
Roh Kudus sebagai tokoh utama yang menyebarluaskan misi Allah itu. Dengan demikian, misi
Gereja bersumber dari cinta kasih Trinitas, Gereja bekerja bersama mewujudkan misi Allah
dengan menjadi tanda dan sarana keselamatan dan bekerja untuk menghadirkan kerajaan Allah di
dunia ini.
d. Beberap Aspek yang Menjadi Perhatian karya Pastoral Gereja: GS bab 2,3,4.
• Perkawinan dan keluarga: perhatian terhadap penyelarasan cinta kasih suami dan isteri
dengan sikap hormat terhadap hidup manusiawi.
• Kebudayaan: Gereja menginkarnasikan Injil dan nlai-nilai kristiani ke dalam budaya.
Gereja juga menerima nilai yang baik dari budaya, sehingga Gereja betul menjadi tanda yang
hidup dan menyatu dengan kebuadayaan setempat. Dasar teologis dari inkulturasi adalah
peristiwa inkarnasi: Allah menjadi manusia.
• Kehidupan sosial ekonomi: di bawah terang Injil Gereja menggariskan asas-asas keadilan
dan kewajaran, sesuai tuntutan akal sehat, bagi hidup perorangan, sosial dan internasional.
• Kehidupan bernegara: Gereja tidak terikat pada sistem politik. Antara negara dan Gereja
bersifat otonom dan tidak saling bergantung, kendati melayani orang yang sama
• Pembangunan masyarakat internasional: Gereja berperan bagi persekutuan persaudaraan
antar manusia dan antar bangsa yakni penggertian akan hukum Ilahi dan hukum kodrati.
e. Kegiatan Misioner Gereja
• Misi Gereja itu satu dan tetap sama yakni menganugerahkan keselamatan kepada segala
bangsa, meskipun dalam kenyataan tidak dilaksanakan dengan cara yang sama. Kegiatan
misioner gereja dijalankan oleh dewan para Uskup yang diketuai oleh pengganti Petrus.
• Alasan kegiatan misioner Gereja terletak pada kehendak Allah yang menghendaki supaya
semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan tentang kebenaran.
• Tujuan karya missioner Gereja, menurut Misi Ad Gentes adalah mewartakan Kristus dan
InjilNya kepada bangsa-bangsa yang belum mengenal Kristus dan menanamkan Gereja di tengah
bangsa-bangsa atau golongan tempat Gereja belum berakar.
f. Bentuk-bentuk Konkret Dari Karya Misioner Gereja
1. Mewartakan Injil: dengan pewartaan Injil, Gereja mengundang semua orang untuk
bertobat dan beriman kepada Kristus, serta mempertahankan iman tersebut.
2. Kesaksian hidup (AG 11): umat kristiani di mana pun mereka hidup, melalui teladan
hidup serta kesaksian lisan wajib menampilkan manusia baru, yang telah diterima melalui
Pembaptisan dan dikuatkan oleh Roh Kudus melalui Sakramen Krisma, sehingga semua orang
memandang perbuatan mereka dan memuliakan Allah (Mat 5:16).
3. Inkulturasi (AG 10): untuk dapat menyajikan misteri keselamatan kepada semua orang,
Gereja harus masuk ke semua golongan itu, dengan gerak yang sama seperti Kristus sendiri,
ketika Ia mengikatkan diri pada keadaan sosial dan budaya tertentu
4. Dialog (AG 11): bermisi berarti membangun dialog yang jujur dan penuh hormat, untuk
menggali benih-benih sabda yang terpendam, mengetahui harta kekayaan setempat dan
menanamkan nilai-nilai injili kepada orang atau masyarkat dan bangsa tertentu.
5. Penegakkan hak asasi manusia (AG 12): misi Gereja dijiwai oleh cinta kasih kristiani
yang ditujukkan kepada semua orang tanpa pandang bulu, yakni Gereja membela hak asasi
manusia, terlibat dengan mereka yang miskin, menegakkan keadilan dan perdamaian,
memajukan ekonomi, dan meletakan kehidupan sosial secara layak dan benar.
1.2. Komunitas Basis Gerejani Sebagai Cara Baru Hidup Menggereja
1.2.1. Titik tolak: Gereja Umat Allah
Konsili Vatikan II menyebut Gereja Umat Allah kepada semua yang telah dibaptis, sebagai
communio/persekutuan anggota yang semartabat, persekutuan anak-anak Allah dan persektuan
yang terpanggil kepada kekudusan.
1.2.2. Komunitas Basis Gerejani Dalam Magisterium dan Dokumen Para Uskup
a. Magisterium Paus Paulus VI:
Dalam Seruan Apostolik Evangeli Nuntiandi, tentang evangelisasi dalam dunia modern, no 58,
Paus Paulus VI menyatakan bahwa KBG adalah:
• Komunitas yang menjadi tempat untuk evangelisasi.
• Komunitas yang melekat erat dengan Gereja lokal dan tetap bersatu dengan Gereja
universal.
• Komunitas yang menjaga kesatuan dengan para Gembala dan Magisterium.
• Komunitas yang terus bertumbuh dalam kesadaran missioner.
b. Magisterium Paus Yohanes Paulus II:
Dalam Ensiklik Redemptoris Missio, tentang upaya tetap menjalankan mandate misi, no 51, Paus
Yohanes Paulus II mengatahkan bahwa KBG adalah :
• Sekelompok kaum Kristiani yang berkumpul untuk berdoa, membaca Kitab Suci,
berkatekese dan berdiskusi tentang masalah duniawi dan gerejawi
• Komunitas di mana anggota mengalami kebersamaan, aktif mengambil bagian, tempat
lahirnya pelayan-pelayan baru yang menjadi tanda adanya daya kehidupan dalam Gereja
• Komunitas yang tak terpisahkan dari paroki, yang menjadi ragi bagi yang lain, terutama
bagi kaum miskin.
• Komunitas yang tidak mengasingkan diri atau gerakan eksplotatif-ideologis , tetapi hidup
dalam kesatuan dengan Gereja Katolik: dengan para Gembala dan Magisterium.
• Komunitas yang dibangun atas dasar Kristus, dengan mendengarkan SabdaNya, serta
berpusat pada Ekaristi, serta hidup sehati-sejiwa, seperti cara hidup jemaat perdana.

c. KBG dalam Megestarium Gereja di Asia


Para Uskup Asia menyebutkan bahwa KBG adalah ekspresi dari Gereja partisipatif, yakni:
sebuah komunitas persaudaraan dan cinta kasih, yang hidup dalam semangat partisipasi dan
tanggung jawab yang otentik, dimana semua orang membagikan talenta dan karismanya dalam
berbagai aspek kehidupan menggereja.
d. KBG dalam Konferensi Wali Gereja Indonesia (SAGKI 1-5 November 2000)
KBG adalah cara baru hidup menggereja yang terinsipirasi dari cara hidup Jemaat perdana,
berkomunitas dalam satuan umat yang relatif kecil, mudah berkumpul untuk mendengarkan
Firman dan berbagi masalah dan mencari pemcehannya dalam terang Kitab Suci serta
membangun solidaritas dengan yang miskin dan tertindas.
1.2.3. Pemahaman KBG dalam tiga dimensi: Komunitas, gerejani, basis.
a. Komunitas: KBG adalah ekspresi dari persekutuan (sehati-sejiwa) semua yang percaya
kepada Kristus melalui pembaptisan, hidup dalam semangat kemanusiaan, persaudaraan serta
kesediaan untuk saling membantu satu sama lain.
b. Gerejani: artinya KBG yang mendasari hidup berkomunitas menurut 3 elemen dasar
adanya Gereja yakni:
• Sabda: Tumpuan dan kekuatan bagi Gereja, bagi putera-putri Gereja menjadi kekuatan
iman, santapan jiwa, sumber jernih dan kekal hidup rohani (DV 21).
• Ekaristi: adalah sumber dan puncak hidup kristiani (LG 11). Gereja hidup dari Ekaristi
dan umat hidup dari Ekaristi yang dirayakan.
• Pelayanan: semua yang sudah dibaptis menjalankan tiga tugas Kristus sebagai Imam,
Nabi dan Raja, dalam kesatuannya dengan Uskup, pimpinan Gereja lokal dan Paus sebagai
pimpinan tertinggi Gereja universal.

c. Basis: artinya: pertama, basis teritorial, yakni KBG yang berada dalam wilayah teritorial
paroki, yang menjadi zona misi dan pastoral yang dipercayakan Pastor paroki serta habitat hidup
anggota sehari-hari. Kedua, basis kategorial, yakni komunitas yang terbentuk dari kelompok
kategori tertentu berdasarkan umur, profesi/pekerjaan, atau spritualitas hidup tertentu.
Kesimpulanya: dengan menjelaskan tiga dimensi KBG ini, maka KBG adalah persekutuan umat
Allah yang sudah dibaptis, sehati-sejiwa membentuk satu komunitas, menurut batas teritorial
tertentu dalam wilayah paroki (10-20 KK), dan basis kategorial tertentu, serta melandasi hidup
komunitas atas dasar Sabda, Ekaristi dan terlibat dalam pelayanan hidup menggereja.
1.2.4. KBG sebagai cara baru hidup mengereja.
a. KBG menjadi tanda yang hidup dari Gereja lokal: menjadi lokus, fokus dan subyek
pastoral paroki
b. KBG sebagai Komunitas Missioner: KBG itu menjadi komunitas apostolik, komunitas
yang sedang berada dalam misi, Gereja yang hidup di tengah keluarga dan rumah manusia.
c. KBG sebagai daya evangelisasi baru: KBG menjadi tempat pertama keterlibatan Gereja
untuk mewartakan Injil dalam cara-cara yang baru menjawabi tuntutan jaman, budaya dan situasi
konkret dunia.

“TANGGAPAN “
Pada Bab IV ini menceritakan tentang kehidupan-kehidupan mengereja, mulai dari gereja di
tengah tatah dunia, aspek karya pastoral gereja, bentuk-bentuk karya missioner gereja dan
komunitas basis gereja sebagai cara hidup baru.

Anda mungkin juga menyukai